Berikut adalah uraian tugas serta wewenang dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Yang antara lain adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan:
OSIS menjadi wadah tepat bagi siswa untuk belajar berorganisasi. Siswa yang terpilih
menjadi pengurus dan menjalankan OSIS akan memetik banyak manfaat berorganisasi
untuk perkembangan berbagai kemampuan dan keterampilan berorganisasi.
Organisasi kesiswaan di sekolah dibina oleh guru. Organisasi ini akan mendapat arahan
dan bimbingan pembina OSIS tentang bagaimana menjalankan organisasi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing pengurus OSIS.
Pembina OSIS merupakan tugas tambahan seorang guru di sekolah. Tugas tambahan ini
juga melekat pada pelaksanaan tugas pokok, sebagaimana diatur dalam Permendikbud
Nomor 15 Tahun 2018.
Pembina OSIS di sekolah hanya 1 orang per tahun per sekolah dengan ekuivalensi beban
kerja 2 jam tatap muka perminggu. Bukti fisik yang diperlukan berkaitan dengan pembina
OSIS antara lain:Surat Tugas Pembina OSIS dari kepala sekolah, Program dan Jadwal
Kegiatan Pembinaan OSIS dan laporan hasil kegiatan pembinaan OSIS.
Berikut ini tugas dan wewenang pembina OSIS :
1. Menyusun program kerja pembina OSIS
2. Mengarahkan dan membimbing pengurus OSIS dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan yang diadakan OSIS di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
3. Menghadiri kegiatan rapat Pengurus OSIS maupun Perwakilan Kelas
4. Membantu menangani siswa bermasalah bersama guru bimbingan dan konseling
5. Mengevaluasi pelaksanaan program OSIS
6. Memberikan laporan kepada sekolah secara periodik tentang pelaksanaan kegiatan
OSIS.
Sedangkan wewenang pembina OSIS dalah:
1. Bertanggungjawab atas pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di
sekolah
2. Memberikan saran dan nasehat pada pengurus OSIS dan Perwakilan kelas
3. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas berdasarkan Surat Keputusan Kepala
sekolah
4. Mengesahkan dan melantik Pengurus OSIS berdasarkan Surat Keputusan Kepala
sekolah
5. Mengarahkan penyusunan ART OSIS dan program kerja OSIS
1. Apakah yang dimaksud Kegiatan Ekstrakurikuler?
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakulikuler hendaknya dirancang sebagai sebuah kegiatan yang menjadikan
peserta didik memiliki ruang yang cukup untuk mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang
positif khususnya berkaitan dengan pelestarian budaya setempat agar sikap kreasi dan
produktivitas peserta didik lebih terarah.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga diarahkan agar peserta didik dapat mengelola kekayaan
budaya lokal, mengekspresikan kegiatan sesuai dengan kekinian (misalnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi), dan hidup lebih mandiri sesuai dengan minat dan
bakatnya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik tidak diajari menjadi ilmuwan saja,
tetapi lebih menekankan kepada pembentukan karakter yang lebih sesuai dengan kondisi dan
situasi peserta didik khususnya dalam pelestarian budaya, penyesuaian dengan kemajuan
zaman, dan menjadikan peserta didik lebih mandiri.
10. Berapa banyak Kegiatan Ekstrakurikuler bagi guru mata pelajaran terkait ekuivalensi?
Bagi guru yang memilih untuk membina kegiatan ekstrakurikuler sebagai ekuivalensi kegiatan
pembelajaran/pembimbingan untuk memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka
per minggu, guru yang bersangkutan maksimal melaksanakan tiga kegiatan ekstrakurikuler
yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.
11. Berapa jam yang diakui bagi guru mata pelajaran yang membina kegiatan
ekstrakurikuler?
Guru mata pelajaran yang membina kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pemenuhan
beban mengajar guru dengan beban mengajar paling banyak 2 (dua) jam pelajaran per
minggu.