Anda di halaman 1dari 14

: BAB 10

Asmq Bfonkial
■ ' Alergi dan Lain-lain

WILLIAM R.SOLOMON

^A Ris ipi ES A R b;a;b / : 4alam keadaan normal membantu membefsihkan


mukus dapat menghambat mobilisasi sekresilumen.
DISFUNdSIVENTILASI,177 :
SUBKELOMPOKASMA,179 ^ v ^-
DIAGNOSIS BANDING,180'
' * '' , ■
PERTIMBANGAN PENGOBATAN JANGkA
'PANJANC PAPA ASMA BRONKIAL,:182
DISFUNGSI VENTILASI
Pendekaten Pengobatari pada^smay^g
Berat, 186' ■ ■ /' ' - • Drang yang menderita asma memiliki ketidak-
mampuan mendasar dalam mencapai angka aliran
udara normal selama pernapasan (terutama pada
ekspirasi). Ketidakmampuan ini tercermm dengan
rendahnya volume udara yang dihasilkan Sewaktu
smaadalahsatukeadaanklinikyangditandai melakukan usaha ekspirasi paksa pada detik pertama
oleh terjadinya penyempitan bronkus yang (FEVj),dan berdasarkan parameter yang berhubungan
If berulang namun reversibel,dan di antara epi aliran. Gbr. iO-2 menunjukkan komponen ini dalam
sode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan hubungannya dengan kurva (mendatar pada asma),
ventilasi yang lebih normal.Keadaan ini pada orang- yang menghubungkan w.aktu dan volume ekspirasi
orang yang rentan terkena asma mudah ditimbulkan total. Karena banyak saluran udara yang menyempit
oleh berbagai rangsangan, yang menandakan suatu tidak dapat dialiri dm dikosongkan secara cepat,tidak
keadaan hipereaktivitas bronkus yang khas. terjadi aerasi paru dan hilangnya ruang penyesuaian
Perubahan jaringan pada asma tanpa komplikasi normal antara ventilasi dan aliran darah paru (Gbr.
(Gbr. 10-1) terbatas pada bronkus dan terdiri dari 10-3).Bergantung pada beratnya penyakit,gangguan
spasme otot polos,edema mukosa,dan infiltrasi sel- • ini mungkin tidak menimbulkan gejala atau hanya
selradangyangmenetap danhipersekresimukiis yang menimbulkan perasaan iritasi pada tr^ea;pada kasus
kental. Penyempitan saluran pernapasan dan lain, gawat napas mungkin tidak dapat diatasi.
pengelupasan sel epitel siliaris bronkus kronis yang Turbulensi arus udara dan getaran mukus bronkus
177
178 BAGIAN DUA GANGGUAN SISTEMIMUN

Arteri pulmpnalis

5f# -■ A :
jlWf:

i- Vena pulmonalls

Gbr. 10-3 Ketldakcocokan ventllasi dan perfusl pada asma.


Karena penyempltan bronkus, alyeolus A tidak mendapat
oksigenasi yang seharusnya dari darah arteri pulmonalls; alveo
lus B berfungsi normal. Sebagal akibat kontrlbusi inl, saturasi 02
rata-rata darah vena pulmonalls menjadi rendah. Pada asma, tetjadi
pergeseran allran darah dari alveoli Ake B tetapl blasanya tIdak
adekuat. Lag! pula hiperventllasi B pada udara kamar tidak dapat
mengimbangi pirau vena-ke-arterl pada A.

mengakibatkan suara mengi yang terdengar jelas


Gbr. 10-1 Perubahan bronkus pada asma kronik. Bronkus kecil selama serangan asma; namun, tanda fisik ini juga
ini menunjukkan perluasan epitel membrana basalis {anakpanah) terlihat mencolok pada masalah saluran napas
dan hilangnya sebagian sel-sel mukosa. Lumen (A) terisi mukus
dan debris sel, dan submiikosa (B) dipadati oleh bahyak sekail sel
obstruktif. Pada asma simtomatik, napas lebih cepat
radang, termasuk eosinofll.,(Dari Sheldon JM, Level! RQ, dan dari normal (walaiipunhal ini cenderuhg menambah
Mathews KP: A manual of clinical allergy, ed 2, Philadelphia, resistensi aliran udara). Selain itu, dada mengambil
1967, WB Saunders Co.) posisi inspirasi maksimal, yang mula-mula dicapai
secara paksa dan melebarkan jalan udara. Kemudian
gambaran ini menetap karena pengosongaii alveoli"
yang tidak lengkap, yang mengakibatkan hiperinflasi
NORMAL toraks yang progresif (Gbr. 10-4). Pada asma tanpa
komplikasi,batuk hanya mencolok sewaktu serangan
mereda, dan batuk membantu mengeluarkan sekret
yang terkumpul. Lebih jarang lagi bila hanya batuk
ASMATK kering yang merupakan manifestasi yang jelas dari
3 asma.* Di antara serangan asma, pasien bebas dari
FEV
mengi dan gejala, walaupun reaktivitas bronkus
meningkat dankelainan pada ventilasi tetap berlanjut.
■S 2 Namun, pada asma kronik, rnasa tanpa serangan
dapat menghilang, sehingga mengakibatkan keadaah
asma yang terus-menerus—sering disertai .infeksi
bakteri sekunder.
Individu dengan asma,baik denganmatlpun tanpa
mekanisme alergi, memiliki kelabilan bronkus yang
I I I
1 2 3 4 - 5 6
abnormal sehingga mempermudah penyempitan
Waktu (detik) saluran napas. Penyempitan ini disebabkan oleh
banyak faktor yang tidak memberikan efek pada prang
Gbr. iPr2 Kurva ekspirasi paksa dari dua crang pria'berumur normal. Dasar dari kecenderunganini tetap tidak jelas,
20 tahun—yang seorang normal dan yahg lain, menderita asma tetapi kelihatannya mirip dengan perubahan
yang cukup berat. Kelandalan kurva in! pada setlap tempat
sebanding dengan kecepatan allran. Ketidakmampu^n menge-
luarkan udara dengan cepat merupakan kelainan ventllasi utama
pada asma,- pemanjangafi waktu ekspirasi paksa adalah bukti
yang jelas adanya' penyempltan saluran hapas. •Disebut asma yang seidra batuk.
Asma Bronkial BAB 10 T79

v.^l

5i

■i-:

''•I'
•3 'vf
is-rs- #;3,
.. '■

if j'iS
.

Gbr. 10-4 Hipetinflasi dada yang ditunjukkan oleh seorang anak lelaki berumur 8 tahuh yang menderita asma. Gambar radiogram (A)
dilakukan waktu status asmatikus berat yang kemudian memeriukan ventilasi mekanls. (Perhatikan gambar, khususnya ruang yarig lebar
antara jantung dan sternum). Radiogram (B) diambll pada masa bebas gejaiaA bulan kemudian dan mehunjukkan keiainan yangjauh lebih
ringan.i

peradanganpadabronkus. Secara fungsional, saluran yang semata-mata disebabkan oleh faktor emosipnal);
napas penderita asma bertindak seakan-akan Pada asma, jaras refleks yang menimbulkan
persarafan beta-adrenergiknya (yang membantu bronkospasme disertai pengempisan rongga dada
mempertahankan saluran napas agar tetap paten) yang kuat, diaktifkan oleh gerakan-gerakan seperti
tidak kompeten, dan terdapat banyak bukti yang tertawa, meniup balon, atau melakukan ekspirasi
member!kesan bahwa pada asma yang khas, terdapat penuh iintuk tes pemapasan.
sedikit hambatan pada reseptor beta-adrenergiknya,
paling tidak secara fungsional. Pengaruh bronko-
konstriktor, yang diketahui secara normal diperantarai
oleh saraf parasimpatik (kolinergik) dan alfa-
SUBKELOMPOK ASMA ^
adrehergik, cenderung menonjol. Dalam praktik,
kelabilan bronkus pada penderita asma dapat Asma harus dibedakan dengan dua keadaan yang
dipastikan dengan memperlihatkan respons yang dijelaskan secara rinci pada Bab 38. Kedua keadaan
nyata berupa obstruktif saluran napas mereka ini adalah bronkitis kronik, ditandai oleh hipersekresi
terhadap inhalasihistamin danmetakolin (zat dengan bronkus secara terus-menerus dan emfisetna, yaitu
aktivitas yang menyerupai asetilkoliri) dalam hilarignya jaringan penunjang paru-paru yang
konsentrasi yang sangat rendah. Mekanisme yang menyebabkanpenyempitanberat saluranpemapasan
sama mimgkin membantu menimbulkan serangan yang teijadi ketika mengeluarkan napas. Keduariya
asma setelahmenghirup udara dinginmaupimkontak dapat menyebabkan mengi dan sesak napas yang
dengan kabiit tebal, debu, dan iritan yang inudah gejalanya itu aikan membiuuk dengan infeksi, kerja
menguap. Jaras saraf yang sedikit diketahui juga berat dan iritan inhalasi. Walaupun atopi siap
menjadi perantara penutupan saluran napas akibat berimplikasipada penderita asmabroitkial diberbagai
rangsangan psikis. (Akan tetapi, jarang sekali asma keadaan, tetapi sulit ditemtikah faktor alergi pada
180 BAGIAN DUA GANGGUAN SISTEMIMUN

sejumlah besar penderita asma. Penderita-penderita khusus asma yang diinduksi oleh kerja (EIA) sering
semacam ini, termasuk bayi-bayi dan mereka yang terlihat ketika bronkospasme yang bermakna timbul
berusia pextengahan dan jugaorang tua, mengalami setelah beberapa menit melakukan aktivitas singkat
hipereaktif bronkus(BHR)yang sering disebut asma dan seringsembuh setelah istirahat. EIA paling sering
idiopatikiyan^heraTti tidak dap^tditerangkan). dijumpai pada anak-anak, dan ciri khas EIA adalah
Beberapa orang dewasa yang menderita asma idio- timbul sebelum pengerahan tenaga pada orang yang
patikjuga terserangpolip hidung,sinusitis berulang, tak memberikan gejala. Walaupun penggunaan tenaga
dan obstruksi saluran pemapasan berat yang mem- total yang dapat menimbulkan gejala EIA mempunyai
berikan respons pada pemberian aspirin dalam batas minimum,namun,jika terjadi pengerahan tenaga
berbagai kombiriasi. Secara khas, obat-obat lain melewatibatas rnmimumird,risiko gejalanyaberbeda-
antiradangnonsteroid(NSAID)seperti,ibuprofendan beda sesuai dengan jenis aktivitas. Umumnya,pada
indometasin juga menyebabkan serangan asma yang tingkat pekeijaan yang sebanding, lari cepat paling
berat pada pasien ini. Namun,asma moderat sering hebat mengakibatkan EIA sedangkan berenang pal
menetap walaupun alergen penyebab yang diketahui ing sedikit mengakibatkan EIA. Sekarang terdapat
telah dihindari,dan rinitis vasomotor(nonalergi)yang bukti-bukti bahwa pendinginan saluran pernapasan
menonjol sering merupakan petunjuk pada penyakit danperubahan air mukosa mempakan hal penting
ini. Menerima laporan penderita gangguan pema yang menentukan terjadinya EIA.
pasan setelah mereka diberi obat-obatan tersebut
adalah penting,karena tidak tersedia tes yang mudah
dan aman. Selain itu, karena intoleransi yang berat
terhadap aspirin dan NSAID dapat teijadi secara DIAGNOSIS BANDING
mendadak,penderita asma dewasa dengan polip atau
sinusitis ataupun keduanya hams mengenali risiko Kareria asma bronkial mempakan gambaran abnor
yang mungkin terjadi akibat agen-agen itu. malresporrs bukan suatu penyakit diskret,maka diag
■ ^rangan asma sering menyertai infeksi vims atau nosis banding memerlukan perhatian pada bentuk
bakteri pada saluran pemapasan sehingga penyakit klinis danfaktor-faktor utama sindrom*ini,serta untuk
dapat menjadilebih berat,dan akhimya memerlukan membedakan asma dari gangguan obstmksifsaluran
perawatan dirumah sakit.Ketika patogen yang terlibat pernapasan lainnya. Lebih jarang lagi, asma pada
pada penderita asma anak-anak sudah ditemukan, orang yang bemapas berlebihan akibat ketegangan
infeksi rinovirus dan virus parainfluenza-telah psikis, atau anak-anak yang bemapas dengan suara
diimplikasikan. Infeksi virus respiratorius sinsitial keras karena adenoid yang membesar,leher pendek,
(RSV)sering menstimulasi kejadian asma yang berat
atau epiglotis yang "lemas". Disfungsi otot laring
d^diikuti pleh periode BHR yang lebih lama.Adanya menimbulkan aduksi pita suara secara involuntar
infeksi sekunder yang bermakna dimanifestasikan yangjuga menyebabkan penyempitan saluran napas
dengan timbulnya demam, pengeluaran dahak secara episodik yang menyerupai (atau bersamaan)
purulen, meningkatnya jumlah sel darah putih atau obstruksi yang ke arah distal. Obstruksi saluran
ditemukannya patogen di dalam dahak. Namun, pemapasan bagian atas menunjukkan asma yang tidak
seringkali satu-satunya tanda adalah asma yang responsif. terhadap pengobatan. Sekali saja asma
menetap. Banyak anak-anak penderita asma yang teridentifikasi,serangan akan muncul dengan gerakan
dipacu oleh infeksi pada masa prasekolah,mengalami fisik(terapi wicara).Pada orang dewasa,hiperaktivitas
alergi hidung klasik atau asma alergi (atopik) di saluran pernapasan setidaknya sering dapat
kemudian hari, walaupun beberapa indikasi dikesainpingkan dengan memperlihatkan respons tes
mengatakan bahwa yangbertanggung jawab adalah yang normal terhadap inhalasi metakolih,sedangkan
"alergibakterial".Karena organisme penyebab sering pada anak-anak, persoalan ini dapat dipecahkan
memsak epitel bersilia dan agen peradangan lokal" dengan pemeriksaan yang teliti, dan gejala-gejala itu
pada bronkus yang labil, maka efek yang memgikan akaii mereda seiring perubahan perkembangan.
pada asma dapat diramalkan.Studi pada hewanjuga Namun,pada tiap umur,pengamh benda asing atau
telah memberi kesan bahwa zat-zat jasad renik
nantinya akan dapat melemahkan aktivitas beta
adrenergik yang sudahtidak adekuat.
Banyak penderita asma mengalami peningkatan
*Sindrom adalah sekumpula'n gejala dan tanda yang terjadi
iriengi dan dispnea (napas pendek yang abnormal) bersamaan secara khas pada suatu penyakit atau kelompok
setiap mengerahkan tenaga. Selain itu,suatu bentuk penyakit terkait.
Asma Bronkial bab io 181

pertumbuhan tumor yang terbatas pada bronkus(atau


laring) dapat mengakibatkan mengi difus yang mirip
dengan asma. Gejala-gejala kekambnhan yang lebih
khas dapat dijumpai pada radang vaskular difus
tertentu (vaskulitis) dan pada tumor karsinoid yang
• 'v.- y-
mengeluarkan sekretjika tumor mengalami metasta
sis ke hati(lihat Bab 42). ♦1

