3 Pedoman Penyelenggaraan RS Kelas D PRATAMA PDF
3 Pedoman Penyelenggaraan RS Kelas D PRATAMA PDF
11
Ind
p
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT
KELAS D PRATAMA
DA
BA
TI
HUS
A
K
ISBN 978-602-235-299-0
AD
TI
H US
K
R
umah Sakit Pratama adalah fasilitas kesehatan
yang siap guna dan bersifat sementara dalam
jangka waktu tertentu, dapat dipindahkan
dari satu lokasi ke lokasi lain di DTPK. Dalam rangka
penyelenggaraan rumah sakit Pratama kegiatan upaya
kesehatan perorangan yang dilaksanakan selama 24
jam melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat
darurat/pelayanan darurat.
Jakarta, 2012
dr. Khrisnajaya, MS
(Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan)
Romadona, ST
(Dit. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan)
Siti Ulfa, ST
(Dit. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan)
M. Rofiuddin, ST
(Dit. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan)
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan untuk hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan yang telah diselenggarakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan secara bermakna, namun
belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk di
Indonesia, khususnya masyarakat yang bermukim di lokasi-lokasi
terpencil, termasuk di daerah pesisir, pulau-pulau kecil dan daerah
pemekaran.
B. Tujuan
Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas D Pratama
bertujuan untuk melaksanakan upaya kesehatan perorangan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya dengan cara:
C. Sasaran
Pemerintah, pemerintah daerah, TNI, POLRI, BUMN/BUMD, dan
masyarakat yang menyelenggarakan Rumah Sakit Kelas D Pratama
sebagai upaya untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan
rumah sakit.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas D
Pratama meliputi:
E. Pengertian
Rumah Sakit Kelas D Pratama adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan spesialis dasar yang hanya menyediakan pelayanan
R
umah Sakit Kelas D Pratama harus memenuhi persyaratan lokasi,
sarana dan prasarana, sumber daya manusia, organisasi, dan
peralatan.
A. Lokasi
Dalam menentukan lokasi/lahan untuk mendirikan Rumah Sakit
Kelas D Pratama perlu dilakukan kajian masalah kesehatan,
kebutuhan pelayanan kesehatan, dan skala prioritas daerah yang
membutuhkan disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah,
rencana tata bangunan dan lingkungan.
A.2. 1 Lahan
A.2.2 Akses
B.1 Sarana
B.1.3 Zonasi
RUANG LABORATORIUM
RUANG LABORATORIUM
RUANG GAWAT
DARURAT
DAERAH PELAYANAN EMERGENSI
RUANG KEBIDANAN
RUANG TINDAKAN DAN KANDUNGAN
RUANG PEMULIHAN
DAERAH PELAYANAN JANGKA PANJANG
RUANG JENAZAH
DAN KHUSUS
*) Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Pedoman
Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, 2004
3. Instalasi Listrik
a. Sistem instalasi listrik terdiri dari sumber daya listrik,
jaringan distribusi, papan hubung bagi, dan beban
listrik.
b. Perhitungan kebutuhan kapasitas daya listrik adalah
2,75 KVA per tempat tidur (TT).
c. Semua perlengkapan listrik, (pengantar papan
hubung bagi transformator, dll) tidak boleh dibebani
melebihi batas kemampuannya.
d. Masalah harmonisasi dalam sistem kelistrikan harus
ikut diperhatikan.
e. Untuk titik-titik stop kontak yang mensuplai
peralatan-peralatan medis penting (life support medical
equipment), termasuk dalam sistem kelistrikan
kelompok 2E minimal berkapasitas 5 KVA. Ketentuan
lebih lanjut mengikuti Permenkes 2306/Menkes/
per/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana
Instalasi Elektrikal RS.
f. Sistem Pembumian (grounding system) harus terpisah
antara grounding panel gedung dan panel alat. Nilai
grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan kelistrikan mengikuti Permenkes 2306/
Menkes/per/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Instalasi Elektrikal RS.
Tabel 2
Tingkat pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan.
B.3 Fasilitas
Rumah Sakit Kelas D Pratama mempunyai kapasitas minimal 10
tempat tidur sesuai dengan kebutuhan pelayanan atau dapat mengacu
pada standar WHO 1 TT/ 1000 Penduduk.
Tabel 3
Persyaratan minimal ketenagaan
JUMLAH
NO JENIS TENAGA
TENAGA
1 Tenaga Dokter / Dokter Kewenangan Tambahan* 4
2 Tenaga Dokter Gigi* 1
3 Tenaga Keperawatan
- Perawat anastesi * 1
- Perawat 8
- Bidan 2
4 Tenaga Kesehatan Non-Keperawatan
- Asisten apoteker* 1
- Radiografer* 1
- Pranata Labkes* 1
5 Tenaga penunjang 10
6 Manajerial/Administrasi
- Direktur 1
- Seksi 2
- Subbag TU 1
- Tenaga administrasi 2
Keterangan :
* Apabila rumah sakit mempekerjakan tenaga kesehatan dengan kualifikasi
lebih tinggi sesuai dengan kewenangan sebagaimana ditentukan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, tenaga kesehatan tersebut pada saat
itu atau secara otomatis (yang tidak/belum sesuai dengan ketentuan) wajib
menyerahkan kewenangannya kepada tenaga kesehatan yang tertinggi
kewenangannya tanpa syarat.
