Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS

“ Depresi Post Partum, Pemeriksaan. Pemeriksaan dan Diagnosis ”

DosenPembimbing :AtunRaudatul.m S.Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

1. Nur Baety Rumandani (170103065)


2. Nur BAety Sadiyah (170103066)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum sebagian besar wanita mengalami gangguan emosional setelahmelahirkan.


Bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi, mudah marah danterutama mudah
frustasi serta emosional. Gangguan mood selama periode postpartummerupakan salah satu
gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik primiparamaupun multipara.Sebagian
perempuan menganggap bahwa masa masa setelah melahirkan adalahmasa masa sulit yang
akan menyebabkan mereka mengalami tekanan secaraemosional.Gangguan gangguan
psikologis yang muncul akan mengurangi kebahagiaan yangdirasakan, dan sedikit banyak
mempengaruhi hubungan anak dan ibu dikemudian hari.Hal ini bisa muncul dalam durasi
yang sangat singkat atau berupa serangan yang sangat berat selama berbulan bulan atau
bertahuntahun lamanya.

Ada 3 tipe gangguan mood pascasalin, diantaranya adalah maternity blues, postpartum
depression dan postpartum psychosis. Depresi
postpartum pertama kali ditemukan oleh Pitt pada tahun 1988. Depresi postpartum adalah de
presi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkankelelahan, mudah marah,
gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido (kehilanganselera untuk berhubungan intim
dengan suami). Tingkat keparahan depresi postpartum bervariasi. Keadaan ekstrem yang
paling ringan yaitu saat ibu mengalami “kesedihansementara” yang berlangsung sangat cepat
pada masa awal postpartum, ini disebut dengan the blues atau maternity blues. Gangguan
postpartum yang paling berat disebut psikosis postpartum atau melankolia.
Diantara 2 keadaan ekstrem tersebut terdapatkedan yang relatif mempunyai tingkat
keparahan sedang yang disebut neurosa depresiatau depresi postpartum.

Pengertian Postpartum

Menurut Ahli, Depresi Postpartum merupakan salah satu depresi yang memiliki singkatan PPD.
Dimana depresi ini bersifat sementara dan terkait atau mengaitkan dengan persalinan serta
kehamilan. Hal ini cukup mengagetkan karena adanya perubahan perilaku, sikap, pikiran bahkan
fisik untuk memiliki anak dan melakukan kehamilan serta persalinan.

Ada dua kondisi yang terjadi di Depresi postpartum yang pertama adalah onset awal, dimana
onset awal ini terjadi karena mempengaruhi sebanyak 80% wanita setelah mereka melahirkan,
pada depresi postpartum sendiri sering disebut babyblues. Sayangnya depresi postpartum ini
cukup membuat ayah atau suami kewalahan, dimana mereka harus membangkitkan kembali
keyakinan sang istri akan yang namanya persalinan atau kehamilan yang indah.
Penyebab

Penyabab yang sering terjadi ada beberapa poin, diantaranya adalah :

1. Faktor Usia

Ibu yang memiliki usia terlalu muda lebih rentan dan mungkin mengalami depresi postpartum.
Karena ketidaksiapan mental menghadapi hal-hal yang dianggap mengerikan dan menakutkan
maka sering terjadi depresi ketika kehamilan dan kelahiran. Ataupun mereka yang berusia terlalu
tua untuk melakukan kehamilan dan kelahiran.

2. Karakter Ibu

Karakter dari sang ibu sendiri merupakan hal yang paling sering terjadi. Karakter
mengembalikan kejadian depresi pada masing-masing ibunya. Selain karena karakter ibunya
yang memang tidak siap dalam menerima hal-hal yang berat seperti kehamilan dan kelahiran
yang menakutkan.

3. Faktor Biologi

Pertama biologi yang terjadi biasanya adalah kadar estrogen dan progesteron yang sangat tinggi
dan menyebabkan hormon sang ibu sangatlah tinggi. Selain itu faktor biologi menyebabkan
karakter sang ibu dan juga perasaan sang ibu. Depresi ini sangat mungkin terjadi mengingat naik
turunnya hormon memang dialami oleh semua ibu yang sedang hamil.

4. Faktor Pengalaman

Pengalaman mungkin bisa menjadi acuan selanjutnya yang paling sering terjadi. Faktor
pengalaman merupakan hal yang bisa atau mungkin dialami untuk para ibu muda yang pertama
kali mengalami kelahiran dan kehamilan. Tak jarang juga pengalaman ini menjadi takaran
seseorang siap dan tidak siapnya mengalami fase kehamilan dan melahirkan. Terutama jika
terjadi sesuatu yang mungkin bermasalah.

5. Faktor persalinan

Jika terjadi depresi pada ibu maka biasanya bisa terjadi pada faktor persalinan, dimana persalinan
yang menakutkan dan juga membuat sang ibu trauma memunculkan depresi postpartum yang
tiba-tiba saja timbul. Apalagi jika kelahiran memang timbul masalah dan menyebabkan sang ibu
mensugestikan bahwa persalinan adalah hal yang menakutkan dan membahayakn nyawa mereka
sebagai ibu.

6. Faktor Pekerjaan
Faktor pekerjaan merupakan penyebab terakhir yang biasanya terjadi karena depresi postpartum.
Karir yang sedang meroket dan takutnya akan pekerjaan yang hilang atau tidak segemilang saat
sebelum melahirkan dan juga sebelum hamil menyebabkan sang ibu mengalami PPD.

Gejala yang Terjadi.

 Sang ibu tidak akan merasa tidur jika bayi tersebut tidur
 tidak nafsu makan dan tidak memikirkan kebutuhan nutrisi sang bayi
 Ibu merasa bersalah dan hal yang terjadi biasanya terjadi diluar kuasanya namun mereka merasa
bersalah dan menanggungnya sendiri
 Biasanya mereka tidak memiliki keindahan dalam memiliki bayi dan memiliki tekanan akan
kesalahan hal yang kecil.
 Sang ibu tidak bisa berkonsentrasi dengan baik
 ibu merasa bahwa a tidak normal dan melakukan hal yang berbahaya
 ibu tidak mampu memutuskan hal kecil bahkan seperti kapan anaknya akan dimandikan dan
bagaimana menjemur anaknya di bawah sinar matahari di pagi hari.

Anda mungkin juga menyukai