Obstruksi saluran pemapasan yang berat,mampu


menyebabkan gagalnapas dan demam,yang merupa-
kan gambaran khas bronkiolitis pada anak kecil.
Penyakit ini sering kambuh dan sering timbul sebagai
akibatinfeksi RSV.Radang lokal yangberat menimbul-
kan pehutupan pada bagian distal siuran napas kecil, #52 K,
walaupun mekanisme imun humoral dapat juga
memengaruhi proses ini.
Satu gambaran mencolok kadang-kadang teijadi 4
pada orang dengan asma alergi yang disertai pertum
buhan fungus Aspergillus fumigatus dalam lumen
bronkiolus mereka. Walaupun sedikit atau tidak ada Gbr. 10-5 Bronkografi kontras dari bronkiektasis sakular
invasi ke jaringan, organisme ini menimbulkan (menyerupai kantong) pada lobus kiri atas seorang dewasa
respons hebat,yang nampaknya bersifat imunologis, dengan aspergilosis bronkopulmonal alergi menahun. Bronki pada
lapangan paru bawah jelas tidak terserang. CT scan resolusi
berupa respons radang disertai demam hebat,infiltrat tinggi merupakan metode pencitraan yang'dianjurkan akhir-akhir
paru(bayangan)pada radiogram dada,dan terdapat Ini karena tidak bersifat Invasif.(Radiograf ini diterima atas kebaikan
banyak eosinofil dijaringan dan darah perifer. Orang- dari Terry Siiver. MD)
orang yang terserang nierasa lelah,berat badan turun,
asma berat dan mengeluarkan sumbatan mukus
bronkus yang dapat menunjukkan adanya jamur
sebagai titik-titik pertumbuhan yang sangat kecil dan dikelilingi. Kehilangan dukungan elastik ini, menye
bewama gelap. Reaksi kulit y^g cepat berupa urtika babkan saluran napas cenderung menutup pada
dan merah akibatfungus terlihat mencolok,dan kadar waktu ekspirasijika tekanan diluar dinding melebihi
total IgE serum sangat tinggi. Antibodi yang memicu tekanan di dalam dinding.Penderita dapat diperkira-
IgG spesifik untuk organisme ini juga diperlihatkan kan aikan mengalami suatu periode dispnea danmengi
pada kelompok ini. Penekanan penyakit dengan pada setiap saat peningkatan usaha bernapas
adrenokortikosteroid dalam dosis yang cukup (lihat (biasanya sewaktu keija keras),dan bukan mengalami
kemudian dalam bab ini)dapat dilakukan dan mutlak serangan spontan seperti yang menjadi ciri khas bagi
perlu, jika kerusakan bronkus ireversibel (bronki- penderita asma,yang cenderung timbul pada waktu
ektasis)ingin dicegah(Gbr.10-5). istirahat, atau b^kan pada waktu tidur. Prognosis
Bronkitis kronik dan emflsema pulmonal sering emfisema sangat buruk disertai ketidakmampuan yang
perlu dibedakan dengan asma bronkial, jika tidak semakin meningkat dan diagnosis ini tidak dapat
terdapat bukti faktor-faktor alergi, khususnya pada dianggap ringan.Akan tetapi,penderita asma dengan
orang tua. Bronkitis kronik sering merupakan satu. infeksi berulang dapatjuga menderita bronkitis kronik,
keadaan peradangan dan hipersekresi bronkus yang dan penderita bronkitis berat akhirnya dapat juga
kronik dan sering berjalan progresif lambat yarig menderita emfisema,sehingga tidak mungkin untuk
ditandai dengan batuk dan produksi dahak yang membedak^ kedua penyakit ini dengan pasti pada
berlangsimgselama berbul^-bulan sampaibertihun- saat yang bersamaan. Sebaliknya, bila dada hiper-
tahun. Sebagian penderita bronkitis kronik juga inflasi, yang dibuktikan dengan radiogram atau
mengalami serkngan obstruksi saluran napas—yang pemeriksaan fisik, secara kebetulan (dan salah)
temyata merupakan suatu bentuk asma idiopatik— dianggap sebagai "emfisema" maka tanda yang
setelah penyakitnya sudah lanjut. Sebaliknya, emfi- penting telah dinyatakan tanpa dasar.Sebenamya,bUa
sema pulmonal menunjukkan perubahan-perubahan diberikan pengobatan yang baik, hiperinflasi dan
anatomis ireversibel yang mencolok disertai deformitas toraks pada penderita asma muda,dapat
kehilangan dinding alveolus difus yang dalam sembuh total,dan secara anatomi maupun fungsional
keadaan normal mendesak keluar bronkus yang akan kembali normal. *
182 BAGIAN dua' gangguansistemimun

3. Obat-obatan anti radang merupakan pengobatan


PERTIMBANGAN PENGOBATAN
yang utama untuk semua tapi diberikan yang
JANGKA PANJANG PADA ASMA paling minimal untuk asma.
4. Akibat peningkatan intensitas gejala seharusnya
BRONKIAL
disarankan satu bentuk pre-planned yang memberi-
kan perencanaan untuk meningkatkan status
Peijalanan penyakit yang panjang merupakan ciri khas fungsional penderita.* Pengetahuan pasien dan
penyakit asma dan keadaan hiperreaktivitas bronkus penyediaan informasi pentingimtuk mendapatkan
yang menyertai penyakitini memaksadntuk dilakukan hasilyang baik.
tindakan pengobatan yang memerlukan waktu lama. Agen adrenergik-beta(misalnya,metaproterenol,
Pada penderita yang terbukti terdapat faktor-faktor pirbuterol, albuterol) menjadi obat antiasma yang
yang diperantaraiIgE,usaha-usaha untuk merigurangi paling banyak digunakan.Obat-obat tersebut memper-
pajanan terhadap alergen inhalasi yang sudah lihatkan efek adrenergik-beta yang terutama, yaitu
diketahui(danbila diperlukan terhadap imunoterapi) melemaskan otot polos saluran pernapasan dengan
sangat bermanfaat (lihat Bab 9). Men^dndari iritan, meningkatnya denyutjantung dankekuatan kontraktil
khususnya asap tembakau, dan pengobatan pada yang lebih kecil (adrenergik-betaJ. Namun, efek
infeksi bakteri pernapasan yang membandel tersebut tidak hilang pada pengobatan terbaru, dan
umumnya sangat bermanfaat namun seringkali tremor otot, mengantuk, dan stimulasi psikomotor
terlupakan. merupakan efek tambahan yang disebabkan oleh beta^-
Parfum,pembersih aerosol,kosmetik,bau masakan intrinsik.Perbandingan secara langsung menegaskan
yang tajam, zat-zat pelarut, dan bau cat yang bahwa preparat inhalasi menyebabkan pemulihah
menyengat, secara potensial juga merupakan risiko asma yang lebih efektif dan cepat,dengan efek samping
yang harus dipertimbangkan untuk dihindarl. Udara sistemik yang lebih ringan dibandingkan dengan agen
dingin merupakan bronkokonstriktor lain yang yangsama namun diberikan secara oral. Dengan dasar
pengaruhnya dapat dikurangi dengan memakai syal ini, manfaat dari'adrenergik-beta khususnya yang
atau masker penutup hidung dan mulut untuk berupa aerosol, dapat juga digunakan secara luas
memanaskan udara. Diperlukan sekali untuk untuk obat jenis lain (misalnya, kortikosteroid,
menambah kelembapan pada udara yang kering dalam antikolinergik). Namun, ketergantungan terhadap
rumah (untuk menjaga kelembapan relatif paling
bronkodilator yang berbentuk aerosol dan mengarah
sedikit 30%),walaupun alat untuk mempertahankan kepada penggunaannya yang berlebihan, akan
kelembapan yang tidak terawat dengan baik dapat membahayakan dan menyebabkan asma yang fatal.
menjadi sumber aerosol jasad renik. Rencana Lagipula, karena pasien telah dapat mengontrol dan
pengobatan yang teratur dapat mengurangi kelabilan telah terbiasa dengan penggunaan aerosol, akan
bronkus secara efektif dan dengan demikian akan timbul pemakaian obat untuk hal-hal yang buruk.
meninggikan ambang respons penyumbatan saluran Akhir-akhir ini telah diketahui bahwa agonis-beta aero
napas.
sol sendiri hanya cukup untuk asma ringan, yaitu
Baru-baru ini terdapat bukti bahwa prevalensi asma yang terjadi paling banyak sekali atau dua kali
asma dan mortalitas akibat asma meningkat secara dalam seminggu, dan biasanya cepat hilang dengan
menyeluruh dan harapan yang selalu ada pada setiap pemberian obat-obatan tersebut. Gejala yang lebih
pengobatan terbaru telahmenyarankan satu pemerik- parah dan sering, memerlukan pengobatan anti-
saan ulang yang lebih luas untuk pengobatan asma; inflamasi tambahan (lihat pembahasan berikutnya)
Akibat petunjuk tersebut mencerminkan beberapa dalam jadwal yang normal.Program obat-kombinasi
peningkatan prinsip yang diterima: telah meningkatkan penggunaan salmeterol inhalasi,
dua kali sehari,untuk efek yanglebih besar,walaupun
1. Seluruh keparahan yang disebabkan oleh asma agen ini tidak dapat menyembuhkan asma akut
berbedajauh antar penderita danbervariasi secara dengan cepat. Antagonis leukotrien(lihat pembahasan
khas pada setiap penderita seiring berjalannya berikutnya)dapatmemberikan keuntungan tambahan.
waktu • Pengobatan dengan obat adrenergik-betajsecara oral,
2. Program pengobatan untuk meningkatkankemam-
puan (dan kerumitan) sesuai untuk mengontrol
asma dari keadaan yang semakin parah (misal,
pendekatan secara bertahap). *Penentuan objek seperti nilai aliran puncak yang ditentukan
pasien bermanfaat.
Asma Bronkial BAB 10 183

lebih sedikit digunakan bila gejala-gejalanya resisten. termasuk iritasi tenggorokan, infeksi Candida pada
Nainun,adrenergik-betajbentuk sirup dan salmeterol orofaring,dan miopatilaring(tidak berfungsinya otot),
berguna untuk anak-analc,jika diberikan untuk asma yang menimbulkan suara serak. Pasien yang meng
yang khas atau yang jarang timbul, kondisi yang gunakan kortikosteroid inhalasi dapat menurunkan
singkat (misalnya, infeksi saluran pernapasan, kejadian yang tidak menguntungkan dengan secara
terpajan alergen yang sudah diperkirak^)juga dapat cepat membasuh mulut mereka menggunakan air
menimbulkan gejala. keran setelah pemakaian obat inhalasi.
Mengenaliperadanganbronkus mulai dari ciri-ciri Atropin dan agen antikolinergik terkait telah
dan prinsip asma, telah menyebabkan peningkatan memperlihatkan aktivitas sebagai relaksan otot
dalam memusatkan perhatian untuk menurunkah bronkial. Inhalasi congener aerosol, ipatropium
jumlah dan aktivitas sel-sel pada saluran pernapasan. bromida mencapai bronkodilasi sedang tanpa efek
Jika perubahan tersebut mengikuti sekresi sel mast samping yang diharapkan dari antagonis sistem
yang diperantarai oleh IgE, sodium kromolin dan muskarinik.Ipratropium khususnya digunakan pada
nedokromil telah memperlihatkan nilai profilaksis. asma yang telah mengalami komplikasi bronkitis
Kemampuan obat yang relatif aman tersebut untuk kronik,namun dapatjuga menguntungkan pasien lain
menahan respons saluran pernapasan terhadap yang memiliki masalah saluran pernapasan. Efek
alergen spesifik dalam laboratorium-tantangan merugikan jarang terjadi. dan usaha-usaha terus
provokatif dapat secara realistis menunjukkan dilakukan untuk menjelaskan indikasi yang lebih baik
manfaat klinisnya yang diobservasi. Namun,apakah imtuk agen-agen tersebut.
proses yang didasarlIgE itu sendiri terkenabelumjel^, Keuntungan pemberian obat-obat antiasma dalam
karena agen-agen tersebut dapatsering menekan EIA, bentuk aerosol sekarang ini, diluar dugaan dijadikan
dan akibat lain terhadap sel mast sendiri sudah jelas alasan untuk melepaskan agen-agen berukuran mikro,
diperkirakan. seperti bubuk kering yang temyata memberikan hasil
Apapim bentuk dari sodium kromolin dan nedo penetrasi yang baik khususnya pada saluran perna
kromil untuk terapi obat,mungkinberupa kortikoste- pasan. Walaupun peningkatan kekuatan preparat
roid inhalasi, sekarang siidah diterima secara luas MDI telah dipromosikan bahwa preparat tersebut
untuk pengobatan bahyak orang yang menderita asma membutuhkan lebih sedikit inhalasi, masih banyak
dengan gejala. Beberapa agen yang dipasarkan dalam pasien yang tidak menggunakan alat ini dengan benar.
inhalasi dosis-terukur(MDI)*,memberikan efektivitas Yang lebih sering,kesalahan teknik inhalasi membatasi
topikal dan metabolisme cepat(hepatik) pada setiap penyampaian obat ke saluran napas trakheobronkial
obat yang diabsorpsi; beberapa obat tersebut diper- dan meningkatkan penumpukan obat pada permu-
bolehkan dikonsumsi dua kali sehari untuk mening- kaan mukosa orofaringeal dari absorpsi sistemik yang
katkan efek kerjanya.Kortikosteroid inhalasi merupa- telah terjadi. Kesalahan prinsip. yang diketahui
kan terapi tambahan yang secara signifikan termasuk:
menurunkan morbiditas asma, hipereaktif bronkus 1. Kegagalan untuk menyelaraskan inhalasi dari
terkontrol, serta jumlah dan tingkat keaktifan pera- discharge nebulizer.
dangan sel-sel saluran pernapasan. Efek ini hampir 2. Waktu yang tersedia tidak cukup imtuk membiar-
selalu berhubungan dan rutin tercapai tanpa efek kan aerosol bercampur dan terdeposit pada jalan
samping sistenuk akibat penggunaan kortikosteroid napas sebelum ekshalasi pasif timbul.
oral maupun parenteral. Walaupun terdapat faktor- 3. Penangkapan dan menghilangkan keefektifan
faktor yang aman ini, pada kasus yang jarang, efek partikel yang bergerak cepat dengan penahan
ekstrabronkjal dapat muncul bila dosis yang dianjur- orofaringeal(misal,gigi,lidah,uvula).
kan terlewati; hiperkortikisme dapat timbul pada Kotak 10-1 berisi daftar poin-poin teknik untuk
pasien tertentu yang menggunakan dosis biasa.Selain' merigoptimalkan penyampaian aerosol pada jalah
itu,efek samping lokal dapat'timbul pada dosis yang napas bawah beberapa detik setelah disemprotkan.
disarankan dan dapat meningkat sebanding dengan Banyak kekurangan-kekurangan yang akhirnya
peningkatan penggunaan obat. Efek samping mi hilangjika MDI digimakan bersama spacer,yang pada
dasamya merupakan tempat menyimpan aerosol. Alat
tipe ini penting untuk pemakaian pada anak-anak dan
pada banyak orang dewasa, serta secara signifikan
•Perubahan dari klorofluorokarbon ke Hhgkungan yang lebih menambah penyimpanan dalam paru(Gbr.10-6).
diterima oleh propelan akan timbul secara perlahan pada Walaupun bukan merupakan obat pilihan pertama
produk-produk aerosol ini. yang terbaru untuk pasien rawatjalan,masih ada pilih-
184 BAGIAN DUA " GANGGUANSISTEMIMUN

