Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

STASE KEPERAWATAN JIWA


RS JIWA MENUR SURABAYA

OLEH:
KELOMPOK 1 BESAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019
ANALISIS JURNAL

Rapid Critical Apraissal (RCA)


NO 1
First Author (Year) 2018
Made Eka Santosa
ISSN : 2477–0604
Vol. 4 No. 1 Maret - Juni 2018 | 01-06
Conceptual Framework Perilaku marah merupakan salah satu jenis perilaku yang
dianggap sebagai perilaku dasar dan bersifat survival.
Semua orang dari semua budaya mempunyai perilaku
marah namun marah yang berlebihan dapat memperburuk
kesehatan. Secara fisik perilaku marah dan mudah
tersinggung dapat menyebabkan masalah kesehatan
diantaranya insomnia, melemahnya sistem imun, diabetes,
hipertensi serta jantung. Marah pada kasus yang lebih
parah terutama pada penderita hipertensi, dapat
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah hingga
kematian mendadak (Aditya, 2013; Gemilang, 2013)

Perilaku marah merupakan salah satu jenis perilaku yang


dianggap sebagai perilaku dasar dan bersifat survival.
Semua orang dari semua budaya mempunyai perilaku
marah namun marah yang berlebihan dapat memperburuk
kesehatan. Secara fisik perilaku marah dan mudah
tersinggung dapat menyebabkan masalah kesehatan
diantaranya insomnia, melemahnya sistem imun, diabetes,
hipertensi serta jantung. Marah pada kasus yang lebih
parah terutama pada penderita hipertensi, dapat
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah hingga
kematian mendadak (Aditya, 2013; Gemilang, 2013)

Design/Method Quasi Eksperiment dengan menggunakan one group pre


test-post test design.
Sample/Setting Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 responden
dengan pasien perilaku kekerasan sesuai dengan kriteria
inklusi di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
NTB. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik Nonprobability
sampling dengan sampling incidental.

Major Variables Studied Variabel


(and Their Definitions) Mayor :
Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik
Minor :
Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap
Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Dengan
Perilaku Kekerasan Di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa
Mutiara Sukma NTB
Measurement Uji Paired samples T
Data Analysis Kemampuan mengontrol marah pada responden pasien
perilaku kekerasan sebelum diberikan terapi relaksasi
autogenik terdapat respon positif sebanyak 10 responden
(50%) dan respon negatif 10 responden (50%). Setelah
diberikan terapi relaksasi autogenik terdapat perubahan
kemampuan mengontrol marah menjadi respon positif
sebanyak 16 responden (80%) dan respon negatif 4
responden (20%). Ada pengaruh pemberian therapi
autogenik terhadap kemampuan mengontrol marah pada
pasien RPK

Findings Setelah diberikan terapi relaksasi autogenik, responden


yang sebelumnya tidak mampu mengikuti perintah dari
perawat, perhatian terhadap lingkungan berkurang hanya
beberapa detik, sulit berkomunikasi dengan orang lain,
rasa ingin marah masih belum bisa di kontrol, merasa
kesepian menjadi sedikit bisa berkomunikasi dengan orang
lain tetapi responden terkadang masih terlihat marah dan
kemampuan responden dalam merespon dalam pemberian
terapi.

Appraisal: Worth to Practice Penelitian ini sangat sesuai diaplikasikan pada pasien
Perilaku Kekerasan.
Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien
Dengan Perilaku Kekerasan adalah terapi relaksasi
autogenic.

Anda mungkin juga menyukai