MANUAL
SISTEM MANAJEMEN HUTAMA
STATUS DOKUMEN
1
Dokumen tercetak Master sudah ditandatangani oleh yang berwenang. Dokumen terkendali hanya terdapat di Portal Hutama Karya atau Dokumen tercetak yang
disyahkan oleh PPD dengan cap “TERKENDALI”
Kata Pengantar
P.T. HUTAMA KARYA (PERSERO) sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang industri konstruksi memberlakukan
Manual Sistem Manajemen Hutama yang mengacu pada Standard International , antara lain ISO 9001:2008 (Mutu), OHSAS
18001:2007 (K3) dan ISO 14001:2004 (Lingkungan).
Manual Sistem Manajemen Hutama merupakan sistem yang mampu menggerakkan seluruh potensi dan sumber daya
perusahaan untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan serta mendukung upaya pemenuhan ekspektasi Pelanggan dengan
melalui cara-cara inovatif dan professional, yang selaras dengan standar internasional tersebut.
Manual Sistem Manajemen Hutama merupakan penyempurnaan dan pengintegrasian dari sistem manajemen yang sudah ada di
divisi-divisi P.T. HUTAMA KARYA (PERSERO). Manual Sistem Manajemen Hutama diuraikan dalam Prosedur-Prosedur yang mengatur
proses pelaksanaan berbagai fungsi/divisi didalam perusahaan dan diperjelas dalam suatu Instruksi Kerja. Hasil implementasinya
dituangkan dalam bentuk Bukti Kerja / Rekaman. Dengan diberlakukannya Manual Sistem Manajemen Hutama ini, maka menyatakan
tidak berlaku lagi bagi Manual-Manual yang sudah ada yaitu : Manual Manjemen Pemasaran, Manual Produksi, Manual Manajemen
Keuangan, Manual Akuntansi, Manual Manajemen Sumber Daya Manusia, Manual Sistim Manajemen MK3L dan Manual Manajemen
Risiko.
Dengan demikian Sistem Manajemen Hutama dapat menjamin pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan serta peningkatan
yang berkesinambungan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................... Bab VI Proses Bisnis Utama................................................. 16
Daftar Isi i 6.1. Proses Pemasaran, Prakualifikasi ..................... 16
Bab I. Pendahuluan 6.2. Proses Lelang..................................................... 19
1.1. Sejarah Perusahaan .............................................. 1 6.3. Proses Pelaksanaan........................................... 19
1.2. Tujuan Perusahaan................................................ 2 Bab VII Proses Bisnis Pendukung........................................ 22
1.3. Ruang Lingkup....................................................... 3 7.1. Sumber Daya Manusia & Umum ........................22
1.4. Referensi................................................................ 4
7.2. Material, Peralatan dan Aktiva Tetap.................. 24
Bab II. Visi, Misi, Budaya, Motto dan Kebijakan, ................ 5
7.3. Keuangan............................................................27
2.1. Visi......................................................................... 5
7.4. Sistem & Kepatuhan........................................... 29
2.2. Misi......................................................................... 5
7.5. Pengembangan.................................................. 35
2.3. Budaya................................................................... 5
7.6. Kesekretariatan................................................... 37
2.4. Motto...................................................................... .5
2.5. Kebijakan................................................................ 6 7.7. Audit Internal....................................................... 38
Bab III Tanggung Jawab Manajemen & Organisasi................ 8 Lampiran-lampiran
3.1. Tanggung Jawab Manajemen............................... 8 1. Terminologi / Daftar Istilah
3.2. Organisasi...............................................................8 2. Singkatan
Bab IV Sistem Dokumentasi..................................................... 9 3. Diagram Proses Bisnis Hutama Karya
4.1. Umum..................................................................... 9 4. Diagram Proses Pelaksanaan
4.2. Hirarki Dokumen..................................................... 9
5. Diagram Arsitektur Human Capital
4.3. Pengendalian Dokumen........................................11
6. Disgram Proses HumanCapital
Bab V Proses Bisnis Hutama Karya......................................14
5.1. Umum....................................................................14
5.2. Proses Bisnis................................................................14
5.3. Proses Bisnis Utama.....................................................14
5.4 . Proses Bisnis Pendukung............................................. 14
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 1 dari 40 .
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu Pabrik Tiang Penerangan Jalan Umum berbagai type dari baja bersegi delapan (Oktagonal) dan
melakukan ekspansi usaha di luar negeri serta awal inovasi teknologi dengan ditemukannya LPBH-80
‘SOSROBAHU’ (Landasan Putar Bebas Hambatan) oleh Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati.
1990 Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus menerus dan mengikuti kemajuan teknologi konstruksi yang
berkembang pesat, PT. Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk dengan teknologi tinggi berupa:
Jembatan Bentang Panjang (Suspesion Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Bridge).
PT Hutama Karya telah memenuhi standar internasional dalam hal kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan
dengan didapatkannya sertifikasi ISO 9002:1994, OHSAS 18001:1999.
2000 Era millennia dimana dinamika ekonomi semakin pesat, PT Hutama Karya telah merevitalisasi diri dengan
melakukan pengembangan usaha untuk sektor-sektor swasta dengan pembangunan: High Rise Building (Bakrie
Tower, Apartemen), infrastruktur (Jalan TOL). Seiring dengan perkembangan tersebut, kualitas dan mutu tetap
menjadi perhatian PT. Hutama Karya. Hal ini terbukti dengan didapatkannya ISO 9001:2000 dan ISO
14001:2004.
2009 Perubahan lingkungan strategis memacu PT. Hutama Karya untuk turut berubah. Berbagai rencana di masa
depan dicanangkan, salah satunya adalah menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2011.
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang / jasa yang bermutu tinggi bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak;
d. Menjadi perintis usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor Swasta dan Koperasi;
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
masyarakat.
Implementasi Sistem Manajemen Hutama Karya merupakan keputusan strategis perusahaan yang bertujuan untuk :
Membuat agar semua kegiatan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan pada sistem manajemen Hutama Karya,
agar dapat berjalan dengan lebih efektif, lebih efisien dan lebih produktif dengan terus mengupayakan peningkatan
berkesinambungan.
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 4 dari 40 .
- …….
- …….
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 5 dari 40 .
BAB II
2.2. Misi
Meningkatkan Nilai Perusahaan di Bidang Industri Konstruksi secara profesional dan memenuhi harapan Pemangku
Kepentingan (Stakeholder)
2.3. Motto
”Inovasi Untuk Solusi ”
Yang mengandung makna : “ Upaya untuk mewujudkan produk unggulan dan pembaruan yang disertai dengan sikap,
pemikiran dan tindakan yang mendorong tercapainya solusi dengan produktivitas yang tinggi “.
Senantiasa memelihara hubungan baik yang saling menguntungkan dengan menjaga kepercayaan dan mutu untuk
memenuhi kepuasan Pelanggan.
Inovasi
Secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan riset guna memberikan solusi inovatif kepada Pelanggan.
Kerjasama Tim
Menjunjung tinggi kerjasama Tim guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada Pelanggan
Integritas
Menghormati dan melaksanakan komitmen yang telah disepakati.
2.5. Kebijakan
PT. HUTAMA KARYA (Persero) yang bergerak dalam bidang Industri Konstruksi (Civil Engineering & General
Contractors) berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan dengan cara mengendalikan setiap risiko terhadap Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia
maupun lingkungan.
Untuk mencapai komitmen tersebut Direksi menetapkan :
1. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lain yang relevan, terkait dengan kegiatan
perusahaan.
2. Memenuhi persyaratan untuk tercapainya kepuasan pelanggan.
3. Mencegah terjadinya bahaya yang dapat mengakibatkan cidera atau sakit akibat kerja.
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 7 dari 40 .
4. Mencegah terjadinya pencemaran dan mengendalikan penggunaan sumber daya alam serta aspek lainnya yang
berdampak negatif terhadap lingkungan.
5. Menjamin seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya kompeten dengan cara memberikan pelatihan yang memadai
sesuai dengan tugas-tugasnya.
6. Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran perusahaan.
7. Mengkomunikasikan kebijakan ini kepada seluruh karyawan maupun pihak pemasok atau sub-kontraktor terkait.
8. Menjalankan peningkatan berkesinambungan terhadap penerapan Sistem Manajemen Hutama Karya.
BAB III
Manajemen PT Hutama Karya bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan termasuk menyediakan sumber daya
dalam rangka pengembangan, penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Hutama. Sumber daya tersebut
meliputi sumber daya manusia, alam/material, peralatan, keuangan teknologi informasi, teknologi dan fasilitas kerja.
Direktur Utama menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Wakil Manajemen Perusahaan (Management
Representatif) guna memastikan bahwa Sistem Manajemen Hutama ditetapkan, diterapkan dan dirawat secara efektif.
3.2 . Organisasi
Dalam menyikapi perubahan yang secara terus menerus terjadi secara cepat, baik perubahan di luar perusahaan
maupun perubahan di internal perusahaan, secara periodik Direksi selalu meninjau atas Struktur Organisasi yang ada
dan disesuaikan dengan kondisi pada saat mutakhir. Struktur Organisasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 9 dari 40 .
BAB IV
SISTEM DOKUMENTASI
4.1 Umum
Setiap dokumen di PT Hutama Karya memiliki tujuan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu perlu
ditetapkan hirarki dokumen dan tata cara penyusunannya.
Manual Sistem Manajemen Hutama Karya disusun dengan mengacu pada ISO 9001 : 2008, ISO 14001:2004,
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 10 dari 40 .
4.2.2. Prosedur
Prosedur merupakan dokumen level 2 yang menjelaskan pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh
karyawan.
Bukti kerja merupakan data/rekaman dari hasil kerja pelaksanaan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 11 dari 40 .
Prosedur/Instruksi Keja atau bukti kerja lainnya yang berkaitan dengan sistem manajemen perusahaan.
Bukti kerja terdiri dari bukti kerja aktif dan bukti kerja non aktif. Bukti kerja harus disimpan pada lokasi yang
mudah dicapai dan diberi catatan waktu penyimpanan, dan sdapat mungkin bukti kerja disimpan dalam file
elektronik.
Bukti kerja aktif merupakan hasil pelaksanaan operasional pekerjaan yang masih berjalan, sedangkan bukti kerja
non aktif merupakan bukti kerja yang sudah tidak digunakan karena pekerjaan sudah selesai dilaksanakan, tetapi
kemungkinan masih akan digunakan pada waktu mendatang
Manual Sistem Manajemen Hutama, Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah disyahkan disimpan dalam Portal
Hutama Karya yang dapat diakses oleh semua Karyawan PT Hutama karya. Master dari Manual, Prosedur dan
Instruksi Kerja berupa berupa file elektronik yang berada di Portal Hutama Karya dan berupa 1 buah cetakan.
Manual Sistem Manajemen Hutama Karya dan Prosedur-prosedur yang setujui oleh Direktur Utama, serta
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 12 dari 40 .
Instruksi kerja yang disetujui Direktur, dalam peredarannya dalam bentuk cetakan harus dikendalikan dengan
status “TERKENDALI”.
Pusat Pengendalian Dokumen Kantor Pusat bertanggung jawab atas peredaran Manual, Prosedur dan Instruksi
Kerja yang dalam bentuk cetakan, termasuk menyampaikan revisinya kepada pemegangnya bila ada
perubahan/revisi
Dengan persetujuan Direksi, General Manager Sistem dan Kepatuhan akan meninjau Manual Manajemen
Hutama Karya ini secara berkala sebagai diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
General Manager Sistem dan Kepatuhan akan mengadopsi persyaratan-persyaratan internal yang muncul
kedalam Manual Manajemen Hutama Karya. Pemegang Manual Manajemen Hutama karya yang terdaftar
diminta untuk merekomendasikan peningkatan yang bisa dilakukan pada Manual Manajemen Hutama Karya.
Dengan persetujuan Direksi, General Manager/Deputy Direktur akan meninjau Prosedur secara berkala
sebagai diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
Dengan persetujuan Direktur, General Manager/Deputy Direktur akan meninjau Instruksi Kerja secara berkala
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 13 dari 40 .
Semua bukti kerja yang timbul dari kegiatan sistem manajemen Hutama karya harus dikelola secara baik dan
dipastikan keamanannya, guna membuktikan kesesuaian persyaratan dan efektifitas pelaksanaan sistem
manajemen Hutama karya
Bukti kerja sedapat mungkin disimpan dalam bentuk file elektronik. Bukti kerja tersebut harus diidentifikasi
secara jelas dan dapat dengan cepat ditemukan bila diperlukan serta mudah dipahami.
BAB V
5.1. Umum
Proses bisnis Hutama Karya merupakan proses kegiatan yang efektif dan efisien guna menghasilkan sebuah produk
yang dapat memenuhi kepuasan stakeholder (Pengguna Jasa, Pemegang saham, Karyawan dan Pemasok) yang terdiri
dari Proses Utama (Key process) dan Proses pendukung (Supporting Process) seperti tergambar dalam lampiran 3 (
Diagram Proses Bisnis PT Hutama Karya).
BAB VI
PROSES BISNIS UTAMA
Untuk memperkuat Kegiatan pemasaran, perseroan telah membentuk Divisi Pemasaran di bawah Direktorat Utama
guna melakukan akselerasi aktif serta mensinergikan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Wilayah / Divisi selama ini
Proses kegiatan Pemasaran dimulai dengan mengolah Info Pasar sampai menjadi Pasar Dibidik dan menkoordinasikan
Proses PQ & Tender sampai menjadi Kontrak.
Beberapa Kegiatan Pemasaran secara fokus di perinci menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Proses Kegiatan Pemasaran
2. Proses REM
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 17 dari 40 .
6.1.1 Pemasaran
Proses Kegiatan Pemasaran meliputi mencari info pasar, menetapkan pasar mana yang dirintis dan menetapkan
pasar yang dibidik.
Untuk menjaring lebih luas lagi diperkenankan juga melakukan Kegiatan ”create Project” dimana mengarahkan
skema bisnis yang mengarah pada suatu pekerjaan yang akhirnya menjadi kontrak karya.
Guna mengurangi risiko pemasaran, identifikasi, mitigasi risiko juga dibahas pada saat REM sehingga tindak
lanjut nya bisa ditetapkan.
Sebagai sarana komunikasi antara para pelaku pemasaran dengan manajemen digunakan Sistem Informasi
Manajemen Pemasaran & Anggaran (SIMPAR).
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
6.1.2 Prakualifikasi
Prakualifikasi digunakan sebagai sarana Pemilik proyek untuk menentukan rekanan yang mampu untuk
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 19 dari 40 .
6.2. Lelang
Proses lelang dilaksanakan untuk mendapatkan proyek dengan harga yang kompetitif dan memenuhi persyaratan
dalam dokumen lelang dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, Prosedur ini berlaku untuk seluruh proses lelang di PT.
Hutama Karya (Persero), termasuk pihak luar yang bekerja untuk atas nama PT.Hutama Karya (Persero)
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
6.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan merupakan bagoian dari proses bisnis PT. Hutama Karya (Persero), untuk memastikan bahwa
seluruh proses pelaksanaan yang mencakup Pengendalian Kontrak, Anggaran Rencana Pelaksanaan, Penilaian
Risiko, Keselamatan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu, Pengelolaan Sumber Daya, Pengendalian proyek,
pengeloaan keuangan operasi dan pengelolaan keluhan pelanggan ditetapkan, dilaksanakan dan dijaga konsistensinya
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 20 dari 40 .
7. Pengendalian Biaya
8. Rencana kerja dan keuangan proyek (RKK)
9. Pengelolaan Sumber daya
10. Kerja Sama Operasi
11. Keluhan Pelanggan
12. Pengendalian Gambar kerja
13. Penandaan dan pelacakan
14. Pengelolaan Keuangan Operasional
BAB VII
PROSES BISNIS PENDUKUNG
Sebagai pedoman pokok dalam manajemen sumbser daya manusia ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
1. Sentralisasi SDM
2. Recruitment before graduate
3. Pengangkatan pegawai dengan masa kerja maks. 2th
4. Penerapan ketentuan reward & pinalty
5. Workflow/SDM online
6. Pengalihan Biaya Kesehatan ke Asuransi
7.1.2 Umum
Dalam rangka mendukung proses bisnis utama, perusahaan juga telah menetapkan, menyediakan dan
memelihara prasarana yang dibutuhkan antara berupa lain :
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 24 dari 40 .
Sebagai pedoman pokok dalam pengelolaan material ditetapkan kebijakan tahunan sebagai berikut :
- Sentralisasi pengadaan material strategis
- Kontrak payung (kontrak jangka panjang ) material strategis
- Penggunakan rekanan Pabrikan atau minimal Distibutor Utama
- Pemanfaatkan rekanan “Stockist” yang membeli material ke Pabrikan secara tunai
- Batasan nilai Pengadaan materialdi Wilayah/Divisi atau di proyek
- E-proc untuk material khusus
7.2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan selama proses proses produksi harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi
dan produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan lainnya.
Peralatan dimaksud meliputi alat berat dan alat ringan serta peralatan ukur.
Pemeliharaan alat berat dan ringan dilakukan secara berkala agar dapat menjamin kelangsungan produk.
Pemeriksaan peralatan ukur terhadap ketepatan alat ukur dilakukan secara berkala dengan dikalibrasi.
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 26 dari 40 .
Sebagai pedoman pokok dalam pengelolaan peralatan ditetapkan kebijakan tahunan sebagai berikut :
- Sentralisasi pengelolaan Alat
- Pemotongan fiskal dan R&O langsung oleh Kantor Pusat
- Rekapitalisasi Alat yang masih produktif.
- Efektifitas Alat (Utilitas Alat)
Manajemen Keuangan adalah implementasi dari pengetahuan dan kemampuan untuk menjalankan dan mengelola
kegiatan operasional keuangan dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan serta pengelolaan fungsi-fungsi
keuangan yang pada dasarnya berkaitan dengan Fungsi Pengadaan Dana (Funds Raising) dan Fungsi Penggunaan
Dana (Funds Allocation) serta pengelolaan aktifitas lainnya yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan
bidang keuangan secara tertib dan terkendali dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
1. Tertib Adm. Keuangan
2. Percepatan Restitusi Pajak
3. Evaluasi Terhadap Post-post Biaya
4. Percepatan Pelaporan
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 28 dari 40 .
Perusahaan akan melakukan suatu penilaian risiko terhadap semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan
oleh perusahaan baik yang bersifat rutin maupun non rutin, baik untuk kondisi normal dan normal. Hasil
penilaian resiko akan diperbaharui secara teratur pada periode tertentu untuk memastikan kecukupannya.
Komunikasi, konsultasi dan Pratisipasi baik secara internal maupun eksternal (kepada pelanggan, pemasok,
sub kontraktor, komunitas dan pihak terkait lainnya) dalam rangka peningkatan pemahaman dan efektifitas
pelaksanaan Sistem Manajemen Hutama di seluruh jajaran karyawan perusahaan dan pihak terkait lainnya
serta untuk untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi oleh perusahaan. Semua informasi
yang mempunyai efek terhadap kinerja Hutama Karya juga akan dikonsultasikan ke seluruh pihak terkait
untuk menjamin bahwa Sistem Manajemen Hutama diimplementasikan secara efektif.
Perusahaan menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi adanya suatu
kecelakaan, insiden atau situasi darurat lainnya untuk mencegah dan menghilangkan kemungkinan
terjadinya sakit, cidera atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kondisi darurat tsb.
Perusahaan akan mereview prosedur tanggap darurat tsb dan mengujinya jika memungkinkan untuk
memastikan kecukupan dan keefektifannya.
Untuk menjamin pelaksanaan Sistem Manajemen Hutama dilaksanakan dengan baik dan konsisten maka
dilakukan audit internal dengan interval waktu yang telah ditentukan.
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 32 dari 40 .
f. Pengendalian Ketidak-sesuaian
Perusahaan menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan
untuk mencegah penggunaan atau pengiriman, hal tersebut diatur dalam prosedur/instruksi kerja untuk
kegiatan konstruksi.
Semua ketidaksesuaian yang telah terdeteksi dan teridentifikasi baik ketidaksesuaian yang berhubungan
dengan produk, kecelakaan dan insiden yang mempunyai efek negatif terhadap orang, aset dan lingkungan
harus dikendalikan serta dicegah agar tidak dipergunakan atau dilanjutkan ke proses berikutnya, untuk
mencegah terulangnya kejadian serupa.
Rapat tinjauan manajemen dilakukan secara berkala di tingkat Kantor Pusat, Divisi/Wilayah dan Proyek,
berdasarkan agenda yang telah ditentukan, hasilnya didokumentasikan dan diketahui oleh pihak-pihak yang
terlibat, yang disebut secara spesifik untuk tindak lanjut yang diperlukan.
i. Peningkatan Berkesinambungan
Seluruh personil dan jajaran pimpinan bertanggung jawab untuk ikut serta melakukan perbaikan secara
terus menerus terhadap efektifitas sistem manajemen MK3L dengan mengacu kepada komitmen yang
tertuang dalam kebijakan MK3L, sasaran MK3L, hasil audit, tindakan koreksi, tindakan pencegahan dan
tinjauan manajemen.
Perusahaan selalu melakukan analisa data untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen
MK3L dan mengevaluasi di mana peningkatan berkesinambungan terlaksana secara efektif. Hal tersebut
diatur di prosedur analisa data dan peningkatan.
7.4.2 Kepatuhan
Guna mendapatkan efisiensi dan mencapai tujuan perusahaan, pelaksanaan semua sistem yang telah
ditetapkan perlu dipantau secara kontinyu, melaui pelaporan-pelaoran kegiatan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan prosedur yang berlaku
7.5 Pengembangan
Bidang riset dan pengembangan sebagai suporting dalam prose bisnis Hutama Karya, memiliki latar belakang untuk
membantu pengembangan perusahaan, baik dari sisi riset terhadap kondisi internal maupun eksternal disamping riset
terhadap teknologi dan metode kerja yang efektif dan efisien dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Sisi lain dari
pengembangan adalah pengembangan SDM dalam bentuk Human Capital, dimana diperlukan langkah dan strategi
yang akurat dalam penanganan SDM. Untuk menjalankan fungsinya maka ditetapkan pokok-pokok kebijakan
pengembangan yang tertuang dalam prosedur-prosedur.
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
- Strategi dan Pengembangan Bisnis Industri Konstruksi, termasuk di dalamnya Revitalisasi Asset.
- Review Portofolio Usaha Korporasi
- Kajian Kebijakan Manajemen Perusahaan (termasuk reorganisasi), untuk menyesuaikan pasar dan peningkatan
kerja berkelanjutan.
- Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi Konstruksi, termasuk didalamnya Sarana Konstruksi
- Memasuki industri konstruksi
- Implementasi Human Capital
No Dokumen : SKP/KP0/M/001 Rev. 0
Diterbitkan tgl. : 29/03/2010
Jumlah hal. Isi : 37 dari 40 .
PB/SDM/P/008 Remunerasi
Sasaran utama Sekretaris adalah terciptanya pencitraan perusahaan, peningkatan layanan kesekretariatan dan
penegakan kepatuhan terutama pada keterbukaan informasi, corporate social responsibility dan penerapan good
corporate governance serta korporat legal lainnya.
Untuk dapat terciptanya Sasaran Utama tersebut, maka diperlukan prosedur – prosedur yang mengatur sistim dan
mekanisme dari setiap bidang, sebagai berikut:
KRONOLOGI DOKUMEN
TERMINOLOGI
Air : Semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil.
