Anda di halaman 1dari 6

Puisi Berantai 3 Orang Ke 4 : Kuli Banguan, Penjual Burung, Pemuja

Wanita
Kuli Bangunan :
Aku adalah seorang kuli bangunan,,,
Penjual Burung :
Aku adalah seorang penjual burung,,,
Pemuja Wanita :
Aku adalah seorang yang sedang jatuh cinta,,,

Kuli Bangunan :
Dalam hamparan tanah yang kosong ku buat sebuah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burungku dia lucu sekali setiap pagi pagi aku beri makan dan tiap pagi pula aku masukan,,,
Pemuja Wanita :
Celana pacar ku ketat sekali seperti satlantaz briptu norman, yang body nya kekar seperti,,,

Kuli Bangunan :
Linggis, martil, cetok, seperti alat bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dan jelek sekali. akan aku ganti dengan,sehingga diperlukan besi dan seng
untuk,,,
Pemuja Wanita :
Calon mertua ku. pekerjaannya marah – marah, tiap pagi minum kopi dan sarapannya,,,

Kuli Bangunan :
Pasir, semen aku campur dengan air,kan aku aduk untuk,,,
Penjual Burung :
Memoles burung ku, sangat indah sekali, sehingga semua terpesona pada burung ku, dan sering
kali kau elus-elus,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya menambah ketampanan nya, aku
berat untuk,,,

Kuli Bangunan :
Menemplok adukan pasir, dan jadilah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burung ku, sangat indah dan lucu itu, akhirnya terlepaz dari,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, terkena,,,

Kuli Bangunan :
Besi pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepanjang,,,
Penjual Burung :
Burung ku, warna nya sangat indah, seperti,,
Pemuja Wanita :
Mata pacar ku, yang bundar bagaikan,,,

Kuli Bangunan :
Ban truk boz aku, karna tertutup,,,
Penjual Burung :
Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,
Pemuja Wanita :
Bapak ku, orang nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin
aku beri hadiah,,,
Kuli Bangunan :
Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
Penjual Burung :
Kroto,belalang, ulat itu makanan burung aku dan sedikit aku beri vitamin C agar cepat,,,
Pemuja Wanita :
Mati aku, ketika melihat pacar aku, memakai baju,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, kutumpuk samping rumah aku hingga aku lelah mengejar,,
Penjual Burung :
Burung ku, yang terlepas dari sangkar nya
Pemuja Wanita :
Pacar ku, aku semakin cinta padanya karna kemarin datang ke rumah membawa oleh-oleh,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung :
Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyata
Pemuja Wanita :
Tersangkut di resleting pacar aku,,,

Kuli Bangunan :
Warna nya ke biru-biruan menyilau kan seperti,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali untuk,,,
Pemuja Wanita :
Melihat burung-burung aku yang ceria,,,
Puisi Berantai 3 Orang : Kuli Banguan, Penjual Burung, Pemuja Wanita
Kuli Bangunan :
Aku adalah seorang kuli bangunan,,,
Penjual Burung :
Aku adalah seorang penjual burung,,,
Pemuja Wanita :
Aku adalah seorang yang sedang jatuh cinta,,,

Kuli Bangunan :
Dalam hamparan tanah yang kosong ku buat sebuah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burungku dia lucu sekali setiap pagi pagi aku beri makan dan tiap pagi pula aku masukan,,,
Pemuja Wanita :
Celana pacar ku ketat sekali seperti satlantaz briptu norman, yang body nya kekar seperti,,,

Kuli Bangunan :
Linggis, martil, cetok, seperti alat bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dan jelek sekali. akan aku ganti dengan,sehingga diperlukan besi dan seng
untuk,,,
Pemuja Wanita :
Calon mertua ku. pekerjaannya marah – marah, tiap pagi minum kopi dan sarapannya,,,

Kuli Bangunan :
Pasir, semen aku campur dgn air,kan aku aduk untuk,,,
Penjual Burung :
Memoles burung ku, sangat indah sekali, sehingga semua terpesona pada burung ku, dan sering
kali kau elus-elus,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya menambah ketampanan nya, aku
berat untuk,,,

Kuli Bangunan :
Menemplok adukan pasir, dan jadilah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burung ku, sangat indah dan lucu itu, akhirnya terlepaz dari,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, terkena,,,

Kuli Bangunan :
Besi pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepangang,,,
Penjual Burung :
Burung ku, warna nya sangat indah, seperti,,
Pemuja Wanita :
Mata pacar ku, yang bundar bagaikan,,,

Kuli Bangunan :
Ban truk boz aku, karna tertutup,,,
Penjual Burung :
Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,
Pemuja Wanita :
Bapak ku, orang nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin
aku beri hadiah,,,
Kuli Bangunan :
Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
Penjual Burung :
Kroto,belalang, ulat itu makanan burung aku dan sedikit aku beri vitamin C agar cepat,,,
Pemuja Wanita :
Mati aku, ketika melihat pacar aku, memakai baju,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, kutumpuk samping rumah aku hingga aku lelah mengejar,,
Penjual Burung :
Burung ku, yang terlepas dari sangkar nya
Pemuja Wanita :
Pacar ku, aku semakin cinta padanya karna kemarin datang ke rumah membawa oleh-oleh,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung :
Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyata
Pemuja Wanita :
Tersangkut di resleting pacar aku,,,

Kuli Bangunan :
Warna nya ke biru-biruan menyilau kan seperti,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali untuk,,,
Pemuja Wanita :
Melihat burung-burung aku yang ceria,,,
Puisi Berantai 3 Orang : Kuli Banguan, Penjual Burung, Pemuja Wanita

Kuli Bangunan :
Aku adalah seorang kuli bangunan,,,
Penjual Burung :
Aku adalah seorang penjual burung,,,
Pemuja Wanita :
Aku adalah seorang yang sedang jatuh cinta,,,

Kuli Bangunan :
Dalam hamparan tanah yang kosong ku buat sebuah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burungku dia lucu sekali setiap pagi pagi aku beri makan dan tiap pagi pula aku masukan,,,
Pemuja Wanita :
Celana pacar ku ketat sekali seperti satlantaz briptu norman, yang body nya kekar seperti,,,

Kuli Bangunan :
Linggis, martil, cetok, seperti alat bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dan jelek sekali. akan aku ganti dengan,sehingga diperlukan besi dan seng
untuk,,,
Pemuja Wanita :
Calon mertua ku. pekerjaannya marah – marah, tiap pagi minum kopi dan sarapannya,,,

Kuli Bangunan :
Pasir, semen aku campur dgn air,kan aku aduk untuk,,,
Penjual Burung :
Memoles burung ku, sangat indah sekali, sehingga semua terpesona pd burung ku, dan sering
kali kau elus-elus,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya menambah ketampanan nya, aku
berat untuk,,,

Kuli Bangunan :
Menemplok adukan pasir, dan jadilah bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Burung ku, sangat indah dan lucu itu, akhirnya terlepaz dari,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, terkena,,,

Kuli Bangunan :
Besi pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepangang,,,
Penjual Burung :
Burung ku, warna nya sangat indah, seperti,,
Pemuja Wanita :
Mata pacar ku, yang bundar bagaikan,,,

Kuli Bangunan :
Ban truk boz aku, karna tertutup,,,
Penjual Burung :
Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,
Pemuja Wanita :
Bapak ku, orang nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin
aku beri hadiah,,,
Kuli Bangunan :
Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
Penjual Burung :
Kroto,belalang, ulat itu makanan burung aku dan sedikit aku beri vitamin C agar cepat,,,
Pemuja Wanita :
Mati aku, ketika melihat pacar aku, memakai baju,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, kutumpuk samping rumah aku hingga aku lelah mengejar,,
Penjual Burung :
Burung ku, yang terlepas dari sangkar nya
Pemuja Wanita :
Pacar ku, aku semakin cinta padanya karna kemarin datang ke rumah membwa oleh-oleh,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung : Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyata
Pemuja Wanita :
Tersangkut di resleting pacar aku,,,

Kuli Bangunan :
Warna nya ke biru2an menyilau kan seperti,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali untuk,,,
Pemuja Wanita :
Melihat burung-burung aku yg ceria,,,

Anda mungkin juga menyukai