Buletin SDI Khalifah Annizam PDF
Buletin SDI Khalifah Annizam PDF
Tim Redaksi
1
Laporan Utama
Tes Kematangan
2
Artikel
4
Profil
Menanamkan Nilai
Entrepreneur dari Sejak Dini
Gaya khas anak muda melekat pada dirinya dan
semangat membara terus ditularkan kepada kita semua.
Dia adalah Ippho Santosa, nama yang unik dan gaya
bahasa yang komunikatif membuat Ippho Santosa
mudah dikenal saat ini. Seorang motivator, enterpreneur
dan trainer ini lahir di Pekanbaru, Riau, 30 Desember
1977 lahir dari pasangan Dwianto Sri Santosa dan
Husnelly Nedvia. Ayahnya berasal dari Yogyakarta,
sedangkan ibunya dari Sumatera Barat. Ippho Santosa
sendiri lahir dari keluarga sederhana. Dia memulai
karirnya sebagai pemasar di Sinar Mas Group, Genting
Highland, dan sebuah perusahaan Filipina. Ia juga sempat bekerja sebagai
penerjemah di ILO dan dosen di Universitas Internasional Batam. Karena desakan
ekonomi, sejak SMA beliau sudah malang melintang didunia bisnis. Mulai berbisnis
kecil-kecilan jualan ikat pinggang, menerima jasa terjemah hingga menekuni bisnis
musik.
Ippho selalu memberikan motivasi agar kita menjadi muslim yang kaya dan kuat
dengan mengedepankan aspek spiritual. Seperti sedekah, berbakti kepada orang tua,
menikah, tidak dengki, iri, dendam, dan-lain-lain. Tetapi tidak di pungkiri, selain itu kita
juga perlu belajar dari seorang guru yang telah sukses dan tidak mikir-mikir untuk
mengeluarkan uang dalam menuntut ilmu. Dalam dunia pendidikan namanya sudah
tidak asing lagi didengar. Di Batam, dia terkenal sebagai pakar otak kanan. Karena
otak kanannya inilah ia mampu mengembangkan bisnisnya sehingga menjadi
seorang entrepreneur yang kemudian mendirikan sebuah sekolah dengan
menanamkan prinsip tauhid dan entrepreneurship.
TK Khalifah berdiri tahun 2007, Ippho mencoba menyatukan pendidikan
entrepreneur dengan konsep islami. Dalam hal ini, ippho mengutip sebuah firman
Allah yang berbunyi “Allah telah menghalalkan jual beli” itu artinya Allah
memperbolehkan entrepreneurship. Beliau mengatakan bahwa prinsip-prinship
entrepreneurship tidak boleh bersebrangan dengan nilai-nilai agama. Menurut
pandangannya, entrepreneur itu merupakan seseorang yang berani menanggung
resiko dan segala ketidakpastian, mencermati peluang, membangun dan
mengembangkan relasi, bermanfaat sesama serta membangun kemandirian.
Pakar otak kanan ini mengatakan bahwa pembekalan entrepreneur diberikan
kepada anak-anak sehingga sedini mungkin agar anak-anak bisa hidup mandiri dan
memiliki cita-cita menjadi pengusaha kelak. Menjadi pengusaha itu hampir-hampir
wajib hukumnya bukan karena berpikir materialistis, namun memang menjadi
pengusaha akan membawa manfaat yang besar bagi kehidupan, baik individu
maupun bagi sesama. 5
Coretan Kami
IBU
6
GALERI
Entrepreneurday
Business
Bussinees DayDay Family Gatering