Air limbah : Sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Ambang Batas : Batas maksimum energi suara / zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung mis.;dari mesin
dan/atau pipa gas buang kendaraan bermotor.
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan Hidup yaitu telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Audit : proses yang sistimatis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit (3.3) dan
mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit (3.2) terpenuhi
CATATAN : dalam beberapa kasus, khususnya dalam organisasi yang serupa, independen dapat ditunjukan
dengan bebas dari tanggung jawab atas aktivitas yang diaudit
Aspek lingkungan : Unsur dari aktivitas atau produk atau jasa perusahaan (1.4.37.) yang dapat berinteraksi dengan lingkungan
(1.4.30.).
CATATAN : aspek lingkungan yang signifikan mempunyai atau dapat mempunyai dampak lingkungan
(1.4.8.) yang signifikan
Bahan berbahaya dan beracun (B3) : Setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain;
Bahaya : Sumber atau situasi yang berpotensi mencelakakan manusia atau sakit, kerusakan properti, kerusakan
lingkungan tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya.
Baku mutu lingkungan hidup : Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau
unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
Bukti kerja : Dokumen yang menyatakan hasil pencapaian atau penyiapan bukti dari aktivitas yang dilaksanakan
Dampak lingkungan : Setiap perubahan pada lingkungan (1.4.30.) apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau
sebagian yang dihasilkan dari aspek lingkungan (1.4.9.) perusahaan (1.4.1.)
Identifikasi : Proses pengenalan timbulnya bahaya (lihat 1.4.11.) atau aspek lingkungan (1.4.9.) dan mendefinisikan
sifat-sifatnya.
Emisi : Zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau
dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar;
Insiden : Kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau mempunyai potensi menjadi kecelakaan
CATATAN : suatu kecelakaan di mana tidak terjadi sakit, luka, rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga
disebut sebagai “nyaris terjadi”. Istilah “insiden” termasuk “nyaris terjadi”(”near miss”).
Kebijakan : Keseluruhan maksud dan arah perusahaan (1.4.37.) yang terkait dengan kinerja MK3L (1.4.16.)nya seperti
yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak
CATATAN : kebijakan MK3L memberikan kerangka untuk tindakan dan untuk menetapkan sasaran MK3L
(1.4.46.) dan target MK3L (1.4.48.).
Kecelakaan : Kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, sakit, luka, kerusakan atau kehilangan lain
CATATAN : yang dimaksud dengan kerusakan atau kehilangan lain adalah kerusakan aset/harta benda
ataupun kondisi lingkungan
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja : Kondisi dan faktor-faktor yang berdampak pada kesehatan karyawan, pekerja kontrak, personel
kontraktor, tamu dan orang lain di tempat kerja
Kesiagaan Tanggap Darurat : Kesiagaan perusahaan dalam menghadapi kondisi-kondisi darurat dan kecelakaan yang mungkin terjadi
Ketidak-Sesuaian : Tidak terpenuhinya persyaratan ISO 9001:2000, OHSAS 18001:1999 dan ISO 14001:2004.
Kinerja : Hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen MK3L(1.4.47.), yang terkait dengan pengendalian sistem
manajemen MK3L perusahaan, berdasarkan kebijakan dan tujuan organisasi
CATATAN : pengukuran kinerja termasuk pengukuran aktivitas dan hasil pelaksanaan sistim manajemen
MK3L.
CATATAN : dalam konteks sistim manajemen MK3L (1.4.47), hasil dapat diukur terhadap kebijakan
(1.4.19), sasaran (1.4.46), target (1.4.48) perusahaan (1.4.37.), dan persyaratan kinerja MK3L lainnya
Kompetensi : Atribut pribadi yang ditunjukkan dan kemampuan yang ditunjukkan untuk menerapkan pengetahuan dan
kacakapan
Kondisi Darurat : Suatu kondisi baik kecelakaan / masalah lingkungan / ketidaksesuaian yang tidak bisa ditangani dengan
pengendalian operasional yang normal.
Limbah : Bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses produksi yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, disingkat limbah B3, : Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/ atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain;
Lingkungan : Keadaan disekeliling dimana perusahaan (1.4.37.) beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya
alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar mereka.
CATATAN : keadaan disekeliling dalam konteks ini menjangkau mulai dari dalam perusahaan (1.4.37.)
hingga sistim global.
Manajemen : Aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi
CATATAN : istilah manajemen bisa merujuk pada orang atau kelompok orang yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab melaksanakan dan mengendalikan suatu organisasi.
