Disusun oleh :
Kami juga menyadari bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan dating.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................6
BAB. IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................24
4.2 Saran.......................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
sangat dianjurkan dan memang banyak manfaat yang dirasakan, kuantitas sedikit tapi
lebih bermutu itu lebih baik dari pada kuantitas banyak tapi mutunya kurang.
Penggunaan KB dapat memplaning masa depan anak dan juga tentang gizi anak
tentunya lebih terjamin karena sudah ada perencanaannya.
Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu
masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia
pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman,
murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan
sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun
jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga
berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr.
Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari
Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasiwanita.
Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14
hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem
kalender
5
3. Mahasiswa dapat menyebutkan keterbatasan apa saja dalam menggunakan
metode KB Alamiah.
4. Mahasiswa dapat mengetahui keefektifan dalam menggunakan KB metode
kalender.
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat menggunakan metode KB Alamiah.
6. Mahasiswa dapat mengetahui efek samping dalam menggunakan metode KB
Alamiah.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
6
menerima gerakan keluarga berencana sebagai salah satu bentuk pembangunan
keluarga yang lebih dapat dikendalikan untuk mencapai kesejahteraan (Manuaba,
1999).
BAB. III
PEMBAHASAN
I. Definisi Kontrasepsi
7
Kontrasepsi asal kata dari ‘kontra’ yang berarti mencegah/ menghalangi
dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan/pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Jadi kontrasepsi diartikan sebagai cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. KB merupakan salah
satu sarana bagi setiap keluarga baru untuk merencanakan pembentukan keluarga
ideal, keluarga kecil bahagia dan sejahtera lahir batin. Keluarga Berencana adalah
salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat
perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.
Secara umum kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam metode
yaitu, metode sederhana KB Alamiah (KBA), metode KB menggunakan alat,
metode modern hormonal dan non hormonal, dan metode prosedur operasi.
Menurut Kamus BKKBN (2011) Kontrasepsi adalah Obat atau alat untuk
mencegah terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi ada dua macam,
yaitu kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan
kontrasepsi non-hormonal (IUD, Kondom).
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal
itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Dapat dipercaya; 2. Tidak
menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan; 3. Daya kerjanya dapat diatur
menurut kebutuhan; 4. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus;
5. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus; 6. Mudah pelaksanaanya; 7. Murah
harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; 8. Dapat
diterima penggunaanya oleh pasangan yang bersangkutan.
8
fase siklus menstruasi dan motivasi serta disiplin mereka untuk mempraktikan
puasa seks jika diperlukan.
Teknik- Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi fase subur dalam
siklus menstruasi, kemudian puasa seks, adalah:
1. Metode Kalender
2. Metode Suhu Basal
3. Metode Lendir Serviks
4. Metode Sim to Thermal
5. Metode Coitus Interuptus
Indikasi
1. Indikasi Umum
Metode Keluarga Berencana Alamiah menyediakan alternatif untuk
pasangan yang tidak ingin atau tidak cocok menggunakan metode lain merasa
lebih efektif karena:
a. Takut efek samping
b. Hambatan religious atau budaya
c. Akses yang sulit pada metode lain
2. Indikasi Khusus
Keluarga Berencana Alamiah merupakan metode yang sesuai untuk:
a. Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan
b. Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur
c. Pasangan yang tidak dapat menggunakan metode lain
d. Tidak keberatan jika terjadi kehamilan
Efektifitas
Metode Keluarga Berencana Alamiah akan lebih efektif bila dilakukan
dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode KBA ini, pasangan
suami istri harus mengetahui masa subur. Sebenarnya, masa subur setiap
wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal
enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode KBA ini akan lebih efektif
bila semua dari macam-macam metode KB Alamiah digunakan.
Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sydney, metode
akan lebih efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan.
9
III. Macam-Macam Metode KB Sederhana Alamiah (Tanpa Alat)
A. METODE KALENDER
1. Mekanisme kerja
Catat lama siklus haid selama tiga bulan terakhir, tentukan lama siklus haid
terpendek dan terpanjang. Kemudian siklus haid terpendek dikurangi 18 hari
dan siklus haid terpanjangdikurangi 11 hari. Dua angka yang diperoleh
merupakan rentang masa subur. Dalam jangka waktu masa subur, pasangan
suami istri harus pantang melakukan hubungan seksual. Sedangkan diluar
jangka waktu itu merupakan masa aman.
Contoh :
10
Prinsipnya adalah tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur. Patokan
masa subur yaitu :
Jadi, koitis dihindari selama 72 jam, yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam
setelah ovulasi. Menentukan masa aman dalam pantang berkala ada enam
langkah yaitu :
11
6. Tentukan masa aman, mulai dari hasi langkah 3 dikurangi 1 sampai hasil
langkah 4 ditambah 1.
Contoh :
1. Siklus terpendek = 29
2. Siklus terpanjang = 36
3. 29 - 18 = 11
4. 36 - 11 = 25
5. Masa ovulasi mulai hari ke-11 sampai hari ke-25 siklus haid, yaitu 19
Maret sampai 2 April 2011.
6. Masa aman mulai hari ke-1 sampai ke-9 siklus haid dan hari ke-26 sampai
ke-9 setelahnya, yaitu mulai 9 - 17 Maret dan 3 - 16 April 2011.
12
Menjelang ovulasi suhu basal akan turun dan kurang lebih 24 jam
setelah ovulasi suhu basal akan naik lagi sampai lebih tinggi daripada suhu
sebelumnya ovulasi. Biasanya digunakan untuk menentukan waktu ovulasi
dengan dicatat secara teliti setiap hari. Suhu basal diukur waktu pagi hari
segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas.
suhu tetap tinggi tiga hari (pada waktu pagi) berturut-turut. Panjang siklus
haid yang teratur adalah 28 - 30 hari. Ovulasi dapat diperkirakan dengan
mengenal tanda-tanda premenstruasi.
Prinsip yang digunakan dalam metode suhu basal tubuh adalah menentukan
masa subur, yaitu 4 hari sebelum ovulasi karena sperm dapat hidup sampai 4
atau 5 hari. Metode ini berdasarkan kenaikan suhu tubuh setelah ovulasi sampai
hari sebelum menstrusasi berikutnya. Untuk mengetahui suhu tubuh benar-
13
benar naik maka harus dengan thermometer yang sama dan pada tempat yang
sama (dimulut, anus, vagina) setiap pagi setelah bangun tidur sebelum
melakukan aktivitas, serta melakukan pencatatan.
Kenaikan suhu basal merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang
mengalami ovulasi (masa subur), sehingga dapat digunakan sebagai penentu
kapan melakukan hubungan seksual agar tidak terjadi pembuahan.
Fase subur dan fase tidak subur dapat dinilai dengan ukuran dan dapat
digunakan untuk merencanakan dan menghindari kehamilan. Siklus menstruasi
dibagi dalam 2 fase yaitu sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi.
14
Peningkatan cairan samapai dengan 10 kali peningkatan volume lendir.
Lendir yang subur terdiri dari 96% air yangtransparan, berkilat, licin,
elastisyang disebut efek spinnbarkeit.
c. Ketika estrogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar
hipotalamus akan menghasilkan LH yang meningkat cepat dan kemudian
akan terjadi ovulasi ( pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan
ovum).
15
Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah terbentukanya progesterone
yang bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerimasel telur yang
telah dibuahi.
Perlu diketahui bahwa disaat ovulasi, suhu basal badan meningkat 0,2- 0,5
derajat celcius karena dipengaruhi oleh hormone progesterone. Pengukuran
yang dilakukan teratur beberapa bulan berguna sebagai referensi untuk
mempelajari lebih jauh tentang ovulasi wanita, sehingga hubungan intim dapat
dilakukan pada saat tertentu.
2. Sebelum tidur malam, atur termometer menjadi suhu normal (36 derajat
celcius), dengan cara dikibas-kibas.
3. Ketika bangun pagi sebelum melakukan aktifitas letakan thermometer di
mulut selama 5 menit.
4. Catatlah hasil pengukuran pada grafik.
5. Berikan tanda khusus pada keadaan tertentu misalnya pada saat terjadi
sdemam atau stress karena dapat mempengaruhi keadaan suhu badan.
6. Lakukan secara rutin selama 3 bulan berturut-turut
16
7. Tandai juga saat melakukan hubungan seksual (intim).
Dengan syarat suhu tubuh tidak boleh dalam kondisi demam, jangan tidur
dibawah lampu yang panas, jangan tidur menggunakan AC dalam suhu yang
sangat tinggi, dan tidur minimal 5-6 jam.
17
terlihat jumlah ekstrogen dan progesteron menurun, hasilnya ketiadaan sensasi
atau lendir pada vulva.
