Pada hari ini, senin, tanggal dua puluh dua bulan april tahun dua ribu
sembilan belas telah dilaksanakan perjanjian antara:
-1-
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut PIHAK
atau jika bersama-sama disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju dan
sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Enumerator Riset Fasilitas
Kesehatan (Rifaskes) 2019 yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-Pasal sebagai berikut :
Pasal 1
Perjanjian ini dibuat dengan tujuan PIHAK KESATU memberikan tugas
pelaksanaan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) 2019 kepada PIHAK
KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut dan bertanggung
jawab menyelesaikan sampai selesai sesuai dengan ketentuan yang telah
diatur oleh PIHAK KESATU.
Pasal 2
(1) PIHAK KESATU memberi tugas kepada PIHAK KEDUA sebagai
Enumerator pada kegiatan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) 2019 di
Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Timur
Pasal 3
Perjanjian ini dilaksanakan sejak tanggal ditandatangani sampai dengan
tanggal 30 Juni 2019.
Pasal 4
-2-
f. melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Penanggung Jawab
Teknis (PJT) Kabupaten/Kota;
Pasal 5
-3-
c. uang transpor berangkat/pulang dari/ke lokasi Workshop
Enumerator;
(2) PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut untuk diberikan hak-hak lain
selain yang telah diatur dalam Perjanjian ini.
Pasal 6
a. peringatan tertulis;
-4-
b. penggantian biaya yang telah dikeluarkan PIHAK KESATU sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
(3) Hasil evaluasi PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat final dan oleh karenanya PIHAK KEDUA tidak dapat
mengajukan keberatan dan tidak akan menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun.
Pasal 7
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (a) tidak
berlaku, apabila PIHAK KEDUA mengalami sakit berat, kecelakaan
yang mengakibatkan cacat berat, meninggal, atau hal-hal lain yang
mengakibatkan tidak dapat menjalankan kewajibannya, yang
dibuktikan dengan keterangan dari dokter Pemerintah yang ditunjuk
oleh PIHAK KESATU.
-5-
Pasal 8
(3) Dalam hal terjadi force majeur (keadaan memaksa) pihak yang
mengalami force majeur (keadaan memaksa) harus memberitahukan
kepada pihak lainnya secara lisan secepatnya dan secara tertulis
disertai bukti yang layak dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
kali 24 jam.
Pasal 9
-6-
Pasal 10
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih
lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan akan dituangkan secara
tertulis dalam suatu perubahan (addendum) yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 11
(1) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan
penuh kesadaran tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun.
(2) Perjanjian ini dibuat di Banda Aceh pada hari dan tanggal tersebut di
atas dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan mengikat PARA PIHAK.
-7-