Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Kompetensi perawat bencana dikembangkan mengikuti frame work International Council


ofNursing serta Standar Kompetensi yang dikembangkan oleh organisasi keperawatan
yaituPersatuan Perawat nasional Indonesia.Kompetensi dibuat menggunakan pendekatan ICN
yaitu kompetensi dibagi sesuai dengantahapan bencana; 1. pra bencana, 2. Tanggap darurat,
dan 3. Pasca bencana. Dalam setiaptahapan bencana lalu dibuat list kompetensi perawat
bencana. Sesuai dengan kompetensiperawat Indonesia; secara garis besar terbagi dalam;
1. Etik-legal dan peka budaya, 2. Tehnikkeperawatan, dan 3. Profesionalisme.Terlampir hasil
dari kompetensi perawat bencana Indonesia:

A. ETIK-LEGAL DAN PEKA BUDAYA


1. Melakukan praktik keperawatan gadar dan bencana sesuai peraturan perundangan.
2. Menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
denganlingkup praktik, dan hukum/peratperundangan
3. Menerapkan prinsip etik dalam memberikan asuhan keprawatan gadar dan
bencanasesuai kode etik perawat Indonesia
4. Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat pasien
5. Menerapkan sikap hak pasien memilih dan menentukan asuhan keperawatan yang
diberikan
6. Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi baik tertulis, verbal dan
elektronikyang diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang profesional
7. Menghormati budaya setempat dalam melakukan pelayanan kesehatan

B. KEMAMPUAN TEHNIS

1. Pra Bencana
a. Pencegahan/mitigasi
1) Identifikasi hazard dan resiko bencana (alam, ulah
manusia)Mengembangkan pengelolaan penanganan untuk menurunkan
dampakbencana
2) Berperan serta dalam pengembangan sistem surveilence untuk bencana
3) Identifikasi kelompok beresiko
4) Memahami prinsip dan proses isolasi, karantina, kontaminasi
dandekontaminasi di masyarakat
5) Kolaborasi intersektoral untuk pencegahan bencana

b. Kesiapsiagaan
1) Berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat untuk kesiapsiagaan bencana
2) Melakukan kerja sama dengan stake holder lain untuk menurunkan
resikobencana
3) Bekerja sama dengan komunitas untuk memperkuat system
kesiapsiagaanbencana
4) Melakukan kegiatan untuk mempersiapkan
masyarakat menghadapibencana dan situasi tanggap darurat
5) Melakukan need assessment di masyarakat
untuk mengidentifikasikemungkinan masalah yang timbul saat bencana
dan mengidentifikasikelompok masyrakat yang beresiko
6) Melakukan promosi kesehatan dalam konteks pra bencana ,
kesiapsiagaanbencana, penanganan bencana.

2. Tanggap darurat Bencana(siaga darurat, tanggap darurat, pasca darurat)

1) Memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakata


a. Mengidentifikasi korban bencana (cedera dan sakit)
b. Evaluasi kebutuhan kesehatan dan sumber yang tersedia di
wilayahbencana utunk memenuhi kebutuhan kesehatan
c. Kolaborasi dengan tim responsen bencana untuk menurunkan bahaya
danresiko di wilayah bencana
d. Melakukan analisa prioritas untuk pelayanan pada situasi yang
kompleks(bencana)
e. Berperan dalan tindakan pencegahan (second disaster) misalnya
imunisasimassal, pencegahan penyebaran penyakit, dll
f. Kolaborasi dengan LSM untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyrakat(e.g.shelter, food, water, health care)
g. Melakukan edukasi untuk masyarakat terkait peningkatan kesehatan
saatbencana
h. Evaluasi dampak tindakan keperawatan untuk hasilnya digunakan
untukkeputusan berdasarn evidence
i. Mengelola sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
pelayanankeperawatan
j. Bekerjasama secara efektif dengan tim multidisiplin lainnya

2) Menyediakan pelayanan bagi individu dan keluarga

a. Assessment
1. melakukan rapid assessment untuk mengetahui kebutuhan
pelayanankeperawatan di wilayah bencana
2. melakukan pengkajian kebutuhan pisik dan psikologis
masyarakatakibat bencana
3. mengetahui gejala dini penyakit menular, paparan kimia,biologis
danbahan berbahaya lainnya serta melakukan tindakan pencegahan
4. menentukan kebutuhan untuk melakukan isolasi dan karantina
atautindakan lainnya untuk mencegah penulara
5. mengenali masalah kesehatan dan masalah gangguan mental
danmampu melakukan rujukan

b. Implementasi
1. Melakukan triage bencana
2. Melakukan tindakan penatalaksanaan trauma
3. Melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan klien akibat bencana
4. Menciptakan lingkungan yang aman untuk masyrakat dan klien
5. Melakukan rujukan yang aman
6. Memberikan medikasi, vasinasi secara tepat dan aman
7. Pencegahan penyebaran penyakit menular
8. Menjaga keamanan diri dan orang lain di wilayah bencana
9. Melakukan dokumentasi
10. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan moral, budaya
dankepercayaan di masyarakat
11. Mengelola pelayanan keperawatan
12. Mobilisasi sarana dan prasarana
13. Mobillisasi SDM dan logistik
14. Pengelolaan RS kopals atau RS rujukan bencana
15. Bekerjasama dengan LSM untuk mengumpulkan keluarga yangberpisah

c. Perawatan Mental
1. Tetapkan respon psikologi di anak, dewasa, keluarga, masyarakat
dankelompok beresiko
2. Ciptakan dukungan psikologi yang sesuai
3. Bedakan antara respon adaptif dengan respon mal adaptive
4. Melakukan tindakan keperawatan kesehatan mental yang tepat
padasituasi bencana
5. Melakukan pengelolaan trauma petugas kesehatan/perawat
pascamelakukan penanganan bencana

d. Vulnerable/ Kelompok rentan


1. Berikan tindakan yang sesuai untuk kelompok
2. Menciptakan lingkungan yang sesuai untuk kelompok rentan
3. Melakukan rujukan yang sesuai untuk kelompok rentan

3. Pasca bencana

a. Rehabilitasi
1. Pemulihan Individu dan Keluarga
2. Mengembangkan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
fisik danpsikologis jangka pendek dan jangka panjang dari korban yang
selamat
3. Mengidentifikasi perubahan kebutuhan dari korban yang
selamat danmengubah perencanaan jika dibutuhkan
4. Merujuk korban dengan kebutuhan khusus ke organisasi dan ahliterkait
5. Mengajarkan strategi pecegahan penyakit dan traume kepada korbanyang
selamat
6. Membantu pemulihan fasilitas pelayanan kesehatan setempat
7. Berkolaborasi dengan pusat kesehatan masyarakat setempat
untukpemeliharaan dan pelayanan kesehatan
8. Bertindak sebagai advokat bagi korban selamat dalam
pemenuhankebutuhan jangka panjang
a. Rekonstruksi
1. Pemulihan Masyarakat
2. Mengumpulkan data tentang hasil evaluasi terkait respon terhadapbencana
3. Mengevaluasi respon dan praktik keperawatan dalam bencana
danberkolaborasi dengan organisasi profesi keperawatan terkait
isu danpengembangan.
4. Berpartisipasi dalam menganalisa data dengan
berfokus padapengembangan respon keperawatan.
5. Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan danmengkomunikasikan
area tersebut kepada pihak terkait.
6. Membantu masyarakat dalam peralihan dari respon pada tahap
bencanahingga kembali pada fungsi normalnya melalui pemulihan
danrehabilitasi.
7. Membagi informasi tentang sumber-sumber rujukan dan sumber dayayang
digunakan dalam bencana.
8. Membantu mengembangkan strategi pemulihan dalam peningkatankualitas
hidup masyarakat
9. Berkolaborasi dengan pihak terkait dalam menghidupkan
kembalipelayanan kesehatan di masyarakat

C. PROFESSIOANALISME

a. SIKAP PROFESIONAL
1. Mampu bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan
dankeputusan yang diambil dalam pemberian asuhan keperawatan
2. Mampu melakukan evaluasi akan efektifitas dan kualitas
mutu keperawatandengan menggunakan prinsip peningkatan mutu
3. Melakukan tindakan keperawatan gadar sesuai dengan standar keperawatan
4. Mampu mengidentifikasi self learning need dan melakukan proses
pembelajaranterus menerus untuk mencapai standar profesi
5. Berperilaku sesuai dengan etika profesi
6. Melakukan tindakan sesuai dengan aspek legal keperawatan
b. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
1. Melakukan tindakan dengan keilmuan dan tehnologi terkini
2. Melakukan praktik berdasarkan evidance
3. Melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
4. Meningkatkan pendidikan keperawatan gadar dan bencana dengan
mengikutipendidikan berkelajutan dan sertifikasi sebagai wujud tangung
jawab
5. Berpartisipasi dalam pengembangan profesi keperawatan

c. SIKAP KEPEMIMPINAN
1. Mampu melakukan advokasi dan bertindak dalam rentang kendalinya
untukmenciptakan lingkungan kerja yang positif
2. Mampu menggunkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
3. Mampu menggunakan management konflik yang tepat
4. Mengembangkan sikap saling menghargai, percaya diri didalam anggota tim
5. Berfikir secara kritis, jelas dan dapat mengekpresikan pemikiran yang
dapatmendorong kerja anggota tim
6. Mampu memperioritaskan beban kerja, pengelolaan waktu yang efektif efisien
7. Mampu melakukan evaluasi dan memodifikasi kebijakan dan sop yang terkini
8. Memberikan umpan balik, saran perubahan dilingkungan
praktik keperawatangadar dan bencana

Daftar rujukan
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA
(HIPGABI) 2012 DIDUKUNG OLEH: WORLD HEALTH ORGANIZATION,
INDONESIADIREKTORAT KEPERAWATAN PPNI

Anda mungkin juga menyukai