0204 DRAINASE-3375 2572b6 PDF
0204 DRAINASE-3375 2572b6 PDF
PEKERJAAN :
KATA PENGANTAR
PENULIS
i
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
DAFTAR ISI
ii
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
iii
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
DAFTAR TABEL
TABEL IV. 1 TABEL SALURAN DRAINASE, LUAS LAYANAN DAN DEBIT .................61
iv
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
DAFTAR GAMBAR
v
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
1.3 Sasaran
Sasaran pekerjaan “Pekerjaan Review Masterplan Drainase Kota Pekalongan”
disajikan dalam butir-butir berikut:
a. Tersedianya dokumen Review Master Plan Drainase Kota Pekalongan
b. Tersedianya acuan bagi para pengambil keputusan berkaitan dengan perencanaan
Drainase Perkotaan.
2
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
3
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
2 BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Untuk lebih jelasnya mengenai batas administrasi Kota Pekalongan dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
4
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
340 000 345 000 350 000 355 000 360 000 365 000 370 000 375 000
9240000
9240000
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIR EKTO RA T PEN GEMB AN GAN PEN YEH ATA N LI N GK UN GA N PERMU KI MAN
SAT KER PEN GEM BANGAN PEN YEHATAN LIN GKUNG AN PERM UKIM AN JAWA T ENG AH
PE K ER JA A N
LO K AS I
9235000
9235000
KOTA PEKALONGAN
GA M BA R
KECAM ATAN
PEKA LONGAN UTA RA PETA ADMINISTRASI
9230000
9230000
LE G EN DA
Ke teran ga n :
Ja la n K ot a P ekalon ga n
Ja la n P rov ins i
9225000
Pe ka lo nga n B a ra t
ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
KEPALA SATUAN KERJA
9220000
9220000
SUHARSONO ADI BROT O, ST, MM
NIP.19640329 198703 1 005
KABUPATEN
DIP E R IK S A
ASISTEN PERENCANA
KECAMAT AN BATANG
9215000
9215000
LARAP KEMAYAN ESTU, ST
NIP.19861029 200912 1 001
PEKA LONGAN TIM UR P E RE N C A N A
TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
9210000
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
SKALA NO M O R L E M B A R
0 1 Kilo me te rs
N LE M B A R
340 000 345 000 350 000 355 000 360 000 365 000 370 000 375 000
GAMBAR 2.1
PETA ADMINISTRASI KOTA PEKALONGAN
5
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
2.1.5 Klimatologi
Karakteristik iklim di Kota Pekalongan adalah iklim hutan tropika humida dimana
ada perbedaan yang tegas antara musim kemarau dan musim hujan. Temperatur rata-
rata berkisar antara 260C -280C dan tertinggi 320C dan kelembapan udara berkisar antara
64% - 86% . Arah angin dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup pada siang hari dari
Utara ke Selatan, dan angin darat bertiup dari Selatan ke Utara. Disamping dipengaruhi
oleh angin yang bertiup malam hari dari arah Barat Daya ke Tenggara dengan kecepatan
rata-rata 2 knot/jam. Pada bulan Desember – Maret bertiup agak kencang dengan
kecepatan 3 – 4 knot/jam yang mengakibatkan gelombang di pantai menjadi besar.
2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pekalongan tahun 2013 tercatat sebanyak 286.675 jiwa,
terdiri dari 143.637 jiwa penduduk laki-laki dan 143.038 jiwa penduduk perempuan.
6
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Jumlah penduduk Kota Pekalongan di setiap Kecamatan tahun 2013 dapat di periksa
pada Tabel II-1. Penduduk Kota Pekalongan pada tahun 2013 di dominasi oleh penduduk
muda dewasa yang berusia antara 25-29 tahun, Pada tahun 2013 angka pertumbuhan
penduduk sebesar 0,37% bila di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2010 maka setiap tahun pertambahan penduduk rata-rata
sebesar 1.360 orang pertahun.
TABEL II. 1
JUMLAH PENDUDUK KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013
7
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
8
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL II. 2
PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013
GAMBAR 2.2
GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PEKALONGAN
9
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 2.3
PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK KOTA PEKALONGAN
TABEL II. 3
LUAS DAERAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KOTA PEKALONGAN
10
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
11
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
2.2.3 Ketenagakerjaan
Data penduduk usia produktif di Kota Pekalongan yaitu usia kerja mulai 10 tahun
sampai 49 tahun, tahun 2012 mencapai 290.347 orang, namun jumlah penduduk yang
bekerja pada masing-masing lapangan usaha sebanyak 15.926 orang (terserap 5.48%).
Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah Kota Pekalongan mengadakan pelatihan
dan keterampilan kerja agar mereka bisa mandiri memiliki usaha.
TABEL II. 4
KETENAGAKERJAAN
2.3 Perekonomian
Secara umum kondisi perekonomian Kota Pekalongan selama tahun 2012 cukup
baik dengan dukungn sarana dan prasarana yang ada. Realisasi pendapatan daerah
tahun 2012 mencapai 103,26 %, berbeda dengan realisasi belanja yang mencapai 91,54
%. Hal yang mendukung naiknya pendapatan daerah adalah meningkatnya Pendapatan
Asli Daerah sebesar 103,05 % dari anggaran yang disiapkan.
12
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Realisasi peneriman pajak dan PBB setiap tahun terus meningkat. Ini menandakan
kesadaran masyarakat akan pajak yang semakin baik. Tingkat kepercayaan terhadap
Perum Pegadaian di Kota Pekalongan juga semakin meningkat dengan peningkatan
transaksi dari tahun ke tahun, baik dari pemberian kredit maupun pelunasannya.
TABEL II. 5
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PEKALONGAN
13
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
14
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL II. 6
FASILITAS SEKOLAH TAHUN 2012
15
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
3 BAB III
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Sistem drainase eksisting Kota Pekalongan secara garis besar terdiri dari beberapa
sungai/kali, maupun saluran drainase. Berdasarkan hasil analisa Kota Pekalongan terbagi
menjadi 3 DAS (Daerah Aliran Sungai) yaitu : DAS Weduri , DAS Kupang, DAS Susukan.
Pembagian DAS (Daerah Aliran Sungai) berdasararkan elevasi kontur. Kontur tertinggi
digunakan sebagai batas DAS.
Gambar 3-1 berikut ini dapat menjelaskan pembagian DAS agar lebih dapat
tergambar.
16
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
PEMALANG
SAT KER PEN GEM BANGAN PEN YEHATAN LIN GKUNG AN PERM UKIM AN JAWA T ENG AH
PE K ER JA A N
9240000
9240000
REVIEW MASTERPLAN
DRAINASE KOTA PEKALONGAN
LO K AS I
KOTA PEKALONGAN
GA M BA R
DAS
PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI
WEDURI (DAS)
DAS
9230000
9230000
LE G EN DA
Su nga i utam a
An ak S ung ai
Das W ed uri
KABUPATEN Das S usu ka n
DAS BATANG Das K up ang
KUPANG ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
KEPALA SATUAN KERJA
9220000
9220000
DIP E R IK S A
KABUPATEN ASISTEN PERENCANA
P E RE N C A N A
TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
9210000
9210000
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
SKALA NO M O R L E M B A R
0 100 0 200 0 Meters
N JU ML A H L E M B A R
GAMBAR 3-1.
PETA PEMBAGIAN DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI)
17
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Akan tetapi pada DAS Susukan tidak memiliki drainase yang masuk menuju kota
maupun menuju sungai Banger, sungai dari DAS Susukan langsung mengarah menuju
muara dan sebagian besar wilayah DAS Susukan adalah wilayah Kabupaten Pekalongan.
Untuk lebih memudahkan dalam pembagiannya Kota Pekalongan dibagi menjadi 3 (tiga)
kawasan wilayah yaitu sebagai berikut :
1. Kawasan pekalongan barat
Meliputi jaringan drainase yang berada disebelah barat Kali Kupang/Kali Pekalongan.
2. Kawasan Pekalongan Tengah
Meliputi saluran-saluran drainase yang berada antara Kali Banger (sebelah barat Kali
Banger dan sebelah timur Kali Kupang) Kali Pekalongan.
3. Kawasan Pekalongan Timur
Meliputi saluran-saluran drainase yang berada disebelah timur Kali Banger.
Sistem drainase eksisting Kota Pekalongan yang berada di kawasan barat memiliki 3
(tiga) buah sungai/drainase, di kawasan tengah terdapat 2 (dua) buah sungai/drainase
dan 6 (enam) buah drainase di kawasan timur. Sistem drainase eksisting Kota
Pekalongan disajikan pada Gambar 3.2.
Kota Pekalongan terdapat sungai besar yang mengalir baik sebagai pembuang
maupun pemasok air. Sungai-sungai besar tersebut antara lain : Sungai Weduri, Sungai
Bremi, Sungai Pekalongan dan Sungai Banger. Limpasan air hujan yang berada di sekitar
sungai-sungai tersebut tidak dapat dibuang langsung menuju sungai. Hal ini karena
sungai-sungai besar di wilayah Kota Pekalongan mempunyai tanggul yang tinggi.
Di wilayah Kota Pekalongan bagian barat terdapat Kali Bremi dan beberapa
sungai lain yang dimensinya lebih kecil. Sungai-sungai ini belum mampu untuk
menampung limpasan air hujan. Di wilayah tengah Kota penggelontor kota yang
dimanfaatkan pula sebagai saluran irigasi. Berdasarkan eksisting sistem drainase yang
ada, permasalahan drainase dan genangan air di Kota Pekalongan disebabkan beberapa
faktor, meliputi :
1. Secara topografis wilayah Kota Pekalongan berada di dataran rendah yang
mempunyai kemiringan permukaan tanah dari wilayah bagian selatan ke wilayah
utara sangat kecil dan cenderung datar, bahkan di wilayah bagian utara sebagian
besar permukaan tanahnya lebih rendah dari permukaan air laut sehingga di
wilayah bagian utara air sulit untuk bisa mengalir ke laut bahkan sebagian besar
18
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
selalu tergenang air dari laut (rob) apalagi bila terjadi pasang naik permukaan air
laut.
2. Secara hidrologis Wilayah Kota Pekalongan merupakan daerah limpahan air hujan
dari wilayah Kabupaten Pekalongan yang berada di sebelah selatannya karena
topografi wilayah Kabupaten Pekalongan yang berada di sebelah selatan Kota
Pekalongan merupakan daerah pebukitan.
3. Tuntutan penambahan dan perbaikan insfrastruktur kota khususnya lingkungan
yang sehat dan nyaman menyebabkan kebutuhan pemukiman dan kebutuhan lain
meningkat.
4. Berkurangnya daya serap tanah karena perubahan tataguna lahan yang
dahulunya berupa tambak dan sawah sudah banyak yang berubah menjadi
perumahan, perkantoran, sekolahan, industri dan lain-lain. Hal ini menyebabkan
lahan yang dulunya dapat menampung limpahan air sekarang sudah tidak dapat
lagi sehingga air melimpas ke lokasi lain.
5. Permasalahan genangan air akibat hujan/banjir dan rob (pasang muka air laut) di
wilayah kota Pekalongan merupakan salah satu permasalahan yang sampai saat
ini masih memerlukan penanganan yang semakin serius.
Berdasarkan hal tersebut diatas adapun beberapa kesimpulan dari studi yang telah
di kerjakan adalah sebagai berikut :
- Terdapat 7 subsistem
- Perlu adanya pembuatan tanggul/jalan proteksi sepanjang pantai, yang akan
berfungsi sebagai penghambat air laut, untuk diusulkan ke Pemkot Pekalongan
- Tanggul kali Bremi harus tidak bocor/meluap, pintu-pintu air yang ada harus
ditutup/diatur pengambilan airnya.
19
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
- Perbaikan pintu dan perbaikan tanggul pada kali Bremi yang jebol perlu
disampaikan ke Balai BBWS Pemali – Juana.
- Normalisasi saluran drainase ditangani oleh Pemkot Pekalongan.
- Area kolam retensi perlu dibebaskan lahannya untuk persiapan konstruksi.
- Selain sebagai tampungan air kolam retensi digunakan sebagai tempat wisata
air/mangroof, diharapkan akan menambah pemasukan devisa bagi Kota
Pekalongan.
- Operasi dan Pemeliharaa (O&P) sistem drainase perlu ditangani oleh Pemkot
Pekalongan.
20
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-2.
PETA MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
21
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
9247500
337500 345000 352500 360000 367500 375000
9247500
N
0
#
Laut Jawa KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA
W E DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN
9240000
9240000
LINGKUNGAN PEMUKIMAN
SATUAN KERJA PENGEMBA NGAN PENYEHATAN
S 0
# LINGKUNGAN J AWA TENGAH
Sub s is tem Si bul an
0
# Jl. Gajah Mungkur Sela tan No. 14 - 16 Semarang
Telepo n : 024-8 318138 , Fax : 024 -8312752
Email : pkp plp_jateng@yahoo.c om
S ubs i st e m Sub s is tem
0
#
Kabupaten Ban de nga n L oji
Inset
9232500
9232500
Pekalongan 0
#
Sub s is tem
Pa be an
Sub s is tem
B ang er
Sub s is tem Ba ng er H ili r
9225000
9225000
Judul Peta
Sub s is tem
Peta Masterplan Drainase
Br em i Kota Pekalongan
9217500
9217500
Keterangan
Kabupaten S u b sis t e m B a n d e n g a n S u n g a i u ta m a
S u b sis t e m B a n g e r
Sub s is tem Ba ng er H ul u
Batang S u b sis t e m B a n g e r H i lir
S u b sis t e m B a n g e r H u lu
S u b sis t e m B re m i
0
#
Ja la n
Renc ana pomp a
R e n c a n a P o ld e r
S u b sis t e m L o ji
0
# E ks ist in g p o m p a
9210000
9210000
S u b sis t e m P a b e a n
S u b sis t e m S ib u la n D r a in a s e E ks ist in g
B a ta s K a b u p a t e n
Skala
337500 345000 352500 360000 367500 375000
90000 0 90000 180000 Km
GAMBAR 3-3.
PETA MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
22
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Penyebab terjadinya genangan air akibat rob adalah naiknya permukaan air laut
sehingga air laut masuk ke daratan melalui sungai-sungai yang bermuara ke laut. Karena
naiknya permukaan air laut tersebut menyebabkan air laut masuk ke daratan yang
elevasinya lebih rendah dari muka air laut pasang (rob) tersebut. Tergenangnya wilayah
yang rawan genangan rob ini biasanya berlangsung dalam waktu yang agak lama,
biasanya dalam waktu 2 - 14 jam, genangan rob akan surut dan wilayah rawan rob
tersebut kering kembali. Wilayah yang tergenang meliputi: seluruh wilayah Kelurahan
Pabean, Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Krapyak Lor,
Kelurahan Krapyak Kidul dan hampir seluruh wilayah Kelurahan Degayu. Luas wilayah
genangan rob ini mencapai 1.920 Ha.
Genangan air akibat air hujan disebabkan karena air hujan tidak dengan mudah
dibuang, sehingga air hujan terkumpul di suatu lokasi sehingga terjadi genangan atau
23
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
karena tidak mampunya sarana pembuangan air menampung debit sehingga melimpas
ke wilayah yang lebih rendah. Penyebab tidak mudahnya pembuangan genangan air
secara gravitasi dapat disebabkan karena permukaan air di muara buangan cukup tinggi
atau saluran pembuangannya yang belum memadai.
Genangan air hujan semakin sulit dibuang secara gravitasi bilamana permukaan air laut
terjadi pasang (rob) sehingga genangan menjadi semakin luas, semakin dalam
genangannya dan semakin lama surutnya. Lokasi yang rawan genangan air hujan
diantaranya adalah Kelurahan Pabean, Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang
Panjang, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak Lor, Kelurahan Krapyak Kidul,
Kelurahan Klego, Kelurahan Degayu, Kelurahan Dekoro, Kelurahan Kauman, kelurahan
Karangmalang, Kelurahan Pringlangu, dan Perumahan Binagriya. Luas wilayah genangan
air hujan/banjir ini mencapai 3.275 Ha.
Situasi genangan disebagian wilayah ditunjukkan dalam Gambar 3-4 sampai dengan
Gambar 3-9 dokumentasi berikut.
GAMBAR 3-4
KONDISI GENANGAN ROB DI KEL.JERUKSARI
24
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-5
KONDISI GENANGAN ROB DI KEL.PABEAN
GAMBAR 3-6
KONDISI GENANGAN ROB DI KEL.KLEGO
25
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-7
KONDISI GENANGAN ROB DI JALAN JLAMPRANG KEL.SUGIHWARAS
GAMBAR 3-8
KONDISI GENANGAN ROB DI PERUMAHAN SLAMARAN
26
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-9
KONDISI GENANGAN ROB DI JALAN MENUJU PANTAI DI SLAMARAN
Data curah hujan dan debit merupakan data yang paling fundamental dalam
perencanaan/penelitian debit banjir sungai. Ketetapan dalam memilih lokasi dan peralatan
baik curah hujan maupun stasiun duga muka air merupakan faktor yang menentukan
kualitas data yang diperoleh. Analisis data hujan dimaksudkan untuk mendapatkan
besaran curah hujan yang diperhitungkan dalam perhitungan debit banjir rencana. Data
curah hujan yang dipakai untuk perhitungan debit banjir adalah hujan yang terjadi pada
daerah aliran sungai pada waktu yang sama.
Sebelum melakukan analisa terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data hujan
yang ada di wilayah studi. Setelah itu dilakukan penyaringan data dengan cara memilih
data hujan dengan tahun yang panjang, dan melakukan kontrol dengan cara pengeplotan
27
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
apakah data terlalu besar (misal : salah ketik). Rekapan hasil pengumpulan data hujan
dapat dilihat ada Tabel III-1, sedangkan lokasinya dapat dilihat pada Gambar 3-10.
TABEL III. 1
CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM
28
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
KABUPATEN
9243000
9243000
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
PEMALANG DIR EKTO RA T PEN GEMB AN GAN PEN YEH ATA N LI N GK UN GA N PERMU KI MAN
SAT KER PEN GEM BANGAN PEN YEHATAN LIN GKUNG AN PERM UKIM AN JAWA T ENG AH
9241500
9241500
Bu aran
T
$ LO K AS I
DAS W aru nga s em Ba tan g
K a ra ng tengah T
$ KOTA PEKALONGAN
Srag i
T
$ WEDURI $ T
GA M BA R
9240000
9240000
T
$ T
$ Sta s iu n H ujan
Su mu b K id ul
T
$ Su ra ba ya n SUSUKAN Das W ed uri
Pe sa ntre n K leta k Das S us u ka n
W an ga ndo wo T
$
9238500
9238500
T
$ KABUPATEN Batas Kab upaten :
Das K up ang
P o nolawe n Gu mb iro
DAS BATANG Ka bup ate n B at ang
T
$ KUPANG W on otu ng gal
Po nolawe n T
$ W on otu ng gal
Ka bup ate n B an ja rneg ara
9237000
9237000
Ka ra ng sa ri Ba nda r
Ka je n T
$ T
$ ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
T
$ Tapa km en ja ng an KEPALA SATUAN KERJA
Ka ra ng gon dan g T
$
Tapa k Me njang an
Bron do ng
T
$Blim bing
T
$ SUHARSONO ADI BROT O, ST, MM
NIP.19640329 198703 1 005
KABUPATEN
9235500
9235500
Blad o
T
$ DIP E R IK S A
PEKALONGAN Reb an
ASISTEN PERENCANA
T
$
LARAP KEMAYAN ESTU, ST
NIP.19861029 200912 1 001
P E RE N C A N A
9234000
9234000
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
9232500
9232500
SKALA NO M O R L E M B A R
0 100 0 200 0 Meters
Pa ningg aran
T
$ N JU ML A H L E M B A R
GAMBAR 3-10
PETA STASIUN HUJAN
29
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
30
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-11.
PEMBUATAN POLIGON THIESSEN
31
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Perhitungan curah hujan rencana dilakukan dengan 3 (tiga) cara yang banyak
digunakan dalam bidang hidrologi yaitu cara Gumbel, Log Pearson Tipe III dan Normal.
Untuk perhitungan probabilitas dalam analisis curah hujan, dibantu dengan perangkat
lunak SAMS 2007. Langkah Pengerjaan sama, setelah di-input data curah hujan
maksimumnya, hasilnya dapat keluar dalam bentuk grafik probabilitas Gumbel, Log
Pearson III, Log Normal, serta Normal. Masing-masing metode/cara menggunakan
parameter statistik meliputi rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi dan koefisien
skewness. Berikut penjelasan analisis perhitungan curah hujan rencana masing-masing
metode. Dari masing-masing metode dibandingkan kemudian dipilih salah satu metode
yang cocok. Dari hasil analisis didapatkan metode Log Pearson yang lebih cocok.
Gambar 3-12 berikut ini merupakan hasil uji probabilitas menggunakan metode Log
Pearson III.
32
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-12.
GRAFIK PROBABILITAS LOG PEARSON III
33
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Deviasi standar :
Koefisien Skewness :
Kemudian cari dari tabel harga hubungan koefisien skewness (G) positif dengan koefisien
K, dari tabel ini didapatkan nilai G untuk masing-masing periode ulang.
34
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL III. 2
PERHITUNGAN NILAI K
TABEL III. 3
PERHITUNGAN CURAH HUJAN RENCANA METODE LOG PEARSON TIPE III
DAS Susukan
T Xrt k Log Xt Xt
No S
(Tahun) (mm) Log Person III (mm) (mm)
1 2 1.91 0.13 0.00 1.91 82.00
2 5 1.91 0.13 0.84 2.02 105.17
3 10 1.91 0.13 1.28 2.08 119.80
4 25 1.91 0.13 1.75 2.14 137.65
5 50 1.91 0.13 2.06 2.18 150.57
6 100 1.91 0.13 2.57 2.24 175.18
DAS Kupang
T Xrt k Log Xt Xt
No S
(Tahun) (mm) Log Person III (mm) (mm)
1 2 1.97 0.16 0.00 1.97 93.44
2 5 1.97 0.16 0.84 2.11 127.80
3 10 1.97 0.16 1.28 2.18 150.62
4 25 1.97 0.16 1.76 2.25 179.55
5 50 1.97 0.16 2.06 2.30 201.18
6 100 1.97 0.16 2.54 2.38 240.12
DAS Weduri
T Xrt k Log Xt Xt
No S
(Tahun) (mm) Log Person III (mm) (mm)
1 2 1.96 0.12 0.00 1.96 90.55
2 5 1.96 0.12 0.84 2.06 114.72
3 10 1.96 0.12 1.28 2.11 129.89
4 25 1.96 0.12 1.76 2.17 148.31
5 50 1.96 0.12 2.06 2.21 161.60
6 100 1.96 0.12 2.55 2.27 185.22
Sumber : Hasil Analisis Konsultan, 2014
35
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Pada studi ini, debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan model
matematik dengan bantuan perangkat lunak HEC-HMS.Digunakan perangkat lunak HEC–
HMS karena merupakan perangkat lunak “Public Domain” pengoperasiannya
menggunakan sistem yang dapat digunakan sejalan dengan “Windows Environment”.
Oleh karena itu penyiapan data, eksekusi model, dan melihat hasilnya dapat dalam
berbagai bentuk (dalam bentuk tabel dan grafik satuan waktu) yang dapat dilakukan
langsung dalam model ini. Peta background dan data daerah tangkapan air dapat dengan
mudah dimasukkan kedalam model dengan teknologi Geographic Information System
(GIS) dan Computer Aided Design (CAD ).
HEC–HMS adalah software yang dikembangkan oleh U.S Army Corps of
Engineering. Software ini digunakan untuk analisa hidrologi dengan mensimulasikan
proses curah hujan dan limpasan langsung ( run off ) dari sebuah wilayah sungai. HEC–
HMS di desain untuk bisa diaplikasikan dalam area geografik yang sangat luas untuk
menyelesaikan masalah, meliputi suplai air daerah pengaliran sungai, hidrologi banjir, dan
limpasan air di daerah kota kecil ataupun kawasan tangkapan air alami. Hidrograf satuan
yang dihasilkan dapat digunakan langsung ataupun digabungkan dengan software lain
yang digunakan dalam ketersediaan air, drainase perkotaan, ramalan dampak urbanisasi,
desain pelimpah, pengurangan kerusakan banjir, regulasi penanganan banjir, dan sistem
operasi hidrologi (U.S Army Corps of Engineering, 2001).
Model HEC–HMS dapat memberikan simulasi hidrologi dari puncak aliran harian
untuk perhitungan debit banjir rencana dari suatu DAS (Daerah Aliran Sungai). Model
HEC–HMS mengemas berbagai macam metode yang digunakan dalam analisa hidrologi.
Dalam pengoperasiannya menggunakan basis sistem windows, sehingga model ini
menjadi mudah dipelajari dan mudah untuk digunakan, tetapi tetap dilakukan dengan
pendalaman dan pemahaman dengan model yang digunakan. Di dalam model HEC–HMS
mengangkat teori klasik hidrograf satuan untuk digunakan dalam permodelannya, antara
lain hidrograf satuan sintetik Synder, Clark, SCS, ataupun kita dapat mengembangkan
hidrograf satuan lain dengan menggunakan fasilitas user define hydrograph (U.S Army
Corps of Engineering, 2001). Sedangkan untuk menyelesaikan analisis hidrologi ini,
digunakan hidrograf satuan sintetik dari SCS (soil conservation service) dengan
menganalisa beberapa parameternya, maka hidrograf ini dapat disesuaikan dengan
kondisi di Pulau Jawa.
36
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Konsep dasar perhitungan dari model HEC–HMS adalah data hujan sebagai input
air untuk satu atau beberapa sub daerah tangkapan air ( sub basin ) yang sedang
dianalisa. Jenis datanya berupa intensitas, volume, atau komulatif volume hujan. Setiap
sub basin dianggap sebagai suatu tandon yang non linier dimana inflownya adalah data
hujan. Aliran permukaan, infiltrasi, dan penguapan adalah komponen yang keluar dari sub
basin.
Langkah – langkah dalam perhitungan debit banjir rencana dengan HEC-HMS :
1. Membuat basin model , untuk menggambarkan DAS dan elemen-elemennya.
2. Membuat meteorologic model sebagai input data bagi basin model.
3. Membuat control spesification yang digunakan sebagai control terhadap data
pada meteorologic model.
4. Menjalankan program dengan run manager untuk mendapatkan hasil simulasi.
37
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-13.
BASIN MODEL PADA LOKASI STUDI
38
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-14.
BASIN MODEL PADA LOKASI STUDI
39
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-15.
BAGAN ALIR MODEL PENENTUAN NILAI CN
40
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
1. Jenis tanah (SCS soil types classified into Soil Hydrologic groups on the basis of
their measured or estimated infiltration behavior);
41
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL III. 4
HARGA CN UNTUK BERBAGAI TIPIKAL PENGGUNAAN LAHAN
Pemukiman agak
30 57 72 81 86 Single-Family, Lot Size ¼ to 1 acre
padat
42
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
9247500
9247500
N
Laut Jawa W E
9240000
9240000
DIR EKTORAAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LIN GKU NGAN PEMUKIMAN
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PEMUKIMAN JAWA TENGAH
Peta Lokasi
9232500
9232500
Lokasi Tinjauan
KOTA PEKALONGAN
9225000
9225000
Pekalongan Timur
Pekalongan Barat
Judul
9217500
9217500
PETA CN
Keterangan
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kabupaten
9210000
9210000
Jenis tanah :
Tambak
9202500
9202500
Skala :
Gambar 3-16
Peta CN (Curve Number )
43
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
0,385
0,87 * L2
tc =
1000 * S
Dimana :
L = Panjang lintasan maksimum
S = Kemiringan rata-rata
tc = Waktu konsentrasi
44
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
PRESIPITASI
Evaporasi Transpirasi Evaporasi
Inter Flow
TANAH SUNGAI
45
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
46
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-18
CONTOH PEMODELAN HEC-RAS SALURAN DRAINASE PADA BAGIAN HULU (bawah) DAN HILIR (atas) DRAINASE BANDENGAN
47
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
GAMBAR 3-19
CONTOH PENAMPANG SALURAN DALAM HEC-RAS
Setelah penampang ditentukan maka HEC-RAS akan menghitung profil muka air.
Konsep dasar penghitungan profil permukaan air berdasarkan persamaan energi yaitu:
48
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
α 2 V22 α1 V12
Y2 Z2 Y1 Z1 he
2g 2g
Dimana :
GAMBAR 3-20
PENGGAMBARAN PERSAMAAN ENERGI PADA SALURAN TERBUKA
α 2 V22 α1V12
he LS f C
2g 2g
Dimana :
L = jarak antara dua penampang
Sf = kemiringan aliran
C = koefisien kehilangan energi (penyempitan, pelebaran atau belokan)
49
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
50
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
110
Elevasi Muka Air (cm)
60
10
01 06 11 16 21 26 31
Waktu (Januari 2006)
GAMBAR 3-21
GRAFIK ELEVASI MUKA AIR DI PEKALONGAN
51
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL III. 5
ELEVASI ACUAN PASANG SURUT
Dari elevasi-elevasi acuan pasang surut diatas didapat Zo sebesar +58,69 cm yang
dijadikan sebagai acuan nol terhadap elevasi lainnya. Selanjutnya elevasi ± 0,00
diikatkan pada BM pelabuhan dan dikonversi memberikan elevasi acuan dalam
perencanaan dasar saluran yaitu sebesar-0,466meter.
Berdasarkan data pasut yang didapat selama 15 hari, digunakan sebagai input
untuk simulasi rob. Gambar 3-22 dibawah ini adalah hasil running menggunakan mike-21
dengan warna merah adalah genangan rob.
52
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
9244000
9244000
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIR EKTO RA T PEN GEMB AN GAN PEN YEH ATA N LI N GK UN GA N PERMU KI MAN
P E K E R JA A N
REVIEW MASTERPLAN DRAINA SE
KOTA PEKA LONGAN 2014
LAUT JAWA LO K A S I
KOTA PEKALONGAN
9242000
9242000
GAM BAR
LE G E N DA
PEKALONGAN
Su bsis te m Sibu la n Lon ge s tor age
Sun ga i
Bata s D e s a
Su bsis te m Loji Ja lan k ota
9240000
9240000
Gen an gan R ob
Sub Sis tem B and en gan
Kapasitas Pompa 1.3 m3/dt
Jumlah 1 Pompa
Sub s is tem Lo ji
Sub s is tem Si bul ana n
Sub s is tem Ba ng er H ul u
Su bsis te m Pa bea n Sub s is tem Br em i
Sub s is tem Ba ng er La m a
Su bsis te m Ba nde ng an Sub s is tem Ba ng er H ili r
Ren can a Sa lur an
U 1 60 X 1 85 Sub s is tem Pa be an
Ja w a T en gah
9238000
9238000
ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
Su bsis te m Ba nge r Su bs iste m Ba nge r Hilir KEPALA SATUAN KERJA
Ren can a Sa lur an
KOTA
U16 0 X 185
PEKALONGAN
Ren can a Sa lur an
U 10 0 X 12 0
KABUPATEN
SUHARSONO ADI BROT O, ST, MM
NIP.19640329 198703 1 005
DIP E R IK S A
Su bsiste m Bre mi
U 1 20 X 1 40
Ren can a Sa lur an BATANG ASIST EN PERENCANA
9236000
9236000
P E RE N C A N A
TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
Su bs iste m Ba nge r Hu lu
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
SKALA NO M O R L E M B A R
0 500 100 0 Meters
9234000
9234000
N JU ML A H L E M B A R
348000 350000 352000 354000 356000 358000
GAMBAR 3-22
HASIL SIMULASI GENANGAN ROB MENGGUNAKAN MIKE 21
53
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
4 BAB IV
REVIEW MASTERPLAN DRAINASE PEKALONGAN
Guna mendapatkan hasil basic design sistem drainase dan Detailed Engineering
Design (DED) yang tepat perlu dilakukan review terhadap masterplan drainase yang
sudah ada (tahun 2010) dengan memperbaiki dan melengkapi tata letak jaringan drainase
yang disesuaikan dengan kondisi tataguna lahan saat ini dan rencana beberapa tahun
yang akan datang. Kegiatan Update Masterplan sistem drainase ini adalah melaksanakan
kondisi saat ini dan RTRK tahun 2009-2029.
Kondisi drainase saat ini belum semua membentuk suatu sistem drainase yang baik,
untuk itu perlu diperbaiki dalam penyusunan tata letak sistem drainase yang ada.
Penyusunan tata letak (lay out) sistem drainase Kota Pekalongan berpedoman pada hal-
hal sebagai berikut :
1. Rencana jalur saluran drainase diusahakan menggunakan saluran/sungai yang
sudah ada.
2. Semua saluran drainase jalan kota ditingkatkan dari drainase jalan menjadi drainase
kawasan.
3. Saluran drainase yang satu dengan yang lain dibuat membentuk suatu jaringan
saluran drainase (sistem drainase).
4. Rencana jalur saluran drainase baru dipilih sedemikian rupa sehingga penggunaan
lahan minimal dan tidak melewati tengah pemukiman tetapi tetap memperhatikan
kaidah-kaidah teknis.
5. Karena elevasi daratan di beberapa lokasi lebih rendah dari elevasi muka air laut,
sehingga genangan air sulit untuk dihilangkan maka perlu dibuat sistem kolam retensi
yang berupa long storage dan air dibuang ke laut dengan sistem pompa dan pintu
otomatis.
6. Tata cara pemberian nama (nomen klatur) saluran drainase adalah sebagai berikut :
a. Untuk saluran drainase yang sudah ada namanya, nama tersebut tetap dipakai.
54
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
b. Untuk saluran drainase yang berada dikanan kiri jalan, maka nama drainase
mengikuti nama jalan.
c. Untuk drainase yang tidak berada disamping jalan diberi nama-nama
kampung/kelurahan yang dilewati saluran drainase tersebut.
d. Review1 tata letak (lay out) drainase Kota Pekalongan ditunjukkan pada Skema
Sistem Sungai Kota Pekalongan pada Gambar 4-1.
Berikut ini skema sungai Kota Pekalongan dapat dilihat pada Gambar 4-1.
55
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Laut Jawa
Sungai Brem
Sungai Pekalongan
Sungai Sentono
Sungai Meduri
: Sungai
: Tanggul Sungai
: Sal. Irigasi
: Sal. Drainase Rencana
: Kolam Retensi
: Pompa Eksisting
: Batas Kota
: Bangunan Pertemuan
GAMBAR 4-1
PETA SKEMA SISTEM SUNGAI KOTA PEKALONGAN
56
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
57
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
9244000
9244000
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
LAUT JAWA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIR EKTO RA T PEN GEMB AN GAN PEN YEH ATA N LI N GK UN GA N PERMU KI MAN
SAT KER PEN GEM BANGAN PEN YEHATAN LIN GKUNG AN PERM UKIM AN JAWA T ENG AH
PE K ER JA A N
REVIEW MASTERPLAN DRAINA SE
KOTA PEKA LONGAN 2014
9242000
9242000
LO K AS I
KOTA PEKALONGAN
Sist e m Ban d eng an Sist e m Lo ji Sist e m Sib ulanan GA M BA R
9240000
9240000
S iste m B a n d e n g an
S ub s is tem L o ji
S iste m S i b ul a n an
KABUPATEN
Sist e m Pab ean S iste m B a n g e r H u lu
S iste m B a n g e r H il ir
PEKALONGAN Sist e m Ban ge r S iste m B a n g e r
S ub s is tem B a n g e r Hi lir
9238000
9238000
S un g a i K ec il
KOTA PEKALONGAN ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
KEPALA SATUAN KERJA
Sist e m Br emi
9236000
9236000
DIP E R IK S A
ASISTEN PERENCANA
P E RE N C A N A
TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
9234000
9234000
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
SKALA NO M O R L E M B A R
0 400 800 Met ers
9232000
9232000
N JU ML A H L E M B A R
GAMBAR 4-2.
PETA SUBSISTEM DRAINASE 2014
58
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Masing-masing sistem drainase terdiri dari satu atau lebih saluran drainase
beserta bangunan-bangunan yang diperlukan yang membentuk suatu jaringan sehingga
fungsi drainase dapat optimal. Masing-masing jaringan drainase tersebut diuraikan berikut
ini.
59
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Pada sub sistem Banger Hulu, drainase Sitotok dan drainase Cokroaminoto menjadi
satu dengan drainase Cepangan yang kemudian bertemu dengan drainase Sokorejo
dan masuk ke Kali Banger. Drainase Dr. Sutomo langsung masuk ke Kali Banger.
Drainase Landungsari yang berada di sebelah barat Kali Banger bermuara di Kali
Banger.
60
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL IV. 1
TABEL SALURAN DRAINASE, LUAS LAYANAN DAN DEBIT
Luas
Q2th Q5th
Nama Saluran Drainase Layanan
(m3/dt) (m3/dt)
(Km2)
A. Sistem Drainase Pekalongan Barat
1.1. Subsistem Bremi
-D. Boyolangu 1.41 4.5 10.9
-D. Binagriya 0.33 1 1.6
-D. Banyuurip 2.76 8.5 8.7
-D. Podosugih 1.64 4.2 5.4
1.2. Subsistem Pabean
-D. Perintis Kemerdekaan Ki 0.44 1 1.8
-D. Pabean 0.1 0.4 0.6
1.3. Subsistem Bandengan
-D. Penggelontor Kota 3.73 7.6 10.1
-D. Perintis Kemerdekaan Ka 0.37 1.6 3.3
-D. Patriot Ruas I 3.73 7.6 10
-D. Patriot Ruas II 4.1 7.5 9.7
-D. Patriot Ruas III 5.21 7 9.2
-D. Jeruksari 0.03 0.2 0.5
-D. Kranding 5.24 5.8 8.1
-D. Bandengan 0.94 5.5 5
-D. Kandang Panjang 1.29 3.5 7.5
-D. Krematorium 0.6 7.3 3.6
1.4. Subsistem Loji
-D. Kunti 1.32 2.5 3.6
-D. WR Supratman 0.99 2.4 4.8
-D. Pjg Wetan 0.66 2 2.9
B. Sistem Drainase Pekalongan Tengah
1.1. Subsistem Sibulanan
-D. Slamaran 0.43 1.7 1.8
-D. Mahoni 0.07 0.2 0.4
-D.Sibulanan 1.85 2.8 4
1.2. Subsistem Banger Lama
-D. Jlamprang 1.01 0 0
-D. Truntum 2.3 3.8 6.7
C. Sistem Drainase Pekalongan Timur
1.1. Subsistem Banger Hulu
-D. Landungsari 0.85 2.3 6
-D. Cokroaminoto 0.56 1.3 2.2
61
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Luas
Q2th Q5th
Nama Saluran Drainase Layanan
(m3/dt) (m3/dt)
(Km2)
-D. Cempagan 5.89 11.1 19.1
-D. Sitotok 2.79 6.9 11.1
-D. Sutomo 0.47 1.8 2.9
-D. Sokorejo 0.8 1.9 2.6
1.2. Subsistem Banger Hilir
-D. Dekoro 1.69 3.1 8.9
-D. Clumprit 1.67 3.2 4.6
-D.Susukan 2.15 3.6 5.3
-D.Degayu 0.41 1.2 2.3
Sumber : Analisis Konsultan, 2014
Setelah didapatkan besarnya debit dari masing-masing tahun rencana. Hasil debit
di inputkan kedalam perangkat lunak HEC-RAS untuk mengetahui dari simulasi debit
tersebut dengan dimensi saluran yang sudah ada, terjadi luapan atau tidak.
GAMBAR 4-3
PENAMPANG SALURAN DRAINASE BANDENGAN EKSISTING DENGAN DEBIT 5
TAHUNAN
62
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Pada Gambar 4-3 yang dilingkari di atas dapat diketahui genangan air melebihi titik
merah yang merupakan batas tanggul saluran, sehingga dapat disimpulkan penampang
saluran drainase Bandengan tidak mampu menahan besarnya debit rencana 5 tahunan,
sehingga harus dilakukan pelebaran, atau saluran diperdalam. Sehingga dengan begitu
saluran tidak mengalami peluapan.
63
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
5 BAB V
REKOMENDASI TEKNIK
5.1 Umum
Rekomendasi ialah saran yang diberikan dari pihak konsultan untuk menindaklanjuti
permasalahan yang dihadapi, dimana konsultan sudah memperhitungkan hasil
rekomendasi bahwa bila keadaan real sesuai dengan simulasi yang digunakan pada
perhitungan, kemungkinan besar bencana rob, banjir dan rembesan air tidak akan
merugikan masyarakat.
Selain banjir akibat hujan lokal dan rob akibat air pasang, Wilayah Kota Pekalongan
juga rentan akan bencana banjir akibat meluapnya sungai-sungai yang mengalir dari hulu
melintas wilayah kota. Berdasar ancaman bencana banjir yang ada, strategi penanggulan
banjir yang direncakan adalah sebagai berikut;
Banjir akibat hujan di hulu di alirkan melalui sungai yang dibuat bertanggul langsung
kelaut. Tanggul sungai yang dibangun di kanan-kiri dimaksud untuk meningkatkan
kapasitas pengaliran sungainya, tetapi probabiliti pecahnya tanggul akibat melimpasnya
air merupakan potensi bencana. Pembangunan tanggul di kanan-kiri sungai
menyebabkan saluran drainase kota perlu dipompa dan dilengkapi kolam tando sebagai
kelengkapan sistim polder.
Banjir akibat hujan lokal ditanggulangi dengan sistim polder lengkap dengan
tanggul, saluran drainase, kolam detensi dan pompa.
Banjir akibat air pasang atau rob ditanggulangi dengan membangun tanggul
pelindung yang bagian puncaknya dimanfaatkan sebagai jalan raya.
Penggunaan lahan di tata dengan praktek PWBK untk mempertahankan kapasitas
infiltrasi dan juga mempertahankan besarnya limpasan permukaan di daerah yang
dikembangkan. Dengan demikian limpasan permukaan tidak harus secepatnya di alirkan
ke badan air, tetapi ditahan dan diresapkan di lokasi tempat turunnya hujan.
Berdasarkan empat strategi pengendalian banjir secara fisik teknis ini infrastruktur
pengendalian banjir ini di Wilayah Kota Pekalongan di rencanakan. Pemberdayaan
masyarakat agar berperan serta dalam pengelolaan bencana banjir yang non-teknis,
seperti berbudaya bersih dan membantu dana operasi serta pemeliharaan melalui
restribusi mayarakat.
64
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
TABEL V. 1
TABEL REKOMENDASI RENCANA SALURAN
Eksisiting Rencana
Luas
Nama Saluran Drainase Q2th banjir/ Q5th banjir/
Layanan
Eksisting lebar (m3/dt) tidak (m3/dt) tidak lebar saluran
(Km2) banjir banjir
saluran (m) / U-ditch (m)
lebar: 2.5m ,
pasangan
-D. Pabean 0.1 kedalaman: 1.5 m 0.4 banjir 0.6 banjir -
250x 1.2
0.7-1.2 m
lebar: 3.5 ,
kedalaman
pasangan
-D. Penggelontor Kota 3.73 1m (terjadi - 7.6 banjir 10.1 banjir -
300x100
penyempitan
saluran)
lebar 1.4m,
-D. Patriot Ruas I 3.73 kedalaman: 30 cm 7.6 banjir 10 banjir -
0.8m
ada 2
saluran,
kanan dan
-D. Patriot Ruas II 4.1 kiri jalan, @ - 7.5 banjir 9.7 banjir -
lebar: 3m,
kedalaman
1m
65
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Eksisiting Rencana
Luas
Nama Saluran Drainase Q2th banjir/ Q5th banjir/
Layanan
Eksisting lebar (m3/dt) tidak (m3/dt) tidak lebar saluran
(Km2) banjir banjir
saluran (m) / U-ditch (m)
ada 2
saluran,
kanan dan
-D. Patriot Ruas III 5.21 kiri jalan, @ - 7 banjir 9.2 banjir -
lebar: 3m,
kedalaman
1m
ada 2
saluran, kiri
jalan lebar: 1.5 - 2
-D. Jeruksari 0.03 0.2 banjir 0.5 banjir -
1m, kanan m
jalan lebar:
1.2m
lebar: 2.3m,
-D. Kranding 5.24 kedalaman: - 5.8 banjir 8.1 banjir -
1.6m
lebar: 0.5m,
-D. Kandang Panjang kedalaman: - banjir banjir -
1.5m
1.29 3.5 7.5
-D. Krematorium 0.6 No data - 7.3 banjir 3.6 banjir -
hulu terlalu
sempit,
dengan 30-50
-D. Kunti banjir banjir U 140x160 -
lebar: 0.4m, cm
kedalaman:
0.8m
hulu terlalu
sempit,
dengan
-D. WR Supratman - banjir banjir U 140x160 -
lebar: 0.6m,
kedalaman:
0.7m
66
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Eksisiting Rencana
Luas
Nama Saluran Drainase Q2th banjir/ Q5th banjir/
Layanan
Eksisting lebar (m3/dt) tidak (m3/dt) tidak lebar saluran
(Km2) banjir banjir
saluran (m) / U-ditch (m)
67
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
5.1.2.1 Alternatif 1
Pada alternatif 1 direncanakan pembangunan tanggul terletak sepanjang pantai
utara kota pekalongan sepanjang 6,2 Km, Alternatif Tanggul Laut ini mengacu pada hasil
analisis yang telah dilakukan mengenai genangan banjir yang diakibatkan oleh genangan
rob. beberapa kelurahan yang mengalami dampak rob yaitu diantaranya kelurahan
Bandengan, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak
Lor, Kelurahan Degayu, dan Kelurahan Panjang Baru. Banyaknya penduduk yang terkena
resiko genangan rob kota Pekalongan adalah sebanyak 812.2 Ha dan Jumlah kk 6,278
jiwa. Sehingga dengan adanya alternatife tanggul laut pertama ini diharapkan penduduk
dapat terbebaskan oleh rob yang selama ini terjadi, hasil analisis tersebut dapat dilihat
pada tabel V.2 , dan untuk perletakan tanggul dapat dilihat pada gambar 5-1 berikut ini :
TABEL V. 2
TABEL PENDUDUK TERKENA RESIKO ROB ALTERNATIF 1
PEKALONGAN UTARA
Luas Jumlah
Genangan Genangan KK
No Kelurahan Area Penduduk
Rob (%) Rob (Ha) Penres (Jiwa)
(Ha)
1 Pabean 84 - - - 4,791
2 Kraton Lor 28 - - - 4,324
3 Dukuh 53 - - - 3,327
4 Bandengan 221 100% 221 1,150 5,751
5 Kandangpanja 151 30% 45.3 726 12,102
ng
6 Panjang 141 25% 35.25 619 12,377
Wetan
7 Krapyak Kidul 67 - - - 6,204
8 Krapyak Lor 312 100% 312 2,337 11,685
9 Degayu 337 45% 151.65 596 6,614
10 Panjang Baru 94 50% 47 850 8,492
68
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
LAUT JAWA
9243000
9243000
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIR EKTO RA T PEN GEMB AN GAN PEN YEH ATA N LI N GK UN GA N PERMU KI MAN
SAT KER PEN GEM BANGAN PEN YEHATAN LIN GKUNG AN PERM UKIM AN JAWA T ENG AH
PE K ER JA A N
REVIEW MASTERPLAN DRAINA SE
Renc ana Tanggull R ob A lternativ e 1 KOTA PEKA LONGAN 2014
#
Pom pa Ba nde ng an
#
9241500
9241500
Kapa sita s : 1 m3 /dt
Juml ah 4 P omp a LO K AS I
KOTA PEKALONGAN
KABUPATEN
n
Luas Kolam : 11.94 Ha
nga
al o
GA M BA R
PEKALONGAN #
ek
li P
Pom pa Sibu lan an
Ka
er
9240000
ALTERNATIVE TANGGUL ROB 1
9240000
#
Kapasitas : 1 m3/ dt Pom pa Su suka n
Bang
Pom pa Lo ji
Jum lah 3 Pom pa
mi
Si st em Bandengan Si st em Loji Si st em Sibulanan
Kapas itas : 1 m3/ dt
Kapa sita s : 0.6 5 m3/d t
K a li
Kali Bre
Jum lah 3 Pom pa
Juml ah 2 P omp a
LE G EN DA
Ta mpu ng an
Kola m 3.63 Ha Altern atif Tang gul 1
kan
Susu
n
Sungai
nga
al o
K a li
9238500
9238500
Dr ainase
ek
li P
#
Pom pa Ba nge r
# Jalan
Pom pa Pa bea n
Ka
# Pompa Ek sisting
Kapa sita s : 1.3 m 3/dt
Juml ah 1 P omp a
# Rencana Pompa
er
Rec ana Kolam
Bang
Si st em Pabean
9237000
9237000
ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
K a li
KEPALA SATUAN KERJA
Si st em Banger
an
mi
along
KOTA
Kali Pek
DIP E R IK S A
Si st em Banger Hili r
9235500
9235500
er
Bang
K a li
LARAP KEMAYAN ESTU, ST
NIP.19861029 200912 1 001
P E RE N C A N A
9234000
A HL I D R A INA S E
9234000
BATANG T. P E R C . K O TA
DIG A MB A R
Ima m Am into Ar di, ST
Fe br ian Yog a B
Si st em Bremi
n
P US A T S TU D I B E N CA N A
nga
L P P M U N DIP
alo
ek
li P
r
ge
SKALA NO M O R L E M B A R
Ka
9232500
9232500
an
li B
N JU ML A H L E M B A R
Si st em Banger Hulu
348000 349500 351000 352500 354000 355500 357000 358500 360000
GAMBAR 5-1.
PETA ALTERNATIF TANGGUL 1
69
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Keuntungan :
1. Tanggul berfungsi sebagai pencegah banjir rob, seluruh wilayah terlindungi
dari Rob.
2. Tanggul berfungsi sebagai jalan lingkar dengan biaya murah. Namun
sebelumnya perlu diadakan kajian.
Kekurangan :
1. Terbendungnya air pasang yang biasanya sebagai suplay air asin akan
terbendung, akibatnya tambak yang ada di wilayah Kota Pekalongan akan
berubah fungsi.
5.1.2.2 Alternatif 2
Pada alternatif 2 direncanakan pembangunan tanggul menjorok kedalam wilayah
pemukiman penduduk. Hal ini dimaksudkkan agar daerah tambak yang selama ini
digunakan sebagai mata pencaharian penduduk setempat tepat berfungsi dan tidak mati,
walaupun sebagian tambak memang harus dikorbankan.
Kelebihan :
1. Sebagian tambak akan tetap hidup.
2. Dominan rumah penduduk terlindungi
Kekurangan :
1. Perlu dilakukan pembebasan lahan, pada lahan yang akan dibangun tanggul
2. Diperlukan tempat untuk rencana polder, perlu pembebasan lahan kembali
TABEL V. 3
TABEL PENDUDUK TERKENA RESIKO ROB ALTERNATIF 2
Jumlah
No Kelurahan Luas Area Genangan Genangan Penduduk
(Ha) Rob (%) Rob (Ha) KK Penris (Jiwa)
1 Pabean 84 - - - 4,791
2 Kraton Lor 28 - - - 4,324
3 Dukuh 53 - - - 3,327
70
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Jumlah
No Kelurahan Luas Area Genangan Genangan Penduduk
(Ha) Rob (%) Rob (Ha) KK Penris (Jiwa)
4 Bandengan 221 55% 121.5 633 5,751
5 Kandang panjang 151 20% 30.2 484 12,102
6 Panjang Wetan 141 - - - 12,377
7 Krapyak Kidul 67 - - - 6,204
8 Krapyak Lor 312 - - - 11,685
9 Degayu 337 - - - 6,614
10 Panjang Baru 94 - - - 8,492
JUMLAH 1488 151.7 1,117 286,675
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Dari Tabel V. 3 diatas maka dapat diperoleh beberapa kelurahan yang tetap
mengalami dampak rob yaitu diantaranya Kelurahan Bandengan dan Kelurahan Kandang
Panjang. Dengan adanya rekomendasi tanggul Laut yang ke 2 ini masih terdapat daerah
yang tergenang seluas 151.7 Ha dan Jumlah kk 1,117 jiwa.
Untuk meihat perletakan alternative tanggul ke-2 disajikan dalam gambar 5-2.
Sebagai berikut :
71
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
9242000
9242000
an
LO K AS I
lo n g
KOTA PEKALONGAN
a
Pe k
Ren can a Al te rna ti f Ta ngg ul Rob 2
Ren can a Al te rna ti f Ta ngg ul Rob 2
K a li
GA M BA R
# Pomp a Sib ul an an
# PETA RENCANA
r
g
e
# ALTERNATIF TANGGUL ROB 2
Ba n g
aran
Pomp a Lo ji Ka pa sita s : 1 m 3 /dt
eduri
Jum lah 3 Pom pa
em i
Sist e m Ban d eng an Sist e m Lo ji Sist
Jum lah 3e mpa Sib ulanan
Ka pa sita s : 1 m 3 /dt Ka pa sita s : 0.6 5 m3 /dt
K a li
LE G EN DA
K ali W
Pom
Jum lah 2 Pom pa
K ali Br
engk
KABUPATEN
Ta m pu nga n
Ketera ngan :
9240000
9240000
Ko lam 3 .63 Ha
#
K. S
Ren ca na po mp a
n
PEKALONGAN
ga
an
#
l on
Po mp a E k s isting
k
Su s u
eka
li P
# # Ja la n R ay a
K a li
Pomp a Pab ea n
Ka
Pomp a Ban ge r
Drainas e
Kapasitas : 1. 3 m 3/dt
Altern atif Tang gul R ob 2
r
Jum lah 1 Pom pa
e
Ba n g
Sist e m Pab ean Sis tem B an den gan
Sistem P ab ean
K a li
9238000
9238000
Sistem B rem i
Kali Weduri
Sistem Lo ji
Sist e m Ban ge r
an
Sis tem S ib ulana n
em i
kal ong
K ali Br
Sis tem B an ger
Sis tem B an ger H ulu
K ali Pe
Sist e m Ban ge r H i lir Sis tem B an ger H ilir
r e
Ba n g
Ren ca na Ko la m
ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU A I
K a li
KEPALA SATUAN KERJA
9236000
9236000
KABUPATEN
SUHARSONO ADI BROT O, ST, MM
NIP.19640329 198703 1 005
Sist e m Br emi
DIP E R IK S A
em i
BATANG
K ali Br
ASISTEN PERENCANA
KOTA
er
ng
Ba
LARAP KEMAYAN ESTU, ST
ali
PEKALONGAN
K
NIP.19861029 200912 1 001
9234000
9234000
P E RE N C A N A
Sist e m Ban ge r H u lu TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
Ir. Sri W ah yun i
Kali Kupang
A HL I D R A INA S E
T. P E R C . K O TA Ima m Am into Ar di, ST
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
9232000
9232000
SKALA NO M O R L E M B A R
0 300 600 Met ers
N JU ML A H L E M B A R
GAMBAR 5-2.
PETA ALTERNATIF TANGGUL II
72
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Kelebihan :
3. Sebagian tambak akan tetap hidup
4. Dominan rumah penduduk terlindungi
Kekurangan :
3. Perlu dilakukan pembebasan lahan, pada lahan yang akan dibangun tanggul
4. Diperlukan tempat untuk rencana polder, perlu pembebasan lahan kembali
5.1.2.3 Alternatif 3
TABEL V. 4
TABEL PENDUDUK TERKENA RESIKO ROB ALTERNATIF 3
Jumlah
No Kelurahan Luas Area Genangan Genangan Rob Penduduk
(Ha) Rob (%) (Ha) KK Penris (Jiwa)
1 Pabean 84 - - - 4,791
2 Kraton Lor 28 - - - 4,324
3 Dukuh 53 - - - 3,327
4 Bandengan 221 38% 83.98 437 5,751
5 Kandangpanjang 12,102
151 30% 45.3 726
6 Panjang Wetan 141 26% 36.66 644 12,377
73
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Jumlah
No Kelurahan Luas Area Genangan Genangan Rob Penduduk
(Ha) Rob (%) (Ha) KK Penris (Jiwa)
7 Krapyak Kidul 67 - - - 6,204
8 Krapyak Lor 312 22% 68.64 514 11,685
9 Degayu 337 16% 53.92 212 6,614
10 Panjang Baru 94 52% 48.88 883 8,492
JUMLAH 337.38 3,416 286,675
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Dari Tabel V. 4 diatas maka dapat diperoleh beberapa kelurahan yang tetap
mengalami dampak rob yaitu diantaranya Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang
Panjang, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak Lor, Kelurahan egayu, dan
Kelurahan Panjang Baru. Dengan adanya rekomendasi tanggul Laut yang ke 3 ini masih
terdapat daerah yang tergenang seluas 337.38 Ha dan Jumlah kk 3,416 jiwa.
Untuk meihat perletakan alternative tanggul ke-3 disajikan dalam gambar 5-3.
Sebagai berikut :
74
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
LAUT JAWA
P E K E R JA A N
REVIEW MASTERPLAN
SISTEM DRAINASE KOTA PEKALONGAN
an
Ren ca na Alte rnat if Tan ggu l Rob 3
9242000
9242000
lo n g
LO K A S I
95 00 0 19 00 00 28 50 00 38 00 00 47 50 00 57 00 00 66 50 00
a
Pe k
K a li
#
9 1 20 00 0 9 2 15 00 0
92 15 00 0
Pomp a Sib ul an an
# #
r
g
91 20 00 0
Ba n g
Ka pa sita s : 1 m 3 /dt
aran
Pomp a Lo ji
eduri
##
Jum lah 3 Pom pa
an
#
em i
Ka pa sita s : 1 m 3 /dt 95 00 0 19 00 00 28 50 00 38 00 00 47 50 00 57 00 00 66 50 00
k
Sist e m Ban d eng an Sist e m Lo ji
Su s u
K a li
K ali W
Jum lah 3 Pom pa
K ali Br
GAM BAR
engk
K a li
KABUPATEN Sist e m Sib ulanan PETA ALTERNATIF TANGGUL ROB 3
K. S
Ja la n L in gkar U tara
#
n
Kapasitas : 1 m3/dt
LE G E N DA
ga
Jumlah 1 Pompa
l on
PEKALONGAN #
Ketera ngan :
eka
#
9240000
9240000
Ren ca na po mp a
li P
# #
Kapasitas tampungan kolam 0.22 Ha
#
Pomp a Pab ea n
Ka
Pomp a Ban ge r
Po mp a E ks isting
##
#
Kapas itas : 1. 3 m 3/dt
Ja la n R ay a
r
Jum lah 1 Pom pa
e
Altern atif Tang gul R ob 3
Ba n g
Sist e m Pab ean Sis tem B an den gan
K a li
Sis tem P ab ean
Kali Weduri
an
Sis tem Lo ji
em i
kal ong
Sis tem S ib ulana n
K ali Br
Sis tem B an ger
K ali Pe
Sist e m Ban ge r H i lir Sis tem B an ger H ulu
r
Sis tem B an ger H ilir
9238000
9238000
e
Ba n g
Ren ca na Ko la m
K a li
ME N G E T A H UI / M E N Y E TU JU I
KEPALA SATUAN KERJA
K. Gabus
ri
KABUPATEN
SUHARSONO ADI BROT O, ST, MM
K. Medu
n
em i
ga
l on
BATANG
DIP E R IK S A
K ali Br
eka
ASISTEN PERENCANA
li P
er
ng
Ka
Ba
9236000
9236000
KOTA
ali
K
LARAP KEMAYAN ESTU, ST
NIP.19861029 200912 1 001
PEKALONGANSist e m Ban ge r H u lu
P E RE N C A N A
TIM L E A DE R Ir. Su bag yo W a rdoyo , M .En g
Kali Kupang
P US A T S TU D I B E N CA N A
L P P M U N DIP
9234000
9234000
SKALA NO M O R L E M B A R
0 300 600 Meters
N JU ML A H L E M B A R
Gambar 5-3.
PETA ALTERNATIF TANGGUL III
75
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
6 BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
76
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari konsultan adalah
1. Segera dilakukan terutama pada tanggul sungai yang rusak, agar air tidak
merembes ke pemukiman penduduk
2. Dilakukan review kembali setiap 5 tahun,agar drainase kota Pekalongan tetap baik.
3. Sungai dari Hulu perlu ada kaji ulang agar sungai utama dapat menampung debit
rencana.
77
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKLAONGAN
7 DAFTAR PUSTAKA
Blomquist, W., Dinar, A. and Kemper, K., 2005. “Comparison of Institutional Arrangements
for River Basin Management in Eight Basins”, Policy Research Working Paper,
World Bank Policy Working Paper 3636.
Booth, Derek B., Leavitt, Jennifer and Peterson, Kim. 1996. The University of Washington
Permeable Pavement Demonstration Project, Background and First-Year Field
Results.
Center For Watershed Protection. 1998. Better Site Design: A Handbook for Changing
Development rules in Your Community.
Darsono, S., Hetwisari, T., Setiaji A. B., 2014. Penerapan “ZERO DELTA Q POLICY”
dengan Pengembangan Wilayah Berdampak Kecil (PWBK) dalam penataan
lahan, Seminar “Mewujudkan Bangunan Gedung yang Ramah Lingkungan”, Dinas
Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.
Davis, Allen P., Shokouhian, Mohammad, Sharma, Himanshu and Minami, Christie, 1998.
“Optimization of Bioretention Design For Water Quality and Hydrologic Characteristics.
Project No. 01-4-31032”. University of Maryland, College Park, Department of
CivilEngineering.
HEC-RAS River Analysis System, Hydraulic Reference Manual Version 4.1 January 2010,
US Army Corps of Engineers
Master Plan dan Detail Engineering Design Drainase Kota Pekalongan, Tahun 2007,
Dinas Cipta Karya Satker PPLP Jawa Tengah
Kota Pekalongan dalam Angka Tahun 2014, Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan.
78
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN REVIEW MASTERPLAN DRAINASE KOTA PEKLAONGAN
Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED) dan Penataan Saluran Degayu, Krapyal Lor Tahun
2010, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekalongan
Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED) dan Penataan Saluran Degayu, Krapyal Lor Tahun
2010, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekalongan
Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED) dan Penataan Saluran Panjang Baru dan Panjang
Wetan Tahun 2013, Dinas Pekerjaan Umumu Kota Pekalongan
Pekerjaan DED Drainasi Wilayah Kelurahan Se-Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
Tahun 2008, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekalongan
Review Masterplan Drainase Kota Pekalongan, Tahun 2010, Dinas Cipta Karya Satker
PPLP Jawa Tengah
79