Anda di halaman 1dari 54

“Road Map” (Peta Jalan) Pengembangan Pariwisata

Kabupaten Landak 2016 - 2020

Bab I Pedahuluan
A. Latar belakang

Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Landak saat ini dirasakan


penting dan stragetis.

Penting mengingat potensi alam dan budaya yang dimiliki oleh daerah dijuluki
sebagai kota intan tersebut belum optimal diberdayakan. Sehingga wajar bila potensi
tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dikhawatirkan bila
potensi itu mubasir dan “punah” tergilas zaman.

Dirasakan strategis karena Isu sentral dalam pembangunan Kabupaten Landak 10


tahun terakhir adalah masalah penanggulangan kemiskinan. Tercatat Kabupaten
Landak berada pada urutan terakhir ke 14 dari Kabupaten – kota termiskin di
Kalimantan Barat. Oleh karena itu bidang kepariwisataan diharapkan dapat
berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pada
giliranya memperbaiki tingkat kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Landak
khususnya di ke 6 Daerah Tujuan Wisata (DTW) serta berkontribusi pada
kelestarian alam dengan sumber daya alam di sekitar DTW. Dan ini sejalan dengan
“Sustainable Development Goal” serta serta Nawacita Pemerintahan Jokowi – JK ;
“Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan”.

Dalam kebijakan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupate Landak Nomor 2 Tahun


2010 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPK) Kabupaten
Landak Pasal 10 diarahkan pada :

a. pembangunan pariwisata berbasis pada masyarakat melalui pemberdayaan


masyarakat;

b. pengembangan Agro-Wiata ditunjang oleh Industri kecil di pedesaan;

c. pengembangan daya tarik wisata melalui atraksi yang berbasis pada alam, seni
dan budaya, sistem sosial serta kehidupan masyarakat;

1
d. pengembangan fasilitas dan utilitas pariwisata dibangun dengan menggunakan
pola dan sistem setempat yang menunjang pertumbuhan industri kecil dan

e. pengembangan program pariwisata Kabupaten Landak untuk mendukung


pengembangan program pariwisata Provinsi Kalimantan Barat.

Sedangkan salah satu sasaran pengembangunan kepariwisataan Kabupaten


Landak sesuai RIPK (Rencanan Induk Pembangunan Kepariwisataan) Kabupaten
Landak Pasal 11 dan mendapat penekanan pada Road Map 5 tahun kedepan
yakni : “terkelolalanya seluruh potesi pariwisata secara lebih profesional yang
melibatkan peran aktif masyarakat dan pengusaha sejalan dengan
kepentingan penataan ruang, pendapatan asli daerah, pengembangan seni
dan budaya daerah serta pelestarian lingkungan”. Sasaran terebut senafas
dengan konsep Sustainable Development Goal : “Implementasi konsep
pembangunan berkelanjutan harus bisa mempertemukan paling tidak tiga tujuan
pembangunan, yaitu tujuan ekonomi, tujuan sosial, dan tujuan ekologi,” (Dr.
Muhammad Akib, SH. M.Hum ; 2014)

Dalam beberapa tahun terakhir dan sesuau SK Tim Kordinasi Pengembangan


Kawasan Wisata menetapkan 6 DTW unggulan, yakni :

1) DTW Makan Juang Mandor – Kecamatan Mandor dengan keunikan “ Nilai


Sejarah terkandung di dalamnya
2) DTW “Rest Area” Bukit Seha – Kecamatan Sengah Temila – Keunikan
sebagai rest area memiliki panorama Alam dan dengan suasana Sun set.
3) DTW Rumah Panjang di Desa Sahamp – Kecamatan Sengah Temila –
Rumah tradisional Dayak Tertua dan masih berfungsi.
4) DTW Kompleks Keraton di Ngabang – Kecamatan Ngabang dengan
keunikan peninggalan Kesultanan Melayu memiliki nilai sejarah dan agama.
5) DTW Air Terjun Bananggar di Kecamatan Air Besar, keunikannya : air
terjun, pendulangan Intan secara tradisional (tidak merusak alam dan )
keindahan alam sekitar air terjun. Di Kecamatan Air besar ini tidak kurang dari
10 air terjun.
a) DTW Air Terjun Remabo atau terkenal juga dengan sebutan Riam Dait,
Dusun Engkitik, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar. Keunikannya memiliki
Air Terjun Dait 7 tingkat, Riam Dait akhir-akhir ini banyak dikunjungi
wisatawan lokal khususnya kaum muda. (lihat pula table 2)

2
Diharapkan pengembangan pariwisata ke enam DTW di 4 Kecamatan Wisata di
atas terintegrasi dan merupakan kesatuan pengembangan wisata Kabupaten
Landak. Artinya dalam lima tahun ke depan bidang pariwisata daerah Landak
memiliki pondasi semakin kuat mencapai visi-nya Landak : “ sebagai daerah
tujuan wisata nasional, regional dan internasional yang didukung oleh
sumber daya alam, seni budaya yang berkualitas menuju kemandirian dan
kesejahtraan masyarakat”.

Meskipun pembangunan pariwisata di Landak diakui cukup positif karena


pembangunan dilakukan secara komprehensif dan peran pemerintah cukup besar,
namun masih banyak hal perlu mendapatkan perhatian bersama khusus aspek
partisipasi masyakat dan dukungan Satuan Kerja Perangkat Perangkat Daerah
(SKPD) seperti pembangunan jalan, komunikasi, sarana transportasi dan lain-lain.
Upaya – upaya kearah pengembangan kepariwisataan terintegrasi melibatkan pihak
luar kabupaten ; dalam bidang budaya, olah raga, dan kesenian, juga telah mulai
dilakukan sejak tahun 2009 dan dalam dua tahun terakhir mendapatkan perhatian
luas seperti diadakannya event budaya berskala besar “Gawe Adat Naik Dango,
Festival Budaya Binua Landak, event lain seperti Tour D’Khatulistiwa diikuti 18
Negara” dan (Lihat : Profile DISPORAPAREKRAFT, Kab. Landak 2015)

Oleh karena itu guna memperkuat pondasi pariwisata Landak sebagai salah satu
tulang punggung perekonomian, maka dibutuhkan suatu peta jalan atau “road map”
pengembangan kepariwisataan kabupaten Landak relatif komprehensif dan
kontekstual serta berbasis pada kekuatan masyarakat (community base).

Pengembangan “road map” dimaksud didasarkan pada strategi pengembangan 5


tahun ke depan 2016 – 2020 (pertama 2009 – 2015).

Adapun kerangka Kerja Pengembangan Strategy dapat dilihat di bawah ini, Bab I.
Latar Belakang Pemikiran/ Landscape meliputi pemetaan masalah. Kemudian gap
antara Hasil Capaian Kinerja dibandingkan dengan pencapain Misi Kepariwisataan
Landak (Bab II). Berikutnya akan diurai Strategi 5 (lima) Tahun ke depan yang

3
diperoleh dari hasil bahasan bersama masyarakat DTW dan segenap staf bidang
kepariwisataan serta arahan kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisatan dan
Ekonomi Kreatif Kabupaten Landak III. Bab IV menyajikan kesimpulan dan
Rekomendasi. (Adapun Model Kerangka Kerja dapat dilihat dalam Pemilihan
Strategi pada Bab III)

B. Peta Permasalahan Pariwisata Kabupaten Landak

Permasalahan yang terjadi di ke lima dari enam destinasi wisata Kabupaten Landak
saat ini antara lain :

1. Sumber daya manusia (SDM) sebagai tulang punggung mendukung


kepariwisataan relatif “masih rendah”: seperti “tour Guide”, HK (house
keeping), “service “ . Bandingkan Bukitinggi tour guide sebanyak 150 orang.

2. Belum tersedianya Pusat Informasi dan data base yang selalu up to date” .

3. Ketersediaan Sarana dan Prasaranan seperti : petunjuk jalan dan jarak ke


daerah DTW tidak ada, tempat parkir dan jalan di kawasan obyek wisata
belum tertata. Penginapan, restoran dan fasilitas dan tenaga kesehatan di
Desa-desa, lampu penerangan tidak ada, atau masih minim. Sarana umum
lainnya seperti fasilitas Toilet, tempat berteduh untuk umum di 6 lokasi
wisata belum tersedia.

4. Sarana dan prasarana misalnya : transportasi dari dan ke wilayah DTW juga
relatif terbatas demikian halnya seperti penginapan sederhana, hotel, toilet di
tempat umum dan fasilitas lainnya. Deskripsinya beberapa di antaranya dapat
digambarkan dalam table 1 berikut ini.

Tabel 1

4
Ketersedian Sarana dan Prasarana
di 5 Desa DTW Unggulan Kab. Landak

Sarana & Prasarana Desa Desa Desa Sahamp Desa Raja Desa Perbuak
Di Desa Mandor Asong & Engkangin
1. Jalan ke Lokasi Baik Baik Baik Baik Cukup
Wisata
2. Penginapan Janis : Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Baik Cukup
a. Hotel (Ada losmen
sederhana)
b. “Home stay”

3. Restoran Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Baik Tidak Ada
4. Warung Makan Cukup Cukup Cukup Baik Cukup
5. Ketersediaan Baik Baik Cukup Baik Cukup
Transportasi umum
6. Ketersediaan Guide Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Baik Tidak Ada
(pramu wisata)
7. Kios Cendera-mata Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Baik Tidak Ada
8. Rumah Sakit/R. Cukup Cukup Cukup Baik Cukup
Sakit Pelayanan
Kesehatan
9. Penerangan/PLN Cukup Cukup Cukup Baik Tidak Ada
0. Rambu-rambu dan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
petunjuk jalan
Legenda : Pengertian Operasional penilaian sebagai berikut :
Pencapaian dikatakan Baik ; artinya, Pelayanan mencapai standard pelayanan bagi wisatawan namun belum
sampai pada pelayanan yang memuaskan/pilihan terbatas)
Pencapaian Cukup (Artinya : pelayanan perlu ditingkatkan agar mencapai standar pelayanan)
Pencapaian Tidak ada (Artiya perlu jadi perhatian semua pihak termasuk mitra dan masyarakat untuk
mengadakan pelayanan dan sarana dan prasarana yang dibutuhkan wisatawan)

5. Dukungan pemerintah pusat, lintas sektor baik tingkat Kabupaten dalam hal ini
SKPD terkait, Provinsi dan pemerintah pusat belum optimal baik dana dan
peningkatan SDM. Artinya kemitraan sebagai salah satu faktor penting
pengembangan pariwisata merupakan tantangan dan “pekerjaan rumah” bersama,
perlu mendapatkan perhatian.

6. Bidang promosi cukup bervariasi. Selama ini promosi dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat Adat maupun komunitas pariwisata/budaya. Lembaga swasta,
perusahaan belum optimal berpartisipasi baik yang bergerak dalam bidang
perhotelan, biro perjalanan dan jasa lainnya.

