Anda di halaman 1dari 36

1.1.

KALKULUS DIFRENSIAL
Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus
dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut
perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial
adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat
fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel
real tunggal, turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis
singgung grafik fungsi pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada
sebuah titik menentukan pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema
dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan
dari pengintegralan. Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif.
Di fisika, turunan dari perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatanbenda,
dan turunan dari kecepatan terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua
Newton menyatakan bahwa turunan darimomentum suatu benda sama
dengan gaya yang diberikan kepada benda.
Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi,
turunan menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain
pabrik. Dengan menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang
paling baik untukperusahaan yang sedang bersaing. Turunan sering digunakan untuk
mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi. Persamaan-persamaan yang melibatkan
turunan disebut persamaan diferensial dan sangat penting dalam mendeskripsikan
fenomena alam. Turunan dan perampatannya (generalization) sering muncul dalam
berbagai bidang matematika, seperti analisis kompleks, analisis fungsional, geometri
diferensial, dan bahkan aljabar abstrak.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial)

1.2. LAJU PERUBAHAN RATA-RATA


Laju perubahan rata-rata suatu fungsi dalam daerah interval

, dengan dituliskan:

Laju perubahan rata-rata ini dapat ditafsirkan secara geometris sebagai ukuran
kecuraman atau kemiringan garis lurus yang menggabungkan titik-titik [a,f(a)] dan

[b,f(b)]. Pada fungsi linier , laju perubahan rata-rata selalu

sama dengan (kemiringan) dalam setiap himpunan bagian daerah defenisinya.

Sebaliknya, laju perubahan rata-rata suatu fungsi kurvalinier berubah-rubah


menurut gerakan berurutan sepanjang kurva.
Contoh 1. Laju perubahan rata-rata fungsi linier sebesar
5 dalam setiap himpunan bagian daerah defenisinya yaitu:
Oleh karena itu, untuk sembarang bilanga real diperoleh:

Besarnya kenaikan atau penurunan ordinat fungsi linier untuk setiap


pertambahan satu absis sama dengan LPR-nya. Adakalanya laju perubahan suatu
factor terhadap factor lain diketahui, seddangkan model fungsi yang sesungguhnya
antara kedua fungsi tidak diketahui. Pada kondisi ini, nilai-nilai fungsi tersebut dapat
dihampiri dengan menggunakan laju perubahan rata-ratanya.

1.3. LAJU PERUBAHAN SESAAT


Seperti yang telah dikemukakan diatas, laju perubahan rata-rata fungsi

kontinu pada suatu selang waktu tertentu yang secara geometri ditafsirkan
sebagai kemiringan yang menghubungkan sepasang titik tertentu pada kurva fungsi
tersebut. Laju perubahan sesaat diperoleh melalui proses limit terhadap laju
perubahan rata-rata fungsi dengan cara membuat menuju nol. Dengan

demikian yang dimaksud dengan laju perubahan sesaat pada dituliskan


sebagai:

Dengan memisalkan atau , maka mempunyai

arti yang sama dengan oleh karena itu bentuk limit diatas dapat ditulis
menjadi:

Untuk sembarang fungsi dengan bilangan real kita dapat


mengevaluasi dan menghitung ada tidaknya nilai limit tanpa memandang bentuk
tafsiran geometrisnya, jika nilai limit ini ada pada titik di sekitar maka secara

matematis disebut turunan fungsi dititik Proses untuk mendapatkan

turunan semacam ini disebut pendiferensial fungsi Fungsi yang

mempunyai turunan dititik dikatakan terdiferensial di terminologi formal

untuk menuliskan turunan di adalah

atau

Ada juga penulisan lambing turunan yang diperkenalkan ahli matematika


kebangsaan Jermal yaitu Gottfried Leibnitz (1646-1716):
(Wibisono,1999)

1.4. KAIDAH-KAIDAH DIFERENSIAL


Proses penurunan sebuah fungsi disebut diferensiasi yaitu mencari

perubahan berkenaan dengan suatu perubahan apabila perubahan yaitu


Hasil yang diperoleh dari proses pendiferensiasi tersebut disebut derivative. Ada
kaidah-kaidah diferensial dari suatu fungsi, dengan mengetahui turunan fungsi-fungsi
tersebut dapat pula ditenteukan dari beberapa fungsi lainnya.

1.4.1. Kaidah Fungsi Konstan


Suatu turunan fungsi konstan dimana adalah suatu konstanta
adalah nol.

Jadi untuk semua bilangan nyata . Oleh karena konstan,

maka tidak berubah untuk setiap perubahan dengan demikian

tanpa memperhatikan berapapun perubahan variable

Contoh 2. Tentukan hasil turunan dari fungsi konstan disekitar

1.4.2. Kaidah Fungsi Linier


Turunan fungsi linier dimana adalah suatu konstanta adalah

sama dengan yaitu sama dengan koefisien dari

Contoh 3. Tentukan hasil turunan dari fungsi linier disekitar

1.4.3. Kaidah fungsi pangkat


Turunan fungsi pangkat adalah sama dengan eksponen dikalikan

dengan variable dipangkatkan dengan bilangan asli.


ada sebanyak n suku maka:

Jadi untuk semua bilangan real secara umum lambang-


lambang turunan sampai ordo ke-n dituliskan:

Contoh 4. Tentukan hasil turunan dari fungsi pangkat pada

(Martono, 1999)
1.4.4. Kaidah fungsi penjumlahan dan pengurangan
Turunan bentuk penjumlahan dan pengurangan adalah

sama dengan turunan-turunan fungsi individu

Dengan demikian untuk fungsi fungsi


turunannya adalah:

Contoh 5. Tentukan hasil turunan dari fungsi penjumlahan dan pengurangan

pada .

1.4.5. Kaidah perkalian


Turunan bentuk perkalian adalah sama dengan fungsi
pertama dikalikan turunan fungsi kedua ditambah fungsi kedua dikalikan dengan
turunan fungsi pertama. Jika merupakan pertambahan dalam yang menyebabkan

pertambahan masing-masing dan sebesar dan selanjutnya:

Karena maka rumus dengan mengetur kembali dan membanginya

dengan diperoleh:

Pada , maka: dan dan sehingga:

Karena maka fungsi turunan menjadi;

Contoh 6. Diketahui fungsi tentukan nilai turunan

pada .

Misalkan dan dengan

mensubstitusikan rumus diatas, diperoleh:

Pada maka nilai

1.4.6. Kaidah pembagian

Turunan bentuk hasil bagi adalah sama dengan penyebut kali

turunan pertama pembilang dikurangi pembilang kali turunan pertama penyebut,


semuanya dibagi kuadrat penyebutnya. Misalkan maka:

Karena maka bentuk akhir dapat ditulis menjadi


Contoh 7. Diketahui fungsi tentukan nilai turunan pada

Misalkan dan dengan

mensubstitusikan rumus diatas, diperoleh:

Untuk nilai

1.4.7. Kaidah berantai

Suatu fungsi turunan fungsi dari fungsi dimana

adalah sama dengan turunan fungsi pertama berkaitan dengan dikalikan dengan

turunan fungsi kedua berkaitan dengan Misalkan dimana dan

masing-masing mempunyai turunan disetiap titik, maka juga


mempunyai turunan di setiap titik dan berlaku:

Jiak dan fungsi mempunyai turunan disetiap

titik, maka juga mempunyai turunan di setiap titik berlaku:

Contoh 8. Diketahui fungsi tentukan nilai turunan pada


.

Misalkan

Karena

Untuk maka
1.4.8. Kaidah logaritma
Suatu fungsi logaritma dapat dicari fungsi turunannya yaitu:

Contoh 9. Diketahui fungsi . tentukan

Misalkan

Untuk maka

1.4.9. Kaidah eksponensial


Dengan menggunakan aturan rantai dapat mencari fungsi yang berbentuk

, dimana untuk setiap himpunan definitf . Kaidah


eksponensial dapat membuktikan rumus-rumus turunan yang berbentuk

atau

1. Jika dan keduanya mempunyai turunan, dan ,

hitunglah . Dari diperoleh

Jadi, .

Contoh 10. Diketahui fungsi . tentukan

Misal

Jadi

2. Rumus turunan berbentuk perkalian ataupun rumus

pembagian dapat diambil turunan logaritma.

Bentuk perkalian:

Bentuk pembagian :
Dapat dituliskan
Contoh 11. Diketahui fungsi . tentukan

Misal

(Purcell,1987)

PENERAPAN KALKULUS DEFERENSIAL


PADA MATEMATIKA EKONOMI

2.1. KONSEP MARGINAL


Istilah marginal digunakan pada perubahan sedikit demi sedikit pada
pendapatan, biaya, produksi, keuntungan, cash-flow dan juga input-output. Secara
matematik pendapatan marginal dan biaya marginal dapat dirunkan dari fungsi total
masing-masing.
2.1.1. Produksi Marginal
Produksi fisik marginal (MPP) didefenisikan sebagai output tambahan

yang dihasilkan dari adanya penggunaan satu unit tambahan input .

Jika perubahan , maka turunan pertama dari fungsi produksi marginal


dinyatakan sebagai:

Produksi fisik rata-rata akan sama dengan marginal produksi fisik

yaitu pada saat produksi rata-rata mencapai maksimum. Secara


geometris, dapat ditunjukan oleh perpotongan kurva produksi rata-rata pada posisi
maksimum dengan kurva produksi marginalnya.
Contoh 12. Diketahui fungsi produksi pada persamaan
dimana P output produksi dan Q input produksi.
a. Carilah fungsi produksi marginal dan fungsi produksi rata-rata
b. Hitunglah produksi total, produksi marginal dan produksi rata-rata jika
digunakan input sebanyak Q=10 unit.
c. Berapa total biaya maksimumnya.
Penyelesaian:

a. Fungsi produksi marginal,

Fungsi produksi rata-rata,

b. Pada unit, maka

c. Total produksi maksimum (TPP) dicapai pada saat MPP=0, yaitu:

diperoleh unit

Jadi, TPP maksimum

2.1.2. Pendapatan Marginal


Pendapatan marginal dapat didefenisikan sebagai perubahan pendapatan total
yang diakibatkan oleh penjualan suatu barang tambahan, yaitu:

Pendapatan rata-rata dapt dinyatakan sebagai pendapatan toal(TR) yang


dihasilkan dari setiap unit barang yang diminta yaitu

Pada saat pendapatan rata-rata mencapai maksimum maka pendapatan rata-


ratanya sama dengan pendapatan marginalnya (AR=MR)
Contoh 13. Diketahui fungsi permintaan pada persamaan .
a. Carilah fungsi produksi marginal yang berhubungan dengan fungsi
permintaan tersebut
b. Hitunglah pendapatan marginal dan rata-rata pada unit
Penyelesaian:
Fungsi permintaan

Fungsi pendapatan total,

a. Fungsi pendapatan marginal,

Untuk unit, unit

b. Fungsi pendapatan rata-rata,

Untuk unit, unit


2.1.3. Biaya Marginal
Biaya marginal didefenisikan sebagai perubahan dalam biaya total yang
dikeluarkan untuk menghassilkan satu unit tambahan output.

Biaya rata-rata (AC) merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah barang

yang diproduksi yang dinyatakan Pada saat biaya rata-rata mencapai

minimum maka biaya rata-rata sama dengan biaya marginalnya (AC=MC).


Contoh 14. Jika fungsi biaya suatu perusahaan berdasrkan fungsi

.
a. Carilah fungsi produksi marginal
b. Fungsi biaya rata-rata pada unit

Diketahui: fungsi biaya total .

a. Fungsi biaya marginal,

Untuk unit, maka unit.

b. Fungsi biaya rata-rata,

Untuk unit, maka unit

2.2. KONSEP ELASTISITAS


Elastisitas dari suatu fungsi berkenaan dengan x dapat didefinisikan
sebagai :

Ini berarti bahwa elastisitas merupakan limit dari rasio antara


perubahan relative dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan x
yang sangat kecil atau mendekati nol. Dengan terminology lain, elastisitas y terhadap
x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap
perubahan x.

2.2.1 Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga permintaan,
price elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya
perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jadi,
merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap
persentase perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P),
maka elastisitas permintaannya :

Dimana tak lain adalah Q'd atau f'(P)

Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat elastic apabila ,

elastic – uniter jika , dan inelastic bila . Barang yang permintaanya


elastic mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut berubah sebesar persentase
tertentu, maka permintaan terhadapnya akan berubah (secara berlawanan arah)
dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya.

Contoh 15:

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan

. tentukan elastisitas permintaannya pada tingkat harga P = 5.

ηd = 3 berarti bahwa apabila, dari kedudukan , harga naik (turun) sebesar 1 %


maka jumlah barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 3 %.

2.2.2 Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga penawaran,
price elasticity of supply) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan
jumlah barang yang ditawarkan berkenaan adanya perubahan harga. Jadi, merupakan
rasio antara persentase perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs
= f(P), maka elastisitas penawarannya :
Dimana tak lain adalah Q's atau f'(P).

Penawaran suatu barang dikatakan bersifat elastic apabila , elastic –

uniter jika dan inelastic bila . Barang yang penawarannya inelastic


mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut (secara searah) dengan persentase
yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya.

Contoh 16 :

Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh .


Berapa elastisitas penawarannya pada tingkat harga P = 10 dan P = 15 ?

Pada ,

Pada ,

berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 10, harga naik (turun)


sebesar 1 % maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang)
sebanyak 2,8%. Dan berarti bahwa apabila dari kedudukan , harga
naik (turun) sebesar 1% maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah
(berkurang) sebanyak 2,3%

2.2.3 Elastisitas Produksi


Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya
perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah
masukan (input) yang digunakan. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan
jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan. Jika P
melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X melambangkan jumlah
factor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi dinyatakan dengan P = f(X),
maka efisiensi produksinya :

Dimana adalah produk marjinal dari X [P' atau f' (X)].

Contoh 17 :
Fungsi produksi suatu barang ditunjukan oleh persamaan .
Hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produksi sebanyak
3 unit dan 7 unit.

Pada ,

Pada ,

berarti bahwa, dari kedudukan , maka jika jumlah input dinaikkan

(diturunkan) sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah (berkurang) sebanyak 1

%. Dan berarti bahwa, dari kedudukan , maka jika jumlah input

dinaikkan (diturunkan) sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah (berkurang)


sebanyak 9 %.

2.3. MAKSIMASI DAN MINIMASASI


Masalah maksimasi dan minimasi akan dikatakan sebagai optimisasi yang
biasanya ditemukan pada saat menentukan kombinasi yang dioptimum dari
barang/jasa yang dihasilkan atau akan dijual oleh perusahaan, menentukan camburan
bahan-bahan yang terbaik akan tetapi menekan biaya sekecil-kecilnya, dan lainnya.
Untuk mencapai suatu maksimum atau minimum relative suatu fungsi harus berada
pada tidak naik atau turunnya pada titik itu, dimana turunannya nol.
Syarat pertama untuk mencari nilai-nilai optimum dari suatu fungsi bebas

dibutuhkan syarat perlu yaitu turunan pertama harus nol. Syarat kedua
merupakan syarat cukup dimana turunan kedua negative untuk nilai maksimum
relative dan positif untuk nilai minimum relative. Taksiran secara gometris fungsi
kuatrat mempunyai turunan pertama yaitu

dan turunan kedua

1. Untuk Kurva berupa fungsi linier yang memotong sumbu-X

di titik stationer Karena maka kurva fungsi

bersifat turun disekitar titik stationer Akan tetapi


sehingga pada sebelah kiri titik stationer diperoleh

dan disebelah kananya diperoleh . Dengan demikian

menurut uji turunan pertama fungsi mencapai maksimum pada titik

stationer .

2. Untuk Kurva berupa fungsi linier yang memotong sumbu-X

di titik stationer Karena maka kurva fungsi

bersifat turun disekitar titik stationer Akan tetapi

sehingga pada sebelah kiri titik stationer diperoleh

dan disebelah kanannya diperoleh . Dengan demikian

menurut uji turunan pertama fungsi mencapai minimum pada titik

stationer .

Untuk suatu maksimum relative:

Untuk suatu minimum relative:

Fungsi keuntungan dapat didefenisikan berupa selesih dari pendapatan dan


biaya produksi. Keuntungan maksimum dapat diperoleh dari
turunan pertama fungsi pendapatan(MR) dan fungsi biaya (MC) adalah nol. Dan
turunan kedua harus negative untuk maksimum dan positif untuk minimum.

Contoh 18: fungsi permintaan suatu perusahaan dan biaya rata-

rata yang dikeluarkan ditunjukkan oleh fungsi Tentukanlah

a. memaksimumkan pendapatan total, b. meminumkan biaya, dan c.


memaksimumkan keuntungan.
a. Pendapatan total,

Pendapatan TR maksimum jika, unit

. Karena pada unit pendapatan akan maksimum,

b. Biaya total, (

Biaya TC minimum jika, unit

. Karena pada unit pendapatan akan maksimum,

c. Fungsi laba,

Laba maksimum jika, unit

. Karena pada unit pendapatan akan maksimum,

2.4. Pendapatan konsumsi

Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara


keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori penggunaan, yakni
dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan Y, sedangkan konsumsi
dan tabungan masing – masing dilambangkan dengan C dan S, maka kita dapat
merumuskan persamaan:

Baik konsumsi nasional maupun tabungan nasional pada umumnya


dilambangkan sebagai fungsi linear dari pendapatan nasional. Keduanya berbanding
lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan nasional maka
konsumsi dan tabungan akan semakin besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan
berkurang, konsumsi dan tabungan pun akan berkurang pula, sehingga :
à diferensial

Karena à à derivasi
(Marginal Propensity to Consume)

(Marginal Propensity to Save)


Sehingga terbukti bahwa MPC + MPS = 1
(Supangat, 2006)
2.5.Pendapatan Tabungan

Konsep diferensial dengan mudah dapat diperluas menjadi fungsi yang terdiri
dari dua atau lebih variabel bebas. Perhatikan fungsi tabungan berikut ini :

Dimana adalah tabungan (savings). adalah pendapatan nasional (national


income), dan i adalah suku bunga (interes rate). Fungsi ini kita asumsikan seperti
semua fungsi yang akan kita gunakan disini diasumsikan kontinu dan memiliki
derivative (parsial) kontinu, atau secara simbolis, . Derivatif parsial
mengukur kecenderungan marginal (marginal propensity to save). Jadi, untuk semua
perubahan dalam perubahan hasilnya dapat diaproksima dengan kuantitas

. Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat sebagai

aproksimasi untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi perubahan total


dalam S diaproksimsi dengan diferensial

Atau dengan menggunakan notasi yang lain,

Perhatikan bahwa kedua derivative parsial Sy dan Si kembali menaikan peran sebagai
“pengubah” yang masing – masing mengubah dY dan di menjadi dS yang
bersesuaian. Pernyataan dS, yang merupakan jumlah perubahan – perubahan hasil
aproksimasi dari kedua sumber, disebut diferensial total dari fungsi tabungan. Dan
proses untuk mencari diferensial total ini disebut diferensiasi total (total
differentiation), sebaliknya kedua komponen yang ditambahkan di ruas kanan disebut
sebagai diferensial parsial dari fungsi tabungan.

Tentu saja ada kemungkinan dimana Y dapat berubah sedangkan i konstan.


Dalam hal ini dY= 0 dan diferensial total akan disederhanakan menjadi diferensial

parsial: . Dengan membagi kedua sisi persamaan dengan dY diperoleh

) i konstan
(Dumairy, 1991)

PENUTUP

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Derivasi adalah hasil
yang diperoleh dari proses diferensiasi.
Istilah marginal digunakan pada perubahan sedikit demi sedikit pada
pendapatan, biaya, produksi, keuntungan, cash-flow dan juga input-output. Secara
matematik pendapatan marginal dan biaya marginal dapat dirunkan dari fungsi total
masing-masing.
Elastisitas merupakan limit dari rasio antara perubahan relative
dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil
atau mendekati nol. Dengan terminology lain, elastisitas y terhadap x dapat juga
dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap perubahan x.
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori penggunaan, yakni
dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan Y, sedangkan konsumsi
dan tabungan masing – masing dilambangkan dengan C dan S, maka kita dapat
merumuskan persamaan: Y = C + S
Semakin besar pendapatan nasional maka konsumsi dan tabungan akan
semakin besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan berkurang, konsumsi dan
tabungan pun akan berkurang pula, sehingga : DY = ¶C + ¶S à diferensial
S = S (Y,i), dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan
nasional (national income), dan i adalah suku bunga (interes rate).

Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat sebagai

aproksimasi untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi perubahan total


dalam S diaproksimsi dengan diferensial

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy. (1991). Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. edisi kedua.
Yogyakarta: BPFE

Martono, K. (1999). Kalkulus. Jakarta: Erlangga


Purcell,EJ. (1987). Kalkulus dan Geometri Analitis. Terjemahan Nyoman Susila,dkk.
Jakarta: Erlangga

Supangat,A. (2006). Matematika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Kencana

Wibisono, Y. (1999). Manual Matematika Ekonomi. Yogyakarta: Gajahmada


university press

Wikipedia. (2000). Kalkulus diferesial.


(http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial, akses 10 Februari 2015)

INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI

8.1 Pengantar

Di bab ini akan dipelajari mengenai aplikasi hitung integral dalam bidang
ekonomi, yaitu mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
Seperti mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal, fungsi
biaya total dari biaya marginal. Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi
marginal, fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal dan fungsi kapital dari
fungsi investasi. Penentuan fungsi asal dari fungsi marginalnya yang di
kemukakan di atas merupakan aplikasi integral tak tentu dalam bidang ekonomi.

Di samping itu bab ini akan di pelajari juga konsumen surplus dan produsen
surplus yang merupakan aplikasi integral tertentu dalam bidang ekonomi.Tujuan
bab ini . setalah mempelajari bab ini peserta didik (mahasiswa) di harapkan
mampu menerapkan hitung integral dalam bidang.
8.2 Aplikasi Integral Tak Tentu Dalam Bidang Ekonomi

Pada umumnya aplikasi di sini berkaitan dengan mencari fungsi-fungsi


ekonomiyang merupakan fungsi primitif (fungsi asal) dari fungsi marginalnya.
Mencari fungsi biaya total dari fungsi biaya marginal, fungsi penerimaan total dari
fungsi penerimaan marginal, fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal,
fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal serta fungsi kapital dari fungsi
investasi.

Fungsi Biaya Total (C)

Fungsi biaya total merupakan integral dari biaya marginalnya, dan


sebaliknya biaya marginal merupakan turunan pertama dari fungsi biaya total.

C=∫ MC dq

Fungsi Penerimaan Total (R)

Fungsi penerimaan total merupakan integral dari penerimaan


marginalnya, dan sebaliknya penerimaan marginal merupakan turunan
pertama dari fungsi penerimaan total.

R=∫ MC dq

Fungsi Konsumsi (C)

Fungsi konsumsi merupakan integral dari konsumsi marginalnya


(MPC), dan sebaliknya konsumsi merupakan turunan pertama dari fungsi
konsumsi.

C=∫ MPC dy

Fungsi Tabungan (S)

Fungsi tabungan merupakan integral dari tabungan marginalnya


(MPS), dan sebaliknya tabungan marginal merupakan turunan pertama dari
fungsi tabungan.

S=∫ MPS dy

Fungsi Model (K)


Fungsi (pembentukan) modal atau fungsi (pembentukan) kapital
merupakan integral dari (aliran) investasi bersih (I) dan sebaliknya investasi
bersih merupakan turunan pertama dari fungsi kapital.
Kt=∫ I(t) dt

Agar lebih jelas bagaimana fungsi asal dapat di dapat melalui integrasi fungsi
marginalnya, di bawah ini diberikan beberapa contoh. Untuk dapat
membedakan konsumsi (C), biaya total (C) dengan tetapan/konstanta integrasi
(C), khusus dalam integrasi biaya marginal dan konsumsi marginal, maka
tetapan integrasi di simbolkan dengan K.

Contoh 8.1

Biaya Marginal di tunjukkan oleh MC=150-80q+10q2. Biaya tetapnya adalah


134. Carilah fungsi biaya totalnya, fungsi biaya rata-rata dan fungsi biaya
variabelnya.

Penyelesaian

Fungsi biaya total,

C = ∫ MC dq

= (150 - 80q + 10q2)dq

(K = Konstanta Integrasi)

Bila q = 0 dimasukkan ke dalam fungsi C = f(q) tersebut, didapat biaya tetap


(FC) sebagai berikut :

134 = K = FC

Jadi, fungsi biaya totalnya adalah :


Fungsi biaya rata-ratanya

Fungsi biaya variabel

VC = C – FC

Contoh 8.2

Penerimaan marginal di tunjukkan oleh MR = 20 – 4q

(q = kuantitas barang)

Tentukanlah :

(a) Fungsi penerimaan total


(b) Fungsi permintaan

Penyelesaian

(a) Fungsi penerimaan total

R = ∫ MR dq

= ∫ (20 – 4q) dq

= 20q – 2q2 + C

Bila q = 0, maka R = 0. Selanjutnya nilai C (konstanta Integrasi) dicari


dengan memasukkan q = 0 dan R = 0 ke dalam persamaandi atas akan di
dapat nilai C sebagai berikut :

R = 20 q – 2q2 + C
0 = 20 (0) – 2 (0)2 + C

C=0

Jadi, fungsi penerimaan totalnya adala :

R = f(q)

= 20q – 2q2

(b) Fungsi permintaaan

R = q.p →

Jadi, fungsi permintaannya adalah q =

Contoh 8-3

Hasrat marginal untuk konsumsi (MPC) adalah 0,8. Bila pendapatan


nol (y = 0) maka besarnya konsumsi adalah 50.

Tentukanlah besar konsumsinya.

Penyelesaian

C = ∫ MPC dy

= ∫ 0,8 dy

= ∫ 0,8 y + K

Selanjutnya di cari terlebih dahulu nilai K (Konstanta Integrasi) degan


memasukkan y = 0 dan C (konsumsi) = 50, ke dalam persamaan di atas akan
di dapat K sebagai berikut :

C = 0,8 y + K

50 = 0,8 (0) + K

K = 50
Jadi, fungsi konsumsinya

C = f(y)

= 0,8 y + K

= 0,8 y + 50

Contoh 8-4

Hasrat marginal untuk konsumsi (MPC) adalah MPC =

. Apabila pendapatan nol (y = 0), konsumsinya sebesar 10.

Tentukanlah fungsi konsumsinya C = f(y).

Penyelesaian

Fungsi konsumsinya

C = ∫ MPC dy

Selanjutnya di cari terlebih dahulu ilai (K=Konstanta Integrasi) dengan


memasukkan y = 0 dan C (konsumsi) = 10 ke dalam persamaan di atasdi dapat
K sebagai berikut :

Jadi, fungsi konsumsinya,


C = f (y)

Contoh 8-5

Hasrat marginal untuk menabung, MPS = 0,25

Bila pendapatan nasional 100, terjadi tabungan negatif sebesar 10.

Tentukanlah fungsi tabungan, S = f(y) dan tentukanlah pula fungsi konsumsi


C = f(y).

Penyelesaian

MPS = 0,25

S = ∫ MPS dy

= ∫ (0,25) dy

= 0,25y + K

Selanjutnya di cari terlebih dahulu nila K (konstanta Integrasi) dengan


memasukkan y = 100 dan S = -10 ke dalam persamaan di atas di dapat K
sebagai berikut :

S = 0,25y + K

-10 = 0,25 (100) + K

-10 = 25 + K

K = -35

Jadi, fungsi tabungannya

S = f (y)

= 0,25y + K

= 0,25y - 35

= -35 + 0,25y

Fungsi konsumsinya

Y =C+S

C =y–S

= y – (-35 + 0,25y)

= y + 35 – o,25y

= 35 + 0,75y
Jadi, fungsi konsumsinya,

C = f (y)

= 35+ 0,75y

Contoh 8- 6

Tingkat investasi bersih, l = 20 t2/5 dan stok kapital (modal) pada awal tahun,

t = 0 adalah 75 .

Tentukanlah fungsi kapitalnya

Penyelesaian

l(t) = 20 t2/5

Kt = ∫ l(t) dt = 20 ∫ t2/5 dt

Selanjutnyadicari terlebih dahulu nilai C(konstantaintegrasi) dengan


memasukkan nilai t = 0 dan Kt = 75, kedalam persamaan diatas didapat nilai C
sebagai berikut :

75 = C

Jadi fungsi kapitalnya

Kt = f(t)

Contoh 8 – 7
Tingkat investasi bersih adalah l = 50 t2/3 dan stok kapital pada tahun pertama
( t = 1) adalah 150.carilah fungsi kapitalya. Selanjutnya berapakah besar
kapital pada tahun ke empat.

Penyelesaian

I = 50 t2/3

K
t = ∫I(t) dt

= ∫(50t2/3) dt = 50 ∫ t2/3 dt

Dicari terlebih dahulu nilai C (konstanta integrasi) dengan memasukkan t=


1 dan Kt = 150 ke dalam persamaan di atas, didapat nilai C sebagai berikut :

Kt

5/3
150 = 30 (1) +C

150 = 30(1) + C

C = 120

Jadi, fungsi kapitalnya

Kt = f(t)

Besarnya capital pada tahun keempat ( t = 4)

Kt
Contoh 8 – 8

Biaya marginal untuk memproduksi sejenis barang

MC = 3q2 – 24q + 45

Jika untuk memproduksi 1 unit barang tersebut diperlukan biaya 44


tentukanlah :

(a) Fungsi biaya totalnya


(b) Besar biaya total, biaya rata-rata serta biaya marginal pada saat
output 2 unit

Penyelesaian

(a) Fungsi biaya total, → C = ∫ (MC) dq

= ∫ (3q2 – 24q + 45) dq

= q3 – 12q2 + 45q + K

SELANJUTNYA NILAI K (KONSTANTA INTEGRASI) DICARI

TERLEBIH DAHULU DENGAN MEMASUKKAN Q = 1 DAN C


(BIAYA) = 44 KE DALAM PERSAMAAN DI ATAS DI DAPAT :

C = Q3 – 12Q2 + 45Q + K

44= (1)3 – 12(1)2 + 45(1) + K

K = 44 – 34

= 10

JADI FUNGSI BIAYA TOTALNYA

C = Q3 – 12Q2 + 45Q + K
= Q3 – 12Q2 + 45Q + 10

(b) Besarnya biaya total, bila q = 2

C = q3 – 12q2 + 45q + 10

= (2)3 – 12(2)2 + 45(2) + 10

= 60

Besarnya biaya rata-rata, bila q = 2

Besarnya biaya marginal, bila q = 2

MC = 3q2- 24q +45

= 3(2)2 – 24(2) + 45

=9

Contoh 8-9

Seorang monopolis memiliki fungsi

MR = 16 – 5Q

MC = 4Q – 2

FC = 10

q = kuantitas output dan p = harga per unit output. Apabila si


monopolis menghendaki keuntungan yang maksimum,

(a) Berapa unitkah sebaiknya ia berproduksi dan dengan harga


berapa tiap output unit di jual.

(b) Berapa besar keuntungan yang akan di peroleh si monopolis

Penyelesaian

MR = 16 – 5q

R” = -5

R = ∫ MR dq
= ∫ (16 – 5q) dq

= 16q – 5/2q2 + K

= -5/2 q2 + 16q + K

MC = 4q – 2

C” = 4

C = ∫ MC.dq

= ∫ (4q – 2) dq

= 2q2 – 2q + K

Bila q = 0, maka C = FC = 10.

Selanjutnya nilai K (Konstanta Integrasi) di cari terlebih dahulu


dengan memasukkan q = 0, C = 10 ke dalam persamaan di atas, di
dapat :

C = 2q2 – 2q + K

10 = 2(0)2 – 2(0) + K

10 = k

Jadi, C = 2q2- 2q + K

= 2q2- 2q + 10

Bila q = 0, maka R = 0, selanjutnya nila K (Konstanta Integrasi) di cari


terlebih dahulu dengan memasukkan q = 0, R = 0 ke dalam persamaan
di atas, di dapat :

R = 16q – 5/2 q2 + K

0 = 16 (0) – 5/2(0)2 + K

K =0

Jadi, R = 16q – 5/2q2 +0

= -5/2q2 + 16 q

Besarnya profit/laba,
Laba tersebut akan maksimum bila memenuhi dua syarat :

1) MR = MC → 16q – 5q = 4q – 2

9q = 18

q=2

2) R” < C” → R” = -5 < C” = 4 (maksimum


pada q = 2)

Besarnya laba maksimum tersebut,

Besarnya harga per unit output (p)

Jadi,

a). untuk mendapatkan laba yang maksimum, sebaiknya si monopolis


berproduksi sebanyak 2 unit, dengan harga jual per unit 11

b). keuntungan maksimum yang akan diperoleh sebesar 8

Contoh 8 – 10

Fungsi MPS suatu masyarakat adalah

Bila pada tingkat pendapatan masyarakat nol (y = 0), maka


tabungannya minus 10

ditanyakan :
a). fungsi savingnya

b). fungsi MPC –nya

c). fungsi konsumsinya

d). kalau pendapatan masyarakat tersebut 100, hitunglah


besarnya MPC dan tingkat konsumsi masyarakat tersebut.

Penyelesaian

(a).

Fungsi savingnya

S = ∫MPS dy

Dicari terlebih dahulu nilai K (konstanta integrasi) dengan


memasukkan y = 0 dan S = -10, kedalam persamaan diatas didapat
nilai K sebagai berikut :

Jadi, fungsi savingnya adalah :

(b). fungsi MPC –nys

MPC + MPS = 1

MPC = 1 – MPS
(C). Fungsi konsumsi

C = ∫ MPC dy

Terlebih Dahulu dicari C(konsumsi). Nillai C ini di dapat dengan


memasukkan Y = 0 dan S = -10 kedalam persamaan berikut :

Y=C+S

0 = C – 10

C = 10

barulah kemudian dicari nilai K (konstanta integrasi), dengan


memasukkan C = 10 dan

Y = 0 kedalam persamaan (*) didapat,

(c) GAMBAR GRAFIKNYA


fd : q = 9 p
2

q 9 0 5
p 0 3 2

fs : q = p2 + 2p - 3

q 0 5 12
p 1 2 3

(0,9) fs

fd
Ps Cs

0 (1,0) 3
Soal-soal Latihan

8.1 biaya marginal ditunjukkan oleh MC = 108 – 45q + 3q2


biaya tetapnya adalah 300

Tetukalah:

(a) fungsi biaya totalnya


(b) fungsi biaya rata-rata dan fungsi biaya variabel

8.2 penerimaan marginal ditunjukkan oleh MR = 200 -20q – 15q2


( q = kualitas barang )

Tentukanlah:

(a) fungsi penerimaan total da fungsi penerimaan rata-rata.


(b) Penerimaan total dan harga tiap unit barang aabila barang yang terjual
sebayak 4 unit

8.3 bila hasrat marginal untuk konsumsi, MPC = 0,75 dan bila endaatan nol, aka
besarannya konsumsi adalah 40
Tantukanlah:

(a) fungsi knsumsinya


(b) besarnya konsumsi bila besarnya endapatan 100

8.4 Hasrat marginal untuk menabung, MPS = 0,6


Bila pedapatan nasional 200, terjadi tabungan negatif sebesar 30

Tentukanah:

(a) fungsi tabungan , S = f(y)


(b) fungsi konsumsi , C = f(y)
(c) besar tabungan da konsumsi asing-asing bila edapata nasional 400

8.5 tingkat investasi bersih , I = 10 t3/4 dan stok kaital ada awal tahun (t = 0)
adalah 60 tentukanlah:
(a) fungsi kapitalnya
(b) besarnya kapital pada tahun kelima

8.6 biaya marginal untuk emproduksi suatu barang, C = 35 – 12q + q2


bila memproduksi 1 unit barang tersebut dielukan biaya 50, tentukanlah:

(a) fungsi biaya total dan fungsi biayarata-rata


(b) besarya biaya total dan biaya ratat-rata bila berroduksi sebanyak 2 unit

8.7 seorang mooolis memiliki fungsi


MR = 32 – 8q

MC =2q – 3
FC =20

Apabilasi monopolis menghendaki keuntungan yag maksimum

(q = kuantitas output, p= harga per unit output)

(a) berapa unit sebaiknya dia berproduksi dan dengan harga berapa tiyap unit
output sebaiknya dijual

(b) berapa besar keuntungan yang akan diperoleh si monoolis

(c) buatlah grafik C,R,MC,MR daam satu gambar

8.8 fungsi permintaan trhada suatu barang berbentuk, q = 15 – p


bila p = harga tiyap unit barang dan q = kualitas unit barang.

Tentukanlah surlus bila kuantitas keseimbanga pasar 5 dan buatlah grafiknya.

8.9 fungsi permintaan terhadap suatu barang berbentuk q = kualitas barang.


Tentukanlah surlus konsumen bila tingkat harga keseimbangan pasar 2 dan
buatlah grafiknya

8.10 fungsi penawaran terhadap sejenis barang berbentuk q = 2p – 8 bila p = harga


tiap unit barang dan q = kuantitas barang.
Tentukanlah produsen surplus, bila harga keseimbangan pasar 3. buatlah
grafiknya.

11-13 fungsi penawaran terhadap suatu barang berbentuk q = p + 1/4p2

P = harga tiap unit barang dan q = kuantitas barang

Tentukanlah produsen surplus, bila kuantitas keseimbangan pasar 3. buatlah


grafiknya.

11-14 tentukanlah konsumen surplus dan produsen surplus pada tingkat


keseimbangan pasar, bagi sejenis barang yang memiliki fungsi permintaan dan
fungsi penawaran sebagai berikut:

Fungsi permintaan fungsi penawaran

(a) q = 45 – p q = 0,5p – 3

(b) q = 96 -8p -2p2 q = 10p + 4p2


11.15 bila fungsi permintaan sejenis barang berbentuk, q = 18 – 2p2
p = harga per-unit barang dan q = kuantitas barang

tentukanlah konsumen surplus, bila

(a) kuantitas keseimbangan pasar adalah 2


(b) harga per unit barang pada keseimbangan pasar adalah 1

11.16 dalam kondisi persaingan sempurna, kuantitas barang yang diminta pada
harga-harga yang berlaku ditentukan oleh fungsi permintaan dan penawaran
masing-masing sebagai berikut, q = 10 – p – p2 dan q = 3p2 -3p2 – 2
q = kuantitas barang dan p = harga per unit barang. Tentukanlah konsumen
surplus pada produsen surplus pada titik keseimbangan pasar

11.17 seorang produsen mempunyai fungsi penawaran, q = 2p – 10 bila p = harga


per unit barang dan q = kuantitas barang
tentukanlah produsen surplus pada titik keseimbangan pasarE(7,4)

11.18 penerimaan/penjualan marginal sebuah perusahaan perdagangan ditunjukkan


oleh MR = 2q + 20. bila kuantitas barang yang terjual mengalami kenaikan
dari 5 unit menjadi 8 unit. Tentukanlah kenaikan penjualan yang diperoleh. q
= kuantitas barang

11.19 marginal profit dari penjualan sejenis barang ditunjukkan oleh fungsi : MP =
-5q +200.
Q = kuantitas barang yang terjual dan MP = marginal profit(dalam ribuan
rupiah).bila barang yang terjual sebanyak 100 unit, profitnya setengah juta
rupiah. Tentukanlah fungsi profitnya.

Referensi

Budnick,S. Frank . applied matemathics for business, economics, and the sosial
science. Ed ke -4, Singapore : Mcraw – Hill, 1993. Bab 19

Chiang,C . alpha fundamental methods of mathematical economics. Ed. Ke -3, new


york : Mc Graw – Hill , 1984. Bab 13

Dowling, Edward T. matemathical for economists. Singapore : McGraw – Hill , 1980.


Bab 17

Weber,jean E. mathematical analysis, Business and Economics applications. Ed. Ke


-4. new york : harper & Rao, publisher, 1982. Bab 4

Anda mungkin juga menyukai