Anda di halaman 1dari 15

Respons ferhadap Pengolar

Pembedohan t

Trauma bedah yang direncanakan, menimbulkan rentang mendapatkan dua consent (izin)—satu untuk prosedur dan
respons fisiologis dan psikologis pada klien, tergantung satu untuk anestesi. Perawat bertanggung jawab untuk
pada individu dan pengalaman masa lalu yang unik, pola menentukan pemahaman klien tentang informasi, lalu
koping, kekuatan, dan keterbatasan. Kebanyakan Idien memberitahu ahli bedah apakah diperlukan informasi leblh
dan keluarganya memandang setiap tindakan bedah, tanpa banyak informed consent.
menghiraukan kompleksitasnya, sebagai peristiwa besar,
dan mereka bereaksi dengan takut dan ansietas pada tingkat Kondisi Akut atau Kronik
terlentu.
Untuk mengkompensasi pengaruh trauma bedah dan
Keperawatan perioperatifaddiah istilah yang digunakan anestesi, tubuh manusia membiituhkan fungsi pernapasan,
untuk menggambarkan tangguhg jawab keperawatan yang sirkulasi, jantung, ginjal, hepar., dan hematopoetik yang
berhubungan dengan fase-fase preoperatif, intraoperatif, optimal. Setiap kondisi yang mengganggu fungsi sistem
pemulihan pascaanestesi, dan pascabedah. Sepanjang ini (mis., diabetes mellitus, gagal jantung kongestif,
periode perioperasi, perawat menerapkan proses penyakit paru obstruksi mehahun, anemia, sirosis, gagal
keperawatan untuk mengidentifikasi fungsi positif, ginjal, lupus eritematosus) mempengaruhi pemulihan.
perubahan fungsi, dan potensial perubahan fungsi pada klien. Selain kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, usia
Tanggung jawab keperawatan untuk masing-masing fase lanjut, kegemukan, danpengalahgunaanalkohol membuat
(Tabel 4-1)berfokus pada masalah kesehatan spesifik aktual klien lebih rentan terhadap komplikasi, seperti ditunjukkan
atau potensial. pada Tabel 4-2.

PENGKAJIAN PRAOPERATIF Pengalaman Bedah Sebelumnya


Perawat mengajukanpertanyaan spesifik pada klien tentang
Riwayat keperawatan danpengkajian fisik klien praoperatif pengalaman pembedahan masa lalu. Informasi yang
berfokus pada status sekarang dan potensial komplikasi. didapatkan digunakan untuk meningkatkan kenyamanan
Karena semua klien menerima pengkajian keperawatan (fisik dan psikologis) dan untuk mencegah komplikasi
pada penerimaan, kriteria ini dapat diintegrasikan ke Halam serius.
wawancara keperawatan umum.(LihatGambar2-l, Data Untuk mendeteksi kemungkinan predisposisi'pada
Dasar Penerimaan Keperawatan). hipertermia malignan, perawat harus menanyakan,
Selain data lunum yang dikumpulkan pada penerimaan, "Pernahkan dokter atau perawat member! tahu anda atau
perawat yang merawat klien dalam berbagai setiap fase anggota keluarga bahwa anda mempunyai kesulitan dalam
periode perioperatif menyelesaikan pengkajian folms — anestesia-somnolenberlebihan, muntah, reaksi alergi, atau
perolehan data spesifik atau tertentu seperti yang ditentukan hipertermia?" dan "Pernahkah anggota keluarga mengalarni
oleh perawat dan klien atau keluarga atau seperti yang kesulitan dengan,anestesia?" Hipertermia sindrom-
ditunjukkan oleh kondisi klien. Perawat yang mengkaji malignan yang mengancam hidup yang terjadi selama
kondisi klien pascaoperasi barn (mis., tanda-tanda vital, pembedahan, terutama tampaknya pada anak'dah dewasa
insisi, hidrasi, kenyamanan)melakukan pengkajian fokus mudah yang sehat — dihubungkan dengan predisposisi
(Carpenito dan Duespohl, 1995). Pengkajian fokus herediter dan penggunaan relaksan otot serta anestesi
preoperatif meliputi evaluasi faktor-faktor tertentu yang inhalasi. Insiden diperkiran 1 dalam 50.000 klien bedah,
dapat mempengaruhi risiko klien terhadap komplikasi dengan laju mortalitas 30 % sampai 40 %.
intraoperasi atau pascaoperasi:
□ Pemahaman klien tentang kejadian Status Nutrisi
□ Kondisi akut atau kronik
'Status nutrisi klien praoperatif secara langsung
□ Pengalaman pembedahan klien sebelumnya
mempengaruhi responsnya pada trauma pembedahan dan
□ Status nutrisi
anestesia. Setelah terjadi luka besar, baik karena trauma
□ Status cairan dan elektrolit, . ^
atau bedah, tubuh harus membentuk dan memperbaiki
□ Status emosi
jaririgan serta melindungi djri dari infeksi. Untuk
membantu proses ini, klien harus meningkatkan masnVan
Pemahaman tenfang Keiadian protein dan karbohidrat dengan cukup untuk mencegah
Ahli bedah bertanggung jawab untuk menjelaskan sifat keseimbangan nitrogen negatif, hipoalbuminemia, dan
operasi, semua pilihan alternatif, hash yang diperkirakan,' penumnan berat badan. Status malnutrisi merupakan
dan kemungkinan komplikasi yang dapat teijadi. Ahlibedah akibat masukan tidak adekuat, mempengaruhi fungsi

45
46 PENGENALANPERENCANAANPBRAWATAN

TABBL 4- 7. Fokus Asuhan Keperawafan padd


□ Berat jenis urine (pada orang dewasausia dibawah 65
tahun)
Periode Perioperatif □ Kondisi membran mukosa (pada bayi dan anak-anak)
s