V . I"
T~-

•i^

X
fs-lv'St

Gbr. 10-6 Alat "pelega" {spacer) yang dijual bebas untuk dipakai bersama nebulizer bertekanan. Mat ini disebut juga inhalasi dosis-
terukur (MDI). Spacermemiliki ruangan pencampur agar partikel-partikel yang disemprotkan dengan cepat dapat diperlambat, sehingga
dapat dipakai secara lebih efisien pada Insplrasl.berikutnya.

dibutuhkan(misal,infeksi pernapasan).Namun,bagi
banyak pasien, efek sampingnya (diketahui dengan
Pertimbangan-Pertimbangan Bagi Pemakai baik) mencegah keefektifan penggunaan obat ini
Inhalasi DosiS'Terukur(MDI). melaluimulut.

.kaii';aga|'1sinyaijercam i Walaupun penggunaannya lebih jarang, teofilin


dVn:balil^ah.:(se!hing bptoteeradadratas: tetap merupakan fungsi obat antiasma fungsional bagi
.r'^%49^^n%ad9;dlrnasukfen ke rnuiute;(mppfhp/ece|). ^ pasien tertentu. Agen metikantin ini digunakan untuk
: ^untuk mppglsi^ruairigan yang meningkatkan bronkodilasi dengan cara menghambat
'j2/;'';Setel^^:eksh^ tempal^jri'moUthplbm^ ]
;-»"'cdu;a:jari'd4rljbiblr;y^ (Gatat6n:"Ketika:'''^ fosfodiesterase ototjalan napas,yang mengakibatkan
'v-':;,;f|pace4^igun;aka4,i'^ peningkatan tingkat siklus adenosin monofosfat
i^^':;;k4iuarhya?kat)^ r -'."r'" (cAMP)(Gbr.10-7); namun,efek lain dapat memberi
;;3;;^]Sfcaxa ;bejSarna4ni',awiMn kontribusi(atau predominan).Beberapa preparat yang
'^c_;,''|hspirasT'pl^^ ~ .V
ti4Y''.<Tdnanip4p35^ Ssafeodpl-diikUti' ^ , dijual dipersiapkan untuk dapat diabsorpsi dengan
r^'':;akshalasr secara pasif],ulapgiicarasJtiingga^^ baik dan aktif rmtuk 8 sampai 12jam atau selama 24
iy^ii'desuaKk^^^^ ^ ." iy" .j -■ jam. Efek obat berkaitan erat dengan kadar darah
r5:t!.:Bila,dibut4bkan (mfealydb'ngan Kprt secara bersamaan,dengan keuntimgan maksimal yang
yi.'ymulut.dap^tenggbrpl^ndao; buang-'ha^^^ diharapkanpada kisaran8sampai18|xg/ml;dibawah
v6jy'G4tafjumia1);.!^an|dibirup^ '
i!,,;y;tota}iielah:|0rca|3a|y(;llscb angka inirespons lebih rendah dapat teijadi.Demikian
ydud^biWdbkimebgandung.obat:^^^ s" juga risiko toksisitas meningkat pada kadar serum;
yy S'sMeiabhyay''""y, • ; i -yy --v';yy nilai yang lebih besar dari 20 i^g/ml paling baik
dihindari. Respons individu sangat bervariasi.
Namun, pada beberapa pasien, keracunan biasanya
an.pemberian obatsecara sistemik untuk mengontrol menyebabkan mual dan muntah,dan potensi terjadi-
gejala bila pengobatan lain gagal. Misalnya, penam- nya kejang yang serius dan kolaps kardiovaskular
bahan beta-agonis oral pada program pemberian agen mungkin adalah tanda pertama adanya dosis yang
inhalasi dapat mengembalikan kenyamanan pasien berlebihan. Selain itu, beberapa obat-obatan (misal,
selama bernapas atau menaihbah waktu yang antibiotik makrolid,simetidin)diperkirakan mening-
AsmaBronkial bab io 185

katkan kadar serum teofilin dengan cara menghalangi terakhir harus menunjukkan periode singkat(dimulai
metabolismenya. Dengan kemampuannya menilai lebih dari 36 jam setelah pemberian) bila tidak ada
penggunaan serum,teofilin tetap digunakan,khusus- lagi efek obatnya, karena dosis selang sehari yang
nya sebagai pengobatan yang diberikan sebelum tidur diperlukan sering lebih dari dua kali dosis yang
untuk mencegah asma selama tidur". dibutuhkan pada pemberian harian.
Kortikosteroid memiliki kemampuan sebagai Seseorang yang memerlukan kortikosteroid
antiinflamasi untuk menekan asma, tetapi selain itu sistemik memiliki keinginan khusus untuk meng-
juga terdapat efek samping yang serius bila digunakan optimalkan terapi obatlain dan pengobatan alergibila
dalaiTi waktu yang lama. Keadaan yang berlawanan ada. Selain itu, kontribusi yang mungkin terhadap
ini dapat ditangani pada banyak pasien dengan keparahan gejala-gejala oleh faktor-faktor seperti si
pemakaian agen-agen inhalasi secara teratur (misal, nusitis paranasal kronik,.refluks gastroesofagus,dan
budesonid, beklometason, flunisolid, triamsinolon, disfungsi pita suara pantas dipikirkan.
flutikason); namun, tidak jarang, pasien asma yang Karena pengontrolan asma mungkin meiributuh-
bergantung pada pengobatan kortikosteroid oral kan dosis kortikosteroid,danagen lain mengesankan
regular untuk mempertahankan fungsi yang dapat efek samping yang tidak dapat diterima, pencarian
diterima. Untuk individu ini, yang sesuai adalah aktif untuk pendekatan-pendekatan yang baru terns
pengontrolan gejala secara adekuat dengan agen berlanjut. Tanda yang tidak lengkap menunjukkan
harian dosis terendah yang cepat dimetabolisme senyawa emas dan metotreksat dosis rendah,dua kali
seperti prednison atau metilprenisolon. Alternatif seminggu sebagai obat-obat antiasma "steroid spar
lainnya adalah pemberian kortikosteroid dosissedang ing" walaupun pendekatan ini tidak memberikan
dua hari sekali mungkin efektif untuk menurunkan efek keuntungan klinik.
samping sistemik dan menekan fungsi hipotalamus- Banyak sel dalam saluran napas penderita asma
hipofisis-adrenokortikal. Manfaat yang disebut menghasilkan leukptrien yaitu,satu kelompok hasil

