Anda di halaman 1dari 16

Kegiatan belajar 1:

KONSEP KERJA PROTOKOLER SERVER SOFTSWITCH

A. Tujuan Pembelajaran.

Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan bahwa :


 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis konsep kerja
protokoler server softswitch dengan tepat
 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis softswitch dengan
tepat
 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Elemen dari jaringan
berbasis softswitch dengan tepat
 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Fungsional Entitas
Softswitchdengan tepat
 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis protocol dari jaringan
berbasis softswitch dengan tepat

B. Indikator pencapaian kompetensi

 Menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch

C. Uraian Materi

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting.


Komunikasi melalui telepon, umumnya dikenal oleh masyarakat di
Indonesia bergerak di Sircuit Switching menggunakan PCM (Pulse Code
Modulation)metode, misalnya PSTN (Public Switch Telephone Network).
Selain itu ada pula teknologi GSM dan CDMA yang memanfaatkan
menggunakan pemancar berdaya rendah dimana frekuensi dapat
digunakan kembali dalam satu area geografi. Biaya implementasi jaringan
dan teknologi yang diterapkan untuk terciptanya jaringan telekomunikasi
cukuplah mahal, oleh karena itu biaya dari komunikasi saat ini yang kita
kenal dengan biaya pulsa juga akan menjadi relatif mahal.

5
Seiring dengan perkembangan jaman dimana teknologi internet
sudah berkembang secara luar, maka terdapat sebuah inovasi berupa
komunikasi melalui
telepon yang berjalan pada protokol internet dikenal sebagai VoIP
(Voice over Internet Protocol). Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah
teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang
berbentuk paket melalui jaringan IP.
VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet
telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang
memungkinkan pengguna Internet untuk media transmisi panggilan
telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi
telepon langsung. Namun VoIP menawarkan system komunikasi yang
lebih murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer.
VoIP atau voice over internet protocol adalah teknologi yang menjadikan
media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara
langsung. Teknologi VoIP ini mengubah data suara menjadi kode digital
dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan
bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. kelebihan dari layanan ini
dibandingkan dengan teknologi komunikasi suara biasa adalah tarif telepon
yang dapat ditekan sehingga lebih murah.
Hal ini dimungkinkan karena suara diubah menjadi data dan
dikompres sehingga dengan besar saluran yang sama dapat dilewatkan
lebih banyak pembicaraan pararel. Jika misalnya dalam format suara
saluran tersebut hanya dapat digunakan oleh satu pembicaraan, maka
dengan format data dapat digunakan delapan pembicaraan pararel.
VoIPmerupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak
jauh melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah
menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan
paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti
lain VoIP dapat didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol internet
(IP).
Dalam penggunaannya VoIP membutuhkan perangkat hub/switch,
router, adsl modem dan VoIP phone adaptor. Konsep kerja server
softswitch softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan

6
antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah
jaringan telpon tetap (pstn), internet yang berbasis IP, kabel tv dan juga
jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah
sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play
sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem
dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP.
Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah
bagian software yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun
circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik
adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching
secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar
tersendiri, tetapi softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX. Perangkat
perangkat dalam sofswitch yaitu : media gateway controller (mgc) yang
sering disebut dengan perangkat call agent aplication / fitur server media
server.

1. Fungsional plane softswitch

Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas


secara garis besar pada jaringan Voice over IP (VoIP). Fungsional (plane)
Softswitch terdapat empat bagian yaitu Transport Plane, Call Control &
Signaling Plane, Service & Application Plane, dan Management Plane.
 Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di
sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam
panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau
menyediakan transportasi untuk pengiriman media.
 Call Control & Signaling Plane berfungsi sebagai pengendali sebagian
besar elemen pada jaringan VoIP, khususnya Transport Plane. Plane ini
melakukan fungsi kontrol panggilan berdasarkan pesan pensinyalan
yang diterimanya dari Transport Plane untuk membangun dan
membubarkan koneksi media pada jaringan VoIP. Perangkat pada

7
Plane ini adalah Media Gateway Controller (Call Agent atau Call
Controller), Gatekeeper, dan server LDAP.
 Service & Application Plane memberikan fungsi kontrol, logika, dan
eksekusi terhadap berbagai layanan dan aplikasi di
dalam jaringan VoIP. Perangkat yang melakukan fungsi ini terdiri dari
Application atau Feature Server dan Media Server.
Management Plane memberikan fungsi Operation Support System (OSS), yaitu
penyediaan layanan pelanggan dan layanan baru,
pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan

2. Fungsional Entitas Softswitch


Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VoIP.
Fungsional entitas menggambarkan fungsi logika komponen-komponen dalam
arsitektur Softswitch.
 Media Gateway Controller Function (MGC-F) menyediakan logika
panggilan dan pensinyalan untuk control panggilan pada satu atau lebih
media gateway.
 Call Agent Function (CA-F) dan Interworking Function (IW-F) CA-F dan IW-
F merupakan subset dari MGC-F. CA-F berfungsi pada saat MGC-F
menangani kontrol panggilan dan pemeliharaan kondisi panggilan.
Sedangkan IW-F berfungsi pada saat MGC-F melakukan interaksi
pensinyalan dengan jaringan yang menggunakan protokol berbeda.
 Routing Function (R-F) dan Accounting Function (A-F), R-F menyediakan
informasi ruting panggilan untuk MGC-F, sedangkan A-F mengumpulkan
informasi accounting panggilan untuk tujuan billing. A-F juga mempunyai
peran yang lebih luas, yaitu melakukan fungsi authentication, authorization
dan accounting (AAA functionality) dalam remote access network. Peran
utama dari kedua fungsi tersebut adalah untuk memberi respon atas
permintaan dari MGC-F, menyampaikan panggilan atau informasi
accounting kepada terminal end point (MGC-F lain) atau layanan (AS-F).
 SIP Proxy Server Function (SPS-F), Kebanyakan implementasi dari R-F
dan A-F adalah berupa SIP Proxy server. Oleh karena itu, ISC mengakui
pemisahan SPS-F.

8
 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling
Function SG-F menyediakan gateway untuk pensinyalan
antara jaringan VoIP denganPSTN. Peran utama dari SG-F adalah untuk
melakukan enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan
PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN, (MAP dan CAP) pada jaringan IP.
AGS-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP
dengan jaringan access yang berbasis circuit switch. Peran utama dari
AGS-F adalah untuk melakukan enkapsulasi dan
mentransportasikan protokol pensinyalan V5 atau ISDN (wireline), atau
BSSAP atau RANAP (wireless) pada jaringan IP.
 Application Server Function (AS-F) merupakan entitas pengeksekusi
aplikasi. Peran utama AS-F adalah untuk menyediakan logika layanan dan
eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.
 Service Control Function (SC-F) berfungsi ketika AS-F melakukan
fungsinya mengontrol logika layanan. Oleh karena itu, ISC mengakui
pemisahan SC-F.
 Media Gateway Function (MG-F) menjembatani jaringan IP dengan
endpoint akses ataujaringan trunk. Misalnya MG-F dapat menyediakan
gateway antara jaringan IP danjaringan circuit (seperti IP ke PSTN) atau
antara dua jaringan paket (seperti IP ke 3G atau ATM). Peran utama MG-
F adalah untuk transformasi media dari satu format ke format lain yang
sesuai.
 Media Server Function (MS-F) menyediakan manipulasi media dan
melakukan paketisasi media stream untuk keperluan beberapa aplikasi.
Peran utama MS-F adalah untuk beroperasi sebagai server yang mengatur
permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk memproses media dengan
paketisasi media stream.
 Implementasi Jaringan Berbasis Softswitch
 Menurut Sun Microsystem, jaringan berbasis Softswitch merupakan
kumpulan dari beberapa product, protocol, dan aplikasi yang
memungkinkan beberapa device untuk mengakses layanan suara, data,
dan video melalui jaringan IP. arsitektur Softswitch ke dalam komponen
secara fisik serta protokol yang digunakan antar elemen jaringan.

9
3. Elemen Jaringan softswitch
Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :
 Media Gateway Controller (MGC), MGC merupakan komponen utama
dari arsitektur Softswitch yang bertanggung jawab dalam pemrosesan
panggilan melalui pengendalian atau pengkoordinasian komponen-
komponen lainnya, seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan
atau pembubaran panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk
penyaluran media atau suara), AS (dalam penanganan fitur-fitur
layanan atau aplikasi).
 Signaling Gateway (SG), SG merupakan komponen jaringan yang
mengkonversikan atau menterjemahkan pesan protokol berbasis IP
seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction
Capability User Part (TCAP), ISDN User Part (ISUP) dan lain-lain.
 Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak
sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain (eksternal). MG
mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau
media keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.
MG dapat berupa Trunk Gateway (TG) yaitu Media gateway yang
menjembatani jaringan trunk (PSTN) yang berbasis circuit switch
dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch.
Dalam hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana
sentral-sentral lokal pada PSTN dihubungkan pada TG. Implementasi
Softswitch Class 4 merupakan tahap awal atau transisi dalam migrasi
jaringan PSTN atau PLMN menuju NGN.
Access Gateway (AG) merupakan MG yang menjembatani jaringan
akses circuit switch dengan jaringan paketberbasis IP atau ATM. AG
merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5 atau
merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral
lokal). Implementasi AG merupakan transisi tahap berikutnya setelah
implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN.
 Application atau Feature Server (AP/FS), AP/FS merupakan server
yang berfungsi untuk melakukan pengaturan aplikasi. Server ini
memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan
aplikasi baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan

10
(administration). Perbedaan anatara kedua server ini yaitu AS
mengatur layanan padajaringan yang lebih luas (umum), sedangkan
FS bersifat lokal (khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama
dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling dipertukarkan.
 Media Server (MS), MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai
server khusus dalam pemrosesan media (Digital Signal
Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice
recognition), video conferencing, dan lainnya, yang menuntut
spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini
biasanya dibuat terpisah dari AS/FS

4. Protokol pada Jaringan Softswitch


Terdapat 4 kategori protokol pada jaringan Softswitch yaitu :
a. Protokol pengontrol panggilan
 H.323 merupakan protokol umbrella yang direkomendasikan
oleh ITU – T,dimana spesifikasi dan prosedurnya ditujukan untuk
komunikasi multimedia pada jaringan IP.
 Session Initiation Protocol (SIP) adalah protokol pada layer aplikasi
yang dapat membangun, memodifikasi, dan mengakhiri sesi
komunikasi multimedia pada jaringan IP, yaitu dalam hal mengirim
dan menerima message.
 SIP for Telephony (SIP-T) merupakan protokol standar SIP yang
dikenal sebagai pembawa payload untuk mentransportasikan pesan
ISUP PSTN.
b. Protokol pengontrol Media Gateway
 Media Gateway Control Protocol (MGCP)
merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG. Dengan
menggunakan protokol master atau slave ini, MG dapat
mengeksekusi command yang dikirim oleh MGC.
 MEdia GAteway COntrol protocol (MEGACO atau H.248) Megaco
merupakan protokol yang didefinisikan oleh IETF dan ITU-T
(direkomendasikan oleh ITU-T sebagai H.248). Megaco memiliki
arsitektur master atau slave. MGC bertindak sebagai master
server yang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi kontrol

11
panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang
bertanggung jawab untuk mencampur media. Komunikasi antara
MGC dan MG dengan menggunakan protocol
MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream.

c. Protokol transport
 Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi
transportasi jaringan end-to-end yang sesuai untuk aplikasi
pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat
layanan jaringan multicast atau unicast.
 Real-Time Control Protocol (RTCP) merupakan bagian dari RTP,
yang
menyediakan feedback kualitas jaringan untuk pengirim RTP.

d. Protokol Signaling Gateway

Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport


pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG
untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain
keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan
untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.
SS7 merupakan sistem common channel signaling (CCS) yang
dikembangkan oleh ITU-T dalam merespon permintaan berbagai fitur dan
penggabungan layanan (suara dan data). SS7 dirancang untuk
mendukung pembangunan pang panggilan, ruting, billing, informasi
database, dan fungsi layanan khusus untuk PSTN.
Untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
sibuk, mengup-date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke
MGC (A).
MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu
memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status
user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan
mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).

12
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim
ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi sibuk.
Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara user
(A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu
pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi
oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A). SG (A)
memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A).
MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP,
mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang sama dengan
MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP,
mengubah status user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan
mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke
kondisi bebas dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG
(B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC
(B).
MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan
informasi ke MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan
mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format
TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user
(A) ke kondisi bebas. Untuk menjelaskan proses komunikasi, digunakan
contoh pemrosesan panggilan telepon antar pelanggan analog melalui
jaringan IP. Dalam proses panggilan diasumsikan tidak ada pembatasan
panggilan untuk kelas layanan user (A), semua sumber daya (kanal atau
bandwidth) tersedia, dan ketika dipanggil, user (B) dalam keadaan bebas.
Selesai sesi bicara, user (A) terlebih dahulu yang meletakkan handset.
Pembangunan hubungan dimulai pada saat user (A) mengangkat
hand set dan mendial nomor telepon user (B). PSTN (A) menerima nomor
telepon user (A) dan mengirimkannya ke SG (A) untuk dimapingkan ke
format IP. Setelah dimapingkan, SG (A) mengirimkannya ke MGC (A).
MGC (A) menentukan MGC (B) dan mengirimkan nomor telepon user (B)
ke MGC (B), serta memerintahkan TG (A) untuk menyiapkan port RTP.

13
MGC (B) mengecek di data base tentang zone tujuan, kategori
tujuan, menentukan user (A) boleh menghubungi user (B) atau tidak, dan
ketersediaan bandwidth. Jika semuanya tersedia, MGC (B)
memerintahkan TG (B) untuk menyiapkan port RTP, serta mengirimkan
nomor telepon (B) ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM
dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengecek status user (B)
dalam keadaan bebas atau sibuk.
Jika bebas, selanjutnya mengirimkan ringing current ke user (B)
dan mengirimkan informasi kondisi user (B) ke PSTN (A) melalui SG (B),
MGC (B), MGC (A), dan SG (A). Setelah informasi kondisi user (B) sampai
di PSTN (A), dikirimkan ringing tone ke user (A). Pada saat user (B)
mengangkat hand set untuk menjawab panggilan telepon, PSTN (B)
mengirimkan informasi tersebut ke SG (B) dan mengubah status user (B)
ke kondisi sibuk.
SG (B) memapingkan informasi jawaban user (B) ke format IP dan
mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) memerintahkan TG (B) untuk
mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi sibuk,
mengup- date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A).
MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu
memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status
user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan
mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim
ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi sibuk.
Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara user
(A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu
pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi
oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A). SG (A)
memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A). MGC
(A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah
status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran
ke MGC (B).
MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A), yaitu
memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status

14
user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG
(B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke
PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas dan
mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B)
memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (B). MGC
(B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke MGC
(A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan
informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format TDM dan
mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke
kondisi bebas.

Gambar1. VoIP

Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi menjadi 4, yaitu :

1.Computer to Computer
Layanan ini merupakan layanan voice call yang menggunakan
komputer sebagai alat komunikasi. Dengan menggunakan layanan
khusus di internet kita bisa menggunakan komputer kita yang telah
terhubung dengan internet untuk melakukan panggilan ke komputer lain
yang menggunakan layanan yang sama. Banyak penyedia layanan
VoIP di internet. Salah satu layanan yang mendukung panggilan suara
melalui internet adalah Yahoo messenger.
Dengan menggunakan Yahoo messenger kita bisa melakukan
voice call dengan sesama user. Begitu juga penyedia layanan lainnya,

15
seperti MSN messenger ataupun Skype. Layanan VoIP computer to
computer dapat dilakukan secara gratis, anda hanya cukup
menyediakan koneksi internet pada komputer anda.

2. Computer to Phone
Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan kita
melakukan panggilan dari komputer ke telepon, baik itu telepon tetap
(PSTN) ataupun mobile phone (handphone). Layanan ini juga
membutuhkan penyedia layanan di internet.

Salah satu penyedia layanan ini adalah Skype. Layanan ini juga tidak
gratis seperti layanan computer to computer VoIP, layanan ini
membutuhkan biaya yang harus dibeli terlebih dahulu (sistem prabayar).
Cara menggunakan layanan ini juga tidak sulit. Pertama, kita harus
memiliki account di penyedia layanan terkait, biasanya membuat
account tidak di pungut biaya. Lalu kita membeli credit atau bisa juga
disebut pulsa, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan
panggilan ke telepon. Panggilan yang dilakukan tidak hanya ke nomor
telepon lokal, namun panggilan dapat dilakukan untuk menghubungi
nomor internasional di seluruh dunia. Dan juga, kita dapat melakukan
panggilan baik ke telepon tetap ataupun handphone. Tarif yang
digunakan mengacu pada penyedia layanan.

3. Phone to Computer
Layanan VoIP call ini merupakan layanan yang memungkinkan
anda melakukan panggilan dari telepon ke komputer. Lagi-lagi penyedia
layanan yang mendukung layanan ini salah satunya adalah Skype. Saat
kita mempunyai account skype, kita juga dapat mempunyai apa yang di
sebut Online Number. Online number inilah yang nantinya dapat di hubungi
dari telepon manapun.

1. 4. Phone to Phone
Layanan dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon khusus
atau telepon konvensional yang di hubungkan dengan VoIP adapter. Untuk

16
menggunakan layanan ini kita harus menggunakan penyedia layanan
phone to phone VoIP. Salah satu penyedia layanan ini adalah Phone
Power. Dengan layanan ini kita dapat melakukan panggilan kemana pun
diseluruh dunia yang menggunakan alat yang mendukung.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam kegiatan ini peserta diklat akan melakukan analisis terhadap


rangkaian operasi VoIP Bentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari
3-4 orang. Bacalah seluruh langkah dibawah ini kemudian lakukan dengan
cermat dan teliti.
1. Baca dan amati uraian materi diatas dan carilah sumber bacaan lain yang
relevan melalui media internet.
2. Analisalah diagram rangkaian konsep kerja protokoler server softswitch
dengan tepat
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah
kesimpulan.
4. Buatlah Laporan dan komunikasikan hasil laporan dan pembahasan
dengan tutor.

E. Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan Transport Plane ?

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

2. Apakah yang dimaksud dengan Media Gateway (MG)?

17
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Signaling TRANsport (SIGTRAN)!

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan protokoler server softswitch !

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan bagaimana cara kerja Softswitch?

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

18
F. Rangkuman

VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh


melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi
kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data,
dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP dapat
didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). Kebutuhan
perangkat VoIP dalam penggunaannya VoIP mebutuhkan perangkat
HUB/Switch, router, ADSL modem dan VoIP phone Adaptor. Konsep kerja
server softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara
jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan
telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan
seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah sistem
telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
yaitu mampu memberikan layanan triple play sekaligus dimana layanan ini
hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti
teknologi yang berbasis IP. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara
yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi
switching secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol
standar tersendiri.

G. Umpan Balik

1. Apakah saudara sudah memahami fungsi Transport Plane dan berapa


prosen pencapaian kompetensinya ?
2. Apakah saudara sudah memahami Media Gateway (MG) dan berapa
prosen pencapaian kompetensinya ?
3. Apakah saudara sudah memahami Signaling TRANsport (SIGTRAN) dan
berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
4. Apakah saudara sudah memahami konsep kerja protokoler server
softswitch dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
5. Apakah saudara sudah memahami softswitch dan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?

19
H. Kunci Jawaban

1. Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di


sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam
panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau
menyediakan transportasi untuk pengiriman media.
2. Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak
sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain (eksternal). MG
mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media
keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.
3. Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport
pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG untuk
mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain keempat
kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan untuk koneksi
ke PSTN, yaitu SS7.
4. Konsep Kerja Server Softswitch adalah suatu alat yang mampu
menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di
dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP,
kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.
5. Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan
sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon
tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler
yang telah ada selama ini. Softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX.

20

Anda mungkin juga menyukai