TELAAHAN STAF
I. Permasalahan
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba termasuk Rumah Sakit Tipe D. Dengan tipe
tersebut diatas RSUD Lewoleba perlu melengkapi jenis pelayanan dan tenaga sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit. Adapun ketersediaan jenis pelayanan dan kebutuhan ketenagaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel I: Jenis Pelayanan
Dari uraian kriteria pelayanan tersebut diatas (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
340/MENKES/PER/III/2010), maka jenis pelayanan yang ada di RSUD Lewoleba telah
melampui jenis pelayanan Rumah Sakit Tipe D dan sudah menuju ke pelayanan Rumah
Sakit Tipe C.
Sesuai standar akreditasi gawat Darurat Rumah Sakit diperlukan tenaga dokter umum
khusus melakukan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat, tapi karena keterbatasan tenaga
dokter umum maka dokter umum yang ada merangkap tugas melakukan pelayanan di
IGD, Poli Rawat Jalan dan Ruang Pelayanan Rawat Inap, USG.
Tabel 2 : Kriteria Tenaga
No Kriteria Tenaga PERATURAN MENKES RI RSUD Lewoleba
NO: 340/MENKES/PER/III/2010
1. Tenaga Dokter Medis Dasar 1. Minimal Empat (4) Orang 1. Tiga (2) Orang Dokter
Dokter Umum Umum Tetap, empat
2. Satu (1) Orang Dokter Gigi (4) Orang Dokter PTT
2. Satu (1) Orang Dokter
Gigi Tetap
2. Tenaga Dokter Medis Spesialis Dua (2) orang Medis Spesialis 1. Satu (1) Orang Dokter
Tetap Spesialis Tetap (Anak)
2. Empat (4) Orang
Residen (Obgyn,
Anak, Bedah dan
Anestesi)
Dari data tersebut diatas, maka terdapat kekurangan Tenaga Dokter Umum medis
dasar untuk Pelayanan dasar sebanyak satu (2) orang. Tenaga dokter umum tersebut
juga adalah tenaga shift yang melakukan shift jaga pada Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSUD Lewoleba, USG, melakukan Visite pada ruang pelayanan Rawat Inap sehingga
beban kerja dokter umum yang ada di Rumah Sakit cukup tinggi. Apabila dokter spesialis
berhalangan atau mengikuti kegiatan (pendidikan berkelanjutan), maka dokter umum yang
menghendel semua ruangan pelayanan.
Dokter yang melakukan Shift Jaga mempunyai kelebihan jam kerja sebanyak 19
Jam setiap kali jaga. Rata rata jaga dokter dalam sebulan di RSUD Lewoleba adalah
enam (6) sampai tujuh (7) kali jaga. Dengan demikian, dokter jaga IGD mempunyai
kelebihan Jam Kerja sebanyak 114 jam sampai 133 jam dalam satu (1) Bulan. Untuk
pada hari minggu dan libur dokter jaga melakukan tugasnya selama 24 jam.
II. Praanggapan
Berdasarkan kajian permasalahan tersebut diatas, maka:
1. Perlu adanya peningkatan tunjangan kelangkaan profesi bagi dokter CPNSD/PNSD,
yakni:
TUNJANGAN KELANGKAAN PROFESI
GAJI DOKTER UMUM SESUAI SK BUPATI
NO TOTAL
CPNSD/PNSD NOMOR 336 YANG DIMINTA
TAHUN 2012
Berkisar dari Berkisar antara
Rp. 1. 794. 600,- Rp. 11. 794. 600,-
1 Rp. 4. 000. 000,- Rp. 10. 000. 000,-
sampai sampai dengan
Rp. 3. 678. 400,- Rp. 13. 678. 400,-
Dengan penambahan tunjangan ini maka semua dokter umum CPNSD/PNSD wajib
melakukan pelayanan shift jaga, Pelayanan di Rawat Inap, Pelayanan Poliklinik Rawat
Jalan, USG dan menjadi DPJP pada Ruang Pelayanan Medik. Sedangkan Dokter
umum CPNSD/PNSD yang tidak mengikuti Rolling Jadwal Jaga yang sudah ditentukan
dan disepakati oleh Komite Medik, insentifnya tetap Rp. 4. 000. 000,-;
2. Tunjangan kelangkaan profesi Dokter Umum PTT :
TUNJANGAN KELANGKAAN PROFESI
GAJI DOKTER SESUAI SK BUPATI
NO YANG TOTAL
UMUM PTT NOMOR 336
DIUSULKAN
TAHUN 2012
1 Rp. 7. 100. 000,- Rp. 2. 000. 000,- Rp. 800. 000,- Rp. 9. 900. 000,-