Tujuan
Dalam rangka meningkatkan kerjasma sama dengen jejaring yang ada di wilayah
puskesamsOmben
Tujuan Umum
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Dalam rangka meningkatkan kerjasma sama dengen jejaring yang ada di
wilayah puskesamsOmben
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
b. Monito monitoring dan evaluasi terhadap data yang sudah diberikan oleh
Faskes yang bekerja sama dengan Puskesmas Omben
E. Batasan Operasional
B. Disitribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan pembinaan jejaringdilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/ lintas
sektor dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
2. Jadual kegiatan pembinaan jejaring dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadual.
3. Secara keseluruhan jadual dan rencana kegiatan pembinaan jejaring
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Omben. Adapunjadual kegiatan upaya
kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu Jadual Rutin (sesuai dengan RPK) dan jadwal
situasional.
Jadual Kegiatan
Sosialisasi dan penyuluhan 1. Sosialisasi dan penyuluhan kepada jejaring di
terkait peningkatan kerja sama wilayah KecamatanOmben
mengenai pelaporan data
kegiatan pelayanan yang ada di
faskes di wilayahOmben
Monitoring dan evaluasi terkait 1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap data
pelaporan faskes di yang sudah diberikan oleh Faskes yang bekerja
wilayahOmben sama dengan Puskesmas Omben
1.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaanpembinaan jejaring dilakukan oleh penanggungjawab
Program di dalam gedung Puskesmasuntuk Pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan
jejaring dilakukan di aula Puskesmas Omben. Untuk kegiatan luar gedung petugas
mendatangi sasaran di rumah/fasilitas atau di tempat yang sudah disepakati untuk
melakukan kegiatan.
B. Standar Fasilitas
BAB IV
TATALAKSANA KEGIATAN PEMBINAAN JEJARING
A. Lingkup Kegiatan
a. Sosialisasi dan penyuluhan terkait peningkatan kerja sama mengenai
pelaporan data kegiatan pelayanan yang ada di faskes di wilayahOmben
b. Monitoring dan evaluasi terkait pelaporan faskes di wilayahOmben
c. Pendataan dan pembinaan faskes yang belum berijin atau belum
memperpanjang ijin
A. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan tercapainya Pembinaan Jejaring diperlukan peran
petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan memberikan pembinaan
dan fasilitator bertanggungjawab melakukan hal-hal yang sudah disampaikan oleh
petugas kesehatan dari Puskesmas Omben. Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran
2. Pencatatan dan pelaporan
A. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Penyuluhan dan sosialisasi
b. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan luar gedung
a. Pendataan
c. Pembinaan
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan pembinaan dan pendataan Jejaring (yang
bersumber dari dana BLUD) atau melalui RKA BOK (yang bersumber dari
dana Bantuan Operasional Kesehatan) dan melalui RKA yang bersumber dari
dana APBD.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
1) Membuat jadual kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara BLUD, sumber dana APBD dan
bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1) Petugas Mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menyusun materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan dan
sosialisasi ke faskes yang menjadi Jejaring Puskesmas Omben
3) Petugas mengevaluasi kegiatan
BAB V
LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab kegiatan kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan jejaring
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara
lain :
- Meja, Kursi
-Daftar Hadir
-LCD
-Laptop
-Leaflet
-fc
-Daftar hadir
-Undangan
-ATK
-Alat peraga penyuluhan sesuai materi
Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- ATK
- Buku catatan kegiatan/visum
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Jejaring berkoordinasi
dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya
Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan
lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan
mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan
Of Action ).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA (K3)
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering
disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan
hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja bagi petugas pelaksana pelayanan pembinaan jejaring
disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan. Dalam
penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan
kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk
menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan
keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Indikator kinerja SPM
2. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
3. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
4. Ketepatan metoda yang digunakan
5. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP