Anda di halaman 1dari 7

Kreano 7 (1) (2016): 24-30

Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano

Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar


dan Keaktifan Siswa pada Materi Peluang
Nining Setyowati1, Bambang Eko Susilo2, Masrukan3

SMK N 1 Bawen1, Semarang, Central Java, Indonesia


1

2,3
Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Central Java, Indonesia
Coresponding Author Email: niningsetyowati.zahra@gmail.com1;
bambang_eko_susilo@yahoo.co.id2; m4sruk4n@yahoo.com3
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v7i1.4831
Received : January 2016; Accepted: April 2016; Published: June 2016

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa mata diklat matematika kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelas X AP B Semester
2 SMK Negeri 1 Bawen. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X
AP B SMK Negeri 1 Bawen sebanyak 35 siswa. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan fokus masalah, per-
encanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta analisis dan refleksi. Teknik pengambilan data
melalui teknik tes, observasi dan angket. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan alat peraga dapat men-
ingkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam menerapkan konsep teori peluang siswa kelas X AP B
SMK N 1 Bawen semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Keadaan tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data bahwa
terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 60,6 menjadi 85,4 dan peningkatan prosentase siswa yang tuntas belajar,
yaitu dari 57,15% menjadi 94,29%. Dari hasil tersebut disarankan sebaiknya guru mengembangkan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga pada materi pelajaran yang lain dan guru cepat menganalisis setiap permasala-
han yang ada dalam pembelajaran.

Abstract
The purpose of this research was to determine whether the use of teaching aids can improve learning outcomes and
student activity in mathematics subjects with competence to apply the concept of probability theory in class X AP B 2nd
Semester SMK Negeri 1 Bawen. This research is a classroom action research. The subjects were students of class X AP B
SMK Negeri 1 Bawen, there are 35 students. The procedure begins with the establishment of the research focus of the
problem, action planning, action and observation, analysis and reflection. Data collection techniques through the testing
techniques, observation and questionnaires. Research results obtained that the use of teaching aids can improve mathe-
matics learning outcomes and student activity in applying the concept of probability theory class X AP B 2nd semester
SMK N 1 Bawen of the school year 2014/2015. The situation are evidenced by the results of data analysis that an increase
in the average value of 60.6 to 85.4 and an increase in the percentage of students who achieve mastery learning, ie from
57.15% to 94.29%. From these results suggested teachers should develop learning by using teaching aids in the subject
matter and teachers quickly analyze any existing problems in learning.

Keywoords: teaching aids, learning outcomes, probability

PENDAHULUAN ruminansia (ATR), Agribisnis ternak unggas


Mata diklat matematika merupakan salah (ATU) dan Mekanisasi pertanian (MP), Pari-
satu mata diklat adaptif yang diajarkan di SMK wisata untuk jurusan Tata boga (TB) dan Ako-
Negeri 1 Bawen di semua jurusan. Materi ma- modasi perhotelan (AP). Kriteria ketuntasan
tematika dibedakan dalam dua rumpun yaitu minimal (KKM) untuk mata diklat matematika
Teknik dan Pariwisata. Teknik untuk jurusan adalah 75.
Agribisnis hasil pertanian (AHP), Agribisnis Hasil belajar matematika siswa kelas X
tanaman dan hultikultura (ATPH), Agribisnis AP B SMK Negeri 1 Bawen masih rendah. Hal
tanaman perkebunan (ATP, Agribisnis ternak ini dapat dilihat dari rendahnya hasil ulangan
© 2016 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS
p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 | 25

harian tiap kompetensi. Rata-rata hasil ulan- buku paket. Guru hanya mendampingi siswa
gan siswa masih di bawah KKM dan jumlah berdiskusi dan membenarkan jawaban siswa
siswa yang mencapai batas tuntas yaitu nilai jika jawaban siswa kurang tepat saat presen-
ulangan harian ≥ 75 masih jauh dari harapan. tasi. Dampak metode diskusi adalah ada se-
Pada umumnya setiap diadakan ulangan ha- bagian siswa yang kurang aktif dalam diskusi
rian, paling tidak 50% siswa atau bahkan lebih yang disebabkan karena kejenuhan sehingga
harus mengikuti remidiasi karena nilai yang siswa kurang termotivasi untuk belajar man-
dicapai di bawah KKM yaitu di bawah 75. Pada diri. Di dalam pembelajaran guru juga belum
ulangan akhir semester 1 tahun 2014/2015 di- memanfaatkan penggunaan media pembela-
peroleh hasil bahwa rata-rata nilai matema- jaran seperti alat peraga untuk menarik per-
tika yang dicapai adalah 50,1 dengan jumlah hatian dan minat siswa sehingga pembelaja-
siswa yang belum mencapai KKM (nilai ku- ran berjalan secara optimal.
rang dari 75) sebanyak 21 siswa atau 61,76%. Berdasarkan uraian tersebut penulis
Hal ini tentu saja masih sangat jauh dari hara- tertarik untuk melakukan suatu upaya me-
pan karena nilai rata-rata yang dicapai masih ningkatkan hasil belajar matematika dengan
di bawah KKM (75) dan jumlah siswa yang be- menggunakan alat peraga karena dengan
lum tuntas lebih dari 50%. menggunakan alat peraga diharapkan proses
Hal tersebut kemungkinan disebab- belajar mengajar menjadi lebih variatif, lebih
kan karena masih ada siswa yang tidak me- menarik dan dapat meningkatkan peran ak-
nunjukkan respon positif terhadap pelajaran tif siswa. Permasalahan yang dibahas dalam
matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari penelitian ini adalah: (1) apakah penggunaan
beberapa hal, antara lain: (1) sebagian siswa alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar
beranggapan matematika merupakan pela- siswa kompetensi menerapkan konsep teori
jaran yang tidak menarik, sulit dan membo- peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne-
sankan bahkan menakutkan sehingga siswa geri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015, dan
kurang tertarik untuk belajar matematika, (2) (2) apakah penggunaan alat peraga dapat me-
masih ada siswa yang kurang memperhatikan ningkatkan keaktifan siswa pada kompetensi
saat guru menjelaskan suatu materi, misalnya menerapkan konsep teori peluang di kelas X
dengan bergurau atau berbicara sendiri den- AP B semester 2 SMK Negeri 1 Bawen Tahun
gan temannya, (3) siswa kurang aktif bertanya Pelajaran 2014/2015.
sehingga guru tidak mengetahui apakah sis- Tujuan penelitian ini adalah untuk men-
wa sudah dapat memahami penjelasan guru getahui apakah penggunaan alat peraga da-
atau belum yang mungkin disebabkan siswa pat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
takut atau bahkan siswa tidak tahu apa yang siswa kompetensi menerapkan konsep teori
mesti ditanyakan, (4) siswa belum mempuny- peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne-
ai keberanian untuk mengemukakan penda- geri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015.
pat, misalnya ada pertanyaan dari guru, sis- Matematika adalah ilmu yang mempe-
wa tidak menjawab kalau tidak ditunjuk oleh lajari obyek abstrak (berupa ide, proses dan
guru, (5) pada saat mengerjakan latihan soal penalaran) yang tersusun secara hierarkis dan
kadang-kadang ada siswa yang justru men- penalaran deduktif. Menurut Gagne (Rusef-
gerjakan pekerjaan lain, misalnya ada tugas fendi, 1988: 138) matematika mempunyai dua
dari pelajaran lain, dan (6) siswa mengantuk obyek yaitu: (1) obyek tak langsung yang be-
pada saat pelajaran matematika. Hal ini me- rupa kemampuan menyelidiki dan memecah-
nunjukkan siswa kurang berminat terhadap kan masalah, mandiri (belajar, bekerja, dan
pelajaran matematika. lain-lain), bersikap positif terhadap matema-
Penyebab rendahnya hasil belajar ma- tika dan mengerti bagaimana seharusnya be-
tematika yang lain adalah kurang bervaria- lajar; dan (2) obyek langsung yang terdiri dari:
sinya metode pembelajaran yang diberikan fakta, keterampilan (skill), konsep, dan aturan.
guru. Guru sering menggunakan metode dis- Dalam proses belajar matematika terjadi pro-
kusi sehingga siswa selalu mencari solusi dan ses berpikir yaitu melakukan kegiatan mental
jawaban sendiri dari soal-soal yang ada pada berupa menyusun hubungan-hubungan antar
UNNES JOURNALS
26 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...

bagian-bagian informasi seperti pengertian, lam media tersebut penting dan berguna bagi
rumus kemudian dapat menarik kesimpulan siswa, (3) sebagai sumber pembelajaran yang
dan memecahkan permasalahan. pokok isinya relevan dengan kurikulum yang
Menurut Hudoyo (1998: 6), faktor-faktor berlaku, (4) materi yang disajikan otentik dan
yang mempengaruhi terjadinya proses belajar aktual, atau informasi yang sudah lama dike-
dan mengajar matematika antara lain: pe- tahui dan peristiwanya telah terjadi, (5) fakta
serta didik/siswa, pengajar/guru, sarana dan dan konsepnya terjamin kecermatannya atau
prasarana, dan penilaian. Pada kenyataannya ada suatu hal yang masih diragukan, (6) for-
masih banyak siswa yang mengalami kesuli- mat penyajiannya berdasarkan tata urutan
tan belajar matematika. Hal ini bisa disebab- belajar yang logis, (7) pandangannya obyek-
kan oleh faktor internal maupun faktor eks- tif dan tidak mengandung unsur propagan-
ternal. Secara khusus kesulitan yang dialami da atau hasutan terhadap siswa, (8) narasi,
siswa dalam belajar matematika antara lain: gambar, efek, warna dan sebagainya meme-
kesulitan dalam penguasaan konsep, kesuli- nuhi syarat standar kualitas teknis, (9) bobot
tan dalam belajar dan menggunakan prinsip, penggunaan bahasa, simbol-simbol, ilustrasi
kesulitan memecahkan soal berbentuk verbal, sesuai dengan tingkat kematangan berpikir
dan kesulitan dalam melakukan perhitungan. siswa, dan (10) sudah diuji kesahihannya (va-
Hasil belajar merupakan perubahan pe- liditasnya).
rilaku yang diperoleh siswa setelah mengala- Rochmad dalam Priambodo et. al (2014)
mi aktivitas belajar (Anni et. al, 2005). Perole- menyatakan bahwa dalam pembelajaran ma-
han aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tematika, khususnya dalam menanamkan
tergantung pada apa yang dipelajari oleh sis- konsep matematika, dengan menggunakan
wa. Jika siswa mempelajari pengetahuan ten- alat peraga menyebabkan pengalaman anak
tang konsep maka perubahan perilaku yang semakin luas berdasarkan sesuatu yang nya-
diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam ta. Selain itu Sugiarto dalam Fujiati & Mastur
pembelajaran, perubahan perilaku yang harus (2014) juga mengungkapkan bahwa dalam
dicapai siswa setelah melakukan aktivitas be- proses pembelajaran matematika sebaiknya
lajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. siswa diberi kesempatan memanipulasi ben-
Menurut Anni et. al (2005) hasil belajar men- da-benda konkret atau alat peraga yang di-
cakup tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif, dan rancang secara khusus dan dapat diotak-atik
psikomotorik. oleh siswa dalam memahami suatu konsep
Menurut Fathurrohman & Sutikno matematika.
(2007: 67) fungsi media pembelajaran adalah:
(1) menarik perhatian siswa, (2), membantu METODE
untuk mempercepat pemahaman dalam pro- Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri
ses pembelajaran, (3) memperjelas penyajian 1 Bawen yang beralamat di jalan Kartini no.
pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam 119 Bawen. Penelitian dilaksanakan di SMK
bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (4) men- Negeri 1 Bawen karena peneliti merupakan
gatasi keterbatasan ruang, (4) pembelajaran guru/ pengajar di sekolah tersebut sehingga
lebih komunikatif dan produktif, (5) waktu tidak mengganggu aktivitas belajar menga-
pembelajaran bisa dikondisikan, (6) menghi- jar. Penelitian dilaksanakan selama 2, 3 bulan
langkan kebosanan siswa dalam belajar, (7) yaitu bulan Maret 2014 sampai April 2015 se-
meningkatkan motivasi siswa dalam mem- cara periodik seminggu 2 kali yaitu pada saat
pelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar, jam pelajaran matematika (Pelajaran mate-
(8) melayani gaya belajar siswa yang berane- matika diberikan 4 jam pelajaran dalam se-
ka ragam, (9) meningkatkan kadar keaktifan/ minggu). Waktu terebut dipilih karena sesuai
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelaja- dengan program pembelajaran yang telah
ran. Menurut Fathurrohman & Sutikno (2007: dibuat (Program Semester dan Satuan Acara
70) kriteria dalam pemilihan media pembe- Pembelajaran) yaitu kompetensi Menerapkan
lajaran adalah (1) dapat menarik minat siswa konsep teori peluang diberikan pada kelas X
untuk belajar, (2) materi yang terkandung da- AP B bulan Maret dengan alokasi waktu 16
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 | 27

Jam Pelajaran. Subjek penelitian adalah siswa wa yang belum mencapai KKM adalah 15 sis-
kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen yang ber- wa atau 42,85%, dan (3) jumlah siswa yang
jumlah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki mencapai KKM adalah 20 siswa atau sebesar
12 anak dan jumlah siswa perempuan 23 anak. 57,15%.
Teknik pengumpulan data dalam pene-
litian ini menggunakan teknik tes, observasi, Tabel 1. Hasil Observasi Siklus I
dan angket. Tes digunakan untuk pengumpu- Jumlah Siswa dengan Skor
Pengamatan
lan data mengenai hasil belajar siswa. Tes yang 1 2 3 4 5
digunakan berupa tes uraian dan merupakan Keseriusan 2 6 16 7 4
post tes. Observasi digunakan untuk menda- Keaktifan 4 3 14 9 5
patkan gambaran tentang pelaksanaan peng- Kerja sama 3 13 9 8 2
gunaan alat peraga dalam pembelajaran dan
untuk mengetahui efektivitas penggunaan Angket yang diberikan kepada siswa
alat peraga. Aspek yang diobservasi adalah terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan
keseriusan, keaktifan dan kerja sama siswa jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan
dalam pembelajaran. Observasi dilakukan se- saya senang terhadap pelajaran matematika
lama proses pembelajaran berlangsung dan khususnya materi peluang sebanyak 30 siswa
dilakukan oleh kolaborator. Angket digunakan menjawab ya dan 5 siswa menjawab tidak.
untuk mendapatkan gambaran minat siswa Pernyataan kedua, menurut saya materi pe-
terhadap pembelajaran pada kompetensi me- luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi-
nerapkan konsep teori peluang dengan meng- kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak
gunakan alat peraga 20 siswa menjawab ya dan 15 siswa menjawab
Untuk menjamin kepercayaan data tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke-
yang diperoleh melalui penelitian maka perlu sulitan dalam mempelajari materi peluang
dilakukan validasi data dengan cara triangula- ternyata didapatkan hasil, 13 siswa menjawab
si sumber lain yaitu dengan pengecekan me- ya dan 22 siswa menjawab tidak. Sementara
lalui informasi lain. Secara teknis triangulasi itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja-
dilakukan dengan guru lain/guru sejawat. Tek- wab tidak untuk pernyataan saya senang jika
nik analisis data dalam penelitian ini menggu- dalam mempelajari materi peluang digunakan
nakan teknik deskriptif yang dilakukan den- alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah
gan tiga cara, yaitu: (1) reduksi data, (2) dengan menggunakan alat peraga saya lebih
penyajian data, (3) penarikan simpulan. mudah memahami materi peluang, sebanyak
Penelitian tindakan kelas dilakukan da- 32 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab
lam dua siklus yang masing-masing terdiri tidak.
dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan Dari hasil tes/evaluasi diperoleh data:
refleksi. Alat peraga yang digunakan adalah (1) rata-rata nilai yang dicapai adalah 85,4,
mata uang logam Rp. 500,00, dadu, satu set (2) jumlah siswa yang belum mencapai KKM
kartu bridge, satu set kartu huruf “MATEMA- adalah 2 siswa atau 5,71 %, dan (3) jumlah sis-
TIKA”, satu set kartu angka 0 sampai dengan wa yang mencapai KKM adalah 33 siswa atau
9, dan manik-manik. Indikator keberhasilan 94,29%. Dari hasil pengamatan/observasi di-
penelitian tindakan ini adalah: (1) meningkat- peroleh hasil seperti pada Tabel 2.
nya perhatian, minat dan peran aktif siswa da-
Tabel 2. Hasil Observasi Siklus II
lam belajar, dan (2) sekurang-kurangnya 85%
siswa mendapatkan nilai sekurang-kurangnya
Jumlah SIswa yang dengan Skor
75 (sama dengan KKM). Pengamatan
1 2 3 4 5
Keseriusan - - 10 18 7
HASIL DAN PEMBAHASAN Keaktifan - 1 6 18 10
Dari hasil pengamatan/ observasi diperoleh Kerja sama - - 7 20 8
hasil seperti pada Tabel 1.Sedangkan dari ha-
sil tes/evaluasi diperoleh data: (1) rata-rata Angket yang diberikan kepada siswa
nilai yang dicapai adalah 60,6, (2) jumlah sis- terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan
UNNES JOURNALS
28 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...

jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan yang berbeda ditunjukkan pada pertanyaan
saya senang terhadap pelajaran matematika apakah peluang ada manfaatnya? Sebanyak
khususnya materi peluang sebanyak 32 siswa 20 siswa menjawab tidak. Hal ini berarti masih
menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak. banyak ssiwa yang belum mengetahui man-
Pernyataan kedua, menurut saya materi pe- faat dari mempelajari materi peluang.
luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi- Nilai rata-rata sebesar 60,6 masih di ba-
kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak wah KKM sehingga hasil ini masih belum se-
25 siswa menjawab ya dan 10 siswa menjawab suai harapan. Dari jawaban-jawaban siswa da-
tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke- pat dikategorikan beberapa kesalahan yang
sulitan dalam mempelajari materi peluang umum dilakukan siswa dalam mengerjakan
ternyata didapatkan hasil, 9 siswa menjawab soal, yaitu: (1) belum memahami konsep ru-
ya dan 26 siswa menjawab tidak. Sementara ang sampel dan kejadian, sehingga siswa ba-
itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja- nyak melakukan kesalahan dalam menentu-
wab tidak untuk pernyataan saya senang jika kan banyaknya ruang sampel atau banyaknya
dalam mempelajari materi peluang digunakan anggota kejadian, pada mumnya siswa belum
alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah bisa membedakan ruang sampel dan keja-
dengan menggunakan alat peraga saya lebih dian; (2) belum memahami atau lupa rumus
mudah memahami materi peluang, sebanyak peluang suatu kejadian, siswa baru menentu-
34 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab kan ruang sampel dan kejadian, tetapi belum
tidak. menentukan peluang suatu kejadian; (3) ku-
rang teliti dalam perhitungan, siswa banyak
Siklus I melakukan kesalahan dalam perhitungan, sis-
wa yang belum mencapai KKM yaitu 15 siswa
Dari tabel hasil observasi/pengamatan dapat atau 42,85% yang menunjukkan bahwa masih
dilihat bahwa sebagian besar siswa menun- banyak siswa yang belum memahami konsep
jukkan respon yang cukup baik. Dalam hal ke- peluang suatu kejadian.
seriusan, siswa paling banyak (16 siswa atau Dari siklus I diperoleh temuan-temuan
45,71%) berada pada taraf cukup baik. Keak- sebagai berikut: (1) keaktifan siswa kurang
tifan siswa juga paling banyak berada pada merata, pada saat pembelajaran terlihat bah-
katagori cukup baik yaitu sebanyak 14 siswa wa siswa yang aktif dalam pembelajaran ku-
atau 40%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa rang merata, siswa yang aktif hanya beberapa
cukup tertarik dengan pembelajaran yang anak, misalnya pada saat guru bertanya, yang
menggunakan alat peraga sehingga siswa berani mengemukakan pendapat hanya sis-
serius dalam memperhatikan dan mau ter- wa itu-itu saja; (2) masih dijumpai siswa yang
libat aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai kurang serius dalam pembelajaran, saat pem-
dengan penelitian Mariya (2013) bahwa alat belajaran berlangsung masih ada siswa yang
peraga membantu efektivitas pembelajaran. bercanda atau bicara sendiri dengan teman-
Sedangkan untuk kerja sama, ternyata paling nya. Hal itu juga terjadi pada saat ada siswa
banyak siswa (14 siswa atau 40%) berada pada yang mendemonstrasikan suatu percobaan,
katagori kurang. Masih banyak siswa yang be- ada beberapa siswa yang tidak memperha-
lum menunjukkan aktivitas kerja sama baik tikan sehingga saat percobaan selesai justru
dalam menjawab pertanyaan maupun dalam minta diulangi lagi atau belum jelas dengan
mengerjakan soal. demonstrasi yang dilakukan. Kadang-kadang
Dari tabel hasil angket dapat dilihat bah- siswa memberikan komentar yang kurang
wa sebagian besar siswa menunjukkan minat baik saat ada siswa lain yang maju atau men-
yang positif terhadap kompetensi peluang. demonstrasikan suatu percobaan, misalnya
Siswa merasa senang mempelajari materi meledek siswa yang salah saat mengerjakan
peluang dan menyambut positif penggunaan soal. (3) Guru kurang merata dalam memberi-
alat peraga dalam pembelajaran karena siswa kan giliran kepada siswa, belum semua siswa
merasa lebih mudah mempelajari materi pe- mendapat giliran untuk maju mengerjakan
luang jika menggunakan alat peraga. Respon soal ataupun untuk melakukan demonstrasi
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 | 29

karena keterbatasan waktu. Hal ini menye- dicapai sebesar 85,4. Dibandingkan dengan
babkan ada siswa yang kurang dilibatkan da- siklus I meningkat sebesar 24,8. Banyaknya
lam pembelajaran sehingga mengantuk dan siswa yang belum mencapai KKM juga ber-
bosan. (4) Siswa kurang menunjukkan kerja kurang banyak, yaitu tinggal 2 siswa. Hal ini
sama, pada saat latihan soal siswa cenderung menunjukkan bahwa siswa sudah memahami
mengerjakan sendiri, tidak berdiskusi den- konsep peluang suatu kejadian dan mampu
gan teman. (5) Siswa masih bingung dengan menerapkannya dalam mengerjakan soal.
konsep ruang sampel dan kejadian, meskipun Siswa juga lebih teliti dalam melakukan perhi-
sudah dijelaskan dengan menggunakan alat tungan sehingga kesalahan menghitung tidak
peraga, ternyata masih banyak siswa yang banyak terjadi.
bingung dengan konsep ruang sampel dan Dari hasil siklus II dapat dikatakan bah-
kejadian. Siswa belum dapat membedakan wa sudah terjadi perbaikan-perbaikan dari
keduanya. Hal ini terlihat dari jawaban-jawa- siklus I. Hal-hal yang menjadi kekurangan di
ban siswa pada saat tes/evaluasi. (6) Siswa be- siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II.
lum berani mengemukakan pendapat, pada
saat guru melontarkan pertanyaan-pertany- Antar Siklus
aan lisan siswa belum berani mengemukakan Dari siklus I ke siklus II terjadi peningka-
pendapat padahal sebenarnya mereka mem- tan dalam hal keseirusan, keaktifan dan kerja
punyai ide atau gagasan sendiri namun tidak sama. Pada siklus I, sebagian besar siswa be-
dikemukakan. Hal ini kemungkinan disebab- rada pada kategori cukup baik untuk keseri-
kan karena siswa malu, tidak percaya diri dan usan dan keaktifan,tetapi kerja sama berada
takut salah. (7) Siswa kurang berani bertanya, pada katagori kurang, namun pada sikus II, se-
pada saat dijelaskan siswa cenderung diam bagian besar siswa berada pada katagori baik,
sehingga guru tidak tahu apakah siswa su- untuk semua aspek (keseriusan, keaktifan dan
dah jelas atau belum. Guru sebenarnya sudah kerja sama). Hal ini menunjukkan bahwa den-
memberikan kesempatan kepada siswa untuk gan menggunakan alat peraga siswa menja-
menanyakan hal-hal yang belum jelas, namun di lebih tertarik sehingga siswa benar-benar
hal ini belum dimanfaatkan oleh siswa. memperhatikan, terlibat aktif dalam pembe-
Hal-hal tersebut kemungkinan penye- lajaran dan bisa bekerja sama dalam mema-
bab dari masih rendahnya hasil tes pada siklus hami materi peluang.
I. Oleh karena itu diperlukan perbaikan-per- Respon positif terhadap kompetensi pe-
baikan pada siklus II agar hasil yang diperoleh luang juga mengalami peningkatan dari siklus
lebih baik, antara lain dengan membuat pan- I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan me-
duan diskusi untuk mengatasi kekurangan da- ningkatnya jumlah siswa yang memberikan
lam siklus I. respon positif. Hasil belajar siswa dapat dilihat
dalam Gambar 1.
Siklus II
Dari tabel hasil observasi terlihat bahwa seba-
gian besar siswa berada pada katagori baik,
dalam hal keseriusan (18 siswa atau 51,42%),
keaktifan (18 siswa atau 51,42%) dan kerja
sama (20 siswa atau 57,17%). Pada siklus II
hampir tidak ada lagi siswa yang berada pada
kategori kurang atau sangat kurang, hanya
ada 1 siswa yang keaktifannya kurang.
Dari tabel hasil angket terlihat bahwa Gambar 1. Nilai Rata-rata Siswa
terjadi peningkatan jumlah siswa yang me-
nunjukkan minat positif terhadap materi pelu- Dari Gambar 1 terlihat jelas bahwa ha-
ang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan sil belajar siswa mengalami peningkatan yang
yang cukup tajam, yaitu nilai rata-rata yang cukup tajam, yaitu dari nilai rata-rata 50,1
UNNES JOURNALS
30 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...

menjadi 60,6 pada siklus I dan pada siklus II ran 2014/2015 meningkat 18.91% pada siklus
menjadi 85,4. I dan meningkat 37.14% pada siklus II. Keak-
tifan mendapatkan kategori cukup baik seba-
nyak 40% pada siklus I dan meningkat pada
siklus II menjadi 51,42%. Berdasarkan hasil
dan pembahasan disarankan sebaiknya (1)
guru mengembangkan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pada materi pela-
jaran yang lain, sehingga siswa menjadi lebih
mudah menyerap dan memahami materi pe-
lajaran yang disampaikan guru; (2) keaktifan
siswa dalam pembelajaran lebih diperhatikan
guru sehingga lebih mudah dalam memahami
Gambar 2. Siswa yang Mencapai KKM suatu materi; dan (3) guru lebih cepat menga-
nalisis setiap permasalahan yang muncul pada
Pada Gambar 2 persentase siswa yang setiap siklus, sehingga pada siklus selanjutnya
mencapai KKM juga mengalami peningka- dapat secara tepat dicarikan pemecahannya.
tan yaitu dari 38,24% pada Kondisi Awal pada
Siklus I menjadi 57,15% dan pada Siklus II DAFTAR PUSTAKA
menjadi 94.29%. Anni, C.T., et. al. (2005). Psikologi Belajar. Semarang:
UPT MKK UNNES
Hal ini terkait dengan meningkatnya Fathurrohman, P. & Sutikno, M.S. (2007). Strategi Belajar
respon positif siswa terhadap pembelajaran Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan
dan tingginya minat siswa terhadap pembela- Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.
jaran (didapat dari hasil pengamatan dan ang- Fujiati, I. (2014). Keefektifan Model Pogil Berbantuan
Alat Peraga Berbasis Etnomatematika Terha-
ket). Penggunaan alat peraga ternyata men-
dap Kemampuan Komunikasi Matematis. Unnes
jadi daya tarik tersendiri bagi siswa karena Journal of Mathematics Education, 3(3).
pembelajaran menjadi lebih bervariasi, tidak Hudoyo, H. (1998). Strategi Mengajar Belajar Matema-
monoton dan melibatkan peran aktif siswa. tika. Malang: IKIP Malang
Dengan demikian siswa menjadi lebih mudah Mariya, D., Zaenuri, Z., & Pujiastuti, E. (2013). Keefek-
tifan Pembelajaran Model SAVI Berbantuan
memahami materi dan akhirnya hasil belajar Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan
yang diperoleh meningkat. Masalah.  Unnes Journal of Mathematics Educa-
tion, 2(2).
Priambodo, A. S. (2014). Keefektifan Model Learning Cy-
SIMPULAN cle Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemam-
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat puan Komunikasi Matematis.  Unnes Journal of
disimpulkan bahwa dengan penggunaan alat Mathematics Education, 3(2).
Ruseffendi, ET. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru
peraga, hasil belajar siswa kompetensi mene- Mengembangkan Kompetensinya dalam Penga-
rapkan konsep teori peluang di kelas X AP B jaran Matematika untuk meningkatkan CBSA.
semester 2 SMK Negeri 1 Bawen Tahun Pelaja- Bandung: Tarsito.

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai