terlarut lainnya pada air umpan sebelum masuk ke boiler. Deaerator terdiri dari dua drum, drum
yang lebih kecil merupakan tempat pemanasan pendahuluan dan pembuangan gas-gas dari air
umpan, sedangkan drum yang lebih besar merupakan tempat penampungan air umpan sebelum
masuk ke boiler. Pada drum kecil terdapat spray nozzle yang berfungsi untuk menyemprotkan air
umpan menjadi butiran-butiran air halus agar proses pemanasan dan pembuangan gas-gas lebih
sempurna. Pada drum kecil disediakan saluran vent agar gas-gas yang tidak terkondensi bisa
dibuang ke atmosfer. Jika level air dalam tangki penyimpanan deaerator meningkat maka
tekanan dalam deaerator meningkat yang berdampak pada aliran steam inlet. Ini mempengaruhi
pemanasan air saluran masuk yang mengurangi suhu air. Jadi pemindahan gas terlarut akan
terganggu. Sedangkan jika level rendah mungkin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
proses deaerasi tetapi pada level rendah pun dapat mempengaruhi aliran outlet yang akan dikirim
ke pembangkit uap. Akan ada sigal perjalanan ke BFP pada tingkat rendah deaerator. Jadi level
deaerator harus dijaga.
Air yang terkondensasi dari sumur panas diumpankan ke deaerator melalui pompa
ekstraksi kondensat. Uap terdiri dari dua jalur, satu adalah ekstraksi uap dari uap
utama dan yang lainnya adalah drainase dari pemanas air bertekanan tinggi air
umpan (HPH 5 & 6). Output terhubung ke BFP untuk memasok air umpan ke
pembangkit uap. Jadi penyimpanan air di tangki tergantung pada input dan output
mengalir dari deaerator, yaitu jika inlet lebih dibandingkan dengan outlet maka
levelnya meningkat dan dalam kasus lain levelnya menurun. Untuk mengontrol
level ini, diharapkan untuk mengontrol aliran inlet dari kondensat yang
memberikan hasil yang lebih baik.
𝑑𝐸 𝑣𝑖 2 𝑣0 2
= 𝑄̇ − 𝑊̇ + 𝑚̇ 𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧) − 𝑚̇ 0 (ℎ0 + + 𝑔𝑧)
𝑑𝑡 2 2