Oleh:
Firantika Dias Puteri
1758011020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Keterangan:
Beni Wibowo 1718011098 (BN) : Moderator
Nabila Rachmadita Utami 1758011040 (NR) : Penulis
Elmarossa Dinda Sephia 1758011034 (ES) : Informan
Firantika Dias Puteri 1758011020 (FI) : Informan
Laurensius Amaedeo Sitindaon 1718011119 (DE) : Informan
M. Aqsa Enrico Ricardo 1718011112 (ER) : Informan
M. Rifqi Fadil 1718011083 (RI) : Informan
Rhara Aulia Mardiansyah 1718011067 (RA) : Informan
Zhafira Rima 1718011002 (ZH) : Informan
Diam (4 detik)
Firantika: “ee perkenalkan nama saya Firantika Dias Puteri, biasanya di panggil
Firan.”
Beni: “Eee baik, selanjutnya kita akan lanjutkan yaa. Ee tapi sebelum itu ee
kita kan yang akan dibahas adalah tentang Presepsi Mahasiswa Terhadap
Kurikulum Research 2017. Tapi, disini, temen-temen semua bersedia kan
untuk melakukan atau sebagai informan?.”
Semua: “Bersediaaa..!!.”
Beni: “Bisa?. Baik, ess siap ya kita mulai ya. Baik, ee untuk pertanyaan
pertama, jadi nanti temen-temen bisa angkat tangan aja kalo misalkan ingin
menjawab. Eee tidak, tidak perluu canggung dan juga yak apa yang ingin
diungkapkan silahkan diungkapkan. Yang pertama adalah bagaimana
menurut temen-temen semua kelebihan system kurikulum MKU Research
2017 ini, jika dibandingkan dengan system Blok?. Diam (2detik) Ya silahkan
Enrico.”
Enrico: “ehem, ya menurut saya eee system kutikulum Em Eaaa Research yang
menjadi MKU ini ehmm menurut saya eee lebih baik ya menurut saya daripada
system blok, karna eeehm kalo menurut saya kalo system Blok itu Eee apa sih
mahasiswa nya itu terlalu dikejer-kejer waktu. Sedangkan kalo misalnya sistemm
MKU Research ini dia jadi lebih eee belajarnya itu kaya seperti per BAB, per BAB,
per BAB jadi ada prosesnya gitu. Jadi pelan-pelan. jadi mahasiswanya juga lebih
ngerti. Menurut saya itu sih Ben.”
Beni: “Eee kalo misalkan, Enricooo, tadi kan Enrico bilang mahasiswanya bisa
lebih memahami materi ya. Tapi apakah dengan system yang terpecah-pecah
ini tidak membuat mahasiswa itu mudah lupa gitu, ketika harus memulai lagi
disemester la yang selanjutnya.”
Diam (2detik)
Enrico: “Ya mungkin mungkin bisa seperti itu si Ben, cuma eee (diam, 2 detik)
harusnya kan harusnya kan ee bisa kita bisa lebiihh apa kan pastikan kita
mengumpulkan semua materi dan lain lain, ya sebelumnya kita harus mereview
dulu, mereview dulu, baruu gitu Ben.”
Diam (2 detik)
Beni: “Okey, baik terimakasih Enrico atas jawabannya. Ee dari teman-teman
yang lain silahkan. Yak Elmarossa.”
Diam (3 detik)
Elmarossa: “Eee kalo menurut saya (diam 1 detik) system MKU Research ini
disbanding system blok itu kaya lebih baik karna eeeeeee untuk penerapannya
sendiri kan kemarin kita buat makalah ya? Iya waktu kemarin buat makalah dan itu
kita lebih focus gitu untuk belajar BAB satu duluuu terus kayaaa ee semua tu dicicil
gitu. Ga kaya system blok yang semua itu serba kejer-kejeran gitu.”
Diam (3 detik)
Beni: “Eee tadi kan menurut Elmarossa e ada yang bisa dicicil yakalo misalkan
yang system yang sekarang tapi, ee apakah ini tidak menjadi hambatan ketika
eee, kan kalo misalkan kita di semester tiga sudah harus membuat judul, BAB
satu dan sebagainya sedangkan Blok yang baru kita lewati tu baru sedikit gitu.
Sehingga apakah itu tidak menjadi hambatan ketika pilihan materinya
mungkin tidak sebanyak ketika melakukannya di Blok semester terakhir
mungkin, begitu gimana?.”
Diam (2 detik)
Elmarossa: “Ee kaloo jawaban dari saya, kan kita punya dosen pembimbing
masing-masing ya. Pasti kalo udah buat makalah BAB satu, itu kan ngadep,
ngadep ke pembimbing terus nanya. Gimana ini sesuai apa engga? Biasanya
kan e pembimbing itu pasti tau juga kapasitas kitanya gituu. Kalo memang,
dirasa ek kurang baik BAB satunya pasti nanti dia bilang untuk, ee di
perbaharui lagi yaa. Dengan, ilmu di Blok selanjutnya gitu. Sampai sekarang
kan kita masih eee adaaa, ada jatah untuk konsul soal makalah lagi kan keee
apa namanya ?, dosen pembimbing gitu.”
Diam (2 detik)
Diam (3 detik)
Deo: “Ee kalo dari saya hampir sama sepertii beberapa teman yang telah
menyampaikan pendapat he. Eee kelebihan yang saya dapat dari, dengan system
MKU ini adalah, bahwa, dengan materi yang diberikan saya lebih banyak waktu
untuk mengeksplor setiap materi. Sehingga, saya lebih dapat lebih mendalami
materi-materi tersebut. “
Diam (4 detik)
Beni: “Ya baik, terimakasih Deo atas jawabannya. Eee (diam, 1 detik). Ada
yang lain?.”
Diam (2 detik)
Firantika: “Emm iya dari ee dari apa yang udah dibilangin sama Deo ee karna waktu
pun cukup lama, jadi misalkan kita kan biasanya kalo system blok itu ada UTB ada
UAB nah UTB ke UAB pun waktunya tu cuma sebentar, apalagi kalo dari UTB itu
biasanya cuma dua minggu. Nah kalo, ee persemester ini, ee jadinya kan kita
makenya sistemnya UTS sama uk UAS. Jadi waktunya bisa ee lebih lama.”
Diam (1 detik)
Beni: “Ee baik terimakasih Firan, tapi sebelumnya kan tadi dijelaskan bahwa,
eee kita memiliki waktu mungkin lebih lama untuk melakukan UAS UTS ya.
Sedangkan kalo misalkan UTB UAB kita memiliki waktu yang sebentar. Tapi
menurut Firantika apakah dari evaluasi ujian dengan UTS dan UAS yang
sudah kita laksanakan di semester, ee dua tiga itu sudah ek baik hasilnya atau
belum?.”