Pencegahan Polusi : Penggunaan dari proses, praktek, teknik, bahan, produk, jasa atau energi untuk menghindari, mengurangi
atau mengendalikan (secara terpisah atau dalam kombinasi) pembentukan, emisi atau pembuangan setiap
jenis polutan atau limbah, dalam rangka untuk mengurangi dampak lingkungan (1.4.30) yang merugikan
CATATAN : pencegahan polusi dapat termasuk pengurangan atau penghilangan sumber daya, perubahan
proses, produk atau jasa, penggunaan sumber daya yang efisien, substitusi bahan dan energi, penggunaan
ulang, pemulihan, daur ulang, reklamasi dan perawatan.
Pencemaran Lingkungan Hidup : Masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya;
Penilaian Risiko : Keseluruhan proses dari perkiraan besarnya risiko (1.4.42.) dan keputusan apakah risiko masih dalam batas
toleransi atau tidak
Peningkatan Berkesinambungan : Proses peningkatan sistem manajemen MK3L (1.4.47.), untuk mencapai peningkatan-peningkatan
kinerja MK3L secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan MK3L perusahaan.
Perusahaan : Adalah PT. Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang beroperasi di seluruh
Indonesia dengan kantor pusat di Jl. MT Haryono, Kav.8, Jakarta Timur
Pihak-Pihak Terkait : Individu atau kelompok yang mempunyai perhatian atau mempengaruhi kinerja MK3L perusahaan
Produk Tidak Sesuai (PTS) : Produk berupa hasil pekerjaan, produk setengah jadi yang telah dinyatakan selesai atau bahan langsung
yang sudah diterima tetapi ditemukan sebagai produk yang tidak memenuhi persyaratan.
Program : Satu atau lebih rangkaian kegiatan sistem manajemen MK3L (1.4.47.)/audit (1.4.6.) yang direncanakan
untuk kurun waktu tertentu dan ditujukan terhadap maksud tertentu.
CATATAN : program kegiatan sistem manajemen MK3L/audit termasuk semua kegiatan yang diperlukan
uintuk perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan sistem manajemen MK3L/audit.
Prosedur : Cara yang ditentukan untuk melaksanakan suatu aktivitas atau proses
CATATAN 1 : peosedur dapat didokumentasikan atau tidak
CATATAN 2 : disadur dari ISO 9000:2000, 3.4.5
CATATAN : disadur dari ISO 9000:2000, 3.7.6
Risiko : Gabungan antara kemungkinan dan akibat (-akibat) dari terjadinya kejadian berbahaya atau dampak
lingkungan yang ditetapkan
Risiko Yang Dapat Ditolerir : Risiko (1.4.42.) yang telah dikurangi sampai pada tingkat yang mampu dipikul oleh organisasi yang
berkenaan dengan peraturan hukum dan kebijakan K3 organisasi itu sendiri
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (Rkl) : Upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) : Upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan
penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
Sasaran : Keseluruhan sasaran sistim manajemen MK3L, konsisten dengan kebijakan MK3L (1.4.19.), yang ditetapkan
perusahaan (1.4.37.) sendiri untuk mencapainya
Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (SMMK3L):
Bagian dari sistim manajemen perusahaan (1.4.37.) yang digunakan untuk mengembangkan dan
mengimplemetasikan kebijakan MK3L perusahaan (1.4.19. yang terkait dengan kegiatan bisnis perusahaan.
Hal ini termasuk struktur organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses, tinjauan
dan pemeliharaan kebijakan MK3L perusahaan.
CATATAN 1 : sistim manajemen adalah rangkaian unsur-unsur yang saling terkait yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan sasaran dan untuk mencapai sasaran tersebut
Target : Persyaratan kinerja yang terperinci, yang dapat diterapkan pada perusahaan (1.4.37.) atau bagian
daripadanya, yang timbul dari sasaran MK3L (1.4.46.) dan yang perlu ditetapkan dan dipenuhi dalam rangka
mencapai sasaran tersebut.
Team Audit : Satu atau lebih auditor (1.4.2.) yang melaksanakan audit (1.4.6.), yang didukung, jika dibutuhkan, oleh
tenaga ahli teknik (1.4.50.)
CATATAN 1: satu auditor dari team audit ditunjuk sebagai ketua team audit.
CATATAN 2: team audit dapat termasuk auditor magang.
Tenaga Ahli Teknik : Orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian khusus kepada team audit (1.4.49.)
