Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pengkondisian Udara
Kenyamanan termal dalam ruang dapat diciptakan dan dipertahankan dengan menggunakan
sistem penghawaan yang dapat menyediakan kebutuhan udara segar yang sesuai dengan
kebutuhan kenyamanan dalam ruang. Sistem penghawaan dapat dilakukan secara mekanis yang
disebut Pengkondisian Udara (Air Conditioning), yaitu proses perlakuan terhadap udara di dalam
bangunan untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Prinsip utama mesin AC adalah
mengangkut kelebihan panas (beban penyejukan atau cooling load) dari dalam ruang ke luar
ruang.
2.2 Diagram Psikrometrik (Psychrometric Chart).
Diagram Psikrometrik adalah gambaran sifat-sifat termodinamika dari udara basah dan variasi
sistem penyegaran udara. Diagram Psikrometrik dapat menjelaskan perubahan sifat-sifat udara
yang penting, seperti suhu, rasio kelembaban, dan entalpi. Setiap titik pada diagram menunjukkan
temperatur bola kering, temperatur bola basah, kelembaban relatif, kelembaban absolut (AH,
absolute humidity) dan tekanan uap (vapour pressure). Selisih suhu bola kering dan suhu bola
basah menunjukkan kelembaban udara. Jika suhu kedua bola sama berarti kelembaban relatifnya
100%. Pada saat itu uap air akan segera mengembun (Bradshaw, 1993).
2.3 Beban Penyejukan (Cooling Load).
Proses penyejukan pada mesin AC, intinya udara panas didalam ruangan dihisap kemudian diolah
menggunakan komponen-komponen AC. Udara panas yang dihisap inilah yang menjadi beban
penyejukan pada AC yaitu panas yang harus dibuang oleh AC dari dalam ruang keluar ruang agar
suhu udara tetap dalam batas kenyamanan termal.
Beban penyejukan ruangan dibagi dalam 2 bagian yaitu :
1. Beban penyejukan luar (external cooling load).
Beban penyejukan ini terjadi akibat penambahan panas dalam ruangan yang dikondisikan karena
sumber kalor dari luar yang masuk melalui selubung bangunan, partisi,ventilasi dan infiltrasi.
2. Beban penyejukan dalam (internal cooling load).
Beban penyejukan ini terjadi karena panas dari sumber yang ada dalam ruangan, yaitu manusia,
penerangan, peralatan.
Gambar 2.1 Komponen Cooling load

Pengertian dari beban pendingin (cooling load) adalah laju pengambilan energi panas
oleh mesin pendingin dari udara di dalam ruangan. Fungsi dari pengambilan energi panas
tersebut adalah untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara didalam ruangan agar tetap
berada didalam kisaran kondisi yang didinginkan.

2.4 Perhitungan Beban Pendinginan

Perhitungan beban pendinginan merupakan cara untuk menghitung besarnya jumlah


beban pendinginan suatu bangunan/ruangan sebagai dasar pemilihan peralatan
pendinginan yang sesuai, dengan tujuan alat tersebut dapat mengatasi beban
pendinginan yang ada.

Persamaan yang digunakan:


Beban Pendinginan Eksternal (External Cooling Load)

Beban Partisi (Dinding, Kaca, Pintu) & Lantai1


q partisi  UA( T) . . . Watt

Dimana:
U = koefisien perpindahan panas (W/m2.oC)
A = luas partisi/lantai(m2)
ΔT = perbedaan temperatur (ruangan yang tidak dikondisikan dengan
ruangan yang dikondisikan) (oC)
CLF = cooling load factor

Luas shaded walls, sunlit walls, shaded glass, dansunlit glass dapat ditentukan
berdasarkan ada atau tidak adanya overhang. Overhang terdiri dari 2 tipe yaitu:
 Horizontal Overhang

OVERHANG

Panjang Overhang

KACA Tinggi Kaca


Tinggi Dinding + Kaca

Panjang Kaca

DINDING

Panjang Dinding + Kaca

Horizontal Overhang

 Vertical Overhang

Panjang Kaca

Panjang Overhang

KACA Tinggi Kaca


O
V Tinggi Dinding + Kaca
E
R
H
A
N DINDING
G

Panjang Dinding + Kaca


Vertical Overhang

 Tidak ada Overhang

Bila tidak menggunakan overhang, maka penentuan luas kaca dan dinding
dilakukan secara langsung dengan mengalikan antara panjang dan tinggi.
Perhitungan luas shaded walls, sunlit walls, shaded glass , dan sunlit glass yaitu
pertama-tama gunakan tabel 3.29 (lampiran) untuk mencari nilai shading per panjang
SH
overhang ( ). Bila tidak terdapat angka (blank spaces) menunjukkan bahwa terteduhi
P
(shaded)semua. Sedangkan bila terdapat angka 0.0, maka dianggap teradiasi (sunlit) semua.

BAB III DATA DAN PERHITUNGAN

3.1 Konstruksi Bangunan


1. Dinding Luar (Selatan)

Plaster; 19 mm Plaster; 19 mm

Lapisan Udara Dalam Lapisan Udara Luar

Batu Bata Merah 100 mm

Gambar Konstruksi Dinding Luar (Selatan)

Tabel Dinding Luar (Selatan)

No Bahan Tebal (m) Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,059

2 Cement plaster; 19 mm 0,019 0,15

3 Batu bara merah; 100 mm 0,1 0,140

4 Cement plaster; 19 mm 0,019 0,15


5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,62

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)

1 1
U=   1,613 W 2 termasuk dalam Group D
R 0,62 m .C

2. Dinding Partisi
 Dinding Partisi Bagian Barat
Plaster; 19 mm Plaster; 19 mm

Lapisan Udara Dalam Lapisan Udara Luar

Batu Bata Merah 100 mm

Gambar Konstruksi Dinding Partisi Barat


Tabel Dinding Partisi Barat

No Bahan Tebal (m) Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Cement plaster; 19 mm 0,019 0,15

3 Batu bara merah; 100 mm 0,1 0,140

4 Cement plaster; 19 mm 0,019 0,15

5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,682

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)

1 1
U=   1,47 W 2
R 0,682 m .C

 Dinding Partisi Bagian Timur

Plywood; 6,4 mm

Lapisan Udara Luar Lapisan Udara Dalam

Gambar Konstruksi Dinding Partisi Timur

Tabel Dinding Partisi Timur

No Bahan Tebal (m) Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

3 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,297

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)

1 1
U=   3,37 W 2
R 0,297 m .C
3. Pintu

Plywood; 6,4 mm Plywood; 6,4 mm

Lapisan Udara Luar Lapisan Udara Dalam

Air Space Resistance

Gambar Konstruksi Pintu

Tabel Pintu

No Bahan Tebal (m) Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

3 Air space resistance - 0,160

4 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,512

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)

1 1
U=   1,95 W 2
R 0,512 m .C

4. Atap

Lapisan Udara Luar

Steel Siding
Ceiling Airspace
Built-up Rooffing
Wood
Asbestos Cement

Lapisan Udara Dalam

Gambar Konstruksi Atap


Tabel Atap

No Bahan Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara luar 0,059

2 Steel siding 0,000

3 Ceiling air space 0,176

4 Built-up roofing 0,058

5 Wood 0,0166

6 Asbestos-cement 0,037

7 Lapisan udara dalam 0,121

Total 0,468

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)

1 1
U=   2,14 W 2 termasuk dalam Roof no. 1
R 0,468 m .C

5. Lantai

Plywood; 19 mm

Lapisan Udara Luar Lapisan Udara Dalam

Gambar Konstruksi Lantai

Tabel Lantai

No Bahan Tebal (m) Resistansi (m2. oC /W)

1 Lapisan udara atas - 0,121

2 Plywood; 19 mm 0,019 0,17

3 Lapisan udara bawah - 0,121

Total 0,412

(Sumber: ASHRAE Fundamental,1989)


1 1
U=   2,43 W 2
R 0,412 m .C

6. Jendela
Semua jendela yang ada di dalam ruangan berbahan kaca. Koefisien perpindahan panas
kaca yaitu single glass type C dengan U = 6,98 W/m2. C (tabel 13-lampiran), aluminium frame no
thermal break. Shading Coefficient (SC) pada kaca single glass, 6 mm clear, no drapes, yaitu 0,95
(tabel 29-lampiran).

3.2 Data Khusus Ruangan


1. Kondisi Lingkungan (Udara Luar)
 Temperatur maksimum (Tmaks) : 30,9 C
 Temperatur minimum (Tmin) : 23,5 C
 Relative Humidity (RH) : 70%
 Daily Range (dr) : 7,4 C
 Bulan Rancangan : .....................
Sedangkan untuk bagian dalam ruangan yaitu;

1. Utara
 Temperatur maksimum (Tmaks) : 28,9 C
2. Barat
 Temperatur maksimum (Tmaks) : 29,2 C
3. Timur
 Temperatur maksimum (Tmaks) : 32 C
4. Atap
 Temperatur maksimum (Tmaks) : 30,9 C
2. Kondisi Udara Dalam (Perancangan)

Temperatur rancangan disesuaikan dengan fungsi ruangan. Ruang yang dikondisikan


memiliki fungsi sebagai tempat kerja. Temperatur rancangan yang direkomendasikan:

Tabel Temperatur Rancangan

Kondisi Rekomendasi

Jenis Kegiatan Dry bulb (˚C)

General comfort

office, school 25-26,1

Factory comfort

machining room 25-26,7

Temperatur rancangan yang digunakan untuk office yaitu 25 C dengan RH yang digunakan
sebesar 67%.

3.3 Penyesuaian Terhadap Bulan dan Arah Mata Angin

Penyesuaian perlu dilakukan terhadap data-data yang menyangkut penggunaan bulan atau arah
mata angin.Data-data di tabel berada pada posisi Lintang Utara (LU), maka pada penggunaan posisi
Lintang Selatan (LS), data-data tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu.

1. Penyesuaian Terhadap Bulan

Lintang Utara dan Selatan memiliki perbedaan terpaut 6 bulan. Oleh karena itu, bila
penggunaan data yang berhubungan dengan bulan pada posisi LS, maka bulan tersebut ditambah 6
bulan terlebih dahulu. Bulan yang telah ditambah tersebut memiliki kondisi rancangan yang sama
seperti pada posisi LU.

