Anda di halaman 1dari 3

Introduction to Information Technology Course 2018 – Politeknik Statistika STIS

Sisi Terang dan Sisi Gelap


Artificial Intelligence
(Robotic Process Automation)

Akhmad Fadil Mubarok


221810129

ABSTRACT
Seperti yang kita ketahui, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah berkembang
pesat. Dari mulai yagn dulu untuk program sederhana, sampai sekarang telah mencakup dunia
keseharian manusia. Dalam makalah ini berisi tentang penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan
AI, seperti pengertian dan perkembangan, serta berisi tentang sisi terang dan sisi gelap dari salah
satu produk AI yang ada di dunia saat ini.

KEYWORDS
Artificial intelligence; pengertian; perkembangan; robotic process automation.

1. PENGERTIAN BUSINESS INTELLIGENCE


Pengertian Menurut Para Ahli
 John McCarthy (1956)
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah pemodelan proses berpikir manusia dan mendesain
mesin agar menirukan perilaku manusia.
 H. A. Simon (1987)
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah sebuah tempat sebuah penelitian, aplikasi dan instruksi
yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia
merupakan kecerdasan.
 Rich and Knight (1991)
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer
melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
 Encyclopedia Britannica
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi
pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses
informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.

2. PERKEMBANGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Sejarah AI tidak bisa dilepaskan dari sosok John McCarthy yang disebut-sebut sebagai “Bapak AI”,
walaupun eksperimen terkait telah ada sejak komputer diciptakan. Dari masa kuliahnya, ia mulai
mengembangkan ketertarikannya pada mesin yang dapat menirukan cara berpikir manusia. McCarthy juga
mendirikan dua lembaga penelitian kecerdasan buatan demi penelitiannya tentang AI. Kedua lembaga
penelitian itu adalah Stanford Artificial Intelligence Laboratory dan MIT Artificial Inteligence Laboratory. Di
lembaga-lembaga inilah bermunculan inovasi pengembangan AI yang meliputi bidang human skill, vision,
listening, reasoning dan movement of limbs.

McCarthy yang disebut sebagai “Bapak AI” awalnya mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi
yaitu LISP pada tahun 1958, yang sekarang mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian,
McCarthy membuat program yang dinamakan programs with common sense. Di dalam program tersebut,
dibuat rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi. Kemudian, pada tahun 1959
program komputer General Problem Solver berhasil dibuat oleh Herbert A. Simon, J.C. Shaw, dan Allen
Newell. Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun yg sama
Nathaniel Rochester dari IBM dan para mahasiswanya merilis program AI yaitu geometry theorem prover.
Program ini dapat mebuktikan suatu teorema menggunakan axioma-axioma yang ada. Pada tahun 1963,
program yang dibuat James Slagle mampu menyelesaikan masalah integral tertutup untuk mata kuliah
Kalkulus. Pada tahun 1968, program analogi buatan Tom Evan menyelesaikan masalah analogi geometri yang
ada pada tes IQ.
Akhmad Fadil Mubarok – E-Commerce
Setelah itu, pada tahun 1960an, Ed Feigenbaum, Bruce Buchanan, dan Joshua Lederberg merintis proyek
DENDRAL yaitu program untuk memecahkan masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari
spectometer massa. Dari segi diagnosa medis juga sudah ada yang menemukan sistem berbasis Ilmu
pengetahuan, yaitu Saul Amarel dalam proyek computer ini biomedicine. Proyek ini diawali dari keinginan
untuk mendapatkan diagnosa penyakit berdasarkan pengetahuan yang ada pada mekanisme penyebab proses
penyakit. Dan pada tahun 1982, ditemukan sistem pakar yang dinamakan R1 yang mampu mengkonfigurasi
sistem-sistem komputer baru. Program tersebut mulai dioperasikan di Digital Equipment Corporation (DEC),
McDermott. Hal ini menjadi awal dari AI di dunia industri. Boomingnya industri AI juga melibatkan
perusahaan-perusahaan besar, sehingga perusahaan seperti Carnegie Group, Inference, IntelliCorp, dan
Technoledge juga menawarkan software tools untuk membangun sistem pakar.

Meskipun bidang ilmu komputer menolak jaringan saraf tiruan setelah diterbitkannya buku ‘Perceptrons’
karangan Minsky dan Papert, tetapi para ilmuwan masih mempelajari bidang ilmu tersebut dari sudut pandang
yang lain, yaitu fisika. Ahli fisika seperti Hopfield (1982) menggunakan teknik-teknik mekanika statistika
untuk menganalisa sifat-sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan saraf. Para ahli psikolog, David
Rumhelhart dan Geoff Hinton melanjutkan penelitian mengenai model jaringan saraf pada memori. Pada tahun
1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan algoritma Back-Propagation. Algoritma ini berhasil
diimplementasikan ke dalam ilmu bidang komputer dan psikologi. Sampai sekarang jaringan saraf tiruan yang
ada dalam sistem AI masih dikembangkan.

3. ROBOTIC PROCESS AUTOMATION (RPA)

Robotic process automation (RPA) adalah bentuk baru dari proses bisnis teknologi otomatisasi yang berdasar
pada gagasan robot atau kerja dari kecerdasan buatan (AI). Dalam otomatisasi alur kerja tradisional, seorang
pengembang software dapat menghasilkan rangkaian tindakan untuk mengotomatisasi tugas dan interface
menuju sistem back-end dengan menggunakan internal application programming interfaces (APIs).
Sementara itu, sistem RPA mengembangkan rangkaian tindakan dengan menonton pengguna melakukan
tindakan di graphical user interface (GUI), dan kemudian menunjukkan otomatisasi dengan mengulangi
rangkaian tindakan langsung di GUI. Hal ini dapat menurunkan yang belum ada di fitur API. RPA memiliki
kemiripan teknis yang kuat dengan alat graphical user interface testing. RPA juga mengotomatisasi interaksi
menggunakan GUI, dan seringkali mengulang serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penggunanya.
 Sisi Terang dari RPA
RPA yang memiliki kemampuan untuk melakukan otomatisasi pada pekerjaan, tentu saja memiliki
beberapa sisi terang atau dampak positif. Sisi terang dalam penggunaan RPA di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Dapat mempermudah pekerjaan seseorang
RPA dapat menggantikan seseorang melakukan pekerjaan yang sulit untuk dikerjakan manusia
secara manual.
b. Dapat mengefisiensikan suatu pekerjaan
RPA yang hanya berupa satu mesin dapat menggantikan pekerjaan yang membutuhkan banyak
orang, sehingga pekerjaan tersebut akan lebih efisien.
c. Dapat membuat hasil pekerjaan menjadi lebih maksimal
RPA dapat melakukan pekerjaan dengan meniru pengguna atau orang yang menjadi contoh.
Apabila RPA meniru orang yang mempunyai kemampuan terhebat di bidangnya, maka hasil kerja
dari RPA tersebut juga kemungkinan besar akan sama seperti orang itu.

 Sisi Gelap dari RPA


RPA yang dapat melakukan otomatisasi dalam pekerjaan tentu dapat memberi sisi gelap atau dampak
negatif bagi manusia. Beberapa sisi gelap RPA di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Dapat menggantikan pekerja manusia
RPA yang melakukan otomatisasi dalam suatu pekerjaan dapat menghilangkan pekerjaan seorang
manusia yang juga bekerja di bidang yang dikerjakan oleh RPA tersebut.
b. Butuh biaya yang mahal untuk pengadaan RPA
RPA yang tergolong sebagai teknologi canggih pastinya butuh mesin model baru yang memiliki
spesifikasi tinggi, sehingga biaya untuk mengadakan RPA pastilah juga tinggi.
c. Biaya perawatan (maintenance) yang tinggi
RPA yang menggunakan model baru juga memerlukan perawatan khusus agar tetap awet. Apalagi
jika RPA tersebut digunakan dalam dunia kesehatan yang dimana RPA digunakan untuk membantu
proses operasi pasien, sehingga alat RPA harus steril dari segala virus dan bakteri.

2
Akhmad Fadil Mubarok – E-Commerce
d. Tidak dapat diproduksi secara massal
RPA yang memerlukan banyak alat atau teknologi canggih tentunya tidak sembarang orang dapat
membuatnya, sehingga pembuatan tidak bisa langsung menghasilkan banyak produk RPA.
e. Tidak semua orang bisa memakai RPA
Dalam menggunakan RPA, kita harus mengetahui cara menggunakan RPA itu sendiri, sehingga
orang yang tidak tahu atau tidak mahir dalam penggunaan RPA tentunya juga akan kesusahan.
f. Konsumen atau orang yang akan menggunakan RPA memerlukan biaya yang besar
Dalam penggunaan RPA di dunia kedokteran, RPA digunakan untuk alat bantu dalam operasi
yang tentunya operasi tersebut akan memerlukan biaya yang besar karena biaya itu juga untuk biaya
penggunaan dan perawatan RPA juga.

4. REFERENCES
https://www.dewaweb.com/blog/kecerdasan-buatan/
[diakses pada 23 November 2018]

https://pendidikanmu.com/2015/04/pengertian-kecerdasan-buatan-menurut-para-ahli.html
[diakses pada 23 November 2018]

Artikel “Perkembangan AI”, karya M. Arief Sandy N.


[diakses pada 23 November 2018]

https://en.wikipedia.org/wiki/Robotic_process_automation
[diakses pada 23 November 2018]

Anda mungkin juga menyukai