Osn 2014 PDF
Osn 2014 PDF
Waktu : 5 Jam
g m
M
R
2. (13 Poin) Perhatikan gambar di bawah ini . Sebuah bola billiard berjari-jari R diletakkan
pada posisi (a,b) dari ujung kiri atas meja (lubang A). Panjang dan lebar bagian dalam
meja berturut-turut adalah P dan L. Seorang siswa ingin memasukkan bola tersebut ke
dalam lubang C dengan memukulnya oleh gaya sesaat F pada sudut pada posisi
terhadap sisi AB. Waktu kontak pemukul dengan bola adalah ∆t0 dan asumsikan seluruh
impuls yang diberikan pemukul dikonversi menjadi momentum bola. Siswa tersebut
berencana memantulkan bola tersebut dua kali yaitu dipantulkan oleh sisi AB dan sisi
BD, sampai akhirnya masuk ke lubang. Lubang pada meja dibuat sedemikian sehingga
titik tengah lubang tersebut berada tepat pada ujung-ujung bagian dalam meja. Dan ketika
bola masuk, pusat massa bola dianggap berada pada pusat lubang. Tentukanlah :
a. tan agar bola tepat masuk di lubang C ( nyatakan dalam b, P,L dan a)
b. S1 yaitu jarak yang ditempuh bola sebelum menumbuk dinding AB.
c. S2 yaitu jarak yang ditempuh bola setelah menumbuk menumbuk dinding AB dan
sebelum menumbuk dinding BD.
d. S3 yaitu jarak yang ditempuh bola setelah menumbuk dinding BD dan sebelum
memasuki lubang.
e. Jika tumbukan antara bola dan dinding adalah lenting sebagian dengan koefisien
restitusi e, tentukan kecepatan bola sesaat sebelum masuk ke dalam lubang ( nyatakan
dalam F, ∆t0, e, m, k. R, S1, S2 dan S3 ).
( Asumsikan energi yang hilang akibat rotasi adalah kmRd dimana k adalah konstanta
penghambat rotasi, m adalah massa bola, dan d adalah jarak yang ditempuh bola.)
a
P
C D
3. (15 Poin) Dua buah partikel A dan B dapat bergerak tanpa gesekan di sepanjang sumbu y
dan partikel C dapat bergerak tanpa gesekan di sepanjang sumbu x. Partikel B dan C
terhubung melalui suatu batang tegar yang tak bermassa dengan panjang L, sedangkan
partikel A dan C terhubung melalui suatu batang tegar tak bermassa dengan panjang L 3
. Terdapat suatu engsel licin yang menghubungkan kedua ujung batang tersebut di C
(lihat gambar). Diketahui massa ketiga partikel mA = mB = mC = m dan pada saat awal ,
θ1(0) = π/6 rad, ω1(0) = ω2(0) = 0 rad/s, dimana ω1 =dθ1/dt dan ω2 =dθ2 /dt. Tentukan :
a. posisi masing-masing partikel (nyatakan dalam sudut θ1 dan θ2 ) dan tentukan
hubungan antara sudut θ1 dan θ2 .
b. energi total dari sistem dinyatakan dalam sudut θ2 dan ω2.
c. Kecepatan dan percepatan dari masing-masing partikel ketika partikel B sampai di
titik O untuk yang pertama kali.
y
A
1 g
L 3
B L
2
x
O
C
4. (20 Poin) Sebuah kapasitor keping sejajar mempunyai luas penampang A terpisah sejauh
d, serta tinggi a. Ruang diantara kapasitor berisi udara dengan permitivitas anggap sama
dengan ruang hampa yaitu ε0. Kapasitor kemudian dihubungkan dengan sebuah baterai
yang memiliki tegangan V0. Kemudian baterai diputuskan, muatan pada kapasitor
dipertahankan tetap sebesar Q0, kemudian sebuah lembaran dielektrik padat dengan luas
yang sama, A, dan tebal d (dimana l<d ) serta konstanta dielektrik K1 disisipkan tepat
ditengah kapasitor. Hitung :
a. muatan induksi pada dielektrik!
Ketentuan :
Semua jawaban akhir harus dalam V0 dan Q0 dan ukuran geometri serta konstanta
dielektrik yang sesuai.
5. (20 Poin) Sebuah lintasan memiliki dua buah hoop lingkaran beradius R yang terpaut
jarak tertentu (seperti pada gambar dibawah). Loop setengah lingkaran yang kiri
permukaannya licin, sedangkan sisa lintasan yaitu lintasan lurus dan loop seperdelapan
lingkaran yang kanan permukaannya kasar yang besar koefisien gesek statis dan kinetis
yang sama, μ. Pada lintasan ini, akan dilakukan dua buah percobaan.
licin R
r
m
R
kasar
B kasar A
Percobaan pertama, sebuah benda X bermassa m, berjari-jari r, memiliki momen inersia
βmr2 dilepaskan dari keadaan diam pada puncak lintasan disebelah kanan.
a. Tentukan syarat μ (koefisien gesek) lintasan tersebut agar memiliki energi kinetik
maksimum pada saat melewati titik A!
Mulai saat ini dan seterusnya (hingga percobaan kedua), gunakan koefisien gesek
minimum yang didapat di (a) untuk lintasan kasar.
b. Benda X akan menggelinding hingga melewati titik B. Hitung kecepatan benda X di
titik B!
c. Benda X akan menaiki loop kiri hingga titik tertinggi. Berapa s, panjang lintasan
(diukur dari B ke arah kiri mengikuti bentuk lintasan yang ditempuh benda?
d. Benda tersebut akan bergerak kembali ke titik B dan kemudian bergulir sepanjang
lintasan BA. Tentukan nilai L, ( disepanjang lintasan BA) sehingga benda X dapat
mencapai titik A dalam keadaan sudah tidak slip!
Pada percobaan kedua, hal yang sama dilakukan seperti percobaan pertama. Namum,
disaat benda X berada pada titik B (berarah gerak ke kanan), benda Y di lontarkan dari
titik A (berarah ke kiri) dengan kecepatan v (besarnya mengikuti hasil (b)).
f. Tentukan d, letak tumbukan benda X dan Y (diukur dari titik A ke arah ke kanan)!
g. Tentukan pula , waktu bertumbukan mereka (diukur dari saat benda X di B dan
Benda Y di A)!
h. Tumbukan terjadi secara sentral dan elastis. Tentukan kecepatan benda-benda
tersebut sesaat setelah tumbukan!
i. Analisis gerakan kedua benda setelah tumbukan dan jawablah setiap pertanyaan
berikut ini dengan bukti-bukti kuantitatif :
1. Apakah benda X dapat mencapai kondisi tidak slip sebelum sampai di titik B?
2. Apakah benda Y berhenti sebelum menaiki loop kanan?
3. Akankah kedua benda tersebut bertumbukan untuk kedua kali-nya? Jika ya,
tentukan kecepatan masing-masing benda sesaat setelah tumbukan kedua!
j. Jelaskan konfigurasi (kecepatan dan posisi) paling akhir benda X dan Y!
Catatan : Jawaban dari soal-soal diatas hanya boleh dinyatakan dalam R,m,r dan g.
Khusus (a)-(d), jawaban boleh juga dinyatakan dalam β.
1. Pembahasan :
a. Diagram benda bebas silinder M dan benda m :
T
f2 T
N2 a
Mg
mg
N1
f1
Persamaan gerak massa m :
mg T ma (1)
Pusat massa silinder tidak bergerak translasi :
Fx 0
T f1 N 2 0 (2)
F y 0
N1 f 2 Mg 0 (3)
Silinder slip sehingga gaya gesek kinetik bekerja pada silinder.
f1 N1 (4)
f 2 N2 (5)
Silinder bergerak dengan kecepatan angular . Percepatan tepi silinder sama dengan
percepatan massa m.
a R (6)
Persamaan rotasi silinder :
I pm
TR f1R f 2 R 1 MR 2 a
2 R
1
T f1 f 2 Ma (7)
2
Substitusi pers.(1),(4) dan (5) ke pers.(7) :
mg T
T N1 N 2 1 M
2 m
2m M T 2m N1 2m N 2 Mmg (8)
Pers.(2) dapat dituliskan menjadi
T1
m 2m 3 2 mMg (14)
1 2 2 2m 1 2 M
Percepatan beban m :
agT
m
a
1 2 2 2m 21 M g (15)
1 2 2 2m 1 2 M
Substitusikan nilai-nilai besaran dibawah ini ke pers.(15) :
μ = 0.5 , m= 11 kg, M = 8 kg , R= 0,4 M dan g= 10 m/s2
Kita akan memperoleh besar percepatan benda m :
a = 3,125 m/s2
c. Syarat silinder berotasi :
pm 0
atau
a0
M
m 1
1 2 2
Harga minimum (m/M) agar dapat berotasi :
