Anda di halaman 1dari 21

GROUNDING

Definisi grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan

beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung

dibuang ke bumi. Dalam sistem elektronika ground berarti sebuah titik referensi

umum atau tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”. Ground bersifat

relatif, karena dapat memilih titik dimana saja dalam sirkuit untuk dijadikan

ground untuk mereferensi semua tegangan dalam rangkaian.

Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik

oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.

Sistem gronding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan

perlindungan pada seluruh sistem.

Fungsi grounding :

1. Perlindungan Dari Tegangan Tinggi

2. Penstabil Tegangan

3. Mengatasi Arus Yang Lebih


Transmisi Data

(Pengertian Transmisi Data) – Transmisi data merupakan proses untuk melakukan

pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer /

media elektronik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang transmisi data beserta proses

dan langkah kerjanya. Berikut ini merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan

proses ini:

1. Media Transmisi Data

Untuk melakukan transmisi data diperlukanlah suatu media, media ini sendiri memiliki

beberapa macam seperti bus, kabel yang biasa terdapat pada perangkat internal

komputer, sedangkan untuk eksternal komputer dalam transmisi data dapat

menggunakan kabel eksternal (Wired) serta Wi-Fi (Wireless/Nirkabel).

Kabel (Wired)

Kabel / wired yang biasa digunakan untuk melakukan proses transmisi data terdapat

beberapa macam yang diantaranya adalah sebagai berikut:

 Kabel pilin: UTP Wired atau yang biasa dikenal dengan Unshielded Twisted

Pair, kabel ini biasa digunakan untuk melakukan transmisi melalui jaringan

komputer seperti di kantor-kantor / warnet-warnet. Selain UTP, STP (Shielded

Twisted Pair) yang didalamnya terdapat beberapa kawat dalam satu bendel juga

dapat digunakan untuk melakukan transmisi data.

 Koaksial (coaxial cable): Kabel ini terdiri dari dua macam konduktor yang

dipisahkan dengan menggunakan isolator.

 Serat optik: Kabel ini biasa disebut dengan (fiber optic), dimana kabel yang

dapat mengirimkan informasi dengan cara menghantarkan informasi / data

menggunakan gelombang cahaya.


Nirkabel (Wireless)

Wi-fi atau yang dikenal dengan Wireless adalah Media Transmisi unguided, yang mana

media ini hanya bisa mentransmisikan data dan tidak dijadikan untuk pemandu.

Trasmisi data yang terdapat pada jaringan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan

sebuah alat bantu yang dikenal dengan antenna atau transceiver.

 Radio

 Microwave

 Infra Merah (infra red)

2. Jalur Transmisi Data

Jalur transmisi merupakan suatu alat yang mampu mengirimkan informasi dengan

menggunakan peralatan yang lain. Jalur transmisi data ini dibagi menjadi 3 macam

yakni Multicast, Broadcast dan Unicast.

 MulticastAdalah suatu proses komunikasi terjadi melalui satu alat dengan alat

lainnya. Dalam proses ini masing-masing alat / media yang terhubung dapat

berkomunikasi menggunakan alat yang menghubunginya. Contohnya adalah

server yang digunakan untuk mengakses internet. Server tersebut mampu

melayani beberapa komputer yang terhubung dengan media, dan dalam proses

ini komputer yang dihubungi mampu memberikan respon balik terhadap server

tersebut.

 BroadcastAdalah proses dalam pengiriman data atau informasi dari satu alat ke

alat-alat lainnya. Dalam proses ini alat yang menerima informasi tidak bisa

memberikan respon balik terhadap alat pengirim data / informasi. Beberapa

contoh yang menggunakan jalur transmisi Broadcast adalah pemancar radio,

pemancar televisi serta mengirim email menggunakan mailing list.

 Unicastmerupakan kontak informasi yang terjadi pada suatu alat dengan satu
alat yang lain. Misalnya sewaktu menggunakan telepon, ketika salah satu

telepon digunakan untuk menghubungi salahs atu telepon yang lain, maka selain

kedua telepon yang berhubungan tersebut tidak dapat menghubungi salahs atu

dari telepon yang sedang terkoneksi / terhubung tersebut.

3. Konfigurasi Jalur Transmisi Data

Sebelum menggunakan transmisi data (pengiriman data), maka salah satu faktor yang

penting untuk diperhatikan adalah Konfigurasi Jalur Transmisi Data, dalam hal ini

konfigurasi tersebut dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

 Point to point: Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung

antara satu peralatan dengan peralatan yang lain tanpa terbagi. Konfigurasi Point

to Point biasanya digunakan pada beberapa peralatan komputer seperti printer

yang terhubung langsung dengan PC / komputer.

Point to multipoint: Dalam proses disebut juga dengan access multipoint, dimana pada

satu alat / media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Contoh proses transmisi

data yang menggunakan konfigurasi ini adalah penyiaran televisi, penyiaran radio yang

mana satu pemancar radio / televisi dapat diakses / terhubung dengan beberapa radio /

televisi.

4. Arah Kanal Transmisi

Kanal transmisi dalam proses transmisi data ini juga dapat diartikan sebagai pipa yang

menghubungkan dua unit alat untuk mengirimkan datanya. Dimana kedua kanal yang

terhubung tersebut memungkinkan untuk melakukan transfer data dalam saluran atau

jalur tersebut.

Dengan adanya kanal transmisi tersebut memungkinkan kedua perangkat atau alat

untuk terkoneksi / terhubung untuk melakukan komunikasi baik satu arah maupun dua

arah. Untuk menentukan arah transmisi dalam kanal tersebut dikelompokkan menjadi 3
bagian yakni:

Simplex: Arah transmisi ini dikatakan juga dengan istilah one way transmission, dalam

arah kanal transmisi Simplek hanya dapat melakukan komunikasi / transmisi satu arah

saja seperti yang terdapat pada pemancar televisi atau pemancar radio. Dengan arah

transmisi satu arah ini memungkinkan penerima data / informasi bersifat pasif serta tak

dapat memberikan respon balik terhadap pengirim informasi / data.

Half Duplexyang biasa disebut dengan either way transission dapat melakukan

komunikasi / transmisi data dengan dua arah, akan tetapi tidak dapat melakukan

transmisi data secara bersamaan, namun untuk melakukan transmisi data dua arah (Half

Duplex) ini harus bergantian. Contoh alat yang menggunakan transmisi data model Half

Duplex ini adalah Walkie-talkie, dimana ketika seseorang berbicara maka alat yang

satunya hanya dapat digunakan untuk mendengarkan saja dan tidak dapat digunakan

untuk berbicara bersamaan.

Full Duplex: Arah transmisi ini disebut juga dengan both way transmission. Dimana

kedua alat yang terhubung dapat melakukan transmisi data bersamaan. Pada saat

komunikasi tengah terjadi, masing masing unit dapat melakukan pengiriman dan

penerimaan data sekaligus. Contoh alat yang menggunakan teknologi full duplex

adalah Handphone, telephone.

5. Mode Transmisi

Transmisi ini adalah data yang dikirimkan dari suatu media atau alat dan diterima oleh

media / alat yang lain. Transmisi ini juga salahs atu konsep penting dalam sistem

komputer, dengan adanya mode transmisi ini memungkinkan suatu alat dapat terhubung

untuk melakukan komunikasi terhadap perangkat yang lain. Contohnya adalah

perangkat input yang masuk ke pemroses, dari pemroses ke storage, dari pemroses ke

media output serta juga dapat melakukan transmisi data dari komputer sistem ke
beberapa komputer yang lain. Diketahui bahwa dalam mode transmisi ini terdapat dua

mode yakni Paralel transmission serta Serial transmission

Data yang disalurkan menggunakan media transmisi ini merupakan jalur dimana data

tersebut akan dilewatkan. Kita dapat mengasumsikan media transmisi tersebut sebagai

sebuah pipa yang mana pipa tersebut akan dilalui oleh data-data yang ditransfer.

Parallel Transmission Data dapat dikirimkan serentak menggunakan beberapa jalur

sekaligus. Jadi untuk mode transmisi model ini, jalur yang digunakan tentu lebih dari

satu media transmisi. Data akan dikirimkan terus menerus menggunakan jalur-jalur

yang disediakan tersebut sampai semua data selesai dikirimkan.

Serial Transmission dalam jalur ini yang disediakan hanya ada satu, dimana data

nantinya akan dikirimkan secara bergantian hingga semua data tersebut nanti dapat

diterima oleh pengirim. Pada serial transmission ini memiliki metode transmisi, yaitu

synchronous transmission dan asynchronous transmission.

Synchronous Transmission, Mode transmisi data ini disebut juga dengan istilah

synchronous transfer mode (STM). Pada proses transmisi data diatur sedemikian rupa

supaya memiliki pengaturan yang sama, sehingga sewaktu data dikirimkan dan diterima

dengan baik oleh alat tersebut. Biasanya pengaturan ini didasarkan terhadap pewaktuan

dalam mengirimkan sinyal. Pewaktuan ini diatur oleh suatu denyut listrik secara

periodik yang disebut dengan clock atau timer.

Asynchronous Transmission, Mode ini biasanya disebut juga diisitilahkan dengan

Asynchronous Transfer Mode (ATM). Mode inilah yang biasanya sering digunakan

oleh seseorang untuk mengirimkan dan menerima data antar dua alat. Dalam mode ini

berarti clock digunakan oleh kedua alat, tidak bekerja selaras satu dengan lainnya.

Dengan demikian, data yang dikirimkan harus berisikan informasi tambahan yang

mengijinkan kedua alat menyetujui kapan pengiriman data dilakukan.


6. Kapasitas Chanel Transmisi

Kapasistas Channel Transmisi disebut juga dengan istilah Bandwith, Bandwidth adalah

kemampuan maksimum dari suatu media / alat untuk menyalurkan informasi dalam

satuan waktu detik. Satuan yang digunakan untuk Bandwith adalah bit persecond (bps),

atau Bit persecond (Bps), yang dapat diartikan “dikirmkan sekian bit pada setiap

detiknya”. Bps mengartikan jumlah informasi yang terkirimkan dari suatu titik ke titik

lainnya.

Broadband Frekuensijalur lebar yang mampu memindahkan lebih banyak data dan

lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi yang lebih sempit (narrowband),

teknologiyang tergolong dalam jenis ini diantaranya adalah sinyal televisi, televisi

kabel, SONET, dlsb.istilah ini juga dikenal dengan wideband channel

Wideband Widebandadalah merupakan pita dengan saluran lebar. Dengan

kemampuan lebih besar bila dibandingkan dengan narrowband. Sama halnya dengan

narrowband, definisi yang diberikan di dunia industri berbeda-beda terhadap istilah ini.

Contoh teknologi yang tergolong wideband dan broadband ini:

 Pemancar layanan TV secara broadcast, menggunakan 6 MHz pada setiap

saluran

 Cable TV (CATV), atau TV Kabel dan Televisi pada 700MHz. Pemancaran

siaran televisi dan TV Satelit. Juga termasuk untuk komunikasi data dan akses

dari internet

 ATM—sampai 13,22 Gbps. Layanan yang memiliki kemampuan besar untuk

melakukan transfer data, video dan suara.

 SONET—sampai 13,22 Gbps, melalui layanan media fiber optic multiplexing

berkecepatan tinggi.
 T-3 pada 44,7 Mbps, yang ekuivalen dengan rangkaian 28 T-1, melalui serat

optik atau mikro digital

Bit Error Rate

Dalam teknologi komunikasi digital, bit error rate atau bit error ratio biasa disingkat

dengan BER, merupakan sejumlah bit digital bernilai tinggi pada jaringan transmisi

yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan

sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau diproses selama beberapa periode yang

telah ditetapkan.

Jumlah bit error (kesalahan bit) adalah jumlah bit yang diterima dari suatu aliran data

melalui jalur komunikasi yang telah berubah karena gangguan derau (noise),

interferensi, distorsi, atau kesalahan sinkronisasi bit.

Sebagai contoh, diasumsikan berikut ini urutan bit yang ditransmisikan:

0 1 1 0 0 0 1 0 1 1,

dan pada alat penerima akan menterjemahkan urutan bit sebagai berikut:

0 0 1 0 1 0 1 0 0 1,

Maka BER pada kasus ini ada 3 kesalahan penafsiran bit (yang digaris bawah)

kemudian sebagai nilai BER yang dihasilkan adalah nilai kesalahan ini dibagi dengan

sejumlah bit yang kirim yaitu 10 bit, sehingga didapatkan 0.3 atau 30%.
Teknologi Kabel Serat Optik

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat

dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat

digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber

cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atauLED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120

mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca

lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat

sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan

sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan

(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar

sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat

dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat

cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat optik

memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun

gelas/kaca.Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan

sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen

untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga

masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan,

namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi.Perkembangan

selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958

mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas

inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi
di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu

mentransmisikan gambar.

Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas

(serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil

ketika sekitar 1959 laser ditemukan.Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar

1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.

Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan.

Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum

terpancar lurus.Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk

mengikuti kepadatan atmosfer.Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di

tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.

Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang

dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan

tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu

semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-

lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.

Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal.

Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau

berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu

cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam

teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan

tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

Sistem Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem Komunikasi yang menggunakan

Kabel Serat Optik sebagai media transmisinya yang dapat menyalurkan informasi

dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi, berbeda dengan media
transmisi lainnya serat optik tidak menggunakan gelombang elektromagnetik/listrik

sebagai gelombang pembawanya melainkan menggunakan sinar/cahaya laser.

Prinsip kerja dari serat optik ini adalah sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik

ini pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda/Laser Dioda) menjadi

gelombang cahaya yang kemudian ditransmisika melalui kabel serat optik menuju

penerima/Receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada

penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik (Photo

Dioda/Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali. Dalam perjalanan

sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang

kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya, oleh

karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuat atau beberapata repeater

yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman

sepanjang perjalanannya.

Jenis-jenis serat optik berdasarkan sifat karakteristiknya secara global dapat dibagi

menjadi 2 yaitu Single Mode dan Multi Mode.


Keunggulan-keunggulan Kabel Serat Optik dibanding dengan Kabel Coaxial antara

lain:

Kabel Coaxial Kabel Serat Optik

Delay 0.005 ms/km 0.048 ms/km

- aman dari - aman

penyadapan daripenyadapan
Keamanan
- tidak dapat di - tidak dapat di

jamming jamming

Jenis Kanal Ducting Subduct/Microduct

Penambahan kanal memasang kabel memasang kabel

baru baru

Kapasitas kanal

sedang-besar sedang-besar sekali

Transmisi TV

baik, tidak ekonomis baik dan ekonomis

Transmisi data

baik, tidak praktis baiksekali

Umur sistem

lebih dari 25 tahun lebih dari 25 tahun


Pemanfaatan fiber optik pada sistem komunikasi data akan memberikan nilai plus dari suatu

teknologi handal yang berkapasitas kanal besar, kecepatan tinggi, penerimaan data yang lebih

akurat, tingkat keamanan yang lebih tinggi, Pemakaian ruang untuk serat optik juga minimal

karena ukuran yang kecil dan ringan. Sebagai perbandingan, 1/2 inch serat optik beratnya 176

lbs/km dapat membawa jumlah informasi setara dengan 3 inch kabel tembaga dengan berat

16000 lbs/km. Sifatnya yang non-penghantar membuat tidak perlu pusing memikirkan resiko

korslet atau percikan api. Selain itu, serat optik tidak akan berkarat.

Kelemahan dari Fiber Optic

1. Untuk segi biaya fo lebih mahal.

2.Dibutuhan tenaga atau teknisi khusus baik saat dari penarikan kabel,pengalian,

instalasi.

3. kabel fo harus stabil dlm (db) standar iso.

4.faktor alam (tekena pohon tumbang, kebakaran, kebel di gigit tikus dll)dan faktor

manusia ( pencurian dll).

5. untuk kesehatan, jika terkena sepihan fiber nya sangat berbahaya karena berukuran

mikro bisamenyebar ke saluran peredaran darah.

6. jika fo putus harus mengunakan alat khusus penyambungan dan mencari titik putus

mengunakan alat khusus (Optical Time Domain Reflectometer)OTDR.

7. cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan sumber daya manusia

yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang

cukup tinggi.

