Standar Kompetensi
Besaran,
Satuan, dan
Pengukuran
Kompetensi Dasar
1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu).
1.2 Melakukan penjumlahan vektor.
Indikator
Menaati prosedur yang benar dalam melakukan pengukuran besaran fisika dengan alat
ukur yang sesuai.
Menentukan jumlah angka penting berdasarkan aturan yang berlaku.
Mendeskripsikan ketidakpastian pengukuran dan menggunakannya dalam pelaporan
hasil pengukuran.
Mendesripsikan besaran pokok, besaran satuan, sistem satuan Internasional, dan
dimensi.
Menggunakan konsep dasar vektor dalam penyelesaian masalah fisika.
Clos
e
NEX
T
Daftar
Pokok
Materi
Mengukur Besaran
Fisika
Dimensi Besaran
Fisika
Melaporkan Hasil
Pengukuran
BAC
K
NEX
T
Mengukur Panjang
Beberapa alat ukur panjang: mistar (penggaris), jangka sorong, mikrometer
sekrup .
Cara membaca skala mistar (skala terkecil = 1 mm = 0,1 cm):
Panjang AB = 4,5 cm
BAC
K
NEX
T
Cara membaca skala jangka sorong (skala terkecil = 0,1 mm = 0,01 cm):
Hom
e
BAC
K
NEX
T
BAC
K
NEX
T
Notasi Ilmiah
a x 10n
a = basis 1 a < 10
n = 0, 1,2, ...
Notasi ilmiah tersebut biasanya dibaca (a kali sepuluh pangkat n). Notasi ilmiah
untuk bilangan desimal negatif dinyatakan dengan menuliskan tanda minus yang
diikuti dengan notasi ilmiah untuk lawan dari bilangan ini.
Contoh:
4,51 1023 merupakan notasi ilmiah.
0,543 104 bukan notasi ilmiah karena bilangan 0,543 kurang dari satu (1).
3,14 100 merupakan notasi ilmiah.
Jika bilangan a lebih kecil dari satu, maka notasi ilmiahnya dinyatakan dengan
pangkat negatif.
Contoh:
0.0000000000000000000000017 gram = 1,7 1024 gram
0.00523 s = 5,23 103 s
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Angka Penting
Angka penting adalah angka-angka yang diperlukan dalam suatu bilangan
desimal untuk menyatakan ketelitian (akurasi) alat ukur yang digunakan untuk
memperoleh bilangan tersebut, mulai dari angka pertama bukan nol ke kanan dan
berakhir pada angka paling kanan.
Aturan Angka Penting
Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 34,5 (mempunyai 3 angka penting)
2.356 (mempunyai 4 angka penting)
Nol yang terdapat di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 3,609 (mempunyai 4 angka penting)
408 (mempunyai 3 angka penting)
Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, nol yang terdapat di sebelah
kiri angka bukan nol, baik di sebelah kanan maupun kiri koma desimal bukan
angka penting.
Contoh: 0,567 (mempunyai 3 angka penting)
0,0000000078 (mempunyai 2 angka penting)
Hom
e
BAC
K
NEX
T
105,316
6 sebagai angka taksiran
23,52
2 sebagai angka taksiran
7,8
8 sebagai angka taksiran
+
136,636 136,6 6 sebagai angka taksiran
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Dalam perkalian atau pembagian (atau pemangkatan dan penarikan akar) yang
melibatkan angka-angka penting, hasilnya harus mempunyai angka penting
sebanyak bilangan dengan angka penting yang paling sedikit dari bilangan
yang dimasukkan dalam operasi tersebut.
Contoh:
32,45
(mempunyai 4 angka penting)
8,20
(mempunyai 3 angka penting)
x
266,090 266 (mempunyai 3 angka penting)
BAC
K
NEX
T
BAC
K
NEX
T
Ketidakpastian Pengukuran
Semua pengukuran hampir bisa dipastikan selalu diliputi dengan kesalahan yang
berkontribusi terhadap ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Terdapat dua
jenis kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan acak dan kesalahan sistematis.
Kesalahan acak adalah kesalahan dalam pengukuran yang memungkinkan nilainilai dari besaran yang diukur menjadi tidak konsisten ketika pengukuran tersebut
diulang.
Sumber-sumber kesalahan acak: getaran gedung, fluktuasi listrik, gerak
molekul-molekul udara (gerak Brown), dan gesekan komponen alat ukur. Contoh:
fluktuasi tegangan listrik mempengaruhi pengukuran arus listrik dan tegangan
listrik dan gerak Brown molekul-molekul udara mempengaruhi pembacaan jarum
galvanometer.
Kesalahan sistematis adalah kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh
ketidaktepatan sistem pengukuran tersebut.
Cara mengurangi atau menghilangkan kesalahan sistematis: lakukan kalibrasi
alat ukur/ pemberian skala yang tepat; atur titik nol skala alat ukur dengan benar,
periksa keadaan alat dan lingkungan sebelum melakukan pengukuran; dan baca
alat secara tegak lurus.
Hom
e
BAC
K
NEX
T
x x x
dengan
x1 x2 ... xn
x
n
2
1
n
x= ketidakpastian mutlak
nxi (xi )
( xi x)
n 1
n(n 1)
2
x
100%
x
rata-rata
BAC
K
NEX
T
BAC
K
NEX
T
Data suatu tabel dapat diplot ke dalam bentuk grafik, misalnya untuk data di atas
dapat diplot ke dalam grafik gaya (F) pertambahan panjang (x), yaitu gaya pada
sumbu Y, sedangkan pertambahan panjang pada sumbu X.
Hom
e
BAC
K
NEX
T
F2 F1
F
k tan
x2 x1
x
Hubungan gaya dengan pertambahan panjang
pegas:
F kx
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Satuan SI
meter (m)
kilogram (kg)
sekon (s)
ampere (A)
kelvin (K)
candela (cd)
mole (mol)
BAC
K
NEX
T
Ampere didefinisikan sebagai arus listrik yang mengalir melalui dua buah
konduktor sejajar yang terpisah sejauh satu meter yang menghasilkan gaya
sebesar o/2 atau 2 x 10-7 N.
Kelvin didefinisikan sebagai 1/273,16 suhu termodinamik dari titik tripel air
(suhu dan tekanan yang pada suhu dan tekanan tersebut air dalam bentuk
padat, cair, dan gas berada dalam keseimbangan termal.).
Mole adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung partikel sebanyak
atom yang terdapat pada 12 gram karbon-12, yang sama dengan 6,02 1023
partikel.
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran fisika yang satuannya diturunkan dari satuansatuan besaran pokok.
Besaran Fisika
Satuan SI
Luas
Volume
Kecepatan
Percepatan
Gaya
Momentum
Impuls
Tekanan
Massa Jenis
Usaha
Energi
Daya
m2
m3
m/s
m/s2
newton
kg m/s
kg m/s
N/m2
kg/m3
joule
joule
Watt
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Contoh:
0,003 meter dapat dinyatakan menjadi 3 milimeter
2.000.000 Hz dapat dinyatakan menjadi 2 MHz
Hom
e
BAC
K
NEX
T
mikro () 106
nano (n) 109
piko (p) 1012
femto (f) 1015
atto (d) 1018
Konversi Satuan
Satuan-satuan dari suatu besaran fisika dapat diubah (dikonversi) dari satu sistem
satuan ke sistem satuan lain yang sejenis.
Beberapa faktor konversi satuan panjang:
1 inci = 2,54 cm
1 m = 39,37 inci = 3,281 kaki
1 kaki = 0,3048 m
12 inci = 1 kaki
3 kaki = 1 yard
1 yard = 0,9144 m
1 km = 0,621 mil
1 mil = 1,609 km
1 mil = 5.280 kaki
1 angstrom = 1010 m
1 tahun cahaya = 9,461 1015 m
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Dimensi
L
M
T
I
J
N
Dimensi
L2
L3
LT-1
LT-2
LT-2
MLT-1
MLT-1
ML-1T-2
ML-3
ML2T-2
ML2T-2
ML2T-3
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Notasi vektor: huruf dengan tanda anak panah di atasnya dan notasi
skalarnya: harga mutlak dari huruf tersebut.
Contoh:
(vektor A)
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Sebuah vektor dapat dinyatakan secara diagram dengan garis lurus yang
mempunyai arah (anak panah) di salah satu ujungnya. Arah anak panah
menyatakan arah vektor dan panjang garis menyatakan besar vektor tersebut.
Q
Besar atau nilai vektor A = panjang PQ
PQ
A
P
Penjumlahan Vektor
Hasil penjumlahan dari sejumlah vektor disebut vektor resultan.
Contoh: A + B = R
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Hom
e
BAC
K
NEX
T
A
R
Membentuk segitiga
Membentuk jajar genjang
Hom
e
BAC
K
NEX
T
A
Untuk R = A + B
A B 2 AB cos
2
BAC
K
NEX
T
Untuk R = A B
A2 B 2 2 AB cos
B
sin sin
R
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Komponen-Komponen Vektor
Sebuah vektor terdiri dari komponen-komponennya.
Y
Komponen-komponen vektor A = AX dan AY.
AX A cos
AY
AX
AY A sin
Arah vektor A memenuhi:
AY
tan
AX
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Menjumlahkan Vektor
Terlebih Dahulu
dengan
Menguraikan
Contoh: A = A1 + A2 + A3
A1
A2
A3
AX AY
2
Hom
e
BAC
K
NEX
T
Perkalian Vektor
C AB sin
Arah vektor baru yang dihasilkan oleh perkalian silang dua buah vektor selalu
tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh dua buah vektor yang
dikalikan.
Hom
e
BAC
K
NEX
T