1. menganalisis pengambilan sampel acak dari suatu populasi sekumpulan objek atau kejadian sehari-hari;
2. mendeskripsikan konsep variabel acak dan menganalisis untuk merumuskan fungsi distribusi binomial melalui percobaan
acak;
3. menyajikan dan menggunakan rumus fungsi distribusi binomial dalam menaksir suatu kejadian yang akan muncul berkaitan
dengan percobaan acak.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa jeli dan berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan dalam
kehidupan sehari-hari.
• Jeli dan berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
• Mampu menentukan populasi dan sampel penelitian.
• Mampu menentukan ukuran sampel.
• Mampu menjelaskan teknik-teknik pengambilan sampel acak.
• Mampu memilih teknik sampel yang sesuai untuk mengambil sampel dari suatu populasi.
• Mampu menjelaskan konsep variabel acak.
• Mampu menjelaskan distribusi peluang variabel acak diskrit.
• Mampu menentukan distribusi peluang variabel acak diskrit.
• Mampu menjelaskan distribusi peluang kumulatif variabel acak diskrit.
• Mampu menentukan distribusi peluang kumulatif variabel acak diskrit.
• Mampu mendeskripsikan ciri-ciri percobaan binomial.
• Mampu menyajikan rumus fungsi distribusi binomial.
• Mampu menggunakan rumus fungsi distribusi binomial untuk menaksir suatu kejadian yang akan
muncul berkaitan dengan percobaan acak.
Matematika Kelas XI 1
A. Pilihan Ganda Populasi terdiri atas strata cabang perusahaan 1,
1. Jawaban: d 2, dan 3. Oleh karena ukuran populasi dalam setiap
Isi → Semua SDIT strata relatif seimbang, ukuran sampel dari setiap
Satuan → yang terakreditasi strata ditentukan secara proporsional.
Cakupan → Kabupaten Karanganyar Ukuran populasi = N = 700
Waktu → Tahun 2014 Ukuran sampel = n = 84
Populasi → Semua SDIT yang terakreditasi di n 84
Pecahan sampling = ps = N = 700 = 0,12
Kabupaten Karanganyar tahun 2014
Ukuran sampel dari setiap strata sebagai berikut.
2. Jawaban: c Cabang
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang Perusahaan Ukuran Sampel
diteliti.
1 0,12 × 240 = 28,8 dibulatkan menjadi 29
Peneliti memilih beberapa SDIT yang terakreditasi
2 0,12 × 250 = 30
untuk diobservasi, maka sampel penelitian adalah
3 0,12 × 210 = 23,2 dibulatkan menjadi 25
beberapa SDIT terakreditasi di Kabupaten
Karanganyar tahun 2014 yang diobservasi Jadi, ukuran sampel yang diambil dari cabang
3. Jawaban: e perusahaan 1, 2, dan 3 berturut-turut 29, 30, dan 25.
Populasi merupakan sekumpulan individu dengan 8. Jawaban: a
karakteristik tertentu yang menjadi objek dalam Populasi siswa dikelompokkan menjadi 3 gugus
penelitian. Objek penelitiaan adalah nilai UN, maka berupa kelas 1, 2, dan 3. Dari ketiga gugus/kelas
populasi penelitian dapat di definisikan sebagai yang terbentuk dipilih satu kelas secara acak.
berikut. Kelas yang terpilih dikelompokkan menjadi kelas-
Isi → Nilai UN siswa kelas XII kelas siswa. Dari kelas-kelas siswa dipilih 3 kelas
Satuan → SMK negeri dan swasta sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan
Cakupan → Lampung sampel seperti ini merupakan multistage sampling.
Waktu → Tahun 2013 9. Jawaban: c
Populasi → Nilai UN siswa kelas XII SMK negeri Populasi siswa terdiri atas 9 strata/kelas. Dari
dan swasta di Lampung tahun 2014 setiap kelas dipilih beberapa siswa secara acak
4. Jawaban: e sebagai anggota rapat (sampel). Teknik peng-
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang ambilan sampel seperti ini merupakan stratified
diteliti. random sampling.
Peneliti mengobservasi nilai UN beberapa SMK di 10. Jawaban: a
Provinsi Lampung, maka sampel penelitian adalah Populasi dibagi menjadi gugus-gugus tingkat
beberapa nilai UN siswa kelas XII SMK negeri dan pertama, yaitu gugus kabupaten.
swasta di Lampung tahun 2014 yang diobservasi. Dari gugus-gugus kabupaten dipilih 3 kabupaten.
Tiga kabupaten terpilih dibagi lagi menjadi gugus
5. Jawaban: a kecamatan.
Teknik sampling yang tidak memerlukan kerangka Dari gugus-gugus kecamatan dipilih 3 kecamatan.
sampling adalah simple cluster sampling. Semua SMA di tiga kecamatan terpilih sebagai
6. Jawaban: c sampel penelitian.
Ukuran populasi = N = 600 Teknik pengambilan sampel seperti ini merupakan
Ukuran sampel = n = 60 cluster sampling. Oleh karena pengelompokan
N 600 gugus berdasarkan wilayah, maka teknik ini disebut
Interval sampel k = n
= 60
= 10 area sampling.
Bilangan random yang terpilih 3689 dan 1 < RS < 10,
maka RS = 009. B. Uraian
Anggota sampel ke-m adalah anggota populasi yang 1. a. Isi → Semua pegawai BRI
memiliki nomor urut ke-(009 + k(m – 1)). Satuan → pegawai tetap/bukan kontrak
Anggota sampel ke-25 adalah anggota populasi Cakupan → Cabang Cilacap
yang memiliki nomor urut ke-(009 + 10(25 – 1)) = 249. Waktu → Tahun 2011
Populasi → Semua pegawai tetap BRI
7. Jawaban: d cabang Cilacap tahun 2011.
A. Pilihlan Ganda Jumlah kedua mata dadu yang terlihat sebagai berikut.
1. Jawaban: b Mata Dadu Pelambungan II
Total jumlah hari = 30
1 2 3 4 5 6
Peluang setiap nilai X sebagai berikut.
3 3
Mata Dadu Pelambungan I
X=x 0 1 2 3 4
4 5 6 7 8 9 10
f(x) 0,1 0,2 0,3 0,1 0,3
2. Jawaban: c 5 6 7 8 9 10 11
Sebuah dadu dilambungkan sebanyak dua kali,
maka banyak anggota ruang sampel percobaan
6 7 8 9 10 11 12
= n(S) = 62 = 36.
Matematika Kelas XI 3
Misalkan X = jumlah kedua mata dadu yang terlihat 2 1 3 2 2 3 3 4 3
genap, maka nilai X adalah 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. = 5 ×3 ×4 + 5 × 3 × 8 + 5 ×9 × 8
Peluang setiap nilai X sebagai berikut. 1 1 1 3
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 2 = 1 = 10 + 10 + 10 = 10
1 f(3) = P(X = 3)= P(BBB)
f(2) = P(X = 2) = 36
4 3 2 2 1 1 1
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 4 = 3 = 10 × 9 × 8 = 5 × 3 × 4 = 30
3 1 Distribusi peluang jumlah kelereng biru yang
f(4) = P(X = 4) = 36 = 12
terambil sebagai berikut.
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 6 = 5
X=x 0 1 2 3
5
f(6) = P(X = 6) = 36 1 1 3 1
f(x) 6 2 10 30
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 8 = 5
5 4. Jawaban: b
f(8) = P(X = 8) = 36
P(2 ≤ X < 5) = f(2) + f(3) + f(4)
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 10 = 3 2 3 2
= 15 + 15 + 15
3 1
f(10) = P(X = 10) = 36 = 12 7
= 15
Banyak pasangan mata dadu yang berjumlah 12 = 1
1 5. Jawaban: a
f(12) = P(X = 12) = 36
P(X ≥ 5) – F(2) = f(5) + f(6) – (f(1) + f(2))
Peluang jumlah kedua mata dadu yang terlihat 3 4 1 2
genap sebagai berikut. = 15 + 15 – ( 15 + 15 )
7 3 4
X=x 2 4 6 8 10 12 = 15 – 15 = 15
1 1 5 5 1 1
f(x) 36 12 36 36 12 36
6. Jawaban: e
11 5
3. Jawaban: e P(X ≥ 3) = 1 – P(X ≤ 2) = 1 – F(2) = 1 – 16 = 16
Jumlah kelereng = 10.
7. Jawaban: a
Banyak kelereng biru = 4.
P(X = 1) + P(X = 3) = f(1) + f(3)
Banyak kelereng merah = 6.
= (F(1) – F(0)) + (F(3) – F(2))
Misalkan B = kelereng biru, M = kelereng merah,
dan X = jumlah kelereng biru yang terambil. 5 1 15 11
= ( 16 – 16 ) + ( 16 – 16 )
Dari kantong diambil tiga kelereng secara berurutan
(percobaan dilakukan sebanyak 3 kali), maka nilai- 4 4
= 16 + 16
nilai X adalah 0, 1, 2, dan 3.
Peluang nilai-nilai X dihitung dengan cara berikut. 8 1
= 16 = 2
f(0) = P(X = 0) = P(MMM)
6 5 4 3 5 1 1 8. Jawaban: a
= 10 × 9 × 8 = 5 × 9 × 2 = 6
Kejadian yang diharapkan = menjawab soal dengan
f(1) = P(X = 1) benar
= P(BMM atau MBM atau MMB) p = P(sukses)
= P(BMM) + P(MBM) + P(MMB) 1
= P(menjawab soal dengan benar) = 2
4 6 5 6 4 5 6 5 4
= 10 × 9 × 8 + 10 × 9 × 8 + 10 × 9 × 8 1 1
q=1–p=1– 2 = 2
2 2 5 3 4 5 3 5 1
= 5 ×3 ×8 + 5 × 9 × 8 + 5 ×9 × 2 Jumlah soal 15, maka n = 15.
Diinginkan menjawab dengan benar 8 soal, maka
1 1 1 3 1
= 6 + 6 + 6 = 6 = 2 banyak kejadian yang diharapkan adalah X = 8.
f(2) = P(X = 2) Peluang seorang peserta tes menjawab dengan
= P(BBM atau BMB atau MBB) benar 8 soal = P(X = 8)
= P(BBM) + P(BMB) + P(MBB) 1
= b(8; 15; 2 )
4 3 6 4 6 3 6 4 3
= 10 × 9 × 8 + 10 × 9 × 8 + 10 × 9 × 8 = 15C8 ( 2 )8 ( 2 )7
1 1
Pengambilan I
1 2 3 4 5
Peluang paling banyak terdapat 3 peserta lulus tes
3 1 4
= P(X ≤ 3) = F(3) = ∑ 10Cx ( 5 )x ( 5 )10 – x 2 3 4 5 6
x=0
3 1 x 4 10 – x
Dari tabel diperoleh nilai ∑ 10Cx ( 5 ) (5) 3 4 5 6 7
x=0
= 0,8791
Jadi, peluang paling banyak terdapat 3 peserta lulus 4 5 6 7 8
tes adalah 0,8791.
X = jumlah kedua nomor bola yang terambil lebih
10. Jawaban: c dari 4, maka nilai X adalah 5, 6, 7, dan 8.
Percobaan melambungkan dua dadu bersama-sama, Peluang setiap nilai X sebagai berikut.
maka banyak anggota ruang sampel = 62 = 36. Banyak pasangan nomor bola yang berjumlah 5 = 4
Pasangan mata dadu berjumlah 5 ada 4, yaitu {(1, 4), 4 1
(2, 3), (3, 2), (4, 1)}. f(5) = P(X = 5) = 16 = 4
Kejadian yang diharapkan = terlihat pasangan mata Banyak pasangan nomor bola yang berjumlah 6 = 3
dadu berjumlah 5 3
f(6) = P(X = 6) = 16
p = P(sukses)
= P(terlihat pasangan mata dadu berjumlah 5) Banyak pasangan nomor bola yang berjumlah 7 = 2
2 1
4
= 36 = 9
1 f(7) = P(X = 7) = 16 = 8
Banyak pasangan nomor bola yang berjumlah 8 = 1
1 8
q=1–p=1– 9 = 9 1
f(8) = P(X = 8) = 16
Percobaan diulang sebanyak 8 kali, maka n = 8. 1 3
Diinginkan terlihat pasangan mata dadu berjumlah Dengan demikian, diperoleh f(5) = 4 , f(6) = 16 ,
5 paling tidak 3 kali, maka banyak kejadian yang 1 1
f(7) = 8 , dan f(8) = 16 .
diharapkan adalah X ≥ 3.
Peluang terlihat pasangan mata dadu berjumlah 1 3 1 1
Oleh karena 0 ≤ 4 , 16 , 8 , 16 < 1, maka syarat
5 paling sedikit 3 kali = P(X ≥ 3) 0 ≤ f(x) < 1 terpenuhi.
= 1 – P(X ≤ 2)
Diselidiki nilai Σ f(x).
= 1 – F(2)
2 Σ f(x) = f(5) + f(6) + f(7) + f(8)
1 8
=1– ∑ 8Cx ( 9 )x ( 9 )8 – x 1 3 1 1
x=0 = 4 + 16 + 8 + 16
2
1 8 4+ 3+ 2+1 10
Dari tabel diperoleh nilai ∑ 8Cx ( 9 )x ( 9 )8 – x = = 16 = 8
5
x=0 16
= 0,9500 Oleh karena Σ f(x) ≠ 1, maka X bukan variabel
Dengan demikian, diperoleh: acak diskrit.
2
1 8
1– ∑ 8Cx ( 9 )x ( 9 )8 – x = 1 – 0,9500 = 0,0500
x=0
Matematika Kelas XI 5
2. a. Oleh karena X merupakan variabel acak Diinginkan terambil 6 bola kuning, maka banyak
diskrit, maka Σ f(x) = 1. kejadian yang diharapkan adalah X = 6.
Σ f(x) = f(3) + f(4) + f(5) + f(6) = 1 Peluang terambil 6 bola kuning = P(X = 6)
2k + 1 1 1 2
⇔
1
+ 9 + 18
k
+ 6 =1
1 = b(6; 10; 3 ) = 10C6 ( 3 )6 ( 3 )4
3
6 2k 2k + 1 3 1 2
⇔ + 18 + 18 + 18 = 1 Dari tabel diperoleh nilai 10 C 6 ( 3 )6 ( 3 )4
18
4k + 10 = 0,0569.
⇔ 18 =1
Jadi, peluang terambil 6 bola kuning adalah
⇔ 4k + 10 = 18 0,0569.
⇔ 4k = 8
⇔ k=2 4. Jumlah barang yang dihasilkan = 15, maka banyak
Jadi, nilai k = 2. percobaan = n = 15.
Banyak barang berkualitas baik = 60% × 15 = 9.
b. P(X ≥ 5) = P(X = 5) + P(X = 6)
Banyak barang berkualitas tidak baik = 20% × 15
= f(5) + f(6)
= 3.
2k + 1 1
= 18 + 6 a. Kejadian yang diharapkan = terdapat barang
2× 2 +1 3 berkualitas baik.
= 18 + 18 p = P(terdapat barang berkualitas baik) = 90%
5 3 8 4 = 0,9
= 18 + 18 = 18 = 9
q = 1 – 0,9 = 0,1
4
Jadi, nilai P(X ≥ 5) = 9 . Diinginkan terdapat 60% barang berkualitas
baik, maka banyak kejadian yang diharapkan
3. Misalkan M = bola merah, K = bola kuning, dan B adalah X = 9.
= bola biru. Peluang terdapat 60% barang berkualitas baik
Banyak percobaan = n = 10.
= P(X = 9) = b(9; 15; 0,9) = 15C9 (0,9)9 (0,1)6
M : K : B = 3 : 2 : 1, maka:
Dari tabel di halaman 21 diperoleh nilai
3 3 1 9 6
P(M) = 3 + 2 + 1 = 6 = 2 15 C 9 (0,9) (0,1) = 0,0019.
Jadi, peluang terdapat 60% barang berkualitas
2 2 1
P(K) = 3 + 2 + 1 = 6 = 3 baik adalah 0,0019.
1 1 b. Kejadian yang diharapkan = terdapat barang
P(B) = 3 + 2 + 1 = 6 berkualitas tidak baik.
a. Kejadian yang diharapkan = terambil bola p = P(terdapat barang berkualitas tidak baik)
merah. = 10% = 0,1
1 q = 1 – 0,1 = 0,9
p = P(terambil satu bola merah) = P(M) = 2 Diinginkan terdapat paling banyak 20% barang
1 1 berkualitas tidak baik, maka banyak kejadian
q=1– 2 = 2
yang diharapkan adalah X ≤ 3.
Diinginkan terambil 5 bola merah, maka banyak Peluang terdapat paling banyak 20% barang
kejadian yang diharapkan adalah X = 5. berkualitas tidak baik = P(X ≤ 3) = F(3) =
Peluang terambil 5 bola merah = P(X = 5) 3
1 1 1 ∑ C (0,1)x (0,9)15 – x
= b(5; 10; 2 ) = 10C5 ( 2 )5 ( 2 )5 x = 0 15 x
Dari tabel di halaman 21 diperoleh nilai Dari tabel di halaman 21 diperoleh nilai
3
1 1
10 C 5 ( 2 ) 5 ( 2 )5 = 0,2461. ∑ C (0,1)x (0,9)15 – x = 0,9444.
x = 0 15 x
Jadi, peluang terambil 5 bola merah adalah
0,2461. Jadi, peluang terdapat paling banyak 20%
barang berkualitas tidak baik adalah 0,9444.
b. Kejadian yang diharapkan = terambil bola
kuning. 5. Papan lingkaran diputar sebanyak 8 kali, maka
1 banyak percobaan = n = 8.
p = P(terambil satu bola kuning) = P(K) = 3 a. Kejadian yang diharapkan = jarum menunjuk
1 2 daerah B.
q=1– 3 = 3
Matematika Kelas XI 7
3. Jawaban e 9. Jawaban: b
Isi → Semua konsumen Ukuran populasi = N = 400
Satuan → yang berbelanja ke swalayan Laris Ukuran sampel = n = 80
Cakupan → Jalan Palur N 400
Waktu → pada bulan April 2014 Interval sampel k = n
= 80
=5
Populasi → Semua konsumen yang berbelanja Dipilih RS = 127.
ke swalayan Laris di jalan Palur Anggota sampel ke-m adalah anggota populasi yang
pada bulan April 2014 memiliki nomor urut ke-(127 + k(m –1)).
4. Jawaban: c Anggota sampel ke-67 adalah anggota populasi yang
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang memilikinomor urut ke-(127+ 5(67–1) – 400) = 057.
diteliti.
10. Jawaban: e
Peneliti memberikan angket kepada sejumlah
Ukuran populasi = N = 300
konsumen yang berbelanja ke swalayan Laris pada
Nomor anggota sampel 030, 035, 040, 045, 050,
bulan April 2014.
055, 060, . . ., 020, 025. Antarnomor memiliki
Dengan demikian, sampel penelitian adalah
interval sama, yaitu 5. Nomor anggota sampel yang
sejumlah konsumen yang berbelanja ke swalayan
demikian dipilih menggunakan teknik systematic
Laris di jalan Palur pada bulan April 2014 yang
sampling.
diberi angket.
Anggota sampel pertama dimulai dari 030, yang
5. Jawaban: a berarti RS = 030.
Isi → Semua warga RS = 030 terletak diantara 001 dan 300.
Satuan → yang tinggal menetap Oleh karena 1 < RS < N = 300, maka teknik yang
Cakupan → Desa Banyubiru digunakan adalah circular systematic sampling.
Waktu → Selama bulan Mei 2014
11. Jawaban: c
Populasi → Semua warga yang tinggal menetap
Populasi ubin keramik dikelompokkan menjadi
di Desa Banyubiru selama bulan Mei
beberapa strata berupa kelompok ukuran ubin. Dari
2014
setiap kelompok ukuran diambil beberapa ubin
6. Jawaban: d secara acak sebagai sampel uji. Teknik pengam-
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang bilan sampel seperti ini merupakan stratified
diteliti. random sampling.
Peneliti memberikan angket kepada warga Desa
12. Jawaban: c
Banyubiru yang memakai HP atau internet.
Populasi dokter dikelompokkan menjadi beberapa
Dengan demikian, sampel penelitian adalah warga
strata menurut spesialisasinya. Dari setiap
yang tinggal menetap di Desa Banyubiru selama
kelompok dokter spesialis diambil 20 dokter
bulan Mei 2014 dan memakai HP atau internet.
sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan
7. Jawaban: e sampel seperti ini merupakan stratified random
Isi → Semua pengunjung sampling.
Satuan → pameran elektronik
13. Jawaban: b
Cakupan → JEC
Pemilihan sampel dilakukan dengan mengundi
Waktu → Tanggal 30 Agustus–3 September
nomor peserta. Teknik pengambilan sampel seperti
2014
ini merupakan simple random sampling.
Populasi → Semua pengunjung pameran elektronik
di JEC tanggal 30 Agustus– 14. Jawaban: b
3 September 2014. 1
F(0) = P(X ≤ 0) = f(0) = 8
8. Jawaban: d
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang 1 1 1 2 3
F(1) = P(X ≤ 1) = f(0) + f(1) = 8 + 4 = 8 + 8 = 8
diteliti.
Peneliti memberikan kuesioner kepada sejumlah 3 1 4 1
F(2) = P(X ≤ 2) = f(0) + f(1) + f(2) = 8 + 8 = 8 = 2
pengunjung pameran.
Dengan demikian, sampel penelitian adalah 1 1
F(3) = P(X ≤ 3) = f(0) + f(1) + f(2) + f(3) = 2 + 2 = 1
pengunjung pameran elektronik di JEC tanggal
30 Agustus–3 September 2014 yang diberi kuesioner.
Matematika Kelas XI 9
18. Jawaban: b 24. Jawaban: c
P(3 < X ≤ 5)= f(4) + f(5) P(6 ≤ Y < 9) = f(6) + f(7) + f(8)
1 3 = P(5 < Y ≤ 8)
= 4 + 16 = F(8) – F(5)
4 3 3 1
= 16 + 16 = 4 – 4
7 2 1
= 16 = 4 = 2
1
q=1–p
=15 = 1 – 0,6
= 0,4
Jumlah bola yang diambil 10, maka n = 10.
Matematika Kelas XI 11
Dengan demikian, sampel penelitian adalah siswa Oleh karena 0 ≤ f(x) < 1 dan ∑ f(x) = 1, maka X
kelas XIA dan XIB jurusan IPS SMA Nusantara merupakan variabel acak diskrit.
tahun ajaran 2013/2014.
5. Syarat Y merupakan merupakan variabel acak
2. Jawaban: diskrit adalah 0 ≤ f(y) < 1 untuk setiap nilai Y dan
Teknik sampling yang cocok digunakan untuk
mengambil sampel penelitian adalah sampling ∑ f(y) = 1.
gugus bertahap. Banyak anggota ruang sampel percobaan =
Pengambilan sampel sebagai berikut. banyak pasangan nomor bola yang mungkin
Siswa dikelompokkan menjadi 3 gugus menurut terambil = 3 × 3 = 9.
kelasnya, yaitu gugus kelas X, XI, dan XII sebagai Hasil kali kedua nomor bola yang terambil sebagai
gugus tingkat pertama. berikut.
Dari gugus kelas X, XI, dan XII diambil 1 kelas Kotak II
secara acak sebagai sampel pertama.
Misalkan gugus kelas XI sebagai sampel pertama. 1 2 3
Gugus kelas XI dikelompokkan lagi menjadi 5
gugus kelas, yaitu XIA, XIB, XIC, XID, dan XIE.
1 1 2 3
Dari 5 gugus kelas yang terbentuk dipilih 2 atau 3
Kotak I
kelas secara acak. Misalkan dipilih 2 kelas, yaitu
XIB dan XIE. Semua siswa XIB dan XIE dijadikan 2 2 4 6
sebagai sampel penelitian.
3. Jumlah siswa = 80 3 3 6 9
Peluang setiap nilai siswa sebagai berikut.
10
f(5) = 80 = 8
1 Y = hasil kali kedua nomor bola yang terambil,
maka nilai X adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 9.
20
f(6) = 80 = 4
1 Peluang setiap nilai Y sebagai berikut.
Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 1 = 1
22 11 1
f(7) = 80 = 40 f(1) = P(X = 1) = 9
16 1 Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 2 = 2
f(8) = 80 = 5
2
12 3
f(2) = P(X = 2) = 9
f(9) = 80 = 20
Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 3 = 2
Distribusi peluang nilai ulangan Matematika siswa 2
kelas XI sebagai berikut. f(3) = P(X = 3) = 9
X=x 5 6 7 8 9
Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 4 = 1
1
1 1 11 1 3 f(4) = P(X = 4) = 9
f(x) 8 4 40 5 20
Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 6 = 2
4. Syarat X merupakan merupakan variabel acak f(6) = P(X = 6) = 9
2
diskrit adalah 0 ≤ f(x) < 1 untuk setiap nilai X dan
Banyak pasangan nomor bola yang hasil kalinya 9 = 1
∑ f(x) = 1.
1
1 f(9) = P(X = 9) = 9
Dari fungsi f(x) tersebut diperoleh f(1) = 13 , f(2) =
1 2
1 3 3 5 Dengan demikian, diperoleh f(1) = 9 , f(2) = 9 ,
13 , f(3) = 13
, f(4) = 13
, dan f(5) = 13 .
2 1 2 1
1 3 5 f(3) = 9 , f(4) = 9 , f(6) = 9 , dan f(9) = 9 .
Oleh karena 0 ≤ 13 , 14 , 13 < 1, maka syarat
1 2
0 ≤ f(x) < 1 terpenuhi. Oleh karena 0 ≤ 9 , 9 < 1, maka syarat 0 ≤ f(x) < 1
Oleh karena ∑ f(x) = f(1) + f(2) + f(3) + f(4) + f(5) = terpenuhi.
1 1 3 3 5 Diselidiki nilai ∑ f(y) .
13 + 13 + 13
+ 13
+ 13 = 1, maka syarat
∑ f(x) = 1 terpenuhi.
Matematika Kelas XI 13
F(2) = P(X ≤ 2) Dari tabel diperoleh nilai:
= f(0) + f(1) + f(2) 6
21
F(6) = ∑ x
10Cx (0,8) (0,2)
10 – x = 0,1209
98 x=0
= 120
+ 120
3
119 F(3) = ∑ x
10Cx (0,8) (0,2)
10 – x = 0,0009
= 120 x=0
Dengan demikian, diperoleh nilai F(6) – F(3)
F(3) = P(X ≤ 3)
= 0,1209 – 0,0009 = 0,1200.
= f(0) + f(1) + f(2) + f(3)
Jadi, peluang 4 sampai 6 tendangan akan
119 1
= + 120 memasukkan bola ke gawang adalah 0,1200.
120
= 1 10. Kejadian yang diharapkan = terdapat barang rusak
Rumus distribusi peluang kumulatif terambil Peluang kejadian yang diharapkan:
barang rusak sebagai berikut. p = P(sukses)
= P(terdapat barang rusak) = 5% = 0,05
0 , untuk x < 0
q=1–p
35
, untuk 0 ≤ x < 1 = 1 – 0,05 = 0,95
120
F(x) = 98 , untuk 1 ≤ x < 2 Banyak percobaan = jumlah barang = n = 20
120
119 , untuk 2 ≤ x < 3 a. Diinginkan tidak terdapat barang rusak, maka
120
1 , untuk x ≥ 1 banyak kejadian yang diharapkan adalah X = 0.
Peluang tidak terdapat barang rusak = f(0) =
9. Kejadian yang diharapkan = bola masuk ke gawang
b(0; 20; 0,05) = 20C0 (0,05)0 (0,95)20.
Peluang kejadian yang diharapkan:
Dari tabel di halaman 27 diperoleh nilai
p = P(sukses) 0 20
20 C 0 (0,05) (0,95) = 0,3585
= P(bola masuk ke gawang) = 0,8
Jadi, peluang tidak terdapat barang rusak
q=1–p
adalah 0,3585.
= 1 – 0,8
= 0,2 b. Diinginkan terdapat dua barang rusak, maka
Banyak percobaan = jumlah tendangan = n = 10 banyak kejadian yang diharapkan adalah X = 2.
a. Diinginkan minimal 5 tendangan bola masuk Peluang terdapat 2 barang rusak = f(2) = b(2;
ke gawang, maka banyak kejadian yang 20; 0,05) = 20C2 (0,05)2 (0,95)18
diharapkan adalah X ≥ 5. Dari tabel di halaman 27 diperoleh nilai 20C2
Peluang minimal 5 tendangan akan (0,05)2 (0,95)18 = 0,1887.
memasukkan bola ke gawang: Jadi, peluang terdapat 2 barang rusak adalah
= P(X ≥ 5) = 1 – P(X ≤ 4) 0,1887.
4
c. Diinginkan terdapat paling banyak 2 barang
=1– ∑ (0,8)x (0,2)10 – x rusak, maka banyak kejadian yang diharapkan
10Cx
x=0 adalah X ≤ 2.
D a r i t a b e l d i p e r o l e h n i l a i P(X ≤ 4) Peluang terdapat paling banyak 2 barang
4 2
= ∑ x 10 – x = 0,0064 rusak = F(2) = P(X ≤ 2) = ∑ 20Cx (0,05)x
10Cx (0,8) (0,2) x=0
x=0
(0,95)20 – x.
Dengan demikian, diperoleh nilai 1 – P(X ≤ 4)
2
= 1 – 0,0064 = 0,9936. ∑
Dari tabel diperoleh nilai 20Cx (0,05)x
Jadi, peluang minimal 5 tendangan akan x=0
memasukkan bola ke gawang adalah 0,9936. (0,95)20 – x = 0,9245.
b. Diinginkan 4 sampai 6 tendangan bola masuk Jadi, peluang terdapat paling banyak 2 barang
ke gawang, maka banyak kejadian yang rusak adalah 0,9245.
diharapkan adalah 4 ≤ X ≤ 6. c. Diinginkan terdapat paling sedikit 3 barang
Peluang 4 sampai 6 tendangan bola masuk rusak, maka banyak kejadian yang diharapkan
ke gawang: = X ≥ 3.
= P(4 ≤ X ≤ 6) = P(3 < X ≤ 6) Peluang terdapat paling sedikit 3 barang rusak
= F(6) – F(3) = P(X ≥ 3) = 1 – P(X ≤ 2) = 1 – 0,9245
6 3 = 0,0755.
= ∑ x
10Cx (0,8) (0,2)
10 – x – ∑ x
10Cx (0,8) (0,2)
10 – x
Jadi, peluang terdapat paling sedikit 3 barang
x=0 x=0
rusak adalah 0,0755.
Limit Fungsi
Limit Fungsi Trigonometri di Suatu Titik Limit Fungsi Aljabar di Tak Hingga
• Mendeskripsikan konsep limit fungsi trigonometri. • Mendeskripsikan konsep limit fungsi aljabar di tak
• Menemukan sifat-sifat limit fungsi trigonometri melalui hingga.
kegiatan diskusi. • Menemukan sifat- sifat limit fungsi aljabar di tak hingga.
• Menemukan langkah-langkah menyelesaikan limit • Menemukan langkah-langkah menyelesaikan limit
fungsi trigonometri melalui pengamatan contoh-contoh. fungsi aljabar di tak hingga melalui pengamatan contoh-
• Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan contoh.
limit fungsi trigonometri. • Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
limit fungsi aljabar di tak hingga.
• Memiliki sikap konsisten, kritis, teliti, cermat dan rasa ingin tahu dalam memecahkan masalah limit
fungsi dan masalah nyata kehidupan sehari-hari.
• Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan bersikap realistis serta proaktif dalam memecahkan dan
menafsirkan penyelesaian limit fungsi dan masalah nyata kehidupan sehari-hari.
• Mampu menerapkan konsep dan sifat-sifat limit fungsi trigonometri untuk menyelesaikan permasalahan
limit fungsi trigonometri.
• Mampu menerapkan konsep dan sifat-sifat limit fungsi aljabar di tak hingga untuk menyelesaikan
permasalahan limit fungsi aljabar.
• Mampu menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan limit.
Matematika Kelas XI 15
Dengan faktorisasi:
A. Pilihan Ganda
1 − tan x
1. Jawaban: e lim
x→
π sin x − cos x
Dengan substitusi langsung: 4
sin x
3 ⋅ lim cos x 1−
cos x
3 cos x x→
π
= limπ sin x − cos x
lim = lim sin 2x
3
x→
x→
π sin 2x π
4
3 x→ cos x sin x
3
−
π
3 ⋅ cos 3 = limπ
cos x cos x
= π x→ sin x − cos x
sin (2 · 3 ) 4
cos x − sin x
= limπ cos x(sin x − cos x)
1
3⋅ 2 3 3
= 1 = · = 3 x→
3 3 3 4
2 −(sin x − cos x)
2. Jawaban: a = limπ cos x(sin x − cos x)
x→
Dengan substitusi langsung: 4
−1
π
sin (− 4 ) + cos
π = limπ cos x
sin (− x) + cos x x→
lim = π
4
4
x→
π tan x tan −1
4
4
1 1 = π
−2 2 + 2 cos
= 2 4
1
−1 2
0 = 1 ·
= =0 2
2 2
1
3. Jawaban: b =– 2
Dengan substitusi langsung:
5. Jawaban: c
cos 2 x − sin x cos x Dengan substitusi langsung:
lim
x→
π cos x
2 cos 3x − cos 5x cos 0 − cos 0
π π π lim =
cos2 2
− sin 2
cos 2 02 − 1· 0 0 x→0 sin 3x + sin 5x sin 0 + sin 0
= π = = 0
(tak tentu)
cos 0
2 1− 1 0
Dengan faktorisasi: = 0 + 0 = 0 (tak tentu)
cos 2 x − sin x cos x Dengan faktorisasi:
lim
x→
π cos x
cos 3x − cos 5x cos 3x − cos 5x
2
lim = lim
x→0 sin 3x + sin 5x x→0 sin 3x + sin 5x
cos x(cos x − sin x)
= limπ 3x + 5x 3x − 5x
x→ cos x −2 sin ( ) sin ( 2 )
2
2
= lim 3x + 5x 3x − 5x
x→0 2 sin ( 2 ) cos ( 2 )
π π
= limπ (cos 2 – sin 2 )
x→ −2 sin 4x sin (−x)
2 = lim
= 0 – 1 = –1 x → 0 2 sin 4x cos (− x)
0
= 1 =0
16 Limit Fungsi
6. Jawaban: d 9. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
x cos 2x 0 ⋅ cos 0 0 2 sin2 2x sin x 2 sin2 0 sin 0
lim = = 0 (tak tentu) lim =
x → 0 sin x sin 0 x→0 x 2 tan 3x 02 tan 0
Dengan mengubah fungsi trigonometri: 2 · 02 · 0
=
02 ⋅ 0
x cos 2x x
lim = lim · lim cos 2x 0
x → 0 sin x x → 0 sin x x→0 = (tak tentu)
0
= 1 · cos 0 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
=1·1=1 2 sin2 2x sin x
lim
x→0 x 2 tan 3x
7. Jawaban: a
Dengan substitusi langsung: 2 sin 2x ⋅ sin 2x ⋅ sin x 2 2 x 3x
= lim x ⋅ x ⋅ tan 3x
· · · ·
x→0 2 2 x 3x
sin 5x 12x
lim · lim
x→0 3x x → 0 tan 10x 2 sin 2x ⋅ sin 2x ⋅ sin x ⋅ 3x 2 2 x 1
= lim 2x ⋅ 2x ⋅ x ⋅ tan 3x
· · · ·
sin 5 ⋅ 0 12 ⋅ 0 x→0 1 1 1 3x
= ·
3⋅0 tan 10 ⋅ 0
2 2 x 1 sin 2x ⋅ sin 2x ⋅ sin x ⋅ 3x
sin 0 0 =2· · · · · lim 2x ⋅ 2x ⋅ x ⋅ tan 3x
= · 1 1 1 3x x→0
0 tan 0
8
=
0
(tak tentu) = · lim sin 2x · lim sin 2x · lim sin x ·
0 3 x→0 2x x→0 2x x→0 x
Matematika Kelas XI 17
Dengan mengubah fungsi trigonometri: Dengan mengubah fungsi trigonometri:
2 2
1
x + sin 3x x2 (x 2 − 1) sin 2(x − 1)
lim 2 · 1 lim
x → 0 2 tan 2x x →1 −2 sin2 (x − 1)
x2
sin2 3x (x + 1)(x − 1) sin 2(x − 1)
1+
= lim x2 = lim
2 tan2 2x x → 1 −2 sin (x − 1) sin (x − 1)
x→0
x2
(x + 1) x −1 sin 2(x − 1) 2
( ) = lim · lim sin (x − 1) · lim sin (x − 1) · 2
2
sin 3x
1+ −2
= lim x x →1 x →1 x →1
( )
2
x→0 2 tan 2x
x 1+ 1 x −1 sin 2(x − 1)
sin 3x 3
2 = −2 · lim sin (x − 1) · 2 · lim 2(x − 1)
lim 1 + lim · x →1 x →1
x→0 x→0 x 3
= tan 2x 2
2
Misalkan x – 1 = u. Jika x → 1 maka u → 0.
lim 2 ⋅ lim ·
x→0 x→0 x 2
2 u sin 2u
2
= −2 · lim sin u · 2 · lim 2u
lim 1 +
lim sin 3x u→0 u→0
3 ·
x →0 x→0 x
= tan 2x
2 = –1 · 1 · 2 · 1
lim 2 ⋅ 2 · lim
x →0 x→0 x
= –1 · 1 · 2 = –2
1 + ( 3 · 1)
2
14. Jawaban: a
=
2 ⋅ (2 · 1)
2
Dengan substitusi langsung:
π
1+9 tan 2x tan 2 ⋅ 2 tan π 0
= 2⋅4 lim π = π π = 0
= 0 (tak tentu)
x→
π x− 2
−
2 2
2
10
= 8 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
π π
tan 2x tan 2(x − + 2)
5 lim π = lim π
2
= x→
π x− 2 x→
π x−
4 2 2 2
12. Jawaban: c π
tan (2(x − 2 ) + 2 ⋅ 2 )
π
π
x2 − 9 (x + 3)(x − 3) tan 2(x − 2 )
lim sin (x − 3) = lim = lim π
x→3 x → 3 sin (x − 3) x→
π x− 2
2
(x − 3) π
= lim (x + 3) · lim sin (x − 3) Misalkan u = x – 2 .
x→3 x→3
π π
(x − 3) Jika x → 2 maka (x – 2 ) → 0 atau u → 0.
= (3 + 3) · lim sin (x − 3)
x→3
(x − 3)
= lim
(
tan 2 x −
π
2 )= tan 2u 2
· 2
= 6 · lim sin (x − 3) π lim
x→3 x→
π x− 2 u→0 u
2
Misalkan u = x – 3. 2
tan 2u
Jika x → 3 maka (x – 3) → 0 atau u → 0. = lim · 1
u→0 2u
u
= 6 · lim sin u tan 2u
u→0
= 2 · lim
u→0 2u
=6·1=6 Misalkan v = 2u.
13. Jawaban: a Jika u → 0 maka 2u → 0 atau v → 0.
Dengan substitusi langsung: = 2 · lim
tan 2u
2
(x − 1) sin 2(x − 1) 0 u→0 2u
0 ⋅ sin 0
lim = = (tak tentu)
x →1 −2 sin2 (x − 1) −2 ⋅ sin2 0 0 tan v
= 2 · lim =2·1=2
v→0 v
18 Limit Fungsi
15. Jawaban: a Dengan faktorisasi:
Dengan substitusi langsung: 2 cos 2 2x − 2 sin2 2x
2π lim ( )
tan (3x − π) cos 2x tan 0 ⋅ cos 0 x→
3π sin 2x + cos 2x
lim = 3
= 0 (tak tentu) 8
x→
π sin (3x − π) sin 0
3
2(cos 2x + sin 2x)(cos 2x − sin 2x)
Dengan mengubah fungsi trigonometri: = lim3 π ( sin 2x + cos 2x
)
x→
8
tan (3x − π) cos 2x
lim = lim3 π (2(cos 2x – sin 2x)
x→
π sin (3x − π)
3 x→
8
tan (3x − π) cos 2x 3x − π
= lim · 3π 3π
x→
π sin (3x − π) 3x − π = 2(cos (2 · 8 ) – sin (2 · 8 ))
3
tan (3x − π) 3x − π
= lim · · cos 2x 3 3π
x→
π 3x − π sin(3x − π) = 2(cos 4 π – sin 4 )
3
tan (3x − π) 3x − π 1 1
= lim · lim · lim cos 2x = 2((– 2 2 ) – 2 2 ) = –2 2
x→
π 3x − π x→
π sin(3x − π) x→
π
3 3 3
tan (3x − π) 3x − π 2 d. Dengan substitusi langsung:
= lim · lim · cos 3 π
π 3x − π π sin(3x − π)
x→ x→ 1 − cos3 x 1 − cos3 0
3 3
lim ( sin2 x )= sin2 0
tan (3x − π) 3x − π 1 x→0
= lim · lim · (– 2 )
x→
π 3x − π x→
π sin(3x − π) 1− 1 0
3 3 = 0
= 0 (tak tentu)
Misalkan u = 3(x – π).
Dengan faktorisasi:
π
Jika x → 3 maka 3(x – π) → 0 atau u → 0. 1 − cos3 x
lim ( sin2 x )
tan u u 1 x→0
= lim · lim · (– 2 )
u→0 u u → 0 sin u
1 − cos3 x
1 1 = lim ( 1 − cos2 x )
=1·1· (– 2 ) = – 2 x→0
1 1 + cos x + cos 2 x
lim (tan ( x) + cos (x – π)) = lim ( )
x→
π 2 x→0 1 + cos x
2
1 + cos 0 + cos 2 0 1+ 1+ 1 3
1 π = = = 2
= tan ( 2 · 2 ) + cos (x – π) 1 + cos 0 1+ 1
Matematika Kelas XI 19
Dengan mengubah fungsi trigonometri: 3 3
x sin 2x
= lim 2 + lim
3x sin 6x 2
x→0 tan x x → 0 tan x
lim
x→0 tan3 2x 3 3
x sin 2x
= 2 lim + lim
3x sin 6x sin 6x x → 0 tan x
x → 0 tan x
= lim
x → 0 tan 2x tan 2x tan 2x 3
2
= 2(1)3 +
3x sin 6x sin 6x 1
= lim · lim · lim =2+8
x → 0 tan 2x x → 0 tan 2x x → 0 tan 2x
= 10
3 6 6 27
= 2 · 2 · 2 = 2 b. Dengan substitusi langsung:
2x − tan 4x 2 ⋅ 0 − tan 0 0
c. Dengan substitusi langsung: lim = = 0 (tak tentu)
x → 0 x + sin 3x x + sin 3x
1− cotan x 1− ∞ ∞
lim 1 = 1 = (tak tentu) Dengan mengubah fungsi trigonometri:
x→0 ∞
x 0 1
2x − tan 4x
Dengan mengubah fungsi trigonometri: lim · x
1
x → 0 x + sin 3x
x
1− cotan x
lim 1 tan 4x
x→0 2− x
x
= lim sin 3x
1 cotan x x→0 1+
= lim 1 – lim 1
x
x→0 x
x→0 x tan 4x
lim 2 − lim x
1 x→0 x→0
=
= lim x – lim tan x
1 lim 1 + lim sin 3x
x→0 x→0 x
x→0 x→0 x
4
x 2− 2− 4 −2 1
= lim x – lim = 1
3 = = 4 = –2
x→0 x → 0 tan x 1+ 1+3
1
1 x
tan x ⋅ 2 sin2 x = lim 2
= lim 2
x→0 1 + tan x
x→0 x 2 sin x x
1 1
sin 2 x sin 2 x
( lim tan )
tan x 2x 2
= lim 2 · · ·
x→0 x x sin x x→0 x
=
lim 1 + ( lim )
2
1 1 tan x
tan x sin 2 x sin 2 x
= lim 2 · lim · lim · lim x→0 x→0 x
x→0 x→0 x x→0 x x → 0 sin x
(2)2
1 1
1 1 1 =
=2·1· 2
· 2
=2·1· · = 1 + 12
1 1 2 2 2
4
= 2
=2
3. a. Dengan substitusi langsung:
2x 3 + sin3 2x 2 ⋅ 03 + sin3 0 0 4. a. Dengan substitusi langsung:
lim = = 0 (tak tentu)
x→0 tan3 x tan3 0 x2 + x − 6
lim
Dengan mengubah fungsi trigonometri: x → − 3 (x + 5) sin (x + 3)
2x 3 + sin3 2x
lim (−3)2 + (−3) − 6
x→0 tan3 x =
(−3 + 5) sin (−3 + 3)
2x 3 sin3 2x
= lim 3 + lim 3 0
x → 0 tan x x → 0 tan x = 0 (tak tentu)
20 Limit Fungsi
Dengan mengubah fungsi trigonometri: Dengan mengubah fungsi trigonometri:
x + x−6 2 2 − 2 sin x
lim lim
x→ π 6x – 3π
x → − 3 (x + 5) sin (x + 3) 2
2(1− sin x)
= lim
=
(x − 2)(x + 3)
lim (x + 5) sin (x + 3) x→ π
2
(
6 x–
π
2 )
x → −3
π
2(sin 2
− sin x)
x−2 x+3 = lim
= lim
x → −3 x + 5
· sin (x + 3) x→ π
2
6 x–( π
2 )
π x π x
2(2 cos ( 4 + 2 ) sin (4 − 2)
x−2 x+3 = lim
= lim · lim sin (x + 3)
x → −3 x + 5 x → −3 x → π2 6 x– 2( π
)
−3 − 2 x+3 π x π x
4 cos ( 4 + ) sin ( 4 − 2)
= · lim sin (x + 3) = lim 2
−3 + 5 x → −3 π x
x → π2 −12( 4 − 2 )
−5 x+3
= · lim sin (x + 3) −4 π x
π
sin ( 4 − 2 )
x
2 x → −3 = · lim cos ( + ) · lim π x
12 x→ π 4 2 x→ π −2
2 2 4
Misalkan u = x + 3.
π π x
Jika x → –3 maka (x + 3) → 0 atau u → 0. −4 π sin ( 4 − 2 )
= · cos ( + 2
) · lim π x
12 4 2 x → π2 −
−5 u 4 2
= · lim
2 u → 0 sin u π x
−5 Misalkan u = – .
= ·1 4 2
2 π π x
5 Jika x → maka ( – ) → 0 atau u → 0
= – 2 4 2
2 −4 π sin u
= 12 · cos ( ) · lim
b. Dengan substitusi langsung: 2 u→0 u
x 2 + 4x + 3 0 −4
lim = 0 (tak tentu) = 12 · 0 · 1
x → −1 tan (x + 1) − 3x − 3
=0
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
x 2 + 4x + 3
b. Dengan substitusi langsung:
lim π π
( 4 − 4 )2
π
x → −1 tan (x + 1) − 3x − 3 (x − 4 )2
lim = π
(x + 1)(x + 3)
1
x → π (tan x − 1)
2
(tan 4
− 1)2
x+1
= lim · 4
x → −1 tan (x + 1) − 3(x + 1)
1
x+1 02
=
x+3 (1− 1)2
= lim tan (x + 1)
x → −1 −3 0
x+1
= 0
(tak tentu)
lim (x + 3)
x →−1 Perhatikan:
= tan (x + 1)
lim − lim 3 sin x cos x
2
sin x − cos x
2
x →−1 x + 1 x →−1 (tan x – 1)2 = – =
cos x cos x cos x
−1 + 3
=
lim
tan (x + 1)
−3 sin2x − 2 sin x cos x + cos2x
x →−1 x + 1 =
cos2x
Misalkan x + 1 = u.
sin2 x + cos2x − 2 sin x cos x
Jika x → –1 maka (x + 1) → 0 atau u → 0. =
cos2 x
−1 + 3 1− sin 2x
= =
lim
tan u
−3 cos2 x
u→0 u
2
= 1− 3 = –1
Matematika Kelas XI 21
Dengan mengubah fungsi trigonometri: π
2 (−( 4 − x))2
π
(x − 4 )2 = lim cos x · lim 2 π
lim 2
x→ π 2 x → π sin ( 4 − x)
4 4
x → π (tan x − 1)
4 2
π
cos2 4 −( π − x)
(x − 4 )2
π
= · lim 24 π
= lim 1− sin 2x
2 x→ π
4
sin ( 4 − x)
x→ π 2
4 cos x
π
π Misalkan u = – x.
