Antibiotik
Anak: <3 bulan : < 30mg/kg/hari PO dibagi q12h untuk 48-72h [>10 hari untuk S.pyogenes]
>3 bulan&<40Kg : ringan-sedang : 25mg/kg/hari PO dibagi q12h / 20mg/kg/hari PO dibagi q8h
Berat : 42mg/kg/hari PO dibagi q12h / 40mg/kg/hari PO dibagi q8h
> 40kg : ringan-sedang : 500mg PO q12h / 250mg PO q8h untuk 10-14 hari
Berat : 875mg PO q12h / 500mg PO q8h untuk 10-14 hari
Peringatan :Alergi penisilin, cephalosporin atau imipenem. Beresiko anaphylaxis pada pemberian
parenteral
Efek Samping :Anafilaksis, diare, nyeri kepala, mual/mutah, rash, anemia, peningkatan AST/ALT,
mucocutaneous candidiasis, Pseudomembranous colitis, reaksi seperti serum sickness, dll
Fungsi :Antibiotik. Golongan Lincosamide. Mengikat ribosomal Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
subunit 50s sehingga menghalangi sintesis protein. gunakan secara hati-hati.
Spektrum : Aerobik gram positif cocci + Anaerobic gram
negative rod. Sebagian besar aerobic gram negative resistant
(Pseudomonas, Legionella, H.Influenzae, Moraxella).
Dosis :Dewasa : Infeksi Anaerobic : 150-450mg PO q6-8h [tidak melebihi 1.8g/hari] atau
1.2-2.7g/hari IV/IM dibagi q6-12h [max. 4.8g/hari]
Luka Gigit (manusia/binatang)& sinusitis bakterial: 300mg PO q6h
Infeksi Orofacial/Parapharyngeal: 150-450mg PO q6h minimal 7hari (max. 1.8g/hari)
Infeksi jaringan lunak (kulit,dll) : 300-450mg PO q6h atau 600mg IV q8h selama 7-14 hari
Anak : bayi/anak : 20-30mg/kg/hari PO dibagi q6-8h [dosis max. 40mg/kg/hari atau 450mg/dosis]
Neonatus : 5-7.5mg/kg/dosis PO/IV q8-12h
Peringatan :Alergi kepada Clindamycin. Berisiko C.Difficile colitis.
Efek Samping :Nyeri perut, agranulositosis, transient eosinophilia, diare, fungal overgrowth,
pseudomembranous colitis, stevens-johnson syndrome, rash, urtikaria, hipotensi, mual/muntah, Abses
steril pada tempat IM, thromboplebithis, granulocytopenia, neutropenia, thrombopenia, polyarthritis,
disfungsi renal, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Ciprofloxacin [tablet 500mg] Kategori Kehamilan : C
Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
Fungsi : Antibiotik.Golongan Fluoroquinolone. Inhibit DNA tidak direkomendasikan. Hindari
gyrase sehingga mencegah relaksasi DNA & meningkatkan breastfeeding 3-4h setelah minum
pemecahan double-strand DNA. obat menurunkan paparan.
Dosis :Dewasa : Sinusitis akut : 500mg PO q12h / 400mg IV q12h untuk 10 hari
Infeksi sal.napas bawah&kulit : ringan-sedang : 500mg PO q12h / 400mg IV q12h untuk 7-14 hari
Berat : 750mg PO q12h / 400mg IV q8h untuk 7-14 hari
UTI : ringan-sedang : 250mg PO q12h / 200mg IV q12h untuk 7-14 hari
Berat / dengan komplikasi : 500mg PO q12h / 400mg IV q12h untuk 7-14 hari
Peringatan : kontraindikasi pada pasien alergi kandungan obat, umur <2 bulan, CrCl <15mL/min,
terdokumentasi anemia megaloblastik/defisiensi folat, gangguan fungsi hepar signifikan, ibu hamil dekat
melahirkan dan ibu menyusui karena resiko kernicterus.
Efek Samping : Anorexia, mua;/muntah, vertigo, kejang, peripheral nueuritis, erythema multiforme,
hyperkalemia, rash, urtikaria, stevens-johnson syndrome, TEN, agranulocytosis, anemia aplastic,
hyponatremia, TTP, ITP, QT prolongation, fulminant hepatic necrosis, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Chloramphenicol [tablet 250mg, sirup 125mg/5mL] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antibiotik. Menghambat pembentukan protein dengan Laktasi : Dieksresi dalam air susu ibu.
mengikat ribosomal 50s subunit. Stop penggunaan obat atau tidak
menyusui.
Dosis :Dewasa : 12.5mg/kg/dosis PO q6h
Peringatan : Kontraindikasi pada ibu hamil. Dapat menyebabkan blood dyscrasias seperti anemia aplastic,
anemia hypoplastic, thrombocytopenia dan granulocytopenia.
Efek Samping : Nyeri kepala, rash, diare, stomatitis, mimpi buruk, enterocolitis, mual/muntah, supresi
sumsum tulang, peripheral neuropathy, optic neuritis, gray syndrome [terutama pada level toxic;
hipotensi, sianosis, hipotermia, lemas, kulit keabu-abuan],dll
Fungsi : Antibiotik& antiprotozoal. Menghambat sintesis asam Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
nukleat dengan cara mengganggu replikasi DNA dan tidak direkomendasikan. Stop
menyebabkan DNA strand patah. penggunaan obat atau tidak meyusui
hingga 24 jam post meminum obat.
Dosis :Dewasa : Infeksi anaerobic (termasuk c.diff) : loading dose : 15mg/kg IV [max. 4g/hari]
Maintenance dose : 7.5mg/kg PO/IV(dalam 1 jam) q6h untuk 7-10hari
Bacterial Vaginosis : Tidak hamil : 500mg PO q12h untuk 7 hari / 2g PO single dose /
Extended release 750mg PO q24h untuk 7 hari
Hamil : 500mg PO q12h untuk 7 hari / 250mg PO q8h 7 hari
Thrichomoniasis : 250mg PO q8h untuk 7 hari / 375mg PO q12h untuk 7 hari /
2g PO single dose / 1g PO q12h 2dosis
Amebiasis : 500-750mg PO q8h untuk 5-10 hari
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Doxycycline [tablet 100mg] Kategori Kehamilan : D
Fungsi : Antibiotik. Golongan Tetracycline. Menghambat Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan mengikat tidak direkomendasikan.
ribosom 30s dan mungkin juga 50s subunit.
Dosis :Dewasa : Umum : awal : 200mg/hari PO/IV dibagi q12h padahari ke 1.
Maintenance : 100-200mg/hari PO/IV q24h atau dibagi q12h
Infeksi sal. napas: 100mg PO q12h hari ke 1; lalu 100mg PO q24h seterusnya.
PMS/STD : tanpa komplikasi:100mg PO q12h untuk 7 hari [obat alternatif azythromycin]
Sifilis (awal): 100mg PO q12h untuk 14 hari [alternatif bila alergi penicillin]
Sifilis (>1 th) : 100mg PO q12h untuk 4 minggu [alternatif bila alergi penicillin]
Peringatan : Resiko thrombophlebitis penggunaan IV. Pada penggunaan obat kadaluwarsa menimbulkan
fanconi-like syndrome (dehidrasi, polyuria, proteinuria, glucosuria, hypokalemia). Penggunaan golongan
tetracycline saat pertumbuhan gigi dapat menyebabkan discolorisasi gigi permanen.
Efek Samping : Anorexia, discolorisasi gigi, diare, dysphagia, enterocolitis, esophagitis, erythema
multiforme, glositis, nyeri kepala, anemia hemolitik, hepatotoxic, hypoglycemia, neutropenia, pericarditis,
hiperpigmentasi kulit, urticarial, thrombocytopenia, nyeri perut atas, dll
Fungsi : Antibiotik. Golongan Tetracycline. Menghambat Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan mengikat tidak direkomendasikan.
ribosom 30s dan mungkin juga 50s subunit.
Dosis :Dewasa:Bronkitis kronik eksaserbasi akut : 500mg PO q6h
Vibrio cholera : 500mg PO q6h untuk 3 hari
Peringatan :Pada penggunaan obat kadaluwarsa menimbulkan fanconi-like syndrome (dehidrasi, polyuria,
proteinuria, glucosuria, hypokalemia). Penggunaan golongan tetracycline saat pertumbuhan gigi dapat
menyebabkan discolorisasi gigi permanen.
Efek Samping :Discolorisasi gigi, diare, mual, photosensitive, muntah, anorexia, pericarditis,
pancreatitis, diabetes insipidus syndrome, pseudomembranous colitis, pseudotumor cerebri, pruritus, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Erythromycin [sirup 200mg/5mL] Kategori Kehamilan : B
Fungsi : Antibiotik. Golongan Macrolide. Blok RNA-dependent Laktasi : Diekskresi air susu ibu,
sintesis protein. gunakan dengan hati-hati
Dosis :Dewasa : Umum : 250-500mg PO q6-12h / 500mg PO q12h / 333mg PO q8h
Infeksi berat : max 4g/hari
LGV / Nongonococcal urethritis : 500mg PO q6h 7 hari [uretheritis] / 21 hari [LGV]
Pertussis: 500mg PO q6h untuk 14 hari
Gastroparesis : 250-500mg PO q8h sebelum makan
Fungsi : Antibiotik. Golongan Aminoglycoside. Spektrum Laktasi : Diekskresi air susu ibu,
bakteri gram negatif [termasuk pseudomonas]. Efek sinergistik gunakan dengan hati-hati
dengan obat golongan beta lactam. Menghambat sintesis protein
dengan mengikat ribosom 50s dan 30s subunit.
Dosis :Dewasa : umum : 3-5mg/kg/hari IV/IM dibagi q8h
Fungsi : Antibiotik. Golongan Cephalosporin generasi 1; beta Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
lactam. Menghambat sintesis dinding sel bakteri. gunakan secara hati-hati.
Dosis :Dewasa : Pharyngitis/Tonsilitis : 1g PO q24h atau dibagi q12h untuk 10 hari
Infeksi kulit : 1g PO q24h atau dibagi q12h
UTI : 2g PO q24h atau dibagi q12h
Fungsi : Antibiotik. Golongan Cephalosporin Generasi 3; beta Laktasi : Diekskresi di air susu ibu
lactam. Menghambat sintesis dinding sel bakteri. dalam dosis kecil, gunakan secara
hati-hati.
Dosis :Dewasa : Pyelonephritis akut tanpa komplikasi : 1-2g IV q24h
Meningitis : 2g IV q12h untuk 7-14 hari
Infeksi gonococcaltanpa komplikasi : 250mg IV once [+ azithromycin 1g PO once]
Gonococcal disseminated:1g/hari IV/IM lanjutkan hingga 24-48h perbaikan [+cefixime]
Anak : Otitis media akut bacterial : 50mg/kg IM single dose [max. 1g]
Infeksi serius selain meningitis : 50-75mg/kg/hari IV/IM dibagi q12h untuk 7-14 hari
Infeksi kulit : >12 tahun : 1-2g/hari IV/IM q24h atau q12h untuk 7-14 hari
Epiglottis : 100mg/kg/hari IV hari ke 1;
Lanjutkan dengan 50mg/kg atau 75mg/kg q24h untuk 10-14 hari
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Bacitracin [salep] Kategori Kehamilan : C
Dosis : -
Peringatan : -
Anak : <12 tahun : 10-15mg/kg/dosis PO q4-6h PRN [tidak melebihi 5 dosis/24 jam]
6-12 tahun : 325mg PO q4-6h [tidak melebihi 1.625mg/24 jam]
>12 tahun : regular : 650mg PO q4-6h [tidak melebihi 3,25g/24 jam]
Extended release : 1.3g q8h [tidak melebihi 3.9g/24 jam]
Peringatan : Kontraindikasi pada penyakit hati berat. Dosis maximal 3g/hari [4g/hari bila dalam
pengawasan tenaga medis].
Efek Samping : Pusing, rash, angioedema, urtikaria, SSJ, TEN, hiperammonemia, agranulositosis, edema
laryng, hepatotoxic, TTP, pneumonitis, neurotoxic, anaphylaxis, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Asam Mefenamat [tablet] Kategori Kehamilan : C [D bila
digunakan dalam jangka lama atau
Fungsi : Analgesik, antipiretik dan antiinflamasi. Menghambat dekat kelahiran]
pembentukan prostaglandin dengan menghambat enzim COX-1 Laktasi : Diekskresi dalam air susu
dan COX-2 ibu, tidak boleh digunakan
Dosis :Dewasa : awal 500mg PO 1x lalu 250mg PO q6h PRN [gunakan bersama makanan]
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, GI ulkus atau inflamasi, CABG, riwayat triad
aspirin, usia kehamilan lanjut. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal
dan penyakit ginjal lain.
Efek Samping : Peningkatan LFT, nyeri perut, anorexia, diare, mual, muntah, gastritis, kembung, perut
pedih, konstipasi, steatorrhea, ulkus GI, pancytopenia, bone marrow hypoplasia, gagal ginjal, dll
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, CABG, riwayat triad aspirin, usia kehamilan
lanjut. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal dan penyakit ginjal lain.
Pada anak <6 tahun dosis yang berpotensi toxic : 200mg/kg.
Efek Samping : Pusing, nyeri perut, konstipasi, mual/muntah, rash, tinnitus, edema, nyeri kepala, retensi
air, gagal ginjal akut, erythema multiforme, exfoliative dermatitis, agranulocytosis, aplastic anemia, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Antalgin [metampyron][tablet 500mg] Kategori Kehamilan : C [D bila
digunakan dalam jangka lama atau
Fungsi : Analgesik dan antipiretik. Menghambat pembentukan dekat kelahiran]
prostaglandin dengan menghambat enzim COX-1 dan COX-2 Laktasi : Diekskresi dalam air susu
ibu, tidak boleh digunakan.
Dosis :Dewasa : 3-4 x 1 tablet / hari
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, GI ulkus atau inflamasi, CABG ,hamil dan
menyusui. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal dan penyakit ginjal
lain.
Efek Samping : Urtikaria, rash, gatal, agranulositosis, SJS, dll
Anak : Juvenile Idiopatic Arthritis : <3 tahun : tidak ada data keamanan
>3 tahun : 2-3mg/kg/hari sampai dengan / kurang 4 minggu
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, GI ulkus atau inflamasi, CABG, riwayat triad
aspirin, usia kehamilan lanjut. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal
dan penyakit ginjal lain.
Efek Samping : Kembung, nyeri perut, konstipasi, diare, pusing, dyspepsia, edema, retensi cairan, nyeri
kepala, mual/muntah, ulkus peptic, pruritus, rash, tinnitus, aplastic anemia, agranulositosis, hepatitis akut,
asthma, cholestasis, CHF, jaundice, hipertensi, epistaxis, peningkatan kreatinin/BUN, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Piroxicam [tablet 10mg] Kategori Kehamilan : C [D bila
digunakan dalam jangka lama atau
Fungsi : Analgesik dan antiinflamasi. Menghambat dekat kelahiran]
pembentukan prostaglandin dengan menghambat enzim COX-1 Laktasi :Diekskresi dalam air susu ibu,
dan COX-2 dapat menimbulkan efek samping ke
bayi, tidak direkomendasikan
Dosis :Dewasa : nyeri/inflamasi : 20mg PO q24h / dibagi q12h [tidak melebihi 30-40mg/hari]
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, GI ulkus atau inflamasi, CABG, riwayat triad
aspirin, usia kehamilan lanjut. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal
dan penyakit ginjal lain.