Udara Ambien : Udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik
Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan
hidup lainnya;
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) :
Upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha
dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
LAMPIRAN 2 # 6
SINGKATAN
1. ABL : Anggaran Biaya Lelang
2. AHU : Air Handling Unit
3. AI : Audit Internal
4. APD : Alat Pelindung Diri
5. AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
6. ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan
7. APAR : Alat Pemadam Api Ringan
8. B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun
9. BAPEDAL : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
10. BOD : Biological Oxygen Demand
11. BPLHD : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
12. CAR : Corrective Action Request
13. CEM : Continous Emission Monitoring
14. COD : Chemical Oxygen Demand
15. CPR : Cardio Pulmonary Resuscitation (bantuan pernafasan
buatan)
16. DAS : Daerah Aliran Sungai
17. DPL : Dokumen Pengelolaan Lingkungan
18. DPS : Daerah Pengaliran Sungai
19. DP1 : Direktur Produksi I
20. DP2 : Direktur Produksi II
21. DS : Direktur SDM, Umum dan Pengembangan
22. DU : Direktur Utama
23. E : Environment (kode untuk dokumen Lingkungan)
24. EPW : Evaluasi Pengendalian Waktu
25. FIFO : First In First Out
26. FSP : Formulir Service Periodik
27. GFCI : Ground Fold Circuit Interuptor
28. HS : Health and Safety (Kode untuk dokumen K3)
29. HSE : Health&Safety and Environment (Kode untuk dokumen
K3 & Lingkungan)
30. HIRARC : Hazard Identification Risk Assessment and Risk
Control (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Pengendalian Risiko)
31. IBAL : Identifikasi Bahaya dan Aspek Lingkungan
32. IPAL
: Instalasi Pengolahan Air Limbah
33. ISO : International Organization for Standardization
34. ISPU : Indeks Standar Pencemar Udara
35. KITP : Kumpulan Informasi Tentang Penawaran
36. KLPP : Kumpulan Laju Prestasi Proyek
37. KSO : Kerja Sama Operasi / Joint Operation
38. LKIK : Laporan Kecelakaan, Insiden dan Ketidaksesuaian
39. LMP : Laporan Mingguan Proyek
40. LOTO : Lock Out/Tag Out (Penguncian / Pelabelan)
41. LPTS : Laporan PTS (lihat PTS)
42. MCB : Miniatur Circuit Breaker
43. MCCB : Moulded Case Circuit Breaker
44. MK3L : Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan
45. MoU : Memorandum of Understanding
46. MSDS : Material Safety Data Sheet (Lembar Data Material
Berbahaya)
47. OHSAS : Occupational Health and Safety Assessment Series
48. ODS : Ozone-Depleting-Substances
49. P2K3 : Panitia Pembina Keselamtan & Kesehatan Kerja
50. P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
51. PHO : Provisional Hand Over
52. PPB : Pesanan Pembelian Barang
53. PPDSMMK3L : Pusat Pengendali Dokumen Sistem Manajemen MK3L
54. PPE : Personal Protective Equipment (idem APD)
55. PM : Pengawas Mutu (sebagai bagian dari Petugas MK3L)
56. PRPP : Perhitungan Rencana Penyelesaian Proyek
57. PSMMK3L : Pengendali Sistem Manajemen MK3L
58. PTS : Produk Tidak sesuai
59. Q : Quality (Kode untuk dokumen Mutu)
60. QS : Quality and Safety (kode untuk dokumen gabungan
Mutu dengan K3)
61. QSE : Quality, Safety and Environment kode untuk dokumen
gabungan Mutu, K3 dan Lingkungan)
62. REL : Rapat Eksekutiv Lelang
63. RKL : Rencana Pengelolaan Lingkungan
64. RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan
65. RTM : Rapat Tinjauan Manajemen
66. RMK3LP : Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan Proyek
67. RMK3LPP : Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan Pemeliharaan
Proyek
68. SIO : Surat Ijin Operasi
69. SIPA : Surat Ijin Pemanfaatan Air BawahTanah
70. SIPPAT : Surat Ijin Usaha Perusahaan Pemboran Air
BawahTanah
71. SIPLC : Surat Ijin Pembuangan Limbah Cair
72. SMART : Specific Measurable Assignable Realistic Time limited
73. SMM : Sistem Manajemen Mutu
74. SMK3 : Sistem manajemen K3
75. SML : Sistem Manajemen Lingkungan
76. SP : Sekretariat Perusahaan
77. SPB : Surat Permintaan Barang
78. SPI : Satuan Pengawasan Intern
79. SPK : Surat Perintah Kerja
80. SPP : Surat Perjanjian Pemborongan
81. SPPA : Surat Perjanjian Penyewaan Alat
82. SPPK : Surat Perjanjian Pelaksanaan Kerja
83. TTD : Tim Tanggap Darurat
84. TK / TP : Tindakan Koreksi / Tindakan Pencegahan
85. TOR : Term Of Reference (persyaratan yang ditetapkan untuk
melaksanakan rancangan dan pengembangan
86. UKL : Usaha Pengelolaan Limbah
87. UPL : Usaha Pemantauan Limbah
88. WM : Wakil Manajemen
LAMPIRAN 3 # 6
Diagram PR
ROSES BISNIS PE
ERUSAHAAN
LAMPIRAN 4 #6
DIAGRAM P
PROSES PEL
LAKSANAAN
LAMPIRAN 5 # 6
LAMPIRAN 6 # 6
Diagram Ma
anajemen Hu
uman Capita
al