(x − 4 )2 cos2 x 4
= lim π π
x→ π 1− sin 2x
4 Jika x → 4 maka ( 4 – x) → 0 atau u → 0.
π
(x − 4 )2 cos2 x
= lim cos2 4
π
u
2
· lim
π
x → π 1− cos ( 2 − 2x) =
4 2 u → 0 sin u
π
(x − 4 )2 cos2 x
( )
2
= lim π
1
2 1
x → π 1− cos 2( 4 − x) = 2
· 12 = 4
4 2
π
(x − 4 )2 cos2 x
= lim π
x→ π 2 sin2 ( 4 − x)
4
5. Jawaban: a
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d lim (2x – 7x3)
x→∞
Dari grafik terlihat untuk nilai x semakin membesar 2
= lim x3( – 7)
tak terbatas, nilai fungsi f(x) semakin mendekati 10. x→∞ x2
1
Jadi, nilai lim f(x) = 10. = lim x3 · (2 · lim 2 – lim 7)
x→∞ x→∞ x→∞ x x→∞
2. Jawaban: c = ∞ · (2 · 0 – 7)
Dari grafik terlihat untuk nilai x semakin mengecil = ∞ · (–7)
tak terbatas, nilai fungsi f(x) semakin mendekati 10.
= –∞
Jadi, nilai lim f(x) = 10.
x → −∞ 6. Jawaban: d
3. Jawaban: d Dengan substitusi langsung:
lim (x2 – 3x – 10) lim
5x + 1 5⋅∞ +1 ∞
x→∞ = = ∞ (tak tentu)
x → ∞ 7x − 8 7⋅∞ −8
3 10 Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
= lim x2 (1 – x – 2 )
x→∞ x penyebut:
3 10
= lim x2 · ( lim 1 – lim x – lim 2 ) 5x + 1
5x + 1
x→∞ x→∞ x→∞ x→∞ x lim = lim x
7x − 8
1 1 x → ∞ 7x − 8 x→∞ x
= lim x2 · ( lim 1 – 3 · lim x – 10 · lim 2 )
x→∞ x→∞ x→∞ x→∞ x 5+
1
x
= ∞ · (1 – 3 · 0 – 10 · 0) = lim 8
x→∞ 7− x
= ∞ · (1 – 0 – 0) = ∞ 1
lim 5 + lim
x→∞ x→∞ x
4. Jawaban: a = 1
lim 7 − 8 ⋅ lim
x→∞ x→∞ x
lim (x3 – 4x + 10) 5+0
x → −∞
= 7−8⋅0
4 10
= lim x3(1 – + )
x → −∞ x2 x3 5
=
1 1 7
= lim x3 · ( lim 1 – 4 · lim 2 + 10 · lim 3 )
x → −∞ x → −∞ x → −∞ x x → −∞ x
= –∞ (1 – 4 · 0 + 10 · 0) = –∞
22 Limit Fungsi
10. Jawaban: d
7. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung: 2 x ∞
2
lim = ∞ (tak tentu)
4x − 2x + 5 ∞ x → ∞ x x +1
lim 2 = ∞ (tak tentu)
x → ∞ 2x − x − 6 Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari penyebut:
penyebut: 2 x
lim
4x 2 − 2x + 5 x → ∞ x x + 1 ← Variabel berpangkat tertingginya x x
lim 2 2 x
x → ∞ 2x − x − 6 ← Variabel berpangkat tertingginya x .
2
x x
2
4x − 2x + 5
= lim
x → ∞ x x +1
x2
= lim 2
2x − x − 6
x x
x→∞ 2
x2 x
2 5 = lim 1
4− x+ x2 4 – 0+0 4 +
x → ∞ 1+
x x
= lim 1 6 = = 2 =2
x→∞ 2− − 2 – 0−0 2 ⋅ lim
1
x x2 x
x→∞
= 1
8. Jawaban: a lim 1 + lim 3
x→∞ x → ∞ x2
Matematika Kelas XI 23
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
9x 2 − 12x + 4 − 9x 2 − 30x − 25
penyebut: = lim
3
x→∞ 9x 2 − 12x + 4 + 3x + 5
x
= lim −42x − 21
x→∞ x
+
2
+
x
−
1 = lim 2
x x x x x→∞ 9x − 12x + 4 + 3x + 5
3
x Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
= lim
x→∞ 1+
2
+ 1−
1 penyebut:
x x
−42x 21
−
0 = lim x x
= x→∞ 9x2 12x 4 3x 5
1+ 0 + 1− 0 − + + + +
x2 x2 x2 x x
0
= 21
1+ 1 −42 −
0 = lim x
= =0 x→∞ 9−
12
+
4
+3+
5
2 x x2 x
−42 − 0 −42
13. Jawaban: e = = = –7
9 − 0 + 0 + (3 + 0) 3+3
Dengan substitusi langsung: 15. Jawaban: c
lim ( 2
x +x+5 – x 2
− 8x + 3 ) = ∞ – ∞ (tak tentu) Dengan substitusi langsung:
x→∞ 2
lim ( 25x + 18x + 2 – 5x – 1) = ∞ – ∞
Dengan mengalikan bentuk sekawan: x→∞
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
lim ( x2 + x + 5 – x 2 − 8x + 3 )
2
x→∞ lim [ 25x + 18x + 2 – (5x + 1)]
2 2 x→∞
x + x + 5 + x − 8x + 3
· 2
= lim [ 25x + 18x + 2 – (5x + 1)]
x 2 + x + 5 + x 2 − 8x + 3 x→∞
(x 2 + x + 5) − (x 2 − 8x + 3)
= lim 25x 2 + 18x + 2 + (5x + 1)
x→∞ x 2 + x + 5 + x 2 − 8x + 3 ·
25x 2 + 18x + 2 + (5x + 1)
9x + 2
= lim
x→∞ x 2 + x + 5 + x 2 − 8x + 3 ( (25x 2 + 18x + 2))2 − (5x + 1)2
= lim
x→∞ 25x 2 + 18x + 2 + (5x + 1)
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
25x 2 + 18x + 2 − (25x 2 + 10x + 1)
penyebut: = lim
x→∞ 25x 2 + 18x + 2 + (5x + 1)
9x 2
+
= lim x x
= lim 8x + 1
←Variabel berpangkat
x→∞ x 2
x 5 x2 8x 3
2 + 2 + 2 + 2 − 2 + 2 x→∞ 25x 2 + 18x + 2 + (5x + 1)
x x x x x x
8x + 1
tertinggi x atau x2
2
9+
= lim x = lim x
24 Limit Fungsi
b. lim (10x3 – x2 – 6) 1 5
x→∞ +
x2 x4
1 6
= lim
= lim x3(10 – x – 2 ) x→∞ 3 − 22
x
x→∞ x
1 1
1 1 lim 2 + 5 ⋅ lim 4
x→∞ x x→∞ x
= lim x3( lim 10 – lim x – 6 · lim 2 ) =
x→∞ x→∞ x→∞ x→∞ x 3 − 2 ⋅ lim 2
1
x→∞ x
= ∞(10 – 0 – 6 · 0)
0+ 5⋅0
=∞ = = 0 =0
3−2⋅0 3
c. lim (3x2 – 4) c. Dengan substitusi langsung:
x → −∞
4 3x 3 −∞ ∞
= lim x2(3 – ) lim 3 = =
x → −∞ x2 x → −∞ 5x − 4 −∞ ∞
1
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi
= lim x2( lim 3 – 4 · lim 2 ) dari penyebut:
x → −∞ x → −∞ x → −∞ x
= ∞(3 – 4 · 0) 3x 3
lim
x → −∞ 5x − 4 ← Variabel berpangkat tertinggi x
3 3
=∞
3x3
d. lim (8x5 – 2x4) = lim x3
x → −∞ 3
x → −∞ 5x − 4
2 x3
= lim x5(8 – )
x → −∞ x2 3
= lim 5 − 4
1 x → −∞
= lim x5( lim 8 – 2 · lim 2 ) x3
x → −∞ x → −∞ x → −∞ x lim 3
x →∞
= –∞(8 – 2 · 0) = 4
lim 5 − lim
= –∞ x →∞ x →∞ x 3
x → ∞ 3x − 2 ∞
0
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: = 4·0 − 2·0 = 3 = 0
3 − 5·0
x2 + 5
lim 2 3. a. Dengan substitusi langsung:
x → ∞ 3x − 2 ← Variabel berpangkat tertinggi x
2
x2
+
5 lim (2x – 1 – 4x 2 + x − 2 ) = ∞ – ∞ (tak tentu)
x4 x4 x→∞
= lim 2
x → ∞ 3x2 − 22
x x
Matematika Kelas XI 25
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
4. lim ( x 2 + 2ax + a2 – x) = 7
2 x→∞
lim (2x – 1 – 4x + x − 2 )
x→∞
x 2 + 2ax + a2 + x
2
⇔ lim ( x 2 + 2ax + a2 – x) · =7
2x − 1 + 4x + x − 2 x→∞ x 2 + 2ax + a2 + x
·
2x − 1 + 4x 2 + x − 2
(x 2 + 2ax + a2 ) − x 2
(2x − 1)2 − (4x 2 + x − 2) ⇔ lim =7
= lim 2
x→∞ x 2 + 2ax + a2 + x
x→∞ 2x − 1 + 4x + x − 2
1
4x 2 − 4x + 1 − 4x 2 − x + 2 2ax + a2
= lim ⇔ lim · x
1 =7
x→∞ 2x − 1 + 4x 2 + x − 2 x→∞ x 2 + 2ax + a2 + x x
−5x + 3
= lim ← Variabel berpangkat 2a +
a2
x → ∞ 2x − 1 + 4x 2 + x − 2 tertinggi x ⇔ lim x
=7
x→∞ 2a a2
1+ x
+ 2 +1
x
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi
dari penyebut: 2a + 0
3 ⇔ =7
−5 + x
1+ 0 + 0 + 1
= lim 1 1 2
x→∞ 2 − + 4+ − 2a
x x x2 ⇔ =7
1
2
lim ( −5) + 3 ⋅ lim
x→∞ x→∞ x
= 1 1 1 ⇔ a=7
lim 2 − lim + lim 4 + lim − 2 ⋅ lim 2
x→∞ x→∞ x x→∞ x→∞ x x→∞ x
−5 + 3 ⋅ 0
Jadi, nilai a = 7.
−5 5
= = = –4
2−0+ 4+ 0−2⋅0 2+2 5. Dengan substitusi langsung:
26 Limit Fungsi
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
A. Pilihan Ganda
1 − cos 2 x
1. Jawaban: a lim 2 π
x → 0 x tan (x + 4 )
Dengan substitusi langsung: sin2 x
π π = lim 2 π
lim (x cos 2x) = · cos 2( 2 ) x → 0 x tan (x + 4 )
π 2
x→ sin x ⋅ sin x
2
π π π = lim
= 2
· cos π = 2 · (–1) = – 2 x → 0 x ⋅ x ⋅ tan (x + 4 )
π
3. Jawaban: e x xa − 1
Dengan substitusi langsung: ⇔ lim · =1
x → 0 sin x sin x
1
3 sin x 3 ⋅ sin 0 0
lim 6
= = 0 (tak tentu) x xa − 1
x→0 tan
1
x tan 0 ⇔ lim · lim =1
3 x → 0 sin x x → 0 sin x
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
xa − 1
3 sin
1
x sin
1
x
⇔ 1 · lim =1
x→0 sin x
lim 1
6
= 3 · lim 6
1
x→0 tan x x → 0 tan x
3 3 xa − 1
1 ⇔ lim =1
x → 0 sin x
6
=3· 1
xa − 1
3
3 lim = 1 jika dan hanya jika xa – 1 = x
x→0 sin x
=3· 6
⇔ xa – 1 = 1
9 ⇔ a–1=1
= 6 ⇔ a=2
3
= 2 Jadi, nilai a yang memenuhi adalah 2.
4. Jawaban: c 6. Jawaban: c
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
1
1 − cos 2 x 1 − cos 2 0 sin x tan 4 x sin 0 ⋅ tan 0 0
lim 2 π = π lim 4
= = 0 (tak tentu)
x → 0 x tan (x + 4 ) 02 ⋅ tan (0 + 4 ) x→0 2x x 2⋅0 0
1− 1 0
= 0
= 0 (tak tentu)
Matematika Kelas XI 27
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
9. Jawaban: b
1 1
sin x tan 4 x 2 4 Dengan substitusi langsung:
lim 4
· 2 · 1
x→0 2x x 0
lim tan (x −2 1) sin (1 − x ) = tan 0 ⋅ sin 0 = (tak tentu)
4
x →1 x − 2x + 1 0 0
2 1
sin x tan 4 x
= lim 4
1
4
Dengan mengubah fungsi trigonometri
x→0
4
x · 4 x
lim tan (x −2 1) sin (1 − x )
1 x →1 x − 2x + 1
1 sin 4
x tan 4 x
= · lim · lim tan (x − 1) sin (1 − x )
2 x→0
1
x x→0 4 x = lim
4
x → 1 (x − 1)( x − 1)( x + 1)
1 tan (x − 1) sin (1 − x ) 1
= 2 ·1·1 = lim ( · · )
x →1 x −1 −(1 − x ) x +1
1
= 2 tan (x − 1) sin (1 − x ) 1
= – lim x −1
· lim · lim x +1
x →1 x →1 (1 − x ) x →1
7. Jawaban: e
1
Dengan substitusi langsung: = –(1 · 1 · )
1+1
sin 2x 2 sin 0 0 1
lim 2 2 = 0 + sin 0 = 0 (tak tentu) =–2
x → 0 x + sin 3x
x 2 + 6x + 9 0 0 sin(x − π)
lim = 2 − 2 ⋅ cos 0 = 0 (tak tentu) = lim x−π
x → − 3 2 − 2 cos (2x + 6) x→π 2+
tan (x − π)
x−π
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
sin(x − π)
x 2 + 6x + 9 lim x −π 1 1
lim =
x→π
= = 3
x → − 3 2 − 2 cos (2x + 6) lim 2 + lim
tan (x − π)
2+1
x→π x→π x −π
(x + 3)2
= lim 2(1 − cos 2(x + 3)) 11. Jawaban: b
x → −3
(x + 3)2 Dengan substitusi langsung:
= lim
x → −3 2(1 − (1 − 2 sin2 (x + 3))) 1 − tan
π
1 − tan x
(x + 3)2 lim = π
4
π
= lim 2(2 sin2 (x 3)) x→
π sin x − cos x sin − cos
4 4
x → −3 + 4
1 x+3 x+3 1− 1
= lim ( 4 · sin (x + 3) · sin (x + 3) ) = 1 1
x → −3
2
2 −2 2
1 x+3 x+3
= 4 · lim sin (x + 3) · lim sin (x + 3) 0
x → −3 x → −3 = 0 (tak tentu)
1 1
= 4
·1·1= 4
28 Limit Fungsi
Dengan faktorisasi: Dengan mengubah fungsi trigonometri:
1−
sin x 1 − cos 8x
lim 1 − tan x cos x lim
= limπ sin x − cos x x → 0 sin 2x tan 2x
x→
π sin x − cos x x→
4 4
1 − (1 − 2 sin2 4x)
cos x sin x = lim sin 2x tan 2x
cos x
− cos x x→0
= limπ sin x − cos x
x→ 2 sin2 4x
4 = lim
x → 0 sin 2x tan 2x
cos x − sin x
= limπ 1 2x 1 2x sin 4x 4x
x→ (sin x − cos x) cos x
4 = lim 2 · sin 2x · 2x · tan 2x · 2x · 1
· 4x
x→0
−(sin x − cos x)
= limπ sin 4x 4x
x→ (sin x − cos x) cos x · · 4x
4 1
−1 4x · 4x 2x 2x sin 4x sin 4x
= limπ = lim 2 · 2x · 2x · sin 2x · tan 2x · ·
x→ cos x 4x 4x
4 x→0
−1 2x 2x sin 4x sin 4x
= π
= 8· lim sin 2x · lim tan 2x · lim 4x · lim 4x
cos x→0 x→0 x→0 x→0
4
=8·1·1·1·1
−1
= 1 =8
2
2
14. Jawaban: a
=– 2 Dengan substitusi langsung:
12. Jawaban: d cos x sin x − tan x cos 0 sin 0 − tan 0
lim =
Dengan substitusi langsung: x→0 x 2 sin x 02 sin 0
x
2 sin2 2 sin2 0 0 1· 0 − 0 0
lim 2
= = 0 (tak tentu) = = 0 (tak tentu)
x → 0 x sin x 0 sin 0 02 · 0
Dengan mengubah bentuk fungsi trigonometri: Dengan memfaktorkan:
x cos x sin x − tan x
2 sin2 lim
lim 2
x→0 x 2 sin x
x → 0 x sin x
cos x sin x − tan x
2 sin
x
sin
x x x
x2
= lim 2
2 x → 0 cos x (x sin x)
= lim 2 2
· 2
x · x ·
x→0 x sin x
2
x2
2
sin x (cos2 x − 1)
= lim 2
x2 x x x → 0 cos x (x sin x)
2x · · sin 2 sin 2 ·x
= lim 4
x→0
3 x x
x · 2 · 2 · sin x − sin x sin2 x
= lim 2
x → 0 cos x (x sin x)
x x
1 sin 2 sin 2 x
= lim ( 2 · · · sin x ) − sin2 x
x→0
x x = lim 2
2 2 x → 0 x cos x
1 sin 2
x
sin 2
x
x −1 sin x sin x
= 2 · lim · lim · lim sin x = lim cos x
· lim x
· lim x
x→0
x
x→0
x
x→0 x→0 x→0 x→0
2 2
−1
1 1 = cos 0 · 1 · 1
= 2 ·1·1·1 = 2
−1
13. Jawaban: c = 1 · 1 · 1 = –1
Dengan substitusi langsung:
15. Jawaban: d
1 − cos 8 x 1 − cos 0
lim sin 2x tan 2x = Dengan substitusi langsung:
x→0 sin 0 tan 0
1 + tan x − 1 + sin x 1 + tan 0 − 1 + sin 0
1− 1 lim = =
= 0·0 x→0 x3 03
1− 1 0
0 = 0 (tak tentu)
= 0 (tak tentu) 0
Matematika Kelas XI 29
Dengan mengubah fungsi trigonometri: 18. Jawaban: a
Dengan substitusi langsung:
1 + tan x − 1 + sin x 1 + tan x + 1 + sin x
lim ·
x→0 x3 1 + tan x + 1 + sin x lim (3x5 – 2x2 + 6x – 20)
x → −∞
1 + tan x − (1 + sin x) 2 6 20
= lim 3 = lim x5(3 – + – )
x → 0 x ( 1 + tan x + 1 + sin x ) x → −∞ x3 x4 x5
tan x − sin x 1 1
= lim = lim x5( lim 3 – 2 · lim 3 + 6 · lim 4
3
x → 0 x ( 1 + tan x + 1 + sin x ) x → −∞ x → −∞ x → −∞ x x → −∞ x
1
sin x − sin x cos x – 20 · lim )
= lim 3 x → −∞ x
5
x → 0 x cos x( 1 + tan x + 1 + sin x )
= –∞(3 – 0 + 0 – 0)
sin x(1 − cos x) = –∞
= lim 3
x → 0 x cos x( 1 + tan x + 1 + sin x ) 19. Jawaban: e
x Dengan substitusi langsung:
sin x(2 sin2 2 )
= lim (1 − 3x)2 ∞
3
x → 0 x cos x( 1 + tan x + 1 + sin x ) lim = ∞ (tak tentu)
x → ∞ (2x − 1)(3x + 2)
2 sin x sin
x
2
sin
x
2
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
= lim x x
x → 0 4x · · · cos x( 1 + tan x + 1 + sin x ) (1 − 3x)2 1 − 6x + 9x 2
2 2 lim = lim 6x2 + x − 2
x → ∞ (2x − 1)(3x + 2) x→∞
2 sin x
= lim · lim x
1
− 6x2 + 9x2
2
30 Limit Fungsi
1 1 1
23. Jawaban: c
lim (−8) + 12 ⋅ lim − 6 ⋅ lim 2 + lim 3
x→∞ x→∞ x x→∞ x x→∞ x Dengan subtitusi langsung:
= 1 1 1
lim 2 − 4 ⋅ lim + 3 ⋅ lim 2 − lim 3 ∞
x→∞ x→∞ x x→∞ x x→∞ x 16x 2
lim 4
= ∞ (tak tentu)
x→∞ 16x + x
−8 + 12 ⋅ 0 − 6 ⋅ 0 + 0
=
2−4⋅0+ 3⋅0−0 Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
= −8
= –4 penyebut:
2
16x 2
21. Jawaban: c lim
16x 4 + x ← Variabel berpangkat tertinggi x atau
4
x→∞ x4
Dengan substitusi langsung:
x+5 ∞+5 ∞ 16x 2
lim = =
(tak tentu) 2
x → ∞ 9x 2 − 4 9 ⋅ ∞2 − 4 ∞ = lim x
x→∞ 16x 4 + x
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari x2
penyebut:
16
lim
x+5 = lim 1
x→∞ 16 +
x→∞ 9x − 4 ← Variabel berpangkat tertinggi x
2
x2
x+5
= lim x lim 16
x →∞
x→∞ 9x2 − 4 = 1
x2 lim 16 + lim 2
x →∞ x →∞ x
5
1+ x
= lim 4 16 16
x→∞ 9− = = 4 =4
x2 16 + 0
1
lim 1 + 5 ⋅ lim
x→∞ x→∞ x
= 1
24. Jawaban: b
lim 9 − 4 ⋅ lim
x→∞ x→∞ x
2
Dengan substitusi langsung:
1+ 5 ⋅ 0 1
= = 3 lim ( x 2 + 2x – x 2 + x ) = ∞ – ∞ (tak tentu)
9−4⋅0 x→∞
1 1
lim(−9) + 3 · lim =
x
= x→∞ x→∞
1+ 2 ⋅ 0 + 1+ 0
1
lim 1 − lim 1
x →∞ x →∞ x 1
= 1+ 1 = 2
−9 + 3 · 0 −9
= 1− 0 = 1 = –9
Matematika Kelas XI 31
25. Jawaban: c 27. Jawaban: b
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
−10x − 1 x 2 + x + 5 + x 2 − 2x + 3
= lim 2 ·
x → ∞ 3x − 2 + 9x − 2x + 5 x 2 + x + 5 + x 2 − 2x + 3
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
( x 2 + x + 5)2 − ( x 2 − 2x + 3)2
penyebut: = lim
−10x − 1
x→∞ x 2 + x + 5 + x 2 − 2x + 3
= lim x
x→∞ 3x − 2
+
9x 2 − 2x + 5 x 2 + x + 5 − x 2 − 2x + 3
x x = lim
x→∞ x2 + x + 5 + x 2 − 2x + 3
−10 − 1
= lim x
2 5 3x + 2
x→∞ 3−2 + 9− + = lim ← Variabel berpang-
x x x2
x→∞ x 2 + x + 5 + x 2 − 2x + 3 kat tertinggi x atau
−10 − 0
= 3−0+ 9+0+0
3x + 2 x2
x
= lim
−10 2 x→∞ x2 + x + 5 + x2 − 2x + 3
= 6 = –1 3 x
26. Jawaban: c 3+
2
x
= lim
Dengan substitusi langsung: x→∞ 1+
1
+
5
+ 1−
2
+
3
x x2 x x2
lim ( 9x + 1 – 9x ) 36x + 1
x→∞ lim 3 + lim
2
x →∞ x →∞ x
=
= lim (9x + 1)(36x + 1) – 9x(36x + 1) lim 1 + lim
1
+ 5 · lim
1
+ lim 1 − 2 · lim
1
+ 3 · lim
3
x→∞ x →∞ x →∞ x x →∞ x
2
x →∞ x →∞ x x →∞ x
2
= ∞ – ∞ (tak tentu)
3 + 2·0
Dengan mengalikan bentuk sekawan: =
1+ 0 + 5 · 0 + 1− 2 · 0 + 3 · 0
lim (9x + 1)(36x + 1) – 9x(36x + 1) 3 3
x→∞ = 1+ 1 = 2
(9x + 1)(36x + 1) + 9x(36x + 1)
·
(9x + 1)(36x + 1) + 9x(36x + 1) 28. Jawaban: a
(9x + 1)(36x + 1) − 9x(36x + 1) Dengan substitusi langsung:
= lim
x → ∞ (9x + 1)(36x + 1) + 9x(36x + 1)
lim ( 81x 2 − 10x + 3 – 9x + 1)
9x(36x + 1) + (36x + 1) − 9x(36x + 1) x→∞
= lim
x→∞ (9x + 1)(36x + 1) + 9x(36x + 1)
= lim ( 81x 2 − 10x + 3 – (9x – 1))
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari x→∞
penyebut: = ∞ – ∞ (tak tentu)
36x + 1 Dengan mengalikan bentuk sekawan:
= lim
x→∞ 324x 2 + 45x + 1 + 324x 2 + 9x 81x 2 − 10x + 3 + (9x − 1)
lim ( 81x 2 − 10x + 3 – (9x–1)) ·
36x 1
+ x→∞ 81x 2 − 10x + 3 + (9x − 1)
x x
= lim
x→∞ 324x 2 45x 1 324x 2 9x
+ + 2 + + ( 81x 2 − 10x + 3)2 − (9x − 1)2
x2 x2 x2 x2
x
= lim
1 x→∞ 81x 2 − 10x + 3 + (9x − 1)
36 + x
= lim
x→∞ 324 +
45x
+
1
+ 324 +
9x
81x 2 − 10x + 3 − (81x 2 − 18x + 1)
x2 x2 x2 = lim
x→∞ 81x 2 − 10x + 3 + (9x − 1)
36 + 0 36
= = =1
324 + 0 + 0 + 324 + 0 18 + 18
32 Limit Fungsi
8x + 2 Membagi dengan eksponen dengan bilangan pokok
= lim 2
← Variabel berpangkat tertinggi dari penyebut:
x→∞ 81x − 10x + 3 + (9x − 1)
tertinggi x atau x2
2x − 5x
8x + 2 lim x x ← Eksponen dengan bilangan pokok
x x→∞ 3 +5
= lim 2
tertinggi 5x
x→∞ 81x − 10x + 3 + (9x − 1)
x 2x − 5x
5x
2
= lim 3x + 5x
8+ x→∞
= lim 10
x
3 1
5x
x→∞ 81 − + +9− x x
x x2 x 2 5
−
5 5
= lim x x
x→∞ 3 5
1 +
lim 8 + 2 · lim 5 5
x →∞ x →∞ x
= 1 1 1 x
2
lim 81 − 10 · lim + 3 · lim 2
+ lim 9 − lim −1
x
x →∞ x →∞ x x →∞ x x →∞ x →∞ x = lim 5
x
x→∞ 3 x
+1
5
8 + 2·0
= 2
x
1x
81 − 10 · 0 + 3 · 0 + 9 − 0 lim − lim
x →∞ 5
= x
x →∞
3
8 lim + lim 1x
8 4 x →∞ 5 x →∞
= 9+9
= 18
= 9 0−1
= 0 + 1 = –1
29. Jawaban: b
Dengan substitusi langsung:
B. Uraian
lim ( x 2 − 2 – x) x
x→∞ 1. a. Dengan substitusi langsung:
2
= lim (x x − 2 – x2) = ∞ – ∞ (tak tentu) cos
π
x→∞ cos x 3
lim = limπ π π
Dengan mengalikan bentuk sekawan: x→
π sin x + cos x x→
sin 3
+ cos 3
3 3
1
x2 − 2 + x
lim ( x 2 − 2 – x) x · = 2
x→∞ x2 − 2 + x 1
3+
1
2 2
1
( x 2 − 2)2 − x 2 2 3 −1
= lim x · = 1 ·
2 ( 3 + 1) 3 −1
x→∞ x −2+x 2
x2 − 2 − x2 3 −1 1
= lim x · = 2 ( 3 – 1) =
2 3−1
x→∞ x −2+x
b. Dengan substitusi langsung:
−2x
= lim ← Variabel berpangkat tertinggi x sin
3π
+1
x→∞ x2 − 2 + x sin x + 1 2
atau x 2 lim = 2 3π
x→
3π cos 2 x cos 2
−2x 2
= lim x
−1 + 1 0
x→∞ x2 − 2 + x
= = 0 (tak tentu)
x 02
Dengan memfaktorkan:
−2
= lim 2 sin x + 1
x→∞ 1− +1 lim
x2 3π cos 2 x
x→
2
lim − 2
= x →∞
sin x + 1
lim 1 − 2 · lim
2
+ lim 1 = lim
x →∞ x →∞ x
2
x →∞ x→
3π −(sin2 x − 1)
2
−2 −2 sin x + 1
= = 2 = –1 = lim
1− 0 + 1 x→
3π −(sin x + 1)(sin x − 1)
2
Matematika Kelas XI 33
2. a. Dengan substitusi langsung: Dengan mengubah fungsi trigonometri:
π
cosec 2 4 − 2 cos 5x − cos 9x
lim cosec 2 x − 2 lim
= π x→0 1 − cos x
x→
π cotan x − 1 cot an 4 − 1
4 −2 sin 7x sin (−2x)
2
2 = lim
−2 x→0 1 − cos x
= 2
1− 1 2 sin 7x sin 2x 1 + cos x 1 + cos x
= lim · 1 + cos · 1 + cosberpang-
← xVariabel x
2−2 x → 0 1 − cos x
= 1− 1 kat tertinggi x atau
2 sin 7x sin 2x (1 + cos x ) (1 + cos x)
0 = lim x2
= 0 (tak tentu) x→0 1 − cos2 x
lim sin 2x
− lim 2 x→0 tan x
2x
= x →∞ x →∞
1 4
1
lim tan 3x − lim 5
x →∞ 2x x →∞ 2 = ·1+ · 2
(0 − 1)2 (0 − 1)2 1
1− 2 1 4 1
= 3 5 = ·1+ ·
2
·1− 2
1 1 2
=1+2=3
−1
= −1 = 1 4. a. Dengan substitusi langsung
x−3 3−3 0
3. a. Dengan substitusi langsung: lim = = (tak tentu)
x→3 x − sin (x − 3) − 3 3 − sin 0 − 3 0
cos 5x − cos 9x cos 0 − cos 0 0
lim = = 0 (tak tentu)
x→0 1 − cos x 1− cos 0
34 Limit Fungsi
Dengan mengubah fungsi trigonometri: Dengan mengalikan bentuk sekawan:
x−3 x + 2 sin x
lim lim
x→3 x − sin (x − 3) − 3
x→0 x + 2 sin x + 1 − sin2 x − x + 1
2
1
x−3
= lim · x −3
x→3 x − 3 − sin (x − 3)
1 x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1
x −3 ·
1 x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1
= lim sin (x − 3)
x→3 1− x−3
(x + 2 sin x)( x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1)
lim 1 = lim
x →3 x→0 ( x 2 + 2 sin x + 1)2 − ( sin2 x − x + 1)2
= sin (x − 3)
lim 1− lim x − 3
x →3 x →3
(x + 2 sin x)( x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1)
Misalkan u = x – 3. = lim
x→0 x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x + x − 1
Jika x → 3 maka (x – 3) → 0 atau u → 0.
(x + 2 sin x)( x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1)
=
1 = lim
sin u x→0 x 2 + 2 sin x − sin2 x + x
1− lim
u→0 u ← Eksponen dengan bilangan pokok
1
x + 2 sin x
tertinggi 5x
1 1 ·
= = =∞ 1
1− 1 0 x + 2 sin x
1 − 1 − sin 0 0
= = (tak tentu) lim ( x 2 + 2 sin x + 1 + sin2 x − x + 1)
(a − a) tan 0 0 = x →0
2
+ 2 sin x − sin2 x + x
lim x
Dengan mengubah fungsi trigonometri: x→0 x + 2 sin x
Matematika Kelas XI 35
6. a. Dengan substitusi langsung: Dengan membagi dengan variabel berpangkat
3
4x − 2x + 5x − 12 2
∞
tertinggi dari penyebut:
lim = ∞ (tak tentu) 1
x→∞ 24x 3 − 7x − 3 9x 7 + 4 x8
lim · 1
Dengan membagi dengan variabel berpangkat x → ∞ 25x 8 − 16x
x8
tertinggi dari penyebut: 9x7 + 4
x8
1 = lim
4x 3 − 2x 2 + 5x − 12 x3
8
x → ∞ 25x − 16x
lim · 1 x8
x→∞ 24x 3 − 7x − 3
x3 4
9
+
3
4x − 2x + 5x − 12 2 = lim x x8
16
x → ∞ 25 −
x3 x7
= lim 3
24x − 7x − 3 1
x→∞ 9· lim 1 + 4 · lim 9·0 + 4·0 0
x3 = x→∞ x x→∞ x8 = = 25 = 0
lim 25 − 16 · lim 16 25 − 16 · 0
2 5 12 x→∞ x→∞ x7
4− + 2
− 3
x
= lim x x
x→∞ 24 − 7
− 3
7. a. Dengan substitusi langsung:
x2 x3
24x 2 − 5x − 7 ∞
lim 4 − 2 · lim 1
− 5 · lim 1
− 12 · lim 1 lim = −∞ (tak tentu)
x→∞ x→∞ x x→∞ 2 x→∞ 3 x → −∞ −2x 2 + x − 4
= 1
x
1
x
24 − 7 · lim − 3 · lim Dengan membagi dengan variabel berpangkat
x→∞ x2 x→∞ x3
tertinggi dari penyebut:
4 − 2 · 0 − 5 · 0 − 12 · 0 1
= 24 − 7 · 0 − 3 · 0 24x 2 − 5x − 7 x2
lim 2 · 1
x → −∞ −2x + x − 4
4 x2
= 24 24x 2 − 5x − 7
x2
= lim −2x 2 + x − 4
1 x → −∞
= 6
x2
5 7
24 − −
b. Dengan substitusi langsung: = lim x x2
x → −∞ −2 + −
1 4
x2
12x 4 − 2x 2
x
∞
lim = (tak tentu) 1 1
3
x → ∞ 15x + 11x ∞ lim 24 − 5 · lim − 7 · lim
x →∞ x →∞ x x →∞ x 2
= lim (−2) + lim − 4 · lim1 4
Dengan membagi dengan variabel berpangkat x →∞ x →∞ x x →∞ x2
tertinggi dari penyebut:
24 − 5 · 0 − 7 · 0 24
1 = = −2 = –12
−2 + 0 − 4 · 0
4 2
12x − 2x 3
lim 3
· x
1 b. Dengan substitusi langsung:
x → ∞ 15x + 11x
x3
9x 3 − 2 ∞
12x4 − 2x2
lim = −∞ (tak tentu)
x → −∞ 14x 4 − x + 1
3
= lim x
15x 3 + 11x Dengan membagi dengan variabel berpangkat
x→∞
x3
tertinggi dari penyebut:
12x − 2 1
= lim x 9x 3 − 2 x4
x → ∞ 15 +
11
lim 4 · 1
x2 x → −∞ 14x − x + 1
x4
9x3 − 2
lim12x − 2 · lim 1
x →∞ x x4
= x →∞
1 = lim
lim15 − 11 ⋅ lim 2
4
x → −∞ 14x − x + 1
x →∞ x →∞ x
x4
9 2
∞ − 2·0 −
= = lim x4 x4
15 − 11· 0 1 1
x → −∞ −15 − −
x3 x4
∞
= 15 = ∞ 1 1
9 · lim − 2 · lim
x →∞ x 4 x →∞ x 4
= 1 1
c. Dengan substitusi langsung: lim ( −15) − lim − lim
x →∞ x →∞ x 3 x →∞ x 4
9x 7 + 4 ∞
lim = ∞ (tak tentu) 9·0 − 2·0 0
x → ∞ 25x 8 − 16x = = −15 = 0
lim ( −15) − 0 − 0
x →∞
36 Limit Fungsi
c. Dengan substitusi langsung: b. Dengan substitusi langsung:
6x − x + 12 3 −∞ 1 + 4x 2 − 1 + 9x 2 ∞
lim = (tak tentu) lim = ∞ (tak tentu)
x → −∞ 4x 2 − 25 ∞ x→∞ x
Dengan membagi dengan variabel berpangkat Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi
tertinggi dari penyebut: dari penyebut:
1
6x 3 − x + 12 1 + 4x 2 − 1 + 9x 2
lim · x2 = lim ← Variabel ber-
x → −∞ 4x 2 − 25
1
x→∞ x pangkat ter-
x2
tingginya x
1 + 4x 2 − 1 + 9x 2
6x3 − x + 12 atau x2
x2
= lim x 2 = lim x
x → −∞ 4x2 − 25 x→∞
x2
x2
1 4x2 1 9x2
6x − 1 − 122 + − +
x2 x2 x2 x2
= lim x x = lim x
x → −∞ 4 − 252 x→∞ x
x
1 1
+4− +9
lim 6x − lim 1 − 12 · lim 1
2 = lim x2 x2
= x →∞ x →∞ x x →∞ x
1 x→∞ 1
lim 4 − 25 · lim
x →∞ x →∞ x 2
1 1
lim + lim 4 − lim + lim 9
−∞ − 0 − 12 · 0 x→∞ x
2
x→∞ x→∞ x
2
x→∞
= = lim 1
4 − 25 · 0
x→∞
−∞ −1
= 0+4− 0+9 2−3
4 = = = 1 = –1
1 1
= –∞
9. a. Dengan substitusi langsung:
8. a. Dengan substitusi langsung:
lim ( 9x2 − 2x + 5 – 3x + 2)
x+3 2x + 5 ∞ x→∞
lim − = (tak tentu)
x → ∞ 2x − 1 x − 7 ∞
= lim ( 9x2 − 2x + 5 – (3x – 2))
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi x→∞
9x 2 − 2x + 5 − 9x 2 + 12x − 4
lim 1 + 3 ⋅ lim
1
lim 2 + 5 ⋅ lim
1
= lim
x→∞ x→∞ x x→∞ x→∞ x x→∞ 9x 2 − 2x + 5 + (3x − 2)
= 1 – 1
2− lim lim 1 − 7 ⋅ lim
x→∞ x x→∞ x→∞ x
10x + 1
1+ 3 ⋅ 0 2+ 5⋅0
= lim ← Variabel ber-
= – x→∞ 9x 2 − 2x + 5 + (3x − 2) pangkat ter-
2−0 1− 7 ⋅ 0 tingginya x
1 atau x2
= 2 –2
3
=–2
Matematika Kelas XI 37
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi
dari penyebut: dari penyebut:
10x + 1 3x − 2x 2 − 3
= lim x
= lim x
x→∞ 9x2 − 2x + 5 + (3x − 2) x→∞ 2x2 + 3x − 2 + (x 2 + 1)
x x
1 3
10 + x 3−2 2−
= lim 2 5 2
= lim 3 2
x
1
x→∞ 9− + + (3 − x ) x→∞ 2+ − + 2+
x x2 x x2 x2
10 + 0
= 3−2 2−0
9−0+0 +3−0 =
2+0−0 + 2 +0
10
= 3+3
3−2 2 2
10 = ·
= 6 2 2 2
5 3 2−4
= 2 =
4
(2x − 1)(x + 2) + (x 2 + 1)
· Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi dari
(2x − 1)(x + 2) + (x 2 + 1)
penyebut:
1
(2x − 1)(x + 2) − (x 2 + 1)2 (a + 4) − 9
= lim ⇔ lim x
= 4
x → ∞ (2x − 1)(x + 2) + (x 2 + 1) x→∞ a 1
4+ x
+ (2 − x
)
2x 2 + 3x − 2 − 2x 2 − 2x 2 − 1 (a + 4) − 0 9
= lim ⇔ = 4
x→∞
2
2x + 3x − 2 + (x 2 + 1) 4 + 0 + (2 − 0)
a+4 9
3x − 2x 2 − 3 ⇔ 4
= 4
= lim ← Variabel ber-
x→∞ 2x 2 + 3x − 2 + (x 2 + 1) pangkat ter- ⇔ a+4=9
tingginya x
⇔ a=5
atau x2
Jadi, nilai a = 5.
38 Limit Fungsi
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
f(4) = F(4) – F(3) = – = – =
Keterangan berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.
Seorang guru akan meneliti pengaruh bimbingan f(5) = F(5) – F(4) = 1 – =
Y=y 2 3 4 5
belajar terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPA pada
Distribusi peluang variabel acak Y sebagai berikut.
materi peluang. Untuk keperluan tersebut, guru f(y)
memberikan angket kepada siswa kelas XIB, XIC, dan
XID SMA Mandiri tahun ajaran 2013/2014.
1. Jawaban: b
Isi → Semua siswa Jadi, fungsi peluang variabel acak Y adalah pilihan
Satuan → Jurusan IPA a.
Cakupan → SMA Mandiri
Waktu → Tahun ajaran 2013/2014 6. Jawaban: a
Populasi → Semua siswa jurusan IPA SMA F(3) – P(X ≥ 3) = P(X ≤ 3) – P(X ≥ 3)
Mandiri tahun ajaran 2013/2014 = f(1) + f(2) + f(3) – (f(3) + f(4))
= f(1) + f(2) – f(4)
2. Jawaban: d
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang = + –
diteliti.
Guru memberikan angket kepada siswa kelas XIB, =
XIC, dan XID SMA Mandiri tahun ajaran 2013/2014.
Dengan demikian, sampel penelitian adalah siswa
kelas XIB, XIC, dan XID jurusan IPA SMA Mandiri Jadi, nilai F(3) – P(X ≥ 3) = .
tahun ajaran 2013/2014.
7. Jawaban: a
3. Jawaban: c P(6 ≤ y ≤ 8) = P(5 < y ≤ 8)
Populasi bohlam dikelompokkan menjadi beberapa = F(8) – F(5)
strata berdasarkan dayanya. Dari setiap kelompok
daya diambil beberapa bohlam secara acak = –
sebagai sampel uji. Teknik pengambilan sampel
seperti ini merupakan stratified random sampling. =
4. Jawaban: b
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara
=
mengurutkan nomor peserta, kemudian memilih
nomor peserta dengan selang 5. Teknik peng- Jadi, P(6 ≤ y ≤ 8) =
.
ambilan sampel seperti ini merupakan systematic
sampling. 8. Jawaban: c
5. Jawaban: a Percobaan melambungkan sekeping uang logam
sebanyak 4 kali, maka banyak anggota ruang
f(2) = F(3) = sampel adalah 24 = 16.
Banyak percobaan = n = 4, maka nilai-nilai X
adalah 0, 1, 2, 3, dan 4.
f(3) = F(3) – F(2) = – = =
Nilai-nilai X beserta titik-titik sampel dan
peluangnya sebagai berikut.
Matematika Kelas XI 39
Kejadian Nilai X Titik Sampel f(x)
Peluang terambil paling banyak 3 televisi rusak =
P(X ≤ 3)
Tidak terlihat angka 0 GGGG
Terlihat 1 angka 1 AGGG, GAGG,
=
= Σ 10C3 (0,08)3(0,92)7
=
GGAG, GGGA
Dari tabel di halaman 95 diperoleh nilai
Terlihat 2 angka 2 AAGG, AGAG, =
AGGA, GAAG,
GAGA, GGAA Σ 10C3 (0,08)3 (0,92)7 = 0,9942
=
Terlihat 3 angka 3 AAAG, AAGA, = Jadi, peluang terambil paling banyak 3 televisi
AGAA, GAAA
rusak adalah 0,9942.
Terlihat 4 angka 4 AAAA
11. Jawaban: b
Dari tabel tersebut diperoleh distribusi peluang
−
Y=y 0 1 2 3 4
−
=
→π
f(y)
=
(sin x – cos x)
→π
p = P(sukses)
→
= P(menjawab soal dengan benar) =
=
⋅
→
q=1–p=1– =
=
⋅
⋅
⋅
⋅
⋅
Jumlah soal 15, maka n = 15.
→
Diinginkan menjawab 8 soal dengan benar, maka
·
·
·
→
→
→
→
→
Peluang Arman menjawab 8 soal dengan benar =
P(X = 8) ·
→
= b(8; 15;
)= 15C 8 ( )8 ( )7
= 3 · · · · ·
Dari tabel di halaman 95 diperoleh nilai
= 32
15C 8 ( )8 ( )7 = 0,0035 13. Jawaban: b
Jadi, peluang Arman menjawab 8 soal dengan
−
10. Jawaban: e
Kejadian yang diharapkan = televisi rusak
−
=
⋅
p = P(sukses)
→
= P(televisi rusak) = 8% = 0,08
−
q = 1 – p = 1 – 0,08 = 0,92
Diambil secara acak sebanyak 10 televisi, maka =
→
n = 10.
=
X ≤ 3.
→ ⋅
−
→
→
→
=
⋅
⋅
→
→
→
⋅ ⋅
= –∞(2 – 0 + 0 – 0)
− = –2∞
= = – = –∞
−
−
=
⋅ =
−
–
−
→
→∞
→∞
−
−
= ·
·
=
−
–
−
→
→∞
→∞
−
−
=
·
·
·
→
→
→
→ =
–
→∞ −
→∞ −
− −
=
·
·
·
→∞
→∞
=5 = –
−
−
→∞
→∞
→∞
→∞
15. Jawaban: b
+ +
+ = − – −
→−
+
+
+ +
+ =– –2
=
+
+
→−
+
+ =–
=
+
→−
+
+
+
+
18. Jawaban: c
+
+
=
+
+ +
+
+ −
→−
→−
→∞
−
−
+
+
=
+ ⋅
+
+
+ ⋅
+
→−
→− −
= ·
+
→∞
−
−
=
+ ·
+
+
+ ·
→−
→−
→−
−
+ =
+
→∞
−
−
→−
+
+
= − + ·
+ − + ·
−
→−
+
→−
+ =
→∞ − −
+
+
=
+
+
+
→−
→−
−
Misalkan u = x +1. Untuk maka x + 1 → 0 atau =
→∞
→∞
u → 0.
−
−
→∞
→∞
→∞
Matematika Kelas XI 41
19. Jawaban: b −
+
(
−
+ – 6x + 1) =
→−∞
−
−
+
+
−
→∞ ⋅
− +
=
(
−
+ −
− =
→∞
→−∞ −
⋅ −
+ +
−
−
+ +
−
·
− +
→∞
→∞
−
+ +
− =
−
⋅
−
+
+
−
→∞
→∞
→∞
→∞
→∞
→∞
→∞
−
+ −
−
=
− +
→∞
−
+ +
−
= − ⋅ − + + −
−
+ −
−
+
=
−
→∞
−
+ +
− = ⋅ + = –
+
=
−
+ +
−
→∞
B. Kerjakan soal-soal berikut.
+
=
−
+ +
−
1. Isi → Semua warga
→∞
Satuan → Yang berusia 15 sampai dengan 50
+
tahun
=
Cakupan → Desa Tegalarum
→∞ − ⋅
+ ⋅ +−
−
+ − + + + −
=
−
−
+
−
− ⇔
=1
→−∞
⇔ 8k – 16 = 24
−
+
⇔ 8k = 40
=
· ⇔ k=5
→−∞
−
−
+
−
−
Jadi, nilai k = 5.
Σ 10C3 (0,25)
3 (0,75)7 = 0,7759
=
=
= Jadi, peluang tidak lebih dari 3 paket yang
Jadi, peluang tidak kurang dari 11 kg beras terlambat sampai di tujuan adalah 0,7759.
terjual adalah .
6. a.
→
−
=
p = P(sukses)
→
= P(suku cadang yang diuji tidak akan rusak)
= 0,8 =
→
q = 1 – p = 1 – 0,8 = 0,2
Jumlah suku cadang yang diuji 15, maka n = 15.
=
⋅
⋅
⋅
Diinginkan paling tidak 10 suku cadang yang diuji
→
tidak akan rusak, maka banyak kejadian yang
= 1 – P(X ≤ 9)
→
= Σ 15C9 (0,8)9(0,2)6 = · · ·
=
Dari tabel di halaman 95 diperoleh nilai
= =
Σ 9 6
15C9 (0,8) (0,2) = 0,0611
= Jadi,
−
= .
Dengan demikian, diperoleh:
→
→
cadang yang diuji tidak akan rusak adalah 0,9389.
⋅
⋅ −
→
sampai di tujuan
p = P(sukses)
→
→
→
= 0,25
q = 1 – p = 1 – 0,25= 0,75
Jumlah paket yang dikirim 10, maka n = 10. = · · −
a. Diinginkan tidak ada paket yang terlambat
sampai di tujuan, maka banyak kejadian yang
=4· · =
diharapkan adalah X = 0.
Peluang tidak ada paket yang terlambat sampai
−
Matematika Kelas XI 43
− + +
7. a.
=
−
→
→∞ −
→∞ −
+ ⋅
+
=
=
→∞
→∞
–
→∞
→∞
−
→
− ⋅
− ⋅
→∞
→∞
→∞
→∞
Jadi,
+ −
+ = .
π π
= sin + cos
→∞
−
−
−
= + b.
→∞
−
−
= =
−
→∞
−
−
+
−
Jadi,
= .
→
π
−
−
=
→∞ − − +
−
+
b.
→−
+ −
= −−+
=
+
−
+
→−
+
+ −
=
=
+
−
+ = –2
→−
+
+
−
+
+ Jadi,
= –2.
=
(x – 3) · ·
→∞
−
−
→−
+
+
+
+
=
(x – 3) ·
·
9.
+
+ −
+
→−
→−
+
→−
+
→∞
+
= (–3 – 3)
·
+ =
+
+ −
− ·
→−
+
→−
+
→∞
Misalkan u = x + 3.
+
+ +
−
Untuk x → –3 maka x + 3 → 0 atau u → 0.
+
+ +
−
= (–6)
·
→ →
+
+ −
−
+
=
→∞
+
+ +
−
= (–6) · ·
=
= – = –
→∞
+
+ +
−
Jadi,
−
+
=
= –.
→∞
+
+ +
−
→−
+
+
+
8. a.
− =
→∞
−
−
→∞ +
+
+−
=
+ –
+
→∞
−
→∞
−
→∞
=
+
+
+ ⋅
+ ⋅
+
− ⋅
→∞
→∞
→∞
→∞
→∞
=
− –
−
→∞
→∞
=
→∞
+
− +
−
= = 3
+
+ −
⇔
=
Jadi,
+
+ −
+ = 3.
→∞ +
−
+ −
→∞
+
10.
+
− −
+ =
+ −
⇔
→∞
→∞
→∞ =
+ ⋅
− ⋅
+
− ⋅
→∞
→∞
→∞
→∞
→∞
+
− +
−
⇔
+
− −
+ · =
→∞
+
− +
−
+ −
⇔ + − + +
=
+
− −
−
⇔
+
− +
−
= +
→∞ ⇔
=
+
− −
+
− ⇔ 4 + 2k = 5
⇔
=
→∞
+
− +
− ⇔ 2k = 1
+
− +
⇔
=
⇔ k=
→∞
+
− +
−
Jadi, nilai k yang memenuhi adalah .
Matematika Kelas XI 45
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan konsep turunan fungsi trigonometri dengan menggunakan konteks matematika;
2. menjelaskan aturan dan sifat turunan fungsi trigonometri dari aturan dan sifat limit fungsi;
3. menjelaskan fungsi naik dan fungsi turun;
4. menjelaskan titik stasioner (titik maksimum, titik minimum, dan titik belok);
5. menerapkan permasalahan yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. memiliki sikap rasa ingin tahu dan kritis dalam mempelajari turunan fungsi trigonometri;
2. berperilaku disiplin dan bertanggung jawab menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Menjelaskan konsep turunan fungsi. • Menjelaskan fungsi naik dan fungsi turun.
• Menjelaskan aturan turunan fungsi trigonometri • Menjelaskan titik stasioner.
dari aturan limit fungsi. • Menjelaskan nilai maksimum dan minimum suatu
• Menjelaskan sifat-sifat turunan fungsi. fungsi.
• Menjelaskan aturan rantai. • Berdiskusi menentukan titik stasioner.
• Berdiskusi menentukan turunan fungsi dengan
aturan rantai.
• Memiliki sikap logis, kritis, kreatif, disiplin, dan rasa ingin tahu, serta memiliki rasa percaya diri
dalam menyelesaikan masalah.
• Berperilaku jujur dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial.
• Mampu menggunakan konsep turunan fungsi untuk menentukan titik stasioner fungsi trigonometri.
• Mampu menggunakan konsep turunan fungsi untuk menentukan nilai maksimum dan nilai mini-
mum suatu fungsi.
2
cos x ⋅ 2 sin x cos x − sin x ⋅ (− sin x) dx
(g( 4 )) = 3
= cos3 (π − π) 4
cos2 x
2 sin x cos2 x + sin2 x ⋅ sin x π
= −6 sin 4
cos2 x = π
cos3
sin2 x 4
= 2 sin x + cos2 x · sin x
1
−6 ⋅ 2
= 2 sin x + sin x tan2 x = 1
2
Matematika Kelas XI 47
1 π 9. Jawaban: e
= – 2 sin (– 2 ) Misalkan: u = 4x maka u′ = 4.
Turunan f(x) = tan u adalah
1 π
= 2 sin 2 df(x) df(x) du
f′(x) = = ·
dx du dx
1 = sec2 u · 4
= 2
= 4 sec2 4x
π 1 4
Jadi, nilai f′( 2 )= 2 . =
cos2 4x
7. Jawaban: b 4
f′(x) = 4 ⇔ =4
cos2 4x
f(x) = ax + b cotan x
f′(x) = a + b(–cosec2 x) ⇔ cos2 4x = 1
= a – b cosec2 x
b ⇔ cos 4x = ± 1
=a–
sin2 x a. Mencari penyelesaian cos 4x = 1.
π cos 4x = 1
f′( 6 ) = –7
⇔ cos 4x = cos 0
b
⇔ a– π = –7 ⇔ 4x = ± 0 + k · 2π
sin2 6 ⇔ 4x = k · 2π
b π
⇔ a– 1 = –7 ⇔ x=k· 2
( 2 )2
π
b ⇔ x = 0, 2 , π, . . .
⇔ a– 1 =7
4 b. Mencari penyelesaian cos 4x = –1.
⇔ a – 4b = –7 cos 4x = –1
⇔ a = 4b – 7 ⇔ cos 4x = cos π
π ⇔ 4x = ± π + k · 2π
f′( 2 ) = 2 π π
⇔ x=± 4 +k· 2
b
⇔ a– π =2 Nilai x yang memenuhi untuk x = 4 + k · 2 adalah
π π
sin2 2
b π 3π
⇔ a– =2 4
, 4 ,....
12
π π
⇔ a–b=2 Nilai x yang memenuhi untuk x = – 4 + k · 2
⇔ 4b – 7 – b = 2 −π π 3π
⇔ 3b = 9 adalah 4 , 4 , 4 , . . . .
⇔ b=3 π
Oleh karena 0 ≤ x ≤ 2 , nilai x yang memenuhi
Dengan demikian, diperoleh a = 4b – 7 = 4 · 3 – 7
π π
= 5. adalah 0, 4 , dan 2 .
Nilai a – b = 5 – 3 = 2. π π
Jadi, nilai a – b = 2. Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 0, 4 , dan 2 .
⇔
a−1
+ b = 11 13. Jawaban: d
1
4
f(x) = sin2 x
⇔ 4(a – 1) + b = 11 Misalkan: u = sin x maka f(x) = u2.
⇔ 4a + b = 15 . . . (1) f′(x) =
df(x)
=
df(x)
·
du
π dx du dx
f′( 4 ) = 3 = 2u · cos x
a−1 = 2 sin x cos x
⇔ cos 2
π + (b – 2) = 3
4 = sin 2x
a−1 df′(x)
⇔ 1 +b=5 f′′(x) = = –2 cos 2x
2 dx
⇔ 2(a – 1) + b = 5 f′′(x) = 1 ⇔ –2 cos 2x = 1
⇔ 2a + b = 7 . . . (2) 1
⇔ cos 2x = – = cos 120°
Eliminasi b dari persamaan (1) dan (2). 2
4a + b = 15 ⇔ 2x = ± 120° + k · 360°
2a + b = 7 Penyelesaian 2x = ±120° + k · 360° sebagai
–––––––––– – berikut.
2a = 8 a. 2x = 120° + k · 360°
⇔ a=4 ⇔ x = 60° + k · 180°
Substitusikan a = 4 ke dalam persamaan (1). ⇔ x = 60°, 240°, . . .
4a + b = 15
b. 2x = –120° + k · 360°
⇔ 4 · 4 + b = 15
⇔ b = –1 ⇔ x = –60° + k · 180°
Jadi, nilai a + b = 4 + (–1) = 3. ⇔ x = –60°, 120°, 300°, . . .
Oleh karena 0° ≤ x ≤ 180°, nilai x yang memenuhi
12. Jawaban: a
60° dan 120°.
f(x) + f′(x) = 2
14. Jawaban: d
⇔ –2 cos x + 2 sin x = 2
π π 180°
Bentuk fungsi trigonometri a cos x + b sin x θ = 3 rad = 3 · π = 60°
dapat dibentuk menjadi k cos (x – α) dengan Laju perubahan gaya yang dialami kawat pada saat
b dF(60°)
k= a2 + b2 dan tan α = a
. θ = 60° adalah .
dt
Dari fungsi –2 cos x + 2 sin x diperoleh a = –2 dan
b = 2.
Matematika Kelas XI 49
dθ 2. f′(x) = 0
θ berubah dengan laju 0,02 rad/detik maka dt
π πx
= 0,02 rad/detik. ⇔ 0 – 2 · 2 cos 2 = 0
dF dF dθ πx
= dθ · dt ⇔ cos 2 = 0
dt
= i B cos θ · 0,02 πx π
⇔ cos 2 = cos 2
= 0,02 · 50 · 2 · 0,04 cos θ
πx π
= 0,08 cos θ ⇔ = ± 2 + k · 2π
2
dF(60°)
= 0,08 cos 60° πx π
dt Penyelesaian 2 = ± 2 + k · 2π sebagai berikut.
1
= 0,08 · 2 πx π
a. 2
= – 2 + k · 2π
= 0,04 newton/detik
Jadi, laju perubahan gaya yang dialami kawat pada ⇔ x = –1 + k · 4
saat θ = 60° adalah 0,04 newton/detik. = –1, 3, 7, . . .
πx π
15. Jawaban: b b. = 2 + k · 2π
2
Laju perubahan kedalaman air pada pukul 11.00
⇔ x =1+k·4
adalah dH(11) . = 1, 5, . . .
dt
Oleh karena 0 ≤ x ≤ 4 dan x1 > x2 maka x1 = 3 dan
dH π πt
= 0 + 2 · 6 · (–sin 6 ) x2 = 1.
dt
1 πt Nilai x12 + x2 = 32 + 1 = 10.
= – 3 π sin 6
Jadi, nilai x12 + x2 = 10.
dH(11) 1 11π
= – 3 π sin 6
dt 3. f(x) = tan2 bx
1 1
= – 3 π · (– ) Misalkan: u = tan bx maka dx = b sec2 bx
du
2
1 Turun f(x) = u2 adalah
= 6 π m/jam
df(x) df(x) du
Jadi, laju perubahan kedalaman air pada pukul f′(x) = = ·
dx du dx
1
11.00 adalah 6 π m/jam. = 2u · b sec2 bx
= 2b tan bx sec2 bx
B. Uraian =
2b sin bx
·
1
cos bx cos 2 bx
1. a. f(x) = 3x4 sin 5x
2b sin bx
Misalkan: =
cos 3 bx
u = 3x4 maka u′ = 12x3 π
v = sin 5x maka v′ = 5 cos 5x f′( 2 ) = 0
Turunan f(x) = uv adalah bπ
f′(x) = vu′ + uv′ 2b sin
⇔ bπ
2
=0
= sin 5x · 12x3 + 3x4 · 5 cos 5x cos3 2
= 3x3(4 sin 5x + x · 5 cos 5x)
= 3x3(4 sin 5x + 5x cos 5x) bπ
⇔ sin =0
2
b. f(x) = cos5 (2x3 – x2)
bπ
Misalkan: u = 2x3 – x2 dan v = cos u maka ⇔ sin = sin 0
2
du dv bπ
dx
= 6x2 – 2x dan du
= –sin u. Penyelesaian sin = sin 0 sebagai berikut.
2
Turunan f(x) = v5 adalah bπ
df(x) dv du
a. = π + k · 2π
2
f′(x) = · ·
dv du dx ⇔ b=2+k·4
= 5v4 · (–sin u) · (6x2 – 2x)
= –2, 2, 6, . . .
= –5(6x2 – 2x) cos4 u sin u
= 5(2x – 6x2) cos4 (2x3 – x2) sin (2x3 – x2)
= (10x – 30x2) cos4 (2x3 – x2) sin (2x3 – x2)
A. Pilihan Ganda π
⇔ cos 2x = cos 2
1. Jawaban: b
π
Sifat fungsi f(x) = sin 2x. ⇔ 2x = ± 2 + k · 2π
f′(x) = 2 cos 2x
π
f′(x) = 0 ⇔ x =±4 + k · π
⇔ 2 cos 2x = 0 π 3π 5π
⇔ cos 2x = 0 ⇔ x= 4, 4 , 4
Matematika Kelas XI 51
2π
x= 3 +k·π
0 π 3π π
π 2π
4 4
π ⇔ x= 6, 3
Jadi, f(x) naik pada interval 0 < x < 4
dan f(x)
π π
π 3π Untuk x = 6 maka f( 6 ) = 1 (maksimum)
turun pada interval 4 < x < 4 .
2π 2π
Untuk x = 3 maka f( 3 ) = –1 (minimum)
2. Jawaban: b
Cara 1: 2π
Jadi, f(x) mencapai minimum pada saat x = 3 .
Titik stasioner fungsi f(x).
f′(x) = 0 4. Jawaban: b
π f(x) = sin x + sin x cos x + sin x cos2 x + . . .
⇔ cos (x + 2
)=0
Fungsi f(x) merupakan deret geometri dengan rasio
π π cos x.
⇔ cos (x + 2 ) = cos 2
sin x
π π f(x) = S∞ = 1 − cos x
⇔ x+ 2
= ±2 + k · 2π
Misalkan:
⇔ x = 0, π, 2π u = sin x maka u′ = cos x
v = 1 – cos x maka v′ = sin x
u
Turunan f(x) = v adalah
0 π 2π
vu′ − uv′
Fungsi f(x) turun pada interval 0 < x < π. f′(x) =
v2
Cara 2: (1 − cos x)(cos x) − (sin x)(sin x)
Fungsi f(x) turun pada saat f′(x) < 0. = (1 − cos x)2
f′(x) < 0 (cos x − cos2 x) − sin2 x
= (1 − cos x)2
π
⇔ cos (x + 2 ) < 0 cos x − (cos2 x + sin2 x)
= (1 − cos x)2
π π 3π
⇔ 2
<x+ 2 < 2 cos x − (cos2 x + sin2 x)
= (1 − cos x)2
π π π π 3π π
⇔ 2
– 2 <x+ 2 – 2 < 2 – 2 cos x − 1
⇔ 0<x<π = (1 − cos x)2
Jadi, fungsi f(x) turun pada interval 0 < x < π. 1
= cos x − 1
3. Jawaban: d
Untuk selang interval 0 < x < π, nilai f′(x) selalu
Fungsi f(x) akan mencapai minimum ketika f′(x) = 0.
negatif. Jadi, f(x) merupakan fungsi turun.
f′(x) = 0
π 5. Jawaban: b
⇔ –2 sin (2x – 3 ) = 0 Cara 1:
π Fungsi y mencapai maksimum ketika y′ = 0.
⇔ sin (2x – 3 ) = 0 y′ = 0
π ⇔ 2 cos 2x – 2 sin 2x = 0
⇔ sin (2x – 3 ) = sin 0 ⇔ 2 cos 2x = 2 sin 2x
π ⇔ cos 2x = sin 2x
⇔ 2x – 3 = 0 + k · 2π atau ⇔ tan 2x = 1
π Oleh karena tan 2x = 1 diperoleh:
2x – 3 = π + k · 2π 1 1
sin 2x = ± 2 dan cos 2x = ± 2 .
π
⇔ 2x = 3
+ k · 2π atau Nilai maksimum y:
4π 1 1
2x = 3 + k · 2π y=1+ 2
+ 2
π 2
⇔ x = 6 + k · π atau =1+ 2
=1+ 2
7. Jawaban: a 1
Cara 1: Jadi, nilai minimumnya adalah 4 2 .
Fungsi f(x) mencapai minimum ketika f′(x) = 0.
9. Jawaban: c
f′(x) = 0
f(x) = 11 cos2 x + 3 sin2 x + 6 sin x cos x + 7
⇔ 3 cos x – 4 sin x = 0
= 8 cos2 x + 3 cos2 x + 3 sin2 x + 6 sin x
⇔ 3 cos x = 4 sin x
cos x + 7
sin x 3
⇔ = 4 = 8 cos2 x + 3(cos2 x + sin2 x) + 6 sin x cos x + 7
cos x
= 8 cos2 x + 3 + 6 sin x cos x + 7
3
⇔ tan x = 4 = 8 cos2 x + 6 sin x cos x + 10
Matematika Kelas XI 53
1 + cos 2x B. Uraian
= 8·( 2
) + 3 sin 2x + 10 3x π
= 4 + 4 cos 2x + 3 sin 2x + 10 1. a. f(x) = cos ( 2 + 2 ), 0 ≤ x ≤ π
= 4 cos 2x + 3 sin 2x + 14 Fungsi f(x) naik ketika f′(x) > 0.
3 f′(x) > 0
= 42 + 32 cos (2x – arctan ) + 14
4 3 3x π
⇔ – 2 sin ( 2 + 2 ) > 0
= 5 cos (2x – 36,87°) + 14
Oleh karena fungsi kosinus mempunyai maksimum 1 3x π
⇔ sin ( 2 + 2 ) < 0
diperoleh:
f(x) = 5 · 1 + 14 3x π
⇔ π < 2 + 2 < 2π
= 5 + 14
= 19 ⇔ 2π < 3x + π < 4π
2 + cos x ⇔ π < 3x < 3π
Jadi, nilai maksimumnya adalah 19. sin x
. π
⇔ 3
< x<π
10. Jawaban: e
π
Persamaan gradien garis singgung adalah m = f′(x). Jadi, fungsi f(x) naik pada interval 3 < x < π.
Misalkan:
u = 2 + cos x maka u′ = –sin x Fungsi f(x) turun ketika f′(x) < 0.
v = sin x maka v′ = cos x f′(x) < 0
3 3x π
Turunan f(x) = v adalah
u ⇔ – 2 sin ( 2 + 2 ) < 0
3x π
vu′ − uv′ ⇔ sin ( 2 + 2 ) > 0
f′(x) =
v2
3x π
(sin x)( − sin x) − (2 + cos x)(cos x) ⇔ 0 < 2 + 2 +<π
= sin2 x
⇔ 0 < 3x + π < 2π
− sin2 x − 2 cos x − cos2 x ⇔ –π < 3x < π
= sin2 x
π π
−(sin2 x + cos2 x) − 2 cos x ⇔ –3 < x< 3
= sin2 x Oleh karena batasnya 0 ≤ x ≤ π maka fungsi
−1 − 2 cos x π
= sin2 x f(x) turun pada interval 0 ≤ x < 3 .
π x π
Gradien garis singgung di titik x = 2 adalah b. f(x) = 2 sin ( 2 + 6 ), 0 ≤ x ≤ 2π
Cara lain menentukan interval fungsi naik dan
−1 − 2 cos () π
2
−1 − 2 cos ()
π
2 turun. Fungsi f(x) mencapai stasioner pada
m = f′(x) sin2 ()
π
2
= sin2 ()
π
2
= –1
saat f′(x) = 0 diperoleh:
f′(x) = 0
π π
2 + cos () π
2 x π
Untuk x = maka f( 2 )= sin ( )
π =2 ⇔ cos ( 2 + 6 ) = 0
2 2
x π π
Persamaan garis singgung: ⇔ cos ( 2 + 6 ) = cos 2
y – yT = m(x – xT)
x π π
π ⇔ 2
+ 6 = ± 2 + k · 2π
⇔ y – 2 = –(x – 2 )
x π π
Garis singgung melalui titik (0, p), diperoleh: ⇔ 2
+ 6 = 2 + k · 2π atau
π
y – 2 = –(x – 2 ) x π π
2
+ 6 = – 2 + k · 2π
π
⇔ p – 2 = –(0 – 2 ) x π
⇔ 2
= 3 + k · 2π atau
π
⇔ p=2+ 2
π
Jadi, nilai p = 2 + 2 .
Matematika Kelas XI 55
Nilai minimum f(x) Keliling segitiga:
3 4 K = a + b + 15
=6· (– 5 )–8· 5
+2 = 15 cos θ + 15 sin θ + 15
18 32 dK
=– 5 – 5 +2 Keliling segitiga mencapai maksimum jika dθ = 0.
= –10 + 2 dK
= –15 sin θ + 15 cos θ = 0
dθ
= –8
⇔ 15 sin θ = 15 cos
Jadi, nilai maksimumnya 12 dan nilai minimumnya
–8. sin θ
⇔ cos θ
=1
5. Misalkan besar salah
⇔ tan θ = 1
satu sudut segitiga
15 cm ⇔ θ = 45°
adalah θ dan panjang b Keliling maksimum
kedua sisi siku-
K(45°) = 15 cos 45° + 15 sin 45° + 15
sikunya a dan b.
θ 1 1
a = 15 · 2 2 + 15 · 2 2 + 15
Dari gambar di atas diperoleh:
= 15(1 + 2 )
b
sin θ = 15 ⇔ b = 15 sin θ Jadi, keliling maksimum segitiga tersebut
15(1 + 2 ) cm.
a
cos θ = 15 ⇔ a = 15 cos θ
A. Pilihan Ganda 6
3
7. Jawaban: b π
Misalkan: u = 4 – x dan v = sin u maka f(x) = v4,
Misalkan:
u = sin x maka u′ = cos x du dv
dx
= –1, dan du = cos u.
v = 1 + cos x maka v′ = –sin x
Turunan f(x) = adalah df(x) df(x) dv du
f′(x) = = · ·
dx dv du dx
vu′ − uv′
f′(x) =
v2 = 4v3 · cos u · (–1)
(1 + cos x)(cos x) − sin x ( − sin x)
= (1 + cos x)2 = –4 sin3 u cos u
2 2
cos x + cos x + sin x
= π π
(1 + cos x)2 = –4 sin3 ( 4 – x) cos ( 4 – x)
cos x + 1
= (1 + cos x)2
1
= 1 + cos x
Matematika Kelas XI 57
π π 5π 7π 3π
Misalkan: p = –4 sin3 ( 4 – x) dan q = cos ( 4 – x) g′( 12 ) = g′(2 · 12 – 4 )
π π 1 7π
maka p′ = –4 · 3 sin2 ( 4 – x) · cos ( 4 – x) · (–1) = 2 sin (2 · 12 )
π π 1 7π
= 12 sin2 ( 4 – x) cos ( 4 – x) = 2 sin 6
π π 1 1
q′ = –(–sin ( 4 – x)) = sin ( 4 – x) = 2 (– 2 )
f′(x) = pq 1
=–4
f′′(x) = p′q + pq′
π π π 5π 1
= 12 sin2 ( 4 – x) cos ( 4 – x) cos ( 4 – x) Jadi, nilai g′( 12 ) = – 4 .
π π 12. Jawaban: c
– 4 sin3 ( 4 – x) sin ( 4 – x)
dy
π π π dx
= –2 cos x sin x = –sin 2x
= 12 sin2 (
4
– x) cos2 (
4 4
– x) – 4 sin4 ( – x)
d2 y
π π π = –2 cos 2x
= 3(2 sin ( 4 – x) cos ( 4 – x))2 – 4 sin4 ( 4 – x) dx 2
d2 y dy
π π + 4y = 2 dx
= 3(sin 2( 4 – x))2 – 4 sin4 ( 4 – x) dx 2
π π
⇔ –2 cos 2x + 4 cos2x = –2 sin 2x
= 3(sin ( 2 – 2x))2 – 4 sin4 ( 4 – x) ⇔ –2 (cos x – sin2 x) + 4 cos2 x = –2 sin 2x
2
Matematika Kelas XI 59
= 4 + 10 sin2 x + 24 sin x cos x + 14 π
Gradien garis singgung kurva di x = 2 adalah
= 10 sin2 x + 24 sin x cos x + 18
π π π
m = y′( 2 ) = cos 2 – sin 2 = 0 – 1 = –1
= 10 ( 1 − cos 2x ) + 12 sin 2x + 18
2 Ordinat titik singgung:
= 5 – 5 cos 2x + 12 sin 2x + 18
π π
= 12 sin 2x – 5 cos 2x + 23 y = sin 2 + cos 2 = 1 + 0 = 1
12 Dengan demikian, diperoleh koordinat titik
= 122 + (−5)2 cos (2x – arctan (– 5 )) + 23
π
= 13 cos (2x – 112,62°) + 23 singgung A( 2 , 1).
Oleh karena fungsi kosinus mempunyai nilai mini- Persamaan garis singgung kurva di titik A sebagai
mum –1 diperoleh: berikut.
f(x) minimum = 13 · (–1) + 23
y – yA = m(x – xA)
= –13 + 23
= 10 π
⇔ y – 1 = –1(x – 2 )
Jadi, nilai minimumnya adalah 10.
π
19. Jawaban: c ⇔ y = –x + 1 + 2
Cara 1: Garis singgung memotong sumbu X jika y = 0
f(x) = 4 – 2 sin x sehingga diperoleh:
f′(x) = –2 cos x π π
g(x) = f(x) + f′(x) 0 = –x + 1 + 2 ⇔ x = 1 + 2
= 4 – 2 sin x + (–2 cos x) Jadi, garis singgung kurva memotong sumbu X di
= 4 – 2 sin x – 2 cos x π
titik (1 + 2 , 0).
Fungsi g(x) mencapai maksimum jika g′(x) = 0.
g′(x) = 0
⇔ –2 cos x + 2 sin x = 0 B. Uraian
⇔ sin x = cos x (3x − 2)
⇔ tan x = 1 1. a. f(x) =
sin (2x + 1)
1 Misalkan:
Oleh karena tan x = 1 maka sin x = ± 2 dan cos x
u = 3x – 2 maka u′ = 3
1 v = sin (2x + 1) maka v′ = 2 cos (2x + 1)
=± 2.
u
1 1 Turunan f(x) = v adalah
g(x) maksimum = 4 – 2 · (– 2
) – 2 · (– 2
)
vu′ − uv′
4 f′(x) =
=4+ v2
2
(sin (2x + 1))(3) − (3x − 2)(2 cos (2x + 1))
=4+2 2 = sin2 (2x + 1)
Cara 2: 3 sin (2x + 1) − (6x − 4)(cos (2x + 1))
g(x) = f(x) + f′(x) = sin2 (2x + 1)
= 4 – 2 sin x + (–2 cos x) b. f(x) = cos3 (2x – 3)
= 4 – 2 sin x – 2 cos x Misalkan:
= 4 – 2(sin x + cos x) u = cos v dan v = 2x – 3
π maka u′ = –sin v dan v′ = 2
= 4 – 2( 12 + 12 cos (x – 4 ))
Turunan f(x) = u3 adalah
π
= 4 – 2( 2 cos (x – 4 )) f′(x) = 3u2 · u′ · v′
= 3u2 · (–sin v) · 2
Oleh karena fungsi kosinus mempunyai minimum
= –6 cos2 (2x – 3) . sin (2x – 3)
–1 diperoleh:
2. f(x) = sin2 2x
g(x) maksimum = 4 – 2( 2 · (–1))
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
=4+2 2 f′(x) = 0 ⇔ 2 sin 2x cos 2x = 0
⇔ sin 4x = 0
Jadi, nilai maksimumnya adalah 4 + 2 2 .
⇔ sin 4x = sin 0
20. Jawaban: d Penyelesaian persamaan sin 4x = sin 0 dicari
Gradien garis singgung kurva y = sin x + cos x dengan cara berikut.
adalah m = y′ = cos x – sin x.
π 3π 5π π π
⇔ x= 4, 4 , 4 ,... ⇔ sin (x – 3 ) = sin 0 atau sin (x – 3 ) = sin π
π π
Oleh karena 0 ≤ x ≤ π maka nilai x yang memenuhi ⇔ x – 3 = 0 + k · 2π atau x – 3 = π + k · 2π
π π 3π
adalah 0, 4 , 2 , 4 , dan π. π 4π
⇔ x = 3 + k · 2π atau x = 3 + k · 2π
Diagram tanda fungsi f′(x) sebagai berikut.
π 4π
k = 0 maka x = 3 dan 3
0 π π 3π π
4 2 4
0 π 5π 4π 11π
Dari diagram tanda fungsi f′(x) di atas tampak 3 6 3 6
π π π π π
bahwa fungsi f(x) naik pada interval 0 ≤ x < 4 Untuk x = 3 maka f( 3 ) = cos2 ( 3 – 3 ) = 1
π 3π π π
atau 2 < x < 4 dan turun pada interval 4 < x < 2 5π 5π 5π π
Untuk x = 6 maka f( 6 ) = cos2 ( 6 – 3 ) = 0
3π
atau 4 < x ≤ π. 4π 4π 4π π
Untuk x = 3 maka f( 3 ) = cos2 ( 3 – 3 ) = 1
Jadi, fungsi f(x) = sin 2 2x naik pada interval
11π 11π 11π π
π π 3π Untuk x = 6 maka f( 6 ) = cos2 ( 6 – 3 ) = 0
0 ≤ x < 4 atau 2 < x < 4 dan turun pada
π
π π 3π Jadi, titik stasioner maksimumnya ( 3 , 1) dan
interval 4 < x < 2 atau 4 < x ≤ π.
4π
3. Fungsi f(x) mencapai stasioner pada saat f′(x) = 0. ( 3 , 1), sedangkan titik stasioner minimumnya
f′(x) = 0 5π 11π
( 6 , 0) dan ( 6 , 0).
π π
⇔ 2 cos (x – 3
) · (–sin (x – 3
)) = 0
4. a. Persamaan garis singgung
π π
⇔ –2 cos (x – ) · sin (x – )=0 sin π
3 3 Untuk x = π maka f(π) = =0
1 − cos π
π Persamaan gradien garis singgung:
⇔ cos (x – 3 ) = 0 atau
Misalkan:
π u = sin x maka u′ = cos x
sin (x – 3 ) = 0
v = 1 – cos x maka v′ = sin x
π m = f′(x)
Untuk cos (x – 3 ) = 0 diperoleh:
vu′ − uv′
π =
cos (x – )=0 v2
3
(1 − cos x)(cos x) − (sin x)(sin x)
π π = (1 − cos x)2
⇔ cos (x – 3
) = cos 2
cos x − cos2 x − sin2 x
π π =
⇔ x– 3
= 2
+ k · 2π atau (1 − cos x)2
Matematika Kelas XI 61
1 1 20π
Untuk x = π maka m = cos x − 1 = – 2 Sudut 3 dan 10π dalam satuan radian (rad).
Persamaan garis singgung yang melalui titik Untuk mempermudah perhitungan, satuan sudut
1 radian dikonversi menjadi derajat (°) dengan
(π, 0) dan bergradien – 2 adalah
20π 10π
y – yT = m(x – xT) mengalikan 3 dan 3 dengan 1 rad.
1 180°
⇔ y – 0 = – 2 (x – π) 1 rad = π
⇔ 2y = –x + π 20π 20π 180°
3
rad = 3 · π
derajat = 1.200°
⇔ x + 2y = π
180°
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah 10π rad = 10π · derajat = 1.800°
π
x + 2y = π.
Dengan demikian, diperoleh:
b. Titik potong terhadap sumbu Y vx = –6 sin 1.200° = –6 sin (120° + 3 · 360°)
Garis singgung memotong sumbu Y pada saat = –6 sin 120°
x = 0. 1
x + 2y = π = –6 · 2 3
⇔ 0 + 2y = π
⇔ 2y = π = −3 3
π vy = 3 cos 1.800° = 3 cos (0° + 3 · 360°)
⇔ y= 2
= 3 cos 0° = 3
π
Jadi, titik potongnya (0, 2 ). 10
Kecepatan alat pada saat t = 3 π detik:
5. Kecepatan alat pada arah sumbu X dan sumbu Y
sebagai berikut. v = v x 2 + v y2
dX
vx = dt
= –6 sin 2t
dy
= (−3 3)2 + 32
vy = dt
= 3 cos 3t
= 27 + 9
10π
Pada saat t = 3 detik, diperoleh:
= 36 = 6 cm/detik
10 20
vx = –6 sin (2 · 3 π) = –6 sin 3 π 10
Jadi, kecepatan alat pada saat t = 3 π detik adalah
10
vy = 3 cos (3 · 3 π) = 3 cos 10π 6 cm/detik.
• Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif, dan proaktif dalam kehidupan
sehari-hari.
• Mampu menggunakan konsep turunan untuk menentukan gradien kurva.
• Mampu menggunakan konsep turunan untuk menentukan garis singgung dan garis normal kurva.
∞
• Mampu menggunakan konsep turunan untuk menentukan limit berbentuk dan ∞ .
• Mampu menggunakan konsep turunan untuk menentukan penyelesaian permasalahan nilai
ekstrem.
• Mampu menggunakan metode Newton-Raphson untuk menaksir akar persamaan aljabar.
Matematika Kelas XI 63
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b
1. Jawaban: b f(x) = 2x2 – 5x – 6 dan f(a) = 6a
f(x) = 2x2 + 3x – 6 sehingga f′(x) = 4x + 3. f(a) = 6a
f′(–2) = 4 · (–2) + 3 ⇔ 2
2a – 5a – 6 = 6a
= –5 ⇔ 2a2 – 11a – 6 = 0
Jadi, gradien kurva pada titik x = –2 adalah –5. ⇔ (2a + 1)(a – 6) = 0
2. Jawaban: d ⇔ a = – atau a = 6
f(x) = 3x2 – bx + 8 sehingga f′(x) = 6x – b Diambil a = 6 karena a > 0.
f′(x) = 6x – b Diperoleh B(6, 36).
⇔ f′(3) = 6 · 3 – b f(x) = 2x2 – 5x – 6
⇔ 13 = 18 – b ⇔ f′(x) = 4x – 5
⇔ b=5 ⇔ f′(6) = 24 – 5
Jadi, nilai b = 5. ⇔ f′(6) = 21
3. Jawaban: a Diperoleh gradien garis singgung kurva pada titik
f(x) = 4x2 + 3x – 5 B(6, 36) adalah m = 21.
f′(x) = 8x + 3 y – yB = m (x – xB)
⇔ f′(–1) = 8 · (–1) + 3 ⇔ y – 36 = 21(x – 6)
⇔ f′(–1) = –5 ⇔ y – 36 = 21x – 126
Gradien f(x) pada titik (–1, –4) adalah –5. ⇔ y = 21x – 90
Persamaan garis singgungnya sebagai berikut. Jadi, persamaan garis singgungnya adalah
y – y1 = m(x – x1) y = 21x – 90.
⇔ y + 4 = –5(x + 1) 6. Jawaban: a
⇔ y + 4 = –5x – 5 f(x) = x3 + 3x2 – 24x + 5
⇔ y = –5x – 9 ⇔ f′(x) = 3x2 + 6x – 24
Jadi, persamaan garis singgung kurva di titik ⇔ 2
3x + 6x – 24 = 0
(–1, –4) adalah y = –5x – 9. ⇔ x2 + 2x – 8 = 0
4. Jawaban: b ⇔ (x + 4)(x – 2) = 0
f(x) = 4x 2 + 5x – 7 sehingga f(2) = 4 · 2 2 + ⇔ x = –4 atau x = 2
5 · 2 – 7 = 19 +++ ––– +++
Garis normal melalui titik (2, 19).
–4 2
f(x) = 4x2 + 5x – 7 sehingga f′(x) = 8x + 5
Gradien kurva di titik x = 2 sebagai berikut.
f′(–4) = 0 f′(2) = 0
f′(2) = 8 · 2 + 5 = 21
Jadi, f(x) naik pada interval x < –4 atau x > 2.
Gradien garis normal = mn = – ′ = –
7. Jawaban: b
Persamaan garis normal yang melalui titik (2, 19)
Diketahui f(x) = ax3 + 15x2 – 72x + 36 naik pada
sebagai berikut.
y – y1 = mn(x – x1) interval –4 < x < sehingga f(x) stasioner pada
⇔ y – 19 = – (x – 2) x = –4 dan x = . Akibatnya f′(-4) = 0 dan f′( ) = 0.
⇔ 21y – 399 = –x + 2 f′(x) = 3ax2 + 30x – 72
⇔ 21y + x – 401 = 0 f′(–4) = 3a(–4)2 + 30 · (–4) – 72
Jadi, persamaan garis normal kurva adalah ⇔ 0 = 48a – 120 – 72
21y + x – 401 = 0. ⇔ 48a = 192
⇔ a=4
⇔ 0 = 4x – 60 = − +
⇔ 4x = 60
=
⇔ x = 15
Matematika Kelas XI 65
3. a. Diketahui f(x) = 2x3 + 9x2 – 24x + 4 sehingga Fungsi V stasioner jika V′ = 0
f′(x) = 6x2 + 18x – 24 V′ = 0
f′(x) = 6x2 + 18x – 24
⇔ 96 – =0
⇔ 6x2 + 18x – 24 = 0
⇔ 6(x2 + 3x – 4) = 0
⇔ = 96
⇔ (x + 4)(x – 1) = 0
⇔ 3x2 = 192
⇔ x = –4 atau x = 1
⇔ 3x2 = 192
⇔ 2
x = 64
+++ ––– +++ ⇔ x = ±8
–4 1
Matematika Kelas XI 67
f(0,8) = (0,8)3 + 2(0,8)2 – 1 Untuk interval –3 < x < –2 diperoleh:
= 0,512 + 1,28 – 1 f(–3) = 2(–3)3 – (–3)2 – 4 · (–3) + 1
= 0,792 (berbeda tanda dengan f(0)) = –54 – 9 + 12 + 1
Jadi, nilai b yang mungkin adalah 0,8. = –50
4. Jawaban: c f(–2) = 2(–2)3 – (–2)2 – 4 · (–2) + 1
Untuk interval –3 < x < –2 diperoleh: = –16 – 4 + 8 + 1
= –11
f(–3) = (–3)2 – 8
Disimpulkan f(–3) dan f(–2) bertanda sama
=1
sehingga akar tidak terletak pada interval
f(–2) = (–2)2 – 8 –3 < x < –2.
= –4 Untuk interval –2 < x < –1 diperoleh:
Disimpulkan f(–3) dan f(–2) berbeda tanda f(–2) = 2(–2)3 – (–2)2 – 4 · (–2) + 1
sehingga akar f(x) = x2 – 8 terletak pada interval = –16 – 4 + 8 + 1
–3 < x < –2.
= –11
Untuk interval –2 < x < 0 diperoleh: f(–1) = 2(–1)3 – (–1)2 – 4 · (–1) + 1
f(0) = 02 – 8 = –2 – 1 + 4 + 1
= –8 =2
Disimpulkan f(–2) dan f(0) bertanda sama Disimpulkan f(–2) dan f(–1) berbeda tanda
sehingga akar f(x) = x2 – 8 tidak terletak pada sehingga akar terletak pada interval –2 < x < –1.
interval –2 < x < 0. Untuk interval 0 < x < 0,1 diperoleh:
Untuk interval 0 < x < 1 diperoleh: f(0) = 2(0)3 – (0)2 – 4 · 0 + 1
f(1) = 12 – 8 =1
= –7 f(0,1) = 2(0,1)3 – (0,1)2 – 4 · 0,1 + 1
Disimpulkan f(0) dan f(1) bertanda sama sehingga = 0,002 – 0,01 + 0,4 + 1
akar f(x) = x2 – 8 tidak terletak pada interval = 1,392
0 < x < 1. Disimpulkan f(0) dan f(0,1) bertanda sama
Untuk interval 2 < x < 3 diperoleh: sehingga akar tidak terletak pada interval
f(2) = 22 – 8 0 < x < 0,1.
= –4 Untuk interval 2 < x < 3 diperoleh:
f(3) = 32 – 8 f(2) = 2(2)3 – (2)2 – 4 · 2 + 1
=1 =5
Disimpulkan f(2) dan f(3) berbeda tanda sehingga f(3) = 2(3)3 – (3)2 – 4 · 3 + 1
akar f(x) = x2 – 8 terletak pada interval 2 < x < 3. = 54 – 9 – 12 + 1
Jadi, letak akar f(x) = x2 – 8 ditunjukkan oleh = 34
interval (i) dan (iv). Disimpulkan f(2) dan f(3) bertanda sama sehingga
akar tidak terletak pada interval 2 < x < 3.
5. Jawaban: c
Jadi, akar terletak pada interval –2 < x < –1.
Untuk interval –5 < x < –4 diperoleh:
6. Jawaban: b
f(–5) = 2(–5)3 – (–5)2 – 4 · (–5) + 1
Diketahui f(x) = x2 – x – 3 sehingga f′(x) = 2x – 1.
= –250 – 25 + 20 + 1
= –254 x2 = x1 – ′
f(–4) = 2(–4)3 – (–4)2 – 4 · (–4) + 1 − −
= 2,3 –
= –128 – 16 + 16 + 1 −
= –127
− −
= 2,3 – −
Disimpulkan f(–5) dan f(–4) bertanda sama
−
sehingga akar tidak terletak pada interval = 2,3 –
–5 < x < –4.
= 2,3 – (–0,0028)
= 2,3028
= 3,1 –
−
= 0,5 – = 3,1 – (–0,2484)
−
= 0,5 – 0,3333 = 3,3484
= 0,1667
x3 = x2 – ′
8. Jawaban: b
− + −
Diketahui f(x) = x3 + x2 + 4x – 8 sehingga f′(x) = = 3,3484 –
− +
3x2 + 2x + 4. − + −
= 3,3484 – −
+
x2 = x1 – ′
+ + ⋅ − = 3,3484 –
= 1,1 –
+ + = 3,3484 – 0,0219
+ + −
= 1,1 – = 3,3264
+ −
−
Matematika Kelas XI 69
3. Diketahui f(x) = x3 + x2 – x dan x1 = 0,5. Diperoleh
y – yA = m (x – xA) = ⋅
⇔ y – 2 = 5(x – 1)
−
⇔ y – 2 = 5x – 5 = =–
⇔ y = 5x – 3
−
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah Jadi, =–
→ °
−
y = 5x – 3.
Matematika Kelas XI 71
11. Jawaban: c 14. Jawaban: c
f(x) = 2x3 – 9x2 – 60x + 12 sehingga f′(x) = Diketahui a + b = 36 sehingga a = 36 – b.
6x2 – 18x – 60. Hasil kali kedua bilangan = H = ab.
f′(x) stasioner jika f′(x) = 0 H = ab
6x2 – 18x – 60 = 0 = (36 – b)b
⇔ 6(x2 – 3x – 10) = 0 = 36b – b2
⇔ x2 – 3x – 10 = 0 Hasil kali maksimum jika H′ = 0.
⇔ (x + 2)(x – 5) = 0 H′ = 36 – 2b
⇔ x = –2 atau x = 5 ⇔ 36 – 2b = 0
⇔ b = 18
Diperoleh b = 18 sehingga a = 36 – b = 18
+++ ––– +++ Jadi, bilangan a dan b berturut-turut 18 dan 18.
–2 5 15. Jawaban: a
Diketahui a + b + c = 200 dan a = 20.
f′(–2) = 0 f′(5) = 0 a + b + c = 200
Jadi, fungsi tersebut turun pada interval –2 < x < 5. ⇔ b + c = 180
12. Jawaban: e ⇔ c = 180 – b
f(x) = 2x3 – 12x2 sehingga f′(x) = 6x2 – 24x. Hasil kali ketiga bilangan = H.
f′(x) stasioner jika f′(x) = 0 H=a·b·c
6x2 – 24x = 0 = 20 · b · (180 – b)
⇔ 6x(x – 4) = 0 = 3.600b – 20b2
⇔ x = 0 atau x = 4 Hasil perkalian maksimum jika H′ = 0.
H′ = 3.600 – 40b
⇔ 0 = 3.600 – 40b
+++ ––– +++ ⇔ b = 90
0 4 Diperoleh b = 90 sehingga c = 180 – b = 90.
a · b · c = 20 · 90 · 90
f′(0) = 0 f′(4) = 0 = 162.000
Jadi, fungsi tersebut naik pada interval x < 0 atau Jadi, hasil kali maksimum ketiga bilangan tersebut
x > 4. adalah 162.000.
= 54 · 3 – 2 · 33 ⇔ 2.187 – 27x2 = 0
= 162 – 54 ⇔ x2 = 81
= 108 ⇔ x = ±9
Jadi, luas maksimum persegi panjang 108 cm2.
19. Jawaban: e
––– +++ –––
Diketahui kurva y = x2 – 12, panjang persegi
panjang = 2x, dan lebar persegi panjang = y. –9 9
Luas persegi panjang = L
f′(–9) = 0 f′(9) = 0
Matematika Kelas XI 73
Dari gambar tersebut disimpulkan volume balok Diagram tanda B′(x) sebagai berikut.
maksimum saat x = 9.
Volume balok terbesar sebagai berikut.
V=
– ––– +++
⋅
⋅
= – 45
Dari diagram tanda B′(x) di atas tampak bahwa
=
– fungsi B(x) mencapai minimum di x = 45.
Jadi, biaya produksi akan minimum jika diproduksi
= 45 unit barang.
= 1.640,25 23. Jawaban: d
Jadi, volume maksimum balok 1.640,25 cm3. Biaya proyek per hari:
21. Jawaban: d B(p) = (4p + – 40) juta rupiah
Diketahui volume tempat pensil 2.000π cm3.
Biaya proyek p hari:
V = 2.000π
B(p)= pb(p)
⇔ πr t = 2.000π
2
= p(4p + – 40)
⇔ t=
= 4p2 + 100 – 40p
Luas bahan = luas tabung
= 4p2 – 40p + 100
L = 2πr2 + 2πrt Biaya proyek akan minimum jika B′(p) = 0.
= 2πr2 + 2πr 8p – 40 = 0
π ⇔ 8p = 40
= 2πr2 + ⇔ p=5
Luas bahan minimum jika luas permukaan tabung Diagram tanda B′(p) sebagai berikut.
minimum. Luas permukaan tabung minimum
dicapai untuk L stasioner (L′ = 0).
π
L′ = 4πr – ––– +++
π 5
⇔ 0 = 4πr –
Dari diagram tanda B′(p) di atas tampak bahwa
π
⇔ 4πr = fungsi B(p) mencapai minimum di p = 5.
Jadi, proyek tersebut harus diselesaikan dalam
⇔ r3 = 1.000 waktu 5 hari.
⇔ r = 10
24. Jawaban: d
Diperoleh jari-jari tabung = 10 cm. Panjang balok = lebar balok = (24 – 2x) cm
t= = = 20 Tinggi balok = x cm.
V = plt
Diperoleh tinggi tabung = 20 cm
= (24 – 2x)(24 – 2x)x
Jadi, jari-jari dan tinggi wadah alat tulis berturut-
= (576 – 96x + 4x2)x
turut 10 cm dan 20 cm.
= 576x – 96x2 + 4x3
22. Jawaban: b Volume maksimal saat V′ = 0
Biaya produksi: V′ = 576 – 192x + 12x2
B(x) = (2x2 – 180x + 2.500) ribu rupiah ⇔ 576 – 192x + 12x2 = 0
Biaya produksi akan minimum jika B′(x) = 0. ⇔ 12(48 – 16x + x2) = 0
B′(x) = 4x – 180 ⇔ 48 – 16x + x2 = 0
⇔ 0 = 4x – 180 ⇔ (x – 12)(x – 4) = 0
⇔ 4x = 180 ⇔ x = 12 atau x = 4
⇔ x = 45 Diambil x = 4 karena untuk x = 12 panjang dan
lebar balok akan bernilai 0 cm.
Matematika Kelas XI 75
28. Jawaban: b B. Uraian
Diketahui f(x) = 2x2 + x – 9 sehingga f′(x) = 4x + 1. 1. a. f(x) = 4x2 – 3x + 1 sehingga f′(x) = 8x – 3.
Titik mempunyai absis 2 sehingga:
x2 = x1 – ′
f′(x) = 8x – 3
+ −
= 1,5 – ⇔ f′(2) = 8 · 2 – 3
+
⇔ f′(2) = 13
+ −
= 1 – 0,125
+
−
−
+
−
b. =
−
+
→ −
−
+
+
= 0,8750
→ −
Matematika Kelas XI 77
9. Untuk interval –2 < x < –1 diperoleh: 10. Diketahui f(x) = –2x2 – 3x + 1 dan x1 = 0,1.
f(–2) = (–2)3 – (–2)2 – 2 · (–2) + 1 Diperoleh f′(x) = –4x – 3.
⇔ f(–2) = –7 x2 = x1 –
′
f(–1) = (–1)3 – (–1)2 – 2 · (–1) + 1
− − +
⇔ f(–1) = 1 = 0,1 –
− −
Diperoleh f(–2) dan f(–1) berbeda tanda sehingga − − +
f(x) = 0 mempunyai akar pada interval –2 < x < –1. = 0,1 – − −
Untuk interval 0 < x < 1 diperoleh:
= 0,1 – −
f(0) = (0)3 – (0)2 – 2 · 0 + 1
⇔ f(0) = 1 = 0,1 + 0,2
f(1) = (1)3 – (1)2 – 2 · 1 + 1 = 0,3
⇔ f(1) = –1
x3 = x2 – ′
Diperoleh f(0) dan f(1) berbeda tanda sehingga
f(x) = 0 mempunyai akar pada interval 0 < x < 1. − − +
= 0,3 –
− −
Untuk interval 1 < x < 2 diperoleh:
− −
+
f(2) = (2)3 – (2)2 – 2 · 2 + 1 = 0,36 – − −
⇔ f(2) = 1 −
Diperoleh f(1) dan f(2) berbeda tanda sehingga = 0,3 – −
f(x) = 0 mempunyai akar pada interval 1 < x < 2. = 0,3 – 0,019
= 0,2810
Jadi, x3 = 0,2810.
1. Jawaban: e
Isi → Semua keluarga petani
, untuk y = 3
Satuan → Petani penggarap tanah (bukan pemilik
f(y) =
tanah) , untuk y = 4, y = 6, dan y = 7
Cakupan → Desa Wonosobo
Waktu → Tahun 2014
, untuk y = 5
Populasi → Semua keluarga petani penggarap
tanah (bukan pemilik tanah) di desa Wonosobo Jadi, fungsi peluang variabel acak X adalah pilihan
tahun 2014. a.
2. Jawaban: e 5. Jawaban: c
Sampel merupakan bagian anggota populasi yang
diteliti. F(2) = P(X ≤ 2) = f(2) =
Peneliti mewancarai sejumlah keluarga petani F(3) = P(X ≤ 3) = f(2) + f(3)
penggarap tanah di desa Wonosobo tahun 2014.
Dengan demikian, sampel penelitian adalah
= +
sejumlah keluarga petani penggarap tanah di desa
Wonosobo tahun 2014 yang diwawancarai.
= +
3. Jawaban: d
Ukuran populasi = N = 600
=
Nomor anggota sampel 002, 006, 010, 014, 018,
022, 026, . . ., 390, 394, 398. Antarnomor memiliki
interval sama, yaitu k = 4. Nomor anggota sampel =
yang demikian dipilih menggunakan teknik F(4) = P(X ≤ 4) = f(2) + f(3) + f(4)
systematic sampling.
Anggota sampel pertama dimulai dari 002, yang = +
berarti RS = 002.
RS = 030 terletak diantara 1 dan 4.
=
Oleh karena 1 < RS < k = 4, maka teknik yang
digunakan adalah linear systematic sampling. F(5) = P(X ≤ 5) = f(2) + f(3) + f(4) + f(5)
4. Jawaban: a
= +
f(3) = F(3) =
= +
f(4) = F(4) – F(3) = – = =
=
f(5) = F(5) – F(4) = – = – = F(6) = P(X ≤ 6) = f(2) + f(3) + f(4) + f(5) + f(6)
= +
f(6) = F(6) – F(5) = – =
=1
f(7) = F(7) – F(6) = 1 – =
Matematika Kelas XI 79
Distribusi peluang kumulatif variabel acak X Peluang paling tidak 10 dari 50 pengunjung akan
sebagai berikut. melakukan transaksi pembelian
0, untuk x < 2 = P(X ≥ 10)
= 1 – P(X ≤ 9)
, untuk 2 ≤ x < 3
Σ 50Cx (0,35)x (0,65)50 – x
= 1–
, untuk 3 ≤ x < 4
=
F(x) = Dari tabel diperoleh nilai
, untuk 4 ≤ x < 5
P(X ≤ 9) = Σ 50Cx (0,35)x (0,65)50 – x = 0,0067
=
, untuk 5 ≤ x < 6 Dengan demikian, diperoleh:
1, untuk x ≥ 6 1 – P(X ≤ 9) = 1 – 0,0067 = 0,9933
Jadi, peluang paling tidak 10 dari 50 pengunjung
Distribusi peluang kumulatif variabel acak X dalam akan melakukan transaksi pembelian adalah
bentuk grafik yang sesuai dengan fungsi peluang 0,9933. k maksimum fungsi tersebut (–3, 25).
kumulatif di atas adalah pilihan c.
8. Jawaban: b
6. Jawaban: b
Misalkan L = anak laki-laki dan P = anak
·
=
4 · · ·
perempuan.
→
→
laki-laki
Terlahir 1 anak laki- 1 LPP, PLP, PPL
−
laki =
)
→
→
laki
=
· (
1 – 2 ·
)
Dari tabel diatas diperoleh fungsi peluang variabel
→
→
→
= –1
, untuk x = 0 dan x = 3
f(x) = 10. Jawaban: b
+
+
, untuk x = 1 dan x = 2
=
π +
π +
→
→
7. Jawaban: e
+
=
+
transaksi pembelian
+
p = P(sukses) =
π
+
=–
+
−
(
+
–
−
)
→∞
( )
→
−
−
+
+
−
=
+
−
−
·
+
−
→∞
+
+
−
=
→
+
−
+
−
−
+
−
=
=
·
→∞
+
+
−
→ →
+
−
Misalkan u = x = 4.
=
Jika x → 4 maka (x – 4) → 0 atau u → 0.
→∞
+
+
−
+
= ⋅ + ·
→
→∞
= ·1
+ + −
=
=
→∞
12. Jawaban: e + + −
+
−
=
+
−
→ ∞ −
+
→ ∞ +
−
=
+ + −
+ − = =1
=
→∞ + −
15. Jawaban: c
+−
= +−
(
+
+
–
+
−
)
→∞
=
+
+
+
+
−
·
13. Jawaban: b
+
+
+
+
−
(
−
– x – 2)
+
+
−
−
+
→∞
=
→∞
+
+
+
+
−
−
+
+
=
(
−
– (x + 2)) · =
→∞
−
+
+
→∞
+
+
+
+
−
=
−
−
+
→∞ =
→∞
+
+
+
+
+
−
−
+
+
=
→∞
−
+
+
+
=
−
−
→∞ + +
+ +
−
=
→∞
−
+
+
+
=
−
− + + + + +
=
→∞
−
+
+
+
=
− −
16. Jawaban: b
=
Matematika Kelas XI 81
17. Jawaban: b Cara 2:
f(x) = (2x + 1) cos (2x + π) π
Misalkan: f(2x – ) = 4 tan x
u = 2x + 1 maka u′ = 2 Turunkan kedua ruas terhadap x, diperoleh:
v = cos (2x + π) maka v′ = –2 sin (2x + π)
π
Turunan f(x) = uv adalah 2f′(2x – ) = 4 sec2 x
f′(x) = vu′ + uv′
= cos (2x + π) · 2 + (2x + 1) · (–2 sin (2x + π)) π
⇔ f′(2x – ) = 2 sec2 x
= 2 cos (2x + π) – 2(2x + 1)(sin (2x + π))
π π
Substitusikan x = ke dalam f′(x). Ambil x = diperoleh:
π π π π π
f′( ) = 2 cos (2 · + π) – 2(2 · + 1)(sin (2 · + π)) f′(2x – ) = 2 sec2 x
= 2 cos (π + π) – 2(π + 1)(sin (π + π))
= 2 cos (2π) – 2(π + 1)(sin (2π)) π π π
⇔ f′(2 · – ) = 2 sec2
= 2 · 1 – 2(π + 1) · 0
=2–0 π π
=2 ⇔ f′( ) = 2 sec2
π =2·4
Jadi, nilai f′( ) = 2.
=8
18. Jawaban: a π
Jadi, nilai f′( ) = 8.
Cara 1:
Misalkan: 19. Jawaban: e
π π f(x) = sin4 3x
a = 2x –
⇔ 2x = a + Misalkan: u = 3x dan v = sin u maka u′ = 3 dan v′
π
= cos u
+ + π
⇔ x=
= Turunan f(x) = v4 adalah
f′(x) = 4v3 · v′ · u′
π = 4 sin3 u · cos u · 3
f(2x – ) = 4 tan x = 12 sin3 u · cos u
= 12 sin3 3x · cos 3x
+ π
⇔ f(a) = 4 tan (
) Turunan kedua f(x) adalah turunan pertama dari
f′(x).
+ π Misalkan:
⇔ f′(a) = 4 sec2 (
)·
p = 12 sin3 3x maka p′ = 108 sin2 3x cos 3x
+ π q = cos 3x maka q′ = –3 sin 3x
= 2 sec2 (
) Turunan f′(x) = pq adalah
f′′(x) = qp′ + pq′
π
Substitusikan a = ke dalam f′(a). = (cos 3x)(108 sin2 3x cos 3x) + (12 sin3 3x)
(–3 sin 3x)
π
π + π π
f′( ) = 2 sec2 ( ) Substitusikan x = ke dalam f′′(x).
π π π π π
π f′′( ) = (cos )(108 sin2 cos ) + (12 sin3 )
= 2 sec2 ( )
π
=
(–3 sin )
π
= 0 · (108 · 1 · 0) + (12 · 1)(–3 · 1)
= 0 – 36
= = –36
π
=8 Jadi, nilai f′′( ) = –36.
Matematika Kelas XI 83
25. Jawaban: e 28. Jawaban: b
−
−
− Alas balok berbentuk persegi sehingga p = A = x.
=
+ V=p·A·t
→
+
−
→
⇔ 3.375 = x2t
⋅−
= ⋅+
⇔ t=
Luas balok = L
=
L = 2(p · A + p · t + A · t)
−
−
Jadi,
= . = 2(x2 + x · +x· )
→
+
−
)
+
−
−
=a+1
→
−
+
− = 2(x2 + 2 ·
)
+
−
⇔
=a+1 = 2x2 +
→
−
+
L minimum jika L′ = 0
+ ⋅ −
⇔ − ⋅ +
=a+1 L′ = 4x –
+ −
⇔ =a+1 ⇔ 4x – =0
−+
⇔ 9=a+1
⇔ 4x =
⇔ a=8
Jadi, nilai a = 8. ⇔ x3 = 3.375
⇔ x = 15
27. Jawaban: e
Luas tabung = luas seng = L t = = = 15
L = 2πr2 + 2πrt
⇔ 2.400π = 2πr2 + 2πrt Jadi, tinggi balok 15 cm.
⇔ 2.400π = 2π(r2 + rt) 29. Jawaban: a
⇔ r2 + rt = 1.200 Diketahui f(x) = x2 – 6x + 3 sehingga f′(x) = 2x – 6.
−
⇔ t= x2 = x1 – ′
− − − +
⇔ t=
–r = –0,5 – − −
= πr2(
– r) = –0,5 –
−
= 1.200πr – πr3 = –0,5 – (–0,8929)
Volume maksimum jika V′ = 0. = 0,3929
V′ = 1.200π – 3πr2 Jadi, nilai x2 = 0,3929.
⇔ 1.200π – 3πr2 = 0 30. Jawaban: b
⇔ r2 = 400 Diketahui f(x) = x2 – 4x + 2 sehingga f′(x) = 2x – 4.
⇔ r = 20
x2 = x1 – ′
t =
–r
− − − +
= –0,6 –
= – 20 − −
= 40 + +
= –0,6 –
Jadi, tinggi tabung 40 cm. − −
= –0,6 – −
Oleh karena 0 ≤
,
,
,
< 1, maka
= 1– Σ 5Cx ( )x ( )5 – x
=
syarat 0 ≤ f(x) < 1 terpenuhi. Dari tabel diperoleh nilai
Oleh karena ∑
= f(2) + f(3) + f(4) + f(5)
Σ 5Cx ( )x ( )5 – x = 0,6033
=
= + + + = 1, maka syarat
Dengan demikian, diperoleh:
Σf(x) = 1 terpenuhi. 1 – P(X ≤ 2) = 1 – 0,6033 = 0,3967
Oleh karena 0 ≤ f(x) < 1 dan Σf(x) = 1, maka Jadi, peluang selama lima bulan pertama
penjualan barang naik paling tidak 3 bulan
X merupakan variabel acak diskrit.
adalah 0,3967.
b. P(2 < X ≤ 4) = f(3) + f(4)
b. Kejadian yang diharapkan = penjualan barang
tidak mengalami kenaikan atau penurunan
=
+
p = P(sukses)
= P(penjualan barang selama dua bulan
= + =
tidak mengalami kenaikan dan penurunan)
P(X ≥ 4) = f(4) + f(5)
=
= +
q=1–p=1–
=
Diinginkan selama 5 bulan penjualan barang
= +
selama dua bulan tidak mengalami kenaikan
dan penurunan, maka n = 5 dan banyak
= =
kejadian yang diharapkan adalah X = 5.
Peluang selama lima bulan pertama penjualan
Jadi, nilai P(2 < X ≤ 4) = dan P(X ≥ 4) = . barang tidak mengalami kenaikan dan penurunan
= P(X = 5)
= 5C5 ( )5 ( )0
Matematika Kelas XI 85
Dari tabel diperoleh nilai
+
+
5 0 =
–
5C5 ( ) ( ) = 0,0041
→ ∞ −
→∞ −
= –
penurunan adalah 0,0041.
− ⋅
− ⋅
→∞
→∞
→∞
→∞
+ +
3. a.
( – ) = − – −
→
=
( – ) =5– =
→
−
b.
(3x – 2 –
−
− )
=
→∞
→
=
((3x – 2) –
−
− )
=
→∞
→
− +
−
−
·
=
2 cos x ⋅
− +
−
−
→
− −
−
−
=
=
2 cos x ⋅
⋅
→ ∞
− +
−
−
→
→
→
−
+ −
+
+
=
= 2 cos 0 ⋅
⋅
=2⋅1⋅ ⋅ =
→∞
− +
−
−
−
+
−
+
=
b.
−
−
→ ∞
− +
−
−
→
− +
−
+
=
−
− =
→
→∞ −
+ −
−
−
−
=
+
−
− − +
→ =
−+ −−
−
=
+
− −
→ = =–
+
−
=
+ ·
− 5. a. f(x) = 3 cos (2 – 4x – 3x2)
→
→
Misalkan:
− u = 2 – 4x – 3x2 maka u′ = –4 – 6x
= + ·
−
→ Turunan f(x) = 3 cos u adalah
Misalkan u = x – 1. f′(x) = –3 sin u · u′
Jika x → 1 maka (x – 1) → 0 atau u → 0. = –3 sin (2 – 4x – 3x2) · (–4 – 6x)
= –3(–4 – 6x) sin (2 – 4x – 3x2)
= ·
= (18x + 12) sin (2 – 4x – 3x2)
→
b. f(x) = sin5 (4x – 1)
= ·1= Misalkan:
u = 4x – 1 dan v = sin u maka u′ = 4 dan v′ =
cos u.
+
+
−
− Turunan f(x) = v5 adalah
4. a.
→∞
−
f′(x) = 5v4 · v′ · u′
+
+ = 5 sin4 u · cos u · 4
=
–
→∞
−
→ ∞
− = 20 sin4 u · cos u
+
+ = 20 sin4 (4x – 1) · cos (4x – 1)
=
− –
−
→∞
→∞
π
⇔ 6 sin ( – 2x) = 0 = + + 17
π
⇔ sin ( – 2x) = 0 = + 17
π = 13 + 17
⇔ sin ( – 2x) = sin 0 = 30
f(x) minimum
π π
⇔
– 2x = 0 + k · 2π atau – 2x = π + k · 2π = –5 cos x + 12 sin x + 17
π π = –5 · ( ) + 12 · (– ) + 17
⇔ –2x = – + k · 2π atau –2x =
+ k · 2π
π π = – – + 17
⇔ x=
– k · π atau x = – –k·π
π π = – + 17
⇔ x=
,
= –13 + 17
++ –– ++
=4
Jadi, nilai maksimum f(x) = 30, sedangkan nilai
π π
minimum f(x) = 4.
0
π
8. Diketahui a + b = 24 sehingga a = 24 – b
π
Fungsi f(x) naik pada interval 0 ≤ x <
dan Hasil kali kedua bilangan = H = ab
H = ab
π
< x ≤ π. = (24 – b)b
= 24b – b2
π π
Fungsi f(x) turun pada interval < x < . H maksimum jika H′ = 0
H′ = 24 – 2b
7. f(x) = –5 cos x + 12 sin x + 17 ⇔ 24 – 2b = 0
⇔ b = 12
= − + cos (x – 112,62°) + 17 a = 24 – b
= 24 – 12
= + cos (x – 112,62°) + 17
= 12
= 13 cos (x – 112,62°) + 17
Jadi, nilai a = 12 dan nilai b = 12.
Oleh karena fungsi kosinus mempunyai nilai
maksimum 1 dan minimum –1, diperoleh: 9. Diketahui kurva y = x2 – 48, panjang persegi
f(x) maksimum = 13 · 1 + 17 = 30 panjang = 2x, dan lebar persegi panjang = y.
f(x) minimum = 13 · (–1) + 17 = 4 Luas persegi panjang = L
Cara 2: L = pA
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0. = 2x · y
f′(x) = 0 = 2x(x2 – 48)
⇔ 5 sin x + 12 cos x = 0 = 2x3 – 96x
⇔ 5 sin x = –12 cos x Luas persegi panjang maksimum jika L′ = 0.
L′ = 6x2 – 96
⇔ =– ⇔ 0 = 6x2 – 96
⇔ 6x2 = 96
⇔ x2 = 16
⇔ tan x = –
⇔ x = ±4
Diambil x = 4.
Oleh karena tan x = – maka sin x = ± dan L = 2x3 – 96x
= 2(4)3 – 96 · 2
cos x = ± . = 128 – 192
= –64
Matematika Kelas XI 87
Tanda minus pada hasil pencarian luas
dikarenakan persegi panjang berada di bawah x3 = x2 – ′
sumbu X.
Jadi, luas maksimum persegi panjang 64 cm2. − −
= 3,65 – −
10. Diketahui f(x) = x2 – 2x – 6 sehingga f′(x) = 2x – 2.
− −
= 3,65 – −
x 2 = x1 – ′
− − = 3,65 –
= 3,5 – −
= 3,65 – 0,0042
− − = 3,6458
= 3,5 – − Jadi, nilai x3 = 3,6458.
−
= 3,5 –
= 3,5 – (–0,15)
= 3,65
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menghayati dan meng- • Mengagumi pengertian Sampel dan Fungsi • Mengamati penggunaan Pengamatan Sikap 16 jp 1. Buku Matematika
amalkan ajaran agama dan makna statistika Distribusi Binomial sampel dan fungsi distri- • Saat berlangsung SMA/MA Kelas XI
yang dianutnya. serta penggunaannya • Teknik Pengambilan busi binomial dalam ke- pembelajaran Program Peminat-
dalam keseharian. Sampel hidupan sehari-hari. an, Kementerian
• Konsep Variabel • Menjelaskan cara me- Pendidikan dan
Acak nentukan populasi dan Kebudayaan
• Fungsi Distribusi Bi- sampel penelitian. Republik Indonesia
2.1 Melatih diri bersikap • Memiliki sikap konsis- nomial • Menjelaskan teknik-teknik Pengamatan Sikap 2. Buku Guru Mate-
konsisten, rasa ingin tahu, ten, teliti dan cermat, pengambilan sampel acak. • Saat berlangsung matika SMA/MA
bersifat kritis, jujur serta disiplin, dan rasa ingin • Memilih teknik sampel yang pembelajaran Kelas XI Program
responsif dalam memecah- tahu dalam menghadapi sesuai untuk mengambil Peminatan, Ke-
kan masalah matematika, dan menyelesaikan sampel dari suatu populasi. menterian Pen-
bidang ilmu lain, dan permasalahan. • Menjelaskan konsep didikan dan Ke-
masalah nyata kehidupan. • Memiliki sikap dan variabel acak. budayaan Republik
2.2 Menunjukkan kemampuan berperilaku jujur dan • Menjelaskan distribusi Indonesia
berkolaborasi, percaya tangguh menghadapi peluang variabel acak 3. Buku PR Mate-
diri, tangguh, kemampuan masalah dalam mem- diskrit. matika Kelas XIB
Matematika Kelas XI
bekerja sama dan bersikap pelajari sampel dan • Menentukan distribusi Program Peminat-
realistis serta proaktif fungsi distribusi bino- peluang variabel acak an, PT Intan Pari-
dalam memecahkan dan mial. diskrit. wara
menafsirkan penyelesaian
187
masalah.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
188
Waktu
Silabus
objek atau kejadian sehari- • Mampu menentukan rumus, tabel, dan grafik. an, PT Intan Pari-
hari. ukuran sampel. • Menjelaskan distribusi wara
3.8 Mengevaluasi penarikan • Mampu mendeskripsi- peluang kumulatif variabel
kesimpulan melalui uji kan teknik-teknik acak diskrit.
hipotesis dengan kriteria pengambilan sampel • Mampu menentukan
tertentu. acak. distribusi peluang kumu-
• Mampu memilih teknik latif variabel acak diskrit.
3.9 Mendeskripsikan konsep
sampel yang sesuai • Meyajikan distribusi
variabel acak, dan meng-
untuk mengambil peluang kumulatif variabel
analisis untuk merumus-
sampel dari suatu acak diskrit dalam bentuk
kan fungsi distribusi bino-
populasi. rumus, tabel, dan grafik.
mial melalui percobaan
• Mampu mendeskripsi- • Mendeskripsikan ciri-ciri
acak.
kan konsep variabel percobaan binomial.
acak. • Menyajikan rumus fungsi
• Mampu mendeskripsi- distribusi binomial.
kan distribusi peluang • Menggunakan rumus
variabel acak diskrit. fungsi distribusi binomial
• Mampu menentukan untuk menaksir suatu
distribusi peluang kejadian yang akan
variabel acak diskrit. muncul berkaitan dengan
• Mampu mendeskripsi- percobaan acak.
kan distribusi peluang
kumulatif variabel
acak diskrit.
• Mampu menentukan
distribusi peluang
kumulatif variabel
acak diskrit.
• Mampu mendeskripsi-
kan ciri-ciri percoba-
an binomial.
• Mampu menyajikan
rumus fungsi distri-
busi binomial.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menghayati dan meng- • Mampu menghayati Limit Fungsi • Mengamati peristiwa atau Pengamatan Sikap 16 jp 1. Buku Matematika
amalkan ajaran agama konsep limit fungsi • Limit Fungsi Trigono- fenomena yang berkaitan • Saat berlangsung SMA/MA Kelas XI
yang dianutnya. dalam kehidupan metri di Suatu Titik dengan konsep limit pembelajaran Program Peminat-
sehari-hari • Limit Fungsi Aljabar fungsi. an, Kementerian
Tak Hingga • Mengingat kembali konsep Pendidikan dan
limit fungsi aljabar di suatu Kebudayaan
titik. Republik Indonesia
• Menentukan limit fungsi 2. Buku Guru Mate-
trigonometri di suatu titik matika SMA/MA
dengan mengamati gambar. Kelas XI Program
• Menjelaskan teorema limit Peminatan,
2.1 Melatih diri bersikap • Mampu menunjukkan apit. Pengamatan Sikap Kementerian
konsisten, rasa ingin tahu, sikap motivasi inter- • Menemukan sifat-sifat limit • Saat berlangsung Pendidikan dan
bersifat kritis, jujur serta nal, kemampuan fungsi trigonometri di suatu pembelajaran Kebudayaan
responsif dalam me- bekerja sama, sikap titik. Republik Indonesia
mecahkan masalah mate- disiplin, rasa percaya • Menentukan limit fungsi 3. Buku PR Mate-
matika, bidang ilmu lain, diri, dan dalam meng- trigonometri di suatu titik matika Kelas XIB
Matematika Kelas XI
dan masalah nyata ke- hadapi dan menye- menggunakan sifat-sifat Program Peminat-
hidupan. lesaikan permasalah- limit fungsi trigonometri di an, PT Intan Pari-
an tentang limit fungsi. suatu titik. wara
189
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
190
Waktu
Silabus
bekerja sama dan bersikap kan tugas belajar gonometri di suatu titik. an, PT ntan Pari-
realistis serta proaktif matematika. • Menjelaskan konsep wara
dalam memecahkan dan bilangan tak hingga.
menafsirkan penyelesaian • Menjelaskan konsep limit
masalah. fungsi aljabar di tak hingga.
• Menentukan limit fungsi
3.9 Mendeskripsikan dan • Mampu menjelaskan aljabar di tak hingga dengan Tes Tertulis
menganalisis konsep dan konsep limit fungsi mengamati gambar. • Pilihan Ganda
sifat-sifat limit fungsi trigonometri di suatu • Menemukan sifat-sifat limit • Uraian
trigonometri dan nilai limit titik. fungsi aljabar di tak hingga
fungsi aljabar menuju • Mampu menentukan • Menentukan fungsi aljabar
ketakhinggaan dan meng- sifat limit fungsi di tak hingga mengguna-
gunakan dalam pemecah- trigonometri di suatu kan sifat-sifat limit fungsi
an berbagai masalah. titik. aljabar di tak hingga.
• Mampu mengguna- • Menjelaskan cara mem-
kan sifat limit fungsi buat ilustrasi grafik suatu
trigonometri di suatu fungsi jika diketahui nilai
titik untuk menye- limit di tak hingganya
lesaikan permasalah- • Menentukan penyelesaian
an. permasalahan berkaitan
• Mampu menjelaskan dengan limit fungsi aljabar
konsep limit fungsi di tak hingga.
aljabar di tak hingga.
• Mampu menentukan
sifat limit fungsi aljabar
di tak hingga.
• Mampu mengguna-
kan sifat limit fungsi
aljabar di tak hingga
untuk menyelesaikan
permasalahan.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menghayati dan meng- • Mengagumi konsep Turunan Fungsi Tri- • Menentukan laju perubah- Pengamatan Sikap 16 jp 1. Buku Matematika
amalkan agama yang turunan fungsi tri- gonometri an suatu fungsi. • Saat berlangsung SMA/MA Kelas XIB
dianutnya. gonometri dalam • Turunan Fungsi • Menentukan aturan fungsi pembelajaran Program Peminat-
perannya membantu Trigonometri trigonometri. an, Kementerian
menyelesaikan • Penggunaan Turunan • Menjelaskan notasi turunan Pendidikan dan
masalah keseharian. Fungsi menggunakan notasi Kebudayaan
Leibnitz. Republik Indonesia
• Membuktikan beberapa 2. Buku Guru Mate-
2.1 Melatih diri bersikap • Memiliki sikap konsis- sifat-sifat turunan fungsi. Pengamatan Sikap matika SMA/MA
konsisten, rasa ingin tahu, ten, teliti dan cermat, • Menentukan turunan • Saat berlangsung Kelas XIB Program
bersifat kritis, jujur serta disiplin, dan rasa ingin fungsi trigonometri meng- pembelajaran Peminatan,
responsif dalam me- tahu dalam meng- gunakan aturan rantai. Kementerian
mecahkan masalah mate- hadapi dan menye- • Menentukan nilai turunan Pendidikan dan
matika, bidang ilmu lain, lesaikan permasalah- fungsi di suatu titik. Kebudayaan
dan masalah nyata ke- an. • Menentukan turunan Republik Indonesia
hidupan. • Memiliki rasa keingin- kedua fungsi trigonometri. 3. Buku PR Mate-
tahuan mempelajari • Menjelaskan pengertian matika Kelas XIB
Matematika Kelas XI
turunan fungsi tri- fungsi naik dan fungsi Program Peminat-
gonometri, serta ke- turun. an, PT Intan Pari-
manfaatannya. • Menyebutkan syarat suatu wara
fungsi naik atau turun.
191
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
192
2.2 Menunjukkan kemampuan • Memiliki sikap ter- • Menentukan interval suatu 4. Buku PG Mate-
berkolaborasi, percaya diri, buka, berperilaku fungsi naik dan turun. matika Kelas XIB
tangguh, kemampuan peduli, dan toleransi • Menjelaskan cara menentu- Program Peminat-
bekerja sama dan bersikap dalam menghadapi kan titik stasioner dan an, PT Intan Pari-
Silabus
realistis serta proaktif masalah dalam mem- jenisnya. wara
dalam memecahkan dan pelajari turunan fungsi • Menentukan nilai maksi-
menafsirkan penyelesaian trigonometri. mum dan minimum suatu
masalah. fungsi dalam interval
tertutup.
3.11 Mendeskripsikan konsep • Mampu menentukan • Menjelaskan cara me- Tes Tertulis
turunan fungsi trigonometri turunan fungsi tri- rancang model mate- • Pilihan ganda
untuk menurunkan sifat- gonometri. matika yang berkaitan • Uraian
sifatnya serta mengguna- • Mampu menjelaskan dengan nilai maksimum
kannya dalam memecah- sifat-sifat turunan dan minimum.
kan masalah. fungsi. • Menuliskan model mate-
• Mampu menentukan matika yang berkaitan
3.12 Menganalisis konsep dan turunan fungsi tri- dengan nilai maksimum
sifat turunan fungsi tri- gonometri mengguna- dan minimum.
gonometri dan menerap- kan aturan rantai. • Menyelesaikan model
kannya untuk menentukan • Mampu menentukan matematika yang berkaitan
titik stasioner (titik nilai turunan fungsi dengan nilai maksimum
maksimum, titik minimum, trigonometri di suatu dan minimum.
dan titik belok). titik. • Menafsirkan penyelesaian
• Mampu menentukan model matematika yang
turunan kedua fungsi berkaitan dengan nilai
trigonometri. maksimum dan minimum.
• Mampu merancang
model matematika
dari permasalahan
yang berkaitan dengan
nilai maksimum dan
minimum.
• Mampu menyelesai-
kan model mate-
matika dari per-
masalahan yang
berkaitan dengan nilai
maksimum dan mini-
mum.
Matematika Kelas XI
193
SILABUS
194
Aplikasi Turunan Fungsi
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Silabus
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menghayati dan meng- • Mampu menghayati Aplikasi Turunan • Mengamati peristiwa atau Pengamatan Sikap 16 jp 1. Buku Matematika
amalkan ajaran agama dan mengamalkan Fungsi fenomena yang berkaitan • Saat berlangsung SMA/MA Kelas
yang dianutnya konsep aplikasi turun- • Gradien Kurva dengan nilai ekstrem pembelajaran XIB Program Pe-
an fungsi dalam • Persamaan Garis fungsi. minatan, Ke menteri-
perannya membantu Singgung Kurva • Mengamati peristiwa yang an Pendidikan dan
menyelesaikan • Persamaan Garis berkaitan dengan perkira- Kebudayaan
masalah. Normal Kurva an akar persamaan Republik Indonesia
• Limit Berbentuk Tak aljabar. 2. Buku Guru Mate-
2.1 Melatih diri bersikap • Mampu menunjukkan ∞ Pengamatan Sikap matikaSMA/MA
Tentu ( dan ∞ )
konsisten, rasa ingin tahu, sikap konsisten, rasa • Saat berlangsung Kelas XIB Program
bersifat kritis, jujur serta ingin tahu, bersifat • Nilai Ekstrem Fungsi pembelajaran Peminatan,
responsif dalam me- kritis, jujur serta • Menaksir Akar Per- Kementerian Pen-
mecahkan masalah mate- responsif dalam me- samaan Aljabar didikan dan Ke-
matika, bidang ilmu lain, mecahkan masalah budayaan Republik
dan masalah nyata ke- matematika, bidang Indonesia
hidupan. ilmu lain, dan masalah 3. Buku PR Mate-
nyata kehidupan. matika Kelas XIB
2.2 Menunjukkan kemampuan • Mampu menunjukkan Program Peminat-
berkolaborasi, percaya kemampuan ber- an, PT Intan
diri, tangguh, kemampuan kolaborasi, percaya Pariwara
bekerja sama dan ber- diri, tangguh, ke-
sikap realistis serta proaktif mampuan bekerja
dalam memecahkan dan sama dan bersikap
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Matematika Kelas XI
195
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
196
Waktu
4.13 Menyajikan data dari situasi • Mampu menentukan • Pilihan ganda
nyata, memilih variabel dan model matematika • Uraian
mengkomunikasikannya yang berhubungan
dalam bentuk model mate- dengan nilai ekstrem.
Silabus
matika berupa persamaan • Mampu menyele-
fungsi, serta menerapkan saikan masalah yang
konsep dan sifat turunan berkaitan dengan nilai
fungsi dan garis singgung ekstrem.
kurva dalam menaksir nilai • Mampu menyele-
fungsi dan nilai akar-akar saikan masalah yang
persamaan aljabar. berhubungan dengan
perkiraan akar per-
samaan aljabar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/2
Materi/Submateri Pokok : Turunan Fungsi Trigonometri
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan konsep turunan fungsi trigonometri dengan menggunkanan konsteks
matematika;
C. Materi Pembelajaran
• Turunan Fungsi
• Sifat-Sifat Turunan Fungsi
• Aturan Rantai
• Turunan Kedua Fungsi
• Fungsi Naik dan Fungsi Turun
• Titik Stasioner
• Nilai Stasioner
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode : Problem Solving dan Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 jp)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi limit fungsi dan turunan fungsi aljabar.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan bahwa turunan fungsi berkaitan erat dengan limit fungsi.
b. Guru mengajak siswa untuk merumuskan turunan fungsi sinus berdasarkan aturan limit fungsi.
c. Siswa mencoba merumuskan turunan fungsi kosinus.
d. Guru mengajak siswa untuk merumuskan turunan fungsi f(x) = sin ax dan f(x) = cos ax.
e. Guru memberikan beberapa contoh soal turunan fungsi trigonometri untuk dikerjakan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan memotivasi siswa untuk dapat mampu
merumuskan turunan fungsi sinus dan kosinus.
b. Guru memberikan reward (berupa pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada siswa.
Pertemuan VI (2 jp)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan konsep titik stasioner.
b. Guru mengajak siswa untuk mengamati posisi titik stasioner suatu fungsi trigonometri.
c. Siswa membandingkan posisi titik stasioner antara fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
d. Guru dan siswa berdiskusi menentukan syarat titik stasioner.
e. Guru memberikan beberapa contoh soal tentang titik stasioner untuk dikerjakan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan memotivasi siswa untuk dapat mampu
merumuskan konsep titik stasioner.
b. Guru memberikan reward (berupa pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada siswa.
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Mengagumi konsep turunan fungsi trigono- 3 : menunjukkan ekspresi kekaguman dan menghayati
metri dalam perannya membantu menyelesai- terhadap turunan fungsi trigonometri serta sepenuhnya
kan masalah keseharian. mengetahui peranan peluang dalam membantu
menyelesaikan masalah nyata.
2 : kurang menunjukkan ekspresi kekaguman dan meng-
hayati terhadap turunan fungsi trigonometri dan belum
sepenuhnya mengetahui peranan peluang dalam mem-
bantu menyelesaikan masalah nyata.
1 : tidak menunjukkan ekspresi kekaguman dan menghayati
terhadap turunan fungsi trigonometri dan tidak mengetahui
peranan peluang dalam membantu menyelesaikan
masalah nyata.
2. Memiliki sikap konsisten, teliti dan cermat, 3 : menunjukkan sikap konsisten, teliti dan cermat dalam
disiplin, dan percaya diri dalam menghadapi mengerjakan soal. Bersikap disiplin dan percaya diri
dan menyelesaikan permasalahan tentang dalam menghadapi tantangan tanpa ada rasa takut.
turunan fungsi trigonometri. Justru merasa yakin bisa menyelesaikan permasalahan-
nya.
2 : kurang menunjukkan sikap konsisten, teliti dan cermat
dalam mengerjakan soal. Kurang bersikap disiplin dan
kurang percaya diri dalam menghadapi tantangan.
1 : tidak menunjukkan sikap konsisten, teliti dan cermat
dalam mengerjakan soal. Tidak bersikap disiplin dan tidak
percaya diri dalam menghadapi tantangan. Sering merasa
takut salah sehingga tidak bertindak menyelesaikannya.
3. Memiliki sikap dan berperilaku jujur, kritis 3 : menunjukkan sikap dan berperilaku jujur, kritis dalam
dalam menghadapi permasalahan sehari- menghadapi permasalahan sehari-hari.
hari. 2 : kurang menunjukkan sikap dan berperilaku jujur, kritis
dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.
1 : tidak menunjukkan sikap dan berperilaku jujur, kritis dalam
menghadapi permasalahan sehari-hari.
4. Memiliki rasa keingintahuan kegunaan 3 : menunjukkan sikap rasa keingintahuan yang tinggi
mempelajari turunan fungsi trigonometri. tentang kegunaan mempelajari turunan fungsi
trigonometri. Hal ini ditunjukkan dengan sering bertanya
hal-hal yang belum diketahui. Memiliki pola pikir yang
kritis terhadap sesuatu yang baru.
2 : kurang menunjukkan sikap rasa keingintahuan tentang
kegunaan mempelajari turunan fungsi trigonometri. Hal
ini ditunjukkan dengan kurang aktif dalam bertanya jawab.
Kurang kritis terhadap sesuatu yang baru diketahui.
1 : tidak menunjukkan sikap rasa keingintahuan tentang
kegunaan mempelajari turunan fungsi trigonometri. Hal
ini ditunjukkan dengan tidak aktif dalam bertanya jawab.
Tidak peduli terhadap sesuatu yang baru diketahui.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang
......................... .........................
NIP__________________ NIP__________________
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/2
Materi/Submateri Pokok : Aplikasi Turunan Fungsi
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menerapkan turunan fungsi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gradien
kurva, persamaan garis singgung kurva, persamaan garis normal kurva, limit berbentuk tak tentu
∞
( dan ∞ ), dan permasalahan nilai ekstrem;
2. Siswa mampu menerapkan turunan fungsi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkiraan
akar persamaan aljabar.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode : Problem Solving dan Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 jp)
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru mengajak siswa mengamati beberapa masalah yang berkaitan dengan nilai ekstrem fungsi. Sebagai
contoh, siswa diajak untuk mengamati cara menentukan ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok jika
disyaratkan volume balok maksimum tetapi luas bahan minimum.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang gradien garis lurus. Kemudian, guru
melanjutkan pembelajaran dengan memberikan gambar kurva y = f(x) dan garis-garis yang memotong
kurva tersebut.
b. Guru melanjutkan pelajaran sehingga siswa memahami konsep gradien kurva dapat dihitung dengan
menggunakan turunan fungsi kurva tersebut (f′(a)).
c. Guru melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan cara menentukan persamaan garis singgung
kurva. Setelah itu, siswa juga dibimbing untuk mempelajari cara menentukan garis normal kurva.
d. Guru membimbing siswa untuk berlatih mengerjakan soal tentang gradien kurva, persamaan garis
singgung, dan persamaan garis normal kurva. Guru dapat menggunakan soal-soal pada bagian
Latihan 1, mengambil dari sumber lain (misalnya dari internet), atau guru dapat membuat soal
sendiri.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang berkaitan dengan gradien kurva,
persamaan garis singgung, dan persamaan garis normal kurva. Jika dirasa perlu siswa juga dapat
diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Guru dapat membuat sendiri soal-soal pekerjaan
rumah tersebut.
b. Guru memberikan reward (berupa pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada siswa.
Pertemuan IV (2 jp)
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru meminta siswa untuk mencermati kembali materi mengenai garis singgung kurva. Dalam
pembelajaran ini siswa diminta untuk menggunakan kalkulator.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru memberikan gambar mengenai metode Newton-Raphson untuk mencari akar persamaan aljabar.
Selanjutnya guru menjelaskan cara mencari akar persamaan aljabar menggunakan metode New-
ton-Raphson.
b. Guru mengarahkan siswa menganalisis letak akar persamaan aljabar. Siswa diarahkan agar dapat
menyimpulkan bahwa akar terletak pada interval yang batas-batasnya mengakibatkan persamaan
berbeda tanda.
c. Guru membimbing siswa untuk berlatih mengerjakan soal tentang letak akar persamaan aljabar.
Guru dapat menggunakan soal-soal pada Contoh Soal, Latihan 2, soal-soal dari sumber lain
(misalnya dari internet), atau guru dapat membuat soal sendiri.
Pertemuan V (4 jp)
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru meminta siswa untuk mengingat kembali materi metode Newton-Raphson. Dalam pembelajaran ini
siswa diminta untuk menggunakan kalkulator.
2. Kegiatan Inti (160 menit)
a. Guru meminta siswa untuk memperhatikan Pemantapan. Materi pada Pemantapan tersebut akan
membimbing siswa untuk menentukan akar persamaan aljabar. Guru mengarahkan siswa agar
siswa memahami langkah-langkah untuk menentukan akar.
b. Guru membimbing siswa untuk berlatih mengerjakan soal akar persamaan aljabar. Guru dapat
menggunakan soal-soal dalam Contoh Soal, Latihan 2, soal-soal dari sumber lain (misalnya dari
internet), atau guru dapat membuat soal sendiri.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan mendorong siswa untuk dapat
menentukan akar persamaan aljabar menggunakan metode Newton-Raphson.
b. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa.
Pertemuan VI (2 jp)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk menyiapkan bolpoin dan kalkulator guna menghadapi ulangan harian.
b. Guru membagikan kertas untuk lembar jawaban dan coret-coret.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru memimpin siswa berdoa sebelum mengerjakan soal ulangan harian.
b. Siswa mengerjakan soal ulangan harian dengan teliti dan jujur, kemudian hasilnya dikumpulkan.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang soal-soal ulangan harian yang
belum dimengerti atau kurang jelas maksudnya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengumpulkan pekerjaannya jika sudah selesai.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
1. Mengagumi dan menyadari manfaat ilmu 3 : menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap aplikasi
aplikasi turunan fungsi dalam keseharian turunan fungsi dan manfaatnya sehingga merasa sangat
dan bersyukur atas nikmat tersebut. penting dan perlu mempelajari aplikasi turunan fungsi.
2 : belum menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap
aplikasi turunan fungsi dan manfaatnya sehingga kurang
bersemangat dalam mempelajari aplikasi turunan fungsi.
1 : tidak menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap
aplikasi turunan fungsi dan manfaatnya sehingga tidak
bersemangat dalam mempelajari aplikasi turunan fungsi.
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak
bertanya, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar,
berani mengemukakan pendapat, dan tidak takut salah.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan belajar ketika disuruh, dan
masih takut atau ragu dalam mengungkapkan pertanyaan
atau pendapat.
1 : tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan belajar meskipun telah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pertanyaan atau pendapat
3. Bersikap kritis, disiplin, dan teliti dalam 3 : menunjukkan sikap kritis, disiplin, dan teliti dalam melaku-
melakukan kegiatan baik secara individu kan kegiatan baik secara individu maupun kelompok
maupun kelompok. misalnya sering bertanya hal-hal yang kurang jelas, disiplin
dan teliti dalam menghitung dan menyelesaikan masalah.
2 : kurang menunjukkan sikap kritis, disiplin, dan teliti dalam
melakukan kegiatan baik secara individu maupun
kelompok misalnya masih malu/takut bertanya hal-hal
yang kurang jelas, kurang disiplin dan kurang teliti dalam
menghitung dan menyelesaikan masalah.
1 : tidak mempunyai sikap kritis, disiplin, dan teliti dalam
kegiatan belajar maupun dalam menyelesaikan masalah.
4. Memiliki sikap menghargai dan bekerja sama 3 : mempunyai sikap suka bekerja sama dan menghargai
dalam melakukan sesuatu hal dengan yang tinggi kepada orang lain dan teman dalam berdiskusi
orang lain. atau melakukan tugas bersama. Meskipun ada beberapa
perbedaan pendapat atau pemikiran.
2 : kurang dalam bersikap bekerja sama dan menghargai
orang lain dan teman dalam berdiskusi atau melakukan
tugas bersama. Di sini bisa ditunjukkan dengan sikap
agak sungkan kepada orang lain.
1 : tidak mempunyai sikap bekerja sama dan tidak
menghargai orang lain dan teman dalam berdiskusi atau
melakukan tugas bersama. Segala sesuatu dikerjakan
sendiri padahal membutuhkan pemikiran banyak teman.
Tidak respon terhadap pendapat orang lain.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang
......................... .........................
NIP.___________________ NIP.___________________