Agonisalfa-adrenergik Penyekat alfa


(norepinefrin) (fenoksibenzamin)
Agonis bela-adrenergik
(terbutalin) Agonis kcllnergik .
(metakolin)
Antagonis
Penyekat beta kcllnergik
ATP (propranolol) (atropln)
Adenilat Guanilat GTP
siklase Otot polos
siklase
bronkus

Gbr. 10-7 Kerja obat yang memengaruhi patensi


bronkus, balk secara langsung {bagian atas) atau
dengan mengubah pelepasan zat mediator dari sel
mast {bagian bawah). Garls lurus menunjukkan
potensiasi dari suatu efek; garls bergelombang
menunjukkan efek yang menghambat. Makna sentral
Leukotrien dan efek melawan dari siklik AMP dan siklik GMP
histamin pantas mendapat perhatian. Kadar siklik AMP
cAMP cGMP ditlngkatkan oleh agonis-beta yang bekerja pada
-M- Kromolin adenilat siklase dan dengan menghambat efek
fosfodiesterase (misalnya, oleh teofilin). Kadar siklik
GMP dinaikkan oleh agen-agen kollnerglk (misalnya,
metakolin) dan mungkin oleh agen adrenergik-alfa.
Pengaruh teofilin dari obat-obat lain pada siklik GMP-
Sekresi fosfodiesterase aktif tidak jelas. Pengaruh bronko-
sel mast konstriktlf dari agen adrenergik-alfa dapat meng-
Fosfodiesterase
gambarkan hambatan siklik AMP atau peningkatan
sintesis siklik GMP.Jangkauan efek kortikosteroid tidak
jelas, tetapi berhubungan dengan meningkatnya daya
5'AMP 5'GMP
responsif terhadap agen-agen adrenerglk-beta dan
penurunan gerakan sel radang ke dalam jarlngan
Teofilin napas.
186 BAGIAN DUA GANGGUAN SISTEMIMUN

oksidasilipid yang meningkatkan spasme otot polos, sederhana seharusnya tidak diabaikan, dan banyak
kebocoran cairan vaskular,serta meningkatkan kerja serangan asma ringan yang mereda bila pasien duduk
neutrofil dan eosinofil.Berdasarkan efek-efek tersebut, tenang, bernapas secara perlahan, dan meminum
keimtungan yang didapat penderita asma dari obat sedikit cairan hangat.
yang menghalangi sintesis leukotrien atau efeknya
pada jaringan, tidaklah mengherankan. Zileuton
adalah antagonis obat sintesis yang berperan pada 5- Pendekatan Pengobatan pada Asma
lipoksigenase, merupakan enzim oksidatif yang yang Berat
penting.Satu kelompok agen yang kedua(zafirlukas,
montelukas)menyekat reseptor imtuk leukotrien(LT), Walaupun dengan pengelolaan yang benar dapat
khususnya LTD^. Obat minum ini bermanfaat bagi meningkatkan prognosis yang baik untuk sebagian
banyak pasien dan aman,walaupun diberikan dalam besar penderita asma, keganasan penyakit tersebut
dosis harian. Namun, tidak terdapat kriteria yang dapat timbul, dan membutuhkan pengobatan yang
dapat memprediksikan keberhasilafinya pada lebih intensif atau perawatan dirumah sakit,dan yang
individu-individu tertentu.Disfungsi hatijarang teijadi lebih jarahg lagi adalah berakibat fatal. Peningkatan
dan disarankan untuk..mengawasi indikator gejala yang terus menerus seringkali mengikutiinfeksi
laboratoriumnya, paling tidak pada awal terapi. pemapasan atau putus zatsecara mendadak obat yang
Akhir-akhir ini, montelukas adalah yang paling dibutuhkan dalam menekan gejala. Namun,
banyak diterima (sebagai Singulair) namun, terpajannya alergen itu sendirijarang menyebabkan
antileukotrien tambahan pasti tetap akan diikut- harus dirawat di rumah sakit.
sertakan. Seringkali penderita mencari bantuan medis hanya
Antihistamin tidak memberikan manfaat yang setelah berhari-hari gejala niemberat.Dalam masa ini,
pasti, walaupun pada asma alergi, dan mungkin pemasukan cairan dan kalori yang sedikit disertai
dipersulit juga dengan masalah mobilisasi sputum dengan peningkatan kerja pernapasan, dan
karena sekresi yang kering. Sifat ekspektoran iodida kehilangan cairan dapat menimbulkan dehidrasi dan
dan gliseril guaikolat (guaifenesin) masih kontro- asiddsis metabolik yang berat, serta penyumbatan
versial pada dosis yang sama-sama menyebabkan mukus bronkus yang progresif. Seperti sudah
iritasi gastrointestinal.Jika mobilisasisputum menjadi ditekankan sebelumnya,taraf obstruksi saluran napas
satu masalah, manfaat hidrasi sistemik yang tidak sama dan, walaupun terjadi kompensasi

7,5-
7.3-
^ 7.1

70-
£ -80
60.
-60
50.
-40^
40.
VCOz -20
30-

100
FEV 1.0(persen normal)

Gbr. 10-8 Perubahan pada kerja pernapasan, pH arteri, PO2, dan PCO2 yang diobservasi pada penderita asma dengan peningkatan
obstruksi jalan napas yang berat {kin ke kanan). HIperventilasi adekuat untuk menurunkan PCOjdan meningkatkan pH hingga memperberat
penyempltan dan penyumbatan jalan napas.
Asma Bronkial bab io 187

vaskular, mengakibatkan ventilasi dan aliran darah hipotensi,dan kejang; namun,tetap harus dipersiap-
di daerah^paru tertentu menjadi tidak sempurna. kan fasilitas yang diperlukan untuk dapat segera
Akibat perbedaan ini, maka ada bagian-bagian aliran menangani efek samping ini secara tepat. Asma berat
darah paru yang tidak mengalami aerasi dan keadaan yang menetap paling sedikit 24jam,dan tidak dapat
ini menyebabkan hipoksia serta cenderung meng- diatasi oleh dosis optimal epinefrin dan dosis teofilin,
hambat pembuangan COj.Defisit CO2 mudah diatasi sering dinamakan status asmatikus. Keadaan ini
oleh usaha pemapasan, yang dapat membersihkan merupakan ancaman serius yang mematikan dan
gas yang tel^siap untuk berdifusiini dengan melaku- harus segera dilakukan perawatan di rumah sakit
kan hiperventilasi sebagian kecU alveoli yang diperfusi secara intensifdengan pengobatan kortikostreoid dosis
secara adekuat. Karena hiperventilasi secara khas tinggi.
merupakan respons awal terhadap meningkatnya Sebagian besar penderita asma yang dirawat di
penutupan jalan napas, maka tekanan parsial CO2 mmah sakit memerlukan hidrasi tambahan untuk
(PaCOj)dalam darah arteri sering di bawah nilai nor menggantikan kekurangan air yang dapat beijumlah
mal(40 mmHg)sesuai keparahan asma yang ringan sampai beberapa liter. Pemberian oral jarang dapat
atau sedang.Karena itu, kenaikansampainormal atau mengatasi hal ini, selain itu kemungkinan untuk
peningkatan kadar PaCOj menandai bahwa sudah terjadinya aspirasi cukup besar, kecuali jika pada
terjadi penyumbatan stadium lanjut dan berbahaya penderita yangsesak ini diberi cairan dan pengobatan
(dan ventilasi-perfusi yang tidak sesuai)..Demikian secara parenteral. Jika tidak diberikan tambahan
juga tak ada kompensasi terhadap defisiensi oksigen pada penderita status asmatikus, hampir
pengambilan Akibatnya,"nilai PaOjturun secara selalu teijadi hipoksemia dan sebaiknya diperbaiki
progresif,seiring asma bertambah berat.Peningkatan sampai paling sedikit 70 mm Hg setelah penentuan
substansial kerja pemapasan memperberat keadaan gas dar^ arteri awal. Paling baik diberikan oksigen
ini karena secara nyata menambah penggunaan O2 tambahan yang sudah dilembabkan, 24% atau 28%
untuk bemapas dan ancaman pembentukan 002- dengan masker ventilasi(Gbr.10-9) atau jika unit ini
Akhirnya, ventilasi tidak cukup untuk kebutuhan tidak ada,dapat diberikan dengan memakaisungkup
metabolisme sistem pemapasan.Gbr.10-8 merupakan hidung.
ringkasan perubahan-perubahan yang ditemukan Bila sudah dipastikan bahwa tidak terdapat
dalam berbagai parameter pada penderita asma yang respons bronkus terhadap epinefrin, maka agen ini
semakin berat. dihentikan, walaupun pada beberapa penderita
Pemberian epinefrin tetap merupakan langkah pemberian agen adrenergik inhalasi dengan dosis
peftama yang sesuai untuk pengobatan darurat asma, teratur mungkin memberi hasil.Selain itu,kebutuhan
walaupun agen-agen inhalasi adrenergik-beta(misal- akan antibiotika harus ditentukan setelah diperoleh
nya,metaproterenol,albuterol)seringsama efektifnya, hasil biakan yang sesuai.
khususnya bila dinebulisasikan secara perlahan Pada status asmatikus, kortikosteroid sistemik
dengan menggunakan kompresor. Bila tidak ada dapat menyelamatkan hidup dan biasanya mulai
perbaikan yang berarti dalam 1jam atau kurang,hams diberikan pada saat atau sebelum masuk rumah sakit.
diambil tindakan lain. Asma yang tahan epinefrin Dosis tinggijuga langsung diberikan pada penderita
sering memberi hasil bila diberi aminofilin intravena, yang sudah pemah diberi steroid, baik untuk meng-
walaupun peningkatan kortikosteroid intravenajuga hentikan serangan asma berat sebelumnya atau yang
berguna. Karena kemungkinan penderita sudah diberikan untuk indikasi lain dalam waktu 6 sampai
melakukan pengobatan sendiii selama beberapa jam 12bulan sebelumnya,sebagai pengobatan rawatjalan
dengan obat-obat seperti efedrin atau dengan tablet yang teratur. Untuk infus intravena lebih disukai pre-
teofilin maka perkiraan atas sisa-sisa pengamh obat parat hidrokor&on atau metilprednisolon,walauptm
di pam merupakan suatu kehamsan untuk dilakukan. dengan preparat ini, paling tidak diperlukan waktu
Bila keadaan memtmgkinkan,maka penetapan yang beberapajam sebelum efek terapeutik timbul.
cepat kadar teofilin serum dapat digunakan untuk Untuk mencapai'hasil yang memuaskan pada
meramalkan pemberian dosis awal.Orang-orang yang penanganan status asmatikus,dibutuhkan pemantau-
tidak mengandung teofilin dalam darahnya dapat an yang ketat dari keadaan pasien,segera mengenali
menerima5 sampai6 mg/kg obat disuntikkan secara keadaan yang memburuk,dan dapat mengantisipasi
manual ke dalam vena secara perlahanrlahan,selama masalah. Komplikasi-komplikasi yang sering teijadi
paling sedikit 10 menit,atau dengan "tetesan''infus. dapat berupa pneumotoraks, pneumomediastinum,
Pemberian secara berhati-hati akan memperkecil aspirasi, keracunan obat atau idiosinkrasi, dan gagal
kemungkinan timbUlnya efek samping seperti muntah, jantung atau gangguan iramajantung.Penyumbatan
188 BAGIAN DUA GANGGUAN SISTEMIMUN

arteri. Keadaan klinis dan PaCOjarteri berhubimgan


erat,. dan kecenderungan yang meningkat ini men-
cemaskan, walaupun nilai absolutnya mungkin
normal (yaitu 40 mmHg) atau hanya meningkat
sedikit. Jika kadar PaCOj melebihi 55 mmHg,
^ walaupun pengobatan optimal, ventilasi mekanik
harus diberikan rmtuk memulihkan pertukaran gas
yang adekuat. Untuk tujuan ini,biasanya dipilih ven
tilator bersiklus-volume setelah pemasangan pipa
endotrakeal bermanset lunak; trakeostomi jarang
diperlukan. Perincian penggunaan respirator tidak
dibicarakan dalambab ini.Bantuan ventilasi pada sta
tus asmatikus biasanya hanya dibutuhkan selama 24
sampai 60 jam,jika telah nampak perbaikan setelah
pemakaian bronkodilator, steroid, antibiotika, dan
- J
agen-agen lain.
Bagi banyak penderita asma berat yang dirawat di
rumah sakit, mendapatkan hasil auskultasi dada yang
bersih merupakan tujuan yang realistis, walaupun
ft ■ hasil-hasil tes ventilasi(waktu ekspirasi paksa,FEVj,
rw" kecepatan menghembus maksimal pada tengah-
ekspirasi) mungkin masih sedikit abnormal; pada
penderita lain perubahan ireversibel bronkopulmonal
mungkin menghindari terjadinya keadaan bebas
mengi.Pada kedua kasus tersebut,pengobatan intensif
dilanjutkan terussampai tercapai efek maksimum,dan
Gbr. 10-9 Masker berisi oksigen dengan konsentrasi berbeda- kemudian penderita dipersiapkan untuk menjalani
beda, memakai efek Venturi, membantu pengendalian pemberian program pengobatan jalan. Selama masa penyem-
Og. Dengan memakai peraiatan khusus Ini, dapat diberikan buhan,respons bronkus terhadap epinefrin dan aero
konsentrasi Oj pada waktu inspirasi sebesar 30% sampai 55%. sol adrenergik-beta umumnya dapat timbul kembali.
Selama fase penyembuhan, produksi dahak sering
meningkat; namun, sekret masih sulit dibersihkan
saluran napas yang meluas dapat timbul secara cepat walaupun telah diberikan hidrasi optimal dandiguna-
ditandai dengan mengi yang berkurang dan ditandai kangliseril guaiakolat(yang mempunyai efek ekspek-
juga oleh suara napas yang terdengar jauh pada toran kurang kuat). Fisioterapi dada (yaitu, perkusi
daerah yang terserang (suatu kombinasi yang tidak manual pada dada secara berulang disertai dengan
menyenangkan).Kemunduran nyata sering didahului drainase postural) sekarang dapat dilakukan pada
rasa kantuk,kebingungan,dan penurunan tonus otot, banyak rumah sakit.Tindakan ini kelihatannya.mem-
serta berkurangnya usaha pemapasan yang menandai permudah mobilisasi dahak dan kadang-kadang
kelelahan fisik umum. Keadaan ini akan berlanjut dapat melepaskan sumbatan bronkus yang sulit
menjadi ventilasi alveoli yang tidak adekuat,disertai dikeluarkan,sehingga memungkinkan pengembangan
memuncaknya hipoksia dan peningkatan kadar COj kembali daerah yang telah mengalami atelektasis.
Asma Bronkial bab io 189

^ONSEP KUNCI
Asma adalah satu keadaanklihis ysing ditandai Bronkitls kronik serlngkalj merupakan kpndlsl
progresif lambat peradangan; bronkus dan
yapg reversibel,. biasanya di antara episode hipersekresl-yang:ditandai dengan batuk dan
terdapatperlodepemapasanVangilebih normal! produksi sputum dalarh waktuyabg[ama.Satii!
Keadaari inl, pada orarig yang mudah.terkena' baglan asmasering berkembang sebagal per-;
asma, dicetuskan -oleh, berbagal stfmulus,' ubahan bronkus yang progresif.
menunjukkan danimeningkatkan keadaan khas Emflsema paru terkadang mengHasilkan
hipereaktif bronkus.^ ' perubahan anatomi'menpnjol, tidak reversibel
Penderlta asma, yang mengalami perlode dehgan hilangnya dihding alveolar secara
simtomatikj tidakrriampu mencapal nilai normal menyebar, yang-normalnya rhendesak kelu'ar
allran udara selamaTespirasI(terleblh padasaat
eksplrasi). . - "" 'pbat-obat antiinflamasi rrierupakan pengobatan
Penderlta asrna,dengari maupun tanpa meka-. dasar Untuk semuanya namunyang paling mini
nisme alergi, sama^sama memlliki bronkus mal untukasma'. Agen Irthalasi beta^adrenerglk
dengan !abilltas.yang tidak normal yang men- (mlSalnya,rnetaproterenol, plrbuterol, albuterol)
dorong terjadinya penyempltan saluran napas tetap merupakan obat-obat antlasma yangpal-
akibat berbagal faktoryangpada orang normal
tidak memlliki efek. ' " ■ „ , . . akut. ^
Secara.fungsionali jalan riapas asmatlkmenun- Beberapa agen kortlkosteroid, yang juga diguna-J"
jukkan bahwa patensi inervasi beta adrenergik- kan untuk MDI. memberlkah efektlyitastoplkal ■
nya tidak kompeten, dan-paling tidak.secara
fungsional,'. blokade sebaglan reseptbr beta- diabsorpsl.,'

Asma sering terjadibersamaan dengan Infeksl katkan prognosis yang balk untuk sebaglan
pernapasankarenavirusataubakten.dan dapat besar penderlta asma, namun tlmbu! perluasan
semakin memburuk,yang akhlrnya membutuh- penyakiti yang memeriukan pengobatan lebih
kan perawatan, .. Intensify Peningkatan gejala yang berlangsung
Banyak anak dengan ^asnia yaPg dipicu oleh terus-menerus serlngkali mengikuti Infeksl
Infeksl pada tahun-tahun prasekolah berkem-
bang menjadl'alergi hidung.klaslk atau asma kan untuk menekan secara mendadak. Cdmplh
ance adal'aH- penentu krltls suksesnya
Banyak penderte asma mehgalarni peningkatan pengobatan.'. '
mengi danvs'esak .napas akibat pengerahan Pemberian epinefrin tetap merupakan langkah
pertama yang tepat untuk pengobatan asma
obstruksi saluran pernapasan karena Infeksl, yang mendesaki'walaupun agen Inhalasl beta-
terutamadenganvlrus pernapasan sinsitlal. adrenerglk-(rTilsalnya, metaprbtereripl,albiiterpj)'
jugasama efbktlvitasnya. • '
190 BAGIAN PUA GANGGUAN SISTEMIMUN

^T^ertanyaan
Beberapa contoh pertanyaan untuk bab ini tercantum di sini. Kunjungi http;//www.niosby.com/MERLIN/PriceWilson/ untuk
pertanyaan tambahan.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan 5. Mengapa serangan asma sering caranya teknik tersebutdapal digunakan
berikut !nl pada sehelai kertas yang menyertai infeksi pernapasan yang untuk memaksimalkan penyampaian
terpfsah. disebabkan oieh virus atau bakteri? aerosol hingga ke saluran pernapasan
1. Tuliskandefinisiasmabronkial. 6. Buat daftar prinsip yang mencerminkan bawah.
2. Bagaimana pola disfungsi ventilasj pada pemilihan pengobatan terbaru untuk 9. Jelaskan peran kortikosteroid pada
penderitaasma? asma. pengobatan penderita asma yang
3. Apakah hubungan antara atopi dengan 7. Jelaskan mengapa obat dengan efek dibutuhkan untuk mempertahankan
asma bronkiai? beta-adrenergik intrinsiktetap berguna fungsi paru hingga tingkat yang maslh
4. Jelaskan dasar yang sudah didalilkan untuk perawatan asma akut dan asma' dapat diterima.
tentang kelabilan abnormal bronkus yangtelah berlangsung lama?
yang khas bagi penderita asma. Dalam 8. Jelaskan kesalahan teknik inhalasi yang
praktik klinik, bagaimanakah kelabilan berkaitan dengan pemberian obat-obat
bronkus ini dipastikan? antiasma aerosol (MDI). Bagaimana

Cocokkan keadaan penyakit pada kolom A dengan keterangan yang sesuai pada
kolom B. Dapat digunakan lebih dari satu keterangan pada kolom A.

Kolom A Kolom B
10. Bronkitis kronik a. Perubahan anatomis yang ireversibel Periode dispnea dan mengi yang dapat
11. Emfisema pulmonal dengan hilangnya jaringan penyokong diperkirakan dengan berbagai kenaikan
12. Asma bronkiai paru akibat penyempitan saluran perna usaha pernapasan.
pasan berat dengan pengerahan tenaga. d. Batuk harian dan peningkatan produksi
b. Keadaan peradangan bronkus yang dahak yang bertambah berat setelah
berjalan secara progresif lambat dan berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
hlpersekresi dengan atautanpa penyum- e. Serangan mengi dan dispnea yang
batanjalan napas. mendadak sering timbul saat istirahat;
antara serangan, biasanya tidak ter-
dapat gejala pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai