Anda di halaman 1dari 34

A.

PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah Suatu sikap dimana individu menghindari diri
dari interaksi dengan orang lain. individu merasa bahwa ia kehilangan
hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan,
pikiran, prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan
secara spontan dengan orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan
dengan orang lain(Balitbang,2007).
Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan hubungan
interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel Yang
menimbulkan perilaku maladaptasi dan menggangu fungsi seseorang dalam
hubungan social(depkesRI.2000).
Kerusakan interaksi sosial adalah suatu gangguan kepribadian yang
tidak fleksibel,tingkat maladaptive dan menggangu fungsi individu dalam
hubungan sosialnya(stuart dan sundeen,1998)
Kerusakan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana seorang
berpartisipasi dalam pertukaran sosial dengan kuantitas dan kualitas yang tidak
efektif. Klien yang mengalami kerusakan interaksi sosial mengalami kesulitan
dalam berinteraksi dengan orang lain salah satunya mengarah pada menarik
diri(Towsend,1998).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan oranglain, menghindari hubungan dengan orang lain(Rawlins,1993
dikutip Keliat 2001).

B. ETIOLOGI
Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi
diantaranya perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan
individu tidak percaya pada diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut
salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan
keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 1


ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri,
menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor tumbuh kembang
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam
hubungan social.
Bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka
akan menghambat fase perkembangan social yang nantinya akan dapat
menimbulkan masalah.
TAHAP PERKEMBANGAN TUGAS
Masa bayi Menetaptakan rasa percaya
Masa bermain Mengembangkan otonomi dan awal
perilaku mandiri
Masa prasekolah Belajar menunjukkan insiatif,rasa tanggung
jawab,dan hati nurani.
Masa sekolah Belajar berkopentensi,bekerja sama,dan
berkompromi
Masa praremaja Menjalin hubungan intim denganteman
sesame jenis kelamin
Masa remaja Menjadi intim dengan teman lawan jenis
atau bergantung pada orang tua
Masa dewasa muda Menjadi saling bergantung antara orang tua
dan teman,mencari pasangan,menikah,dan
mempunyai anak.
Masa tengah baya Belajar menerima hasil kehidupan yang
sudah dilalui
Masa dewasa tua Berduka karena kehilangan dan
mengembangkan perasaan keterikatan
dengan budaya.
Sumber : Stuart dan Sundeen (1995), hlm.346 dikutip dalam fitria (2009)

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 2


2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini
yang termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan
ketidakjelasan (double bind) yaitu suatu keadaan di mana seseorang anggota
keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan
atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk
berhubungan dengan lingkungan di luar keluarga .
3. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial
merupakan suatu factor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan
sosial. Hal ini disebabkan oleh norma-norma yang salah dianut oleh
keluarga, dimana setiap anggota keluarga yang tidak produktif seperti usia
lanjut, berpenyakit kronis dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan
sosialnya.
4. Faktor biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung
terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat
mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak, misalnya
pada klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial
memiliki struktur yang abnormal pada otak seperti atropi : otak serta
perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbic dan daerah kortikal.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh factor
internal dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

1) Faktor eksternal
Contohnya adalah stressor social budaya, yaitu stress yang ditimbulkan oleh
factor social budaya seperti keluaga.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 3


2) Faktor internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stress terjadi akibat ansietas
yang berkepanjagan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan
untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan
individu.

E. TANDA DAN GEJALA


Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi social :
 Kurang spontan
 Apatis (acuh terhadap lingkungan).
 Ekspresi wajah kurang berseri.
 Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
 Mengisolasi diri
 Tdak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
 Asupan makanan dan minuman terganggu.
 Retensi urine dan feses
 Aktivitas menurun
 Kurang energi (tenaga)
 Rendah diri
 Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi
tidur)
Perilaku ini biasanya disebabkan karena seseorang menilai dirinya
rendah, sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang
lain. Bila tidak dilakukan intervensi lebih lanjut maka akan menyebabkan
perubahan persepsi sensorik : halusinasi dan resiko tinggi mencederai diri,
orang lain bahkan lingkungan. Perilaku yang tertutup dengan orang lain
juga bisa berpengaruh terhadap ketidakmampuan untuk melakukan
perawatan secara mandiri. Seseorang yang mempunyai harga diri rendah
awalnya disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menyelasaikan masalah

