Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA


KARBON

KELOMPOK 1

ANGGOTA :

1. ALFAN THORIQ ( 06101381722054 )

2. DWI AGUSTINI ANGRAINI ( 06101381722045 )

3. ENI APRILIANI ( 06101181722052 )

4. EVA SIANNA SIBURIAN ( 06101381722067 )

5. RIZKY MUTIARA AYU ( 06101281722027 )

DOSEN PEMBIMBING :

MAEFA EKA HARYANI, S.PD.,M.PD.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Percobaan ke-3

I. Judul Percobaan : Karbon


II. Tanggal Percobaan : 12 Februari 2019
III. Tujuan Percobaan : A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami sifat kovalensi atom
karbon.
B. Tujuan Khusus
Diberikan diagram kerangka map heksagon,
mahasiswa mampu (a) mengemas bangun
geometri ruang C60, (b) mengidentifikasi posisi
ikatan rangkap dua, (c) menghitung jumlah
atom karbon dalam bangun C60, (d)
menghitung jumlah total ikatan atom karbon,
(e) menghitung jumlah masing-masing ikatan
tunggal maupun ikatan rangkap dua, dan
mengemas bangun geometri C70 dan C80.
IV. Dasar Teori
Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami,
yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan waktu
paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu dari di
antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah
"karbon" berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara. Karbon memiliki
beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grafit, intan, dan karbon
amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis alotropnya.
Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, manakala grafit berwarna hitam
dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia, manakala grafit
cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan
memiliki konduktivitas listik yang sangat rendah, sedangkan grafit
adalah konduktor listrik yang sangat baik. Senyawa karbon ialah senyawa yang
dapat dihasilkan dari hasil pembakaran hewan atau pun pembakaran tumbuhan.
Pada saat itu sebenarnya karbon dianggap hanya berasal dari makhluk hidup
sehingga senyawa karbon tersebut digolongkan sebagai senyawa organik.
Kemudian para ahli menemukan bahwa senyawa karbon tidak saja dapat
ditemukan dalam tubuh makhluk hidup tapi, juga terdapat dalam senyawa
anorganik, contohnya CO2, CO dan juga senyawa karbonat, maka dari itu,
anggapan bahwa senyawa karbon selalu merupakan senyawa organik yang kurang
tepat. Saat ini telah banyak ditemukan senyawa karbon yang bearsal dari benda
mati dan dihasil dari sintesis di laboratorium atau industri , mislanya plastik, obat-
obatan dan serat sintesis. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang
paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon
yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Berdasarkan susunan
atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar,
yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa
alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa alifatik
tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua
atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki
rangkap tiga dinamakan alkuna.misalnya minyak tanah,bensin, gas alam,dan
plastik. Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung
ikatan karbon dengan hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon).
Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit
merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-
alotrop lainnya. Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang
sangat tinggi untuk bereaksi, bahkan dengan oksigen. Keadaan oksidasi karbon
yang paling umumnya ditemukan adalah +4, manakala +2 dijumpai pada karbon
monoksida dan senyawa komplekslogam transisi lainnya. Sumber karbon
anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit, dan karbon dioksida,
sedangkan sumber organik terdapat pada batu bara, tanah gambut, minyak bumi,
dan klatrat metana. Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa daripada
unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta senyawa organik murni yang telah
dideskripsikan sampai sekarang. Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang
berbeda-beda, meliputi intan yang merupakan bahan terkeras di dunia sampai
dengan grafit yang merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki
afinitas untuk berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat membentuk
berbagai senyawa dengan atom tersebut.
V. Alat dan Bahan :
1. Kertas manila dengan map heksagon (fotocopy)
2. Penggaris, pisau pemotong atau gunting.
3. Lem
4. Spidol warna merah.

VI. Prosedur Percobaan


1. Fotocopylah map heksagon (lihat lembar map) di atas kertas manila
ukuran A4.
2. Gunting pada bagian (salah satu sisi heksagon), yang sudah ditandai
“gunting” (ada 8 sisi yang digunting)
3. Gunting bagian heksagon secara utuh yang sudah dinomeri 1-8, hingga
diperoleh lubang-lubang heksagon (ada 8 lubang heksagon).
4. Tumpang tindihkan ( dan kemudian rekatkan dengan lem) setiap dua
heksagon yang digunting sati sisi penghubungan di sekitar tiap lubang
heksagon sehingga membentuk lubang pentagon hingga memperoleh
sebuah bangun bola.
5. Map heksagon untuk pembentukan fulerena C60.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang
VII. Tugas dan Pertanyaan
1. Bentuklah map heksagon yang telh digunting tersebut menjadi bangun
bola C60 yang tersusun oleh heksago dan lubang pentagon. Jika setiap titik
sudut heksagon maupun pentagon mewakili atom karbon, hitung jumlah
heksagon dan lubang pentagon, jumlah atom C persekutun antara satu
lubang pentgon dengan dua heksagon, tandai ikatan rangkap dua dengan
garis spidol merah (Ikatan tunggal tidak usah ditandai), hitung jumlh
ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua. Secara sama bentuklah fulerena C70
dari map heksagon yang tersedia menurut pola berikut ini.
Map heksagon untuk pembentukan fulurena C70.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang

Demikian juga bentuklah fulerena C80 dari map heksagon yang tersedia
menurut pola berikut ini.
Map heksagon untuk pembentukn fulerena C80.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang.

Jawab :
1. a) Untuk karbon C60 = 20 heksagon dan 12 lubang pentagon
b) Untuk karbon C70 = 25 heksagon dan 12 lubang pentagon
c) Untuk karbon C80 = 30 heksagon dan 12 lubang pentagon
2. Jumlah atom C persekutuan antara satu lubang pentagon dengan dua
heksagon
a) Untuk karbon C60 = 5 heksagon dan 3 lubang pentagon
b) Untuk karbon C70 = 5 heksagon dan 3 lubang pentagon
c) Untuk karbon C80 = 5 heksagon dan 3 lubang pentagon
3. Jumlah total ikatan C-C yaitu 315
4. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (ditandai spidol merah) yaitu 105
VIII. Hasil Pengamatan
C60
1. Bangun yang mendekati bentuk bola soccer ini terdiri dari bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah : 20 heksagon dan 12 pentagon.
2. Setiap bidang pentagon dikelilingin oleh : 5 heksagon dan setiap bidang
heksagon selalu dikelilingi oleh : 3 pentagon.
3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik persekutuan dari
sejumlah 1 bidang pentagon dan 2 bidang heksagon ; jadi setiap atom C ini
selalu membentuk ikatan dengan sejumlah 3 atom C lainnya.
4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini yaitu sebanyak 60 atom.
Berdasarkan data (1) dan (3), jumlah atom C ini dapat dihitung menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
[𝑛𝑥ℎ]+[𝑚𝑥𝑝] [20 𝑥 6]+[12 𝑥 5]
= = 60 atom.
𝑧 3

Dimana, n = jumlah bidang heksagon, h = jumlah atom C, m = jumlah


bidang pentagon, p = jumlah atom C tiap bidang pentagon, dan z = jumlah
ikatan untuk tiap atom C.
5. Jumlah total ikatan C-C yaitu 90 ikatan. Hal ini dapat diperoleh menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah ikatan C-C = ½ (q x z) = ½ (60 x 3) = 90 ikatan
Dimana angka ½ diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C selalu
merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik heksagon- heksagon
maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C total, dan z = jumlah
ikatan tiap atom C.
6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang diatandai dengan garis spidol
merah) yaitu sebanyak 30 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C (yang
tidak ditandai apapun) yaitu 60 ikatan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut : a. Jumlah ikatan tunggal C-C = ⅔ x
jumlah ikatan total = C60 = ⅔ x 90 = 60 ikatan atom tunggal. b.
Jumlah ikatan rangkap C=C = ⅓ x jumlah ikatan total = ⅓ x 90 = 30
ikatan rangkap dua.
C70
1. Bangun yang mendekati bentuk bola soccer ini terdiri dari bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah : 25 heksagon dan 12 pentagon.
2. Setiap bidang pentagon dikelilingin oleh : 5 heksagon dan setiap bidang
heksagon selalu dikelilingi oleh : 3 pentagon.
3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik persekutuan dari
sejumlah 1 bidang pentagon dan 2 bidang heksagon ; jadi setiap atom C ini
selalu membentuk ikatan dengan sejumlah 3 atom C lainnya.
4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini yaitu sebanyak 70 atom.
Berdasarkan data (1) dan (3), jumlah atom C ini dapat dihitung menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
[𝑛𝑥ℎ]+[𝑚𝑥𝑝] [25 𝑥 6]+[12 𝑥 5]
= = 70 atom.
𝑧 3

Dimana, n = jumlah bidang heksagon, h = jumlah atom C, m = jumlah


bidang pentagon, p = jumlah atom C tiap bidang pentagon, dan z = jumlah
ikatan untuk tiap atom C.
5. Jumlah total ikatan C-C yaitu 105 ikatan. Hal ini dapat diperoleh menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah ikatan C-C = ½ (q x z) = ½ (70 x 3) = 105 ikatan
Dimana angka ½ diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C selalu
merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik heksagon- heksagon
maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C total, dan z = jumlah
ikatan tiap atom C.
6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang diatandai dengan garis spidol
merah) yaitu sebanyak 35 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C (yang
tidak ditandai apapun) yaitu 70 ikatan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut : a. Jumlah ikatan tunggal C-C = ⅔ x
jumlah ikatan total = C70 = ⅔ x 105 = 70 ikatan atom tunggal. b.
Jumlah ikatan rangkap C=C = ⅓ x jumlah ikatan total = ⅓ x 105 = 35
ikatan rangkap dua.
C80
1. Bangun yang mendekati bentuk bola soccer ini terdiri dari bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah : 30 heksagon dan 12 pentagon.
2. Setiap bidang pentagon dikelilingin oleh : 5 heksagon dan setiap bidang
heksagon selalu dikelilingi oleh : 3 pentagon.
3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik persekutuan dari
sejumlah 1 bidang pentagon dan 2 bidang heksagon ; jadi setiap atom C ini
selalu membentuk ikatan dengan sejumlah 3 atom C lainnya.
4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini yaitu sebanyak 70 atom.
Berdasarkan data (1) dan (3), jumlah atom C ini dapat dihitung menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
[𝑛𝑥ℎ]+[𝑚𝑥𝑝] [30 𝑥 6]+[12 𝑥 5]
= = 80 atom.
𝑧 3

Dimana, n = jumlah bidang heksagon, h = jumlah atom C, m = jumlah


bidang pentagon, p = jumlah atom C tiap bidang pentagon, dan z = jumlah
ikatan untuk tiap atom C.
5. Jumlah total ikatan C-C yaitu 120 ikatan. Hal ini dapat diperoleh menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah ikatan C-C = ½ (q x z) = ½ (80 x 3) = 120 ikatan
Dimana angka ½ diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C selalu
merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik heksagon- heksagon
maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C total, dan z = jumlah
ikatan tiap atom C.
6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang diatandai dengan garis spidol
merah) yaitu sebanyak 40 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C (yang
tidak ditandai apapun) yaitu 80 ikatan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut : a. Jumlah ikatan tunggal C-C = ⅔ x
jumlah ikatan total = C80 = ⅔ x 120 = 80 ikatan atom tunggal. b.
Jumlah ikatan rangkap C=C = ⅓ x jumlah ikatan total = ⅓ x 120 = 40
ikatan rangkap dua.
IX. Pembahasan
Pada percobaan ke-3 ini membahas mengenai karbon, pada percobaan ini
praktikan membuat bangun C₆₀, C₇₀ dan C₈₀ dengan sejumlah kertas berwarna-
warni yang telah terdapat pola dari flurenanya. Untuk masing-masing bangun C₆₀,
C₇₀ dan C₈₀ itu menggunakan kertas yang berbeda warna. Melalui masing-
masing bentuk atom karbon, atom tersebut memiliki heksagon dan lubang
heptagon yang diperoleh dari setiap dua heksagon yang di gunting di satu sisi
penghubung di setiap sisi lubang heksagon tersebut. Maka dikemaslah atom
geometrinya dengan cara menghubungkan kedua ujungnya menjadi saling
tumpang tindih dan mendapatkan bentuk seperti bola yang mana atom tersebut
memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Setelah dirangkai, bentuk dari
masing-masing bangun C₆₀, C₇₀ dan C₈₀ maka diperolah C60 memiliki lima
lubang heksagon, C70 memiliki lima lubang heksagon, dan C80 memiliki lima
lubang heksagon. Setiap masing-masing heksagon yang dikelilingi oleh beberapa
pentagon, yaitu C60 memiliki tiga lubang pentagon, C70 memiliki tiga lubang
pentagon, dan C80 memiliki tiga lubang pentagon. Pada bangun C₆₀ ini terdapat
20 heksagon dan juga 12 pentagon, sedangkan pada bangun C₇₀ ini memiliki 25
heksagon dan 12 buah pentagon, dan pada bangun C₈₀ ini terdapat sebanyak 30
heksagon dan 12 pentagon. Untuk membuktikan jumlah atom C penyusun bola
soccer dapat dilakukan dengan perhitungan dan telah didapatkan hasil, untuk C₆₀
di dapat 60 atom, untuk C₇₀ didapat 70 atom, dan C₈₀ didapatkan 80 atom. Dan
pada bangun C₆₀ telah didapatkan jumlah ikatan C-Cnya iu sebanyak 90 ikatan,
sedangkan untuk C₇₀ telah didapatkan jumlah ikatan C-Cnya iu sebanyak 105
ikatan dan pada bangun C₈₀ telah didapatkan jumlah ikatan C-Cnya itu sebanyak
120 ikatan. Sehingga jumlah total ikatan C-Cnya yaitu 315.
Dengan menggunakan perhitungan dari percobaan yang telah di dapatkan
yaitu dengan mendapatkan bangun yang berbentuk bola dari bidang heksagon
C₆₀, C₇₀ dan C₈₀ maka di dapatkan bahwa setiap ikatan C-C selalu merupakan
sisi persekutuan antara dua bidang(baik heksagon-pentagon maupun pentagon-
heksagon) yang dapat dilihat dari lingkaran bentuk bola. Dari percobaan ini, maka
dapat dikenali yang mana ikatan tunggal dan yang mana ikatan rangkap. Yang
termasuk ikatan tunggal yaitu ditandai dengan tidak adanya tumpang tindih.
X. Kesimpulan
1. Bangun yang mendekati bola soccer ini adalah bangun C₆₀ yang terdiri
dari 20 heksagon dan 12 pentagon, setiap ikatan C-C selalu merupakan sisi
persekutuan antara dua bidang.
2. Jumlah atom suatu karbon sama dengan jumlah bagian geometri atom
karbonnya.
3. Ikatan rangkap pada bangun geometri ditandai dengan bagian yang
tumpang tindih antara dua heksagon yang menempel.
4. Setiap ikatan C-C selalu merupakan sisi persekutuan antara dua bidang
(baik heksagon- pentagon maupun pentagon- heksagon)
5. Suatu bidang pentagon selalu dikelilingi oleh lima heksagon.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Erlangga.


Gulo, F dan Desi. 2016. Panduan Praktikum Kimia Anorganik 1. Indralaya:
Universitas Sriwijaya.
Hutomo, S.S. 2017. Kimia Anorganik Carbon. (Online). https:/id.scribd.com/Pre-
sentation/362041884/KIMIA-ANORGANIK-CARBON. (Diakses pada
tanggal 17 Februari 2019).
Marthen, K. 1995. Kimia Umum. Jakarta : Yudhistira.

Petrucci, R.H. 1985. Kimia Dasar Prinsip terapan Modern Jilid 1 Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
LAMPIRAN

Flurena C₆₀ Flurena C7₀

Flurena C80

Anda mungkin juga menyukai