Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Menerangkan arti viskositas suatu cairan
2. Menggunakan alat penentuan viskositas dan berat jenis untuk menentukan
viskositas berbagai macam cairan
3. Mempelajari pengaruh temperature terhadap viskositas cairan

1.2 Viskositas
1.2.1 Pengertian Viskositas
Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan untuk
mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan
terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya
tertentu (Kramer, 1996).
Viskositas secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tendensi untuk
melawan aliran cairan karena internal friction atau resistensi suatu bahan untuk
mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai suatu gaya (Kramer, 1996).
Viskositas biasanya berhubungan dengan konsistensi yang keduanya
merupakan sifat kenampakan (appearance property) yang berhubungan dengan
indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan
untuk melawan perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan mendapat gaya
gesekan (sheering fore). Gesekan yang timbul sebagai hasil perubahan bentuk
cairan yang disebabkan karena adanya resistensi yang berlawanan yang diberikan
oleh cairan tersebut dinamakan gaya irisan (sheering stress). Jika tenaga diberikan
pada suatu cairan, tenaga ini akan menyebabkan suatu bentuk atau deformasi.
Perubahan bentuk ini disebut sebagai aliran (Kramer, 1996).

1.2.2 Jenis – Jenis Viskositas


Macam-macam viskositas menurut Kramer (1996):
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate.
Viskositas dinamik disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya.
Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m²/s pada SI.
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau
suspensi biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan
murni. Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar
tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang
dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm.

1.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Viskositas


Menurut Kartika (1990), viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas
akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan
partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurun kekentalannya.

2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

3. Berat molekul solute


Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan
adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada
cairan sehingga akan menaikkan viskositasnya.

4. Tekanan
Tekanan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi viskositas
suatu cairan dikarenakan besar kecil nya tekanan mempengaruhi besar kecil nya
viskositas suatu cairan.
1.2.4 Metoda penghitungan viskositas
Untuk mengukur besarnya viskositas menggunakan alat viskometer.
Menurut Soedojo (1986), berbagai tipe viskometer dikelompokkan menurut
prinsip kerjanya yaitu:
1. Tipe kapiler
Pengukuran ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan oleh cairan untuk
melewati sepanjang pipa kapiler pada voleme tertentu. Oswald viskometer adalah
salah satu tipe viskometer kapiler yang sederhana.

2. Office Type
Tipe viskometer ini menggunakan kapiler yang pendek. Prinsip pengukuran
juga sama dengan tipe kapiler (berdasarkan waktu). Alat ini sangat simpel, murah,
dan dapat digunakan secara cepat, dan digunakan untuk cairan newtonian maupun
non newtonian. Alat yang dipakai disebut zhan viskometer.

3. Viskometer Rotasi
Pengukuran viskometer berdasarkan rotasi (putaran) dalam silinder. Alat
yang digunakan stormer viskometer dan Mac Michael tipe. Alat stormer
viskometer banyak digunakan untuk mengukur viskositas susu kental manis,
produk tomat dan lainnya. Prinsip alat ini berdasarkan atas waktu yang
diperlukan. Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air
dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan. Viskositas air
adalah 8.90 × 10−4 Pa•s atau 8.90 × 10−3 dyn•s/cm² pada suhu sekitar 25 °C.

1.2.5 Contoh Viskositas Beberapa Zat


Tabel 1.1 Contoh viskositas berbagai zat.
Nama Fluida Temperatur Viskositas Densitas
deg. C Poise kg / liter
Akuades 25 0,911 x 10-2 1,027
Etanol 25 1,057 x 10-2 0,787
Asam asetat 25 1,132 x 10-2 1,050
Gliserol 25 749,38 x 10-2 1,257
(Sumber: Yaws, 1999)
1.2.6 Hubungan Viskositas dengan Fluida
Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur
viskositas suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa
viskometer bola jatuh, tabung (pipa kapiler ) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi
silinder sesumbu (concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, sistem,
dimana silinder bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan
sistem Couette dimana bagian luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam
silinder diam. Fluida yang akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua
silinder. Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan
gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis.
Didalam fluida yang tidak diidealisir terdapat aktivitas molekuler antara
bagianbagian lapisannya. Salah satu akibat dari adanya aktivitas ini adalah
timbulnya gesekan internal antara bagian-bagian tersebut, yang dapat
digambarkan sebagai gaya luncur diantara lapisan-lapisan fluida tadi. Hal ini
dapat dilihat dari perbedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida tersebut.
Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin mengecil ditempat-
tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan praktis tidak
bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat
ditengah-tengah pipa aliran. Viskositas suatu fluida adalah sifat yang
menunjukkan besar dan kecilnya tahanan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida
yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam
terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai
viskositas yang lebih besar (Burhanuddin, 2014).
Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous (Soedojo, 1986).
Suatu bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi
viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat
dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Budianto,
2008). Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh
gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida
sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai
kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per
satuan luas terhadap gradien kecepatan aliran dari fluida. Prinsip dasar ini yang
dipergunakan untuk menghitung viskositas secara eksperimen menggunakan
metode putar, yaitu dengan memasukkan penghambat ke dalam fluida dan
kemudian diputar. Semakin lambat putaran penghambat tersebut maka semakin
tinggi nilai viskositasnya (Warsito, dkk., 2012).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan
sebaliknya bahanbahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang
tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya-
gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai: Geseran dalam (viskositas) fluida
adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk
fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi
fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang
tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan
atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak
memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada gaya tekan
yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F dikenakan pada bidang bagian atas
yang menyebabkan bergeraknya bidang atas dengan kecepatan konstan v, maka
fluida dibawahnya akan membentuk suatu lapisan-lapisan yang saling bergeseran.
Setiap lapisan tersebut akan memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A yang
seragam, dengan kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan
kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan nol. Maka kecepatan geser (g)
pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap, dengan tidak
adanya tekanan fluida (Burhanudin, 2014).
Koefisien viskositas secara umum diukur dengan dua metode :
 Metode Viskometer Ostwald
Viskometer Ostwald adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya
sejumlah tertentu cairan dicatat, dan η dihitung dengan hubungan :
Umumnya koefisien viskositas dihitung dengan membandingkan laju
aliran cairan dengan laju aliran koefisien viskositasnya diketahui. Hubungan itu
adalah :

 Metode Bola jatuh


Metode bolajatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang dengan gerakan
aliran pekat, dan hubungannya adalah :

dimana b merupakan bola jatuh atau manik-manik dan g adalah konstanta


gravitasi. Apabila digunakan metode perbandingan, kita dapatkan :

1.2.7 Pengertian Densitas


Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air) (Suyitno, 1988).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama (Suyitno, 1988).

1.2.8 Metoda Penghitungan Densitas


Densitas suatu cairan dapat dihitung dengan menggunakan alat yang
bernama piknometer. Penggunaan piknometer sebagai parameter dalam
penghitungan densitas suatu cairan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi,
selain itu penggunaan piknometer dalam penghitungan densitas pada praktek nya
tidak menyulitkan (Suyitno, 1988).
Sistematika pemakaian piknometer dapat dimulai dengan menimbang berat
dari piknometer, selanjutnya piknometer yang telah diisi dengan cairan yang akan
ditentukan densitasnya ditimbang, berat piknometer yang berisi cairan kemudian
dikurangkan dengan berat piknometer kosong, dan dibagi dengan volume dari
piknometer tersebut. Penghitungan densitas dengan menggunakan piknometer
dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :

(𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙) − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


Densitas =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

1.2.9 Contoh Densitas Beberapa Zat


Tabel 1.2 Contoh densitas berbagai zat

Cairan Temperatur Densitas


-t- -ρ-
(oC) (kg/l)

Akuades 25 1,027

Etanol 25 0,787

Asam asetat 25 1,050

Gliserol 25 1,257

(Sumber: Yaws, 1999).


DAFTAR PUSTAKA

Budianto, A. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan


Menggunakan Regresi Linier Hukum Stokes. http://jurnal.sttn-
batan.ac.id/wpcontent/uploads/2008/12/12-anwar157-166.pdf
Dogra, S. K. 2009. Kima Fisik dan Soal-soal. Jakarta : UI Press.
Kartika, B. 1990. Metoda-Metoda Penentuan Viskositas suatu zat. Bandung:
Penerbit ITB.
Kramer. 1996. Fisika Untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : UIN
P.IPA FITK-Press.
Soedojo, P. 1986. Asas-asas Ilmu Fisika. Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada
University Press.
Suyitno. 1988. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Warsito, dkk. 2012. Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode
Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan dan Sistem Akuisisinya pada
Komputer. http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JN/article/viewFile/839/832
Yaws, Carl Y. 1999. Chemical Properties Handbook: Physical, Thermodinamic,
Environmental, Transport, Safety And Healt Related Properties For
Organic And Inorganic Chemicals. Texas: Lamar University Beaumont.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tinjauan-Pustaka
    Tinjauan-Pustaka
    Dokumen10 halaman
    Tinjauan-Pustaka
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • MEN
    MEN
    Dokumen3 halaman
    MEN
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Wina Camellia Shita
    Wina Camellia Shita
    Dokumen156 halaman
    Wina Camellia Shita
    annisaa
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi TRP
    Lembar Konsultasi TRP
    Dokumen18 halaman
    Lembar Konsultasi TRP
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Pengeringan
    Lampiran Pengeringan
    Dokumen12 halaman
    Lampiran Pengeringan
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • 185 296 1 SM PDF
    185 296 1 SM PDF
    Dokumen8 halaman
    185 296 1 SM PDF
    Alifika Anggun Sa'fitri
    Belum ada peringkat
  • 198 321 3 PB
    198 321 3 PB
    Dokumen6 halaman
    198 321 3 PB
    Jermaine Palmer
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Dinamika
    Perhitungan Dinamika
    Dokumen8 halaman
    Perhitungan Dinamika
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • 14 November 2019
    14 November 2019
    Dokumen16 halaman
    14 November 2019
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Dinamika
    Perhitungan Dinamika
    Dokumen8 halaman
    Perhitungan Dinamika
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Modul DPT
    Modul DPT
    Dokumen28 halaman
    Modul DPT
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN PABRIK LAB
    PENDAHULUAN PABRIK LAB
    Dokumen30 halaman
    PENDAHULUAN PABRIK LAB
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • EKSTRAKSI CA, NA, CO3
    EKSTRAKSI CA, NA, CO3
    Dokumen16 halaman
    EKSTRAKSI CA, NA, CO3
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • DPT Dinamika Proses Tangki
    DPT Dinamika Proses Tangki
    Dokumen39 halaman
    DPT Dinamika Proses Tangki
    Ilna Suparta
    50% (2)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • BAB III. Proses Pengolahan
    BAB III. Proses Pengolahan
    Dokumen4 halaman
    BAB III. Proses Pengolahan
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Oleokimia
    BAB II Oleokimia
    Dokumen34 halaman
    BAB II Oleokimia
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • 4 Isi
    4 Isi
    Dokumen10 halaman
    4 Isi
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • DDB Resume 37
    DDB Resume 37
    Dokumen2 halaman
    DDB Resume 37
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • SKM Jul2003 7
    SKM Jul2003 7
    Dokumen34 halaman
    SKM Jul2003 7
    fildaagumps
    Belum ada peringkat
  • Puisi Wisuda 1
    Puisi Wisuda 1
    Dokumen3 halaman
    Puisi Wisuda 1
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Modul DPT
    Modul DPT
    Dokumen28 halaman
    Modul DPT
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • Pengilangan Minyak Nabati
    Pengilangan Minyak Nabati
    Dokumen70 halaman
    Pengilangan Minyak Nabati
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat
  • DDB Resume 37
    DDB Resume 37
    Dokumen2 halaman
    DDB Resume 37
    Khalya Fathonah Luwu
    Belum ada peringkat