5
Tabel 2
Promosi Melalui Event Khusus dan Kemitraan Pariwisata

Nama Event Desa DTW Sifatnya , Keunikan Penyelenggara


& Waktu pelaksanaan /Kemitraan
1. Gawe Adat Naik Terpusat di ibu - Sifatnya : Rutin Pemerintah – tokoh Adat
Dango (event kota Kabupaten - Bermacam kekayaan budaya dan Masyarakat
budaya) (Ngabang) Dayak diikuti semua (13)
kecamatan
- Waktu : setiap 27 April

2. Robo – Robo (Event Desa Raja – - Rutin Masyarakat sebagai


budaya) Kecamatan - Acara lomba Perahu tradisional penyelenggara di dukung
Ngabang dirangkai Peringatan Pemerintah
keagamaan Islam

3. Tumpang Nagari Desa Raja - Rutin Masyarakat sebagai


(Event Budaya) - Acara Ritual budaya memiliki penyelenggara di dukung
nilai sejarah Pemerintah

4. Off Road Merayu & - Insidentil IOF dan Pemerintah


Engkangin- Kec. Air - Peserta dari berbagai daerah
Besar dan bahkan luar Negeri
- Waktu : sesuai kebutuhan

5. Festival Budaya Terfokus di - Rutin Pemerintah dan


Binua Landak (FBBL) Ngabang Kota - Acara Budaya Dayak & Melayu masyarakat Adat
Kabupaten - Waktu :

6. Lomba Kuliner Fokus di - Insidentil Pemerintah, PKK,


Kabupaten - Acara dirangkai dengan Dharma Wanita
kegiatan lain
- Waktu : menyesuaikan

7. Festifal Banangar Air terjun - Rutin Pemerintah dan


Banangar - Keunikan : Lomba Masakan Masyarakat
Tradisional Dayak & Lomba
Melukis utk siswa
- Waktu Setiap Tahun

8. Promosi di Luar Di TMII (taman - Rutin Pemerintah melibatkan


Daerah di TMII dan mini Indonesia - Pameran potensi Wisata, Masyarakat dan
Bandung Indah budaya dan kerjainan serta bekerjsama dgn Daerah
keSenian daerah lain
- Waktu : menyesuaikan

7. Masalah keterbatasan dana bagi pembangunan pariwisata pertahunnya


merupakan masalah tersendiri bagi pemerintah daerah. Harus dicatat bahwa :

a). perhatian dan keinginan khususnya pemerintah daerah sebenarnya cukup besar
terhadap pengembangan pariwisata Daerah Landak, namun karena keterbatasan

6
dana, maka meskipun lonjakan anggaran cukup besar sejak tahun 2013, namun
trend anggaran berikutnya mengalami naik – turun.

b. Nampak kenaikan APBD menyebabkan terjadingan kenaikan penerimaan Pajak


Daerah sekitar 30% pertanunnya. Data berikut Trend Anggaran Pemerintah Daerah
5 Tahun terakhir ; 2011 – 2015 Vs Jumlah Penerimaan Pajak adala sebagai berikut
(Catatan : sumber data Dinas PARAPAREKRAFT Landak, data APBD tahun 2012 Tidak
Ada, Kajian masih perlu dilakukan guna memastikan berapa kontribusi kunjugna pariwisata
terhadap 3 pelayanan Hotel, Restoran, dan Hiburan)

Tabel 3

Trend APBD Vs Penerimaan Pajak Bidang Pariwisata 2011-2015

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015


310.602.50 3.637.534.00 10.120.921.20 6.774.864.20
APBD Bidang Pariwisata 0 - 0 0 0
Penerimaan Pajak (Hotel,
Restoran, Hiburan 306.170.650 593.652.363 853.961.939 1.164.730.907 1.752.170.076
Umum)

Trend APBD Vs Penerimaan Pajak Bidang Pariwisata 2011-2015


APBD Bidang Pariwisata
Penerimaan Pajak (Hotel, Restoran, Hiburan Umum)
10,120,921,200

6,774,864,200

3,637,534,000

1,164,730,907 1,752,170,076
310,602,500
306,170,650 593,652,363 853,961,939

1 - 2 3 4 5

8. Sebagai akibat permasalahan lemahnya SDM, lemahnya sarana dan prasarana,


belum optimalnya dukungan berbagai sektor, pemerintah pusat dan provinsi serta
dana yang terbatas, maka pencapaian misi kepariwisataan ; meningkatkan
pendapatan masyarakat khususnya di daerah Tujuan Wisata masih cukup jauh atau
merupakan tantangan perlu perhatian beberapa tahun ke depan. Adapun

7
gambaran tingkat kemiskinan masyarakat di daerah atau Desa Tujuan Wisata
dapat digambarkan dalam tabel 3 berikut ini.

Tabel 4

Peta Kemiskinan 4 Desa DTW


(Sumber : Data TNP2K)

No Kecamatan Jumlah Jumlah Nama Desa Kategori Pekerjaan Utama


Penduduk Rumah DTW Kesejahtraan Penduduk
Tangga Desa

1. Mandor 29.535 6.842 Mandor Miskin Petani Karet

2. Sengah 54.524 11.681 1. Palo 1. Misk Petani Karet & Padi


Temila aan in Sawah
2. Saha 2. Misk
mp in

3. Ngabang 65.552 15.523 Raja Miskin Petani Karet, Warung


makan, Dagang
sembako

4. Air Besar 22.476 5210 a. Merayuh a.Rentan Petani Karet


miskin
Petani Karet
b. Engkangin b.Rentan
miskin

C. Peraturan Pemerintah Tentang Kepariwisataan Kabupaten Landak

Dalam penyusunan strategi serta Road Map Kepariwisataan Kabupaten Landak


pada dilandasi oleh Undang-Undangan dan Peraturan sebagaimana telah ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekositem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3970)

8
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan ( (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indoensia Nomor 4966);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolalaan


Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3516);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Bab II
Analisa “Gap” Pencapaian Terhadap Misi

A. Hasil Yang Dicapai

Meskipun dalam keterbatasan sebagaimana disebutkan dalam permasalahan di


atas, namun kurun waktu 1-2 tahun belakangan banyak hal telah dicapai
khususnya dalam Pengembangan pariwisata di ke enam tujuan wisata di atas
antara lain :

1. Seperti upaya penyadaran masyarakat, sosialisasi pemahaman sapta pesona.

2. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan menuju ke Air Terjun Bananggar


dan Rumah Adat di Saham’p cukup memadai serta pembangunan rumah
Radangk di Kota Ngabang.

3. Promosi ke lima DTW Air dengan primadona DTW Terjun Banangar setiap tahun
telah diupayakan sebagaimana disebutakan di atas (lihat table 2)

4. Upaya pemberdayaan masyarakat : pelatihan ketrampilan kerajinan telah


dilakukan secara terrencana khususnya pada masyarakat DTW
9
5. Ada dukungan kuat dari Bupati yang sering mempromosikan DTW khususnya air
terjun Banangar pada pengusaha di Luar Daerah bahkan luar Negeri.

6. Dukungan lintas sektor seperti perhubungan, PU, Lingkungan hidup dll mulai
dirasakan dlam 1 tahun terakhir ini. Tahun 2016 ini ada kepedulian pemerintah
Pusat terhadap pengembangan pariwisata Kabupaten Landak dengan Dana
disuntikan Dana Alokasi Kkhusus sebesar “Rp.265 juta”.

7. Dukungan masyarakat Landak (dalam dan yang bermukin di laur Daerah). Yang
menarik dalam 2 tahun terakhir mulai nampak dukungan masyarakat (komunitas)
mempromosikan berbagai keunikan DTW dan mengunjungi langsung lokasi
Wisata. Ini adalah modal yang baik dalam pembangunan pariwisata.
Sebagaimana di DTW Bali dan kepariwisataan di Bukit Tinggi dalam study
banding beberapa waktu lalu nampak partisipasi masyarakat cukup tinggi.

8. Jika dilihat dari angka kunjungan wisatawan Kabupaten Landak menduduki


rangking ke lima di Kalbar serta trend meningkat dalam PAD sektor pariwisata

Tabel 5

Kunjungan Tamu Dan Wisatawan Di 5 Kota – Kabupaten Tahun 2012

Lima Kabupaten – Kota Kunjungan Kelompok /Tamu


Tertinggi
1. Kota Pontianak 109.851
2. Kota Singkawang 46.107
3. Kabupaten Sanggau 30.307
4. Kabupaten Sintang 27.843
5. Landak : (ke lima dibayangi 20.404
Sambas)
Keterangan : Sumber : “Kajian Teknis Pengembangan Kawasan Wisata Riam Banggar

9. Kontribusi pada PAD. Angka perhitungan kontribusi pada PAD dari sektor
pariwisata sangat menarik, sebab ternyata ada kenaikan 30% setiap tahunnya.

10
Tabel 6

Analisis Perbandingan Antara Sumber Daya Keuangan Terhadap Pendapatan Bidang


Usaha Pariwisata dan Kunjungan Wisatawan
REALISASI (RP)
No Penjelasan
2011 2012 2013 2014 2015
APBD Bidang
A
Pariwisata 310.602.500 3.637.534.000 10.120.921.200 6.774.864.200
Penerimaan
B
Pajak
1. Usaha Hotel
34.465.300 64.968.400 101.444.300 158.040.700 253.945.720
2. Usaha
Restoran 235.754.350 508.609.963 721.779.389 975.442.707 1.476.299.356
3. Hiburan Umum
35.951.000 20.074.000 30.738.250 31.247.500 21.925.000
JUMLAH
306.170.650 593.652.363 853.961.939 1.164.730.907 1.752.170.076

PDRB Usaha
C
Pariwisata 120.981.9 1.321.426 1.449.751 1.609.922 1.787.058
(Dlm hitungan
Jutaan rupiah
Kunjungan
D
Wisatawan
1. Lokal
2.744 3.600 2.350 4.200 4.620
2. Mancanegara
450 515 218
JUMLAH
2.733 3.600 2.800 4.715 4.838

Dari dua tabel di atas dapat disimpulkan :

1. Pada table 4, meskipun tidak dapat dikatakan seluruhnya karena hasil kunjungn
wisatawan, namun gambaran tersebut menjelaskan bahwa sektor pariwisata di
Kabupaten Landak dapat bersaing dengan Kabupaten – Kota lainnya di Kalbar.

2. Peningkatan anggaran untuk sektor pariwisata menyebabkan kenaikan pajak


pendapatan sekitar 30 - 36% dan itu terjadi kemungkinan besar disebabkan
karena kenaikan kunjungan wisatawan hampir 200%. Nampak mencolok pada
tahun Tahun 2013-2014. Meskipun kunjugan wisatawan pada tahun berkutnya
ada kenaikan kecil.

3. Mungkin perlu telaah lagi seberapa besar kenaikan kunjungan wisatawan karena :

a). adanya kenaikan intesitas event-event wisata di daerah DTW dan

11
b). apakah karena adanya kenaikan dana pemasaran dalam hal ini aspek promosi.

4. Secara umum dapat dikatakan pariwisata perlu mendapatkan perhatian karena


masih cukup memiliki peluang meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD
Landak dari sektor ini. Tidak dapat disangkal bilamana sektor pariwisata di
Kabupaten Landak mendapatkan perhatian dan support berbagai pihak, maka
hasil yang dicapai oleh DTW seperti Bali, Jogya, Bandung dan Bukittinggi pasti
dapat dirasakan dan dinimkati oleh pemerintah dan masyarakat di ke lima DTW.

Study banding staf Kepariwisataan telah dilakukan beberapa staf, SKPD terkait,
masyarakat awam cukup memberikan manfaat pembelajaran. Dan khusus hasil
Pembelajaran Pengembangan Pariwisata di Bali dan Bukitinggi Akhir Tahun 2015
yakni mulai diterapkannya model refleksi dimana setiap peserta diminta
berkontribusi dalam pembuatan laporan hasil Study Banding.

Salah satu hal penting dari pembelajaran di Bali dan Bukitinggi yakni bahwa kedua
daerah tersebut menurut staf bahwa pelibatan masyarakat atau model Community
base dalam berbagai intervensi pembangunan pariwisata. Karena itu
pengembangan masyarakat (Community Development) menjadi hal pokok yang
dilakukan. Community Development (CD) cukup dominan misalnya :

a) Partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam pelayanan dan


pemeliharaan lokasi wisata cukup kuat.

b) Pendekatan yang digunakan pun adalah pengembangan pariwisata berbasis


“Cummuny Development ”. Di mana selain partisipasi aktif masyarakat model
pendekatan communitas juga menggambarkan kekuatan “rasa kepemilikan
atau “ownership”.

c) Selain itu nampak kegigihan masyarakat menjadikan Pariwisata sebagai


tulang-punggung perekonomian masyarakat . Tidak heran partisipasi dari
sektor-sektor formal dan non formal seperti asosiasi perjalanan, perhotelan,
restoran dan lain-lain cukup kuat.

d) Aspek sinergitas dari berbagai sektor begitu kuat bahkan dukungan


pemerintah Tingkat Nasional juga dimaksudkan alam rangka mendukung
penguatan partisipasi masyarakat. Di kota Bukitinggi misalnya pimpinan
daerah mendorong agar sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif dapat
mengajukan anggaran tahun 2016 semaksimal mungkin sesuai kebutuhan.

12
B. “Gap Analysis”

Berikut ini ada dua analisis Gap sifatnya kualitatif : (1) Perbedaan antara
pencapaian kegiatan kepariwisataan sampai dengan Tahun 2009 sampai dengan
2015 dibandingkan dengan Misi kepariwisataan Kabupaten Landak. (2). Gap antara
Rencana Kegiatan Tahun 2016 dibandingkan Misi Kepariwisataan.

- Analisa Pencapaian Kinerja Tahun 2009 S/d 2015

Capaian s/d 2015


Misi

VISI
a. Penyadaran masyarakat, 1. Memperkenalkan,
sosialisasi pemahaman mendayagunakan dan meningkatkan
sapta pesona di kelima mutu object dan daya tarik wisata
DTW Serta Seni Budaya.
b. Perbaikan infrastruktur 2. Mengembangkan sarana dan
jalan menuju ke Air Terjun prasarana kepariwisataan daerah Terwujudnya
Banangar dan ke Sahamp. 3. Mempertinggi tingkat Kabupaten Landak
c. Promosi DTW & Budaya profesionalitas kepariwisataan melalui sebagai daerah
Dayak ke Bali peningkatan kualitas, kemadirian, dan tujuan wisata
d. Penyelenggaraan Even – kesejahtraan jasmani dan rohani, Nasional, regional
Even budaya melalui kinerja manajemen, dan Internasional
e. Pemberdayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
yang didukung oleh
f. pelatihan ketrampilan “ teknologi.
sumber daya alam,
handycaraft & Kuliner 4. Menjaga kelestarian serta
g. Dukungan dan koordinasi memupuk rasa cinta alam dan budaya seni budaya yang
lintas sektor 5. Mewujudkan kegiatan pariwisata berkualitas menuju
h. Dukungan masyarakat menjadi kegiatan masyarakat dan kemandirian dan
(komunitas) pemerintah sebagai katalisator serta kesejahteraan
i. Penyusunan Dokumen fasilitator kepariwistaan. masyarakat
Perencanaan 6. Table 6 pendapatan asli
Meningkatkan
daerah dan kesejahtraan masyarakat

Adapun hasil pencapaian / kinerja terhadap Misi Kepariwisataan Kabupaten Landak


secara kualitatip dapat digambarkan dalam table 6 di bawah ini.

13
Tabel 7
Analisis Hasil Kinerja Vs Misi S/D Tahun 2015

No Pernyataan Misi Capaian Kinerja Hingga Penilaian Catatan dan Rekomendasi


2009 S/D 2015 Pencapaian Perbaikan
1 “memperkenalkan Objek 1. Even Budaya dan seni perlu di-explore manfaatnya
ke Jakarta, Bali, ke Bukitting, Cukup (ekonomi dan sosial) atas
Wisata dan Seni Budaya”
2. Promosi lewatmedia kunjungan wisata di 6 DTW
social,
3. Penerbitan brosur
2 “mengembangkan sarana Jalan ke Bananggar baru perlu ditingkatkan sarana da
dirintis untuk kendaraan roda Kurang prasarana ke DTW Banangar dan
dan Prasarana”
empat Air terjun Dait di Kecamatan Ais
Besar. Teuratam jalan, dan
prasarana di lokasi
3 “mempertinggi tingkat - Study banding staf dan Perlu direncanakan berdasarkan
profesional SKPD lainnya, mengikuti kebutuhan riel antara lain :
seminar Kurang
kepariwisataan : pramu wisata, peningkatan
manajemen hingga pelayanan hotel – losmen –
pelayanan rumah makan
pemanfaatan IPTEK
restoran, keramahan penduduk
perlu ditingkatkan.
Penataan ruang petunjuk arah
dan penjelasan serta aturan perlu
diperhatikan pengunjung,
pengorganisasian event,
pembagian tuagas dan peran
(pemerintah, masyarakat dan
pihak terkait perusahaan Jasa,
perbankan dll)

4 “Menjaga kelestarian Klp. Cinta Alam dan even Akan lebih baik bila dikuatkan
Budaya bersifat rutin, Cukup perlindungan Hukum Adat
serta memupuk rasa
cinta alam dan budaya” sekaligus memperkuat adat lokal
5 “Mewujudkan kegiatan 1. Masyarakat di daerah Perlu penanganan secara
DTW Aktif bila diarahkan Cukup professional : pemberdayaan dan
pariwisata menjadi :
atau diajak oleh pemerintah pelayanan prima masyarakat
a. kegiatan masyarakat (masih pasif)
(sebagai subject aktif) pada para wisatawan, kebersihan
2. Komunitas Pariwisata
dan pemeliharaan lokasi,
cukup aktif (tren positif)
penetapan hukum adal lokal
(budaya dan alam terjaga)
b. Pemerintah sebagai 5.b. Peran pemerintah Perlu deskripsi katalisator &
cukup baik : even adat dan Baik peran fasilitator (terlihat di
katalisator serta
budaya (keseniaan) perencanaan kegiaata)
fasilitator
6 Adanya kecendrungan kontribusi
Ada kecedrungan kenaikan Cukup sektor pariwisata secara
Meningkatkan
pendapatan asli daerah PAD setiap tahun hasil sector ekonomis cukup positip, maka
pariwisiata atau Rata-rata perlu dilakukan kajian
dan kesejahtraan PAD sektor pariwisata naik terhadap dampak pariwisata
masyarakat 30% (namun masih perlu terhadap peningkatan
dilakukan kajian khusus
pendapatan masyarakat atas
pariwisata )
kunjungan wisatawan.
Legenda : Keterangan pengertian operasional penilian dalam hal ini: kurang, cukup, hingga baik bersifat
kualitatif yg didasarkan pada 3 penilaian pokok sederhana (1). asas manfaat pengembangan pariwisata
terhadap masyarakat ekonomi, (2). Sosial, dan (3). lingkungan alam ; keberlanjutan- sustainable (Paradigma
Sustainability Develompent Goal)

14
Tabel 8

Analisis Rencana Kegiatan Tahun 2016 Terhadap Misi


Program Kegiatan 2016 Pencapaian Rekomendasi dan
MISI (nomor) Indikator Kegiatan
1.1. Peningkatan pemanfaatan 1,2, 3, Jangkauan IT untuk
Teknologi Informasi dlm pemasaran
pemasaran Pariwisata
(1). Pengembangan 1.2. Pengembangan Jaringan 1,3 Peertimbangkan target dan
kerjasama promosi pariwisata output yg diharapkan
Pemasaran
1.3. Pelaksnaan Promosi 3 Kegiatan in penting maka
Pariwisata Pariwisata Nusantara di dalam Pertimbangkan Manfaat
dan di luar negeri dan perlu indikator
pengukuran
1.4. Pelatihan pemandu wisata 3, Targetnya perlu jelas dan
terpadu agar meliputi 5 DTW
1.5. Promosi & pemasaran 1, Perlu dinalisis pengalalam
potensi objek pariwisata lalu dan output yg
diharapkan tahun ini
1.6. Pengadaan Alat2 Promosi 1, Jelas
Pariwisata
1.7. Promos potensi pariwisata 1 Target dan manfaatnya bagi
ke Luar Negeri pengembangan pariwisata
landak

2.1. Pengembangan Objek 1,2 Apa prioritas ingin


pariwisata Unggulan dikembangkan, targetnya
brp. Apakah di ke 5 DTW
2.2. Peningkatan pembangunan 1,2 Apanya perlu disebutkan
(2). Pengembangan sarana dan prasarana Apakah di ke 5 DTW
Destinasi pariwisata (targetnya)
2.3. Pengembangan daerah 1 Apakah ke 5 DTW, dalam
Pariwisata tujuan wisata apanya
2.4. Pembangunan prasarana 1,2 Apakah ke 5 DTW dalam hal
penunjang Destinasi pariwisata apanya

(3). Pengembangan 3.2. Pembinaan Desa Wisata 1, 5, Tambahkan targetnya


Kemitraan 3.3. Festival Binua Landak Pertimbangkan adanya
1,4,6
Target secara ekonomis
pada event seperti ini

Kesimpulan

1. Ada 3 Program besar dengan 14 Kegiatan utama dalam tahun 2016

2. Sedangkan dalam tahun 2015 juga sama terdapat 3 program besar yakni :

a. pengembangan pemasaran,
b. pengembangan Destinasi pariwisata dan
b. pengembangan kemitraan

15
3. Pencapaian Misi sangat menonjol pada 1,3, dan 2

4. Perlu perhatian pada pencapain Misi 4, 5, dan 6. Meskipun diakui dalam 2-3
tahun terahir ada kecenderungan peningkatan PAD dari sektor pariwisata.

5. Tahap awal (perintisan) pemerintah memang perlu dominan mengajak dan


mengarahkan bahkan melaksanakan event khusus di setiap DTW namun
dirasa perlu ada perencanaan yang secara gradual, dimana terjadi proses
transisi peran dari pihak pemerintah atau lembaga luar kepada masyarakat
pariwisata (pemberdayaan). Misalnya event khusus dilakukan oleh
masyarakat.

Pada beberapa aspek perencanaan dan peran masyarakat sudah mulai


dilakukan seperti pelatihan ketrampilan an menggalang kebersamaan.

Bab III.
Visi, Misi dan Strategi Kepariwisataan Kabupaten Landak
2016 - 2020

A. Visi dan Misi Kepariwisataan

A.1. Visi Kepariwisataan Kabupaten Landak

Visi Kabupaten : “ Terwujudnya Kabupaten Landak sebagai daerah tujuan wisata


Nasional, regional dan Internasional yang didukung oleh sumber daya alam, seni
budaya yang berkualitas menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat”

Misi :

1. Memperkenalkan, mendayagunakan dan meningkatkan mutu object dan


daya tarik wisata Serta Seni Budaya.

2. Mengembangkan sarana dan prasarana kepariwisataan daerah

3. Mempertinggi tingkat profesionalitas kepariwisataan melalui peningkatan


kualitas, kemadirian, dan kesejahtraan jasmani dan rohani, melalui kinerja
manajemen, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Menjaga kelestarian serta memupuk rasa cinta alam dan budaya

5. Mewujudkan kegiatan pariwisata menjadi kegiatan masyarakat dan


pemerintah sebagai katalisator serta fasilitator kepariwistaan.

6. Meningkatkan pendapatan asli daerah dan kesejahtraan masyarakat


16
A.2. Visi Kepariwisataan Masyarakar - POKDARWIS
Sedangkan Visi Kelompok Sadar Wisata di beberapa DTW adalah sebagai berikut.

Tabel 9
Visi Kelompok Sadar Wisata di 3 Kelompok

No POKDARWIS Kegiatan Visi


bisnis
wisata saat
ini
1. Warung Melalui wisata akan tercipta kehidupan yg
Aur Sampuk – makan berkesinambungan berdasarkan budaya lokal,
“Rest Area minum, jual lingkungan yang harmonis yang mampu
Seha” sayuran khas meningkatkan taraf hidup masyarakat
(rest area
(30 Anggota)
2. Belum ada Terciptanya kerjasama yang baik utk mencapai
Senakin tujuan wisata yang bertaraf Nasional bahkan
(30 Anggota) internasional

3. Acara naik Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan


Sahamp – dango & pentingnya lingkungan hidup yg bersih, aman dan
Rumah Panjang menjual tertib di Desa Sahamp sehingga menjadi tempat
(30 Anggota) bahan wisata yang indah dan menghasilkan perbaikan
kerajinan
taraf hidup masyarakat
(insidentil)
4. Desa Tauk Belum ada Belum memiliki Visi
(30 anggota)
5. Masyarakat Air Belum ada Belum memiliki Visi
Terjun Remabo
atau Riam Dait,
Dusun Engkitik,
Desa Sekendal
6. Masyarakat Desa Belum ada Belum memiliki Visi
Raja
Kecamatan
Nagabang

B. Analisa SWOT 5 dari 6 DTW Unggulan


B.1. SWOT - Bananggar

17
Tabel 10

Analisa Kekuatan, Kelemahan, Potensi, dan Ancaman Air Terjun Bananggar

KEKUATAN KELEMAHAN POTENSI ANCAMAN


(Strength)) (weaknessis) (Oportunity) (Treath)

1. Daya Tarik Hutan, Air 1. Sarana Prasarana 1. Wisata Pendidikan 1. Penebangan pohon di
Terjun, riam, lingkungan 2. Pemasaran kurang (linkungan alam) atas dan sekitar Air
alam 3. Waktu : dari 2. Memiliki poensi terjun
2. Keunikan lainnya : arung Ngabang ke dikembangkan PLT-MH. 2. Banjir airnya meluap
Jeram, mendulang Mananggar 5,5 jam 3. Menjadi salah satu 3. Perambahan PETI
Intan, aneka flora (54 Km. terlalu lama alternative wisata yg sepanjang alur sungai
(anggrek hutan dll), apalagi kalau harus sudah dikenal di Tkt.
3. Penyelenggaraan Off dari Pontianak or Provinsi (telah lama
Road Jakarta) dikenal)
4. Kehidupan Sosial : 4. Keikutsertaan 4. Saat ini Relatif Dekat
bertani berkebun, cara Masyarakat dalam baim dari ibu kota
bebrburu secara pengembangan Provinsi maupun dari
tradisional, dan kuliner relatif Kurang Negara Malaysia.
dayak
5. Masyarakatnya terbuka
dan cukup ramah

B.2. SWOT DTW Mandor

Tabel 11
Analisa Kekuatan, Kelemahan, Potensi, dan Ancaman terhadap “Makam
Juang Mandor”
KEKUATAN KELEMAHAN POTENSI ANCAMAN (Treath)
(Strength)) (weaknessis) (Oportunity)

1. Daya tarik bernilai 1. Tidak tersedia 1. Kearifan lokal : 1. Penebangan pohon


Sejarah sarana budaya & Kerajinan di atas dan sekitar
2. Keunikan : nilai penginapan . tangan makam
sejarah Pejuang dari 2. Pemasaran 2. Wisata alam ada 2. Banjir airnya
MULTI ETNIS (sebagai kurang hutan Cagar Alam, meluap
alat pemersatu) 3. Belum ada daya dan padang pasir baru 3. Perambahan PETI
3. Keunikan Untuk tarik lain yg 3. Lokasi PETI (bisa sepanjang alur
pendidikan dikembangkan menjadi bahan kajian sungai Mandor
4. Mudah dijangkau 4. Keikutsertaan masalah Sosial.
karena letaknya yg Masyarakat dalam Sebab Peti sudah ada
strategis pengembangan sejak tahun 1800)
5. Adanya dukungan masih Kurang” 4. Wisata Pendidikan
Dana dan SDM Provinsi (linkungan alam)
(Makam sebagai asset 5. Sebagai asset
Provinsi) provinsi sangat
potensial
dikembangkan
6. Membuka peluang
perusakan alam

18
B.3. SWOT DTW Bukit Seha

Table 12

Analisa Kekuatan, Kelemahan, Potensi, dan Ancaman Bukit Seha

KEKUATAN KELEMAHAN POTENSI ANCAMAN


(Strength)) (weaknessis) (Oportunity) (Treath)

1. Daya Tarik pasar 1. Lokasi ‘Rest Area untuk 1. Kearifan local 1. Penebangan
Tradisional. publik belum ada. (ada cerita dan pohon
2. Keunikan sangat 2. Penataan lingkungan dan nilai-nilai bias 2. Tonah longsor
tepat sebagai pemukiman belum dilakukan dikembangkan) 3. Perambahan
tempat istrahat 3. Sajian kuliner kurang . 2. Pasar untuk perkebunanan
“Rest Area” 4. Kebersihan lingkungan berbagai Kelapa Sawit
3. Panorama alam 5. Keikutsertaan kerajinan/cendera
dan Sunset Masyarakat dalam mata
pengembangan “Kurang” 3. Wisata alam
dirangkai dengan
hasil pertanian

B.4. SWOT DTW Desa Raja - Keraton Ngabang

Table 13
Analisa Kekuatan, Kelemahan, Potensi, dan Ancaman Desa Raja

KEKUATAN KELEMAHAN POTENSI ANCAMAN (Treath)


(Strength)) (weaknessis) (Oportunity)

1. Daya Tarik rumah 1. Even khusus 1. Kearifan lokal : 1. Penebangan pohon


keraton kurang optimal baik budaya & Kerajinan 2. Tonah longsor
2. Adat dan Budaya atraksinya maupun tangan 3. Perambahan
serta bernilai pemesaran 2. Wisata Air bisa perkebunanan Kelapa
pendidikan 2. Pemeliharaan diitegrasikan dengan Sawit
3. Memiliki paket kompleks keraton Even di DTW 4. Penggalian pasir di
khusus robo-robo minim. Banangar sunggai Landak
dan lomba sampan 3. Potensi Sungai 3. Memiliki kekuatan
Landak belum dalam nilai jual
optimal secara ekonomis.
4. Keikutsertaan 4. Potensi adanya
Masyarakat (awam even wisata air
dan dunia Usaha) melibatkan
dalam pengusaha bidang
pengembangan kepariwisataan darah
relatif Kurang lainlingkup Kalbar
demikian juga 5.Budaya Melayu
dalam even”” memiliki daya jual

C. Strategi
19
Berdasarkan pertimbangan kajian-kajian di atas : peta permasalahan umum, analisa
Pencapaian Misi, analisa SWOT serta belajar dari daerah wisata terkemukan di tanah air,
maka dirasa perlu mengembangkan pilihan-pilihan strategis untuk mewujudkan Visi
Kabupaten Landak sebagai daerah tujuan wisata Nasional, regional dan Internasional.

Berdasarkan kerangka berikut ini. Ada tujuh tahapan ini sangat sarat dengan aspek
pemberdayaan masyarakat untuk strategi kepariwisataan kabupaten Landak 5 (lima) tahun
ke depan.
Adapun prioritas Pengembangan Pariwisata di Kab. Landak : (1) “ Pengembangan
masyarakat (Community Development), (2), promosi kepariwisataan khususnya ke Enam
DTW melalui kemitraan. (3), Pembangunan sarana dan prasarana di 6 DTW Unggulan,

Kerangka Kerja : Pemilihan Strategi sbb:


Visi Provinsi Visi Kabupaten
Kalimantan Landak
Barat

Visi
Province Kepariwistaan
Kab. Landak

7
1 6
Strength Weaknesses
Marketi
Latarbelakang / / Where
Strategic ng
Kekuata Kelemahan Who
Goals, Funding
n
Objective
2
s
Targets What How
Performance
(Capaian Hasil) Opportuni Risik
ty/Peluan o
g Pilihan/
Pilihan/
Choices
Choices
Kajian & Aspirasi
Perenungan Stakehold
ers
3 5

Strategi (1). Pengembangan masyarakat (Community Development) di 6 DTW


diharapkan masyarakat pariwisata : berdaya secara ekonomi : artinya mereka
pribadi atau kelompok usaha dapat meng-akses lembaga keuanagan, pasar,
teknologi dan informasi Dan masyarakat kemudian dapat, dan terampil serta

20
profesional pada gilirannya masyarat di ke 6 DTW mampu atau mandiri pada bidang
pelihannya : baik mengelola, memelihara, mengembangan (inovatif) serta
melestarikan keunikan Alam dan Budayanya secara berkelanjutan.

“Community Development ” intinya adalah pemberdayaan atau Community


empowerment” menekankan partisipasi aktif masyatarakat sebagai subject
pembangunan pariwisata sedangkan pemerintah dan lembaga swadaya serta klp.
komunitas Pariwisata sebagai fasilitator. Masyarakat dan kelompok – kelompok
sadar-wisata (POKDARWIS), menjadi partener atau mitra sejajar dalam melakukan
perencanaan, kegiatan pembangunan hingga evaluasi. Melalui kemitraan partisipatif
pemerintah masayarakat dan dunia usaha akan tercipta masyarakat pariwisata
yang mandiri.

Strategi (2). Promosi Kepariwisataan Landak melalui penyelenggaraan event,


pamerean, website, brosure, dan mengganakan media elektronik TV dan radio
Promosi dilakukan juga dengan kemitraan : me-integrasikan semua kekuatan dan
potensi lintas sektor terkait. Kemitraan dibangun saling menguntungkan : sektor
pemerintah, korporasi, usaka kecil – menengah dan masyarakat di 6 DTW serta
masyarakat pada tataran Kecamatan dan kabupaten. Kata kuncinya kemitraan yang
sejajar.