Pada saat seorang wanita merasakan sensasi pada vulva dan keberadaan lendir
sepanjang hari ketika melakukan aktivitas hariannya, catat hasil pengamatannya
sebelum hari berakhir. Selama pencatatan siklus pertama tidak boleh melakukan
hubungan seksual agar familiar terhadap sensasi dan adanya lendir. Dan tidak
boleh melakukan penyemprotan membersihkan vagina karena dapat
menghilangkan cairan vagina. Perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi
yaitu :
1. Beberapa hari setelah menstruasi memiliki pola kering pada vulva yang tidak
berubah. Dapat memperlihatkan adanya rabas tetapi biasanya karakteristiknya
sama dari hari ke hari. Dikenal dengan pola infertil dasar. Jumlah hari
beragam, lebih lama pada siklus memanjang dan lebih cepat pada siklus
pendek. Fase ini dianggap masa tidak subur (infertil).
3. Hari tidak subur pascaovulasi dari hari keempat setelah masa puncak berlanjut
sampai menstruasi. Menstruasi terjadi 11 - 16 hari setelah puncak.
18
Pasangan yang ingin menghindari kehamilan harus mengikuti beberapa aturan
sebagai berikut.
19
E. METODE SIMTOM TO TERMAL
Anda harus mendapat instruksi untuk metode lender serviks dan suhu basal. Masa
subur dapat ditentukan dengan mengamati suhu tubuh dan lender serviks.
1. Setelah darah haid berhenti, hubungan seksual dapat dilakukan pada malam
hari pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak subur. Ini
adalah aturan selang hari kering (aturan awal) atau sama dengan metode
lender serviks.
2. Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lender, ini
adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode lender serviks yaitu
berpantang melakukan hubungan seksual sampai masa subur berakhir.
3. Pantang melakukan hubungan seksual sampai hati puncak atau aturan
perubahan suhu telah terjadi.
4. Apabila aturan ini tidak mengidentifikasikan hari yang sama sebagai hari
akhir masa subur, selalu ikut aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasikan masa subur yang paling Panjang.
20
2. Manfaat
a. Kontrasepsi
Menimbulkan efek jika digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
b. Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pria dalam Keluarga Berencana
Memungkinkan hubungan lebih dekat dengan pengertian yang sangat
dalam antara pasangan.
3. Keterbatasan
a. Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan koiyus
terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4-18 kehamilan per
100 perempuan per tahun).
b. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak
ejakulasi masih melekat pada penis.
c. Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual.
4. Indikasi
a. Pria yang ingin berpartisipasi akyif dalam Keluarga Besar
b. Pasangan yang melakukan kontrasepsi dengan segera
c. Pasangan yang memerlukan metode sementara sambil menunggu metode
yang lain
d. Pasangan yang membutuhkan metode pendukung
e. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
5. Kontraindikasi
a. Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
b. Pria yang sulit melakukan senggama terputus
21
c. Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
d. Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit bekerjasama
e. Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
6. Teknik Melakukan Coitus Interuptus
1) Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling
membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus
mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama
terputus.
2) Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan
kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan
sperma dari ejakulasi sebelumnya.
3) Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari
vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4) Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5) Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya. Senggama dianjurkan
tidak dilakukan pada masa subur.
22
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat
bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Pengguna kontrasepsi merupakan
salah satu variable yang mempengaruhi fertilisasi.
Metode keluarga berencana alamiah (KBA) adalah metode kontrasepsi
berdasarkan pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri masa kesuburan dari
siklus menstruasi perempuan. Maksudnya, cara alternatif yang dapat digunakan oleh
pasangan usia subur selain menggunakan alat atau obat. Namun masih banyak yang
belum mengetahui cara kontrasepsi dengan metode alamiah ini. Kebanyakan
pasangan usia subur lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi dari bidan atau
dokter karena dirasa lebih aman dan tingkat kegagalannya rendah.
II. Saran
Program KB merupakan program kontrasepsi yang bertujuan untuk mengatur
atau mengendalikan populasi penduduk di Indonesia. Metode KB alamiah adalah
salah satu cara kontrasepsi. Untuk merealisasikan cara KBA ini, kita sebagai tenaga
medis harus memberikan dan menyampaikan informasi yang secara lengkap dan jelas
kepada masyarakat tentang bagaimana cara melakukan KBA, manfaat, kerugian dan
lain-lain agar masyarakat tahu dan merealisasikannya dengan benar.
23
DAFTAR PUSTAKA
Intan,Apriliani.https://www.academia.edu/8514721/KB_Alamiah
http://stannystuasela.blogospot.com/2014/05/makalah-kb-alamiah-
sederhana.htmlm=1
24