Anda di halaman 1dari 6

Pada Sabtu pagi dilaksanakan kegiatan perkemahan di Coban Talun, Batu.

2 mahasiswi bernama
Kasih dan Yayang mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai mulai dari pagi hingga sore.
Kemudian mereka berdua pulang kembali ke asrama. Saat sampai di asrama, mereka
menempati kamar mereka masing-masing.
Keesokan harinya, Kasih dan temannya bernama Aura mengajak Yayang untuk pergi jalan-jalan
ke Matos dan mereka berdua menghampiri Yayang di kamarnya.

Kasih: Ayo kita jalan-jalan ke Matos, kita sudah lama nggak jalan-jalan nih.
Aura: Iya nih, sekalian aku mau belanja untuk keperluan satu bulan ke depan. Kamu mau ikut
nggak?
Yayang: Maaf teman-teman. Sepertinya aku tidak bisa ikut.
Kasih: Loh? Kenapa?
Yayang: Aku tidak enak badan gais, sepertinya aku demam
Aura: Mungkin kamu kecapekan karena kegiatan kemarin
Kasih: Coba aku lihat (memegang dahi Yayang). Oiya memang terasa hangat/panas. Aku
ambilkan termometer dulu ya
Yayang: Termometer itu untuk apa
Kasih: Termometer itu adalah alat untuk mengukur suhu badan, jadi kami bisa mengetahui suhu
badan kamu, Yayang.
Yayang: Baiklah
Kasih: Ini termometernya, letakkan di ketiak kamu ya
Aura: Sini aku bantu (setelah memasang termometer). Tunggu kurang lebih satu menit atau
sampai alatnya berbunyi
*tit tit tit*
Yayang: Ini sudah berbunyi
Aura: (Melihat hasil termometer). Aduh, suhu badanmu mencapai 38 derajat, kamu demam
Yayang
Yayang: Aduh, bagaimana ini.
Kasih: Aku punya paracetamol, kamu minum obat ini dulu ya
Yayang: Iya Kasih, terimakasih
Aura: Oiya, di kompres saja sekalian biar cepat turun demamnya. Kalau kata saudaraku
biasanya kalau demam diberi kompres dingin saja. Aku siapkan dulu ya kompresnya
Yayang: iya Aura. Terimaksih teman-teman. Maaf sudah merepotkan
Kasih dan Yayang: Tidak apa-apa

Setelah Aura menyiapkan kompres dinginnya, Ia segera menuju ke kamar Yayang kembali

Aura: Ini kompresnya, kamu berbaring dulu ya Yayang


Yayang: Iya
Aura: Permisi ya Yayang

Kemudian Aura meletakkan kompres di bagian dahi Yayang.

Kasih: Bagaimana ini, aku sangat khawatir dengan keadaanmu Yayang


Yayang: Mungkin sebentar lagi juga sembuh, jangan khawatir teman-teman
Aura: Ya sudah, biarkan Yayang beristirahat terlebih dahulu.
Kasih: Baiklah kalau begitu, kita pergi dulu ya. Nanti kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk
memanggil kami ya. Kita kan teman selamanya. Wkwk
Yayang: Iya teman-teman, terimakasih banyak yaaa. Ayaflu. Wkwk

Pada sore harinya, Kasih dan Aura pergi ke kamar Yayang untuk melihat keadaannya lagi.
Kasih: Bagaimana? Apakah sudah enakan?
Yayang: Badanku masih terasa lemas.
Aura: Coba dicek lagi suhu badannya. Dimana ya termometernya tadi?
Yayang: Itu di sebelah meja
Aura: Oiya, aku bantu memasangkan termometernya ya.
Yayang: Oke
*tit tit tit*
Yayang: Berapa hasilnya?
Aura: Wah kok malah jadi naik Ya, tadi pagi 38 derajat, sekarang 39 derajat.
Kasih: Coba aku lihat. Ya ampun. Iya. Bagaimana ini.
Yayang: Bagaimana ini teman-teman. Padahal tadi sudah minum obat dan di kompres juga.
Aura: Ya sudah, habis ini kamu periksa ke klinik Perawat Rani ya, yang dekat dari sini saja.
Yayang: Tapi teman-teman, ini tanggal tua, aku belum mendapat kiriman uang lagi dari
orangtuaku
Kasih: Sudah lah Yayang, santai saja. Kan ada kami. Nanti bisa kamu ganti kalau kamu sudah
sembuh.
Aura: Iya Yayang. Ya sudah siap-siap dulu gek berangkat
Yayang: Maaf teman-teman sudah merepotkan kalian.
Kasih: Sudah lah, jangan lupa memakai jaket.
Yayang: Iya
Kasih: Kita naik mobilku saja ya ke kliniknya, supaya tidak masuk angin.
Aura: Okedeh

Sesampainya di klinik
Kasih: Aku tunggu di mobil saja ya.
Aura: Oke

Kemudian Aura dan Yayang turun dan berjalan menuju meja resepsionis.

Aura: Permisi..
Resepsionis: Iya mbak silahkan masuk, ada yang bisa kami bantu?
Aura: Iya ini mbak teman saya demam dari kemarin malam.
Resepsionis: Oh iya mbak silahkan duduk terlebih dahulu. silahkan isi data identitas pasien ya
mbak
Aura: Iya mbak (menulis data-data). Ini mbak
Resepsionis: Baik mbak, mbak Yayang silahkan masuk
(saat di ruang tindakan)
Perawat: Mbak Yayang keluhannya apa?
Yayang: Ini bu, dari kemarin malam saya merasa lemas dan badan saya terasa panas. Kata
teman-teman saya deman bu.
Perawat: Oh iya, saya periksa dulu ya mbak (melakukan TTV)
Yayang: Bagaimana bu hasilnya?
Perawat: Baik mbak, jadi ini memang suhu badan mbak termasuk tinggi, mencapai 39 derajat.
Mbak sudah minum obat apa saja mbak?
Yayang: Tadi pagi saya sudah minum paracetamol bu, dan dengan teman saya diberi kompres
Perawat: Obatnya apa saja mbak? Kompresnya panas atau dingin?
Yayang: Obatnya paracetamol bu, untuk kompresnya kalau tidak salah kompres dingin bu.
Perawat: Oh iya, baik. Kita ke depan dulu ya mbak.

Kemudian Bu Perawat dan Yayang menuju meja depan, Yayang ditemani oleh Aura.
Aura: Jadi bagaimana bu keadaan teman saya?
Perawat: Memang benar, mbak Yayang ini mengalami demam dan demamnya cukup tinggi.
Aura: Lalu bagaimana tindak lanjutnya bu?
Perawat: Jadi begini mbak. Sudah bagus mbak Yayang ini sudah meminum obat paracetamol
yang bertujuan untuk menurunkan panas. Namun untuk tindakan kompresnya perlu saya
koreksi ya mbak
Aura: Jadi bagaimana bu? Apakah salah memberikan kompres dingin untuk menurunkan
demam?
Perawat: Sebetulnya untuk seseorang yang mengalami demam dan jika ingin dilakukan
kompres maka dianjurkan untuk memberikan kompres hangat saja. Karena saat kita
menggunakan kompres hangat, maka akan membuat pembuluh darah melebar sehingga pori-
pori kulit terbuka dan membuat panas yang terperangkap di dalam tubuh bisa menguap keluar.
Kompres hangat ini selain diletakkan di dahi juga dapat diletakkan di bagan lipat ketiak dan lipat
selangkangan mbak. Di bagian punggung juga bisa karena bagian itu yang paparannya luas.
Nah, kompres ini dapat dilakukan selama 10-15 menit menit, setelah itu lakukan secara
berulang sampai kurang lebih selama 1,5 jam.
Aura: Oalah begitu bu, lalu bagaimana bu kalau kompres dingin, apakah ini akan mebuat
bahaya?
Perawat: kami kurang merekomendasikan menurunkan demam jika menggunakan kompres
dingin mbak. Karena kebalikan dari kompres hangat tadi, kompres dingin justru akan membuat
pori-pori mengecil sehingga panas dalam tubuh tidak bisa menguap dan keluar dari tubuh.
Aura: Oh iya bu, lalu untuk kompres dingins sendiri kegunaannya untuk apa ya bu?
Perawat: Kalau kompres dingin biasanya digunakan untuk meredakan nyeri otot mbak
Aura: Oh yayaya. Terimakasih bu informasinya
Perawat: Sama-sama mbak. Untuk mbak Yayang sendiri ada yg ingin ditanyakan lagi?
Yayang: Sudah bu semua sudah ditanyakan teman saya.
Perawat: Baik mbak, ini saya kasih obat tambahan ya mbak.
Yayang: Iya bu.
Perawat: Nanti jika demamnya berlanjut lebih dari 3 hari, silahkan melakukan tes darah di
rumahsakit atau puskesmas terdekat ya mbak
Yayang: Baik ibu. Terimakasih banyak
Aura: Terimakasih Ibu. Kami permisi.

Kemudian Aura dan Yayang kembali ke mobil dan sudah ditunggu oleh Kasih.
Kasih: Jadi bagaimana keadaanya?
Yayang: Iya aku benar demam, tadi sama bu perawat juga sudah diberi tambahan obat dan
sedikit edukasi mengenai kompres yang baik untuk menurunkan demam.
Aura: Maaf ya Yayang kalau cara yang saya berikan salah. Ternyata itu cara dari nenek moyang
dulu dan secara medis justru yg dianjurkan kebalikannya.
Yayang: Sudah lah Aura, tidak apa-apa. Itu menandakan kamu memang benar-benar peduli
kepadaku. Terimakasih Aura, terimaksih Kasih.

...
...
...

Menyesuaikan ya selanjutnya wkwk

Anda mungkin juga menyukai