8. Apabila menempuh jarak lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi

penerima, yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.


Penggunaan serat optik ini sudah sering dipakai di kehidupan kita.Dimulai dari

penggunaan telepon, televisi hingga berkembang ke teknologi lainnya.Salah satunya

dalam industri produksi video.Peralatan produksi yang dipakai seperti kamera misalnya,

menggunakan serat optik.Selain itu, kapasitas informasi serat juga ideal untuk

digunakan dalam semua studio televisi. Serat optic juga digunakan pada LAN (Local

Area Network), yaitu suatu bentuk jaringan internet yang mencakup suatu wilayah

tertentu.

Serat optik ternyata dapat digunakan di bawah laut dan di ruang angkasa.

AT&T mencetuskan serat optictransatlantic bawah laut pertama yang menghubungkan

US dan Eropa. Penemuan tersebut membuktikan perkiraan pembuatnya yaitu bahwa

kabel serat optik akan dapat mengirimkan informasi tanpa error dan hilang transmisi.

Hal ini terbukti ketika sistem melalui temperatur laut yang dingin dan tekanan air yang

besar serta kondisi lingkungan ekstrem lainnya.Walaupun demikian, kabel optik ini

juga pernah mengalami beberapa masalah salah satunya kerusakan yang terjadi karena

pukat harimau.

Serat optik juga dapat digunakan dalam ruang angkasa yaitu dalam penggunaannya

dalam satelit komunikasi.Seperti yang kita ketahui bahwa serat optic ini memiliki

kapasitas informasi yang luas dan usianya juga terbilang lama sehingga efektif untuk

aplikasi jarak yang jauh.

Selain digunakan dalam teknologi komunikasi, serat optic juga dapat digunakan dalam

bidang kedokteran misalnya dalam operasi laser atau digunakan dalam alat untuk

memeriksa bagian dalam tubuh manusia.Dalam alat semacam itu, terdapat 2 bagian.
Yang pertama adalah illuminating bundle yang berfungsi untuk memberi cahaya pada

jaringan tubuh yang ingin diamati,

kedua adalah imaging bundle yang berfungsi mengirim gambar kepada pengamat.

Kemudian, serat optik juga dapat digunakan untuk industri aerospace untuk

menggantikan fly-by-wire systemdengan fly-by-light.Jadi yang dulunya menggunakan

kabel, sekarang mengandalkan cahaya untuk mengirimkan informasi.

Sekarang, kita tahu bahwa keuntungan dan aplikasi serat optik dalam kehidupan sehari-

hari sangatlah banyak, walaupun ada beberapa kerugian dari penggunaannya.Satelit

Palapa dan pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan

bukti bahwa penggunaan serat optik ini sudah dipakai di Indonesia.Penggunaaan serat

optik di Indonesia dalam bentuk kabel bawah laut antar negara seperti antar Indonesia-

Malaysia juga sudah rampung dibangun.Walaupun demikian, ternyata Indonesia

memiliki serat optik terpendek se-Asia Tenggara.Hal ini terjadi karena pemerintah

berpikir bahwa hal semacam itu seharusnya menjadi urusan pihak swasta, bukan

pemerintah.Padahal hal ini merupakan kewajiban pemerintah karena termasuk ke dalam

pembangunan. Ditambah lagi dengan alasan keuangan yang membuat pemerintah tidak

dapat secara mudah membangun serat optik tersebut. Maka seharusnya, salah satu

solusinya adalah melakukan kerja sama dengan pihak swasta supaya pembangunan

serat optic dapat berjalanan cepat. Karena, pembangunan serat optic ini penting untuk

menghapus kesenjangan digital masyarakat Indonesia


Grounding
Grounding atau pentanahan untuk perangkat ONU sesuai dengan standard Telkom harus
mempunyai ukuran <= 1 ohm.

KWH meter sebaiknya mempunyai pole grounding tersendiri dan terintegrasi ke sistem
grounding perangkat.
Yang disebut instalasi grounding, jika melihat gambar di atas yaitu mulai dari bar grounding
utama sampai dengan grounding rod (stick grounding). Material instalasi grounding terdiri
dari bar grounding, kabel grounding (kabel BC), grounding clamp, grounding rod. Material
tersebut harus benar-benar asli tembaga, bukan sepuhan. Sebagai contoh untuk stick
grounding, harga material asli tembaga tiga kali lebih mahal dibanding dengan stick
grounding yang sepuhan tembaga.
Tinggi rendahnya ukuran tahanan grounding tergantung pada :

1. Komposisi tanah, Tanah hitam yang banyak mengandung organik biasanya


merupakan konduktor yang baik karena memelihara kelembaban dalam tanah.
Tanah berpasir mempunyai sedikit kelembaban. Tanah berbatu dan abu volkanik
tidak mempunyai kelembaban.
2. Kelembaban tanah, Semakin lembab tanah maka semakin rendah resistivitas tanah-
nya.
3. Temperatur tanah, Temperatur tinggi dan kering atau temperatur di bawah titik beku
dapat menyebabkan resistivitas tanah menjadi tinggi.

Mengingat ukuran tahanan grounding sangat bergantung pada resistivitas tanah maka
sebelum instalasi grounding sebaiknya dilakukan test resistivitas tanah. Test resistivitas
tanah terdiri dari beberapa metode yaitu metoda 4 pole, metoda 3 pole, dan metoda 2 pole.
Metoda 4 pole lebih direkomendasikan karena memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.
Metoda 4 pole :

1. 4 pasak test dipasang dalam garis lurus dengan jarak yang sama dan ditanam dalam
tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 1/20 jarak antar pasak terdekat. Misal jarak
antar pasang 1 meter, maka kedalaman ujung pasak berkisar 5 cm.
2. Alat ukur grounding terpasang seperti gambar di bawah ini.

P1 dan P2 adalah probe untuk mengukur tegangan drop. Arus konstan dialirkan ke C1 dan
C2.

1. Pilih test DC, dan tulis nilai resistansi R.


2. Resistivitas tanah (Soil resistivity) dengan syarat kedalaman pasak < a =" jarak" r ="
nilai" p =" 191.5" p =" soil">
3. Agar hasil ukur lebih akurat, maka pengukuran dilakukan dengan : Jarak A untuk 1
arah diukur bervariasi misal mulai dari jarak 1,5 m, 3m, 6m,9m,dst. Arah pengukuran
minimal 3 arah.
4. Pilih arah yang mempunyai resistivitas paling kecil untuk penanaman grounding rod.

Instalasi grounding mempunyai titik kritis sebagai berikut :

1. Kualitas penyambungan kabel grounding dengan bar grounding. Penyambungan


kabel grounding dengan bar grounding sebaiknya tidak menggunakan skun kabel
dan sekrup, tapi di-las menggunakan las tembaga. Untuk sistem pengelasan yang
mempunyai kualitas baik direkomendasikan menggunakan CADWELD PLUS.
2. Kualitas penyambungan kabel grounding dengan grounding rod Sama halnya
dengan penyambungan kabel grounding dengan bar grounding, sebaiknya
disambung menggunakan CADWELD PLUS.
3. Penanaman kabel grounding Penanaman kabel grounding yaitu kabel yang
menghubungkan antara bar grounding dan stick grounding. Kabel grounding tersebut
harus ditanam di kedalaman sekitar 70 cm. Kabel grounding yang digunakan minimal
menggunakan BC-35. Untuk mendapat hasil grounding yang lebih baik, kabel
grounding dapat diselubungi campuran arang dan bubuk semen super konduktif
khusus grounding + air misal GEM (Ground Enhanced Material). Penggunaan semen
superkodukif ini diperlukan untuk menurunkan tahanan grounding dan memelihara
tahanan grounding rendah secara permanen. Tahapan penanaman kabel grounding
dengan GEM dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4. Penanaman grounding rod Pangkal Grounding rod atau stick grounding ditanam
dikedalaman 15 cm dari permukaan tanah. Grounding rod yang digunakan minimal
menggunakan diameter ¾ inchi. Untuk mendapat hasil grounding yang lebih baik, kabel
grounding dapat diselubungi campuran arang dan bubuk semen super konduktif khusus
grounding + air misal GEM (Ground Enhanced Material). Tahapan penanaman grounding
rod dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai