Anda di halaman 1dari 6

NASKAH MONOLOG

“AMAT RAMANYANG”
DI

OLEH:

M. aldi kurniawan

ASAL SEKOLAH:

SMKN 1 LHOKNGA

PERAN YANG DIMAINKAN:

1.Amat ramanyang

2.Ibunda amat

3. peuhaba (pencerita alur cerita)

4. orang kampung

5. Dukun

“TAMPILNYA DIRUMAH SAJA”


(pembukaan) : ibu ibu bapak bapak dan penonton semua

Dengarkanlah kisah dari negeri sana

Di sebuah negeri di ujung Sumatra

Hiduplah seorang janda dengan anaknya

Hidupnya susah tidak terkira

Kalua disumatra barat ada malin kundang

Di aceh namanya ahmad ramanyang

Di suatu hari si anak

Minta izin pada emaknya

Hendak ikut saudagar kaya

Mungkin sang pedagang sedang buka lowonan kerja

Atau mungkiiinnnnnn sajaaaaa…… saudagar utusan dewa

Namanya saja cerita……. Eh penonton…..

Semua kemungkinan bisa terjadi….

Singkat kata singkat cerita, Siamat jadi orang kaya

Entah kenapa ingat pulang kedesa

Si emak senang tidak terkira

Eh siamat tidak terima

Jadilah ia anak durhaka…..

Para penonton semuanya, kisah selanjutnya ini fiktif belaka

Kalua ada kesamaan cerita, itu bukan disengaja……..

Memang begitu….. ceritanya…


Amat : mak, mak, aku ingin minta izin mak.. untuk pergi berlayar bersama
saudagar itu mak…

Emak : mana saudagar itu??

Amat : itu makk

Emak : mana ?

Amat : itu mak, dibalik pohon itu lho mak..

Emak : mengapa dia bersembunyi dibalik pohon itu?

Amat : mungkin buang air kecil mak, tapi itu tidak penting mak, dengar mak,
dia setuju membawaku.. serta….. aku ingin jadi orang kaya mak…

Emak : apa??? (terkejut)

Peuhaba : si emak sedih bukan kepalang, mendengar si amat ingin pergi


keseberang dan meninggalkan dirinya seorang…….

Amat : tapi mak.. kalua aku sudah kaya nanti aku berjanji, akan kembali
padamu mak,…

Emak : tidak nak, emak tidak butuh kekayaaanmu nak yang emak butuh
engkau disini bersama emak nak….. (menangis)

Peuhaba : ehh siamat… katanya ingin jadi orang kaya menyogok emaknya
dengan menantu menggoda, serta makanan pun di tolaknya, emak si amat
murka, kolesterol alasannya…… akhirnya si amat pun di ijinkannya, si amat
girang tidak terkira………
Emak : baiklah nak.. dengan berat hati emak mengijinkanmu nak…

Peuhaba : siamat berteriak kesenangan, menyussul saudagar pergi


berlayar…………

“LAGU AMAT BERLAYAR”

HEY SI AMAT PERGI BERLAYAR

BERLAYAR BERSAMA SAUDAGAR KAYAA

SI AMAT BINGUNG,, SAUDAGAR BERLALU

DI TINGGAL PERGI SENDIRI DI LAUTT

AMAT HAY SI AMAT SI AMAT PERGI BERLAYAR

BERLAYAR BERSAMA SAUDAGAR KAYAA

AMAT HAY SI AMAT SI AMAT PERGI BERLAYAR

BERLAYAR BERSAMA SAUDAGAR KAYA..

Beginilah nasib orang miskin penonon

Sang saudagar naik kapal mewah

Eh si amat malah naik sekoci, mendayung sendiri pula.. hahaha

Makanya tau diri mattt..

Hahahahahahahahah

Mak.. mak.. aku rindu padamu mak..

Si amat menangis dan kemudian berdoa

Semoga kapal itu dirampok bajak laut ( mengolok2 si amat)

Kapal tidak terlihat lagi.. kata si amat oh may god aku tersesat…
Peuhaba : singkat kata singkat cerita si amat sampai kepulau tak bernama,
orang2 datang menyambutnya….

Engkau amat? Tanya mereka, mereka bertubuh tinggi besar, dan mengenakan
pakaian dari akar2 pohon

Engkau amat ? sambil menusuk2 tombaknya

Amat : iya, aku amat, kalua ngomong jangan sambal nusuk2 orang juga
dong,iya aku amat, emang kenapa?

Peuhaba : salah satu dari mereka maju dan menjelaskan bahwa

Orang kampung : saudagar yang engkau temui tadi ittu sebelum berangkat dia
berpesan, bahwa dia akan datang bersama seorang pemuda yang bernama
amat,menurut dukun yang terkenal di desa ini…

Dukun : haahahahaha, hanya orang yang bernama amat yang dapat


mewariskan harta… dari sang saudagar itu, dan sekaligus menjadi jodoh
putrinya, tapi dengan satu syarat, tidak boleh menaiki kapal besar itu, karna
kapal itu akan di kutuk menjadi batu, makanya kau dikirim di atas sekoci itu.

Peuhaba : akhirnya si amat dinikahkan dengan putrinya, cerita ini hanya


karangan saja ya penonton, jadi jangan tanyakan lagi dimana saudagar itu,
yang penting si amat sudah jadi orang kaya, dan punya istri cantik juga.

Ohhh malam panjang.. pengantin baru tidur di ranjang, berbulan waktu datang
menjelang, ridu emak di kampung bukan kepalang si amatpun bertekat pulang.

Karna kapal besar tidak mungkin saya datangkan, ceritanya saya lanjutkan,
pura2nya, kapal parker di lautan……

Si amat pulang membawa obat2tan dan menyamar menjadi seorang


pedagang…..
Amat : saya amat, dari negeri seberang, orang kaya.. dan juga pedangang,
mumpung lagi krisis saya bawa barang2 dari luar, harga miring semiring
miringnya mulai dari 90 derajat, hingga 150 derajat, mulai dari jarum kecil,
hingga gading gajah mual, kalau ada kata sepakat, kuburan mertuapun aya
jual,hahahahahahhahahahah

Emak : amat, amat,!!!!!

Amat : ibu?, ibu mau cari apa? Obat anti tua, anti keriput, anti jerawat, anti
ketombe? Makin tua makin kece….

Emak : amat anakku, ini ibumunak, ini ibumu…..

Amat : ibu?????? ( terkejud )

Peuhaba : si amat terkejud bukan kepalang melihat emaknya tak lagi rupawan,
berbulan waktu dimakan jaman…..

Amat : dalam dunia perdagangan, tidak ada ikatan saudara,

Emak : ini ibumu nak, mana janjimi, mana janjimu nakku mana? Ini ibumu nak

Amat : dasar wanita tua, beraninya kau mengaku ibuku kau bukan ibuku ku
kutuk kauuuu…..

Emak : ya tuhan, jika dia memang bukan anakku amat ampunilah dia, dan jika
dia memang anakku amat kutuklah dia menjadi batu ya tuhannn…………

Anak ga tau diri, mengutuk emaknya sendiri, sebenarnya akulah yang


seharusnya mengutuk dia…..

Peuhaba : jadilah dia anak durhaka…

[TAMAT]

Anda mungkin juga menyukai