Efek Samping : ISPA, nyeri kepala, diare, mual/muntah, pusing, edema, anemia, konstipasi, demam,
angina, CHF, hipertensi, infark miokard, perdaraham GI, hepatitis, SJS, asthma, angioedema, tinnitus, dll
Peringatan : NSAIDs dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular dan efek samping GI [seperti
perdarahan / ulkus]. Kontraindikasi pada alergi aspirin, GI ulkus atau inflamasi, CABG, riwayat triad
aspirin, usia kehamilan lanjut. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan nekrosis papillary renal
dan penyakit ginjal lain.
Efek Samping :agranulositosis, anemia aplastic, TEN, SJS, anaphylaxis, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Ketolorac [injeksi 30mg/mL] Kategori Kehamilan : C [tidak boleh
digunakan untuk ibu hamil]
Fungsi : Analgesik, antipiretik dan antiinflamasi. Menghambat Laktasi : Diekskresi dalam air susu
menghambat enzim COX-1 dan COX-2 ibu, tidak boleh digunakan.
Dosis :Dewasa : nyeri sedang-berat : 30mg IV single dose / q6h [dosis max 120mg/hari]
(max. penggunaan 5 hari) 60mg IM single dose atau 30mg IM q6h [dosis max 120mg/hari]
20mg PO 1x lalu 10mg PO q4-6h [dosis max 40mg/hari]
Geriatric [>60th] : 15mg IV/IM single dose / q6h [dosis max 60mg/hari]
10mg PO q4-6h [dosis max 40mg/hari]
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Captopril [tablet 12.5mg,25mg] Kategori Kehamilan : C [D pada
trimester 2&3]
Fungsi :Antihipertensi. Golongan ACE-inhibitor. Inhibitor
kompetitif dari angiotensin converting enzyme sehingga Laktasi : Diekskresi pada air susu ibu,
mencegah perubahan dari angiotensin I ke angiotensin II. gunakan secara hati-hati
Dosis : Dewasa : hipertensi : awal 25mg PO q8-12h; dinaikkan 25-150mg PO q8-12h [max 450mg/hari]
CHF : awal 6.25-12.5mg PO q8h; target 50mg PO q8h [dosis max 450mg/hari]
Diabetic nephropathy : 25mg PO q8h
Peringatan :Stop penggunaan obat apabila kehamilan dideteksi, dapat menyebabkan oligohydramnion
dan kematian janin. Kontraindikasi pada anuria, riwayat angioedema, bilateral renal artery stenosis,
kehamilan, tidak diberikan bersama aliskiren pada pasien DM / penurunan fungsi ginjal. Hindari
penggunaan bersama lithium. Beriiko terjadinya hyperkalemia.
Efek Samping :Hiperkalemia, rash, disgeusia, hipotensi, pruritus, batuk, proteinuria, nyeri dada,
palpitasi, takikardia, ataxia, penurunan kesadaran, angioedema, fotosensitivitas, impotensi, dll
Fungsi :Antihipertensi. Golongan Ca-channel blocker. Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
Menghambat influx transmembran dari ion kalsium extraceluler gunakan secara hati-hati
di sel miokardium dan otot polos vascular sehingga mencegah
kontraksi otot polos.
Dosis :Dewasa : hipertensi : 30-60mg [extended release] PO q24h [dosis max 90-120mg/hari]
Angina : awal 10mg PO q8h; maintenance 10-30mg PO q6-8h [dosis max 180mg/hari]
awal 30-60mg [extended release] PO q24h [dosis max 120mg/hari]
Raynaud phenomenon : 30-120mg [extendedrelease] PO q24h
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Spironolactone [tablet 25mg] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antagonis Aldosterone. Blok kompetitif pada receptor Laktasi : Diekskresi dalam air susu
aldosterone di distal tubule sehingga meningkatkan ekskresi ibu, stop penggunaan obat atau tidak
NaCl dan H2O, dan meningkatkan retensi K+ dan H+. menyusui
Meningkatkan klirens testosterone dan produksi estradiol,
memblok perubahan androgen poten menjadi substrat yang lebih
lemah di jaringan perifer.
Dosis :Dewasa : CHF NYHA III: awal 25mg PO q24h (syarat CrCl >30mL/min & K <5mEq/dL);
Maintenance 12.5-25mg PO q24h dapat dinaikkan hingga 50mg/hari;
Jika 25mg/hari tidak dapat ditoleransi 25mg/2 hari.
edema : awal 100mg q24h / dibagi q12h untuk 5 hari [range 25-200mg PO q24h]
Anak : edema : 1.3-3mg/kg PO q24h / dibagi q12h [dosis max 3.3mg/kg/hari atau 100mg/hari]
Peringatan : Penelitian toksisitas kronik dengan spironolakton pada tikus menunjukkan dapat
menyebabkan kanker; gunakan hanya dengan indikasi. Kontraindikasi pada anuria, gagal ginjal akut,
penurunan berat fungsi ginjal, penyakit yang menyebabkan hyperkalemia, penggunaan bersama
eplerenone. Monitor kadar kalium darah bila menggunakan obat dalam jangka lama.
Efek Samping :Hiperkalemia, mengantuk, lethargi, nyeri kepala, ginekomastia, impotensi, kelainan
menstrual, nyeri perut, diare, mual/muntah, nyeri payudara, leukopenia, kram kaki, alopecia, dll
Fungsi :Duiretik. Golongan Thiazide. Menghambat reabsorpsi di Laktasi : Diekskresi dalam air susu
distal tubule sehingga meningkatkan ekskresi air, natrium, ibu, gunakan secara hati-hati
kalium dan ion hydrogen.
Dosis :Dewasa : hipertensi : 12..5-50mg PO q24h
edema : 25-100mg PO q24h / q12h [dosis max 200mg/hari]
Anak : hipertensi & edema : <6 bulan : 1-3mg/kg/hari PO dibagi q12h [dosis max 37.5mg/hari]
6 bulan-12 tahun : 1-2mg/kg/hari PO q24h / dibagi q12h [dosis max 37.5mg/hari]
2-12 tahun : 1-3mg/kg/hari [dosis max 3mg/kg/hari atau 100mg/hari]
Peringatan : Kontraindikasi anuria, alergi thiazide atau sulfonamide. Hindari penggunaan bersama
lithium. Berisiko disfungsi seksual bagi pria.
Efek Samping : Anafilaksis, anorexia, pusing, lemas, nyeri kepala, hepatotoxic, hiperkalsemia,
hiperkolesterolemia, hiperglicemia, hiperlipidemia, hiperuricemia, hypokalemia, hipomagnesemia,
hipotensi, metabolic acidosis, mual/muntah, interstitial nephritis, rash, pancreatitis, xanthopsia, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Abdominal Problem
Anak: diare akut karena infeksi bakteri : 2-6 bulan : 100-200mg PO q12h
6 bulan – 6 tahun : 200mg PO q8h
>6 tahun : 200mg PO q6-8h
Peringatan : Kontraindikasi pada neonatus, paralitic ileus dan hipersensitivitas obat golongan nitrofuran.
Efek Samping : urticaria, anafilaksis, erupsi cutaneous, dyspepsia, diare
Fungsi :Antiemetik dan prokinetik. Antagonist D2&D3 receptor Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
perifer. tidak dianjurkan untuk digunakan.
Peringatan : Dapat sedikit meingkatkan resiko pernyakit kardiovaskuler. Tidak boleh digunakan untuk
orang dengna riwayat penyakit kardiovaskuler. Dapat melewati Blood Brain Barrier pada neonatus dan
menyebabkan neuroleptic malignant syndrome.
Efek Samping : QT prolong, hiperprolaktinemia, penurunan libido, disfungsi ereksi, gallactorrhea,
amenorrhea, ginekomastia, flushing, nyeri kepala, mulut terasa kering.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Metoclopramide [tablet 10mg, injeksi] Kategori Kehamilan : B
Fungsi : Antiemetik Blok receptor dopamine (pada dosis tinggi) Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
dan serotonin di chemotrigger zone CNS. Mensentisisasi gunakan secara hati-hati
jaringan terhadap acethylcoline, sehingga meningkatkan
pergerakan GI atas namun tidak meningkatkan sekresi.
Meningkatkan tonus spinchter esophagus bawah.
Dosis :Dewasa : GERD : 10-15mg PO q6h; 30 menit sebelum makan [dosis max 80mg/hari]
Diabetic gastroparesis : 10mg IV/IM/PO q6h; 30 menit sebelum makan
Peringatan :Dapat menybabkan tardive dyskinesia (biasanya reversible, stop pemberian bila gejala
muncul, tidak ada obatnya)[gejala tardive dyskinesia melitputi gerakan involunter dan ireguler seperti lip
smacking, menjulurkan lidah, dll]. Kontraindikasi pada perdarahan GI, obstruksi mekanik GI, perforasi
GI, riwayat kejang, pheochromocytoma, pemberian bersama obat lain yang dapat menyebabkan symptom
ekstrapiramidal [seperti obat-obat antipsikotik]. Hindari penggunaan pada pasien Parkinson.
Efek Samping :Simptom extrapyramidal [>10%], kelelahan, tidak dapat diam, sedasi, nyeri kepala,
pusing, somnolence, diare, mual/muntah, gallactorrhea, gynecomastia, impotensi, kelainan menstrual,
neuroleptic malignant syndrome.
Fungsi : Antiemetik. Antagonist selektif 5-HT3 receptor di Laktasi : Tidak ada data, gunakan
perifer dan CNS. Tidak berhubungan dengan receptor dopamine secara hati-hati
sehingga tidak menimbulkan simptom pyramidal.
Dosis :Dewasa : post operatif muntah : 4mg IV diberikan selama 2-5 menit q 8h PRN
Hyperemesis gravidarum : 10mg IV q8h PRN
Uremic/cholestatic pruritus : 8mg PO dibagi q12h atau 8mg PO q8-12h
Anak : post operatif muntah (1 bulan-12 tahun) : <40kg : 0.1mg/kg IV q8h PRN
> 40kg : 4mg IV q8h PRN
Gastroenteritis : 6 – 12 bulan : 1.6mg PO q8h PRN
1 -3 tahun : 3.2mg PO q8h PRN
> 4 tahun : 4mg PO q8h PRN
Peringatan : Kontraindikasi diberikan bersama dengan apomorphine karena menyebabkan hipotensi dan
pingsan. Dapat menyebabkan serotonin syndrome terutama dengan penggunaan bersama obat
serotoninergik lain [SSRIs, SNRIs, MAO inhibitor, lithium, tramadol, mirtazapine, methylene blue IV].
Dosis dependent QT prolong, direkomendasi untuk monitor ECG pada pasien CHF, abnormal elektrolit,
bradiarythmia, atau menerima obat lain yang menyebabkan QT prolong.
Efek Samping : nyeri kepala, lemas, konstipasi, kelelahan, hipoksia, mengantuk, diare, pusing, demam,
kelainan ginekologik, retensi urin, puritus, prestesia, sensasi dingin, peningkatan LFT, anafilaksis,
mual/muntah, aritmia, cegukan, arthralgia.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Antasida DOEN [tablet, sirup] Kategori Kehamilan : C
Fungsi :Antasid. Menetralisasi HCl lambung. Mengikat Laktasi : Aman diberikan untuk ibu
phosphate dan calcium di GI dan menurunkan penyerapannya menyusui.
Dosis :Dewasa : 1-2 tablet atau 1-2 cth PO q6-8h
Peringatan :Kandungan alumunium dapat mengikat kalsium bila diberikan bersamaan. Kandungan
magnesium dapat menyebabkan efek laxative.
Efek Samping : diare, mual/muntah, hypophosphatemia, konstipasi, impaksi fecal, kram perut,
osteomalacia, milk-alkali syndrome.
Fungsi : Menurunkan sekresi asam lambung. Golongan H2 Laktasi :Diekskresi di air susu ibu,
receptor antagonist. Memblok H2 receptor parietal cell di gaster hentikan obat atau gunakan hati-hati
sehingga menurunkan sekresi asam lambung.
Dosis :Dewasa : GERD : 150mg PO q12h atau 50mg IV/IM q6-8h [IV/IM dosis max 400mg/hari]
Anak : GERD : 1 bulan – 16 tahun : 5-10mg/kg/hari PO dibagi q12h [dosis max 300mg/hari]
2-4mg/kg/hari IV dibagi q6-8h [dosis max 50mg/dosis atau 200mg/hari]
Peringatan :Penggunaan obat dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan malabsorbsi vitamin B12 dan
defisiensi vitamin B12.
Efek Samping :nyeri kepala, nyeri perut, alopecia, diare, pusing, mual/muntah, anemia, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Lansoprazole [tablet 30mg] Kategori Kehamilan :B
Fungsi : Golongan PPI. Menurunkan asam lambung. Memblok Laktasi : tidak ada data, jangan
H+/K+ ATPase [proton pump] di parietal cll gaster sehingga menyusui
menurunkan sekresi asam lambung.
Dosis :Dewasa : GERD : 15mg PO q24h
Gastric/duodenal ulcer : 15mg / 30mg PO q24h
Peringatan :kontraindikasi pada glaucoma tertutup yang belum diobati, hiperthropy prostat dengan
retensi urine, stenosis mekanik GI, takikardia, megacolon, myasthenia gravis.
Efek Samping :syok anafilaktik, takikardia, midriasis, peningkatan tekanan intraocular, pusing, hipotensi,
flushing, mulut kering, dishidrosis, retensi urin, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Attalpugit [Pularex][tablet 630mg] Kategori Kehamilan : tidak ada data,
namun dianggap aman digunakan.
Fungsi :Antidiare & intestinal adsorbent. Mengabsorbsi air, Laktasi : Tidak diserap sehingga tidak
toxin dan bakteri di dalam usus. diekskresi ke air susu ibu, aman
digunakan.
Dosis :Dewasa : 1200-1500mg PO setiap setelah diare [dosis max 9000mg/hari]
Anak : > 12 tahun : 1200-1500mg PO setiap setelah diare [dosis max 9000mg/hari]
6-12 tahun : 600-750mg PO setiap setelah diare [dosis max 4200mg/hari]
Peringatan : -
Efek Samping : konstipasi, mulut kering, pusing.
Fungsi : opioid receptor agonist. Menstimulasi mu-opioid Laktasi : tidak ada data, gunakan
receptor di myenteric plexus usus besar sehingga menurunkan secara hati-hati
aktifitas myenteric plexus dan menurunkan peristaltic usus, dan
meningkatkan penyerapan air dari fecal.
Dosis :Dewasa : Diare : awal 4mg PO; lalu 2mg PO setiap setelah diare [dosis max 8-16mg/hari]
Peringatan :kontrindikasi pada diare berdarah, demam tinggi, diare dengan infeksi,
pseudomembraneous colitis, nyeri perut tanpa diare, ulcerative colitis akut, umur < 2 tahun. Stop
penggunaan bila dalam 48 jam tidak ada perubahan, terjadi konstipasi / ileus / distensi perut. Potensi dosis
toxic pada anak umur <6 tahun : 0.4mg/kg.
