Satuan, dan
Pengukuran
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.
• Menaati prosedur yang benar dalam melakukan pengukuran besaran fisika dengan alat
ukur yang sesuai.
• Menentukan jumlah angka penting berdasarkan aturan yang berlaku.
• Mendeskripsikan ketidakpastian pengukuran dan menggunakannya dalam pelaporan
hasil pengukuran.
• Mendesripsikan besaran pokok, besaran satuan, sistem satuan Internasional, dan
dimensi. Clos NEX
e T
• Menggunakan konsep dasar vektor dalam penyelesaian masalah fisika.
Daftar Materi
Pokok
BAC NEX
K T
• Besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai
(harga).
• Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan nilai suatu besaran
dengan besaran lain yang ditetapkan sebagai satuan.
Panjang AB = 4 5 cm
,
BAC NEX
K T
• Cara membaca skala jangka sorong (skala terkecil = 0,1 mm = 0,01 cm):
Notasi ilmiah tersebut biasanya dibaca (“a kali sepuluh pangkat n”). Notasi ilmiah
untuk bilangan desimal negatif dinyatakan dengan menuliskan tanda minus yang
diikuti dengan notasi ilmiah untuk lawan dari bilangan ini.
Contoh:
4,51 × 1023 merupakan notasi ilmiah.
0,543 × 104 bukan notasi ilmiah karena bilangan 0,543 kurang dari satu (1).
3,14 × 100 merupakan notasi ilmiah.
Jika bilangan a lebih kecil dari satu, maka notasi ilmiahnya dinyatakan dengan
pangkat negatif.
Contoh:
0.0000000000000000000000017 gram = 1,7 ×10–24 gram
0.00523 s = 5,23 × 10–3 s
• Bilangan eksak terdapat pada definisi yang pasti (eksak). Contoh: 1 m = 100
cm; 1 L = 1.000 mL, maka 1; 100; dan 1.000 adalah bilangan eksak.
• Bilangan eksak adalah hasil persamaan dan hubungan yang pasti. Contoh:
EK = ½ mv2, maka 1 dan 2 merupakan bilangan eksak.
• Jika Q x y maka Q x y
• Jika Q x y maka Q x y
• Jika Q x yz maka Q x y z
Untuk besaran Q yang melibatkan perkalian, pembagian, pangkat, dan akar dari
besaran-besaran lain, misalnya x, y, dan z, ketidakpastian relatif Q adalah jumlah
dari ketidakpastian relatif x, y, dan z.
Q x y
• Jika Q xy maka
Qo xo yo
Hom BAC NEX
e K T
x Q x y
• Jika Q maka
y Qo xo yo
xy Q x y z
• Jika Q maka
z Qo xo yo zo
Q x
• Jika Q ax n
maka n
Qo xo
Q x
• Jika Q n
x maka n
Qo xo
Data suatu tabel dapat diplot ke dalam bentuk grafik, misalnya untuk data di atas
dapat diplot ke dalam grafik gaya (F) – pertambahan panjang (x), yaitu gaya
pada sumbu Y, sedangkan pertambahan panjang pada sumbu X.
Hom BAC NEX
e K T
Melalui grafik kita dapat memperoleh beberapa
kesimpulan, misalnya untuk grafi di samping:
• Semakin besar gaya yang diberikan, semakin
besar pertambahan panjang pegas.
• Sudut kemiringan grafik F = f(x) = .
• Nilai konstanta pegas hasil percobaan adalah:
F2 F1 F
k tan
x2 x1 x
• Hubungan gaya dengan pertambahan panjang
pegas:
F kx
• Mole adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung partikel sebanyak
atom yang terdapat pada 12 gram karbon-12, yang sama dengan 6,02 × 1023
partikel.
Besaran turunan adalah besaran fisika yang satuannya diturunkan dari satuan-
satuan besaran pokok.
Contoh:
Q
Besar atau nilai vektor A = panjang PQ
PQ
P
Penjumlahan Vektor
• Hasil penjumlahan dari sejumlah vektor disebut vektor resultan.
Misalnya R = A + B
B
A
A A
R R
R A B 2 AB cos
2 2
R B
A
Hom BAC NEX
e K T
R A2 B 2 2 AB cos
B
sin sin
R
AX A cos
A
AY
X AY A sin
AX
• Arah vektor A memenuhi:
AY
tan
AX
2 2
A AX AY
Hom BAC NEX
e K T
• Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan nilai skalar.
A . B = AB cos