11 Maret 2020
Dasar Hukum
Permenkes no 43 th 2019 tentang
Puskesmas
Permenkes no 44 th 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Permenkes no 46 th 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi
Struktur Organisasi Puskesmas
Kepala puskesmas
Kepala Tata Usaha
Penanggung Jawab :
1. PJ UKM dan Perkesmas
2. PJ UKP, kefarmasian dan laboratorium
3. PJ Jaringan Pelayanan PKM dan Jejaring
Puskesmas
4. PJ bangunan, prasarana dan peralatan puskesmas
5. PJ Mutu
Tugas Puskesmas
Pimpinan Puskesmas dan Penanggungjawab
Upaya Puskesmas mempunyai kewajiban
untuk melakukan pembinaan terhadap
jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan agar jaringan
pelayanan dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan dapat memberikan pelayanan UKM
dan UKP yang mudah diakses oleh
masyarakat.
Program Pembinaan:
aspek program,
ketenagaan,
sarana,
pembiayaan, dan
pendukung
Tujuan
Dalam rangka mewujudkan wilayah
kerja Puskesmas yang sehat, Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring Puskesmas. ( PMK
43 th 2019, pasal 58 ayat 1)
Jaringan
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Praktek Bidan Desa
(ayat2)
Jejaring Puskesmas
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya masyarakat)
Usaha Kesehatan Sekolah,
Klinik,
Rumah Sakit,
Apotek,
Laboratorium,
Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan, dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
(ayat3)
Tugas Puskesmas Pembantu
Memberikan pelayanan kesehatan
secara permanen disuatu lokasi dalam
wilayah kerja Puskesmas. (ayat4)
Ada 5 Pustu : Dunguswiru, Simpen,
Pangeureunan, Ciwangi, Surabaya
Tugas Puskesmas Keliling
Memberikan pelayanan kesehatan yang
sifatnya bergerak (mobile), untuk
meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas yang belum terjangkau oleh
pelayanan dalam gedung Puskesmas.(ayat5)
Praktek Bidan Desa
Praktik bidan yang memiliki Surat Izin Praktik Bidan
(SIPB) di Puskesmas, dan
Bertempat tinggal di satu desa dalam wilayah kerja
puskesmas yg memberi tugas
Mendapatkan penugasan untuk melaksanakan
praktik kebidanan dari Pemerintah Daerah pada satu
desa/kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(ayat6)
Tugas Jejaring Puskesmas
Wajib melaporkan kegiatan dan hasil
kegiatan pelayanan kesehatan kepada
Puskesmas di wilayah kerjanya sewaktu-
waktu dan/atau secara berkala setiap bulan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. (ayat7)
Dalam hal laporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (7) merupakan penemuan kasus
terhadap pasien yang berdomisili di luar
wilayah kerjanya, Puskesmas wajib
melaporkan kepada Puskesmas domisili
asal pasien atau dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota. (ayat8)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang merupakan
jejaring Puskesmas yang tidak melaporkan hasil
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
Puskesmas di wilayah kerjanya sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) dikenakan sanksi
administrasi oleh pejabat yang berwenang
berupa teguran lisan, teguran tertulis,
penghentian kegiatan sementara, dan/atau
pencabutan izin operasional. (ayat9)
Pengecualian
Pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (7), ayat (8) dan ayat (9) dikecualikan
untuk apotek dan laboratorium.
(ayat 11)
Pembinaan Aspek Program
Pelaporan LB1 (pelayanan penyakit)
Kerjasama Pelaksanaan Program TB, Jiwa, imunisasi
dan TTD
Pelaporan kasus2 stunting, gizi buruk, filariasis, kusta,
campak, keracunan dan kasus2 lainnya yang bisa
menimbulkan wabah.
Pembinaan Aspek Tenaga
Kelengkapan syarat kompetensi ketenagaan
Pembinaan Aspek Sarana
Pembinaan Aspek Pembiayaan
Tarif retribusi
Pembinaan Aspek Pendukung
Kelengkapan / ketersediaan kelengkapan pelaksanaan
program
Kesepakatan