Anda di halaman 1dari 5

Tugas dan Wewenang

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Berikut adalah uraian tugas serta wewenang dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Yang antara lain adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan:

1. Menyiapkan administrasi penerimaan siswa baru


2. Mengidentifikasi pendataan siswa secara baik
3. Menyusun dan menyiapkan kepengurusan OSIS
4. Melaksanakan pembinaan kesiswaan dalam urusan, Administrasi OSIS, Kepemimpinan
dalam organisasi OSIS, Menyiapkan pemilihan siswa teladan.
5. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan yang berhubungan dengan kedisiplinan dan
tatatertib sekolah, bekerjasama dengan guru BP/BK, Pembina Gerakan disiplin sekolah,
dan OSIS
6. Mengkoordinir pemilihan siswa teladan
7. Menyeleksi siswa yang ikut dalam paskibraka
8. Membuat kartu pelajar
9. Mengarahkan siswa untuk ikut pada kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler atau lomba-
lomba peningkatan prestasi.
10. Menyiapkan siswa untuk mendapatkan beasiswa dan pertukaran siswa
11. Membuat laporan berkala dan insidentil
12. Mengelola mutasi siswa
13. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan siswa secara berkala
14. Bekerjasama dengan guru piket dalam hal mengurus ketertiban siswa
15. Mengkoordinir pelaksanaan upacara
16. Melaksanakan tugas lainya yang bersifat positif yang ditugasi oleh kepala sekolah

Wewenang Wakasek Kesiswaan


1. Menyusun program pembinaan siswa / OSIS
2. Melaksananakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa /OSIS
3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa / OSIS secara berkala dan insidental
5. Membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kerindangan, kekeluargaan, dan ketaqwaan
6. Melaksanakan pemilihan calon siswa eladan dan calon siswa penerima beasiswa
7. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
8. Terbinanya kegiatan sanggar MGMP/media
9. Tersusunnya laporan pendayagunaan sanggar MGMP/media
10. Terlaksananya pemilihan guru teladan
11. Terbinanya kegiatan lomba-lomba bidang non akademis
12. Mengatur mutasi siswa
13. Menyusun program kegiatan eksrakurikuler
14. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala
1. Hubungan Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, wakasek kesiswaan
bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam membawahi
a. pembina bidang organisasi siswa intra sekolah (OSIS),
b. pembina bidang ekstrakurikuler
2. Tugas
a. Membuat dan menyusun program kerja kegiatan sekolah di bidang kesiswaan
(bulanan, semester, tahunan),mengoordinasi, dan mengawasi pelaksanaannya.
b. Mengawasi pelaksanaan tata tertib siswa.
c. Menyusun program kegiatan K7, mengoordinasi, dan mengawasi pelaksanaannya.
d. Melakukan koordinasi dengan para wakil kepala sekolah lain dan atau pihak lain
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan.
e. Mengoordinasi kegiatan studi banding atau karyawisata siswa.
f. Mengoordinasi pelaksaaan upacara di sekolah.
g. Menyusun program jadwal pembinaan terhadap siswa secara berkala dan
mengoordinasi serta mengawasi pelaksanaannya.
h. Mengadakan dan melaksanakan pemilihan siswa teladan dan berkoordinasi
dengan wakasek dan guru BK/BP.
i. Melakukan pembinaan terhadap pengurus OSIS dalam berorganisasi.
j. Mendokumentasikan data dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
pembinaan kesiswaan.
k. Membuat laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada kepala sekolah secara
berkala.
l. Mengoordinasikan rencana kebutuhan penunjang kegiatan OSIS, kegiatan
ektrakurikuler dan wawasan wiyata mandala.
m. Melakukan kajian/analisis atas hasil evaluasi kegiatan kesiswaan serta membuat
usulan rencana tindakan perbaikan selanjutnya.
n. Melaksanakan peraturan dan prosedur administrasi sekolah yang berlaku di
lingkungan SMA xxx sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan dalam
batas wewenang yang diberikan oleh kepala sekolah.
o. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan.
p. Mengoordinasi pelaksanaan PSB.
q. Melaksanakan pengendalian APBS dalam bidang kesiswaan / ektrakurikuler.
3. Wewenang
a. Mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak di tempat.
b. Mengatur dan menyusun pembagian tugas para pembantu wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan.
c. Menyusun jadwal pembina upacara dan pembagian tugas guru untuk mengawasi
kebersihan dan ketertiban.
d. Memilih atau menyeleksi siswa berprestasi untuk kepentingan beasiswa.
e. Menyusun panitia kegiatan pembinaan kesiswaan.
4. Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan kesiswaan.
b. Bertanggung jawab atas terciptanya disiplin siswa .
c. Bertanggung jawab atas peningkatan prestasi siswa khususnya dibidang
ekstrakurikuler
d. Bertanggung jawab atas tugas interen kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak
ada di tempatsesuai dengan batas kewenangan yang diberikan kepala sekolah.
Tugas dan wewenang pembina OSIS di sekolah

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan satu-satunya wadah organisasi di


sekolah. Organisasi ini dijalankan oleh siswa dan dibina oleh guru pembina. Siswa yang
menjalankan OSIS adalah siswa yang terpilih dan dinilai memiliki komptensi dalam
menggerakan organisasi.

Ilustrasi tugas dan wewenang pembina OSIS (doc.matrapendidikan.com)

OSIS menjadi wadah tepat bagi siswa untuk belajar berorganisasi. Siswa yang terpilih
menjadi pengurus dan menjalankan OSIS akan memetik banyak manfaat berorganisasi
untuk perkembangan berbagai kemampuan dan keterampilan berorganisasi.

Organisasi kesiswaan di sekolah dibina oleh guru. Organisasi ini akan mendapat arahan
dan bimbingan pembina OSIS tentang bagaimana menjalankan organisasi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing pengurus OSIS.

Pembina OSIS merupakan tugas tambahan seorang guru di sekolah. Tugas tambahan ini
juga melekat pada pelaksanaan tugas pokok, sebagaimana diatur dalam Permendikbud
Nomor 15 Tahun 2018.

Pembina OSIS di sekolah hanya 1 orang per tahun per sekolah dengan ekuivalensi beban
kerja 2 jam tatap muka perminggu. Bukti fisik yang diperlukan berkaitan dengan pembina
OSIS antara lain:Surat Tugas Pembina OSIS dari kepala sekolah, Program dan Jadwal
Kegiatan Pembinaan OSIS dan laporan hasil kegiatan pembinaan OSIS.
Berikut ini tugas dan wewenang pembina OSIS :
1. Menyusun program kerja pembina OSIS
2. Mengarahkan dan membimbing pengurus OSIS dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan yang diadakan OSIS di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
3. Menghadiri kegiatan rapat Pengurus OSIS maupun Perwakilan Kelas
4. Membantu menangani siswa bermasalah bersama guru bimbingan dan konseling
5. Mengevaluasi pelaksanaan program OSIS
6. Memberikan laporan kepada sekolah secara periodik tentang pelaksanaan kegiatan
OSIS.
Sedangkan wewenang pembina OSIS dalah:
1. Bertanggungjawab atas pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di
sekolah
2. Memberikan saran dan nasehat pada pengurus OSIS dan Perwakilan kelas
3. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas berdasarkan Surat Keputusan Kepala
sekolah
4. Mengesahkan dan melantik Pengurus OSIS berdasarkan Surat Keputusan Kepala
sekolah
5. Mengarahkan penyusunan ART OSIS dan program kerja OSIS
1. Apakah yang dimaksud Kegiatan Ekstrakurikuler?
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakulikuler hendaknya dirancang sebagai sebuah kegiatan yang menjadikan
peserta didik memiliki ruang yang cukup untuk mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang
positif khususnya berkaitan dengan pelestarian budaya setempat agar sikap kreasi dan
produktivitas peserta didik lebih terarah.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga diarahkan agar peserta didik dapat mengelola kekayaan
budaya lokal, mengekspresikan kegiatan sesuai dengan kekinian (misalnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi), dan hidup lebih mandiri sesuai dengan minat dan
bakatnya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik tidak diajari menjadi ilmuwan saja,
tetapi lebih menekankan kepada pembentukan karakter yang lebih sesuai dengan kondisi dan
situasi peserta didik khususnya dalam pelestarian budaya, penyesuaian dengan kemajuan
zaman, dan menjadikan peserta didik lebih mandiri.

2. Apa saja bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler?


Pembinaan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan wahana untuk lebih
mengenalkan peserta didik kepada pendidikan karakter (character building), pengembangan
ilmu dan pengetahuan yang lebih praktis dan tepat guna, pembinaan olah raga, pembentukan
kepribadian, dan tentu saja pelestraiaan budaya bangsa. Secara rinci kegiatan ekstrakurikuler
hendaknya berfokus pada hal-hal berikut ini.
Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
Karya ilmiah, misalnya: kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; Latihan olah-bakat latihan olah-minat,
misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, fotografi,
teater, debat, bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, teknologi informasi dan komunikasi,
rekayasa, dan lainnya; Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca
tulis alquran, retreat, perayaan idul qurban, penyiapan sesaji untuk keperluan perayaan
galungan dan kuningan, persiapan perayaan waisak, dan lain-lain; Bentuk kegiatan lainnya,
seperti penyiapan lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), cerdas cermat empat pilar
negara, dan lain-lain

3. Apakah Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler?


Lingkup kegiatan ekstrakurikuler meliputi:
 Individual, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
 Berkelompok, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara:
 Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
 Berkelompok dalam kelas parallel
 Berkelompok antar kelas.

4. Bagaimana tahapan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan


pendidikan?
Tahapan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler melalui: (1) analisissumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan,
potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4)
mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan
pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.

5. Komponen apa saja yang terdapat dalam Program Kegiatan Ekstrakurikuler?


Komponen Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya memuat:
 rasional dan tujuan umum;
 deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
 pengelolaan;
 pendanaan; dan
 evaluasi

6. Bagaimana penyusunan jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler?


Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh pembina
di bawah bimbingan kepala sekolah/ atau wakil kepala sekolah. Jadwal kegiatan
ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

7. Komponen apa saja dalam menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler?


Jadwal kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari jadwal latihan rutin dan jadwal yang bersifat insidental
Jadwal latihan rutin

Jadwal yang bersifat insidental sesuai dengan kebutuhan.

8. Penilaian seperti apa yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler?


Penilaian kegiatan ekstrakurikuler berupa penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria
keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik.

9. Unsur apa saja yang terlibat dalam pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler?


Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah:
 Satuan Pendidikan,
 Komite Sekolah
 Orangtua,
 Dunia usaha dan dunia industri.

10. Berapa banyak Kegiatan Ekstrakurikuler bagi guru mata pelajaran terkait ekuivalensi?
Bagi guru yang memilih untuk membina kegiatan ekstrakurikuler sebagai ekuivalensi kegiatan
pembelajaran/pembimbingan untuk memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka
per minggu, guru yang bersangkutan maksimal melaksanakan tiga kegiatan ekstrakurikuler
yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.

11. Berapa jam yang diakui bagi guru mata pelajaran yang membina kegiatan
ekstrakurikuler?
Guru mata pelajaran yang membina kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pemenuhan
beban mengajar guru dengan beban mengajar paling banyak 2 (dua) jam pelajaran per
minggu.

Anda mungkin juga menyukai