BROWNING
I. Prinsip Kerja
Mengetahui proses pencoklatan dari beberapa jenis buah-buahan dengan berbagai
perlakuan, dimana browning disebabkan oleh aktivitas enzim fenol oksidase
1
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
Sampel
No Kontrol Cuka Air Jeruk nipis Dipukul
Waktu (menit) 15 30 45 60 15 30 45 60 15 30 45 60 15 30 45 60 15 30 45 60
1 Ubi jalar + + + + ++ ++ + + + + + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
2 Apel ++ ++ ++ ++
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + + + ++ ++ ++ ++
++ ++ ++ ++
3 Jambu biji ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
++ ++ ++ ++
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
4 Alpukat
+ + + + + + + + ++ ++ ++ ++ + + + + + + + +
++ ++ ++ ++ ++
5 Belimbing ++ ++ ++ ++ + + + + + + + + + + +
+ + + + +
3.2 Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan tentang browning, dalam praktikum ini
diberikan beberapa perlakuan pada beberapa jenis buah. Pertama control dengan
membiarkan sampel di udara terbuka. Kedua dengan mengoleskan cuka pada sampel.
Ketiga, dengan merendam sampel di air. Keempat dengan menambahkan jeruk nipis
pada sampel. Yang terakhir yaitu dengan mememarkan (memukul) sampel buah.
Berdasarkan tabel 1. Dapat dilihat bahwa peristiwa Browning sangat cepat
terjadi pada objek yang dimemarkan, hal ini terjadi karena adanya kerusakan
jaringan yang menyebabkan enzim kontak dengan substrat dan terpapar oleh oksigen.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Bucle (1985) bahwa buah yang dimemarkan dan
dengan perlakuan kontrol akan lebih cepat mengalami browning karena perlakuan
memarkan buah akan menimbulkan luka pada permukaan buah sehingga buah akan
2
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
terpapar oleh oksigen (O2), Hal ini yang dapat mempercepat proses browning pada
buah.
Proses pencokelatan juga dapat disebabkan oleh luka pada buah atau sayur
yang terjadi karena benturan-benturan pada permukaan buah atau sayur. Ketika
terluka, ada beberapa sel yang menjadi rusak. Kerusakan sel ini akan mengekspos
komponen fenolik pada apel sehingga fenolase dapat dengan mudah bereaksi dengan
komponen fenolik tersebut. Proses pencokelatan terjadi ketika fenolase mengoksidasi
komponen fenolik yang sudah terekspos dan membentuk senyawa melanin yang
memberikan warna kecokelatan pada apel. Konsentrasi dari fenolase yang ada pada
apel akan mempengaruhi seberapa jauh proses pencokelatan terjadi (Kusnandar,
2010).
Peristiwa Browning sangat lambat terjadi pada objek yang diberi air jeruk
nipis, vitamin C dan direndam air, hal ini disebabkan karena di dalam jeruk nipis dan
vitamin C terdapat antioksidan, asam sitrat, asam sulfit yang dapat menghambat
enzim fenol oksidase atau polifenol oksidase. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Winarno (2004) bahwa pengubahan pH juga bisa mengurangi aktivitas enzim
fenolase. Untuk mengasamkan, buah bisa dicelupkan dalam air yang ditambah
perasan jeruk nipis secukupnya. Adanya kandungan asam sitrat pada jeruk nipis akan
mengurangi pH sehingga aktivitas enzim fenolase terhenti. Asam sitrat juga berperan
sebagai agen pengkhelat yang bisa mengikat ion-ion tembaga atau besi yang bisa
mempercepat proses browning.
Browning merupakan proses pembentukkan pigmen bewarna kuning yang
akan segera berubah menjadi cokelat gelap (Rahmawati, 2008). Pembentukan warna
coklat ini dipicu oleh reaksi oksidadi yang dikatalis oleh enzim fenol oksidase atau
polifenol oksidase. Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol
menjadi quinon dan kemudian dipolimerasi menjdi pigmen melaniadin yang bewarna
coklat (Mardiah, 1996).
Pencoklatan enzimatis dapat terjadi karena adanya jaringan tanaman yang
terluka, misalnya pemotongan, penyikatan, dan perlakuan lain yang dapat
mengakibatkan kerusakan integritas jaringan tanaman (Cheng, 1995).Adanya
kerusakan jaringan seringkali mengakibatkan enzim kontak dengat substrat. Enzim
yang bertanggung jawab dalam reaksi pencoklatan enzimatis adalah oksidase yang
3
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
4
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
5
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
IV. Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :
1.Penambahan jeruk nipis terhadap buah dapat mencegah terjadinya proses
Pencoklatan (browning) karena di dalam jeruk nipis terdapat antioksidan, asam
sitrat, asam sulfit yang dapat menghambat enzim fenol oksidase atau polifenol
oksidase.
2.Penambahan air dapat menghambat reaksi browning untuk sementara.
3.Buah yang dibiarkan terkena udara akan terjadi browning karena terjadi reaksi
polifenol dengan oksigen.
4.Buah yang diolesi dengan cuka akan mempercepat terjadi pencoklatan (browning)
pada buah.
5.Perlakuan dengan menambah jeruk nipis dapat mencegah browning pada buah
disebabkan karena di dalam jeruk nipis terdapat antioksidan, asam sitrat, asam
sulfit yang dapat menghambat enzim fenol oksidase atau polifenol oksidase
4.2 Saran
Dari pratikum yang telah dilakukan, disarankan agar pratikan dapat membagi
pekerjaan, agar pratikum dapat berjalan lancer dan teratur dan hendaknya pratikan
dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan dosen dan asisten
6
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
DAFTAR PUSTAKA
7
WAHYU DWISA PUTRA (1610422056)
LAMPIRAN