Contoh bila kondisi yang diinginkan adalah kondisi pada bulan Januari posisi LS, maka data yang
dipakai adalah data pada bulan Juli posisi LU. Jadi, data pada bulan Januari-Desember pada posisi
LS akan sama dengan data untuk bulan Juli-Juni pada posisi LU.

2. Penyesuaian Terhadap Arah Mata Angin

Penyesuaian terhadap arah mata angin dilakukan dengan menggunakan arah N (Utara) bila
yang diinginkan adalah arah S pada posisi Lintang Selatan (LS). Berikut ini adalah tabel
penyesuaian arah mata angin:
Tabel Penyesuaian Arah Mata Angin

Lintang Utara (LU) N NE E SE S SW W NW

Lintang Selatan (LS) S SE E NE N NW W SW

3.4 Temperatur Koreksi


Informasi yang dibutuhkan dalam perhitungan beban pendinginan, antara lain:

1. Temperatur Udara Luar (Tmaks)

Karena temperatur udara luar (T maks) setiap jam berlainan (berubah-ubah), maka dapat
diketahui dengan menggunakan persamaan berikut:

Tmaks = design dry bulb – (daily range x precentage dry bulb)

Tabel Temperatur Udara Luar Tiap Jam

Jam 0800 0900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600

Temp(˚C) 24,68 25,65 26,76 28,01 29,20 30,09 30,68 30,90 30,68

2. Daily Range (dr)


dr = Tmaks – Tmin

= 30,9 oC – 23,5 oC

= 7,4 oC

3. Temperatur Udara Luar Koreksi (To)


To = Tmaks – (dr x 0,5)

= 30,9oC – (7,4 oC x 0,5)

= 30,9 oC – (3,7 oC)

= 27,2 oC
3.5 PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN

Beban Partisi (Kaca, Dinding, Pintu)


Pada beban partisi, bila ada ruangan yang berdampingan dikondisikan, maka
perbedaan temperatur antara kedua permukaan partisi yang memisahkan kedua ruangan
tersebut dianggap sama dengan nol. Jadi untuk bagian ruang sebelah Timur yang
berdampingan dengan ruang yang dikondisikan nilainya nol.

2.1.2.1 Beban Kaca


 Kaca Utara

a. Nilai koefisien perpindahan panas dari kaca yaitu 6,98 W


m 2 .C
b. Luas kaca bagian Utara yaitu 23,23 m2
c. Temperatur
to = 28,9 C (temperatur udara luar)
tR = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)
Δt = to-tr
= 28,9C – 25 C
= 3,9C
d. Beban melalui kaca utara (qkaca utara):
qkaca utara = UA(Δt)
= (6,98 W/m2 C). (23,23 m2). (3,9C)
= 632,37 W
 Kaca Barat

a. Nilai koefisien perpindahan panas dari kaca yaitu 6,98 W


m 2 .C
b. Luas kaca bagian Barat yaitu 11,17 m2
c. Temperatur
to = 29,2 C (temperatur udara luar)
tR = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)
Δt = to-tr
= 29,2C – 25 C
= 4,2C
d. Beban melalui kaca barat (qkaca barat):
qkaca barat = UA(Δt)
= (6,98 W/m2C). (11,17 m2). (4,2C)
= 327,46 W

2.1.2.2 Beban Dinding


 Dinding Barat
a. Nilai koefisien perpindahan panas dari dinding bagian Barat yaitu

1,47 W
m 2 .C
b. Luas dinding bagian Barat yaitu 5,09 m2
c. Temperatur
to = 29,2 C (temperatur udara luar)
tR = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)
Δt = to-tr
= 29,2C – 25 C
= 4,2C
d. Beban melalui dinding barat (qdinding barat):
qdinding barat = UA(Δt)
= (1,47 W/m2˚C). (5,09 m2). (4,2C)
= 31,43 W

2.1.2.3 Beban Pintu


 Pintu Barat
a. Nilai koefisien perpindahan panas dari pintu bagian Barat yaitu

1,95 W
m 2 .C
b. Luas pintu bagian Barat yaitu 1,84 m2
c. Temperatur
to = 29,2 C (temperatur udara luar)
tR = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)
Δt = to-tr
= 29,2 C – 25 C
= 4,2 C
d. Beban melalui pintu barat (qpintu barat):
qpintu barat = UA(Δt)
= (1,95 W/m2C). (1,84 m2). (4,2C)

= 15,07 W

2.1.3 Beban Lantai

a. Nilai koefisien perpindahan panas dari lantai yaitu 2,43 W


m 2 .C
b. Luas lantai yaitu 81,52 m2
c. Temperatur
to = 28 C (temperatur udara dalam)
tR = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)
Δt = to-tr
= 28 C - 25C
= 3 C
d. Beban melalui lantai (qlantai):
qlantai = UA(Δt)
= (2,43 W/m2C). (81,52 m2). (3 C)
= 594,28 W

Anda mungkin juga menyukai