Diam (2 detik)
Firantika: “Ee kalo dari hasil yang semester dua, e kemarin tu, semester dua tiga,
ee itu emang aga kurang bagus ya. Karna, eee dari beberapa pemateri tu kadang tu
kaya kita tau ga ngasih materi kee materi gitu kan. Misalnya jadi kita mau ujian pun
kita harus cari bahan sendiri dan kadang-kadang ee materi yang diujiankan tu kita
udah lupa gitu karna mungkin lama jadi bahannya tu udah ga tau kemana gitu.”
Beni: “O berarti itu mungkin kalo misalnya bahannya udah ga tau kemana
kesalahan dari kita juga ya dalam menyimpannya.”
Firan: “Iyaa.”
Beni: “Baik, terimakasih Firantika. Eee dari teman-teman yang lain silahkan
?. Ya Zhafira.”
Diam (2 detik)
Zhafira: “Ehmm, mungkin mau nambahin aja dari keuntungan nya lebih dari e,
keuntungannya MKU ini dibandingkan di system Blok itu mungkin kan, dariii kalo
MKU ini kan kita dari setiap pergantian semester pasti ada hasil output nya gitu
kan. Kaya misalnya eee MKU Research semester satu kita disemester duanya harus
ada hasil output nya kaya BAB satu, yakan?. Nah, dibandingkan kalo misalnya kan
dengan system Blok it utu, waktu yang kita buat hasil kan pasti kalo di system Blok
kita itu harus buat dari BAB satu sampe BAB akhir kan. Sedangkan, itu tu
setidaknya, kita tu harus paham banget gitu materinya. Jadi, kalo dengan system
MKU ini siii hasil output dari MKU Research ini bisa kita pake untuk, kita jadiin
ke (diam 2 detik). Skripsiii jadi, membantu kita juga untuk memudahkan kita
menyicil untuk membuat skripsi. Jadi kan, dibandingkan kalo system Blok pasti
nanti akhirnya karna buatnya asal-asalan dalam waktu mepet itu jadi ga kepake lagi
ilmunya. Jadi, lebih enak dengan MKU ini.”
Diam (3 detik)
Rara: “Ee kalo menurut saya tentang ee dijadikan dari sis darii system Blok ke
MKU iniii itu ee sebenernya sangat amat meringankan beban kitaa. Cuman, eee
ilmu e seb kaya kemarin kan kita itu udah bikin BAB satu dari ee semester tiga.
Nah itu menurut saya, ilmu yang saya dapet itu belum terlalu banyak untuk saya
sampe harus buat sip skripsi gitu loo. Jadinya ee saya belom tak belom tau man
yang, mana yang kira-kira lebih menarik buat saya. Karna ee ini kan dikerjainnya
dalam jangka waktu lamaa. Nanti takutnya tiba-tiba dijalan ee ga sesuai dengan apa
yang saya mau, gitu. Mak ak dan jadinya malah bosan.”
Beni: “Ya, ee tapi sebelumnya kalo misalkan ditinjau dari aspek yang lain gitu
untuk kelebihan daripada eee system Research yang dipecah-pecah ini itu
kira-kira apa dibandingkan Blok. Kelebihannya, selain mungkin dilihat dari
wakutnya yang lama ataupun.. dan sebagainya kalo misalkan menurut Rara
tadi, kalo misalkan dari segi waktu yang lama itu tu dan juga karna kita
mulainya di semester tiga sehingga ilmunya belum banyak kira-kira dari
aspek lain kelebihannya apa?.”
Rara: “Selain meringankan, karna dia dipecah-pecaah. Jadinya kita lebih ngerti
materi yang eee diajarkan (diam 1 detik). EE selain itu bingung, yang lain aja coba.”
Beni: “Oh.. ya udah makasih ya Ra. Ee temen-temen yang lain ada ga?
Pendapat-pendapat yang lainnya? Silahkan Rifqi.”
Rifqi: “Mencoba berpendapat ya jadi, ehem saya Rifqi jadi, eee untuk ada plus
minus nya tersendiri jadi buat eee.”
Rifqi: “Oo jadi kita kebaikannya dulu ya. Jadi, ee kebaikannya ya tadi, seperti yang
sudah dikatakan teman-teman itu kita jadi kalo disistem Blok ini kita memiliki ee
waktu yang lebih banyak dalam pengerjaan tugas. Karna jangkanya satu semester.
Sedangkan, oiya itu maaf yang tadi system MKU nah. Kalo system Blok itu
waktunya hanya sedikit cuman enam minggu dan itupun semuanya langsung dari
BAB satu sampai BAB terakhir. Nha, jadi kita disini lebih diberikan, apa namanya,
ehm waktu yang baik. Yang banyak. Nah jadi untuk minusnya nanti saya
tambahkan.”
Diam (3 detik)
Isvi: “Ee jadi kalo menurut saya, eeh kelebihan MKU Research itu sendiri (diam, 3
detik). Kelebihan MKU Research itu sendiri disbanding Blok, kan kalo Research
itu dia fungsinya untuk lebih memudahkan kita dalam skripsi yah. Skripsi, jadi,
nanti kan kalo di Research kita diajarin gimana sih buat skripsi yang baik dan benar.
Dan juga Research itu kan dia mata kuliah umum jangkanya satu semester. Jadi,
kaya lebih memudahkan kita aja jadi, untuk penugasan, untuk pengetahuannya kaya
jadi lebih panjang aja lebih lama.”
Diam(11 detik)
Firantika: “Eee mau nambahin sedikit untuk kelebihannya, jadikan disini waktunya
lama. Jadi kalo misalkan kita ditengah jalan, pengen berubah judul. Merubah judul,
kalo jadi, ubah judul tu kaya waktunya masih lama gitu. Masih ada kesempatan
buat kita ngerapihin lagi dari awal. Kalo misalkan kita disistem Blok kita misalkan
udah jalan setengah, eh terus pengen ganti karna kita ga sesuai gitu kaya ga srek.
Nah bistu, kaya waktunya udah mau abis gitu Ben.”
Beni: “Oh, okey. Masih ada? (diam, 2 detik). Ya jadi, secara garis besar
jawabannya mengerucut kepada waktu ya. Karna ee dari segi waktu yang
lama mungkin kita bisa mempersiapkan nya lebih mematengkannya lebih
mendalami lagi untuk materi Research nya itu sendiri. Dan juga,
berhubungan dengan sekripsi tadi, ee sebagian besar se ee merujuk e merujuk
kepada bahwa dengan waktu yang lama ini, ee apa namanya Research nya itu
bisa lebih mudah gitu. Karna waktu yang lama juga. Tapi, mungkin tadi Rara
ada sedikit berbeda pendapat ee dengan Research yang dimulai di semester
tiga ini. Okey baik, untuk selanjutnya kita lanjut ya untuk pertanyaan yang
selanjutnya yaitu tadi kan kita bicara tentang kelebihannya nih. Kalo
misalkan MKU Research kurikulum 2017 ini dibandingkan dengan system
Blok. Nah untuk kelemahannya sendiri, jika darii di tinjau daripada
kurikulum Research 2017 ini dibandingkan dengan system Blok di angkatan-
angkatan sebelumnya. Kira-kira bagaimana untuk kekurangannya? Ada
yang ingin berpendapat terlebih dahulu? Ya Rifqi”
Rifqi: “Ee jadi syaa ingin mencoba berpendat, berpendapat ya. Jadi untuk, eee
Research yang dalam bentuk MKU ini eee sedikit menyulitkan kemarin bagii para
dosen ini dari sudut pandang saya karna ee bimbingannya itu, akan, apa ya, jadi
para dosen itu memiliki banyak bimbingan. Jadi, ada bimbingan skripsi, ada
bimbingan MKU Research, dan juga kemarin bertabrakan denga MKU Research
2016. Jadi, ada banyak bimbingan. Jadi dosen juga ee kebingungan seperti itu. Itu
yang dari pandangan saya.”
Diam (5 detik)
Beni: “Oya, baik terimakasih rifqi. Jadi, ehm dirasakan kurang efektif begitu
ya karna dosen memegang banyak anak itu ya untuk bimbingan. Ee tapi
untuk hasilnya, yang rifqi dapet kemarin lancar-lancar aja atau ga dalam
pembuatan skripsi ?.”
RIfqi: “Ee ehem (mendeham), ya izin menjawab. Ee jadi saya, kalo untuk hasilnya
mungkin, ee kita, karna bimbingannyaa dosennya itu sedikit sibuk, jadi, jadi kita
bimbingannya kurang dan sulit mencari waktunya. Jadi menurut saya itu kurang
efektif dan, dihasilnya juga menurut dat kalo dari bimbingan saya, masih sedikit
kurang gitu. Aga kurang (ragu).”
Beni: “Okey, terimakasih rifqi. Ee tadikan sedikit kurang ya. Kalua boleh tau
di detailkan gitu kurangnya itu dari segi apanya gitu. Apakah dari segi isinya
atau bagaimana gitu?.”
Rifqi: “Ee untuk kurang sih mungkin darii, ini, apa, kita kan butuh materi, kita
butuh ilmu dari pembimbing itu jadi, dan butuh arahan. Nah jadi arahannya itu
kurang karna kita jarang bertemu dan susah untuk bimbingan seperti itu.”
Beni: “Oh okey. Jadi karna arahan kurang mungkin jadi sedikit bingung mau
ngapain gitu ya ?.”
Rifqi: “Heem”
Rara: “Eee, spert, ee menurut saya seperti yang saya sudah bilang tadi. Ee
kelemahannya itu karna ee kita masih buat waktu kita di mulai di semester tiga.
Jadinya wawasan kita tu belum seluas itu untuk membuat sesutu yang besar.
Apalagi ini nanti, nantinya ee kan planningnya itu akan di jadikan skripsi kita. Trus
yang kedua itu kelemahannya, ee kan kalo misalnya di system MKU ini kalo
misalkan kita itu ee nilainya gak memuaskan atau tidak mencukupi syarat lulus,
kita ga bisa ngambil e MKU. Misalnya MKU Research empat gitu. Untuk blok
selanjutnya. Nah, ini tuh ee jadinya, jadi sedikit agak membebankan. Karna, harus
mengulang dengan adik tingkat sampe nantik kita lulus.”
Beni: “Ee baik, e barusan kan, kalo misalkan, diambil ni dari, jawaban
jawaban yang pertama tadi. Di pertanyaan pertama kan banyak yang bilang
bahwa, sistim dii research ini kalo di pecah-pecah tu kita punya waktu yang
lama gitu untuk mempersiapkan ujian. Nah kira-kira nih, ee kan jawaban
temen-temen tadi kalo misalkan ngulang gitu ribet gitu harus dengan adek
tingkat. Nah itu kira-kira kenapa ya, maksudnya yang membuat mahasiswa
mengulang itu mayoritas karna apa gitu?. Ada yang ini, jawab?.”
Rara: “Eee mungkin karna kan kalo FK kita tu MKU ini kan sejalan sama blok lain
kan. Kaya e kita, M, MKU juga tapi ngurusin blok yang di FK juga. Jadi, mungkin
e waktu untuk belajar MKU nya tu jadi lebih sempit karna e kita juga, ada tanggung
jawab lain. Kita harus nuntasin blok ee blok yang di FK, ada di FK ini.”
Beni: “Hhmm, ooh jadi mungkin e yang di maksud rara kalo misalkan MKU
ini dijadikan sistim blok jadi MKU ini bisa lebih terfokus tersendiri juga ya?.”
Rara: “Iyaa.”
Beni: “Oh baik, terimakasih. Ee untuk jawaban yang lain? ada yang? Ya
silahkan deo.”
Deo: “Eee ya kalo dari saya. Ee kenapa harus ee. Kekurangan dari system ee MKU
yang di buat. Ee system. Ee research yang dibuat menjadi MKU adalah. Ee tadi kan
saya sudah jelaskan kelebihannya adalah kita mempunyai waktu yang panjang
untuk mempersiapkan ee materi tersebut. Tapi bagi saya, dari saya pribadi dengan
ee ingatan jangka pajang saya yang buruk dan juga dengan berjalan beberapa blok
yang harus saya fokuskan, itu akan ee sedikit mendikstrak, mendistraksi saya dan
tidak, tidak jadi terfokus kepada research ini sendiri. Makanya ee bagi saya system
blok itu akan jadi lebih baik, karna itu akan memusatkan kita untuk fokus ke
researchnya sedangkan kalo dibuat di MKU itu akan menjadi ee materi yang
disekampingkan karna kita lebih fokus di materi bloknya. Seperti itu.”
Beni: “Eee baik terimakasih. Tapi, yang ingin saya tanyakan mungkin. Ee
kenapa mungkin termasuk deo dan temen-temen ee mengenyampingkan gitu
system research dibandingkan system blok. E maksud saya
mengenyampingkan MKU research jika dibandingkan dengan blok gitu?.”
Beni: “Jadi ee, sebetulnya dua-duanya, sama sama penting tapi mungkin blok
lebih mendesak gitu ya. Okey, e dari yang lainnya silahkan? Ee isvi.”
Isvi: “Kalo menurut diri saya sendiri e kena. Kekurangannya itu ya. Sebenernya
kalo yang kata deo dikesampingkan itu tu dikesampingkan karna ya jangka
waktunya. Kayak e kan kalo misalnya research jangkanya panjang. Jadi kaya
mahasiwa itu pasti mikirnya ah masih lamalah, ah masih lama lah. Pasti kaya gitu,
jadi lama lama lama ujungnya saat udah deadline nya dateng baru deh, oh ternyata.
Oh ternyata belum nih. Nah jadi, jadi blok nya e, jadi research nya itu ketutup sama
sibuknya blok, itu sih. Karna dianggep kaya masih lama jangka waktunya, jadi di
kesampingkan oh blok aja dulu deh yang bakalan duluan nanti aja research nya . eh
tapi ujungnya nanti, bisa keteteran gitu.”
Beni: “Ya baik, terimakasih isvi. Ee ada yang lain? Oiya rifqi.”
Rifqi: “Iya, e jadi e ingin melanjutkan e apa diskusi dengan deo tadi ya. Antara beni
dengan deo. Nah, jadi salah satu penyebabnya itu mungkin karna, ee jumlah sks
nya yang hanya satu. Jadi ee karna satu itu, orang an meng, mengejer nilai kan
disini. Jadi lebih fokusnya ke bagian yang blok dan juga karna pan, waktunya
panjang. Ee dan pengerjaan tugasnya itu lama juga itu terkadang juga tidak e
memberikan, apa ya?. Eee efek yang positif sih. Soalnya kebanyakan dari yang saya
lihat, banyak teman-teman itu yang baru e tergerak di akhir-akhir pada saat mau
pengumpulan. Jadi ee tidak sepenuhnya bagus, jadi ada minusnya juga.”
Beni: “Eee jika yang tadi dibilang rifqi tentang SKS, kalo misalkan di system,
research, M MKU ini kan cuma satu SKS, sedangkan kalo di blok mungkin
lima tau enam SKS, tapi kan ee itu, ber-sinergi gitu. Antara enam SKS itu
memang kita pertemuannya banyak. Sedangkan untuk satu SKS itu memang
kita hanya beberapa kali pertemuan. Enam belas kali pertemuan dengan satu
jam pelajaran. Nah, menurut rifqi apakah itu masih mempengaruhi gitu?. Ya
karna kalo misalkan dari satu SKS di semester ini, dan diakumulasikan
dengan satu SKS di semester se sebelumnya dan semester yang akan dating,
otomatis itu akan menjadi suatu nilai yang cukup besar juga kan. Nah
bagaimana rifqi menanggapinya?.”
Rifqi: “Eee iya, jadi sebenernya itu sama aja kan ya jatuhnya. Mau di blok sama
SKS, ee itu cuman cara penyampaiannya aja yang beda istilahnya. Nah jadi, hm
kenapa ini ni. Ee gimana tadi Ben?.”
Beni: “Iya, ee. Maksudnya kan. Tadi Rifqi ee menyatakan statement bahwa
ini satu SKS sedangkan kalo blok itu ada lebih besar SKS nya. Sehingga
nilainya juga tidak seberapa gitu kan. Nah e maksdunya, sedangkan kalo e
berfikir seperti itu ee jumlah SKS itu bisa aja besar gitu kalo misalkan
hasilnya digabung antara yang sudah kita laksanakan dan yang akan di
laksanakan gitu.”
Rifqi: “Oya, iya maaf. Jadi tadi itu ee kita, terdistraksi itu jadi, karna dipecah satu-
satu jadinya hanya satu SKS dan istilahnya kalo kita disuruh milih mau besar nilai
yang mana, jadi itu e seakan akan mahasiwa itu berfikir hanya sesaat untuk semester
ini. Jadi saya harus besar yang SKS nya enam. Nah, jadi itu minesnya karna di
pecah-pecah, jadi terdistraksi tadi itu ada hubungannya sama Deo. Makasih.”
Firantika: “Eee mau, boleh ga sih nanggepin apa dari yang diomongin rifqi? Kalo
darii, kalo menurut aku walaupun dia satu SKS kan ini berefeknya tu ke S e apa ke
semester selanjutnya ya. Kalau misalkan kita ga lulus di di smes di SKS yang
sekarang, semester yang sekarang berarti semester depan tu kita ga lanjut. Nah
berarti, maksudku tu itu tu walaupun cuma satu SKS tetep penting gitu lo. Jadi, ya
emang si tergantung sama presepsi setiap orangnya. Nah, trus untuk.. mau se
sekalian ya Ben nambahin buat kekurangan yang lain. E kalo menurutku kan karna
satuu, setiap satu semester itu satu BAB. Jadi, dari antar bab it utu jangka waktu
nya tu lama gitu lo. Jadi, apa ya kayak, misalkan kalo kita udah kelamaan tu kita
udah ga nyambung lagi. Sama yang pertama udah kita bahas. Jadi kaya misalkan,
ee pertamanya juga pada BAB yang pertama. Kaya aku, contohnya aku sendiri. Bab
pertama itu. Aku ngerjainnya pun kaya ga semaksimal yang aku bisa jadinya di bab
yang ini aku bingung lagi, mulainya itu mau dari mana gitu.”
Elmarossa: “Ee kalo dari aku sendiri, mungkin kelemahannya itu bener kaya yang
temen-temen bilang tadi. Kayaa dalamm ee apa ya?. Retensi ingat, pelajaran yang
udah dikasih. Kalo, sistemnya MKU itu kaya, yang kemarin itu apa ya yang
dipelajarin gitu. Tapi kalo misalnya untuk penerapan latihan membuat makalah atau
dan sebagainya persiapan skripsi. Menurut aku itu ee ga terlalu bermasalah gitu,
karna. Misalnya gini, kan kita kan kemarin tu kita buat BAB satu. Terus ee, karnaa
ilmu yang kita dapet itu belum seberapa. Dan kita dipaksa untuk buat BAB satu.
Kita tu kaya jadi tau loh, salahnya dimana. Terus kalo, e aku sih tipenya itu ga bisa
kaya, ini salah trus besok kudu harus dibenerin. Kan kalo yang sekarang BAB satu
salah, tapi ya udah. Dipikirinn lagiii, terus di, di cari-cari lagi kira-kira bakal kaya
mana ya BAB satu. Buat, buat ee tema selanjutnya yang kalo memangnyak, kalo
misalnya gini-gini gimana ya aduh, eeh yang sebelumnya itu misalnya, belum bener
nih. Jadi kita kaya lebih panjang gitu lo waktunya. Treus kaloo misalnya kaya
temen-temen bilang tadi. Eeeh ujiannya, masalah ujiannya kalo blok itu lebih
terfokus ya. Blok MKU, blok research gitu. Jadi kita belajar research ajaa. Tapi kalo
MKU ini aku lebih senengnya karna, sedikit yang kita pelajarin toh juga kan,
maksudnya enggak mendistraksi sih kalo aku gitu. Jadi kaya lebih enak aja kalo
belajarnya dikit terus diujian, diujiankan trus belajar dikit diujiankan gitu. Toh juga
ilmunya ga bakal ilang, karna kan kita, mau nyusun skripsi, pedomannya dari
research gitu.”