m
1
M min 1 2 2
(16)
2. Pembahasan :
a. Diagram gerakan bola biliard :
A B
S1 v1
b v1 S2
y
v0
a v2
v2
P
S3 P-y
v3
C D
2
S1 1 4b 2 L P a P L a 4PL Lb Pa
2
c. Jarak yang ditempuh bola setelah menumbuk menumbuk dinding AB dan sebelum
menumbuk dinding BD:
S2 x2 y 2
P L a P L a 2 4PL bL Pa
S2 x 2 y 2
2
d. Jarak yang ditempuh bola setelah menumbuk dinding BD dan sebelum memasuki
lubang:
S 3 P y L2
2
2
S 3 S1 1 4L2 P L a P L a 4PL Lb Pa
2
e. Kecepatan bola biliard sesaat setelah dipukul :
F t 0 mv0
F t 0
v0
m
Kecepatan bola biliard sesaat sebelum menumbuk dinding sisi AB:
1 mv 2 1 mv 2 kmRS
2 0 2 1 1
v1
S1 m
2
2e 2 b 2 F t 0 2
2kRS1 2kRS 2
Kecepatan bola biliard sesaat setelah menumbuk dinding BD :
ev sin 2e 2 b 2 F t 0
x S3
2
v2 2 e
S12 m
2kRS 2kRS
sin 1
2
S L
2
Kita gunakan hubungan x S 2 2 , sehingga :
S12 b 2 L x a
2
L S12 b 2 a x
S
L S12 b 2 a 2
2
Oleh karena itu :
2e 2 b 2 F t 0
2
eS 3
v2 2kRS1 2kRS 2
S b
2 2 2 S2
a S12 m
1
2
Kecepatan bola biliard sesaat sebelum masuk ke dalam lubang :
1 mv 2 1 mv 2 kmRS
2 2 2 3 3
v3
e 2 S 32
2 m
2e 2 b 2 F t 0 2
2kRS1 2kRS 2 2kRS 3
2 S12 b 2 a 2
2
S S 1
2
3. Pembahasan :
a. Gambar posisi partikel A, B dan C .
A
1 g
L 3
B L
2
x
O
C
Posisi partikel A :
xA 0
y A L 3cos1
Posisi partikel B :
xB 0
y B Lcos 2
Posisi partikel C :
xC L 3sin1 Lsin 2
yC 0
Hubungan θ1 dan θ2 :
L 3sin1 Lsin 2
3sin1 sin 2
b. Komponen kecepatan partikel A :
dx
v A, x A 0
dt
dy d
v A, y A L 3sin1 1 1 L 3 sin1
dt dt
Kecepatan partikel A :
v A v A2 ,x v A2 , y v 1L 3sin1
Komponen kecepatan partikel B:
dx
v B ,x B 0
dt
dy B d
v B,y Lsin 2 2 2 L sin 2
dt dt
Kecepatan partikel B :
v B v B2 ,x v B2 , y 2 Lsin 2
Komponen kecepatan partikel C:
dx dy d
v B ,x C B Lcos 2 2 2 L 3 cos 2
dt dt dt
dy C
vC , y 0
dt
Kecepatan partikel C :
dt 1
d 3sin d sin
dt 2
3cos1 1 cos 2 2
cos 2 2
1
3 sin 2 2
Energi total sistem dalam 2 dan 2 :
cos 2 2 22 sin 2 2 1 2 2
E 3 m 22 L2
2 3 sin 2 2 3
m 2 L mgL 3 sin 2 2 cos 2
2
sin 2 2 2
E 1 m 22 L2
2 2
1 mgL 3 sin 2 2 cos 2
43 sin 2
c. Kondisi awal sistem :
sin1
6
sin 2 3sin 1
sin 2 3sin 1 3 atau 2 .
6 2 3
1 2 0
Energi awal sistem :
2
E awal mgL 3 1 3 1 2mgL
2 2
Posisi akhir sistem:
2 90 0 sehingga sin1 1 3 dan cos 1 1 6 .
3 3
Energi akhir sistem :
Eakhir 1 m22 L2 mgL 2
2
Kekekalan energi :
2mgL 1 m22 L2 mgL 2
2
2g 2 2
2 2
L
Kecepatan sudut 1 ketika 2 90 0 :
Kecepatan dari masing-masing partikel ketika partikel B sampai di titik O untuk yang
pertama kali.
Kecepatan partikel A:
vA 1L 3sin1 0
Kecepatan partikel B:
vB 2 Lsin 2 2 gL 2 2
Kecepatan partikel C:
vC 2 Lcos 2 0
Hubungan 1 dan 2 :
dt
d 3cos d cos
1
1 dt 2 2
43 sin 2
2 2 163 sin 2
2 2
2
1
2g 2 1
L
Percepatan dari masing-masing partikel ketika partikel B sampai di titik O untuk yang
pertama kali.
Percepatan partikel A :
a A 1L 3 sin1 1 2 L 3 cos1 ˆj 2 3 2 1g ˆj
Percepatan partikel B :
a B 2 L sin 2 22 L 3 cos 2 ˆj g ˆj
Percepatan partikel C:
a B 2 Lcos 2 22 Lsin 2 iˆ 2 g2 2 iˆ
4. Pembahasan :
a. Besar muatan induksi q dalam dielektrik :
q Q 0 1 1
K1
b. Besar medan listrik pada ruang diantara dielektrik dan plat :
Q
E0 0
0A
c. Besar medan listrik dalam dielektrik :
Q0
E
0 AK 1
d. Besar potensial listrik pada kapasitor :
V E 0 d l El
Q Q0
V E 0 d l Ed l 0 d l d l
0A 0 AK1
e. Capasitas kapasitor setelah dielektrik dimasukkan :
Q 0 AK 1
C 0
V d lK 1 l
f. Ketika kapasitor dimuati, kapasitor cenderung untuk menarik cairan dielektrik. Ketika
gaya tarik elektrostatik diseimbangkan oleh berat cairan dielektrik, ketinggian cairan
dielektrik tidak akan naik lagi. Misalkan lebar kapasitor adalah b= A/a. Misalkan x
sebagai ketinggian kapasitor berisi cairan dielektrik. Sehingga kapasitas total kapasitor
adalah
K bx ba x 0 A
C 2 0 0 K 2 1 x a
d d ad
0A
2
Q02
Fe 1 K 1
2 0 A
2
ad 2
ad
K 2 1 x a
2 0 A K 2 1 x a 2 a
Q02 a 2 K 2 1
h 1
2 0 A 2 g K 2 1 x a 2
5. Pembahasan :
a. Energi kinetik benda X maksimum ketika benda tidak slip saat menuruni loop kanan.
licin R
θmaks θ
r f
m
R
mg
B kasar A kasar
2 2
mgR r 1 1 2 1 mv B2 1 mr 2 B2
2
v2
r
vB
g R r 2 2
1
c. Benda X slip saat menaiki loop kiri sehingga benda X hanya memiliki energi kinetik
translasi saat mulai menaiki loop kiri. Kekekalan energi :
1 mv 2 mgR r1 cos
2 B maks
2 2
1 cos maks
21
2 2
cos maks
21
2 2
maks cos 1
21
Panjang lintasan yang ditempuh benda X di loop kiri :
2 2
s maks R R cos 1
21
d. Benda X kembali melewati titik B dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan
awal saat benda X mulai menaiki loop kiri.
vB
g R r 2 2
1
Kecepatan angular benda X sama dengan nol saat kembali melewati titik B.
Momentum angular sistem kekal terhadap acuan lintasan.
Momentum angular benda X di titik B :
Lawal mv B r mr
g R r 2 2
1
Momentum angular benda X di titik A saat benda X sudah bergerak tanpa slip :
v
Lakhir mv Ar I A mv Ar mr 2 A mv Ar 1
r
Kekekalan momentum angular :
mr
g R r 2 2
mv Ar 1
1
dL
R r 2 22
2 4
Substitusikan nilai 23 untuk silinder berongga:
d 2 R r 2 2
3
g. Kecepatan awal benda X dan Y:
v X ,B v Y , A
g R r 2 2
3 g R r 2 2
1 23 5
Percepatan benda X dan Y:
a g g 2g
1 5
Tinjau persamaan gerak benda Y :
d v X , A 1 a 2
2
R r2 2
3 g R r 2 2
2 1 g 2 0
4 5 5
15 gR r 2 2
2
g
10 R r 2 2 0
3g
Selesaikan persamaan ini menggunakan rumus akar-akar persamaan kuadrat dan
ambil solusi waktu terkecil sebagai solusi yang fisis.
5R r 2 2
3g
h. Kecepatan benda Y sesaat sebelum tumbukan :
vY ,d
3gR r 2 2 2 5R r 2 2
g
R r 2 2
5 5 3g 15 g
Kecepatan vY ,d arahnya ke kiri.
Kecepatan linear benda X sesaat sebelum tumbukan :
R r2 2
v X ,d vY ,d
15 g
Kecepatan v X ,d arahnya ke kanan.
Kecepatan angular benda X sesaat sebelum tumbukan :
fr mgr g
X ,d
I mr 2
r
Substitusikan nilai
2 dan
5R r 2 2
, kita kan memperoleh :
1 5 3g
3R r 2 2
X ,d 1
r 5g
Tumbukan antara benda X dan Y lenting sempurna.
Kecepatan benda X sesaat setelah tumbukan :
R r2 2
vX ,d
15 g
Kecepatan vX ,d arahnya ke kiri.
Nilai dan arah kecepatan angular benda X sebelum dan sesudah tumbukan sama.
Gaya aksi-reaksi akibat tumbukan tepat di pusat massa benda X sehingga momentum
angular benda X tetap sama.
3R r 2 2
X ,d X ,d 1
r 5g
Kecepatan benda Y sesaat setelah tumbukan :
R r2 2
vY ,d
15 g
Kecepatan vX ,d arahnya ke kanan.
vY 1
3 g R r 2 2
5 5
j. Benda X akan menumbuk benda Y terus menerus hingga suatu saat kedua benda akan
menempel dan benhenti di suatu titik pada lintasan AB.