D. Peralatan
Peralatan kesehatan dan non-kesehatan dibutuhkan untuk
mendukung kegiatan pelayanan Rumah Sakit Kelas D Pratama
dengan rumah sakit minimal 10 tempat tidur. Peralatan ini dikuasai
atau dimiliki dan dapat dibuktikan keberadaannya di ruang/tempat
masing-masing di dalam dan/atau di lingkungan rumah sakit
sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 4
Peralatan Medik dan Non Medik
A. RUANG UGD
1 Meja Periksa, SS 2 buah
2 Lemari Instrumen 1 buah
3 Tiang Infus, SS 1 buah
4 Suction Pump 1 buah
5 Lampu periksa 1 buah
6 Set Diagnostik 1 buah
7 Tabung Oksigen O2 + Regulator (1500 l / besar) 2 buah
8 Tabung Oksigen Kecil + Regulator + Troley 2 buah
9 Oksigen Troley Besar 1 buah
10 Nebulizer 1 buah
11 Table Top Sterilizer 1 buah
12 ECG 3 Chanel 1 buah
13 Spirometri 1 buah
14 Oxygen Concentrate 1 unit
15 Emergency Set 1 buah
16 Bedside Monitor 1 buah
17 Stetoskop dewasa 2 buah
18 Stetoskop anak 1 buah
F. RUANG LABORATORIUM
1 Centrifuge 8 Tabung 1 unit
2 Centrifuge Hematokrit 1 unit
R. PRASARANA LISTRIK
1 Listrik PLN
2 Genset 50 k VA 2 unit
E. Manajemen
E.1 Perizinan
a. Izin mendirikan Rumah Sakit Kelas D Pratama diberikan
oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setelah mendapat
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan
pada pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Izin operasional Rumah Sakit Kelas D Pratama diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi dari dinas
kesehatan kabupaten/kota.
E.2 Administrasi
Rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah
harus berbentuk unit pelaksana teknis dari instansi yang bertugas
di bidang kesehatan, instansi tertentu, atau lembaga teknis daerah
dengan pengelolaan badan layanan umum atau badan layanan umum
daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
E.3 Organisasi
Organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kelas D Pratama disusun
berdasarkan prinsip hemat struktur dan kaya fungsi, menggambarkan
kewenangan, tanggung jawab, dan tata hubungan kerja dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan administrasi manajemen
sesuai kebutuhan.
D
alam penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas D Pratama, lingkup
pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan medik umum,
pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialistik dasar,
dan pelayanan penunjang medik. Disamping itu, Rumah Sakit Kelas D
Pratama diupayakan menjalin kerjasama operasional untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit.
A. Lingkup Pelayanan
B. Kerjasama Operasional
Untuk menjamin mutu dan ketersediaan pelayanan Rumah Sakit Kelas
D Pratama, diperlukan kerjasama operasional dengan rumah sakit
yang memiliki klasifikasi yang lebih tinggi. Kerjasama operasional yang
dilaksanakan Rumah Sakit Kelas D Pratama diantaranya kerjasama
dengan rumah sakit pemerintah atau swasta yang lokasinya terdekat
sebagai rumah sakit pengampu.
D. Pembiayaan Operasional
E. Tarif
Pola tarif ditetapkan Menteri Kesehatan dan besaran tarif Rumah
Sakit Kelas D Pratama ditetapkan oleh pemilik rumah sakit.
Penentuan besaran tarif disesuaikan dengan tarif kelas III dan harus
memperhitungkan kemampuan perekonomian daerah setempat.
G. Komite Medik
Seluruh dokter merangkap sebagai anggota komite medik dan salah
satunya menjadi ketua komite. Ketua komite medik tidak boleh dijabat
oleh direktur rumah sakit.
K
ementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan melaksanakan pembinaan dan pengendalian
penyelenggaraan Rumah Sakit Kelas D Pratama dalam bentuk
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta melakukan
supervisi, konsultasi, evaluasi, dan bimbingan teknis. Pembinaan dan
pengendalian kegiatan pelayanan Rumah Sakit Kelas D Pratama dapat
juga dilakukan oleh pemerintah daerah dan organisasi profesi serta
asosiasi perumahsakitan sesuai dengan fungsi masing-masing.
U
paya peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terus
diusahakan terutama pada sarana pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit Kelas D Pratama. Dalam meningkatkan pelayanan
tersebut Rumah Sakit Kelas D Pratama berupaya mengacu kepada standar
pelayanan kesehatan yang berlaku.