Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas disebutkan
bahwa Puskesmas memiliki jejaring dan jaringan yang berada di wilayah
kerja Puskesmas. Pengertian jejaring adalah jejaring fasilitas terdiri atas
klinik, Rumah sakit, apotek, laboratorium , dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya (diluar organisasi Puskesmas). Fasilitas pelayanan kesehatan wajib
menyampaikan laporan data kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan
kesehatan paling sedikit terdiri atas data kelahiran, data kesakitan, data
kematian dan masalah kesehatan lainnya dan data kunjungan pelayanan.
Dalam rangka meningkatkan eksebilitas pelayanan Puskesmas didukung
oleh jejaring fasilitas pelayanan kesehatan maka Puskesmas Gondang perlu
mengoptimalkan pembinaan kerjasama dengan jejaring yang ada disekitar
wilayah Puskesmas. Agar memudahkan akses bagi pelayanan kesehatan
Faskes tersebut berupa Dokter/Bidan praktek swasta, klinik, Rumah Sakit
Umun dan Swasta. Jejaring baik secara internal maupun eksternal harus
dibangun bersama dengan seluruh komponen yang terlibat dalam
pelayanan.
Fasilitas kesehatan yang selanjutnya disingkat Faskes adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilatif yang akan dilakukan oleh pemerintah Daerah dan atau
Masyarakat. Bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tidak memiliki
sarana penunjang. Jejaring adalah mekanisme kerjasama dimana terjadi
hubungan kerja sama yang dilakukan pihak Fasilitas Kesehatan Tingkat
pertama dalam hal pelayanan yang tidak ada di Puskesmas, jika fasilitas
kesehatan tingkat pertama tidak mempunyai sarana yang tidak terpenuhi
Puskesmas.
Kerjasama tersebut diharapkan menjadi dasar untuk meningkatkan
pelayanan Puskesmas yang masih memiliki kekurangan dalam hal sarana
dan fasilitas kesehatan melalui proses rujukan ke Faskes yang menjadi
jejaring Puskesmas selain itu juga kerja sama tersebut dapat menjadi
pedoman untuk mengetahui data yang ada dilapangan terkait data kelahiran,
data kematian dan masalah kesehatan lainnya dan data kunjungan
pelayanan dan mencari tau penyebab kenaikan atau penurunan dari data
tersebut.

1
Jejaring Puskesmas Gondang yang belum memiliki kerjasama dengan
Puskesmas Gondang, ada beberapa yang tidak berijin. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah bagi Puskesmas selaku bagian dari Dinas Kesehatan yang
mengurus masalah perijinan faskes. Puskesmas Gondang wajibmelakukan
pembinaan terkait faskes yang tidak berijin atau tidak memperpanjang ijin
prakteknya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi masalah adanya kelalaian
dalampelayanan kesehatan dan dapat menjadi paying hukum bagi faskes
tersebut. Sesuai Permenkes no 28 tahun 2011 pasal 2 1 (1) untuk
mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat ijin dari
pemerintah Daerah Kabupaten/kota setempat. Dan permenkes no 56 tahun
2014 pasal 63 (1) setiap Rumah Sakit wajib memilii ijin. Dan UU no 36 tahun
2014 pasal 46 (1) Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di
bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki ijin.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan jejaring yang ada di
wilayah Puskesmas Gondang.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai pedoman pendataan pelaporan faskes yang bekerjasama
dengan Puskesmas Gondang
b. Sebagai pedoman pendataan faskes yang tidak berijin
c. Sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan faskes sebagai jejaring
di wilayah Puskesmas Gondang

C. Sasaran Pedoman

Jejaring di fasilitas kesehatan di wilayah Puskesmas Gondang

D. Ruang Lingkup
1. Sosialisasi dan penyuluhan terkait peningkatan kerja sama mengenai
pelaporan data kegiatan pelayanan yang ada di Faskes di wilayah
Puskesmas Gondang
2. Monitoring dan evaluasi terhadap data yang sudah diberikan oleh
faskes yang bekerja sama dengan Puskesmas Gondang
3. Pendataan dan pembinaan Faskes yang belum berijin diwilayah
Puskesmas Gondang

2
E. Batasan operasional
Berdasarkan Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas disebutkan
bahwa Puskesmas memiliki jejaring dan jaringan yang berada di wilayah
kerja Puskesmas. Pengertian jejaring adalah jejaring fasilitas terdiri atas
klinik, Rumah sakit, apotek, laboratorium , dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya (diluar organisasi Puskesmas) sedangkan menurut Peraturan
Pemerintah No 46 tahun 2016, adalah dinyatakan bahwa fasilitas pelayanan
kesehatan wajib menyampaikan laporan data kegiatan dan hasil kegiatan
pelayanan kesehatan paling sedikit terdiri atas data kelahiran, data
kesakitan, data kematian dan masalah kesehatan lainnya dan data
kunjungan pelayanan. Dalam rangka meningkatkan eksebilitas pelayanan
Puskesmas didukung oleh jejaring fasilitas pelayanan kesehatan maka
Puskesmas Gondang perlu mengoptimalkan pembinaan kerjasama dengan
jejaring yang ada disekitar wilayah Puskesmas. Agar memudahkan akses
bagi pelayanan kesehatan Faskes tersebut berupa Dokter/Bidan praktek
swasta, klinik, Rumah Sakit Umun dan Swasta. Jejaring baik secara internal
maupun eksternal harus dibangun bersama dengan seluruh komponen yang
terlibat dalam pelayanan.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya jejaring dan jaringan
yang ada di Puskesmas .

kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi


Pelaksanaan Pendidikan minimal D III Di ampu oleh 1
pembinaan jejaring dan orang dengan latar
jaringan belakang
pendidikan
kedokteran gigi

B. Distribusi ketenagaan
koordinator jejaring dan latar belakang pendidikannya adalah sebagai
berikut.

kegiatan Petugas Pendidikan terakhir


Pelaksanaan pembinaan Drg Nurasih Kedokteran gigi
jejaring dan jaringan

C. Jadual kegiatan
1. Pengaturan bagian pembinaan jejaring dan jaringan dilakukan bersama
oleh para pemegang progam dalam kegiatan lokarya mini bulanan
maupun tri bulan/lintas sector dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
2. Jadual kegiatan pembinaan jejaring dan jaringan dibuat untuk jangka
waktu satu tahun dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan
dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadual
3. Secara keseluruhan jadual dan rencana kegiatan pembinaan jejaring
dan jaringan dikoordinasikan oleh Kepala UPT Puskesmas Gondang,
adapun jadual kegiatan upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu jadual
rutin (sesuai dengan RPK) dan jadual situasional.
Adapun jadual yang selalu dilakukan dalam progam jejaring dan jaringan

Jadual kegiatan
Sosialisasi dan penyuluhan terkait Sosialisasi dan penyuluhan
peningkatan kerja sama mengenai kepada jejaring dan jaringan di

4
pelaporan data kegiatan wilayah kecamatan Gondang
pelayanan yang ada di faskes di
wilayah UPT Puskesmas Gondang
Monitoring dan evaluasi terkait Melakukan monitoring dan
pelaporan faskes di wilayah UPT evaluasi terhadap data yang
Puskesmas Gondang sudah diberikan oleh faskes
yang bekerja sama dengan UPT
Puskesmas Gondang
Pendataan dan pembinaan faskes Melakukan pendataan ke
yang belum punya berijin atau lapangan terkait faskes yang
belum memperpanjang ijin belum berijin
Melakukan pembinaan bagi
faskes yang belum berijin atau
belum memperpanjang ijin.

5
6
BAB III
A. Denah Ruang

7
8
9
DENAH UPT PUSKESMAS GONDANG
Koordinasi pelaksanaan pembinaan jejaring dilakukan oleh pemegang
progam di dalam gedung Puskesmas untuk pelaksanaan sosialisasi dan
pembinaan jejaring dilakukan di Ruang Pertemuan UPT Puskesmas
Gondang. Untuk diluar gedung petugas mendatangi sasaran di
rumah/fasilitass atau tempat yang sudah disepakati untuk melakukan
kegiatan.

B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan pembinaan jejaring UPT
Puskesmas Gondang memiliki fasilitas sebagai berikut.

Kegiatan progam Sarana-prasarana


Sosialisasi dan penyuluhan terkait - Meja
peningkatan kerja sama mengenai - Undangan
pelaporan data kegiatan pelayanan - ATK
yang ada di faskes di wilayah UPT - LCD dan Laptop
Puskesman Gondang - Daftar hadir
Monitoring dan evaluasi terkait - ATK
pelaporan faskes di wilayah UPT
Puskesmas Gondang
Pendataan dan pembinaan faskes - ATK
yang belum beijin atau belum
memperpanjang ijin

10
BAB IV
TATA LAKSAN KEGIATAN PEMBINAAN JEJARING

A. Lingkup Kegiatan
a. Sosialisasi dan penyuluhan terkait peningkatan kerja sama mengenai
pelaporan data kegiatan pelayanan yang ada di faskes di wilayah UPT
Puskesmas Gondang
b. Monitoring dan evaluasi terkait pelaporan faskes di wilayah UPT
Puskesmas Gondang
c. Pendataan dan pembinaan faskes yang belum berijin atau belum
memperpanjang ijin

B. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan tercapainya pembinaan jejaring diperlukan
peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pembinan dan fasilitator bertanggungjawab melakukan hal-hal
yang sudah disampaikan oleh petugas kesehatan di UPT Puskesmas
Gondang. Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran
2. Pencatatan dan pelaporan

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Penyuluhan dan sosialisasi
b. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan diluar gedung
a. Pendataan
b. Pembinaan
3. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan pembinaan dan pendataan jejaring
4. Penggeraan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan
1) Membuat jadual kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara BLUD, sumber dana APBD
dan Bendahara BOK

11
3) Mengkoordinasikan dengan lintas progam tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
5. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menyusun materi yang akan disampaikan pada saat
penyuluhan dan sosialisasi ke faskes yang menjadi jejaring UPT
Puskesmas Gondang
3) Petugas mengevaluasi kegiatan.

12
BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanaannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab kegiatan
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku dimasing-masing organisasi.
a. Kegiatan didalam gedung
1. Meja, kursi
2. Daftar hadir
3. LCD
4. Leaflet
5. Undangan
6. ATK
7. Alat peraga
b. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
1. ATK
2. Catatan kegiatan

13
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain


a. Identifikasi Resiko
b. Analisa resiko
c. Rencana Pencegahan Resiko dan meminimalkan Resiko
d. Rencana Upaya Pencegahan
e. Monitoring dan Evaluasi

14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatn kerja dalam istilah sehari-hari sering disebut safety saja, dalam
penjelasan Undng-Undang nomor 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja telah mengamanatkan antara lain setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
lingkungan sekitarnya

15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan.

Kinerja pelaksanaan dimonitor dengan menggunakan indikator sebagai berikut

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual


2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator

16
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan pembinaan jejaring dan jaringan ini dibuat untuk


memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan pada jejaring dan jaringan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Gondang, penyusunan pedoman disesuaikan
dengan kondisi riil yang ada di Puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-
inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional, kesepakatan
yang menuju hasil maksimal

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan


kegiatan progam pembinaan jejaring diwilayah kerja UPT Puskesmas Gondang
agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dan kebijakan yang telah
ditentukan.

17

Anda mungkin juga menyukai