Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pelaksanaan Loka Karya Mini (Lokmin) bulanan rutin diselenggarakan
sebagai tindaklanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya mini
bulanan rutin dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan kegiatan puskesmas
yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Pada forum lokakarya mini bulanan
rutin, dapat sekaligus dilaksanakan pertemuan tinjauan manajeme, sesuai jadwal
yang telah ditetapkan tim audit internal.
Penanggungjawab penyelenggara lokakarya mini bulanan rutin adalah kepala
puskesmas , yang dalam pelaksanaannya dibantu staf puskesmas dengan
mengadakan rapat kerja seperti biasanya.
Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan pada masalah
pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang direncanakan,
integrasi antar program dalam menyelesaikan masalah prioritas puskesmas
yang telah ditetapkan pada tiap tahunnya, pelaksaannya serta hasilnya, serta
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebutdapat berhasil guna dan berdaya
guna.
Prinsif yang harus dipegang adalah lokakarya mini bulanan rutin
dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pegawai puskesmas, tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Lokmin Puskesmas bertujuan untuk agar terdapat kesinambungan arah
dan kegiatan antara hal-hal yang direncanakan, integrasi antar program dalam
menyelesaikan masalah prioritas puskesmas yang telah ditetapkan pada tiap
tahunnya sehingga pelaksaannya serta hasilnya, serta kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna.
b. Tujuan Khusus
Terlaksananya penyelenggaraan lokmin bulanan rutin berupa:
1. Masukan : laporan hasil kegiatan bulan lalu, rencana awal pelaksanaan
program, informasi tentang hasil rapat kabupaten, kebijakan baru ,dan
hasil dari pelaksaan audit internal dalam rangka pelaksanaan akreditasi.
2. Proses : melakukan analisis capaian kinerja bulanan puskesmas dan
hasil pelaksanaan audit, memetakan masalah dan penyebab masalah,

1
menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) berupa rencana kerja
pemecahan masalah berdasarkan daerah binaan yang disesuaikan
dengan RPK, serta dilakukan evaluasi tengah tahun ( midterm
evaluation) kinerja puskesmas dalam 6 bulan pertama, bila
memungkinkan RPK semester selanjutnya dapat disesuaikan dengan
hasil evaluasi, pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya, sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi terkini
3. Luaran : adanya rencana tindak lanjut berupa RPK bulan berikutnya,
komitmen untuk melaksanakan RPK, bahan yang akan disampaikan
pada lokakarya mini tribulanan, serta adanya rekomendasi pertemuan
tinjauan manajemen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tempat

Bertempat di aula Puskesmas Dara Juanti Sintang, Lokakarya Mini bulanan


rutin dilaksanakan dengan melibatkan seluruh staf puskesmas tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan.

2.2. Peserta
Lokmin bulanan rutin dipimpin oleh kepala Puskesmas, adapun peserta Lokmin
Bulanan rutin adalah 90 % dari jumlah staf puskesmas Dara Juanti sedangkan
yang 10 % memberikan pelayanan.
2.3. Waktu.
Lokakarya Mini Bulanan Rutin dilaksanakan pada tanggal 3 April 2018 dari jam
10.00 WIB hingga selesai.
Adapun agenda kegiatan lokmin sebagai berikut;
a. Pembukaan;
b. Pengenalan program baru jika ada;
c. Pembacaan Do`a;
d. Inventarisasi hasil kegiatan termasuk hambatan bulan lalu;
e. Analisa pemecahan masalah dan pemecahannya;
f. Penyusunan kegiatan bulan berikutnya;
g. Penyusunan bahan untuk lokakryamini tribulanan;
h. Pembagian tugas bulan berikutnya;
i. Kesepakatan untuk melaksanakan RPK bulan berikutnya;.
j. Penutupan

3
2.4. Laporan Kegiatan Lokmin Puskesmas Dara Juanti Triwulan III tahun 2017

Sebelum acara dimulai para undangan maupun staf puskesmas diwajibkan


menitipkan HP ditempat penitipan yang telah disediakan adapun tujuan HP
dititipkan adalah agar lokmin berjalan dengan lancar peserta fokus pada acara
lokmin dari awal sampai akhir.

Acara Lokmin Puskesmas Dara Juanti dihadiri Sekretaris Camat, Kepala


Dinas kesehatan, Kabid Kesmas, Kabid Perencanaan, Kasi Batrakom, Kasi PTM
dan kasi Kesga serta dihadiri oleh Lurah dan Kepala Desa serta kepala sekolah
TK, SD , SMP SMA, Tokoh Masyarakat dan tokoh agama, ketua PKK kecamatan
dan kader kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas Dara Juanti.

Sebanyak 29 karyawan termasuk seluruh bidan serta petugas lain yang ada
di Pustu, Polindes dan Poskesdes hadir pada saat itu. Acara berlangsung dari
jam 09.00 Wib sampai jam 12.30 Wib.

Acara di buka oleh Sekertaris camat (Bp, Sulaiman. MSI), kemudian


dilanjutkan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan (dr,Harysinto Linoh, MM) dalam
arahannya pada pelaksanaan Loka Karya Mini (Lokmin) tingkat Puskesmas Dara
Juanti yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2017, Kepala
Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa pentingnya petugas puskesmas
menfokuskan segala bentuk upaya pelaksanaan program dan kegiatan sampai
tuntas selama tahun 2017 ini, sehingga program dan kegiatan yang direncanakan
dan dikembangkan oleh Puskesmas dapat berhasil setidaknya memperlihatkan
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Kadinkes juga menyampaikan tentang kasus DBD yang meningkat pada


pada bulan September dan Oktober 2017, Dinas kesehatan melalui perpanjangan
tangan puskesmas dan jaringannya telah melakukan penyuluhan, pembagian
bubuk abate dan menganjurkan masyarakat agar menerapkan PSN dengan 3 M
Plus, tetapi jika masyarakat tidak mau merubah prilakunya maka semua akan sia-
sia, dan kasus DBD akan selalu muncul setiap tahunnya, dalam hal ini sangat
diharapkan peran lintas sektoral seperti tokoh agama dan masyarakat, Kepala
Desa dan Lurah, Kepala sekolah, Kader kesehatan dan ibu-ibu PKK untuk
membantu memberi motivasi dan mendorong masyarakat untuk menerapkan
PHBS rumah tangga dan PHBS di sekolah-sekolah, sehingga kasus DBD dapat
dicegah.

4
Pada pelaksanaan Lokmin tingkat Puskesmas Dara Juanti, diawali dengan
pemaparan hasil monitoring dan evaluasi seluruh program dan kegiatan selama
tahun 2017 oleh Kepala Puskesmas Dara Juanti : Memi Sukaesih SH. M.A.P.
memaparkan berbagai permasalahan terkait permasalahan administrasi, Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan permasalah Upaya Kesehatan Masyarakat
UKM) yaitu: program esensial dan pengembangan sampai triwulan III tahun 2017
dalam rangka pencapaian 12 indikator SPM dengan menggunakan grafik sarang
laba-laba.

Dari hasil pemaparan dapat disimpulkan bahwa dari 6 Kelurahan dan 2 desa
pencapaian program dan kegiatannya masih ada yang dibawah target sampai
dengan bulan September 2017. Berdasarkan hasil cakupan dan monitoring
pelaksanaan program tahun 2017, maka dalam pelaksanaan Lokmin tersebut
dirumuskan 3 permasalahan yaitu: Balita 0 - 59 bulan di timbang 8 kali / tahun 37
%. Penyakit Tidak Menular / PTM 50 % masuk dalam 10 penyakit terbesar
puskesmas, deteksi resiko HIV 4 %.

Acara dilanjutkan dengan pemberian reward dari Puskesmas Dara Juanti,


kepada sekolah dan Kelurahan yang berpartisipasi aktif dalam menjalin
kerjasama yang baik dengan puskesmas jika ada permasalahan dan jika ada
kegiatan yang diadakan puskesmas di sekolah dan di kelurahan. Sekolah yang
mendapat reward sebagai sekolah terbaik yaitu SDN No. 23. dan kelurahan yang
terbaik yaitu kelurahan Mekar Jaya.

Setelah pemberian reward acara dilanjutkan dengan senam etika batuk dan
selanjutnya acara diskusi yang dipandu oleh Penanggung Jawab UKM. Sebelum
acara diskusi dimulai Penanggung Jawab UKM menginggatkan kembali peran
lintas sektor di bidang kesehatan, sehingga peserta lebih terarah dan tidak
bingung berperan sebagai apa dalam bidang kesehatan, baik peran tokoh
masyarakat, tokoh agama, Kepala Desa, Lurah, Kepala Sekolah, Kader
kesehatan maupun ketua PKK.

Acara diselingi dengan senam etika batuk, agar peserta lokmin refresh dan
tidak ngantuk, kemudian acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh
penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk mendapat
masukan dan saran dari lintas sektoral tentang permasalahan yang ada di
puskesmas Dara Juanti.

5
Acara diskusi berjalan lancar dan peserta sangat interaktif terlibat dalam
acara diskusi untuk mendapat masukan dari lintas sektoral. Pembahasan
penyelesaian masalah dititik beratkan pada Desa Siaga aktif.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Lokakarya Mini Puskesmas adalah salah satu bentuk upaya untuk


penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan puskesmas melalui pertemuan
(UKM). Pertemuan lokmin dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan
rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama,
memecahkan masalah yang terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam
bentuk rencana kerja sama pertemuan (Depkes, R.I 2006).

Demikian laporan lokakarya Mini Tribulan III Tahun 2017 dibuat dan
digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

3.2. Saran
Diharapkan melalui pertemuan Lokmin dapat menggalang kerjasama Tim,
baik lintas program maupun lintas sektor dan dapat memantau hasil evaluasi
kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

Anda mungkin juga menyukai