Fase Praoperatif Parameter tambahan yang dikaji bila memantau status


Pengkajian praoperatif cairan dan elektrolit meliputi:
Penyuluhan praoperatif
□ Tekanan vena sentral
Persiapan Untuk pindah ke ruang operasi
Dukungan orang terdekat □ Tekanan arteri pulmonal
□ Elektrolit semm
Fase intraoperatif
□ ' Hemoglobin dan hematokrit
Keamanan lingkungan □ Nitrogen urea darah
Kontrol asepsis
□ Kreatinin
Pemantauan fisiologis
Dukungan psikologis (prainduksi) Orang dewasa tanpa masalah cairan dan elektrolit
Pemindahan ke ruang pemulihan pascaanestesi sebelumnya biasanya dapat mengkompensasi kehilangan
Fase Pemulihan pascaanestesi yang berhubungan dengan pembedahan. Namun, klien
Pemantauan fisiologis (jantung, pemapasan, sirkulasi, dengan usia lanjut dan mereka yang mengalami sirosis,
ginjal, neurologis) kanker, penyakit pam kronik, diabetes mellitus, gangguan
Dukungan psikologis ginjal, disfungsi adrenal atau tiroid, atau gangguan
Keamanan lingkungan kardiovaskular, atau dengan terapi kortikosteroid,
Tindakan kenyiimanan mungkin tidak mampu mengkompensasi.
Stabilitas untuk pindah ke unit/bangsal
Fase Pascaoperatif Status Emosi
Pemantauan fisiologis Respons klien, keluarga, dan orang terdekat pada tindakan
Dukungan psikologis a pembedahan yang direncanakan tergantung pada:
Tindakan kenyamanan
Dukungan orang terdekat □ Pengalaman masa lalu
Keseimbangan fisiologis (nutrisi, cairan, eliminasi) □ Strategi kbping biasanya
Mobilisasi □ Signifikansi pembedahan ,
Pepyembuhan luka □ Sistem pendukung (kualitas dan ketersediaan)
Penyuluhan pulang
Kebanyakan klien yang mengantisipasi mengalami pem
bedahan dengan ansietas dan ketakutan. Ketidakpastian
prosedur pembedahan menimbulkan ansietas; nyeri yang
metabolik, ataumeningka&ankebutuhanmetabolik. Klien diantisipasi, insisi dan immobilitas dapat menimbulkan rasa
yang sehat dapat mentoleran periode pendek keseimbangan takut.'Ansietas telah diklasifikasikan sebagai ringan,
nitrogen negatif pascaoperasi, tetapi klien yang malnutrisi sedang, berat, dan panik. (Lihat Tabel 3-4 untuk informasi
sebelum pembedahan berisiko tinggi untuk infeksi, sep yanglebihrinci).
sis, dan eviserasi(McConnell, 1987). Ansietas dapat dibedakan ke dalam anxiety state dan
Pada fase praoperatif, perawat hams mengidentifikasi trait anxiety. Anxiety state adalah respons terhadap situasi
klien yang malnutrisi dan mereka yang berisiko tinggi yang menimbulkan stres; anxiety trait mengacu pada
terhadap gangguan nutrisi pascaoperasi. Perawat interpretasi variabel individu yang didapat dari situasi
kemudian dapat mengkonsulkan ke ahli gizi dan dokter mengancara (Spielberger dan Sarason, 1975). Telah
untuk tindakan praoperatif untuk memperbaiki defisit diperkirakan bahwa klien d^ keluarganya akanmengalami
nutrisi. ansietas state. Untuk membantu meredakan ansietas ini,
perawat hams menggali bersama klien dan keluarganya
Sfafus Cairan dan.Elektrolit tentang ketakutan dan pokok persoalan mereka. Selain
Klien dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit mengidentifikasi sumber ansietas,' perawat juga haras
cenderung mengalami kbmplikasi syok,, hipotensi, mengkaji kemungkinan cara mendapatkan dukungan atau
hipoksia, dan disritmia balk pada intraoperatif dan kenyamanan, mengajukan pertanyaan seperti" Apa yaUg
pascaoperatif. Fluktuasi volume cairan mempakan akibat akan membuat anda leblh nyaman sebelum pembedahan?"
dari penumnan masukan cairan atau kehilangan cairan dan "Apa yang biasa Anda lakukan bila anda stres?"
abnormal, yang keduanya terjadi pada trauma pem Ansietas sedang diperkirakan terjadi sebelum
bedahan. Tabei 4-3 "menunjukkan faktor-faklor yang- pembedahan. Biasanya, klien dengan ansietas sedang
menumnkan r"3<!"kfln cairan dan peningkatkan kehilangan berkeihginan untuk menceritakan masalah mereka. Klien
cairan. yang menunjukkan ansietas pahik atau menyatakan bahwa
- Perawat dapat mengkaji keseimbangan cairan harian mereka akan mati di ruang operasi secara klinis
klien dengan mengevaluasi: menunjukkan situasi serius. Bila dihadapkan pada klien
o Berat badan harian ^seperti ini perawat haras berkonsultasi deng^ dokter, yang
□ Masukan dan haluafan mungkin akan mempertimbangkanpenunda pembedahan.
Pengkajian Preoperatif 47

TABEL 4-2, Implikasi Intraoperatif dan Pascaoperafif dari Gangguan Fungsi Sebelumnya
Kondisi Ganaauan Fungsi
Gangguan Funasi Implikasi IntraoperasI Implikasi Pascaoperasi
yang Berhubungan

Usia lanjut t Penebalan arteri Gagaljantung-


t Tahanan perifer Trombosis
i Kemampuan untuk mening Hipotensi/syok-
katkan curah jantung
i Kapasitas paru Hipoksia Pneumonia, atelektasis
t Volume residual Ketidakseimbangan elektrolit-
I Refleks batuk Infeksi pemapasan
I Aliran darah ginjal Syok
i Filtrasi glomerulus Kerusakan kemampuan untuk mengeks-
kresik^'anestetik
Pembesaran prostat Retensi urine
I Motilitas gastrik Paralitik ileus, konstipasi
t Resorpsi tulang Fraktur
Kerusakan kemampuan un- Hipotennia Hipo/hiperteimia
tuk mengatur suhu
,i"Transmisi bunyi Kesulitan mendengar-
i Elastisitas lensa Risiko untuk jatuh
IFungsihepar 1 Ekskresi obat = f toksisitas Kerusakan sintesis protein
4 pagositosis
Obesitas Kelebihanjaringanadiposa , Insisi lebib besar Perlambatan penyembuhan
(J, vaskularisasi)
Waktu anestesi memanjang Dehisens/eviserasi
Kerusakan mobilitas t Risiko cedera (jatuh, kulit) Trombosis
I Efisiensi otot pemapasan Hipoventilasi Infeksi pemapasan
i Waktu pengosongan gastrik- Aspirasi, pnemonia
Alkoholisme I Fungsi hepatik I Ekskresi obat = f toksisitas Malnourismen
I Fagositosis- Perlambktan penyembuhan
Kerusakan sintesis protein Toleransi silang pada anestetik Toleransi silang terhadap
anelgesik
i Respons adrenokortikal- Gejala putus obat

Klien yang menderita, baik secara fisik atau emosional,. ketulusan dari kehangatan pada klien (Carpenito dan
dapat dibantu dengan pendengar yang tidak memberikan Duespohl, 1985). -
penilaian yang meridorong mereka mengekspresikan Untuk berkomunikasi secara efektif, perawat pertama-
perasaan mereka dan menyampaikan bahwa wajar saja untuk tama haras mengakui dari menerima kereritanan diri
mengalaini emosi seperti ini. Perilaku ini menunjukkan mereka sendiri. Sebagai manusia, perawatjugamerasakan
emosi kesedihan, takut, dan frustrasi: Bila menyangkal
TABEL 4-3. Faktor-Faktor yang Meningkatkan adanya perasaan ini berati menyangkal sifat kemanusiaan
kehilangan Cairan dan Menurunkan Masukan diri sendiri. Perawat mempunyai tanggung jawab untuk
Cairan mendorbng klien menyatakan, untuk menunjukkan bahwa
ia menerima respons klien terhadap situasi, dan untuk
Penurunan Masukan Cairan menyampaikan" bahwa ia terlibat secara emosi.
Puasa Keterlibatan emosional ini sering sangat sulit bagi perawat
Mual/muntah untuk inemadukan ke dalam praktik keperawatan mereka;
Pembatasan cairan riamun, kepuasan diri dan kebanggaan diri segera
Keletihan, nyeri menggantikan semua ketidaknyamnan pribadi sejalan dengan
Peningkatan Kehilangan Cairan perawat menyadari mereka membuat perbedaan positif
Muntah dalam pengalaman bedah klien(Carpenito dan Duespohl
Kehilangan darah 1985). " '
. Lukabakar Klien yang menderita cenderung bejespons positif pada
Demam perawat yang menerima reponsnya. Sebagai contoh,
Asites
penjelasan bahwa ketakutan sebelum pembedahan adalah
Drainase abnormal (luka, drain)
Diare
normal bagi klien yang mengalami takut biasanya
Diuretik
menenangkan klien; berbagi dengan keluarga yang
Persiapan usus(enema, obat) berduka di maiw memahami kehilangan mereka tidak
menghilangkan rasa'kehilangan tetapi menunjukkan
48 PENGENALAN PERENCANAAN PERA WA TAN

dukungan. Kemampuanuntukberkomunikasi secaraefeldf memberikan


pertanyaan
penguatan penyuluhan dan mengumpulkan
dari klien dan keluarganya setelah sesi
tidak timbul secara otomatis, namun kemampuan ini
kelompok.
merupakan seni yang direncanakan dan dipelajari yang
melibatkan praktik dan perawaian.
Dengan memberikan instruksi dan kesempatan pada
klien untuk mempraktikannya dalam fase praoperatif dapat
meningkatkan partisipasi klien dalam perawatan
PENYULUHAN PRAOPERATIF pascaoperatif. Lebih jauh lagi, angota keluarga-yang
terlibat dalam sesi penyuluhan praoperatif selanjutnya
Penyuluhan praoperatif didefinisikan sebagai tindakan dapat bertindak sebagai pelatih klien dalam tindakan
suportif dan pendidikan yang dilakukan perawat untuk perawatan pascaoperatif yang perlu seperti latihan batuk
membantu klien bedah dalam meningkatkan kesehatannya dan latihan napas dalam.
sendiri sebelum dan sesudah pembedahan. Tuntutan klien Sekarang, banyak klien masuk rumah sakit pada hari
akan bantuan keperawatan terletak pada area pengambilan yang sama ia dioperasi, dan kebanyakan telah menurunkan
keputusan, tambahanpengetahuandanketerampilan, dan lama perawatan, dengan meminimalkan waktu yang
perubahan perilaku (Glass, McGraw, dan Smith, 1982), tersedia untuk penyuluhanklien. Sebagai respons terhadap
Penyuluhan praoperatif harus merupakan kombinasi peningkatan keterbatasan waktu, departemen keperawatan
dari dukungan emosional dan informasi(Glass, McGraw, telah mengembangkan berbagai program penyuluhan
dan Smith, 1982). Penelitian telah menunjukkan bahwa sederhana dan cepat yang bertujuan untuk niemastikan
klien yang menerima mformasi terstruktur tentang apa kriteria hasil yang positif; misalnya, brosur tentang
yang akan mereka rasakan,lihat, dengar, dan cium, selain perawatan rutin pascaoperatif untuk pembedahan tipe
apa yang akan terjadi, dilaporkan mengalami sedikit spesifik dan kelas-kelas kelompok klien yang akan
ansietas selama prosedur bedah (Johnson, 1978; Felton, menjalani pembedahan pada hari yang sama seminggu
1992; King dan Tarsitano, 1982). Sebagai contoh, sebelum pembedahan dijadwalkan.
penjelasan sensasi yang terjadi pada pemasangan kateter
intravena ketimbang raerabatasi informasi dengan instruksi
"IV akan ada ditangan Anda'' membantu mengurangi CATATAN KEPERAWATAN
ansietas klien yang berhubungan dengad sensasi yang tidak PRAOPERATIF
diharapkan.
Adanya penemuan bam,teknologi instmksi yang lebih Gambar 4-1 menyajikan pengkajian/rencana perawatan
efektif dan penurunan lamanya perawatan menunmt bahwapraoperatif yang diselasaikan perawat satu malam sebelum
perawat menggunakan berbagai strategi untuk mencapai pembedahan atau, jika hal ini tidak memungkinkan,
kriteria hasil. Retensi informasi mengalami peningkatan diselesaikan pagi harinya pada hari pembedahan. Format
bila proses belajar-mengajar melibatkan berbagai perasaan ini juga dapat digunakan dalam lingkup pembedahan pada
(Cannon, 1989). Belajar juga ditingkatkan dengan hari yang sama. Catalan ini membantu perawat
mengumpulkan data preoperatif yang penting. BagianI
keterlibatan aktif klien dan ketepatan praktik; sebagai
contoh, membantu mendorong kl^enuntidcmelakukanbatuk, menunjukkan area spesifik mengenai riwayat medis dan
napas dalam, dan latihan kaki selama masa penyuluhan. bedah, informed consent, serta peiheriksaan diagnostik
Banyak strategi ini dapat digunakan dalam kelas atau laboratorium. Bagian II merupakan kombinasi dari
kelompok. Sesi dalam bentuk kelompok menghemat waktu pengkajian dan rencana perawatan. Area isi yang
dan biaya, memungkinkan seorang perawat memberikan menghubungkan pada status sekarang dan faktor risiko
informasi umuin pada kelompok klien yang mengalami diuraikan dalam kolom sebelah kanan. Jika data tidak
kejadian serupa, mis., diagnosis baru diabetes mellims, menunjul^an adanya masalah atau ihengidentifikasi tidak
bedah koroner yang akan dijalani. Merekajuga memberikan adanya faktor risiko, maka data ini hanya dicatatkan pada
kesempatan pada pasien dan keluarga untuk menceritakan kolom pengkajian saja. Jika data menunjukkan masalah
masalah mereka. Banyak orang raendapatkan ketenangan atau faktor risiko untuk masalah poterisial, maka data ini
dengan mengetahui bahwa orang lain juga mempunyai dituliskan di bawah kolom diagnosa/rencana dan ,
pengalaman yang sempa. pemyataan diagnostik diberi tanda cek, seperti juga faktor
Sesi kelompok dapat dijadwalkan secara teratur, mis., penunjang atau risiko. Jika perawat mengidentifikasi
dari jam 7 sampai 8 malam hari Minggu sampai Kamis. adanya faktor risiko atau penunjang tambahan, terauan
Staf perawat dari beberapa unit dapat bergantian dalam ini dapat dituliskan. Diagnosa yang teridentifikasi pada
memberikan penyuluhan. Pada sesi ini,- perawat dapat ■ format ini dapat berupa diagnosa keperawatan dan masalah
melakukan hal berikut: '' kolaboratif.
□ Mengemukakan pertanyaan dan masalah Setiap diagnosa keperawatan atau masalah kolaboratif
□ Mengevaluasi pencapaian kriteria hasil yang teridentifikasi mempunyai standar asuhan yang
□ Memberikan informasi tambahan berhubungan yang secara spesifik mengarahkan perawat
Ingatlah selalu bahwa semua klien yang datang ke kelas untuk mengurangi atau menghilangkan, memantau, atau
kelompok juga harus mendapatkan penyuluhan melaporkan masalah. Standar asuhan ini merupakan
perorangan. Staf perawat pada unit pasien di rawat dapat tambahan pada standar asuhan genefik yang'telah
Bagian I Fase Praoperatif Tanggal

Diagnosis

Ahli bedah
prosedur yang dijadwalkan dan tanggal
Usia Berat badan .Tinggi badan
Gelang identitas dipasang Ya ' Tidak
H&Pdilakukan Ya ' Tidak
Kejeiasan medis Ya Tidak
.Instruksi praoperasi dilakukan Di tempat tidur Kelompok
Surat persetujuan ditandatangani
Prosedur yang dijadwalkan Ya Tidak_
Darah Ya ' Tidak
Lain-lain Ya Tidak
(uraikan)
Catatan tidak lengkap Pasien tidak bersediauntuk kunjungan

Lab/Pemeriksaan Diagnostik
Normal Abnormal Talada basil Tidak dipesankan
Ht
Hb
K
Na
PT/PTT
Kalsium /

''
VDRL
HIV
Kultur
\
Glukosa
Rontsen dada ■ ,
EKG
Jenis dan unit silans
Urinalisis
Lain-lain

Masalah-Masalah Medis dan Riwaydt Pembedahan


Pengalaman pembedahan sebelumnya? Ya Tidak
Uraikan:
Masalah-Masalah ialu dengan anestesi? Individu Ya Tidak _ Tak diketahui
Keluarga Ya "Tidak' Tak diketahui
Masalah-Masalah kesehatan yang ada: (cek)
_ Diabetes Penyakitjantung Artritis
_ Hipertensi Kanker Peinapasan
_ Hematologis Hepatis >IDS
,Kejang CVA Ginjal
Lain-lain

Seksi // Catatan Keperawatan Perioperatif


PENGKAJIAN DIAGNOSIS/RENCANA
I. Kemampuan Berkomunikasi Kerusakan Komunikasi Verbal yang berhubungan dengan
Verbal □ Ketidakmarapuan bicara sekunder terhadap (uraikan)
□ Tepat □ Ketidakmarapuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
Bahasa lisan
□ Indonesia
□ Daerah
□ Lain (uraikan) Kerusakan komunikasi yang berhubungan dengan
□ Ketulian
Pendengaran □ Kerusakan pendengaran
□ Tcpai □ Penurunan tingkat.kesadaran

Gombor 4-1, Pengkajian/rencana asuhan keperawatan praoperasi.


(Bersambung)

49
50 PENGENALAN PERENCANAANPERA V/ATAN

nTAfiNOSTS/RENCANA.
PENGKAJIAN

II. Risiko Cedera.


1. Tingkat kesadaran Risiko Tinggi terhadap Gedera yang berhubngan dengan
□ Sadar □ Kelam pikir
□ Mengantuk
2. Beratbadan Tinggi badan □ Keadaan tidak responsif
□ Dalam batas normal (DBN) dalam ^rat ideal 15%
Risiko Tinggi terhadap Cedera: Jatuh yang berhubungan dengan
□ Obesitas >15%
3. Alergi
■ □ Takada laporan
□ Alergi obat (uraikan)
4, Alat terapeuiik
□ Takada □ IV, Foley, drain,'gips (Imgkari atau uraikan)

. 5. Integriias kulit Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan


□ Adanya lesi/edema
□ Takada □ Lesi □ Edema
.□ D^ered (uriakan ukuran dan kolasi)

□ Alergi (poiri.3) Risiko Tinggi Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan
□ Tak dilaporkan □ Alergi pada logam, Idmia, pembersih, plester (lingkari atau
uraikan)
□ Berat badan
□ Kakeksia
□ Dalam berat .badan ideal 15% □ Kegemukan
Ansietas yang berhubngan dengan
□ Status sirkulasi ^ □ Kurang pemahaman tentang (uraikan)
□ DBN
Ansietas/ketakutan:
' 6. Pemahaman pengalaman bedah □ Sedang berhubimgan dengan pengalaman pembedahan
□ Memuaskan • □ Berat" yang akan dijalanidan:
□ Tidak dapat mengevaluasi □ Pengalaman b^ah pertama -
□ Riwayat pengalaman bedah negatif (sendiri, saudara,
7. Status emosi uraikan)
□ Ansietas □ Uraikan
□ S^ng"
Potensial Komplikasi: Hemoragi
8. Risiko hemoragi
□ Riwayat gangguan hematologis □ Riwayat gangguan hematologis (uraikan)
□ Tak dilaporkan
□ Adanya obai yang meningkatkan risiko □ Terapi aspirin
□ T^c ada □ Antikoagulan
□ Tak ada
" 9. Riwayat tentang:
□ Penggunaan substansi: Potensi^ Komplikasi; Jantung, Hepatik, Pemapasan, Hemoragi
□ Penggunaan alkohol
□ Tak dilaporkan □ Penggunaan alkohol
Minum per hari/minggu
□ Merokok
□ Tak'dilapprkan □ bks/hari
□ < 1/2 bks/bari
□ Uraikan'
□ Obat bebas
□ Tak dilaporkan Sistem Pendukung
□ Tak dapat dihubungi
' ■ □ Masaiah-Masalah anestesia (individu, keluarga) □ Tak ada sistem pendukung
□ Takada laporan □ (Uraikan)
□ Masaiah-Masalah ymg meiherlukan intervensi keperawatan
10. Sistem pendukung ' addendum tidak ada pada saatini. Ikutistandarasuhanuntuk
□ Idehtitas yang ada: asuhan keperawatan perioperatif.
□ Dapat diberitahu pada no. telp.
RN

11. Masaiah-Masalah lain


□ Tak teridentifikasi

Gambar 4-1. (lanjutan)

diidentifikasi ol^American Association ofOperating Room adalah tentang apakah teramati adanya respons y^g tidak
Nurses (AAORN). TabeI4-4merupakancontohdaristandar lazim (item 13).
asuhan generik klien yang mengalami ansietas. Di bawah Kebijakan yang mengharuskan perawat menyalin
standar.iiu, satu-satunya dokumentasi yang dibutiihkan standar asuhan lebih jauh mengurangi waktu interaksi
Catatan Keperawatan Praoperatif 51

TABEL 4-4. Standar Perawatan pada Ruang perawat-klien. Penyalinan dari lerabar yang sudah dicetak
Operas!untuk Pasien dengan Ansietas Sedang tidakmenghasilkan rencana individual,Sebaliknya, Hndakan
ini akan lebih nyata menunjukkan hanya interaksi spesifik
Tujuan
yang akan dituliskan. Ruang yang disediakan di bawah
Menyatakan rasa takut/masalah spesiHk setiap diagnosa pada format pengkajian ditujukan agar
Rencana perawat dapat menambahkan semuaintervensi tambahan
1. Dorong pengungkapan masalah/rasa.takut diluar standar jika memang dilakukan. Gambar 4-2
2. Jawab peitanyaan yang berhubungan dengan menggambarkan beberapa intervensi tambahan yang
penatalaksanaan keperawat^ ditambahkan untuk klien oleh perawat sebelum
3. Pertanyaan langsung yang berhubimgan dengan pembedahan. Seraua intervensi tambahan yang diberikan
perawatan medis pada dokter oleh perawat naraun belum teridentifikasi pada fase
4. Selesaikan persiapan ruangan sebelum pasien masuk
5. Meminimalkan keributan/Ialu lalang
preoperatif hams dicatatkan pada catatan kemajuan
6. Orientasikan pada ruang operasi; ulangi informasi perawat, bukan pada rencana perawatan. Ingatlah, rencana
untuk memungkinkan penyerapan perawat dituliskan hanya bila perawat Iain akan
7. Tinggal dengan pasien selama induksi bertanggung jawab dalam pemberian asuhan; perawat
8. Lanjutkan pemantauan psikologls sehamsnya tidak menulis rencana perawatan hanya diikuti
9. Beripenjelasansingkat,jels oleh dirinya.
10. Tunjukkanperhatian, sikap mendukung Jika perawat belum mengidentiflkasi diagnosa spesifik,
11. Tetap mematikan lampu sampai pasien tertidur ia hams menuliskan tanda check sebelum pemyataan ini
12. Lepaskan gigi palsu/kaca mata/alat bantu degar di pada bagian akbir format;
ruang operasi
13. Catat respons yang tak terduga Masalah yang membutuhkan interyensi addendum
keperawatan belum terdapatsaat ini. Dcuti standar asuhan
untuk asuhan keperawatan pcriopcratif.

PENGKAJIAN DIAGNOSIS/RENCANA
I. Kemampuan Berkomunikasi
Verbal Kerusakan Komunikasi Verbal yang berhubungan deng^
J^Tepai □ Ketidakmampuan bicara sekunder terhadap (uraikan)
Bahasa lisan □ Ketidakmampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
^Klndonesia
□ Daerah
□ T ain (uraikan)
Kerusakan komunikasi yang berhubungan dengan
Pendengaran. □ Ketulian
□ Tepat Kerusakan pendengaran
□ Penurunan tingkat kesadaran

11. Risiko Cedera Potensial Cedera yang berhubungan dengan


1. Tingkat kesadaran □ Kelam pikir
^Sadar □ Mengantuk
□ Keadaan tak responsif

2. Berat badan Tinggi badan i'S M Potensial terhadap Cedera: Jatuh yang berhubungan dengan
.jS^Dalam batas normal (DBN) dalam berat ideal IS % □ Obesitas >15%
3. Alergi
^Tak ada laporan □ Alergi obat (uraikan)
4. 'Aiat terapeutUc
□ Tak ada drain, gips (lingkari atau uraikan)
5. Integriias kulit Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan
Adanya lesi/edema
fl^ak ada □ Lesi □ Edema
□ Deffered (Uraikan ukuran dan lokasi)

Alergi (rujuk ke poin 3) Potensial Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan
/^Tak dilaporkan □ Alergi pada logam, kimia, pembersih, plester (lingkari atau
uraikan) ,
Berat badan ,
□ Dalam berat badan ideal 15% □ Kakeksia
□ Obesitas

Gombor 4-2, Catatan keperawatan praoperasi.


52 PENGENALAN PERENCANAANPERAWATAN

TABBL 4-5. Konsekuensi Merugtkan dart Pembedahan dan Anestesiserta


Fakfor-Faktor yang Mengganggu Mekanisme Kompensasi
Fakfor-Faktoryang Merusak
Konsekuensi Kemampuan Kompensasi Hasil

Puasa Lansia/sangat rauda Hipovolemia


Malnutrisi syok
Dehidrasi
Diabetes melitus . Hipo^likemia
Kehilangan darah Sama dengan puasa, plus:
Gangguan koagulasi Hemoragi
Aspirin
Antikoagulan
Antitrombosit
Penggunaan tembakau
Biotransformasi komponen Gangguan ginjal Toksisitas obat
anestelik Gangguan hepatik
Lansia
Penyalahgunaan alkohol atau obat
bepresi miokard Penyakitjantung takterkompeiisasi Disritmia
Hipertensi Hipotensi
Syok
Hipotensi Penyakit arteri koroner Syok
Inhibitor monoamin oksidase Stroke
Fenotiazid
Depresi pemapasan Penyakit paru obstruksi menahun Hipoksia
Riwayat merokok ' Apnea
Gagal jantung kongestif
Kegemukan
Infeksi pemapasan atas
Diuretik
Obat "Mycin"

Perawat melengkapi bagian preoperatif kemudian PERIODE PEMULIHAN


membubuhkan tanda tangan di tempat yang telah
disediakan. PASCA-ANESTESIA
Jika perawat tidak dapat mengunjungi semua klien
postoperatif, ia hams niemillh klien tertentu sesuai dengan Trauma bedah dan anestesi menggangu semua fimgsi utama
temuan pengkajian preoperatif, klien yang mempunyai sistem tubuh utama, tetapi kebanyakan klien mempunyai
masalah 'atau faktor risiko yang divalidasi sebelum kemampuan kompensasi untuk memulihkan homeostasis.
pembedahan mendapatkan pfioritas utama. Selama Namun,klien tertentu berisiko lebih tinggi imtuk mengalami
kunjungan postoperatif, perawat menglcaji apakah intervensi kompensasi tak efektif terhadap efek merugikan dari
yang diberikan telah mencegah atau mengurangi masalah. pembedahan dan anestesi padajantung, strkulasi, pemapasan

TABEL 4-6. Masalah-Masalah Kolaboratif Prediktif dan Diagnosa Keperawatan untuk Klien
Pascabedah Umum di Ruang Pemulihan Posfanestesid
Maso/ah-Masa/a/i Kolaboratif
Potensial komplikasi: Pemapasan
Pptensial komplikasi: Hipo/hipervolemia
Potensial komplikasi: Perdarahan
Potensial komplikasi: Jantung ^
D/agnoso Keperawafan
Risiko terhadap Aspirasi yang berhubungan dengan somnolen dan peningkatan sekresi sekunder terhadap intubasi
Ansietas yang berhubungan dengan nyeri sekunder terhadap trauma pada jaringan dan saraf
Risiko terhadap Cedera yang berhubungan dengan somnolen sekunder terhadap anestesia
Risiko terhadap Hipotermia yang berhubungaii dengan pemajanan pada suhu RO yang dingin
Dokumentasi Pascao perasi 53

Risiko Tinggi terhadap Aspirasi yang berhubungan dengau: □ Anestesia □ Pembedahan


Data: □ Selang napas terpasang □ ET tanpa balon □ Balon ET kempes
Intervensi: □ Obsen/ast ketat □ Penglepasan selang jalan napas/ET □ Posisi miring □ (Ki) □ (Ka)
Evaluasi: □ Hasil oksimetri tiadi □ GDA DBunyiparu D'Dada RN:

PK: Jantung □ Disritmia □ PPOM/GJK □ Hiper/Hipotensi


Data: □ Monitor EKG □ Swan-Ganz □ Dispnea □ TakUcardia □ Bradikardia
□ Hipotensi □ Hipertensi □ Bunyi napas abnormal
Intervensi: □ Atur kecepatan IV □ Analgesik yang diberikah □ KIT —► □ Beritahu DYT □ Trandelenberg
Evaluasi: □ TD >90 sistolik □ Irama/frekuensi jantung stabil □ SPOj pra-'dan pascaoperasi dalam titik.persemasi 2-3
RN:

Gdmbar 4-3. Contoh dokumentasi untuk unit perawatan pdstanestesia. (Dibuat oleh Cecilia A. Cathey, RN, dan staf keperawatan di
PACU, St. Cloud Hospital. St. Cloud, Minnesota; dicetak ulang dengan izin)

dan fungsi lain (label 4-5). Selama periode pascaoperasi □ Balutankering,utuh


langsung, klien sangat rentan pada komplikasi fisiologis □ Haluaran lu-ine sedikitnya 30 mL/jam
akibat efek anestesi pada fungsi pernapasan dan sirkulasi. □ Drain, selang, jalur interavena paten dan berfungsi
Selama klien berada di ruang pemulihan postanestesia, □ Persetujuanahli anestesi untuk keluar (Luczum, 1984)
perawat hams memantau klien sedikitnya setiap 15 sampai Pengecualian untuk kriteria keluar ini dapat dibuat bila
20menit. pemindahan ke perawatan intensif, atau bila ahli bedah
Standar Asuhan Tingkat Ihams mencakup diagnosa' atau ahli anestesi telah mengevaluasi klien dan pefsetujuan
keperawatan dan masalah-masalah kolaboratif yang keluar (Luczum, 1984).
terdapat pada semua klien di RRP. label 4-6 menyajikan
masalah-masalah kolaboratif dan diagnosa keperawatan
yang umumnya ditemukan pada klien pascabedah di RRP. DOKUMENTASI PASCAOPERATIF
Perawat hams mencatat pengkajian dan intervensi yang
biasa dilakukan pada flow record RRP. Data atau kejadian Karena kebanyakan klien pada unit bedah bam saja
yang tidak lazim akan dicatatkan pada catatan kemajuan. menjalahi pembedahan, mereka mempunyai banyak
Standar lingkatIIpada RPP akan memjuk pada standar diagnosa keperawatan dan masplah-masalah kolaboratif
perawatan tambahan yang diperlukan setelah pembedahan pada Standar Tmgkat I. Sebagai contoh, kebanyakan klien
spesifik, mis., mastektomi. Standar tingkat II dapat juga pascaoperasi mempunyai diagnosa keperawatan dan
menunjukkan diagnosa tunggal. Sebagai contoh, bila masalah-masalah kolaboratif berikut:
pengkajianpraoperasi menunjukkan bahwa klien yang pulih □ Nyeri Akut
dari operasi pemasanganpin-panggul mempunyai diagnosa □ Risiko terhadap Pembahan Fungsi Pernapasan
keperawatan Pembahan Proses Pikir yang berhubungan o Risiko terhadap Infeksi
dangan etiologi takdiketahui (dimanifestasikan oleh □' Potensial Komplikasi: Retensi urine
pertanyaan bemlang tentang "Di mana saya?" atau □ Potensial Komplikasi: Hemoragi
"Mengapa saya di sini?"), perawat RPP akan secarakpntinu □ Potensial Komplikasi: Hipovolemia
perlu mengorientasikan klien pada lingkungan dan alasan □ Potensial Komplikasi: Tromboflebitis
nyeri di panggul. Rencana perawatan yang baku untuk .□ Potensial Kbmplikasi: Paralitik ileus
Perubahan Proses Pikir akan mengandung intervensi Rencana asuhan umum TingkatIuntuk klien dan kluarga
keperawatan yang biasa ditemukan. Intervensi untuk yang mengalami pembedahan, memadukan diagnosa
diagnosa keperawatan spesifik hams dicatat, seperti halnya keperawatan dan masalah-masalah kolaboratif ini dan
status klien.
diagnosa keperawatan serta masalah-masalah kolaboratif
Gambar 4-3 menggambarkan bagaimana perawat dapat "generik" lainnya, yang disajikan pada Apendiks II.
mencatat diagnosa keperawatan dan masalah-masalah Karena diagnosa dan masalah kolaboratif "generik ini
kolaboratif yang serihg terjadi pada RPP, dan Gambar 4- tidak spesifik untuk klien tertentu tetapi lebih dapat
4 menunjukkan format catatan keperawatan untuk diterapkan pada kebanyakan klien yang menjalani
mendokumentasi status klien dan intervensi keperawatan pembedahan, perawat sehamsnya tidak menulis rencana
di RPP.
perawatan berdasarkan hal lersebut. Keterbatasan waktu
Sebelum pulang atau dipindahkan dari RPP pada unit karena penurunan lama rawat untuk klien bedah
perawatan, klien hams memehuhi kriteria praoperasi. menghamskan perawat untuk tidak membuang waktu yang
Kriteria yang digunakan pada banyak protokol keluar RPP berharga untuk penulisan rencana perawatan mtin (this.,
termasuk:
tindakan pencegahan pernapasan pascaoperasi). Perawat
□ Kemampuan memutar kepala hams menggunakan Kardex untuk mengkomunkasikan
□ Ekstubasi dengan jalan napas bersih frekuensi pemantauan dan tindakan rutin. Rencana
□ Sadar, mudah terbangun perawatan yang ditulis tangan hams menunjukkan hanya
□ landa-landa vital stabil (tekanan darah dalam 20 mm intervensi addendum individual yang dibutuhkanklienimtuk
Hg data dasar klien) tindakan diagnosa prioritas.
54 PENGENALANPERENCANAANPERAWATAN

240

220
Tanqgal:
200

Waktu masuk; 1&0

160
Adm RN:
140
Prosedur Bedah:
120^
100

eo

GO
Anestesiologls/CRNA: 40

20
Obat Pra-op
10
Waktu;
5
UtniiiTJ Anestetik ./ Spinal
WAKTU

SUHU

Panjang FJ Pen. IS 30 45 60 76 00 Keluar

TD/nadl pra-op Mampu menggerakan 4 ekstrcmilas dengan pBrlnfahBS


Msn\pu menggerakanZ ekstroniitss dengan porinlah ■■ 1 Akiivilaa
Mampu menggerakan0 ekstismllas dengan perintah o 0

Terapl O, Dapalt>atukaIaumonanglsdenganperinlah bZ
Bamapas dengan mudah ' °1 Pemapasan
Nasal Prong Aliran On Off Jalan napaa mamerlukan perhatian =0

ID ± 20% darl lingkal praanestesl ,= 2


TO *20-30% darilingkal praaneslfisi B 1 Slikulaal
TD ± 30% dari tingka] praanostosi b0

Sadar penuh dan lerorienlasi« 2


Bangunbiladf)anggil b 1
Takbersapons bPa dinpanggil b q
MASUKAN
Penampilan kulil normal b 2-
Pucat,Bt>u-abu,jerawal = 1
IV dl RO;, Sianosis <> 0
Darah di RO:
TOTAL
Pada penerlmaan:
Terleniang-S Tongkurap-P BagiankepalatempallidunB KakI lempal
tidUf-K
Miring kanan-MKs Trandelenberg-Tr Miring klri-MKi

Monitor noninvasif-pemerikeean okstremitaa


Tambahan pada;
Menilor jantung NSR . atau:

Perlu mendonqakan daqu alau hinerekstensi unluk" memportahankan


laian napaa

Periu jalan napaa nasel/cral atau sslang ET DC 9


IV DC @
Masukan total:
Pemapasan dalam. berirama dengan upaya

Pemapasan dangkat, bsrirama dengan upaya


atau:

HALUARAN Bunyl napas jolas pada asukullasi


EBL. Nadi periler leraba/Deppler

NG; Nadi epikal atau radial tcratur


Pengisian kapiler pada jari/ibu jari
Kulit hangat dan ke.ring
Urine:
Tak ada pordaratian.ihemaloma, alau edema pada tempal pp.
Foley: Terpasang Baluian karing dengan bukti dralnasa
Selang dan dralnasa paten dengan dratnase berfabihan
Tak ada mual alau muntah

Tak ada nyerl plau kotidaknyamanan


Tak ada distonsi kandung kamih yang leraba
Lsin:
Tlngkat ednserl spinal

Haliraran total:
Tempat IV lanpa kemerahan atau bengkak'
Infus IV baik tompat
Inistal HN Ya - ✓ Tidalt - -

Gambar 4-4. Contoh catatan keperawatan RPP.


55

Otnabo-
Inisial Tanda tangan Waktu ' inlsiai

Laporan Laboratorium:

'

Alergi:
,

Perlu isolasi: Ya Tldak


Klasifikasi perawatan; O Kedaruratan setelah satu jam Ahfl anestesi
f-Perfu 1 RN untuk . Il-Perlu satu RN untuk Ill-Perlu satu RN untuk
50% perawatan (1:2) t50% perawatan (1:1) 50%perawatan (2:1)

Kriteria pulang terpenuhi: Pagar tempat tidur dipasang: Posisi tempat tidur rendah:
Diinstruksikan untuk napas dalam/batuk; Be! pemanggil dalam jangkauan:
Diinstruksikan untuk tetap di tempat tidur
II dari memanggil perawat untuk bantuan; Gigi paisu;
(0
Diinstruksikan. memanggil perawat
T3
untuk obat nyeri/mual: Tanda-Tanda vita! tiba di unit:
P
Diinstruksikan untuk makan/minum:
Tampak paham: Pemindahan untuk perawatan:
Keberadaan anggota keluarga/teman:
Instruksi khusus: Waktu: . Perawat UPPA:
Tanda tangan perawat penerima:

Gambar 4-4.(lanjulm)
56 pengenalanpebencanaanperawatan

Seksi I: Praoperasi
Tanggal: Ditemani oleh:
□ Anggota keluarga
Waktu Tiba di Unit:
□ Teman
Pagi □ Takditemani
Sore
Nama dan nomor telepon orang yang mengantar pulang
Melalui: □ Ambulasi Namat
□ Kursi roda Nomor telepon: ^
□ Brankar Ruang tunggu: _ Ya Tidak

Pasien mempunyai?
Tidak Ya
Alac dengar □ □ Gigi palsu:
Takada
keca mata □ □
Lensa kontak □ □ Sebagian
Atas
Mata palsu □ □
□ □ Bawah
Prostesls
Rambut palsu □ □ Cangkir gigi palsu □
Lepas '□

Masalah-Masalah Medis dan RiwayatBedah


Pengalaman bedah sebelumnya? Ya Tidak
Uraikan:
Masalah lalu dengan anestesi? Individual Ya Tidak
Keluarga. Ya Tidak
Masalah-Masalah medis sekarang (Lingkari)
Diabetes Penyakit jantung Artrititis Kejang
Hipertensi Ranker Pemapasan 'CVA
Hematologis Hepar ^ AIDS Ginjal
Lain-lain

Alergi Obat-obatan (Termasuk waktu dosis terakhir.)

□ AJergi tak diketahui


Tanda vital: Suhu Pemapasan _
Nadi Tinggi badan _ Herat badan Aktual/Dilaporkan
TD

Diet: Pagi
Makananpadat^ Sore
Pagi
Kulit: _
Minum terakhir Sore
Tidak - Ya
Kemerahan □ □
Memar □ □
Terpotong □ □
Jaringan parut □ □
Lesi □ □
Lain-lain □ O

Hasil lab. abnormal Tidak Ya Disebut

Hasil sinar-x abnormal Tidak Ya Disebut

Penyuluhan pra-op dilakukan Video Tertulis Di lempat tidur


Izin operasi ditandatangani "Ya - >idak
Gelang identifikasi dipasang "Ya 'Tidak
Pemeriksaan PAT dilakukan "Ya 'Tidak
H & P dilakukan 'Ya 'Tidak

Waktu Premedikasi diberikan Tempat Oleh

Gambar 4-5. Catatan keperawatan bedah satu hari.


57

CATATAN:

;
NAD
ll

RN
Tanda tangan Perawat Penerima

Seksi II: Postoperatif


Pagi
Nama:
Tanggal, Waktu Sore
Waktu:
Operasi_
26C

Balutan

24C

Lain-lain
^ 220
g Obat yang diberikan:
a.
200
waktu Obat Tempat Oleh

180

'

Makanan_
Jim.
120
Toleransi Ya Tidak
< Aktivitas yang dapat ditoleransi
rX lor
KTT 60° Kali
S Menggantung kaki Kali
Q
' Kursi OOB i Kali
80

60

>

fe 40

20

.siimi

tlRTNF

FESES

Seksi III: Ringkasan Pemulangan


Status Pemulangan:
TD Nadi Pernapasan Suhu
PcnghentianlV: Waktu_ Jim. yang diserap
Berkeraih Ya Tidak
Balutan utuh/kering Ya Tidak
Nyeri dapat ditoleransi ' Ya Tidak
Resep dil^rikan Tidak _Ya_ _Sebutkan:
Lembar instniksi umum diberikan Kllen Oranglain
Lembar instniksi diberikan Klien ' Or^g lain
Instniksi untuk menelpon saat peijanjian _Ya_ Tidak
Ditemenai oleh Keluarga Teman _ Takditemani dengan taksi
Gatatan: (Kejadian takumum, interaksi)

Dipulangkan oleh RN

Gambar 4-5. (lanjuian)


PEKGENALANPERENCANAAN PERAWATAN Pembedahan Satu Had
58

PENGKAJIAN .' , DIAGNOSIS/RENCANA


Kerusakan Komunikasi yang berhubungan dengan PotensialKomplikasi: Perdarahan
□ Ketulian □ Riwayat gangguanhematologis (uraikan)
□ Kerusakan pendengaran □ Terapi aspirin
□ Penurunan tingkat kesadaran □ Antikbagdan
□ , Ketidakmampuari untuk bicara sekunder terhadap □ - Tak ada
tiiraikan^
□ Ketidakmampuan untuk berkomunikasi bahasa Indonesia. PotensialKomplikasi: Jantung, Pemapasan, Perdarahan
□ Penggunaan alkohol
Risiko Tinggi terhadap Transmisi Infeksi yang berhubungan ■Minum per hari/minggu
dengan □ Merokok
□ HIV positif bks/hari
n Ohnfhe.ba.sCuraikan)

n T.ain-Iain
Sistem Pendukung
Risiko Tinggi terhadap Cedera yang berhubungan dengan □ Tak dapat dihubungi
□ Kusut pikir □ Tak ada sistem pendukung
□ Kecenderungan tidur fUraikanl
□ Status takresponsif
□ Obesitas > 15 % Alergi
n TV Fnlpiv drain, pips ninskari atau uraikanl □ Tak dilaporkan
□ Tak dapat menentukan
Kerusakan Integriias Kulit yang berhubungan dengan n Sehutkan:
□ Lesi □ Edema
tnraikan ukuran dan lokasi)
Data Penting Lain/Ketermgan
Risiko Tinggi terhadap Kems'akan Integritas Kulit yang
berhubungan dengan ' ,
□ Alergi pada logam, kimia, pembersih, plester (lingkari
atau uraikan)
'
□ Kakeksia
□ Kegemukan
n 1 .Sirknlasi .sekunder terhadap (uraik^)

Ansietas yang berhubungan dengan □ Masalah-Masalah yang memerlukap addendum intervensi


□ Kurang memahami (uraikan) keperawatan tidak ada saat ini. Haiti stahdar asuhan imtuk
asuhan keperawatan perioperatif.
Ansieias/Takut:
□ Sedang
□ Berat
n Penpalaman bedahnertama
□ Riwayat pengalaman bedah negatif (sendiri, saudara,
uraikanl RN
□ ijraikan
-

Gambar 4'6. Ringkasan catatan diagnosa praoperatif.

pembedahan. Seperti didiskusikan sebeiumnya, terdapat


PEMBEDAHAN SATU HARI beberapa pilihan (video, telepon, wawancara, dan kelas
kelompok). Bila pengkajian telah dilakukan melalui
Pada pembedahan satu hari (juga dikenal sebagai pasien telepon atau surat, perawat masih hams mengkaji area
rawat jalan atau bedah ambulatori), klien masuk pagi hari tertentu pagi pada hari pembedahan. Gambar 4-5
. pada hari pembedahan dan keluar sore harihya, bila stabil, menunjulian catatan keperawatan rawat-singkat. Pada
untukpemulihandi rumah. Untukalasanini, departemen catatan ini, BagianImeliputi area yang dikaji sebelum'
keperawatan dan area keperawatan tertentu harus pembedahan; Bagian II disusun untuk perawatan
mempunyai sistem sendiri untuk menunjukkan proses pascaoperasi dan status dokumentasi. Perawat juga
keperawatan secara efisienbahkanbila waktu kontak klien melengkapi catatan ringkasan diagnosis praoperasi (Gbr:
terbatas. Tanggung gugat perawatanuntuk pengkajian, di 4-6). Catatanringkasan inijuga dapatdigunakanuntukklien
agnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi tidak yang datang dari mmah. Semua informasi ini hams
berkurang hanyakarena klien tidak dirawat sehari sebelum dikomunikasikan ke staf mang operasi/RPP.
59

Karena shift lain lidak akan merawat klien bedah satu


hari, penulisan rencana perawatan individual tidak Referensi/Bibliografi
diperlukan. Sebaliknya, rencana perawatan unit rawat-
singkat dapat dibakukan. Apendiks IH menyajukan standar Carpenito, L.J., & Duespohl, T.A. (1985). A guide to
asuhan generik Tingkat I untuk klien bedah satu-hari. ^active clinical instruction (ed. ke-2). Rockville, MD:
Perawat mendokumentasikan pemberian asuhan utama pada Aspen Systems.
flow record. Bila klien mempunyai diagnosis atau intervensi Constantian, M.B.(1980). Pressure ulcers: Principles and
tambahan, perawat mencatat addendum diagnosa atau techniuques of management. Boston: Little Brown.
Felton, G.(1992). Preoperative teaching. In G. Bulecheck &
intervensi ini sebagai catatan kemajuan, dan bukan sebagai J. McCIosky. Nursing interventions: Treatmentfor
bagian dari rencana perawatan. Perencanaan pulang harus nursing diagnoses (ed. ke-2). Philadelphia; W.B.
ditujukan pada standar rencana perawatan di bawah diagnosa Saunders.
Rlsiko terhadap Takefektif Penatalaksanaan Regimen Glass, G.R., McGraw, B., & Smith, M.L. (1982). Meta-
Terapeutik. analyses in social research. Beverly HUls, CA: Sage
Publications;
Johnson, J.E. (1978). Sensory information, instrcution in
RINGKASAN coping strategy, and recovery from surgery. Research in
Nursing and Health, 7 14-17.,
Pembedahan menghasilkan baik respons-respons yang King, I., & Tarsitano, B.(1982). The effect of structured
diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan pada klien. and unstructured preoperative teaching; A replication.
Melalui pengkajian yang lengkap,perawat mengidentifikasi Nursing Research. 57(6), 324-329.
klien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi dan mereka Luczum, M.E.(1984). Postanesthesia nursing: A
yang berespons negatifpada pengalaman pembedahan. comprehensive guide. Rockville, MD; Aspen Systems.
Karena banyak peristiwa yang terjadi dalam rentang McCoimell, E.(1987). Clinical considerations in
waktu singkat pada klien bedah, dokumentasi pada fase perioperative nursing. Philadelphia; J.B., Lippincon
Spielberger, C.. & Sarason, I. (Eds.)(1975). Stres and
perioperasi harus ringkas namun spesifik. Dokumentasi yang anxiety (vol. 1). Washington, D.C.: Hemisphere
digambarkan mencerminkan penggunaan proses kepe-
rawatan oleh perawat praoperatifdan pascaoperatif, dengan
perhatian pada standar profesional dan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai