T12 hingga L3. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena
besarnya lobus hepar. Ginjal dibungkus oleh tiga lapis jaringan. Jaringan
yang terdalam adalah kapsula renalis, jaringan pada lapisan kedua adalah
adiposa, dan jaringan terluar adalah fascia renal. Ketiga lapis jaringan ini
2011).
Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat
terang dan medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap.
nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus. Medula ginjal terdiri dari
mengekresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal
reabsorpsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai di
keluar tubuh dalam urin melalui sistem pengumpulan urin (Price dan
Wilson, 2012).
Menurut Sherwood (2011), ginjal memiliki fungsi yaitu:
a. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh.
b. Memelihara volume plasma yang sesuai sehingga sangat berperan
yang diambil dari darah pun diubah menjadi urin. Urin lalu akan
2011).
Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin,
filtrasi sejumlah besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler
Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi
B. Definisi
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis
18,65%, obstruksi dan infeksi dengan 12,85%, hipertensi dengan 8,46%, dan
terjadilah hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa yang
pada akhirnya terjadi suatu proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang
masih tersisa. Sklerosis nefron ini diikuti dengan penurunan fungsi nefron
lesi yang terjadi di ginjal pada DM. Mekanisme peningkatan GFR yang
terjadi pada keadaan ini masih belum jelas benar, tetapi kemungkinan
disebabkan oleh 11 dilatasi arteriol aferen oleh efek yang tergantung glukosa,
(sklerosis) dinding pembuluh darah. Salah satu organ sasaran dari keadaan ini
adalah ginjal. Ketika terjadi tekanan darah tinggi, maka sebagai kompensasi,
pembuluh darah akan melebar. Namun di sisi lain, pelebaran ini juga
bekerja dengan baik untuk membuang kelebihan air serta zat sisa dari dalam
sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada
bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi yang mendasari.
Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
a. Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
b. Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis,
G. Komplikasi
angiotensin aldosteron.
anorganik.
H. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi ginjal.
1. Ultrasonografi ginjal digunakan untuk menentukan ukuran ginjal dan
ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat.
d. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
k. Biopsi Ginjal
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau
ada (anuria).
Warna : Secara normal perubahan urine mungkin disebabkan oleh pus /
nanah,
bakteri, lemak, partikel koloid,fosfat, sedimen kotor, warna
porfirin.
Berat Jenis : Kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukkan
kerusakan
ginjal berat).
Osmolalitas : Kurang dari 350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan
tubular, amrasio
urine / ureum sering 1:1.
3) Ureum dan Kreatinin
Ureum:
Kreatinin: Biasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10
mg/dL diduga
tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5).
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
6) Hipokalsemia dan hiperfosfatemia
7) Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia
8) Gula darah tinggi
9) Hipertrigliserida
10) Asidosis metabolik
I. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama penatalaksanaan pasien GGK adalah untuk
dapat mengobati GGK namun dapat memperlambat progres dari penyakit ini
karena yang dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan dialisis
protein, menjaga intake protein sehari-hari dengan nilai biologik tinggi <
dialisi tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10
yaitu:
II.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Demografi.
juga yang mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh
kebiasaan kerja dengan duduk / berdiri yang terlalu lama dan lingkungan
2. Riwayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti DM, glomerulo
terjadinya CKD.
4. Pola eliminasi
peningkatan suhu dan tekanan darah atau tidak singkronnya antara tekanan
5. Pengkajian fisik
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi
c. Antropometri.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran
telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum,
bibir kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
f. Dada
g. Abdomen.
buncit.
h. Genital.
terdapat ulkus.
i. Ekstremitas.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
B. Diagnosa Keperawatan
berikut:
seimbangan elektrolit).
C. Intervensi
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin dan retensi cairan
dan natrium.
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
volume cairan seimbang.
Kriteria Hasil:
NOC : Fluid Balance
a. Terbebas dari edema, efusi, anasarka
b. Bunyi nafas bersih,tidak adanya dipsnea
c. Memilihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung
dan vital sign normal.
NIC :
Fluid Management
a. Kaji status cairan ; timbang berat badan,keseimbangan masukan dan
haluaran, turgor kulit dan adanya edema
b. Batasi masukan cairan
c. Identifikasi sumber potensial cairan
d. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan cairan
e. Kolaborasi pemberian cairan sesuai terapi.
Hemodialysis therapy
a. Ambil sampel darah dan meninjau kimia darah (misalnya BUN,
kreatinin, natrium, pottasium, tingkat phospor) sebelum perawatan
untuk mengevaluasi respon thdp terapi.
b. Rekam tanda vital: berat badan, denyut nadi, pernapasan, dan
tekanan darah untuk mengevaluasi respon terhadap terapi.
c. Sesuaikan tekanan filtrasi untuk menghilangkan jumlah yang tepat
dari cairan berlebih di tubuh klien.
d. Bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk menyesuaikan
panjang dialisis, peraturan diet, keterbatasan cairan dan obat-obatan
untuk mengatur cairan dan elektrolit pergeseran antara pengobatan.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia mual
muntah.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
nutrisi seimbang dan adekuat.
Kriteria Hasil:
NOC : Nutritional Status
a. Nafsu makan meningkat
b. Tidak terjadi penurunan BB
c. Masukan nutrisi adekuat
d. Menghabiskan porsi makan
e. Hasil lab normal (albumin, kalium)
NIC:
Nutritional Management
NIC:
Respiratory Monitoring
implementasi perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya,
lainnya.
E. Evaluasi
Penilaian terakhir proses keperawatan yang didasarkan pada tujuan
keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah