Pastilah kita sudah sangat mengenal dengan istilah reinforced concrete (RC) atau ataupun
juga Steel Structure. Tetapi mungkin masih sangat jarang yang mengenal Steel Reinforced
Concrete (SRC). Steel Reinforced Concrete atau beberapa juga mengenal dengan sebutan
Concrete Enchased Steel Composite merupakan struktur komposit gabungan dari RC dan
steel structure. SRC memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing element
dasar pembentuknya, yaitu stiffness dari RC dan high strength dari steel shapenya. Gabungan
dari keduanya ini menjadikan SRC memiliki kekakuan dan kekuatan (moment nominal) yang
sangat tinggi.
Beberapa tahun belakangan ini, penelitian mengenai SRC banyak dilakukan di Jepang,
Taiwan dan Amerika. Dan Aplikasi dari SRC ini sudah mulai banyak digunakan untuk
struktur bangunan bertingkat antara 5 – 20 lantai.
Untuk menganalisis struktur SRC ada beberapa metode yang bisa digunakan.
Pertama, dengan menggunakan Superposition Method. Cara ini sangat sederhana, hanya
dengan menambahkan momen nominal dari RC dan momen plastis dari Steel Shape-nya.
Asumsi dasar kenapa digunakan momen plastis untuk steel shapenya dikarenakan kekangan
beton diluar steel shape secara otomatis berlaku sebagai lateral support yang menghindarkan
dari lateral torsional buckling. Sedangkan local buckling dicegah dengan pemilihan dimensi
steel shape sehingga merupakan penampang kompak (pemilihan penambang baja
menggunakan tabel profil umumnya sudah merupakan jenis penampang kompak). Dari
asumsi tersebut maka perhitungan menggunakan superposition method ini dilakukan.
Perhitungan ini memiliki bias yang cukup besar, hal ini bisa dimaklumi karena garis netral
dari RC dan Steel shape berbeda. Superposition method ini memberikan hasil yang cukup
konservatif ± 25% lebih rendah dari kapasitas moment penampang sebenarnya. Tapi karena
kemudahan perhitungannya dan hasil yang masih cukup konservatif perhitungan dengan
metode ini cukup disukai oleh kalangan praktisi.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam struktur SRC adalah bekerjanya aksi komposit
antara RC dan Steel Shape-nya. Natural bonding antara flange dan beton sangat kecil
dibandingkan gaya tekan pada blok beton yang bekerja diatas flange steel shape. Sehingga
apabila bila kapasitas geser pada bidang pertemuan antara beton dan baja ini tidak mencukupi
maka splitting concrete akan terjadi, dan preliminary failure tak dapat dicegah. Disinilah
perbedaan fungsi sengkang yang terpasang pada RC dan SRC. Pada SRC, sengkang selain
memberikan daktilitas element tertentu juga didesain untuk mencegah terjadinya splitting
concrete. Selain menggunakan sengkang, aksi composite untuk SRC juga bisa menggunakan
shear stud. Tetapi dari beberapa literature menyebutkan bahwa penggunaan shear stud untuk
struktur SRC menyebabkan preliminary crack akibat konsentrasi tegangan yang terjadi.