Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DENGAN ASPIKSIA

No. Kode :

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 01-Agustus-2014

Halaman : 2 Halaman

PUSKESMAS dr. LILIK SURYANI


OMBEN NIP. 19820319201001 2 005

1. Pengertian Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan
teratur sehingga menimbulkan gangguan metabolisme tubuhnya dan dapat
mengakibatkan kematian (Hassan, 2007; Muslihatun, 2010).
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur (Asuhan Persalinan Normal, 2007).
2. Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia
3. Kebijakan a. SK Kepala Puskesmas Omben tentang ketersediaan data dan informasi di puskesmas
No. 440/04.46/434.102.100.12/ 2014
b. SK Kepala Puskesmas Omben tentang pengelola informasi dan uraian tugas data No.
440/04.55/434.102.100.12/ 2014
4. Referensi Buku Acuan Persalinan Normal tahun 2007
Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal, YBP.Jakarta 2002
1. Alat dan 1. Meja resusitasi yang bersih, kering, hangat, datar, rata dan cukup keras,
Bahan misalnya meja atau dipan.
2. Lapu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari bayi
3. Kain bersih dan kering 3 lembar (1 kain untuk pengganti handuk yang basah, 1
kain sebagai bahan ganjal yang digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk
mengatur posisi bayi, 1 kain digelar di meja resusitasi)
4. Handuk bersih dan kering
5. Sarung tangan DTT
6. Penghisap lendir DeLee dengan bola karet baru (Nasal Aspirator)
7. Klem
8. Gunting tali pusat
9. Pengikat tali pusat
10. Spuit 1 cc
11. Pythomenadion inj.(Vit. K1 )
12. HB Uniject
13. Alat ventilasi (tabung dan sungkup neonatal) dalam keadaan steril serta APD
14. Aritimer, sebagai pencatat waktu
15. Stetoskope bayi

a. Prosedur/ Langkah-langkah
Langkah-langkah Lakukan penilaian
Segera setelah bayi lahir ;
1. Apakah bayi menangis atau bernafas/tidak/ megap-megap?
2. Apakah tonus otot baik/bayi bergerak aktif?
3. Konseling keluarga dan fasilitasi infoment concent
4. Jika ya lakukan langkah awal resusitasi (30 detik) yang terdiri dari :
 Hangatkan bayi diatas perut ibu dengan membungkus dengan
handuk/kain hangat, kemusian lakukan penjepitan dan pemotongan tali
pusat. Kemudian bawa bayi ke meja resusitasi dengan pemancar panas
atau lampu.
 Atur posisi bayi (Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi, kepala bayi
berada di dekap penolong)
 Isap lendir dari mulut sedalam 5 cm dan dari hidung sedalam 3 cm).
 Keringkan bayi dengan kain pembungkus sambil merangsang taktil
dengan menggosok punggung dan ganti kain yang basah dengan kain yang
kering
 Atur posisi kembali (Reposisi kepala bayi)
 Penilaian (Nilai usaha nafas, denyut jantung, tonus otot baik, warna
kulit)
5. Bila bayi tetap tidak bernafas lakukan ventilasi tekanan positif (VTP) dengan
memakai balon sungkup selama 30 detik dengan kesepatan 20-30 kali.
Langkah-langkah VTP ;
a. Pasang balon sungkup, perhatikan lekatan dan pengang sungkup agar
menutupi mulut dan hidung bayi
b. Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2 kali (tiupan awal ini sangat
penting untuk membuka alveoli agar bayi bisa mulai bernafas dan sekaligus
menguji apakah nafas terbuka atau bebas. Lihat apakah dada bayi
mengembang,
Jika tidak mengembang, periksa : apakah posisi kepala sudah benar, pastikan
posisi kepala sudah benar; pemasangan sungkup benar dan pastikan tidak
terjadi kebocoran; periksa ulang apakah jalan nafas tersumbat cairan atau
lendir (isap lendir kembali)
Jika mengembang lakukan tahap berikutnya
c. Lakukan ventilasi definitif (20-30 kali tiupan dalam 30 detik),
pastikan udara masuk (dada mengembang)
d. Lakukan penilaian
e. Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi, lakukan asuhan
pasca resusitasi.
- Jaga kehangatan
- Observasi TTV, produksi urine, jika tersedia fasilitas lakukan periksa
kadar gula darah
- Inj. Vit. K 1 1 mg im
-
f. Bila bayi belum bernafas normal atau megap-megap, lanjutkan
ventilasi 10 kali selama 30 detik.
g. Lakukan Evaluasi hasil ventilasi setiap 30 detik
h. Lakukan penilaian setiap 30 detik ventilasi apakah bernafas, tidak
bernafas, megap-megap.
i. Siapkan rujukan bila bayi belum bernafas normal sesudah 2 menit
dilakukan ventilasi.
j. Minta keluarga membantu mempersiapkan rujukan.
k. Teruskan resusitasi sementara persiapan rujukan dilakukan.
l. Bila bayi tidak bisa dirujuk : Lanjutkan ventilasi sampai 20 menit
m. Pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi jika setelah 20
menit upaya ventilasi tidak berhasil.
Bayi yang tidak bernafas normal setelah 10 menit di resusitasi akan
mengalami kerusakan otak sehingga bayi akan menderita kecacatan yang berat
atau meninggal.
b. Bagan Alir
Mengenali tanda dan gejala Kala II (doran-teknos-perjol-vulka

Cek kepelengkapan alat,


obat dan bahan habis pakai,
Petugas menjelaskan
termasuk meja datar, keras resiko jika pasien tidak
segera dirujuk
dan hangat, masukkan
spuit dalam bak instrumen

Pakai pelindung diri


lengkap (penutup kepala,
masker, kacamata gogle,
celemek dan sepatu boot)

Cucu tangan sesua


standart, keringkan dengan
tissu / handuk sekali pakai

Pakai sarung tangan pada


satu tangan (tangan
kanan)

Masukkan oxcytocin dalam


tabung suntik, melengkapi
pemakaian sarung tangan
pada tangan kiri

Memastikan pembukaan
lengkap dan kondisi janin
baik :
Supir ambulance menyiapkan 7. melakukan periksa dalam
ambulance dan segera
menghubungi petugas UGD
bahwa ambulance sudah siap

Petugas mendampingi dan Ketuban pecah, kepala di dasar panggul


mengantarkan pasien ke tempat Tidak
tujuan

Ya

c. Hal-hal yang Cara bangun yang benar dari bed pemeriksaan.


perlu diperhatikan
d. Unit Terkait Poli KIA, PONED, Apotek , Rekam Medis
e. Dokumen Informed concent, Rekam Medis, kohor ibu, buku KIA, Kartu Ibu
Terkait
f. Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Petugas kembali ke puskesmas dan menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan

Anda mungkin juga menyukai