Beni: “Ee kalo dari saya. Ee efektif jika dilihat, keefektifannya jika dilihat dari
proses pembelajaran yang telah terjadi menurut saya itu efektif karna kit ee setiap
(jeda 2,17 detik) seetiap minggunya kita sudah mendapatkan materi-materi yang
digunakan untuk membantu kita menyusun, eeee capaian pembelajaran kita
selanjutnya seperti itu. Tapi bagi diri saya sendiri, untuk system darii MKU ini. Eee
dari e kemampuan saya e tidaklah efektif. Arna itu tadi, dari sisi waktunya. Dengan
sisi waktu sepanjang itu untuk eee ber eeee untuk mempelajari suatu materi saya
sedikit terdistraks de terdistraksi dengan ee blok-blok yang sedang saya jalani,
seperti itu.”
Beni: ”Ee baik, terimakasih deo. Ee Rifqi silahkan.”
Rifqi: “Ee baik, kalo kita bicara tentang efektif ee mungkin ada plus mines nya ya.
Jadi saya mungkin bis menyampaikannya dalam bentuk skala. Jadi ee mungkin,
skala yang saya ee berikan bagi keefektifannya mungkin sekitar enampuluh sampai
tujup. Enam puluh lima persen lah ya. Nah jadi kan, ee dia itu kenapa ee enam puluh
lima persen. Kenapa tidak sempurna gitu? Karna kan tadi ada ee dosennya yang
terlalu banyak bimbingan. Trus ada yang kuliahnya tu satu kali itu cuma 50 menit.
Dan jadinya di gabung. Dan jadinya apa, mahasiswa itu kurang paham. Ini
maksudnya bagaimana. Trus e ada tabrakan dengan prog lain itu jadi, kurang
efektif. Trus e tidak dikasih slide itu, e juga mungkin mungkin itu yang sangat
menyebabkan berkurangnya point keefektifannya. Cukup makasih.”
Zhafira: “Eee, mungkin mau nambahin. Ee tadikan tanya apakah system MKU
research ini udah efektif apa belum?. Kalau menurut saya pribadi, ee dengan adanya
systemm MKU research ini dibandingkan blok itu udah cukup sangat efektif, untuk
saya pribadi karna, dengan system MKU yang dalam jangka waktu lama ini , jadi
setiap ilmu, yang, dan judul materi yang disampaikan per smesternya itu, bener-
bener kita bisa terapin di. Ee diii, hasil output nya untuk kita buat di skripsi nanti.
Nah kalau pun ada halangan yang tadi kalo kata deo jangka waktu lama jadi,
hapalannya itu lupa lagi materi itu. Kan itu pasti masih bisa dibantu dengan adanya
catetan -atetan atau pun ya data-data yang emang kita punya memang dari power
pointnya. Materi yang disampaikan oleh dokter. Jadi itu bisa membantu kita tinggal
mereview aja, ga perlu ba, ga perlu kaya banyak banget gitu. Jadi hasil ilmu yang
emang di berikan di setiap semester nya tu bener-bener bisa kita terrapin untuk kita
gunakin ngebuat skripsi.”
Rara: “Eee kalau menurut saya, apakah MKU research ini efektif ap atau engga?.
Kalau menurut dari sudut pandang saya, saya merasanya kurang efektif karna
jatuhnya MKU research tadi kan jadi di nomor duakan. Dan jadinya malah
berdampak pada nilainya, kalau untuk nilainya. Apalagi biasanya kan kalau kita
ujian itu e berurutan kan kaya UP, UP ini UP itu terus UAB, eee dan lain-lain
mungkin ada yang, ada yang bisa seimbang tapi menurut saya ee kurang gitu.
Menurut saya kurang efektif juga.”
Elmarossa: “Ee kalau menurut saya udah efektif apa belum itu tingkat keefektifan
ee pembelajaran ini kan tiap individu tu beda-beda ya kalo menurut saya si setuju
sama kaya yang sasa bilang tadi. Maksudnya gini, kan kita belajar nih ee sedikit-
sedikit terus kita bisa langsung nerapin gitu ke eee ke tujuan hasil akhir pencapaian
kita gitu kaya skripsi kan jadi kaya sedikit-sedikit gitu jadi menurut saya si udah
efektif bagi saya. Kalo yang tadi karna udah susah, lupa, terdistraksi dan lain-lain
itu bisa dii tanganin di sendiri-sendiri si sebenernya kaya catetannya itu jangan di
pisah-pisah, biar kalo misalnya mau nginget lagi tinggal buka aja gitu.”
Beni: “Eee baik tapi hm mungkin yang ingin saya tanyakan adalah, kan disaat
semester lalu kita menyusun skripsi itu kita baru melaksanakan blok EMN ya
Endokrin Metabolik dan Nutrition nah, untuk, tapi masih banyak nih blok-
blok yang belum kita dapet di depan. Nah itu kira-kira apakah topik skripsi
yang Elma ee pake se e sekarang ini apakah sudah sesuai dengan yang
Elmarossa mau atau bagaimana gitu?.”
Elmarossa: “Ee kalo yang sesuai sama yang di mau si sebenernya belum. Tapi,
sekarang lagi, lagiii coba sering bimbingan gitu sama dosennya dan Alhamdulillah
saya dapet pembimbing yang, yang memang ada di FK terus gitu, jadi ga seberapa
sulit buat ketemu. Dan ee pembimbingnya juga ee mengizinkan untuk bisa
komunikasi lewat WA dengan beliau gitu. Jadi sama-sama membahas bareng-
bareng gitu kira-kira gimana niiii, gitu.”
Beni: “Eee kalo boleh tau tadi, ee Elma ga dapet topik yang diinginkan itu
gara-gara yang Elma inginkan tu belum dipelajarin di blok sebelum-
sebelumnya atau karna faktor apa gitu?.”
Elmarossa: “Eee kalo itu karna faktor penelitian yang saya inginkan itu udah diletiti
sama salah satu dosen di FK. Jadi, kaya kata dosen pembimbing coba kamu ca cari
inofasi baru lagi kira-kira ee ini mau di apain atau ditambah variable nya gitu. Kalau
untuk ilmu dan basic untuk membuat suatu karya ilmiah itu kalau saya sendiri si
belum. Tapi kan sama sama berproses gitu, dari BAB 1 BAB 2 BAB 3 sampai
akhirnya nantii kelar gitu.”
Isvi: “Eee menurut saya sendiri untuk efektif atau engganya sama kaya yang Elma
bilang kan tiap individu itu masing-masing e punya cara belajarnya masing-masing.
Tapi seharusnya, seharusnya efektif karna ii ini kan satu semester jadi kaya jangka
waktu untuk belajarnya itu panjang. Jadi ga mendesak kan kalo blok misalnya
minggu ketiga ujian, jadi jangka waktu belajarnya kan cuma tiga minggu. Tapi
kalau misalnya research kan jangka waktunya satu semester, jadi ya waktu kita bisa
mempelajari tentang hal itu itu satu semester. Tapi ya itu balik ke individu masing-
masing. Kan ada orang yang kaya yang Deo bilang yang ingatannya ga panjang.
Yang kaya Rara bilang yang kurang mahamiin gitu kan. Jadi, ada orang yang
kesulitan dan juga pasti ada yang kelebihan. Tapi seharusnya sih kalo menurut saya
itu efektif.”
Beni: “Ya baik, terimakasih Isvi. Eee bagaimana nih? Masih ada yang mau
ingin berpendapat tentang keefektifan MKU research dii yang kita laksankan
ini? Hingga saat ini? Ga da? Oh ya Rara.”
Rara: “Eeh ee tadi saya bilang itu ee kurang efektif tapi bukan berati MKU Research
ini ga penting justru karna MKU Research ini penting ee jadi saya kep saya menurut
saya lebih di sistem blok karna kita bisa lebih fokus gitu lo. Leb lebih terfokus, yaa
gitu.”
Beni: “Ya baik terimakasih Rara. Gimana? Masih ada yang ingin
ditambahkan? Ya baik, untuk keefektifan udah kita bahas ya. Eh maksudnya
dari saya sudah e mencoba untuk menanyakan dan temen-temen juga sudah
menyampaikan apa yang disampaikan tentang keefektifannya. Dari, yang
sudah disampaikan tadi, sekiranya bagaimana sih idealnya gitu. Idealnya
MKU Research yang diterapkan di FK Unila ini gitu. Yak, Enrico.”
Enrico: “Shuiit gheh ya eeee pertanyaan Beni kan bagaimana, bagiamana idealnya
ya Ben ya ehah ya menurut saya eee dengan seperti in karna karna kan emang
jawaban saya kan, karna kan emang jawaban saya kan dari awalnya saya ee setuju
begini adanya gitu gitu ya ben ya menurut saya ya sudah cukup ideal gitu Ben.
Udah-udah cukup ideal jadi kita belajarnya berproses berproses gitu perbab-perbab
sampe akhirnya jadi gitu Ben. Terimakasih.”
Beni: “Eee tapi dari segi yang lain misalkan co. Ee ada ga sih, ada yang dinilai
masih kurang dan ingin ditambahkan gitu di system yang sekarang ini. Atau
dirasa cukup?.”
Enrico: “Eee ada sih ben, ee menurut saya ee kaya misalnya gheh kaya misalnya
pembimbing eee saya kan kebetulan dapet pembimbingnya dokter ee yang, yang
ada, yang ada yang a yang ee yang kebetulan eee selalu di FK. Nah sedangkan ee
beberapa dari teman-teman saya, saya mendengar cerita banyak yang susah
menemui dokternya karna kan dokternya banyak yang seperti dosen terbang dosen
yang banyak ngajar bukan cuma di FK Unila hek hek ehe (menahan tertawa) ya
gitu Ben, itu sih Ben yang intinya.”
Deo: “Ya kalo dari saya ee idealnya seperti apa ee saya bersikeras si sebenernya
untuk kembalikan Research seperti system blok lagi jangan system MKU, seperti
itu aja.”
Beni: “Ee tapi ada gasi kalo misalkan ee dari ga papa si sebenernya kalo
misalkan dari temen-temen ingin berpendapat ada sistem yang lebih baik gitu
di luar blok dan juga di luar ri ee dipecah-pecah ini eee ya Elmarossa.”
Elmarossa: “Eee sebenernya, sebenernya kalo saya sendiri ya pengen juga MKU
Research itu di buat system blok. Tapi untuk pengerjaan skripsi dan makalah itu
saya lebih suka system MKUuu.. karna lebih lama gitu jangka waktu untuk lebih
meng eksplor apa yang kita mau, gitu sebenernya. Kalo blok kan kaya eeh kudu
harus tuntas pada blok itu gitu. Tapi kalo ini kan dicicil gitu jadi saya juga se
sebenernya belum mengetahui ee pembelajaran yang bagaimana yang bisa di
jadikan ee dijadikan pembaharuan gitu. Untuk m ee Research sendiri gitu.”
Beni: “Ee tapi kan, tadi Elma bilang pengen si sebenernya kalo misalkan blo e
dijadikan system blok, tapi kalo untuk skripsinya pengen seperti ini aja gitu.
Tapi kan untuk skripsi itu kita butuh basic daripada Research nu, nah itu
gimana?.”
Elmarossa: “Eeee mungkin ya, ini em em masih mungkin bisa blok Research itu di
taro di paling depan biar eee skripsinya itu bisa nyicil kaya sekarang gitu.”
Rifqi: “Ee ini jadi mau nanggepin yang dari Elma tadi kan kalo misalnya di depan
ee si si blok Research ya blok Research nya ditaro di depan jadi kita belum e malah
enol apa pengetahuan kita tentang kedokterannya walaupun emang ee blok
Research itu tu ga membutuhkan dasar khusus. Kan orang luar juga bisa belajar
blok Research ga harus anak kedokteran. Na tapi kita ga punya dasar diii ilmu
kedokterannya gitu sih..”
Elmarossa: “Eee. Ee mungkin maaf ya temen-temen kayanya ini saya aga muter-
muter. Kalo dari denger Rifqi saya juga sebenernya meng iyakan apa yang
diomongin rifqi, tapi ee bisa juga seperti ini kaya misalnya blok Research itu tetap
diadakan tapi diadakannya di akhir untuk ujian dan kita tu selama pembuatan
makalah atau skripsi tetep kaya gini gitu. Tetep dicicil jadi tetep seminggu sekali
dapet materi. Tapi untuk ujiannya, itu di ujiankan nanti diakhir bersamaan dengan
blok yang ditaro di akhir, gitu. Yak, ya itu Ben.”
Elmarossa: “Eeh kalo dua kali Research kan, Research ini bukan sesuatu yang
mudah seperti yang kita dapatkan yaa jadi, ee butuh beberapa penekanan agar kita
tu paham gitu sama Research ini sendiri gitu sih Ben.”
Beni: “Eee tapi ee dari sistemnya eee apakah untuk yang kuliah itu masuk
penilaian atau tidak gitu? Kuliah yang dicicil itu maksudnya.”
Elmarossa: “Ee kalo untuk kuliah sendiri itu tu ee dimasukkan ke penilaian tapi itu
bersamaan dengan makalah gitu lo. Jadi, penilaian ini gabung sama makalah. Jadi,
ehmm tidak diujiankan tapi itu sebagai ee dasar kita untuk sedikit demi sedikit
menyusun skripsi yang akan kita slesaikan di akhir gitu. Sedangkan ujian be eh blok
Research itu nanti, itu kaya ee yaa itu bisa dikatakan puncaknya ilmu pengetahuan
kita terhadap Research lah gitu jadi, langsung diujiankan gitu.”