Efek Samping : konstipasi, kelelahan, pusing, nyeri perut, mual/muntah, mulut kering, angioedema, rash,
kembung, dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Zinc [tablet 20mg. sirup, drops 10mg/mL] Kategori Kehamilan : -
Peringatan :Mengikat mikronutrien zat besi, tembaga dan fosfor, gunakan dalam jangka waktu 2 jam.
Efek Samping : menggigil, demam, sariawan, mual/muntah, nyeri tenggorokan, lemas, nyeri kepala,
pusing, pingsan, sesak napas.
Fungsi : Irritant. Mengiritasi otot halus usus sehingga Laktasi : tidak dideteksi di air susu
meningkatkan peristaltic. ibu, gunakan secara hati-hati
Dosis :Dewasa : konstipasi : 5-15mg pO q24h / 1 suppository single dose
Peringatan : Kontraindikasi obstruksi usus, impaksi berat, gejala akut abdomen, muntah, appendicitis,
rectal bleeding, gastroenteritis. Hindari pemakaian kronis, dapat menyebabkan ketergantungan laxative.
Efek Samping : nyeri perut, elektrolit imbalance, diare, mual/muntah, pusing, dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Steroid
Fungsi :Antiinflamasi. Golongan steroid. Potent glucocorticoid Laktasi : obat diekskresi di air susu
dengan minimal aktifitas mineralocorticoid. Dapat digunakan ibu, tidak direkomendasikan
juga untuk meningkatkan sintesis surfaktan.
Dosis :Dewasa : Inflamasi : 0.75-9mg/hari IV/IM/PO dibagi q6-12h
Cerebral edema : awal 10mg IV, lalu 4mg IM q6h hingga perbaikan klinis dapat dilihat,
Lalu turunkan dosis setelah 2-4 hari
Altitude sickness : Profilaksis : 2mg PO q6h / 4mg PO q12h pada saat awal mendaki,
dapat dihentikan setelah 2-3 hari diketinggian yg sama / saat mulai turun
Terapi : AMS : 4mg PO/IV/IM q6h
HACE : awal 8mg, lalu 4mg PO/IV/IM q6h hingga gejala hilang
Peringatan :kontraindikasi infeksi jamur sistemik, cerebral malaria, pemberian vaksin hidup untuk
pasien dalam dosis imunosupresi steroid. Dapat menyebabkan keterlambatan penyembuhan luka. Pada
pemberian jangka lama, hentikan terapi secara bertahap.
Efek Samping : akne, supresi adrenal, aritmia, bradikardia, cardiac arrest, katarak, kelambatan
penyembuhan luka, depresi, DM, diaphoresis, eritema, euphoria, GI perforation, glaukoma, glukosuria,
hepatomegaly, hipokalemik alkalosis, insomnia, kaposi sarcoma, moon face, menstrual ireguler, miopati,
osteoporosis, ulkus peptic, petechiae, psikosis, pseudotumor cerebri, dll
Anak : inflamasi : 0.5-2mg/kg/hari PO q24h atau dibagi q12h [dosis max 80mg/hari]
Asma akut : < 12 tahun : 1-2mg/kg/hari PO q24h atau dibagi q12h [dosis max 80mg/hari]
> 12 tahun : 40-60mg/hari PO q24h atau dibagi q12h
Peringatan :kontraindikasi infeksi serius yang tidak diobati, varicella, pemberian vaksin hidup
untuk pasien dalam dosis imunosupresi steroid. Dapat menyebabkan keterlambatan penyembuhan
luka. Pada pemberian jangka lama, hentikan terapi secara bertahap.
Efek Samping : anfilaksis, angioedema, retensi air, katarak, kelambatan penyembuhan luka, depresi,
DM, diaphoresis, glaukoma, insomnia, kaposi sarcoma, moon face, menstrual ireguler, miopati,
osteoporosis, ulkus peptic, petechiae, psikosis, pseudotumor cerebri, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama :Methylprednisolone [tablet 4mg] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antiinflamasi. Golongan steroid. Glucocorticoid dengan Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
sedikit atau tidka ada aktifitas mineralocorticoid. gunakan hati-hati
Dosis :Dewasa : umum : 2-60mg mg/hari PO dibagi q6-24h
Peringatan :kontraindikasi infeksi serius yang tidak diobati, pemberian intratechal, infeksi jamur
sistemik, bayi premature, pemberian IM pada pasien ITP, pemberian vaksin hidup untuk pasien
dalam dosis imunosupresi steroid. Dapat menyebabkan keterlambatan penyembuhan luka. Pada
pemberian jangka lama, hentikan terapi secara bertahap.
Efek Samping :akne, adema, amenorrhea, nyeri kepala, retensi air, insomnia, katarak, kelambatan
penyembuhan luka, depresi, DM, diaphoresis, glaukoma, insomnia, kaposi sarcoma, moon face,
menstrual ireguler, miopati, osteoporosis, ulkus peptic, petechiae, psikosis, pseudotumor cerebri, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Hydrocortisone [salep 2.5%] Kategori Kehamilan : C
Obat Jantung
Fungsi : vasodilatator. Donor nitrit oxide, relaksasi otot polos Laktasi : tidak ada data
sehingga menghasilkan dilatasi arteri dan vena dan menurunkan
preload dan afterload. Menurunkan juga kebutuhan oxygen
miokardium, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi
kolateral arteri coroner dan meningkatkan heart rate.
Dosis :Dewasa : angina : immediate release : awal 5-20mg PO q8-12h; maintenance 10-40mg PO q8-12h
Sublingual : terapi : 2.5-5mg dapat diulangi q5-10 menit, tidak melebihi 3 dosis
dalam 15-30 menit
profilaksis : 2.-5mg 15 menit sebelum aktifitas yg menyebabkan angina
Peringatan :Kontraindikasi pemakaian PDE-5 inhibitor (contoh sildenafil) dalam waktu beberapa
hari dapat menyebabkan penurunan tekanan darah berbahaya, anemia berat, shock, hipotensi
berat, pemberian bersama riociguat (guanylate stimulator). Apabila nyeri kepala karena penggunaan obat,
gunakan aspirin atau pracetamol. Pada penggunaan lama, berikan waktu interval 10-12 jam / semalaman
untuk mencegah toleransi.
Efek Samping :sinkop, angina unstable, flushing, mual, methemoglobinemia, nyeri kepala, pusing, lemas,
palpitasi, hipotensi, takiaritmia.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Digoxin [tablet 0.25mg] Kategori Kehamilan : C
Fungsi :Digitalis. Meningkatkan kontraktilitas otot miokardium Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
pada pasien gagal jantung. Menurunkan konduksi AV node pada gunakan secara hati-hati
pasien supraventricular aritmia sehingga berfek inotropic positif.
Dosis :Dewasa : gagal jantung : 0.125-0.25mg PO/IV q24h [dosis tinggi 0.375-0.5mg q24h jarang perlu]
Atrial Fibrilasi : awal : PO : 10-15mcg/kg berikan 50% dosis, lalu ¼ dosis q6-8h 2x
IV : 8-12mcg/kg berikan 50% dosis, lalu ¼ dosis q6-8h 2x
Maintenance : PO : 3.4-5.1 mcg/kg q24h atau 0.125-0.5 mg q24h
IV : 0.1-0.4mg q24h [IM tidak direkomendasikan]
Peringatan :Kontraindikasi pada ventricular fibrilasi. Tidak direkomendasi untuk pasien miokard
infark akut. Hindari penggunaan pada pasien miokarditis. Jendela terapi sempit, dosis terapi 0.5-2ng/mL
sedangkan dosis toksik >2.5ng/mL. Pada penggunaan hindari keadaan hiperkalsemia dan
hipomagnesemia karena dapat menyebabkan aritmia yang dapat berakibat fatal.
Efek Samping :pusing, diare, nyeri kepala, mual/muntah, rash, anorexia, disritmia jantung, aritmia
pada anak-anak pertimbangkan toksisitas, kelainan visual, heart block, asystole, takikardia.
Peringatan :Dapat memunculkan kembali ischemic heart disease [misal : angina/MI] setelah
penghentian tiba-tiba. Pada withdrawal didapati hipersensitifitas efek katekolamin. Pada penghentian
dosis setelah pemakaian jangka panjang, turunkan dosis perlahan dalam wakti 1-2 minggu.
Kontraindikasi asma, COPD, sinus bradikardia berat, heart block 2/3, syok kardiogenik, CHF
uncompensated, sick sinus syndrome tanpa peacemaker, infantile hemangioma, bayi premature, bayi berat
< 2kg, HR<80x/min, tekanan darah <50/30mmHg, pheochromocytoma.
Efek Samping :bradikardia, hipotensi, artropati, Raynaud phenomenon, depresi, kelelahan, insomnia,
parestesia, hiper/hipoglikemia, mual/muntah, hyperlipidemia, hyperkalemia, dyspnea, wheezing, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Obat Saluran Napas
Peringatan : Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak dibawah usia 2 tahun.
Efek Samping : mual/muntah, diare, nyeri perut, SSJ, alergi.
Nama : Glyceril Guaicolate / Guaifenesin [GG][tablet] Kategori Kehamilan :C, gunakan hati-
hati pada trimester pertama kehamilan
Fungsi : Ekspektoran. Meningkatkan volume dan menurunkan
viskositas sekresi di trakea danbronkus. Laktasi : tidak ada data, namun tidak
ada masalah pernah dilapokan
Dosis :Dewasa : 200-400mg PO q4h (dosis max 2400mg/hari)
Peringatan :Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak dibawah usia 2 tahun.
Efek Samping :nyeri kepala, pusing, utikaria, rash, mual/muntah
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Bromhexin [Hustab] [tablet 8mg] Kategori Kehamilan : A
Fungsi : Ekspektoran. Meningkatkan sekresi mucus sehingga Laktasi :Tidak ada data, gunakan
menurunkan viskositas dahak dan meningkatkan kerja cilia secara hati-hati
dalam saluran napas.
Dosis :Dewasa : 8-16mg PO q8h
Peringatan : Karena dapat mengganggu produksi mucus yang melapisi lambung, sebaiknya tidak
digunakan untuk pasien ulkus gaster / duodenum.
Efek Samping : mual/muntah, nyeri perut, nyeri kepala, pusing, peningkatan transient aminotransferase.
Fungsi : Antihistamin & antikolinergik. Blok histamine H1 Laktasi :tidak ada data, gunakan
receptor. Histamine yang bekerja pada H1 dapat menimbulkan secara hati-hati
pruritus, vasodilatasi, hipotensi, flushing, nyeri kepala,
takikardia dan bronkokonstriksi.
Dosis :Dewasa : 2.5mg PO q4-6h [dosis max 10mg/hari]
Peringatan :-
Efek Samping :mengantuk, pusing, nyeri kepala, mual/muntah, kosntipasi, nyeri perut, mulut kering, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Salbutamol [tablet] Kategori Kehamilan : A
Fungsi : selektif beta-2 adrenergik agonist. Merelaksasi otot Laktasi : tidak ada data, gunakan
polos bronkus, uterus dan vascular ke otot skeletal. secara hati-hati
Dosis :Dewasa : 2-8mg PO q6-8h
Peringatan : kontraindikasi pada penggunaan terhadap threatened abortion trimester 1 dan 2, salbutamol
dan beta blocker pada umumnya tidak digunakan secara bersamaan.
Efek Samping : palpitasi, nyeri kepala, hypokalemia, dll.
Anti-Diabetic
Fungsi : Antidiabetik. Menurunkan produksi glukosa hepar, Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
menurunkan absorbs glukosa di GI dan meningkatkan tidak direkomendasikan
sensitifitas insulin di target cell.
Dosis :Dewasa : DM type 2 : awal 500mg PO q12h atau 850mg PO q24h; naikkan q2 minggu
maintenance 1500-2550mg/hari PO dibagi q8-12h [dosis max 2550mg/hari]
Anak : DM type 2 : 10-16 tahun : awal 500mg PO q12h [dosis max 2000mg/hari];
maintenance naikkan 500mg q1 minggu hingga dosis optimal tercapai
> 17 tahun : sama dengan dosis dewasa
Peringatan :Lactic acidosis adalah efek samping yang jarang namun berpotensi fatal dan ditandai
dengan meningkatnya laktat darah (>5mmol/L), penurunan pH darah, kelainan elektrolit dengan
peningkatan anion gap level darah dan peningkatan ratio laktat/piruvat. Pasien yang berisiko
lebihtinggi mengalami lactic acidosis adalah CHF, pasien dengan CrCl rendah, penyakit hepar,
meminumalcohol berlebihan. Metformin sebaiknya diberhentikan sementara apabila pasien akan
menjalani pemeriksaan IV radiokontras atau pembedahan. Kontraindikasi pada CHF, metabolic
acidosis, penyakit ginjal (serum kreatinin >1.5mg/dL pria atau >1.4mg/dL wanita), kelainan klirens
kreatinin pemeriksaan radiokontras hingga 48 jam post-pemberian kontras, dan menyusui.Hindari
penggunaan apabila terdapat kelainan fungsi hepar. Dapat mencetuskan ovulasi pada pasien anovulasi dan
premenopause PCOS. Stop sementara pada pasien dehidrasi dan pre-renal azotemia.
Efek Samping :lemas, diare, myalgia, ISPA, hipoglicemia, gejala GI, lactic acidosis, penurunan serum
vitamin B12, mual/muntah, menggigil, pusing, nyeri perut, dyspepsia, konstipasi,dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Glibenclamide [tablet 5mg] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antidiabetik.Golongan Sulfonylurea. Efek utama Laktasi : tidak ada data, hindari
dengan meningkatkan sekresi insulin di beta cell pancreas. Dapat penggunaan
juga menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan
sensitifitas receptor insulin.
Dosis :Dewasa : DM tipe 2 : awal 2.5-5mg PO q24h; berikan dosis q12 apabila dosis > 10mg/hari;
maintenance 1.25-20mg PO q24h / q12h [dosis max 20mg/hari]
Fungsi : Antidiabetik. Golongan Sulfonylurea. Efek utama Laktasi : tidak ada data, hindari
dengan meningkatkan sekresi insulin di beta cell pancreas. Dapat penggunaan
juga menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan
sensitifitas receptor insulin.
Dosis :Dewasa : DM tipe 2 : 40-320mg q24h; single dosis max 160mg [dosis max 320mg/hari]
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Anti-Fungal
Fungsi : Antifungal. Fungistatik. Mengendap di prekursor sel Laktasi : tidak boleh digunakan
keratin dan terikat kuat dengan lapisan keratin yang baru.
Menghambat mitosis cell dan sintesis asam nukleat jamur.
Dosis :Dewasa : Tinea : corporis/ cruris (2-4 minggu)/ capitis (4-6 /8-12 minggu) : 375mg PO q24h
pedis (4-8minggu)/ unguium (4-6 bulan) : 250mg PO q8h
Nama : Nystatin [tablet 500.000 IU, tetes mulut, salep] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antifungal. Mengikat sterol pada membrane sel jamur, Laktasi : tidak ada data, gunakan
mengubah permeabilitas membrane dan menyebabkan isi sel secara hati-hati
merembes keluar.
Dosis :Dewasa : Candidiasis oropharyngeal : 400.000-600.000 unit PO q6h,
kumur selama beberapa menit lalu dapat ditelan
Intestinal candidiasis : 500.000-1.000.000 unit q8h
Peringatan :Tidak digunakan untuk micosis sistemik karena obat tidak dapat diserap saluran
pencernaan.
Efek Samping :diare, mual/muntah, nyeri perut, dermatitis kontak, SJS, reaksi alergi.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Miconazole [salep 2%] Kategori Kehamilan : C
Fungsi : Antifungal. Golongan azole antifungal. Menghambat Laktasi : tidak ada data, gunakan
enzim cytochrome p450-alpha-demethylase sehingga secara hati-hati dan hanya bila ada
menghambat sintesis ergosterol dan mengubah permeabilitas indikasi
membrane sel jamur.
Dosis :Dewasa : Tinea cruris/corporis/candidiasis cutaneous : oleskan salep q12h selama 2 minggu
Tinea pedis : oleskan salep q12h selama 4 minggu
Tinea vesicolor : oleskan salep q24h selama 2 minggu
Oropharyngeal candidiasis :
Peringatan :Kontraindikasi pada pemakaian tablet oral yaitu alergi susu. Pemberian miconazole bentuk
apapun dengan warfarin dapat meningkatkan efek antioagulan, cek berkala tanda perdarahan, PT dan
INR.
Efek Samping :iritasi, panas, dermatitis kontak alergi, mual/mutah, nyeri kepala, nyeri perut, disgeusia.
Anti-Helmintic [cacing]
Peringatan :Hindari penggunaan pada ibu hamil kecuali tidak ada pilihan lain. Dapat menyebabkan
kenaikan sementara level LFT, stop terapi apabila LFT meningkat >2x batas atas normal, boleh
diteruskan apabila setelah dihentikan LFT kembali normal.
Efek Samping :nyeri kepala, nyeri perut, peningkatan LFT, mual/muntah, pusing, alopecia transien,
demam, rash, uticaria, agranulositosis, aplastic anemia, supresi sumsum tulang, hepatitis, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Pyrantel Pamoate [tablet 125mg] Kategori Kehamilan :C
Peringatan : Kontraindikasi obstuksi usus dan penyakit hepar. Dosis maximum 1g/dosis.
Efek Samping : pusing, mengantuk, insomnia, nyeri kepala, rash, mual/muntah, anorexia, nyeri perut,
diare, tenesmus, peningkatan LFT, kelemahan.
Anti-Viral
Fungsi :Antiviral. Mengganggu DNA polymerase sehingga Laktasi : obat diekskresi di air susu
menghambat replikasi DNA. ibu, gunakan secara hati-hati
Dosis :Dewasa : Varicella : > 40kg & immunocompetent : 800mg PO q6h selama 5 hari
Herpes zoster : 800mg PO q4h sewaktu bangun (5x sehari) selama 7-10 hari
Immunocompromised : 10mg/kg IV q8h selama 7 hari
Genital herpes : pertama terkena : 200mg PO q4h (5x sehari) selama 10 hari atau
400mg PO q8h selama 7-10 hari
Eksaserbasi akut : 200mg PO q4h (5x sehari) selama 5 hari
Supresi kronik : 400mg PO q12h max. 12 bulan / 200mg 3-5x sehari
Anak : Varicella : >2 tahun &<40kg : 20mg/kg/dosis PO q6h selama 5 hari [max 800mg/dosis]
> 40kg : sama dengan dosis dewasa
Herpes simplex neonatus : 30mg/kg/hari IV dibagi q8h selama 14-21 hari
Peringatan :Hindari pemberian secara cepat karena berisiko kerusakan ginjal.Efek samping ginjal
umumnya karena kristalisasi obat di ginjal. Gagal ginjal yang dapat berakibat kematian pernah
dilaporkan. Pertahankan hidrasi yang adekuat selama terapi. Hati-hati pada penggunaan bersamaan
dengan obat nefrotoxic lain.
Efek Samping :lemas, mual/muntah, diare, nyeri kepala, hematuria, inflamasi pada tempat injeksi, nyeri
perut, alopecia, anemia, anorexia, angioedema, ataxia, pusing, dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Menurunkan Asam Urat
Fungsi : Menurunkan asam urat. Menghambat [inhibitor] enzim Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
xanthine oxidase. gunakan secara hati-hati
Dosis :Dewasa : Gout : ringan : awal 100mg PO q24h, naikkan setiap minggu hingga 200-300mg/hari
sedang-berat : awal 100mg PO q24h, naikkan setiap minggu hingga 400-600mg/hari
Peringatan :Dapat berakibat hepatotoxic, mielosupresi. Resiko hipersensitifitas meningkat pada pasien
yang mendapat ACE-inhibitor / thiazide. Pertahankan hidrasi kuat hingga urine output minimal 2L/hari
padaorang dewasa.
Efek Samping :rash, mual/muntah, gagal ginjal, amblyopia, arthralgia, bronkospasm, katarak, penurunan
libido, pusing, ekimosis, epistaxis, hematuria, kelainan kardiovaskular, hipotonia, iritis, kelainan ginjal,
dll.
Anti-Scabies
Fungsi : Anti-scabies. Neurotoxin pada scabies, depolarisasi Laktasi : tidak ada data, stop
membrane sel saraf parasite sehingga menyebabkan paralisis pemberian obat sementara apabila
otot pernapasan. menyusui
Dosis :Dewasa & anak > 2 bulan : gunakan cream dari kepala hingga ujung tangan & kaki, biarkan
selama 8-14 jam [dapat diulang 7 hari setelah pemakaian bila masi ada]
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Obat Thyroid
Fungsi : Derivat thyouracil. Untuk anti-hyperthyroid. Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
Menghambat sintesis hormone thyroid dengan memblok oxidase gunakan secara hati-hati
iodine di kelenjar thyroid (blok sintesis T3 dan T4).
Dosis :Dewasa : hyperthyroidism : awal 300-400mg/hari PO dibagi q8h (dapat hingga 600-900mg/hari);
maintenance 100-150mg/hari PO dibagi q8h
Grave’s disease : awal 50-150mg PO q8h;
maintenance 50mg PO q8-12h dapat hingga 12-18 bulan lalu tapering
dan boleh dihentikan apabila euthyroidism (TSH) kembali normal.
Anti-Histamine
Fungsi : Anti-histamine generasi pertama.H1 receptor antagonis. Laktasi : tidak ada data, tidak
direkomendasikan
Dosis :Dewasa : rhinitis alergi : 4mg PO q4-6h [dosis max 24mg/hari]
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Cetirizine [tablet, sirup] Kategori Kehamilan : B
Fungsi : Anti-histamine generasi pertama. H1 receptor antagonis Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
kompeititif. tidak direkomendasikan
Dosis :Dewasa : 5-10mg PO q24h [dosis max 10mg/hari PO]
Peringatan :-
Efek Samping :mengantuk, nyeri kepala, lemas, mulut kering, pusing, diare, mual/muntah, epistaxisnyeri
perut, angioedema, halusinasi, hipotensi, dll.
Fungsi : Anti-histamine generasi kedua. Selektif H1 receptor Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
antagonis. gunakan secara hati-hati
Dosis :Dewasa : 10mg PO q24h atau 5mg PO q12h [dosis max 10mg/hari]
Peringatan :-
Efek Samping :nyeri kepala, somnolence, mengantuk, lemas, hyperkinesia, mulut kering, konjungtivitis,
nyeri perut, infeksi sal napas atas, arthralgia, dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Obat Kolesterol
Anti-Psychotic
Fungsi :Antipsikotik & sedative. Golongan benzodiazepine. Laktasi : diekskresi di air susu ibu,
Mengatur efek post-sinaptik transmisi GABA-A yang tidak direkomendasikan
menghasilkan peningkatan inhibisi presinaptik.
Dosis : Dewasa : Cemas : 2-10mg PO q6-12h [dosis max 30mg q8h]
Sedasi : 5-10mg PO q6-12h
Kejang : 2-10mg PO q6-12h atau 0.2mg/kg Per Rectal lalu q4-12h PRN
Anak : Status epileptikus : 2-6 tahun : 0.5mg/kg q4-12h PRN [< 6 tahun dosis toxic : > 0.5mg/kg]
6-12 tahun : 0.3mg/kg Per Rectal q4-12h PRN
> 12 tahun : 0.2mg/kg Per Rectal q4-12h PRNatau
6 bulan-5 tahun : awal 0.2-0.5 IV diulang 2-5 menit [dosis max 5mg]
hingga tidak kejang; lalu dapat diulang lagi q2-4h PRN
> 5 tahun : 1mg IV pelan diulang 2-5 menit [dosis max 10mg] hingga
tidak kejang, lalu dapat diulang lagi q2-4h PRN
Peringatan :Kontraindikasi pada intoxikasi alcohol akut, miastenia gravis (hanya keadaan tertentu
boleh digunakan), glaucoma terbuka dan tertutup kecuali pasien mendapat terapi yang benar,
depresi pernapasan, sleep apnea, anak < 6 bulan. Berhenti dengan tiba-tiba dapat mencetuskan
kembali timbulnya kejang. Turunkan dosis opiat 1/3 apabila ditambahkan obat diazepam.
Efek Samping :ataxia, euphoria, somnolence, mengantuk, rash, diare, inkoordinasi, hipotensi,
lemas,depresi pernapasan, inkontinensia, nyeri kepala, retensi urine, pandangan kabur, neutropenia, dll.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Haloperidol [tablet 5mg, injeksi] Kategori Kehamilan : C, hindari
penggunaan terutama pada trimester 3
Fungsi : Antipsikotik. Antagonis dopamine D1 dan D2 reseptor Laktasi : Diekskresi di air susu ibu,
di otak, menghambat RES dan menghambat pengeluaran tidak direkomendasikan
hormone hipotalamus dan hipofisis.
Dosis :Dewasa : Psikosis : Per Oral (PO) : gejala sedang : 0.5-2mg q8-12h
gejala berat : 3-5mg q8-12h (dosis max 30mg/hari)
I.M. (laktat) : 2-5mg q4-8h PRN; keadaan akut q1h (dosis max 20mg/hari)
Peringatan :Tidak direkomendasikan terapi antipsikotik untuk pasien dengan psikosis yang berhubungan
dengan dementia karena meningkatkan resiko kematian. Kontraindikasi koma, hipotensi berat, depresi
CNS berat, kerusakan otak subkortikal, penyakit kejang yang tidak terkontrol, pemberian bersama
dosis tinggi obat yang dapat mendepresi CNS, penyakit jantung berat, menyusui. Dapat timbul
gejala ekstrapiramidal, hiperprolaktenemia dan orthostatic hipotensi.
Efek Samping :Gejala ekstrapiramidal, sedasi, berat naik, disfungsi ereksi, konstipasi, gatal, nyeri
kepala, takikardia, oligomenorrhea/amenorrhea, dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Trihexyphenidyl [THP] [tablet 2mg] Kategori Kehamilan : C
Fungsi :Menghambat system saraf parasimpatetik dan Laktasi : tidak ada data, dapat
merelaksasi otot polos. Dapat digunakan untuk efek samping mengganggu laktasi
ekstrapiramidal terapi antikonvulsan.
Dosis :Dewasa : gejala extrapyramidal : 5-15mg/hari PO dibagi q6-8h
parkinsonism : 5-15mg/hari PO dibagi q6-8h
Peringatan :Kontraindikasi glaucoma sudut tertutup, penyakit jantung pembuluh darah. Hati-hati
pada penggunaan dengan obstruksi saluran pencernaan, retensi urin, myasthenia gravis, hipotensi, BPH
dan kelainan fungsi hepar/ginjal.
Efek Samping :rash, efek samping antikolinergik, parotitis suppurative, halusinasi, ileus paralitik,dll.
Obat Lain
Fungsi :GABA analog, tidak diketahui secara pasti. Disarankan Laktasi : kontraindikasi
untuk digunakan pada keadaan myoclonus yang berkaitan
dengan umur (seperti dementia / alzeheimer), juga stroke
Dosis :Dewasa : 1.6-9.6g/hari PO
Peringatan :kontraindikasi kelainan fungsi hepar, penurunan berat fungsi ginjal, kehamilan, ibu
menyusui, kelainan penggumpalan darah. Hindari penghentian obat secara tiba-tiba, tapering dosis
apabila akan berhenti.
Efek Samping :diare, berat naik, somnolence, insomnia, gelisah, depresi, hyperkinesia, rash,dll
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Calcium Lactate [tablet 500mg] Kategori Kehamilan :C
Fungsi : Supplemen. Dapat digunakan untuk keadaan rendah Laktasi :tidak ada data, boleh
kalsium. Juga dapat digunakan untuk osteoporosis. digunakan
Peringatan : -
Efek Samping : konstipasi, nyeri perut, kembung, dll
Fungsi : Antikolinergik / antimuskarinik. Menghambat efek Laktasi : sedikit diekskresi pada air
acethylcoline di otot polos, CNS dan kelenjar. Meningkatkan susu ibu, gunakan secara hati-hati
cardiac output dan mengeringkan ekskresi kelenjar.
Dosis :Dewasa : kondisi spastik sal pencernaan atau sialorrhea (drolling) : 0.4mg PO q4-6h PRN
Anak : kondisi spastik sal pencernaan atau sialorrhea : 3-7kg : 0.1mg PO q4-6h PRN
8-11kg : 0.15mg PO q4-6h PRN
11-18kg : 0.2mg PO q4-6h PRN
18-29kg : 0.3mg PO q4-6h PRN
> 30kg : 0.4mg PO q4-6h PRN
Peringatan :kontraindikasi pada glaucoma sudut terututp, sinekia antara iris dan lensa mata,
miastenia gravis, urophaty obstruktif, ileus paralitik, ulcerative colitis berat, toxic megacolon,
thyrotoxicosis.
Efek Samping :Ataxia, delirium, pusing, mengantuk, nyeri kepala, insomnia, halusinasi, gelisah, aritmia,
flushing, hipotensi, takikardia, dyspnea, konstipasi, laryngospasm, mual, muntah, ileus paralitik,
xerostomia, mulut kering, demam, anhidrosis, gatal, anafilaksis, peningkatan tekanan intraokular
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
Nama : Kategori Kehamilan :
Fungsi : Laktasi :
Dosis :
Peringatan :
Efek Samping :
Fungsi : Laktasi :
Dosis :
Peringatan :
Efek Samping :
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
KATEGORI OBAT UNTUK KEHAMILAN
Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak
menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat dalam kategori
ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan janin.
Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang
percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil
yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan
trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.
Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang
percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum
ada study terkontrol.Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar
ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.
Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin. Pada
keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding
resikonya. Penggunaan obat golongan ini terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam
jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.
Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan maupun
pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini tidak boleh
dipergunakan (kontra indikasi) untuk wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut
1. Semua obat dapat menyebabkan alergi dan berpotensi menyebabkan Sindroma Steven
Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
2. Kontraindikasi umum untuk semua obat adalah alergi obat tersebut