Anda di halaman 1dari 9

Maj Ked Gi.

Desember 2013; 20(2): 208-216

Perawatan Kaninus Maksila Ektopik


dengan L Loop pada Alat Cekat Teknik Begg
Novarini Prahastuti*, Soekarsono Hardjono** dan Pinandi Sri Pudyani**
*Program Studi Ortodonsia PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
**Bagian Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
*Jl Denta no 1 Sekip Utara Yogyakarta, novarini2010@yahoo.co.id

ABSTRAK
Gigi kaninus berperan penting dalam kestabilan serta perkembangan bentuk lengkung gigi, fungsi oklusi dan kesimetrisan profil
wajah. Kaninus maksila walaupun ektopik dalam perencanaan perawatan ortodontik biasanya keberadaannya tetap dipertahankan,
sehingga perlu dikoreksi. Koreksi kaninus maksila ektopik membutuhkan gaya untuk mengekstrusi sekaligus distalisasi gigi tersebut.
Tekukan L loop pada wire dapat memberikan gaya ke arah vertikal - horisontal pada gigi secara bersamaan. Perawatan
ortodontik dengan alat cekat teknik Begg dapat mengkoreksi malposisi gigi dengan gaya yang ringan tanpa membutuhkan
waktu lama pada tahap I. Tujuan. memaparkan hasil perawatan kaninus maksila ektopik dengan L loop pada alat cekat teknik
Begg. Perempuan 28 th mengeluhkan gigi-giginya berjejal dan gingsul sehingga mengganggu penampilan dan mengurangi
rasa percaya diri. Diagnosis: Maloklusi Angle Klas I tipe skeletal klas II dengan retrognatik bimaksiler, bidental protrusif, shalow
bite dan midline mandibula bergeser ke kanan 1 mm disertai crossbite, openbite serta malposisi gigi. Penanganan dilakukan
menggunakan alat cekat teknik Begg dengan pencabutan 4 gigi premolar pertama. L loop pada wire dibuat untuk koreksi
kaninus maksila ektopik pada tahap I perawatan Kesimpulan dari hasil perawatan menunjukkan perbaikan malrelasi, gigi
berjejal, overjet dan overbite. L loop pada alat cekat teknik Begg dapat digunakan untuk mengkoreksi kaninus maksila ektopik
dengan gaya yang ringan.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2): 208-216.

Kata kunci : kaninus maksila ektopik,L loop, teknik Begg.

ABSTRACT: Treatment oN Ectopic Maxillary Canine using L loop WITH Begg Technique. The canine teeth play an important role
in the stability and development of the dental arch form, function of occlusion and symmetry of facial profile. Although the maxillary
canine is ectopic, in the orthodontic treatment plans its existence is usually maintained and thus needs to be corrected. The ectopic
maxillary canine correction requires force to extrude and to distalize the teeth at once. L loop of the archwire can give vertical -
horizontal force towards the teeth at the same time. The orthodontic treatment using a fixed appliance with Begg technique can
correct malposition of teeth with a light force in shorter duration on the first step. The objective of the case report is to review the
correction of an ectopic maxillary canine treatment with L loops on fixed appliance Begg technique. A 28 year-old female patient
complained about her crowded teeth at the upper and lower jaw and ectopic which interfere with her appearance and thus reduce
her confidence. Diagnosis: Class I Angle Malocclusion, Class II skeletal type with bimaxillar retrognatic, protrusive bidental, shalow bite and
mandible midline shifted to the right of 1 mm with crossbite, openbite and malposition of teeth.Treatment: use a fixed appliance
of Begg technique with extraction of the 4 first premolars. L loop on the wire is made for the correction of ectopic maxillary canines
in the first step of treatment. It is concluded that malrelasion, crowded, overjet and overbite can be corrected. The L loops on fixed
appliance of Begg technique can be used to correct an ectopic maxillary canines with a light force.
Maj Ked Gi; Desember 2013; 20(2): 208-216.

Keywords: ectopic maxillary canines, L loops, Begg technique

PENDAHULUAN disebut sebagai ‘penjaga’ oklusi. Kaninus berperan


Gigi kaninus berperan penting dalam kestabilan melindungi gigi lainnya dari kekuatan torsi oklusal
serta perkembangan bentuk lengkung gigi, estetika, yang merugikan saat terjadi kontak ke dan dari
fungsi oklusi dan kesimetrisan profil wajah1. Pada oklusi sentrik (dan /atau relasi sentrik). Fungsi
gerakan laterotrusif (working side) dari mandibula, oklusi yang optimal merupakan salah satu tujuan
kontak terjadi hanya pada gigi kaninus sehingga perawatan ortodontik yang penting, karena apabila

208
Novarini .P., dkk.: Perawatan Kaninus Maksila ...

hal tersebut tidak tercapai berpotensi terjadinya Pergerakan gigi harus dilakukan dengan
gangguan pada temporomandibula (TMD) dan gaya ringan. Klinisi harus memahami penerapan
relapsnya hasil perawatan.2 besar kekuatan yang tepat, khususnya pada saat
Gigi disebut ektopik apabila tumbuh pengaturan awal gigi (initial alignment). Menurut
menyimpang dari posisi normal. Kaninus maksila Reitan’s, pemberian gaya yang terlalu besar pada gigi
bukal ektopik merupakan salah satu kasus yang sering menyebabkan terbentuknya hialinisasi ligamentum
ditemui dalam praktek ortodontik. Menurut Bedoya periodontal sehingga memperlambat pergerakan
dan Fleming, 3 prevalensi kaninus maksila permanen gigi.5 Pemakaian kekuatan/ gaya optimal selama
impaksi atau erupsi ektopik pada populasi umum perawatan ortodontik akan memberikan hasil
sekitar 1-2%. Etiologi kaninus ektopik meliputi faktor perawatan yang memuaskan, gerakan gigi yang
sistemik dan lokal. Faktor lingkungan berpengaruh cepat dengan meminimalkan ketidak nyamanan dan
selama kaninus bererupsi melalui jalurnya yang kerusakan struktur jaringan yang berdekatan melalui
panjang dan berliku-liku. Gangguan terkait dengan gaya kontinyu dan ringan.6 Menurut Hixon,6 gaya
folikel gigi yang tidak erupsi sehingga mempengaruhi ringan tersebut dapat dihasilkan dari gerakan tipping
arah erupsi dan berkontribusi terhadap perpindahan yang memberi tekanan besar pada puncak alveolar.
kaninus maksila. Kaninus ektopik dikaitkan dengan Perawatan ortodontik teknik Begg bertujuan
komponen genetik dengan pola genetik multi- memperbaiki maloklusi dengan karakteristik
faktorial yang diwariskan. Hal tersebut menjelaskan gerakan tipping gigi.7 Kekuatan fisiologis ringan serta
bagaimana kejadian tersebut dapat terjadi berulang
kontinyu menghasilkan pergerakan gigi yang sangat
dalam beberapa keluarga. Etiologi kaninus
cepat pada teknik Begg. Gaya tersebut dihasilkan
ektopik lainnya meliputi kekurangan ruang untuk
dari pemakaian kawat yang lenting dan gaya ringan
erupsi, premature loss kaninus sulung, ankilosis,
dari elastik.8 Braket Begg memungkinkan gerakan
pembentukan neoplastik, dilaserasi akar dan posisi
tipping tanpa friksi karena hanya ada one point
akar insisivus lateral yang abnormal.3
kontak antara braket dan round wire.7 Perawatan
Kaninus maksila walaupun ektopik dalam teknik Begg dibagi menjadi 3 tahap. Pada tahap I,
perencanaan perawatan ortodontik biasanya dilakukan general alignment dan koreksi lengkung
keberadaannya tetap dipertahankan sehingga gigi, mengkoreksi kelainan bukolingual dan rotasi
perlu dikoreksi. Perawatan ortodontik dilakukan (unravelling), koreksi kelainan vertikal (levelling),
umumnya karena alasan estetika, namun diagnosis pengurangan overbite dan retraksi insisivus atas
perawatannya memerlukan pertimbangan adanya sehingga dicapai relasi edge to edge terhadap
internal atau eksternal resorpsi akar gigi yang insisivus bawah.8 Tahap II bertujuan untuk penutupan
berdekatan sebagai dampak perawatan lanjutan.3 ruang sisa pencabutan (space closing) dan tahap III
Koreksi gigi maksila ektopik membutuhkan gaya bertujuan memperbaiki inklinasi aksial, mesiodistal
ringan sebesar 20-60 gr. Hal penting yang harus
dan labiolingual. Keistimewaan teknik Begg yaitu
diperhatikan sebelum dliakukan perawatan adalah
perawatan dilakukan secara komprehensif sehingga
tersedianya ruang yang memadai untuk reposisi
koreksi profil wajah menjadi cepat karena retraksi
gigi kaninus yang akan dikoreksi.4 Koreksi kaninus
gigi anterior terjadi bersamaan dengan perubahan
maksila ektopik dibukal membutuhkan gaya untuk
oklusi semua gigi dan bite opening.7
mengekstrusi sekaligus distalisasi gigi tersebut.
Tekukan L loop pada wire dapat memberikan gaya Artikel ini bertujuan memaparkan hasil
ke arah vertikal-horisontal pada gigi tersebut secara perawatan kaninus maksila ektopik dengan L loop
bersamaan. Desain loop tersebut akan mengurangi pada alat cekat teknik Begg yang bekerja dengan
kekakuan rentangan dan mengoptimalkan fleksibilitas gaya ringan-kontinyu serta pengaruhnya terhadap
archwire. Penggunaan diameter kawat yang kecil resiko resorpsi akar gigi insisivus lateral dan jaringan
dengan pemilihan jenis kawat yang bersifat lenting pendukung gigi.
akan memberikan gaya yang ringan. 5

209
gi keluhan gigi-gigi depan atas dan bawah berjejal,
la susunan
susunan
namun “gingsul“ gigigigi
saudara yang
serta yang dua berjejal.
berjejal.
kandungnya
gigi depan Kemungkinan
Kemungkinan
atasjuga majumempunyai etiologi
sehingga etiologi
si maloklusi
maloklusi
susunan
mengganggu pasien
pasien
gigi yang ini,ini,salahsalahsatunya
berjejal.
penampilan. satunya
Kemungkinan
Pemeriksaan akibat
akibat adanya
adanya
etiologi
subyektif
p gigi-gigi
gigi-gigi sulung
menjelaskan
maloklusi sulung
pasien yangyang
bahwa
Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 208-216
ini, persistensi
persistensi
pada
salah periode
satunya padapada
gigiakibat masamasa
bercampur, adanya gigi
gigi
l- pergantian
bercampur.
bercampur.
gigi-gigi sulung gigi yang pasien persistensi
yang goyah pada tanggalmasa dengan gigi
n. sendirinya
bercampur.
STUDI KASUS dan pernah kesundulan ibu pasien pada
mempunyai gigi depan
susunan gigi yang atas
rapi namun

an serta
Pasien gigi belakang
perempuan, bawah.
umur 28 tahun datang ke Gigi-gigi dirasakan mulai
saudara kandungnya juga mempunyai susunan gigi
yang berjejal. Kemungkinan etiologi maloklusi pasien
e. berjejal sejak klas 3 SD danini,gigi
klinik Ortodonsia RSGM Prof. Soedomo dengan
keluhan gigi-gigi depan atas dan bawah berjejal,
salah depan atas
satunya akibat adanyadirasakan
gigi-gigi sulung yang

n mulai
“gingsul“ maju
serta dua sejak
gigi depan SMP.
atas maju sehinggaPada riwayat keluarga, ayah
persistensi pada masa gigi bercampur.
Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan profil
n dan ibu pasien mempunyaiyangsusunan
mengganggu penampilan. Pemeriksaan subyektif
menjelaskan bahwa pada periode gigi bercampur,
gigi yang rapi
cembung, tonus otot bibir normal, posisi
namun
pergantian gigi pasien saudara
yang goyah tanggalkandungnya
dengan juga nornal
bibir ketika istirahat mempunyai
tertutup (gambar 1).
Pemeriksaan intra oral memperlihatkan kebersihan
a susunan gigi yang berjejal.
sendirinya dan pernah kesundulan pada gigi depan atas
serta gigi belakang bawah. Gigi-gigi dirasakan mulai
Kemungkinan etiologi
mulut sedang, ukuran lidah sedang, bentuk lengkung
ar maloklusi
berjejal sejak klas 3 SD danpasien ini,dirasakan
gigi depan atas salahgigi satunya
atas dan lengkungakibat adanya
gigi bawah parabola asimetris
(Gambar 2)
n gigi-gigi sulung yang persistensi pada masa gigi
mulai maju sejak SMP. Pada riwayat keluarga, ayah dan

s, bercampur.
gi Gambar
Gambar1.1. Foto
Fotoekstraoral
ekstraoralsebelum
sebelum
perawatan
perawatan
m Gambar 1. Foto ekstraoral sebelum perawatan
5
. Pemeriksaan
Pemeriksaanekstraoral ekstraoralmenunjukkan menunjukkanprofil profil
n Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan profil
yang
yangcembung,
cembung,tonus tonusotot ototbibir bibirnormal,
normal,posisi
posisibibir
bibir
g yang cembung, tonus otot bibir normal, posisi bibir
n ketika
ketikaistirahat
istirahatnornal
nornaltertutup. tertutup.Pemeriksaan Pemeriksaanintra intra
ketika istirahat nornal tertutup. Pemeriksaan intra
n oral
oral memperlihatkan
memperlihatkan kebersihan kebersihan mulut
oral memperlihatkan kebersihan mulut sedang,
mulut sedang,
sedang,
a ukuran
ukuran
ukuranlidah
lidah
lidahsedang,
sedang,
sedang,bentuk bentuk
bentuklengkung lengkunggigi
lengkung gigiatas
gigi atasdan
atas dan
dan
n lengkung
lengkung
Gambar
lengkung gigigigi
bawah
1.bawah
gigi parabola
Foto
bawah
Gambar parabola
Foto ekstraoral asimetris
ekstraoral
parabola
1. asimetris
perawatan (Gambar
sebelum
asimetris
sebelum (Gambar
perawatan
(Gambar 2)
2)2)
g
Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan profil
n yang cembung, tonus otot bibir normal, posisi bibir
n ketika istirahat nornal tertutup. Pemeriksaan intra
a oral memperlihatkan kebersihan mulut sedang,
at ukuran lidah sedang, bentuk lengkung gigi atas dan
ri lengkung gigi bawah parabola asimetris (Gambar 2)
ri
n
ak
g
al Gambar 2. Foto
Foto
Gambar intraoral sebelumperawatan perawatan
Gambar
Gambar2.2. Foto intraoral
intraoral sebelum
sebelum
2. Foto intraoral sebelum
perawatan
perawatan
si
si
e Susunan gigi-gigi
Susunan
Susunan
210 gigi-gigi anterior
gigi-gigi anterior rahang
anterior rahang atas-
rahang atas-
atas-
e bawahberjejal
bawah
bawah berjejaldisertai
berjejal disertaiopenbite
disertai openbite pada
openbitepada regio
padaregio 13
regio1313
dengan bergeser ke kiri 1 mm, kebutuhan ruang
pada RA untuk kasus ini adalah sebesar 13,1 mm
sedangkan pada RB dibutuhkan ruang sebesar 9,4
Novarini .P., dkk.: Perawatan Kaninus Maksila ...

mm. Kekurangan ruang yang dibutuhkan didapatkan


dengan pencabutan
Susunan gigi-gigi anterior rahang atas-bawah
berjejal disertai openbite pada regio 13 terhadap
empat gigi premolar pertama..
bidental protrusif, disertai shalow bite dan midline RB
bergeser ke kanan 1 mm, malrelasi dan malposisi gigi
Koreksi gigipadakaninus
43, crossbite.anterior regio 12 terhadap maksila
32, kanan ektopik dilakukan
individual.
33 serta crossbite posterior pada regio 15 terhadap
mulai
45, dan regio tahap
25 terhadap I 35.
perawatan
Overjet 2,6 mm dan menggunakan L loop archwire
Rencana perawatan bertujuan memperbaiki
gigi berjejal, openbite, cross bite, koreksi ovebite
di mesial gigi 13, sedangkan
overbite 1,4 mm. Hubungan gigi molar pertama
kanan dan kiri Klas I Angle. Hubungan gigi kaninus
untuk
dan shif koreksi
midline dengan malposisi
menggunakan
teknik Begg. Berdasarkan perhitungan determinasi
alat cekat

gigi
kiri Klas IIlainnya
sedangkan pada sisi menggunakan
kanan, gigi kaninus
maksila ektopik (mesiolabioversi-infraoklusi). Garis
multiple
lengkung dan set up model vertical loop
Kesling setelah RA dan

archwire
tengah rahang bawah (Gambarterhadap rahang3atas dan
tidak 4)dengan bergeser ke kiri 1 mm, kebutuhan ruang
RB diretraksi sebesar 2 mm dan midline RB dikoreksi

Tahap perawatan
ke kanan 1 mm. disusun
segaris, garis interinsisivi sentral terhadap garis tengah
rahang segaris. Midline RB bergeser berdasarkan tahap-
pada RA untuk kasus ini adalah sebesar 13,1 mm
sedangkan pada RB dibutuhkan ruang sebesar 9,4
tahap Berdasarkanpada metode
hasil analisis teknikmm. Begg.
sefalometri pasien Kekurangan ruang Tujuan
yang dibutuhkantahap
didapatkan I

perawatan teknik
disimpulkan maloklusi klas II skeletal dengan
retrognatik bimaksiler dan Begg
bidental protrusif. antara
Analisis Koreksi lain general
maksila kananalignment,
dengan pencabutan empat gigi premolar pertama..
gigi kaninus ektopik dilakukan

mengatur letak Maj gigi


Maj
jaringan lunak menunjukkan bibir bawah terletak
2 mm lebih ke depan dari garis Ked
Steiner
dengan
Ked Gi.mulai
(protrusif). diGi.
Juli koreksi
Juli
2013;
mesial gigi 2013;
13, sedangkan
buko-lingual
20(1): 20(1):
untuk koreksi 73-77
tahap I perawatan menggunakan L loop archwire
malposisi 73-77
gigi
(unravelling), memperbaiki
Diagnosis kasus pasien yaitu maloklusi Angle Klas I, ketidakteraturan
lainnya menggunakan multiple vertical loop dalam
archwire
tipe skeletal Klas II dengan retrognatik bimaksiler dan (Gambar 3 dan 4)
arah vertikal (levelling) dan koreksi relasi gigi
anterior menjadi edge to edge.

35. 35.
GigiGigi45 45diligasi
diligasi dengan dengan ligature
ligature wirewire untuk
untuk
koreksi
koreksi
linguoversi.
linguoversi. Pada Pada archwire archwire rahang rahang atasatas
ataupun
ataupun
Gambarrahang
rahang
3.3. Foto
Gambar
bawah
Foto bawah
intraoralintraoral
dibuat dibuat
pada
pada saat insersi alat
anchorage
anchorage
ortodontik saat insersi
dengan teknik Begg
bendbend
alat
sebesar
sebesar
15°15°
ortodontik didengan
mesial
di mesial gigigigi
teknik molar
Begg molar pertama.
pertama.

Perawatan dimulai dengan menggunakan


busur australian wire berdiameter 0,014”, setelah
dilakukan pencabutan 4 gigi premolar pertama. Gigi-
gigi rahang atas dan rahang bawah dilakukan
levelling dan (A)
unravelling dengan vertikal (B)
loop
Gambar
Gambar
archwire
4. A.4.
Gambar 4. (A) L loop archwire pada saat pasif; (B) L loop archwire pada saat aktif (laporan rencana perawatan kasus,L
di
LA. loopL
antara
loop archwire
gigi
archwire pada
12-11,11-21,
pada saat saat
21-22,
pasif; pasif; B.
22-23,
B. L
looplooparchwire
penulis)
43-42, archwire
42-41, pada pada saatsaat
41-31, aktifaktif
31-32 (laporan
dan (laporan32-33 rencana rencana
yang
perawatan
perawatan
dilengkapi kasus, kasus,
dengan penulis)penulis)
circle hook di mesial gigi kaninus
RA dan RB. Koreksi gigi 13 ektopik dilakukan
211
Pemakaian
dengan Pemakaian
membuat karet karet elastik
helical elastik
L intermaksiler
loopintermaksiler
archwire5/16” di 5/16” 2 oz2 oz
mesial
yang gigi
yang
diganti 13, setiap
digantiyang dilengkapi
setiap hari,hari, mulai dengan
mulai digunakan circlesejak
digunakan hooksejak di distal
tahap tahap I. I.
ataupun rahang bawah dibuat anchorage bend
sebesar 15° di mesial gigi molar pertama.
Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 208-216

Tahap perawatan disusun berdasarkan tahap- yang malposisi sehingga terjadi general alignment.
tahap pada metode teknik Begg. Tujuan tahap I Pada akhir tahap I jika general alignment telah
perawatan teknik Begg antara lain general alignment, tercapai, retraksi gigi anterior RA dan RB dilakukan
mengatur letak gigi dengan koreksi buko-lingual
dengan mengganti main wire menjadi plain archwire
(unravelling), memperbaiki ketidakteraturan dalam
Gambar 4. A. L loop archwire
arah vertikal (levelling) dan koreksi relasi gigi pada
0,016” yang saat
dilengkapi pasif;
dengan B. pada
circle hook L
loop archwire pada saatmesial
anterior menjadi edge to edge. aktif
malposisi gigi
(laporan
menggunakan
rencana
kaninus. Hal tersebut diikuti dengan koreksi
rotating/ uprighting
perawatan kasus, penulis)
Perawatan dimulai dengan menggunakan busur
australian wire berdiameter 0,014”, setelah dilakukan auxillary spring (Gambar 5)
pencabutan 4 gigi premolar pertama. Gigi-gigi Tahap II perawatan teknik Begg dilakukan
rahang atas dan rahang bawah dilakukan levelling
Pemakaian karet elastik
dan unravelling dengan vertikal loop archwire di intermaksiler
space closing 5/16”
dengan plain archwire 2 dengan
0,018” oz
dilengkapi dengan anchorage bend 15° pada mesial
yang diganti setiap hari, mulaimolar
antara gigi 12-11,11-21, 21-22, 22-23, 43-42, 42-41,
41-31, 31-32 dan 32-33 yang dilengkapi dengan
digunakan sejak tahap I.
pertama, circle hook pada mesial kaninus serta
Kekuatan karet elastik tersebut
circle hook di mesial gigi kaninus RA dan RB. Koreksi pemakaian mengaktifkan Lkaret
karet elastik intramaksiller dan loop
elastik

dan vertikal loop arch wireintermaksiller


gigi 13 ektopik dilakukan dengan membuat helical
L loop archwire di mesial gigi 13, yang dilengkapi
pada Klas gigi anterior yang
II untuk mempertahankan relasi
insisivus edge to edge.
malposisi sehingga terjadi general alignment. Pada
dengan circle hook di distal braket 13 tetapi saat
Tahap III perawatan teknik Begg bertujuan
akhir tahap I jika general memperbaiki alignment inklinasitelah tercapai,
dipasang diletakkan di mesial gigi tersebut. Pada saat
insersi alat ortodontik dengan teknik Begg dilakukan aksial gigi-gigi RA dan RB
retraksi gigi anterior RA dan
by pass pada gigi 15, 25 dan 35. Gigi 45 diligasi (root RB dilakukan
paralleling) menggunakan denganplain archwire
dengan ligature wire untuk koreksi linguoversi. Pada
mengganti main wire menjadi
archwire rahang atas ataupun rahang bawah dibuat plain archwire 0,016”
0,020” dengan anchorage bend 15° di mesial molar
pertama, circle hook pada mesial braket kaninus,
yang dilengkapi dengan circle
anchorage bend sebesar 15° di mesial gigi molar
pertama (Gambar 3 dan 4).
hook
uprighting spring untuk pada
koreksi gigi mesial
yang tilting,
kaninus.
Pemakaian karet Hal
elastiktersebut diikuti
intermaksiler 5/16” 2 dengan
palatal/ koreksi
lingual root torque untukmalposisi
root paralleling

oz gigi menggunakan rotating/ uprighting auxillary spring


gigi anterior RA dan RB, serta elastik intermaksiler
yang diganti setiap hari, mulai digunakan sejak
tahap I. Kekuatan karet elastik tersebut mengaktifkan klas II 5/16” 2 oz untuk mempertahankan overbite
(Gambar
L loop 5) arch wire pada gigi anterior dan overjet.
dan vertikal loop

GambarGambar
5. Koreksi kaninus
5. Koreksi kaninus ektopik
ektopik dengan dengan
teknik Begg pada tahap I teknik
Begg pada tahap I
212

Tahap II perawatan teknik Begg dilakukan


bulan, menghasilkan retraksi gigi anterior disertai cro
koreksi malposisi gigi. Penegakan gigi 13 yang
masih mesioversi menggunakan uprighting auxillary
Novarini .P., dkk.: Perawatan Kaninus Maksila ...
spring dilakukan sebelum retraksi gigi-gigi anterior.

Ga

PE
terkoreksinya malrelasi openbite anterior dan
crossbite anterior-posterior (Tabel 1)
Gambar 6. Foto ekstraoral setelah 1 tahun
Gambar 6. Foto ekstraoral setelah 1 tahun perawatan

perawatan yan
Pe
Perawatan tahap II teknik Begg dilakukan klin
selama 1 bulan. Retraksi gigi-gigi anterior pada ka
tahap I, masih menyisakan ruang di bekas pencabutan us
gigi premolar pertama yaitu di distal gigi kaninus Pe
sebesar 0,9 - 3,8 mm Gigi-gigi posterior ter
dimesialisasikan untuk menutup sisa ruang tersebut
dengan reverse anchorage di gigi anterior serta gig
menggunakan karet elastik intramaksiller dan karet da
elastik 7. intermaksiller klas II.sesudah
Perawatan tahap III teknik me
Gambar Foto intraoral
Gambar 7. Foto intraoral perawatan
sesudah perawatan pa
Begg dilakukan selama 2 bulan, didapatkan hasil
perbaikan inklinasi aksial gigi-gigi anterior.dan len
PEMBAHASAN
Perawatan tahap I teknik Begg dilakukan
posrterior. I, masih menyisakan ruang di bekas pencabutan gigi da
selama 10 bulan. Pemakaian L loop dan vertikal loop
archwire dalam 2 bulan, menghasilkan unreaveling
premolar pertama yaitu di distal gigi kaninus sebesar
0,9 - 3,8 mm Gigi-gigi posterior dimesialisasikan
mo
Kaninus
Tabel maksila sefalometri
1. Pengukuran ektopik merupakan kasus
sebelum dan
dan leveling gig-gigi RA dan RB. Gigi 13 yang ektopik untuk menutup sisa ruang tersebut dengan reverse me
terekstrusi dan terdorong ke distal diikuti koreksi gigi anchorage di gigi anterior serta menggunakan karet dan
yangsesudah
mungkin akan sering kita jumpai dalam praktek.
perawatan
12 yang palatoversi. Koreksi dilanjutkan dengan elastik intramaksiller dan karet elastik intermaksiller
pe
Penetapan diagnosis dimulai dengan pengamatan
menggunakan plain australian wire 0,016” selama 8
bulan, menghasilkan retraksi gigi anterior disertai
klas II. Perawatan tahap III teknik Begg dilakukan
selama 2 bulan, didapatkan hasil perbaikan inklinasi pe
klinis pasien. Tanda pertama ektopik nampak jika
koreksi malposisi gigi. Penegakan gigi 13 yang masih
mesioversi menggunakan uprighting auxillary spring
aksial gigi-gigi anterior.dan posrterior.
pe
kaninus permanen pasientekniktidak
dilakukan sebelum retraksi gigi-gigi anterior. bererupsi sesuai
Pasien ini sudah selesai perawatan ortodontik
Begg dengan masa perawatan selama 1
Fa
3
usia kronologis
Perawatan tahap II teknik Begg perkembangan
dilakukan tahun, kemudiangigi rata-rata.
dilanjutkan pemakaian Hawley ka
selama 1 bulan. Retraksi gigi-gigi anterior pada tahap retainer RA dan RB (Gambar 6 dan 7). Pada akhir
Periode erupsi normal kaninus maksila biasanya
1 Be
terjadi pada usia 11-13 tahun. 213 rin
Penanganan yang tepat pada pasien dengan ma
gigi kaninus maksila ektopik menjadi tugas dokter gigi pa
Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 208-216

Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum dan sesudah perawatan

Pengukuran Nilai Normal Sebelum Perawatan Sesudah Perawatan


SNA 820 790 810

SNB 800 740 750

ANB 20 50 60

Inter I – I 1300 1100 1350

IMPA 81,50 – 970 1050 930

Overbite 2 – 4 mm 1,4 mm 2,3 mm

Overjet 2 – 4 mm 2,4 mm 2,8 mm

perawatan terjadi perubahan inklinasi insisivus mahkota, dan arah aksis gigi. Keputusan pencabutan
mandibula menjadi semakin tegak (IMPA 105˚ premolar pertama pada pasien ini didasarkan pada
menjadi 93˚), peningkatan sudut interinsisisal (110˚ pertimbangan estetis, fungsional, dan kestabilan hasil
menjadi 135˚), retraksi gigi-gigi anterior sehingga perawatan.7 Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
profil wajah pasien semakin harmounis. Hasil Falahata9 bahwa tindakan ortodontik untuk reposisi
perawatan didapatkan koreksi gigi kaninus maksila kaninus biasanya membutuhkan ekstraksi premolar.
ektopik dan gigi berjejal, perbaikan overbite (1,4 Perawatan kasus pasien ini dengan teknik Begg
mm menjadi 3,2 mm) –overjet serta terkoreksinya memberikan hasil yang cepat dengan gaya ringan.
malrelasi openbite anterior dan crossbite anterior- Keadaan gigi berjejal dan adanya kaninus maksila
posterior (Tabel 1) ektopik yang merupakan keluhan utama pasien
dapat segera terkoreksi dalam 2 bulan pada tahap I
PEMBAHASAN perawatan. Pemakaian Australian wire berdiameter
kecil (0,014”) yang bersifat sangat lenting, bentuk
Kaninus maksila ektopik merupakan kasus yang
slot dan ukuran braket Begg yang apabila dipasang
mungkin akan sering kita jumpai dalam praktek.
hanya berkontak satu titik kontak menyebabkan
Penetapan diagnosis dimulai dengan pengamatan
jarak interbraket makin lebar, penambahan desain
klinis pasien. Tanda pertama ektopik nampak jika
L loop dan vertikal loop pada archwire menambah
kaninus permanen pasien tidak bererupsi sesuai usia
kelentingan sehingga perawatan dilakukan dengan
kronologis perkembangan gigi rata-rata. 3 Periode
kekuatan fisiologis ringan serta kontinyu dan
erupsi normal kaninus maksila biasanya terjadi pada
menghasilkan pergerakan gigi yang sangat cepat.
usia 11-13 tahun. 1
Hal tersebut sesuai menurut Waters,5 bahwa
Penanganan yang tepat pada pasien dengan kelentingan rentang archwire tergantung pada pada
gigi kaninus maksila ektopik menjadi tugas dokter diameter dan sifat elastis kawat, jarak interbracket
gigi dan dalam menentukan perencanaan perawatan dan dimensi/ ukuran braket, dan desain archwire.
memerlukan tindakan yang berhati-hati. Evaluasi
Pada tahap I perawatan, L loop archwire
klinis pasien mempertimbangkan jumlah ruang
memberikan gaya vertikal-horisontal pada gigi 13
dalam lengkung gigi untuk erupsi kaninus ektopik,
ektopik yang dikoreksi. Circle hook pada rahang
morfologi dan posisi gigi yang berdekatan, kontur
atas kanan yang dibuat di distal braket 13, namun
tulang, mobilitas gigi, dan penilaian radiografi
saat pemasangan diletakkan di mesial gigi 13 akan
untuk menentukan posisi kaninus yaitu apeks akar,

214
u tahap leveling –unreavelling berjalan me
ngan gaya ringan. per
erawatan ortodontik kaninus maksila Novarini .P., dkk.: Perawatan Kaninus Maksila ...
stru
sering dikaitkan dengan resorpsi akar gigi gig
mendorong gigi tersebut ke distal sekaligus ekstrusi Pada pasien ini gambaran rontgen periapikal pada
lateral sehingga
sebelahnya.
membuka ruang untuk gigi Hal tersebut
insisivus lateral gigi 13 dan 12bervariasi
setelah 1 tahun pemakaian retainer, ker
yang awalnya palatoversi. Karet elastik klas II yang menunjukkan terbentuknya jaringan pendukung
kan posisi gigimulaikaninus,
digunakan awal tahap I akankekurangan
mengaktifkan
kerja L loop serta vertikal loop archwire sehingga
ruang
gigi yang sehat tanpa ada danresorpsi apeks gigi yang
di koreksi menggunakan L loop pada teknik Begg
me
nya pemandu
membantu tahap erupsi, tahap
leveling –unreavelling
cepat dengan gaya ringan.
berjalan perkembangan
(Gambar 8).

DA
KESIMPULAN
lahnya, lokasiPerawatan dan
ortodontik keparahan
kaninus maksila resorpsi
Perawatan ortodontik akar. cekat teknik Begg

akar gigi insisivus atas tetapbervariasi yang berdekatan


ektopik sering dikaitkan dengan resorpsi akar gigi menggunakan australian archwire yang lenting
insisivus lateral sebelahnya. Hal tersebut dengan penambahan L loop dapat digunakan untuk

kaninusruangektopik, dapat
berdasarkan posisi gigi kaninus, kekurangan
dan ada tidaknya pemandu disebabkan
erupsi, tahap oleh
mengkoreksi kaninus maksila ektopik dengan gaya
ringan serta relatif cepat pada tahap I. Hal tersebut
1.
erupsi kaninus yang melekat saat reposisi,
perkembangan gigi sebelahnya, lokasi dan menggambarkan prinsip biomekanik sederhana dan
keparahan resorpsi akar. Resorpsi akar gigi insisivus cara mudah untuk membawa kaninus maksila ektopik

adanya kontak oleh tekananfisik


erupsi kaninusantara ringan danakar
kontinyu dari gigi
atas tetap yang berdekatan dengan kaninus ektopik, kedalam lengkung gigi yang ideal. Pemakaian gaya
dapat disebabkan yang hasil kerjasama L loop
9 archwire berdiameter kecil serta karet elastik Klas II
denganantaramahkota kaninus.
melekat saat reposisi, maupun adanya kontak fisik
akar gigi insisivus dengan mahkota kaninus. 9
bergaya ringan pada circle hook di mesial kaninus
2.
maksila ektopik, memberikan hasil perawatan
memuaskan tanpa menyebabkan kerusakan struktur
jaringan pendukung gigi maupun resorpsi akar gigi
insisivus lateral. Kesadaran, motivasi dan kerjasama
pasien dalam perawatan ortodontik ini sangat
menentukan keberhasilan perawatan. 3.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prakash A, Gupta SD, Rai S, Arora A, Jain S. Australian
helical archwire–helping hand for canine impaction.
Univers.J. Med. Dent. 2012; 7(1): 076-078. 4.
2. Rinchuse DJ, Kandasamy S, Sciote J. Contemporary
and evidencede-based view of canine protected
occlusion. Am J.Orthod. 2007; 132(1): 90-132.
3. Sachan A, Chaturvedi TP. Orthodontic management 5.
of buccaly erupted ectopic canine withtwo case
reports. Contemp.Clin Dent. 2012; 3(1): 123-128.
4. Patrick F, Mcsherry BA. The ectopic maxillary canine
: A Review. BJO. 1998; 25: 209-21.
5. Waters NE, Houston WJ, Stephen CD. The
6.
8. Rontgen periapikal pada gigi 13 dan 12
characterization of arch wires for the initial
Gambar 8. Rontgen periapikal pada gigi 13 dan 12
alignment of irregular teeth. Am.J.Orthod. 1981;
setelah 1 tahun pemakaian retainer
79(4): 375-389.
tahun pemakaian retainer

ada pasien ini gambaran rontgen periapikal 7.


13 dan 12 setelah 1 tahun pemakaian retainer, 215

kkan terbentuknya jaringan pendukung gigi


Maj Ked Gi. Desember 2013; 20(2): 208-216

6. Bisol GK, Rocha R. Laboratorial study of the cuspid”s 8. Salzmann JA. Orthodontics in Daily Practice. J.B.
retraction timming and tipping effect, during space Lippincott company; 1974.
closure, using the segmented ach technique. Dental 9. Falahata B, Ericsonb S, D’Amico RM, Bjerklind K.
Press J.Orthod. 2010; 15(1): 53-64. Incisor root resorption due to ectopic maxillary
7. Cadman GR. A Vade Mecum for The Begg Technique: caninesa long-term radiographic follow-up. Angle
Technical Principles. Am J Orthod Dentofacial Orthodontist. 2008; 78(5): 778-784.
Orthop. 1975; 67(5): 447-512.

216

Anda mungkin juga menyukai