Beni: “Eya berarti nanti bakal ada nilai semesteran untuk yang skripsinya dan
juga nilai blok gitu ya di akhir?. Ya silahkan Elma, Oh maaf.”
Rara: “Raraa. Eee kalo menurut saya daritadi e dari apa yang disampein sama
Elmarossa itu kan maksdunya bis an tetep ada MKU berjalan tapi ga diujikan
maksudnya kan. Jadi nanti diujikannya nanti pas kita dapet bloknya gitu
maksudnya? Kalo menurut saya eekh itu kalo kaya gitu ga efektif karna saya sendiri
ga akan ketriger untuk belajar kalo misalkan ga ada tekanan. Jadi kalo ga diujikan,
saya ga akan mengerti gitu saya ga akan ada kemauan untuk mengerti. Jadi kayak
ses selurus lewat gitu. Nah, jadi menurut saya tetep dijadikan blok. Karna kalo
misalnya pas diblok itu kita ditek, tekankan harus lulus lo harus lulus harus lulus
jadinya le menurut saya jadinya lebih baiikk.., gituu.”
Beni: “Okey.”
Elmarossa: “Mau naggapin yang punya rara tadi, kalo menurut saya, ee kuliah yang
diberikan satu minggu sekali itu ee dijadikan bahan kita untuk menyusun skripsi
gitu lo. Kan kita nanti pasti akhirnya buat, buat skripsi kan gitu. Jadi, untuk dicicil
gitu. Lagipula kalo misalnya pake system blok, saya tu ga bisa ini si kaya kurang
bisa meng eksplor gitu lo kaya kudu harus slesai blok ini gitu. Kalo buat yang buat
ujian, yaaak gitu.”
Isvi: “Ee kalo saya eh maaf Elma mau nanya sebelumnya itu dua kali jadi itu MKU
sama Blok atau semuanya Blok?.”
Elmarossa: “Jadi tu yang saya maksud tadi, MKU sama blok MKU.”
Isvi: “Oh kalo gitu, kalo misalnya satunya MKU satunya Blok saya lebih setuju
sama Rara, karna kenapa? Karna ngapain kita ngelakuin dua hal yang bareng gitu
maksudnya. Terus sekarang kita udah belajar terus nanti kita belajar lagi dan
dosennya kan belum tentu bisa. Dia udah ngajar MKU terus dosennya harus ngajar
lagi. Kan harusnya kalau pengulangan itu tugasnya mahasiswa, jadi tugasnya kita
buat ngulang lagi pelajaran kita. Dan kalo misalnya diulang kaya gitu, malah kalo
misalnya yang kaya kata Sasa yang untuk absensi, jadi mereka tug a terdorong dong
buat belajar. Jadi mereka cuma masuk buat absensi, bukan masuk buat belajar gitu.”
Beni: “Ee baik terimakasih, ee tapi disini kayanya ada sedikit yang masih
belum clear ya. Tadikan kalo misalkan pendapat e Rara sama Isvi tu inginnya
blok aja, sedangkan untuk Zhafira sama Elma tadi menginginkan ada ee
semacam kuliah untuk syarat di Research, di akhir nanti untuk Blok. Nah itu
kira-kira yang kita kuliahkan ini, kalo misalkan diterapkan gitu ada MKU
dan ada Blok itu yang MKU itu idealnya berapa SKS gitu?.”
Elmarossa: “Ee kalo menurut saya idealnya sama aja kaya sekarangg, karna yang
saya maksudkan itu sebenernya E agar pengerjaan skripsi saya pribadi kalo temen-
temen kan mungkin bisa ya ngerjain di blok gitu kudu harus selesai di blok itu. Tapi
kalo untuk saya yang lebih seneng jangka waktunya lama itu makanya saya nyaman
dengan system yang seperti ini, tapi kalo misalnya temen-temen pengen yang Blok
juga, saya juga mengiyakan yang Blok tapi itu hanya untuk diujiankan gitu sih.”
Beni: “Okey, baik terimakasih Elma. E iya tadi Deo ingin menyampaikan
pendapat? Oh tidak ya? O tadi ngangkat tangan aja. Eh iya Firantika.”
Firantika: “Ehem ehh.. menurut pendapat saya jadi, ee gini. E mungkin e saya lebih
setuju untuk ee penggunaan ss apa system Blok pada semester awal. Kenapa? Karna
kita itu sebenernya dasar apa sih butunya tuh dasar nya kan e MKU Research ini
dasar buat bikin makalah-makalah dibuat jadi skripsi hasil akhirnya kan. Nah terus
yang tadi jadi masalah yang pertama itu, apa yang tadi awal itu yang kelebihan
kekurangan itu kita ee karna sekarang udah dimulai kita belum tau materinya.
Materi ee per Blok, per Blok materi yang ini lo ma materi dari FK nya. Nah jadi tu
kalo misalkan kita di awal di semester satu kita udah dapet semua materi tentang
Research nah untuk kedepannya kita tinggal mendalami tentang materi yang akan
kita bahas. Jadi, ee apa ya, kaya lebih ehm mungkin lebih baik daripada kaya
sekarang kalo, kalau sekarang kita udah mulai tapi kita belum tau apa yang mau
kita pelajarin. Jadi kalo misalkan udah diawal blok selesai Research nya eee apa,
nanti tu kita tinggal memperdalami materi yang, buat yang lain gitu.”
Enrico: “Ee ehek penerapannya yaaa, karna syaa setuju sih Ben ya jadi, ya seperti
ini aja. Da ya. Dah pas lah menurut saya. Menurut saya Ben.”
Diam (3 detik)
Rara: “Eee kalo menurut saya karna dari tadi sayaa maunya jadi system Blok lagi.
Eee yhaa tetep jadi system Blok supaya bener-bener mantepg gitu. Supaya bener-
bener ngerti, mantep gitu.”
Deo: “Ee kalo dari saya, seperti yang saya katakana tadi. Eeee bahwa system Blok
menurut saya adalah hal yang paling baik untuk e pembelajaran. Karna itu, akan
memfokuskan kita untuk focus, dimateri yang sedang kita pelajari. Nah untuk
perihal tugas skripsi dan lain-lain itu sebenarnya kan skripsi adalah syarat
kelulusan. Dan ada juga eee sebenernya tugas kita di Research itu bukan buat
skripsi. Tapi untuk buat eee tujuan pembelajaran atau, kaya, laporan pembelajaran
dari yang telah kita pelajari. Jadi sebenernya LP atau laporan pembelajaran dengan
skripsi itu bisa beda. Nah LP ini, ada yang telah kita pelajari dari Research itu
skripsi adalah apa yang harus yang kita akan buat untuk syarat kelulusan kita gitu.
Jadi, system Blokt tetep yang saya pilih.”
Rifqi: “Ee, saya Rifqi selanjutnya kalo untuk saya. Saya ee melihat dari banyak
ketidak setujuan saya dengan MKU tadi jadi saya memilih system Blok.”
Zhafira: “Hhmm, kalo menurut saya pribadi saya lebih memilih system MKU
dibandingkan dengan Blok karna Blok itu terlalu menurut saya terlalu tergesa-gesa
untuk materinya.”
Isvi: “Ee kalo, menurut saya sendiri, eee untuk MKU sama Blok, saya lebih pilih
Blok sih. Karna, ee kaya yang ee di bilangin temen-temen kan, kalo misalnya dia
MKU ya itu sih waktunya lebih panjang. Jadi dia lebih sering di kesampingkan dan,
kan ee jarang si orang yang mau ngereview pelajaran yang lebih jauh dibanding
kalo Blok kan ee pelajarannya lebih deket, jadi lebih sering di refiew sama orang.
Karna untuk, efektif nya kalo menurut saya dari yang saya lihat. Kalo mahasiswa
lebih eh dia ga ek efektif dengan MKU yang satu semester ini. Jadi, kalo saya lebih
pilih Blok. Biar lebih fokus.”
Elmarossa: “Eee kalo saya pribadi, saya lebih pilih MKU karna sesuai apa yang
sudah saya bicarakan tadi.”
Firantika: “Hhmm kalo menurut saya. Saya lebih memilih system Blok. Tapii ee di
awal semester. Karna ee jadi, tujuan system Blok ini tu menurut saya hanya untuk
mengejar nilai dari MKU itu. Bukan untuk ee meng apa ya maksudnya kalo
misalkan dari satu semester ini kan kaya lama jadinya terdistraksi tadi kan. Jadi,
kalo system Blok itu jadi satu. Nah disitu hasilnya adalah nilai dari MKU Research
itu, nah sedangkan untuk kelanjutannya, untuk LP dan bimbingannya itu tetap ee
apa ya?. Jadi kita tu masih ada waktu rentang 3 se eh bukan 3 semes. Ee 6 semester
untuk menyelesaikan ee skripsi itu. Bimbingan itu, dah.”
Beni: “Ya, ee terimakasih untuk semua jawabannya. Kita udah menyelesaikan
semua pertanyaan yang ada. Eee ya intinya terimakasih banyak atas waktu
yang telah di luangkan dan juga partisipasinya atas ide-idenya. Di Focus Grup
Discussion kita pada sore hari ini, eee mudah-mudahan ini dapat menjadi
pertimbangan mungkin untuk lebih baik kedepannya dalam system ee MKU
Research atau pun di Blok Research ya. Yang mana pun yang akan diterapkan
dii periode selanjutnya. Eeee mungin, itu saja. Ee mohon maaf jika memang
ada kesalahan-kesalahan ataupun ada kata-kata yang kurang berkenan.
Terimakasih, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.”
Dapat lebih
mendalami materi.
7. Oo jadi kita kebaikannya dulu ya. Jadi, ee RI Jangka waktu
kebaikannya ya tadi, seperti yang sudah pengerjaan tugas
dikatakan teman-teman itu kita jadi kalo lebih lama
disistem Blok ini kita memiliki ee waktu
yang lebih banyak dalam pengerjaan
tugas. Karna jangkanya satu semester.
Sedangkan, oiya itu maaf yang tadi
system MKU nah. Kalo system Blok itu
waktunya hanya sedikit cuman enam
minggu dan itupun semuanya langsung
dari BAB satu sampai BAB terakhir.
Nha, jadi kita disini lebih diberikan, apa
namanya, ehm waktu yang baik. Yang
banyak. Nah jadi untuk minusnya nanti
saya tambahkan.
8. Ee jadi kalo menurut saya, eeh kelebihan IS Memudahkan
MKU Research itu sendiri (diam, 3 penyusunan
detik). Kelebihan MKU Research itu skripsi.
sendiri disbanding Blok, kan kalo
Research itu dia fungsinya untuk lebih Jangka waktu
memudahkan kita dalam skripsi yah. pengerjaan yang
Skripsi, jadi, nanti kan kalo di Research diberikan lebih
kita diajarin gimana sih buat skripsi yang lama.
baik dan benar. Dan juga Research itu
kan dia mata kuliah umum jangkanya Dapat lebih
satu semester. Jadi, kaya lebih mendalami materi
memudahkan kita aja jadi, untuk MKU Research.
penugasan, untuk pengetahuannya kaya
jadi lebih panjang aja lebih lama.
9. Eee mau nambahin sedikit untuk FI Banyak
kelebihannya, jadikan disini waktunya kesempatan untuk
lama. Jadi kalo misalkan kita ditengah perbaikan isi
jalan, pengen berubah judul. Merubah materi.
judul, kalo jadi, ubah judul tu kaya
waktunya masih lama gitu. Masih ada
kesempatan buat kita ngerapihin lagi dari
awal. Kalo misalkan kita disistem Blok
kita misalkan udah jalan setengah, eh
terus pengen ganti karna kita ga sesuai
gitu kaya ga srek. Nah bistu, kaya
waktunya udah mau abis gitu Ben.”
Pertanyaan 2. Menurut anda, apakah kekurangan dari MKU Research kurikulum
2017 sekarang?
Memudahkan
penyusunan skripsi.
Pembimbing sibuk.
Pembimbing sulit
ditemui.
Persemester hanya
membahas satu BAB.
Pengerjaan tidak
maksimal antar BAB.
Risiko mengulang Hasil yang tidak
dengan adik tingkat lebih diinginan.
besar.
Kurang di prioritaskan Mudah dikesampingkan.
daripada blok lain.
Lebih di kesampingkan,
karna ujian masih lama.
Efektif: waktu
pembuatan skripsi lama.
Efektif: pengerjaan
skripsi secara bertahap.
Tidak efektif: Mudah Tidak efektif: Mudah
terdistraksi engan blok terdistraksi dengan
yang sedang berjalan. materi blok.
Kurang efektif:
terdistraksi dengan
materi lain yang lebih
intens.
Kurang efektif:
perkuliahaan yang tidak
intens.
Kurang efektif: Kuang efektif:
penjelasan dosen yang Dukungan dari dosen
kurang baik. yang kurang.
Sistem blok.
Sistem MKU.
Perkuliahan Bimbingan LP
Hasil
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari wawancara ini adalah, sistem MKU Research
merupakan sistem pembelajaran yang banyak memberikan manfaat. System MKU
Research memiliki kelebihan dan juga kekurangan dibanding dengan system yang
lain. Terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaanya,
sehingga dapat menyebabkan hasil akhir yang kurang. Meskipun demikian, hal
tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan perbaikan pada system itu sendiri
ataupun dengan meminimalisir faktor-faktor penghambatnya.