Kinematika :
Gerak lurus beraturan
Gerak lurus berubah beraturan(Akselerasi)
Benda jatuh bebas
Benda dilempar vertikal keatas
Satuan Standar Internasional (SI)
• Sistem standar internasional untuk ukuran saat
ini sudah ada, dan dikenaldengan Sistem
Internasional (SI).
• Bersamaan dengan sistem standar, juga terdapat
satuan SI untuk setiap besaran fisika.
• Antara besaran sika yang satu dengan besaran
fisika yang lain, mungkin terdapat hubungan.
• Untukmemudahkan memahami hubungan-
hubungan tersebut, besaran-besaran fisika
disimbolkan dengan simbol-simbol (alfabetik),
sehingga hubungan antara besaran-besaran fisika
ini dapat dinyatakan dengan mudah sebagai
persamaan-persamaan matematis.
Seluruh besaran fisika yang ada dapat dinyatakan dalam beberapa
besaran-
besaran sika yang disebut sebagai besaran-besaran dasar. Terdapat tujuh
buah besaran dasar fisika (dengan satuannya masing-masing)
1. panjang (meter)
2. massa (kilogram)
3. waktu (sekon)
4. arus listrik (ampere)
5. temperatur (kelvin)
6. jumlah zat (mole)
7. intensitas cahaya (candela)
Angka nol di depan, yang menunjukkan letak koma desimal, bukanlah angka
penting, misalnya 0,00025 hanya terdiri dari dua angka penting (dua dan lima).
Angka nol di belakang dapat merupakan angka penting, tapi juga dapat sekedar
untuk menunjukkan letak koma desimal. Karena ketidakjelasan ini, maka
penulisan hasil pengukuran hendaknya dinyatakan dalam notasi ilmiah. Sebagai
contoh, 0,00025 m dituliskan sebagai 2,5.10-4 m, bila hanya terdiri dari dua
angka penting.
Tetapi bila angka nol di belakang juga merupakan angka hasil pengukuran,
misalnya 0,000250 m hendaknya ditulis sebagai 2; 50 104 m, yang
menunjukkan bahwa nol terakhir juga merupakan angka penting. Lebih baik lagi
bila penulisan hasil pengukuran dilengkapi dengan ralatnya. Misalnya contoh
pengukuran lebar meja di atas, ditulis (10,23 0; 05) cm, sehingga jelas bahwa
angka tiga di 10,23 merupakan angka perkiraan.
Dalam menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan
membagi dua angka penting berlaku kaedah-kaedah (rasional)
berikut:
Bila angka pasti bertemu (dijumlah, dikurang, dikali atau dibagi) dengan
angka pasti hasilnya angka pasti. Bila angka perkiraan bertemu dengan
angka perkiraan, hasilnya angka perkiraan.
Bila angka perkiraan bertemu dengan angka pasti hasilnya angka perkiraan
(bila hasilnya dua angka, maka yang terakhir adalah perkiraan sedangkan
yang di depan angka pasti).
Contoh:
10,24 + 3,5 = 13,74 10,7
3,5 x 2,60 = (3 + 0,5) x (2 + 0,6 + 0,0) = 6 + 1,8 + 1,0 + 0,30 = 9,10 9,1
Gerak satu dimensi : Kinematika