Anda di halaman 1dari 8

I.

TUJUAN
 Mengetahui cara pembuatan Bioetanol dan fermentasi singkong
 Mengetahui kandungan etanol yang terdapat pada bahan singkong

II. PERINCIAN KERJA


 Menyiapkan bahan singkong
 Memarut singkong sampai halus
 Sterilisasi alat yang digunakan
 Fermentasi
 Penyaringan hasil fermentasi
 Destilasi sampel
 Analisa kadar etanol, berat jenis, dan JB

III. ALAT yang digunakan


 Erlenmeyer asa
 Pengaduk kaca
 Gelas kimia 500 ml, 1000 ml
 Hot Plate
 Selang dan penutup
 Autoklaf
 Spatula
 Timbangan analitik
 Labu semprot
 Kertas pH
IV. BAHAN YANG DIPAKAI
 Singkong
 Urea
 Fermipan
 Air

V. DASAR TEORI
Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan
umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol atau ethyl alkohol
C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis
(biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yg
besar bila bocor. Ethanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2)
dan air. Ethanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dan dapat menggantikan
timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur
ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar
sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas buang
(seperti karbonmonoksida/CO).
Bioethanol dapat dibuat dari ubi kayu.Ubi kayu (Manihot utilissima)
sering juga disebut sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman
yang sangat populer di seluruh dunia, khususnya di negara-negara tropis.Di
Indonesia, ubi kayu memiliki arti ekonomi terpenting dibandingkan dengan
jenis umbi-umbian yang lain Selain itu kandungan pati dalam ubi kayu yang
tinggi sekitar 25-30% sangat cocok untuk pembuatan energi
alternatif.Dengan demikian, ubi kayu adalah jenis umbi-umbian daerah
tropis yang merupakan sumber energi paling murah sedunia. Potensi ubi
kayu di Indonesia cukup besar maka dipilihlah ubi kayu sebagai bahan baku
utama.Melihat potensi tersebut peneliti melakukan percobaan pembuatan
bioethanol dari ubi kayu secara farmentasi menggunakan ragi tape.
Digunakan ragi tape karena ragi tape sangat komersil dan mudah didapat.
Dengan beberapa alasan diatas maka dipilihlah ubi kayu sebagai bahan baku
utama pembuatan ethanol.

Manfaat Bioethanol sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai bahan


bakar altenatif yang ramah lingkungan karena memiliki bilangan oktan yang
cukup tinggi,selain itu bioethanol juga dijadikan sebagai bahan baku
beralkohol.Adapaun manfaat bioethanol secara lengkap adalah sbb :

 Sebagai bahan bakar kendaraan


 Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
 Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC)
 Sebagai bahan bakar roket
 Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik
 Sebagai antiseptik
 Sebagai antidote beberapa racun
 Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat

VI. PROSEDUR KERJA


1. Kulit singkong dikupas dan dicuci sampai bersih
2. Singkong diparut sampai halus
3. Menimbang singkong sebanyak 235 gram.
4. Dimasukkan ke dalam gelas kimia 500 ml dan ditambahkan air ± 300 ml.
5. Diaduk sampai merata semua bahan tadi.
6. Kemudian dipanaskan di atas hotplate sampai mengental.
7. Setelah mengental diangkat dan didinginkan,
8. Direndam di dalam baskom yang berisi air dingin untuk mempercepat
proses pendinginan.
9. Selama proses pendinginan berlangsung, dilakukan penimbangan Urea
dan Fermipan sebanyak 3 gram kemudian urea dan fermipan dihaluskan
setelah ditimbang.
10. Selang berjalannya waktu dilakukan sterilisasi pada elenmeyer serta
selang dan penyumbat karet
11. Setelah proses pendinginan selesai, dilakukan pengukuran pH (± 4),
kemudian ditambahkan urea dan fermipan lalu diaduk.
12. Setelah proses Homogenisasi selesai, sampel didiamkan selama ± 20
menit.
13. Kemudian sampel dituang menggunakan bantuan spatula ke elenmeyer
yang telah disterilisasi dimana sampel dibagi menjadi dua bagian
elenmeyer.
14. Kemudian elenmeyer ditutup dengan penyumbat karet yang dilengkapi
dengan selang karet.
15. Ujung selang dimasukkan kedalam botol berisi air guna menampung gas
CO2 yang terbentuk pada saat proses fermentasi berlangsung.
16. Sampel di fermentasi selama 3 hari, kemudian setelah itu sampel
disaring.
17. Filtrate kemudian di destilasi suhu dijaga agar tidak melebihi pada
kisaran suhu ≤ 80 0C.
18. Setelah diperoleh destilat berupa ethanol, kemudian dianalisa; BJ, JB,
dan Indeks Bias.
19. Analisa terakhir yang dilakukan adalah Uji Gas Cromotography.
VII. DATA PENGAMATAN
Berat Singkong : 235 gram
Berat Urea : 3.00 gram
Berat Permifan : 3.04 gram
Berat tabung kosong : 20.73 gram
Berat tabung + sampel : 29.57 gram
Indeks bias : 1.3325
Volume destilat : 45 ml

VIII. PERHITUNGAN
 Menghitung Berat Jenis

𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Berat Jenis =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒍𝒂𝒕

( 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐭𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠+𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 ) – ( 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐭𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐬𝐨𝐧𝐠)


Berat Jenis =
𝟏𝟎 𝒎𝒍

(𝟐𝟗.𝟓𝟕 −𝟐𝟎.𝟕𝟑) 𝐠𝐫𝐚𝐦


=
𝟏𝟎 𝒎𝒍

= 0.884 g/ml

 Menghitung Nilai JB

𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒍𝒂𝒕
JB = x 100 %
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒇𝒆𝒓𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊

𝟒𝟓 𝒎𝒍
JB = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟐𝟑𝟓 𝒈𝒓𝒂𝒎

= 19.15 %
 Menghitung kadar etanol

Data Hasil pengujian GC pada Larutan Etanol absolute 100 %

Ret. Time Area


0.798 3210
2.567 346842772
Total 346845982

Data Hasil pengujian Gas Cromotography pada sampel Bioetanol

Ret. Time Area


0.798 11472527
Total 11472527

𝟏𝟏𝟒𝟕𝟐𝟓𝟐𝟕
Kadar Ethanol % = x 100 %
𝟑𝟒𝟔𝟖𝟒𝟓𝟗𝟖𝟐

= 3.3 %

IX. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menghasilkan alkohol melalui


proses fermentasi dengan menggunakan bahan baku yang kami gunakan
adalah singkong. Awalnya kami mencuci bersih singkong lalu dikupas bersih
kemudian diparut sampai halus, setelah itu dipanaskan di atas hotplate sampai
mengental. Setelah itu ditambahkan fermipan yang berfungsi mempercepat
terjadinya fermentasi. Fermentasi dilakukan selama 3 hari dan fermentasi
dilakukan secara anerob. Setelah tiga hari sampel lalu disaring menggunakan
kain kemudian hasil fermentasi di distilasi dan selama didisitlasi dijaga suhu
agar tidak melewati titik didih etanol yaitu 78.73 oC dan setelah itu dihitung
berat jenis dari sampel yang telah didistilasi dan berat jenis yang kami peroleh
yaitu sebesar 0.884 gram/ml dan jika dibandingkan dengan berat jenis etanol
secara teori yaitu 0.789 g/ml. Hasil ini disebabkan karena kesalahan dalam
menatur suhu pada pemanas, sedangkan indeks bias dari sampel kelompok
kami yaitu 1.3325 dan kadar etanol yang diperoleh sebesar 3.3%.

X. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat idsimpulkan bahwa:

 Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna,
terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak
menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor.
 Hasil analisa etanol kelompok kami diperoleh:
 Berat jenis Etanol = 0.884 gram/ml
 JB Etanol = 19.15 %
 Indeks Bias Etanol = 1.3325
 Kadar Etanol = 3.3 %
DAFTAR PUSTAKA

 Mangunwidjaja D dan A Suryani. 1994. Teknologi Bioproses. Di dalam Tim


Teknologi Pengolahan Bahan Bakar Nabati. 2013. BKPM. POLIJE
 Rikana H dan Adam R. 2008. Pembuatan bioetanol dari singkong secara
fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Jurnal. Fakultas Teknik. Universitas
Diponegoro.
 Wibowo D. 1990. Teknologi Fermentasi. Di dalam Irawati D. 2006. Pemanfaatan
serbuk kayu untuk produksi etanol. Thesis. Pasca Sarjana. IPB.

Anda mungkin juga menyukai