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 4


dalam hidupnya, sehingga orang tersebut beperilaku tidak normal (koping
individu tidak efektif) peranan keluarga cukup besar dalam mendorong
klien agar mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, bila system
pendukungnya tidak baik (koping keluarga tidak efektif) maka akan
mendukung seseorang memiliki harga diri rendah.
F. RENTANG RESPON

Respon Adaptik Respon maladaptik

Menyendiri Merasa sendiri Menarik diri


otonomi depedensi ketergantungan
bekerja sama manipulasi dan
curiga curiga
interdependen

Sumber : Townsend(1998)
Berikut ini akan dijelaskan tentang respon yang terjadi pada isolasi sosial.
1. Respon adaptik
Respon adaptik adalah respon yang masih dapat diterima oleh
norma-norma social dan kebudayaan secara umum yang berlaku dengan
kata lain individu tersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan
masalah. Berikut ni adalah sikap yang termasuk respons adaptif.
a. Menyendiri,repons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.
b. Otonomi,kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran dan perasaan dalam hubungan social.
c. Bekerja sama kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama
lain.
d. Interdependen, saling ketergantungan antara individu dengan orang lain
dalam mambina hubungan interpersonal.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 5


2. Respons maladaptive
Respon maladaptive adalah respons yang menyimpang dari norma social
dan kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk
respons maladaptive.
a. Menarik diri,seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain.
c. Manipulasi seseorang yang menggangu orang lain sebagai objek individu
sehingga tidak dapat membina hubungan social secara mendalam.
d. Curiga seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.

G. POHON MASALAH

Risti mencederai diri,orang lain,dan lingkungan

Defisit perawatan diri GPS:Halusinasi

Intoleransi aktivitas
ISOLASI SOSIAL

Harga diri Rendah kronis

Koping individu tidak efektif koping keluarga tidak efektif

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 6


H. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronis
3. Perubahan persepsi sensorik:halusinasi
4. Koping individu tidak efektif
5. Koping keluarga tidak efektif
6. Intoleransi aktivitas
7. Deficit perawatan diri
8. Resiko tinggi mencederai diri,orang lain,dan lingkungan

I. DATA YANG PERLU DIKAJI

Masalah keperawatan Data yang perlu dikaji


Isolasi social Subjektif:
 Klien mengatakan malas bergaul dengan
orang lain
 Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani
perawat dan meminta untuk sendirian.
 Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan
orang lain
 Tidak mau berkomunikasi
 Data tentang klien biasanya didapat dari
keluarga yang mengetahui keterbatasan
klien(suami, istri, anak, ibu, ayah atau teman
dekat.
Objektif:
 Kurang spontan
 Apatis(acuh terhadap lingkungan)
 Ekspresi wajah kurang berseri
 Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan
kebersihan diri

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 7


 Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
 Mengisolasi diri
 Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
sekitarnya.
 Asupan makanan dan minuman terganggu
 Retensi urin dan feses
 Aktivitas menurun
 Kurang berenergi atau bertenaga
 Rendah diri
 Postur tubuh berubah misalnya sikap fetus
atau janin (khususnya pada posisi tidur)

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Isolasi sosial

K. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Tindakan Keperawatan untuk klien
 Membina hubungan saling percaya
 Menyadari penyebab isolasi sosial
 Mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
 Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
 Keluarga mengetahui masalah isolasi sosial dan dampaknya kepada
pasien
 Keluarga mengetahui penyebab isolasi sosial
 Sikap keluarga untuk membantu klien mengatasi isolasi sosialnya
 Keluarga mengetahui pengobatan yang benar untuk klien
 Keluarga mengetahui tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang
tersedia bagi klien

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 8


Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Pasien mampu: Setelah....x pertemuan, SP 1


- Menyadari pasien mampu:  Identifikasi penyebab
penyebab isolasi - Membina hubungan - Siapa yang satu
sosial saling percaya rumah dengan pasien
- Berinteraksi - Menyadari penyebab - Siapa yang dekat
dengan orang lain isolasi sosial, dengan pasien
keuntungan dan - Siapa yang tidak
kerugian berinteraksi dengan pasien
dengan orang lain.  Tanyakan keuntungan dan
- Melakukan interaksi kerugian berinteraksi
dengan orang lain dengan orang lain
secara bertahap. - Tanyakan pendapat
pasien tentang
kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain.
- Tanyakan apa yang
menyebabkan pasien
tidak ingin
berinteraksi dengan
orang lain.
- Diskusikan
keuntungan bila
pasien memiliki
banyak teman dan
bergaul akrab dengan
mereka.
- Diskusikan kerugian
bila pasien hanya
mengurung diri dan

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 9


tidak bergaul dengan
orang lain.
- Jelaskan pengaruh
isolasi sosial terhadap
kesehatan fisik pasien.
 Latih berkenalan
- Jelaskan kepada
pasien cara
berinteraksi engan
orang lain.
- Berikan contoh cara
berinteraksi dengan
orang lain.
- Berikan kesempatan
pasien
mempraktekkan cara
berinteraksi dengan
orang lain yang
dilakukan dihadapan
perawat.
- Mulailah bantu pasien
berinteraksi dengan
satu orang
teman/anggota
keluarga.
- Bila pasien sudah
menunjukkan
kemajuan, tingkatkan
jumlah interaksi
dengan 2,3,4 orang

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 10


dan seterusnya.
- Beri pujian untuk
setiap olehkemajuan
interaksi yang telah
dilakukan pasien.
- Siap mendengarkan
ekspresi perasaan
pasien setelah
berinteraksi dengan
orang lain, mungkin
pasien dapat
mengungkapkan
keberhasilan atau
kegagalannya, beri
dorongan terus
menerus agar pasien
tetap semangat
meningkatkan
interaksinya.
 Masukkan jadwal kegiatan
pasien.

SP 2
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
- Latih hubungan sosial
secara bertahap
- Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 11


SP 3
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1 & 2)
- Latih cara berkenalan
dengan dua orang atau
lebih.
- Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien

Keluarga mampu Setelah....x pertemuan, SP 1


merawat pasien keluarga pasien mampu - Identifikasi masalah yang
dengan isolasi menjelaskan tentang: dihadapi dalam merawat
sosial dirumah - Masalah isolasi sosial pasien
dan dampaknya pada - Penjelasan isolasi sosial
pasien. - Cara merawat pasien isolasi
- Penyebab isolasi sosial sosial
- Sikap keluarga untuk - Latih (simulasi)
membantu pasien - RTL keluarga/jadwal
mengatasi isolasi keluarga untuk merawat
sosialnya. pasien
- Pengobatan yang
berkelanjutan dan
mencegah putus obat.
- Tempat rujukan dan
fasilitas kesehatan yang
tersedia bagi pasien.

SP 2
- Evaluasi kemampuan SP 1
- Latih (langsung ke pasien)

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 12


- RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
pasien.
SP 3
- Evaluasi kemampuan SP 1
- Latih (langsung ke pasien)
- RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
pasien.
SP 4
- Evaaluasi kemampuan
keluarga
- Evaluasi kemampuan
pasien
- Rencana tindak lanjut
keluarga
- Follow up
- Rujukan

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 13


DAFTAR PUSTAKA

1. Stuart dan Sundeen. 2005. Buku keperawatan jiwa, jakarta:EGC


2. Kusuma wati dan hartono.2010. buku ajar keperawatan jiwa, jakarta:
salemba medika
3. Nita fitria,2009. Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan
dan strategi pelaksanaan keperawatan untuk 7 diagnosis medis
keperawatan jiwa berat. Jakarta : salemba medika

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 14


PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : SALAK TANGGAL DIRAWAT : 07 APRIL 2016

I. Identitas klien
Inisial : Tn. S
Umur : 20 tahun
Informen : klien
Tanggal pengkajian :11 april 2016
No. RM : 045088

II. Alasan Masuk


Gelisah 10 hari, mengamuk dan mengganggu orang lain (mengamuk) sering
melihat bayangan dan bisikan.

Keluhan saat di kaji :


Klien tidak menjawab pertanyaan perawat, klien hanya menunduk, kontak mata
kurang, ekspresi wajah murung dan cenderung berdiam diri.

III. Factor predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
2. Aniaya fisik
- Klien menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh kakaknya di usia
20 tahun.
- Klien menjadi korban pemukulan dalam keluarga yang dilakukan oleh
kakaknya
- Klien menjadi pelaku peganiayaan fisik, dia memukuli temannya.

Masalah keperawatan : Resiko tinggi prilaku kekerasan

3. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


Klien tidak mempunyai anggota keluargayang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : -

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 15


4. Pengalaman masa lalu yang tidak mnyenangkan.
Klien mengatakan kakaknya sering memukuli dan memarahinya.
Masalah keperawatan : Respon pasca trauma

IV. Fisik
1. Tanda vital
TD : 120/80 mmHg R :20x/i
N : 88 x/i S : 36,5oC
Keluhan fisik :
Masalah keperawatan : -

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 16


V. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
A : orang tua dari ayah klien
B : orang tua dari ibu klien
C : ayah klien bersaudara
D : ibu klien bersaudara
E : klien bersaudara
: menikah
X : meninggal
---- : tinggal serumah

Klien tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan.


Masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 17


2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien menyukai semua yang ada di dirinya
b. Identitas diri : klien menganggap bahwa dirinya adalah seorang
perempuan
c. Peran : klien selalu membantu orang tuanya dalam berkebun,
membersihkan rumah dan mencuci piring.
d. Ideal diri : klien berharap cepat sembuh dan ingin bersekolah lagi.
e. Harga diri : klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi dikeluarganya
karena penyakit yang ia derita.
Masalah keperawatan :
- HDR ( Harga diri rendah)
- ganguan konsep diri (indentitas diri)
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Klien menunduk dan berdiam/klien tidak menjawab.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak ada ikut dalam kegiatan kelompok apapun.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
- klien tdk mau bergabung dengan orang lain
- Klien menjauhkan diri dari keramaian
- Selalu menunduk
- Kontak mata kurang
- Cenderung menyendiri
- Kurangnya respon dari klien
Masalahkeperawatan : Isolasi Social
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien menganggap bahwa penyakit yang ia derita
adalah cobaan dari Allah swt.
b. Kegiatan ibadah : klien tidak pernah melakukan ibadah solat 5 waktu dan
mengikuti yasinanataupun pengajian.
Masalah keperawatan : distress spiritual

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 18


VI. Status mental
1. Penampilan
Klien berpenampilan tidak rapi, badan berbau, rambut gondrong dan acak-
acakan, kuku panjang, bau mulut, badan gatal-gatal, jarang ganti baju dan
malas mandi.
Masalah keperawatan : DPD : makan dan berpakaian
2. Pembicaraan
Klien berbicara gagap, membisu dan tidak mampu memuali pembicaraan.
Masalah keperawatan : gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas motoric
Klien Nampak lesu, tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya.
Masala keperawatan : intoleransi aktivitas
4. Alam perasaan
Klien merasa putus asa karena putus sekolah akibat penyakit yang ia derita.
Masalah keperawatan : keputusasaan
5. Afek
Klien selalu menunjukan ekspresi datar setiap ditanyakan pertanyaan sedih
maupun senang.
Masalah keperawatan : gangguan interaksi social
6. Interaksi selama wawancara
Klien tidak kooperatifdan dan kontak mata (-)
Masala keperawatan : gangguan interaksi social
7. Presepsi
Klien mengatakan sudah tidak pernah lagi mendengar bisiskan- bisikan yang
menyuruhnya untuk memukul
Masaalh keperawatan:-
8. Arus pikir
Kling sering mengalami blocking disaat wawancara,ketika ditanyakan
tentang keluarga dirumah.
Masalah kepertawatan: perubahan proses pikir
9. Isi pikir
Klien tidak menjawab pertanyaaan
Masalah keperawatan :- perubahan proses pikir

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 19


10. Tingkat kesadaran
Klien mengalami disorientasi tempat,klien tidak mengatahui dimna ia
sekarang.

Masalah keperawatan: perubahan proses piker

11. Memori
Klien tidak mengalami dengan gangguan daya ingat
Masalah keperawatan:-
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dan dapat berhitung dengan baik
Masalah keperawatan; -
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambi l keputusan yang sederhana tanpa bantuan orang
lain : klien memilih mandi dulu sebelum makan karena agar makan menjadi
lebih nyaman.
Masalah keperawatan :-
14. Daya tilik diri
Klien menyadari dirinya sakit dan ia ingin cepat sembuh.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 20


VII. Kebutuhan perencanaan pulang

1. Makan

a. klien makan 3x sehari dengan 1 porsi dihabiskan seperti ikan sayuran dan
klien tidak mempunyai makan pantangan klien makan menggunakan tangan .

b. klien mampu menyiapkan dan membersihkan alat makannya sendiri

2. BAB/BAK
- klien dapat menggunakan dan membersihkan WC saat ingin BAK/BAB
3. tubuh klien gatal-gatal karena jamur kulit yang berada dikedua tangan dan
punggung badan klien masih tercium berbau.

-klien mandi 1x sehari mandi mengunakan sabun dan menyikat gigi.

4. Berpakakaian
klien mampu memilih dan mengambil pakaian lalu memakainya setelah
mandi,klien tidak memakai alas kaki karena ia tidak mempunyai alas kaki,klien
menganti baju 1x sehari
5. Istrahat dan tidur
Klien tidak melakukan apa-apa sebelum tidur seperti menyikat gigi,cuci kaki dan
berdoa,klien tidur siang selama 2-3 jam dari 13.00-16.00 WITA,dan tidur
malam 8-9 dari jam 21.00-05.00 WITA.Cara tidur posisi tidur seperti janin,dan
bangun klien merapikan tempat tidur lalu mandi
6. Pengunaan obat
Klien minum obat 2x sehari dengan jenis obat resperidone saat pagi dan
malam,kemudian volisambe mg saat malam hari dengan cara diminum,klien
mengatakan reaksi obat bikin mengantuk
7. Pemeliharan kesehatan
Klien mempunyai sistem pendukung yaitu keluarga tepatnya adalah ayahnya
8. Kegiatan didalam rumah
Klien dapat merapikan pakaian,kamar tidur,mencuci piring dan membersikan
rumah

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 21


9. Kegiatan diluar rumah
Klien melakukan perjalan mandiri dengan berjalan mandiri dengan berjalan kaki
atau mengunakan motor,kegiatan klien disore hari main takraw bersama teman
temannya

VIII. Mekanisme koping

A. Adaptif =klien hoby main takraw bersama teman temannya


B. Mal adaptif= klien kalua dapat masalah,klien selalu menghindar dari orang lain

Masalah keperawatan =koping individu in efektif

IX. Masalah psikososial dan keluarga

Klien mengalami penolakan di lingkungan sekitar rumahnya.

Masalah keperawatan = HDR

X. Aspek Medik

a. Diagnosa medik : Skizoprenia yang tak tergolongkan (YTT)


b. Terapai : Risperidon 2 mg 1-0-1
Valisanbe 5 mg 0-0-1

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 22


Pengumpulan Data

- Klien kadang merespon kadang juga tidak


- Klien menunduk saat wawancara
- Kontak mata kurang
- Ekspresi wajah murung
- Cenderung berdiam diri ditempat tidur
- Klien menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh kakaknya di usia 20 tahun.
- Klien mengatakan bahwa ia pernah memukul temannya
- Klien mengatakan kakaknya sering memukuli dan memarahinya
- Klien mengatakan ia tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan
- Klien menganggap dirinya adalah perempuan
- Klien mengatakan ia merasa tidak berguna lagi dikeluarganya karena penyakit
yang ia derita
- Klien mengatakan ia tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok atau apapun
- klien tdk mau bergabung dengan orang lain
- Klien menjauhkan diri dari keramaian
- Klien berpenampilan tidak rapi
- Badan klien berbau
- Rambut gondrong dan acak-acakan
- Kuku klien panjang
- Mulut klien berbau
- Badan klien gatal-gatal (panuan)
- Klien jarang ganti baju
- Klien malas mandi
- Klien Nampak berbicara gagap
- Klien Nampak membisu
- Klien tidak mampu memulai pembicaraan
- Klien nampak lesu
- Klien nampak tak bersemgat dalam menjalani aktifitas
- Klien selalu menunjukan ekspresi datar,setiap di tanyakan pertanyaan yang sedih
- Klien tidak koperatif dan kontak mata yang kurang
- Klien nampak blocking saat wawancara ketika di tanyakan tentang keluarganya
- Klien selalu mengatakan tentang kebun rica yang ia miliki
- Klien mengatakan ia tidak mengetahui dimana dirinya sekarang
- Klien mengatakan jika ia mempunyai masalah ia selalu menghindar dari orang
lain

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 23


KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif :

 Klien mengatakan ia menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh kakanya


 Klien mengatakan ia pernah memukuli temannya
 Klien mengatakan ia tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan
 Klien mengatakan dirinya adalah perempuan
 Klien mengatakan ia merasa tidak berguna lagi dikeluarganya karena penyakitnya
 Kien mengatakan ia tidak pernah mengikuti dalam kegiatan kelompok
dimasyarakat
 Klien mengatakan ia merasa putus asa akibat putus sekolah karena penyakit yang
ia derita
 Klien selalu mengatakan tentang kebun rica yang ia miliki
 Klien mengatakan dia tidak mengetahui dimana dirinya sekarang
 Klien mengatakan jika dia punya masalah dia selalu menghindar
 Klien mengatakan ia merasa putus asa akibat penyakit yang ia derita
 Klien mengatakan jika ia mempunyai masalah ia selalu menghindar dari orang
lain

Data Objektif :

 Klien merespon kadang juga tidak merespon pertanyaan


 Klien selalu menunduk saat wawancara
 Kontak mata klien kurang
 Ekspresi wajah klien selalu murung
 Klien cenderung berdiam diri ditempat tidur
 klien tdk mau bergabung dengan orang lain
 Klien menjauhkan diri dari keramaian
 Klien berpenampilan tidak rapi
 Badan klien berbau
 Rambut klien gondrong dan acak-acakan
 Kuku klien nampak kotor
 Mulut klien berbau
 Badan klien gatal-gatal (panuan)
 Klien jarang ganti baju
 Klien mandi sekali sehari
 Klien berbicara gagap
 Klien nampak membisu dan berbicara dengan nada yang lemah
 Klien tak mampu memuali pembicaraan
 Klien kurang bertenaga
 Klien nampak tak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 24


 Klien selalu menunjukan ekspresi datar ketika diberi pertanyaan senang ataupun
sedih
 Klien tak kooperatif dan kontak mata kurang
 Klien nampak blocking saat wawancara ketika ditanyakan tentang keluarganya
 Klien nampak tidak merawat dirinya dan tidak memperhatiakan kebersihan diri.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 25


ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. DS :
- Klien mengatakan jika ia ada masalah dia
selalu menghindar
DO : Isolasi sosial
 Klien cenderumg berdiam diri ditempat tidur
 Cara tidur klien seperti janin
 Kilen nampak selalu memisahkan diri dari
lingkungan sekitar
 Kontak mata dengan perawat kurang
 Klien selalu menunduk saat wawancara
 Klien nampak kurang bersemangat
 Klien nampak tidak memperhatikan
kebersihan dirinya
2. DS :
 Klien mengatakan ia merasa tidak berguna
lagi dikeluarganya akibat penyakitnya
 Klien mengatakan ia merasa putus asa akibat
tidak dapat bersekolah lagi karena Harga diri rendah
penyakitnya
DO :
 Klien berpenampilan tidak rapi
 Klien nampak membisu dan berbicara dengan
nada yang lemah
 Klien selalu menunduk saat wawancara
3. DS :

DO :
 Klien tidak berpenampilan tidak rapi
 Badan klien berbau
 Rambut klien gondrong dan acak-acakan Defisit perawatan
 Kuku klien nampak panjang diri
 Mulut klien berbau
 Badan klien gatal-gatal (panuan)
 Klien mandi sekali dalam sehari
 Klien nampak tidak merawat dirinya dan
memperhatikan kebersihan diri

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 26


MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko tingggi kekerasan


2. Respon pasca trauma
3. Koping keluarga tidak efektif:ketidak mampuan
4. Ganguan identitas pribadi
5. Harga diri rendah
6. Isolasi sosial
7. Distres spritual
8. Devisit perawatan diri mandi dan berpakaian
9. Gangguan komunikasi ferbal
10. Intoleransi aktivitas
11. Keputusasaan
12. Gangguan intrsksi sosial
13. Prubahan proses fikir
14. Mekanisme koping mal adaptif

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 27


Pohon Masalah

Efect Resiko mencederai diri dan orang lain

CP Isolasi Sosial DPD

Causa Harga Diri Rendah

Mekanisme Koping Individu In Efektif dan koping keluarga tidak efektif

 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 1.resiko tinggi kekeraasan
2. harga diri rendah
3. .isolasi sosial
4. defisit perawatan diri mandi dan berpakaian

 DIAGNOOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Isolasi sosial

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 28


SP 1 P ISOS

Orientasi :

Assalamu’alaikum, Selamat pagi Tn.P. bagaiman perasaannya Tn.P hari ini?Sesuai janji
saya kemarin bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaannya Tn.P dan
kemampuan yang Tn.P miliki?Apakah bersedia? Tujuannya agar Tn.P dapat mengenali
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian jika tidak berinteraksi dengan
orang lain. Berapa lama Tn.P mau berbincang-bincang?Bagaimana kalau 20 menit?Tn.P
mau berbincang-bincang dimana?Bagaimana kalau disini saja?

Kerja :

Dengan siapa Tn.P tinggal serumah?Siapa yang paling dekat dengan Tn.P?siapa yang
jarang bercakap-cakap dengan Tn.P? apa yang membuat Tn.P jarang bercakap-cakap
dengannya?

Apa yang Tn.P rasakan selama dirawat disni? O.. merasa sendirian? Siapa saja yang Tn.P
kenal diruangan ini?

Apa yang menghambat Tn.P dalam berteman dan bercakap-cakap dengan pasien yang
lain?

Menurut Tn.P apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah..benar, ada
teman untuk bercakap-cakap, apa lagi? (sampai pasien menyebutkan beberapa). Nah,
kalau kerugian tidak mempunyai teman apa Tn.P? Ya betul sekali, apa lagi? (sampai
pasien menyebutkan beberapa). Jadi, banyak juga ruginya tidak punya teman ya.

Kalau begitu maukah Tn.P bergaul dengan orang lain? Bagus..bagaimana kalau sekarang
kita belajar berkenalan dengan orang lain? Begini loh Tn.P, untuk berkenalan dengan
orang laiin kita sebutkan nama kita dan nama panggilan yang kita suka, asal kita dan
hobi. Contoh, nama saya Viki Vauzi dipanggil Viki. Asala dari pantoloan dan hobi saya
main bola.

Selanjutnya saya akan menanyakan nama orang yang saya ajak berkenalan. Contohnya
begini, nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asal darimana dan hobi bapak apa?

Ayo dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan Tn.P. coba berkenalan dengan saya!

Ya, bagus sekali! Coba sekali lagi! Bagus sekali.

Setelan Tn.P berkenalan dengan tersebut Tn.P bisa melanjutkan percakapn tentang hal-
hal yang menyenangkan Tn.P bicarakan.Misalkan tentang hobi, keluarga, dan
pekerjaannya.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 29


Terminasi :

Bagaimana perasaan Tn.P setelah kita latihan berkenalan? Tn.P tadi sudah
mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.

Selanjutnya Tn.P dapat mengingat kembali apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak
ada. Sehingga Tn.P lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Tn.P mau
mempraktekkan ke pasien yang lain. Mau jam berapa mencobanya, mari kita masukan
kedalam jadwal kegiatan harian.

Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajar Tn.P berkenalan dengan
teman saya. Bagaiamana, mau kan?

Baiklah, sampai jumpa besok.Assalamu’alaikum .

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 30


SP 2 ISOS

Orientasi :

“Assalamu’alaikum Tn.P”

“Bagaimana perasaan Tn.P hari ini ?”

“Sudah di ingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba sebutkan lagi sampai
bersalaman sama pak mentri V?

“Bagus sekali Tn.P masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak Tn.P
berkenalan dengan teman saya perawat N. Tidak lama kok, sekitar 10 menit”

“Ayo kita temui perawat N disana”

Kerja :

“Selamat pagi perawat N, ini Tn P ingin berkenalan dengan perawat N”

“Baiklah Tn.P, Tn.P bisa berkenalan dengan perawat N. Seperti yang kita praktekan
kemarin”

(Pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan Perawat N : Memberi salam,


menyebutkan nama, menanyakan nama perawat,dan seterusnya)

“Ada lagi Tn.P ingin tanyakan kepada perawat N”

Coba tanyakan tentang keluarga perawat N

“Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan Tn.P bisa mengakhiri perkenalan ini, lalu
Tn.P bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N misalnya jam 1 siang nanti”

“Baiklah perawat N, karena Tn.P sudah selesai berkenalan, saya dan Tn.P akan kembali
keruangan Tn.P.selamat pagi”

Terminasi :

“Bagaimana perasaan Tn.P setelah berkenalan dengan perawat N ?”

“Tn.P tampak bagus sekali berkenalan tadi.”

“pertahankan terus yang Tn.P lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik yang
lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi dan
sebagainya. Bagaiman, mau coba dengan perawat yang lain? Mari kita masukan dalam
jadwalnya.Mau berapa kali sehari?Bagaimana kalau 2 kali?Baik, nanti Tn.P coba
sendiri.Besok kita latihan lagi ya. Mau jam berapa? Jam 10? Baik pak, disini saja ya.
Sampai besok pak.

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 31


SP 3 ISOS
ORIENTASI
“assalamualiakum tn.p! bagaimana perasaannya ari ini?”
“apaka tn.p bercakap-cakap dengan suster I kemarin siang?”
“bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap dengan suster i kemarin siang?”
“bags sekali Tn.p menjadi senang karena punya teman lagi”
“kalu begitu tuan p ingin ounya banyak teman lagi?”
“bagaimana sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain yaitu pasien h.
“mari kita temui dia di tempat tidurnya”

KERJA
(Bersama-sama tuan p mendekati pasien)
“selamat pagi pak, ini ada kien saya ingin berkenalan”
“baiklah tn.p, sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang telah tn.p lakukan
sebelumnya.”
“ada lagi yang ingin di tanyakan pada h.”
“kalau tidak ada lagi yang ingin di bicarakan, tn.p bisa sudahi perkenalan ini. Lalu tuan p
bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam makan siang
Baikla H, karena sudah selesai berkenalan, saya dan p akan kembali ke tempat tidurnya.
Selamat pagi “wassalamualaikum”

TERMINASI

“ bagaimana perasaan Tn.P setelah berkenalan dengan tuan H”

“dibandingkan kemarin pagi, Tn.P tampak lebih baik saat berkenalan dengan H “ lakukan
terus apa yang sudah Tn. P lekukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu lagi jam makan siang
/ jam 12:00.

“selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain
kita tambahkan Lagi kedalam kegiatan jadwal harian. Jadi satu hari Tn.P dapat
berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak 3 kali, jam 10 pagi, jam 1 siang, dan jam
8 malam. Tn.P bisa bertemu dengan 1 orang , dan ditambah lagi dengan pasien baru ia
kenal, selanjutnya Tn.P isa berkenalan dengan orang lain secara bertahap, bagaiman Tn.P
setuju kan ?

“baikalah besok kita bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman Tn.P pada jam yang
sama dan tempat yang sama yaa. Sampai besok “assalam’ualikum “

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 32


SP 1 P DPD

SP 1 P HDR

Orientasi :

“assalamu alaikum”

“bagaimana perasaan Tn.P”

“Sesuai janji kemarin saya datang untuk bercakap dengan Tn.P tentang
kemampuan dan kegiatan yang pernah Tn.P setelah itu kita akan nilai kegiatan
mana yang masih dapat Tn.P lakukan di Rumah Sakit. Setelah kita nilai. Kita akan
pilih satu kegiatan untuk kita latih.

“Dimanan kita duduk ? bagaimana kalau disini saja ? berapa lama ? bagaimana
kalau 20 menit ?

Kerja :

Tn. P apa saja kemampuan yang Tn.P miliki ? bagus, apa lagi ? saya buat
daftarnya ya .. apa pula kegiatan rumah tangga yang Tn.P dapat lakukan ? wah
bagus sekali. Ada kemampuan dan kegiatan yang Tn.P dapat lakukan.

“bagaimana kalau kita pilih salah satunya untuk di kerjakan di ruangan ini ?

“bagaimana kalau kamu membersihkan tempat tidur”

Jadi Tn.P memberishkan tempat tidur saat bangun pagi dan sore saat mau tidur “

Bisa Tn.P ulangi kegiatan apa yang akan Tn.P lakukan ?

Iyaa bagus sekali...

Terminasi

Memberikan dukungan atau pujian yang nyata sesuai kemajuan klien. Memberi
kesempatan mengungkapkan perasaan setelah kegiatan / wawancara.

Besok kita ketemu lagi ya Tn.P di jam dan waktu yang sama, untuk melatih
kegiatan yang baru

“wassalamualaikum”

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 33


SP 1 P HDR

Orientasi :

“assalamu alaikum”

“bagaimana perasaan Tn.P”

“Sesuai janji kemarin saya datang untuk bercakap dengan Tn.P tentang kemampuan dan
kegiatan yang pernah Tn.P setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat
Tn.P lakukan di Rumah Sakit. Setelah kita nilai. Kita akan pilih satu kegiatan untuk kita
latih.

“Dimanan kita duduk ?bagaimana kalau disini saja ? berapa lama ? bagaimana kalau 20
menit ?

Kerja :

Tn. P apa saja kemampuan yang Tn.P miliki ?bagus, apa lagi ? saya buat daftarnya ya ..
apa pula kegiatan rumah tangga yang Tn.P dapat lakukan ? wah bagus sekali. Ada
kemampuan dan kegiatan yang Tn.P dapat lakukan.

“bagaimana kalau kita pilih salah satunya untuk di kerjakan di ruangan ini ?

“bagaimana kalau kamu membersihkan tempat tidur”

Jadi Tn.P memberishkan tempat tidur saat bangun pagi dan sore saat mau tidur “

Bisa Tn.P ulangi kegiatan apa yang akan Tn.P lakukan ?

Iyaa bagus sekali...

Terminasi

Memberikan dukungan atau pujian yang nyata sesuai kemajuan klien.Memberi


kesempatan mengungkapkan perasaan setelah kegiatan / wawancara.

Besok kita ketemu lagi ya Tn.P di jam dan waktu yang sama, untuk melatih kegiatan yang
baru

“wassalamualaikum”

ASKEP SEMINAR ISOS KELOMPOK III DIV KEPERAWATAN Page 34

Anda mungkin juga menyukai