Strategi (3). Pengembangan dan perbaikan berbagai sarana dan prasarana di ke


6 DTW : makam juang Mandor, “Rest Area” Bukit Seha, Rumah Panjang Saham’p,
keratin Ngabang dan Air Terjun Banangar serta Riam Remabo / Riam Dait

D. Sasaran
Dengan demikian sasaran ke tiga strategi terebut di atas adalah :

- masyarakat pariwisata di 6 DTW unggulan,


- sector (lintas SKPD), korporasi (perusahaan jasa) bidang pariwisata dan
kelompok masyarakat sadar wisata
- dan target akhir adalah konsumen dalam hal ini kepuasan konsumen
wisata/wisatawan

21
E. “Road map” (Peta Jalan) Kepariwisataan Kabupaten Landak
Berdasarakan 3 pilihan strategy dengan goal utama pariwisata Kab. Landak
“Terwujudnya Kabupaten Landak sebagai daerah tujuan wisata Nasional, regional
dan Internasional yang didukung oleh sumber daya alam, seni budaya yang
berkualitas menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat” maka
“Roadmap” Kepariwisataan Landak 2016 hingga 2020 fokus pada Strategy
Community Development, promosi dan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata.

Adapun kerangka roadmap- masing – masing tujuan utama adalah sebagai


berikut :

Kerangka “Road map”Pengembangan Kepariwisataan Kab. Landak


2016 – 2020 Strategi Goal 1. Pengembangan masyarakat (Community
Development)

MONEV yang partisipatif pada setiap fase

Roadmap di atas berorientasi pada tujuan /goal startegi : (1). Pengembangan


masyarakat (Community Development)

22
(1). Roadmap Pengembangan Masyarakat menuju kemandirian memiliki beberapa
persyaratan dan proses antara lain :

- Perlu mengikuti alur proses yang disebut menyatukan mimpi bersama


sehingga arah pengembangan pariwisata benar-benar ditentukan dan
disepakati bersama masyarakat DTW. Beberapa DTW melalui POKDARWIS-
nya telah memiliki visinya sendiri.
- Yang belum memiliki Visi adalah DTW Mandor, Keraton Ngabang dan DTW
Air Terjun Banangar. Visi tersebut harus benar-benar menjadi visi semua
masyarakat.
- Dalam proses menyamakan Visi atau mimpi semua komponen masyarakat
DTW hasur benar-benar sepakat. Untuk menyamakan mimpi berama
diperlukan dialog yang sejajar – semua berpartisipasi laki – perempuan tua
muda dan tokoh-tokoh masyarakar dalam masyarakat yang bersangkutan.
- Indikasi adanya kebersamaan harus diupayakanmisalnya : seberapa jauh
semua komponen mau bergotong-royong membangun pemukiman dan
fasilitas umum dalam dusun atau desanya. Ada pembagian tugas, ada
pengorganisasian bahkan terbentuk kelompok-kelompok kerja.
- Setiap proses pembangunan atau kegiatan disepakati bersama dan selalu
diupayakan proses sifatnya berkelanjutan. Artinya, tahapan pembangunan
atau kegiatan yang baru adalah kelanjutan dari hasil yang telah dicapai
sebelumnya dengan melibatkan semua pihak dalam komunitas. Pihak luar
pemerintah dan lembaga lain serta “private sector” (sektor swasta) bersifat
me-support dan bukan menjadi subject dominan. Tujuannya agar masyarakat
merasa memiliki dan secara perlahan diberdayakan sesuai “irama” mereka.
- Ketika segala sumberdaya dalam komunitas benar-benar disinergikan dan
berkontribusi secara suka-rela, maka tahapan penguasaan skill masyarakat
perlu menjadi perhatian pihak pemerintah dan lembaga lain yang peduli pada
kemajuan masyarakat. Mereka perlu dipersiapkan untuk melakukan
pelayanan misalnya : baik terhadap wisatawan yang datang berkunjung,
maupun semua atraksi seni dan budaya serta kunjungan ke sekitar hutan dan
air terjun.
- Pengetahuan “sapta pesona” dan penerapannya sudah diajarkan dan
ditekankan secara berulang-ulang dengan maksud agar terbentuk “karakter” :
sebagai tuan rumah yang baik dan, benar-benar menjaga serta

23
mengembangkan budaya lokal. Apalagi diketahui semua masyarakat di ke 6
DTW selama ini telah memiliki keterbukaan dan keramahan. Ini modal positip.
- Pemilihan “skill” seperti keahlihan khusus dalam menyediakan jasa
(pemberdayaan) seperti : jasa kuliner, ber-kesenian, kerajinan, menyediakan
jasa “home stay”, jasa transportasi hingga penyelenggaraan event budaya
lokal disesuaikan dengan potensi dan minat masing-masing. Prinisipnya
masyarakat sendiri yang memilih dan pihak tenaga pemberdayaan (eksternal)
memberikan paket pelatihan sesuai pilihan industri kecil kepariwisataan mau
dikembangkan.
- Setiap pelayanan jasa yang diberikan kepada wisatawan harus benar-benar
mencapai standar kualitas terbaik. Tentu dimulai tingkat pelayanan paling
sederhana hingga paling terbaik atau semakin profesional.
- Memang dibutuhkan waktu relatif lama agar setiap “service” atau pelayanan
jasa benar-benar profesional. Pendampingan terencana dan terus menerus
sesuai tahapan pemberayaan adalah faktor kunci dalam hal ini. Membangun
kesadaran masyarakat bahwa wisatawan adalah tamu yang perlu dijamu
dengan baik (tamu adalah “raja)

Deskripsi “Road Map” (Peta Jalan) Pengembangan Masyarakat (5


Destinasi/DTW) dalam Rangka Pengembangan Kepariwistaan di Kab, Landak
2016 – 2020

Table 14
Strategi Goal (Tujuan) 1 : Masyarakat di 6 DTW mandiri pada bidang kepariwisataan

1.1. Pengembangan 1.2. Integrasi 1.3. Masyarakat 1.4. Terbangun


Visi Sumber Daya Lokal Pariwisata yang Kemandirian
Program

Profesional Masyarakat

Output 1.1. Common 2.1. 3.1. Setiap 4.1. Baik Pribadi


Dream (Ada Terbangunnya komponen maupun usaha
formulasi Satu kekuatan pariwisata dapat kelompok dapat
Visi bersama) kelompok berkerja secara dilakukan
bersama bertanggungjawa peranya secara
(swadaya) b dan profesional mandiri
sesuai pilihannya 4.2.. Lembaga
Asosiasi Swadaya
Pariwisata yang
solid dan kuat
dalam
pengembangan

24
1. Sosialisasi akan 1.Pengembangkan 1. Kelompok usaha 4.1.1 Setiap usaha
manfaat pariwisata kekayaan budaya, bidang pariwisata atas kemampuan
2. Penyadaran adat istiadat dan berdiri sesuai sendiri dan
pemahaman seni secara ketentuan (agar
melakukan usaha
Kegiatan tentang pentingnya kontinyu sesuai terjadi
secara
Utama peran masyarakat di keunikan dan perlindungan
daerah DTW keputusan hukum pada usaha bertanggungjawab
3. Penyadaran bersama mereka) dan memuaskan
pentingnya 2. Pelatihan pada 2. berbagai jasa pelanggan.
hubungan yg baik kelompok tentang kepariwistaan
antara masyarakat pengorgansiasian dikelola secara 4.2.1. Adanya
dan dengan masyarakat ekonomis : lembaga support di
wisatawan ( Sapta (Pokdarwis) pengorgansasian
DTW : seperti Bank,
Pesona ) masyarakat 3.Pemberdayaan pencatanan, ada
dan stakeholders usaha kecil benefit yg Jasa telekominkasi,
4. Terbentuk menengah di 5 diterima, jasa konsultasi pajak
pengorganisasi DTW sehingga managemen
masyarakat mampu dan hingga rekrutmen 4.2.2. Kelompok-
pariwisata mudah. a. Meng tenaga kerja. Kelompok prosfesi
/Pokdawis dan akses modal 3. Kelompok usaha di bekerja secara
profesi lainnya usaha, b. 6 DTW pertanggungjawab
5. Ada kesepakatan pinjaman bank membangun
dan memuaskan
Visi bersama prihal (skim kedit murah) kerjasama dengan
Visi Kepariwisataan 4. Adanya program DTW di luar seperti ASITA dll
di daerah yang atau kegiatan daerah bahkan
bersama dalam antara Kabupaten 4.2.3. Adanya
bersangkutan (6
pengembangan atau luar provensi. pertemuan berkala
DTW)
keunggulan DTW: 4. Ada program semua sector
6. Pengembangan
a. Terampil bersama pariwisata
ketrampilan dalam
menggelar pemerintah dalam melakukan kajian :
hal jasa dan produk
Event khas mempromosilan: a. Pengem bangan
barang pada
(konteks lokal) a. keunikan DTW ke depan.
masyarakat sesuai
b. pembangunan secara kontinyu b. penanganan
pilihannya.
sarana & b. Sharing lessons permasalahan
7. Pembentukan
prasarana learned secara musyawarah
dan Pendampingan
sederhana /pembelajaran melalui mekanisme
pada kelompok agar
(seuai porsi : antara sesama rembuk bersama
setiap bidang mulai
home stay, kelompok di 6 utk terus menerus
bekerja secara
warung makan DTW melakukan inovasi
teroganisir dan
efektif. dll) bahkan di luar
c. Ketrampilan Daerah 4.2.4. Ada satu
8.Monev masyarakat
dan pemerintah di 6 bidang kekuatan swadaya
DTW kesenian, tour 5. Monev Masyarakat (asosiasi) mensupport
guide, dan Pemerintah di 6 pengembangan
5. Pokdarwis
DTW inovasi melalui
bersama pemerinah
kemitraan
lokal membuat
kebijakan
4.2.5. Monev
perlindungan alam
Masyarakat dan
dan budaya (Hukum
Pemerintah di 6 DTW

25
Adat)
6. Monev
Masyarakat dan
Pemerintah di 6
DTW
Program 1.1. terdiri Program 1.2. Program 1.3. terdiri Program 1.4. 2
dari 8. Kegiata Terdiri dari 6. dari 5. Kegiatan Utama Output dan Terdiri
Utama Kegiatan Utama dengan 6 Kegiatan
Utama

Penjelasan :

1). Setiap program mencakup Output dan kegiatan yang tepat.

2). Setiap kegiatan yang lebih terperinci adalah mencapai tujuan kegiatan Utama

Berikut ini adalah perincian atau deskrisi setiap program (4) dan Output (5)

26
Program 1.1. Pengembangan Visi Bersama

Table 15
Program Pengembangan Visi
Program/ 1.1. Pengembangan Visi
Outcome
Output 1.1. Common Dream (Ada Satu Visi bersama)
Kegiatan Utama Perincian kegiatan, dan Target
(Kode) indikator Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5
(2016) (2017) (2018) (2019) (2020) Pelaksana Waktu
(bulan)
Kunjungan lapang dua staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW Januari s/d
Persiapan Sosialisasi 6 DTW 6 DTW Staf Pariwisata Februari
1.1. Sosialisasi Bertemu ...Kades.... Kadus...Toga,
TODA, Pemuda di 6 DTW
akan manfaat
Indikator
pariwisata. Ada kesepakatan waktu pertemuan
dan komitmen menghadirkan
masyarakat

Pedampingan : Dialog masyarakat 6 DTW 6 DTW Klp 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata Februari -
menjelaskan manfaat Pariwisata berbeda Klp Klp Klp dan 1 org Tenaga Maret
bagi masyarakat dikaitkan dengan berbed berbeda berbeda Pemberdayaan
tingkat kemiskinan (Pariwisata jalan a Masyarakat
baru memerangi kemskinan)
Indikator :

1. Masyarakat 6 DTW Mengerti dan


memahami manfaat ekonomi
pariwisata

2. Ada komitmen Kades – Kadus


dan Tokoh masyarakat melakukan
sosasiliasai pad amasyarakat
lainnya

3. Daftar hadir, notula dan


kesepakatan

Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW Staf Pariwisata Maret
Persiapan Sosialisasi.
Bertemu ...Kades.... Kadus...Toga,
1.2. Penyadaran TODA, Pemuda di 6 DTW
pemahaman Indikator
tentang Ada kesepakatan waktu pertemuan
pentingnya peran dan komitmen menghadirkan
masyarakat
masyarakat di
daerah /DTW. Pertemuan dgn masyarakat 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April
menjelaskan pentingnya peran 6 DTW Klp berbeda dan 1 org Tenaga
masyarakat dalam bidang Pemberdayaan
Pariwisata. Pariwisata sebagai salah Masyarakat
satu pintu masuk yang
mensejahtrakan
Indikator
Daftar hadir dan notula pertemuan

Beberapa peserta dapat


menyebutkan kembali peran
penting masyarakat

... KK memahami pentingnya peran


masyarakat dalam pengembangan
pariwisat

27
Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April
Persiapan Sosialisasi. dan 1 org Tenaga
Bertemu ...Kades.... Kadus...Toga, Pemberdayaan
TODA, Pemuda di 6 DTW Masyarakat
1.3. Penyadaran Indikator
pentingnya Ada kesepakatan waktu sosialisasi
hubungan yg
a. Dialog pentingnya pariwisata 1 Staf Pariwisata April
baik antara
bagi perbaikan Kesejahtraan 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW dan 1 org Tenaga
masyarakat dan masyarakat : sosial, ekonomi Klp Klp berbeda Klp Klp Klp Pemberdayaan
dengan keluarga bahkan Desa berbeda berbed berbeda berbeda Masyarakat
wisatawan a
(Sapta Pesona ) b. Dialog memilih salah satu Wkl
setiap DTW (5 Orang) yg akan
diikutkan dalam study tour ke DTW
luar Kalbar

Indikator
1. Daftar hadir dan notula
pertemuan Klp-Klp Stake Holders
(Kades, Kadus, Usaha Kecil )

2. Beberapa peserta dpt


menyebutkan kembali manfaat
hubungan baik dengan Wisatawan

3. Terpilih 6 wakil dari 6 DTW dipilih


oleh KADES, KADUS dan Klp-Klp
dalam DTW

Study Tour ke DTW di luar Kalbar 6 Wkl 6 Wkl 6 Wkl 6 Wkl 6 Wkl 1 Staf Pariwisata April ‘
mempelajari peran masyarakat dan 1 org Tenaga
terhadap Pemberdayaan
Masyarakat
Pendampingan lanjutan pada 6
orang menjadi agen perubahan
sukarela (change agent) – yg akan
bekerjasama mendorong
perubahan bersama stakeholders
lainnya

Indikator
1). Setiap wakil dapat
mempresentasikan
pembelajarannya pada
masyarakatnya
2). Ada komitmen pribadi setiap
agen perubahan/change agent
(CA) dgn tugas utama : mendorong
partisipasi bergotong royong
pembersihan lingkungan
pemukiman (suka-rela)
3). Enam Wakil di atas membuat
rencana kerja bersama masyarakat
utk melakukan kegiatan perbaikan
dan pembersihan lingkungan

Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW Staf Pariwisata April ‘
Persiapan Sosialisasi
Bertemu ...Kades.... Kadus...Toga,
1.4. Terbentuk TODA, Pemuda di 6 DTW
pengorganisasi Indikator
Ada kesepakatan waktu
masyarakat Dialog dengan masyarakat di ke 6 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April
pariwisata DTW membahas pembentukan Penguatan dan 1 org Tenaga
/Pokdawis dan (Penguatan utk tahun selajutnya) Pemberdayaan
POKDARWIS peduli lingkungan Masyarakat

28
profesi lainnya alam, budaya dan kesenian dengan
melibatkan : Semua stake holders
termasuk Pemuda Pemudi di Desa
DTW
Indikator
Daftar hadir peserta dialog
Ada notula dan komitmen –
komitmen yg disepakati

Pendampingan pada POKDARWIS 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April ‘
membuat program kerja kelompok dan 1 org Tenaga
Indikator Pemberdayaan
a. Susuanan pengurus Masyarakat
Daftar hadir dan notula pertemuan
b. Ada analisa SWOT sederhana
menurut versi masyarakat

1.5. Ada Visi Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW Staf Pariwisata April ‘
bersama prihal Persiapan Sosialisasi.
Bertemu Kades, Kadus dan
Kepariwisataan di pengurus POKDARWIS
daerah yang Indikator
bersangkutan (6 Ada kesepakatan waktu
DTW)
Dialog dengan semua Stakeholders 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April
termasuk PKDARWIS merancang dan 1 org Tenaga
visi atau mimpi masyarakat Pemberdayaan
terhadap pariwisata yang ingin Masyarakat
dikembangkan. (Tahun selajutnyake
2 dstnya – penguatan)
Indikator
a. Ada Visi setiap DTW (6 DTW)
b. Daftar hadir dan Notula
pertemuan

Sosialisasi Visi oleh pengurus 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata April ‘
POKDARWIS pada masyarakat dan 1 org Tenaga
setiap Dusun. Pemberdayaan
Masyarakat
Indikator
Daftar hadir dan
Masyarakat setiap Dusun sebagai
target melalui rumah –rumah
ibadah (setelah ibadah) Atau
pertemuan rutin yg disepakati

1.6. Peningkatan Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW Staf Pariwsata Mei ‘
ketrampilan Persiapan Sosialisasi
Bertemu Kades, Kadus dan
dalam hal produk pengurus POKDARWIS
barang dan jasa Indikator
wisata sesuai Ada kesepakatan waktu
pilihannya di Membahas “needs” atau 6 DTW 6 DTW 1 Staf Pariwisata Mei
kebutuhan riel ketrampilan yang dan 1 org Tenaga
setiap Desa
ingin dikembangkan setiap Desa Pemberdayaan
Wisata (6 DTW) / DTW. Masyarakat : kelompok atau Masyarakat
individu perajin, pegiat seni dan
budaya (kelompom Interest)
Indikator
Daftar atau “List” dan hasil analisa
kebutuhan setiap kelompok
interest
Pembuatan prioritas jenis 18 Org 18 Org 18 Org 18 Org 18 Org 1 Staf Pariwisata Mei ‘
ketrampilan harus dikembangkan : (Diwakili (Diwakili 3 (Diwakil (Diwakili (Diwakili dan 1 org Tenaga
1. Pramuwisata, 3 org org setiap i 3 org 3 org 3 org Pemberdayaan
2. makanan lokal, setiap DTW) setiap setiap setiap Masyarakat
3. Budaya dan seni, DTW) DTW) DTW) DTW)
4. Termsuk jenis

29
ketrampilan kerajinan
5. serta penyedia jasa :
Home stay, warung.
(diawali mebangun sikap dan
prilaku menjadi tuan rumah yg
baik)
Indikator
List prioritas, notula pertemuan
dan rencana tindak lanjut
Pelatihan ketrampilan khusus 18 Org 18 Org 18 Org 18 Org 18 Org Tenaga ahli Mei
sesuai kebutuhan : Pariwisata dan
1. Pramuwisata, mampu
2. makanan lokal, berbahasan
3. Budaya dan seni, Inggris
4. Termsuk jenis
ketrampilan kerajinan
5. serta penyedia jasa :
Home stay, warung
Indikator
Proposal dan jadwal pelatihan

7. Pembentukan Kunjungan lapang.. 2 staf guna 1 Klp 1 + 1 Klp 2+1 3 + 1 Klp 4 + 1 Klp Staf Pariwisata Juni
Persiapan Sosialisasi dari 5 pemula Klp Pemula Pemula
dan kelompok interest yang sudah ada jenis Klp Pemula
Pendampingan dan siap memulai usaha dan pemula
pada kelompok berkelompok (starter
Indikator group)
usaha agar Daftar kelompok yg direncnakan
bekerja secara Penguatan Organsasi klp – klp 15 org wkl 30 45 60 1 Staf Pariwisata Juni
profesi/Interest : dalam hal DTW dan 1 org Tenaga
teroganisir dan mambangun keterbukaan pada Pemberdayaan
efektif. tahap awal (Lama dan Starter Masyarakat
group), memahami permasalahan,
model problem solving
Indikator
List klp profesi lama dan yang
dibntuk baru.
Susunan pengurus dan kegiatan
yang ada atau rencana kerja
Pengenalan utk pembinaan usaha, 15 30 45 60 1 Staf Pariwisata Juni
dan berjejaring dengan lembaga dan 1 org Tenaga
keuangan, pemasaran usaha bidang Pemberdayaan
kepariwisataan Masyarakat
Indikator
Proposal
Daftar nama kelompok yg dibina di
daerah DTW
Promosi usaha klpk baik di dalam 5 tim + 5 tim + 3 5 tim + 5 tim + 5 tim + Staf Pariwisata Juni
maupun di luar Kabupaten 3 Pendamping 3 3 3 dibantu tenaga
Indikator Pendam Penda Pendam Pendam ahli bidang
Proposal Rencana kerja utk ping mping ping ping promosi wisata
Melakukan even lokarya mini Best 5 (ada 5 5 5 5 1 Staf Pariwisata Juni
practice – belajar bersama. wkl dan 1 org Tenaga
Indikator setiap Pemberdayaan
Proposal dan daftar hadir serta DTW) Masyarakat.
notula hasil best practice 1. Tenaga ahli
utk promosi
1.8. Monev Kunjungan lapang.. 2 staf guna 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW 6 DTW Staf Pariwisata Juli
masyarakat dan Persiapan Sosialisasi
Indikator
pemerintah di 6 Waktu dan Rencana kerja
DTW melakukan monitoring
Melakukan pelatihan dalam Wkl. Wkl. setiap Wkl. Wkl. Wkl. 1 Staf Pariwisata Juli
membuat laporan, monitoring setiap Klp dari 5 setiap setiap setiap dan 1 org Tenaga
kelompok usaha ekonomis Klp dari DTW (max Klp dari Klp dari Klp dari Pemberdayaan
Indikator 5 DTW 30 5 DTW 5 DTW 5 DTW Masyarakat
Daftar hadir dan materi pelatihan (max (max 30 (max 30 (max 30

30
30)
Refleksi dan self evaluation Wkl. Wkl. setiap Wkl. Wkl. Wkl. 1 Staf Pariwisata Juli
(ecaluasi diri) kesuksesan dan setiap Klp dari 5 setiap setiap setiap dan 1 org Tenaga
kegagalan Klp dari DTW (max Klp dari Klp dari Klp dari Pemberdayaan
Indikator 5 DTW 30 5 DTW 5 DTW 5 DTW Masyarakat
Hasil self evaluation usaha kecil - (max 30 (max 30 (max 30 (max 30
menengah dlm kelompok
Rencana tindak lanjut perbaikan Semua Semua klp Semua Semua Semua 1 Staf Pariwisata Juli
atau perluasan usaha kelompok ke kelomp klompok kelompo dan 1 org Tenaga
Indikator lompok ok k Pemberdayaan
Rencan kerja tindak lanjut pribadi Masyarakat
dan klpk

31
1.2. Program Integrasi Sumber Daya Lokal

Dalam hal integreasi dimaksudkan dilakukan fasilitasi atau proses


integrasi sumber sumber daya dalam masyarakat guna perubahan
yang lebih baik. Integrasi kata kuncinya dalah kerjasama dan
pembagian tugas sesuai pilhan masing-masing pribadi dan atau
kelompok.

Integrasi sebagai kelompok : melakukan peran untuk manfaat


bersama seperti memperbaiki lingkungan, memelihara sarana dan
prasarana :air bersih dll.

Integrasi penguatan usaha pribadi atau kelompok tujuannya untuk


perbaikan tingkat kesejahtraan anggota masyarakat.

Dan adapun prosesnya dimulai dari Apa yang sudah dikerjakan


(keberhasilan) sebelumnya : oleh pemerintah dan masyarakat.
Sekecil apapun pencapaian tetap harus diapresiasi, dan dari titik itu
dilakukan program kegiatan baru.

Integrasi sumber daya filosofinya bahwa setiap individu pasti memiliki


kekuatan karena itu perlu diintegrasikan agar menjadi kekuatan besar
malakukan perubahan.

32
Skemanya sebagai berikut :

Adapun perincian kegiatannya adalah sebagai berikut (lihat tabel 15)

Table 16
1.2. Integrasi Sumber Daya Lokal

Program/ 1.2. Integrasi Sumber Daya Lokal


Outcome
Output 2.1. Terbangunnya kekuatan kelompok
bersama (swadaya)

33
Kegiatan Utama Perincian Kegiatan & Target Hasil Dana Pelaksana Wak
& Kode Indikator (Rp) 201
1. Pelatihan Persiapan sosial dan undangan Tokoh /Stake holders di N/A staf Agust
kelompok dan pada semua stake holders di 6 DTW ambil bahagian Pariwisata yg
setiap DTW bertemu : berkompeten
POKDARWIS tentang Kades, Kadus, Pokdarwis di 6
pengorgansiasian DTW
masyarakat Indikator
(Pokdarwis) Undangan dan kesediaan
penetapan waktu dan dukungan

Pelatihan Klp. swadaya & Wakil Kelompok N/A Tenaga Agust


manfaat berkelompok. Swadaya. POKDARWIS Pemberdayaa
Kelompok usaha, POKDARWIS, dll yg ada di setiap DTW n dan atau
Kelompok Adat dll yg staf
ada/terbentuk di Desa Wisata. Pariwisata yg
Indikator berkompeten
Proposal, & daftar hadir
Merencanakan kegiatan Wkl Masyarakat di 6 N/A 1 Staf Agust
bersama dgn tujuan : DTW Pariwisata
Menentukan apa mau dan 1 org
dikerjakan bersama semua Tenaga
komponen masy arakat setiap Pemberdayaa
DTW : memperindah, menjaga n Masyarakat
kebersihan, dan membangun
sarana dan prasarana umum di
daerah/Desa Wisata sesuai
porsi dengan swadaya dan atau
kerjasama dgn pemerintah.
Semua (pengurus inti) klp.
Dalam masyarakat
Indikator
Ada kesepakatan Rencana
dalam hal merencakan kegiatan
bersama dalam setiap Tahun
Diskusi pembagian peran setiap Wkl-Wkl Kelompok N/A Tenaga Agust
kelompok atau stake holders : Pemberdayaa
Ada tujuan, rencana kegiatan n dan atau
dan pembagian tugas masing- staf
masing yg disepakati Pariwisata yg
Indikator berkompeten
POA (plan of Action) /rencana
kerja tahunan
3. Pemberdayaan a). Persiapan sosial Individu dan Wkl. Klp UKM dari 6 N/A staf Sept
usaha kecil klp. Usaha Kecil Menengah DTW (maksimal 30 Org) Pariwisata yg
bidang pariwisata dan Meminta berkompeten
menengah (klp atau support DISPERINDAKOP &
pribadi) di 5 DTW b). menjalin kerjsama dgn Disperindagko
sehingga mampu lembaga keuangan p
dan mudah. a. c. Strategy pemasaran UKM
Indiaktor
Mengakses modal Kesepakatan waktu pelaksanaan

34
usaha, b. pinjaman pelatihan
bank (skim kredit Pelatihan kewirausahaan dan Klp. UKM (Maksimal 30 N/A Staf Sept ‘
usaha kecil dgn bekerjasama Org) Pariwsaiata,
murah) dengan Perusahaan Deperindagko
Indiaktor p atau tanaga
Proposal, daftar hadir dan ahli UKM
notula pelatihan serta modul (usaha kecil
menenagah)
Pelatihan cara mengakses Klp. UKM (Maksimal 30 N/A Staf Per- Sept ‘
modal dari lembaga keuangan Org) bankan dan
Bank, CU dengan bekerjasama Staf CU
dengan BRI dan CU sebagai
naras umber
Indiaktor
Proposal, daftar hadir dan
notula pelatihan serta modul
Dan RKTL
4. Program bersama Persiapan sosial –dibantu Semua stake holders N/A 1 Tenaga ahli Okt.
dalam POKDARWIS meyebarkan (pengurus Inti maksimal pariwisata
informasi dan undangan kepada 40 Org per DTW /UKSW or PT
pengembangan semua wkl kelompok, tokoh2, lainnya & 1
keunggulan SDA dan Indikator org Ahli
SDM di 5 DTW Kesepakatan waktu pelaksanaan Perhotelan
Pertemuan : Semua stake holders N/A idem Okt.
a). membahas keunggulan DTW (pengurus Inti maksimal
masing-masing. 40 Org per DTW
b). merencanakan apa mau
dilakukan baik
mempertahankan
keunikan/mempercantik karya
wisata (alam, budaya)
Indikator
a. List keunggulan menurut versi
masyarakat
b. Usulan perbaikan kedepan
Sosialisasi hasil kejian Tim sosialisasi setiap N/A idem Okt.
masyarakat tentang keunggulan DTW melakukna
setiap DTW dan Potensi yang sosilaisasi pada
perlu dikembangkan masyarakatnya. Melalui
Prtemuan Desa dan
Indikator Usai Ibadah di Rumah2
Proposal dan daftar hadir Ibadah
Matriks tingkat skill kekuatan
dan kelemahan peserta

5. Pokdarwis Persiapan sosial Pokdarwis N/A Staf Okt.


Kesepakatan waktu Pariwisata
bersama pemerinah Dialog dengan stake holders Pokdarwis N/A Tenaga Okt.
lokal merancang membahas pentingnya Pemberdayaan,
kebijakan perlindungan alam, budaya dan staf Pariwisata
kesenian lokal & ahli hukum
perlindungan alam Indiaktor serta Tokoh 2

35
dan budaya (Hukum Proposal dan rencana kerja Adat
masyarakat versi masyarakat
Adat) (apa yg mau dikejakan bersama)

Dialog membahas peraturan Toga, Toda, Kades Kadus N/A idem Nov
atau kebijakan perlindungan , Tokoh pemuda
alam budaya dan keseniaan
lokal dengan hukum adat
Indikator
Ada draft Hukum Adat yang
dibuat
Pada pertamuan berikutnya
(diupayakan pengesahan)
Dan rencna sosialisasi hasil.

6. Monev Refleksi dan self evaluation Semua klp. Usaha dan N/A 1 Staf Nov ‘
Masyarakat dan (evaluasi diri) kesuksesan dan Stakeholders Pariwisata
kegagalan Indikator dan 1 org
Pemerintah di 5 Hasil self evaluation Tenaga
DTW usaha kecil - menengah Pemberdayaa
probadi dan kelompok n Masyarakat

Rencana tindak lanjut perbaikan Semua klp. Usaha dan N/A idem Nov -
atau perluasan usaha kelompok Stakeholders
Indikator
Rencan kerja tindak
lanjut pribadi dan klpk.

1.3. Masyarakat Pariwisata yang Profesional

Masyarakat pariwisata yang profesional mengindikasikan bahwa


kelompok - kelompok dalam daerah tujuan wisata melakukan peran
dan atau profesinya secara bertanggungjawab dan menunjukkan
tanda-tanda kemandirian dan memuaskan pelanggan dalam hal ini
wisatawan. Ada tujuan antara lain setiap kegiatan mendatangkan
keuntungan. Tanda-tanda kemandirian juga nampak dari tingkat
kemampuan pelayanan, mampu berkompetisi dengan baik. Kelompok
– kelompok profesipun berjalan secara baik.

Usaha ekonomi kecil – menengah profesional dapat terwujud bila ada


dukungan dan kemitraan pemerintah dan dunia usaha lainnya.

36
Terutama kemudahan me-akses aspek pendanaan ; tersedia
beberapa alternatif skim pendanaan seperti kredit usaha kecil (KUK).
Kredit kelayakan usaha (KKU) serta promosi usaha dan sebaganya.

Deskripsi kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.

Table 17
1.3. Masyarakat Pariwisata yang Profesional
Program/ 1.3. Masyarakat Pariwisata yang Profesional
Outcome
Output 3.1. Setiap komponen pariwisata dapat
berkerja secara bertanggungjawab dan
profesional sesuai pilihannya/profesinya
Kegiatan Utama Perincian Kegiatan & Target /hasil Dana Pelaksana W
Indikator
Persiapan sosial Bertemu dgn N/A Staf Jan
ketua/pengurus kelompok Pariwisata 201
1. Kelompok usaha ayau usaha kecil menengah
Kesepakatan penentuan
bidang pariwisata
hari pelatihan
berdiri memiliki Izin Pelatihan Penyadaran N/A Staf Jan
usaha (agar terjadi pentingnya Proses legalitas Wakil masing-masing DTW Pariwisata 201
hukum usaha kecil - maksimal 30 org dan Staf
perlindungan menengah : individu atau Disperindag
hukum pada usaha kelompok kop
mereka) Indikator :
Daftar hadir, notula dan
kesepakatan

37
2. berbagai jasa Kunjungan lapang.. 2 staf Kades.... Kadus...Toga, N/A Staf Mar
kepariwistaan guna Persiapan Sosialisasi TODA, Pemuda dan Pariwisata
Bertemu ...Kades.... kelompok – profesi di 6
dikelola secara Kadus...TOGA, TODA, Pemuda DTW
ekonomis : dan kelompok – profesi di 6
pengorganisasian DTW
Klp/lembaga, Indikator
Ada kesepakatan waktu
ada benefit yg
Pelatihan analisa usaha (dan Semua usaha kecil – N/A Staf Mar
diterima, permasalahan) dan usaha menengah di 6 DTW Pariwisata ‘17
managemen, inovatif utk perbaikan dan tercatat dan dan Tenga
hingga rekrutmen peluasan UKM bidang terakreditasi/Kualifikasi Ahli bid. UKM
tenaga kerja. pariwisata masing-masing Usaha
Indikator berdasarakan Indikator
Proposal daftar hadir dan /Ranking
laporan pelaksanaan
pelatihan
3. Dukungan Pertemuan membangun Bank dan lembaga N/A Kepala Dinas Apr
lembaga kuangan komitmen utamanya keuangan lainnya yg punya Pariwisata
kehadiran lembaga keuangan commitmen dan Kepala
Mikro kepada usaha Mikro di Kecamatan DTW dan Perbankan
kecil menengah di 5 berkomitmen menunjang daerah dan
DTW UKM (termasuk Pimp. CU
pendampingan rutin)
Indikator
Ada hasil /komitemen
kemudahan akses usaha kecil
– menengah mengakses
modal usaha
3. Kelompok usaha Kunjungan lapang.. 2 staf N/A Staf Apr
di 5 DTW guna Persiapan Sosialisasi 6 1. Minimal ada 2 Pariwisata
DTW dan Kontak dengan Kesepakatan (MOU atau Dan
membangun Pengusaha/Klp Usaha Bid Grand Agreement) yang Tenaga Yg
kerjasama dengan Wisata di luar DTW LANDAK difasilitasi Pemerintah : Utk memiliki
DTW di luar daerah Indikator Bekerjasama bemitra kemampuan
bahkan antara Membangun Kerja sama dgn Dengan Pengusaha lain di melakukan
hasil : Setiap tahun minimal Luar Kabupaten. Negosiasi
Kabupaten atau luar ada satu kesepakatan atau loby
provensi. kerjasama dengan jaringan 2. Minimal ada satu khusus bidang
pariwisata di Luar Landak : Universitas kut PAriwisata
antara lain : menunjang mengembangkan
promosi, mendatangkan Pariwisata Landak (Fak
wisatawan dan Pariwisata)
pengembangan

Pelatihan tindak lanjut pada N/A Staf Me


UKM dalam hal : Minimal ada 2 UKM setiap Pariwisata,
a. membangun kemitraan tahun baik Individu dan Tenaga
dunia usaha pariwisata atau kelompok bidang pemberdayaa
dengan bidang/sektor lainnya pariwisata yang secara n, Staf yg
(bussines even forum) mandiri melakukan ditujunk dians

38
kerjasama denganpihak lain Disperindag
b. meningkatkan Kemitraan di Luar Kab. Landak Kop, dan
dengan pemerintah baik desa , Tenaga
kecamatan & hingga Entrepreneur
Kabupaten (dinas/instansi
terkait)

c. Membangun model
kemitraan serta kepercayaan
diri (swadaya) dalam
mengelola kemitraan

Indikator
1. Daftar hadir dan notula
pertemuan

2. Laporan Beberapa hasil ,


rencana kemitraan dan follow
up

3. Ada hasil evaluasi


Kemampuan berjejaring dan
bermitra

Mempublikasikan profil usaha Setiap DTW memberikan N/A Staf Juni


sesuai jenis usaha dari 6 DTW. input keunggulan saat ini Pariwsata,
Indikator yang mau dipublikasikan.
Hasil kesepakatan & Materi Semua Kelompok Pihak Lain
publikasi rutin berkontribusi membiayai yang peduli
publikasi bersama (6 DTW) Pariwsaiata
difasiltasi oleh pemerintah Landak
dan pihak lain (LSM or
Universitas atau Perushaan
Peduli Pariwisata)

4. Ada program Kajian perluasan jaringan MoU dengan Lembaga yg N/A Tenaga/Pihak Juli
bersama kemitraan bussines ke luar melakukan Kajian denga yang ditunjuk
kota : jenis usaha kemitraan target Tertentu. Target Kepala Dinas
pemerintah dalam dan kesesuaian dengan DTW khusus : Terjadi utk mlakukan
mempromosilan: unggulan melibatkan Peningkatan jumlah Negosiasi
a. keunikan DTW komunitas Lokal/DTW Kunjungan Wisata yang dengan
secara kontinyu (penilaan atas prestasi usaha kontinyu Lembaga dan
di setiap DTW) atau
b. Sharing lessons Indikator Universitas yg
learned atau Ada kesepakatan dan Rencana kredibel
pembelajaran Kerja Kajian melakukan
antara sesama Ada hasil kajian plus Promosi
kelompok di 5 DTW rekomendasi yg aplikatif (bisa Wisata
dilakukan sesuai kemampuan)
bahkan di luar Kunjungan bisnis klp. UKM Mengunjungi DTW yang N/A Kepal Dinas Aug
Daerah” dan Masyarakat Wisata ke luar maju dan memiliki karakter Pariwisata &

39
daerah sesuai rekomendasi masyarakat budaya, alam Pihak lain
hasil kajian Landak serta berpotensi yang terkait
Indikator menjadi DTW jejaring/mitra serta Wkl
Hasil kunjungan dan daftar ke depan. Masyarakat 5
peserta mission trip. DTW (maing-
masing 1 Org)

5. Monev Refleksi dan “self evaluation” Semua klp. Usaha dan N/A Kepal Dinas Sep
(evaluasi diri) kesuksesan dan Stakeholders dilaksanakan Pariwisata &
Masyarakat dan kegagalan. di dalam DTW masing- Pihak lain
Pemerintah di 5 Indikator masing yang terkait
DTW.) Hasil self evaluation usaha Dan dilakukan secara rutin serta Tanaga
kecil - menengah probadi dan setiap Tahun Pemberdayaa
kelompok n dan Wkl
Pokdarwis
Rencana tindak lanjut Semua klp. Usaha dan N/A Kepal Dinas Okt
perbaikan atau perluasan Stakeholders dilaksanakan Pariwisata &
usaha kelompok di dalam DTW masing- Pihak lain
Indikator masing yang terkait
Ada Rencana kerja tindak Dan dilakukan secara rutin serta Tanaga
lanjut pribadi dan kelompok. setiap Tahun Pemberdayaa
n dan Wkl
Pokdarwis

1.4. Masyarakat Pariwisata yang Mandiri

Dapat dilihat dari seberapa jauh kelompok – kelompok usaha telah


menunjukkan kemandiri mereka terutama dalam hal : - kemampuan
menjalankan usahanya -dengan modal sendiri minimal dalam
membiayai kebutuhan operasional usahanya – dan mampu
mengambil keuntungan dari peluang-peluang, dan menyesuaikan
organisasi sesuai kebutuhannya (Bandingkan ; Lisa Cannon Menjadi
ORNOP Mandiri, Tahun 2004)

Adapun beberapa aspek pendampingan dalam hal ini dapat dilihat


dalam table berikut ini.

Table 18
1.4. Kemandirian Masyarakat Pariwisata

40
Program/ 1.4. Kemandirian Masyarakat Pariwisata
Outcome
Output 4.1. Baik Pribadi maupun 70 % usaha pribadi
dan Modal Usaha kelompok dapat dilakukan
secara mandiri
4.2. Lembaga Asosiasi Swadaya Pariwisata
yang solid dan kuat dalam pengembangan.

Kegiatan Utama Perincian Kegiatan, Target Dana Pelaksana W


Indikator & Kode (Rp)
1. Kelompok usaha Persiapan sosial 10 % pengusaha Usaha kecil N/A Staf Pariwisata Nop
bidang pariwisata melalui: menengah profesional (a.l : Des
a). pendekatan dengan Managemen, Pemodalan, ‘17
(usaha kecil – usaha pribadi dan keuntungan tetap)
menengah) memiliki kelompok di DTW
kapasitas b). Pendekatan Partner
profesional : yg terkait ikut dlm
pengembangan usaha
a. managemen kecil – menengah
usaha yg baik Indikator
b. permodalan kuat Kesepakatan waktu
c. Pendapatan tetap Dan pihak yang terlibat
Pribadi dan
Pendampingan pada 10% dari total 6 DTW pengusaha N/A Idem 201
Klp.Usaha Kecil – sejumlah UKM di 6 DTW Usaha kecil menengah bisa
Menengah memiliki dalam bidang profesional (a.l : Managemen,
tingkat keuntungan profesional utama Pemodalan, keuntungan tetap)
tetap a. managemen usaha yg
baik (termasuk
pemasaran)
b. permodalan kuat
c. Pendapatan tetap
Pribadi dan Klp.usaha
kecil – menengah
memiliki tingkat
keuntungan tetap

Pendampingan pada 10 % dari total 6 DTW pengusaha N/A Idem 201


sejumlah UKM di 5 DTW Usaha kecil menengah bisa
dalam bidang profesional (a.l : Managemen,
profesional utama Pemodalan, keuntungan tetap
a. managemen usaha yg
baik
b. permodalan kuat
c. Pendapatan tetap
Pribadi dan Klp.usaha
kecil – menengah

41
memiliki tingkat
keuntungan tetap

Pendampingan pada 20% dari total 6 DTW pengusaha N/A Idem 202
sejumlah UKM di 6 DTW Usaha kecil menengah bisa
dalam bidang profesional (a.l : Managemen,
profesional utama Pemodalan, keuntungan tetap )
a. managemen usaha yg
baik
b. permodalan kuat
c. Pendapatan tetap
Pribadi dan Klp.usaha
kecil – menengah
memiliki tingkat
keuntungan tetap

Pendampingan dlm hal : 20 % dari total 6 DTW pengusaha N/A Staf Pariwisata Nop
a. melakukan self Usaha kecil menengah bisa & Pihak lain Des
appraisal. profesional (a.l : Managemen, yang terkait 201
b. menemukan akar Pemodalan, keuntungan tetap ) serta Tanaga
permasalahan dalam Pemberdayaan
usaha
c. mentukan prioritas
rencana tindak lanjut
pengembangan masing-
masing usaha usaha
Pribadi dan kelompok
(termasuk support
eksternal yg memang
diperlukan )
Indikator
1. List lembaga atau
perusahaan yg terkait
mendukung penguatan
usaha kecil menengah
2. Report hasil
pemetaan kelompok
usaha terutama rencana
pengembangan usaha
atau perbaikan
performance.
3. Report Data awal
jumlah klp dan pribadi
yang memiliki
kemampuan pemodalan
(kebutuhan biaya
operasional 100% dari
dana sendiri) dan telah
memiliki keuntungan
rutin

Idem 20 % pengusaha kecil – N/A Staf Pariwisata 201

42
menengah (probadi atau & Pihak lain
kelompok) di 6 DTW terampil yang terkait
melakukan Appraisal sendiri serta Tanaga
Pemberdayaan

Idem 20 % pengusaha kecil – N/A Staf Pariwisata 201


menengah (probadi atau & Pihak lain
kelompok) di 6 DTW terampil yang terkait
melakukan Appraisal sendiri serta Tanaga
Pemberdayaan
Idem 20 % pengusaha kecil – N/A Staf Pariwisata 202
menengah (probadi atau & Pihak lain
kelompok) di 6 DTW terampil yang terkait
melakukan Appraisal sendiri serta Tanaga
Pemberdayaan
Idem 20 % pengusaha kecil – N/A Staf Pariwisata 202
menengah (probadi atau & Pihak lain
kelompok) di 6 DTW terampil yang terkait
melakukan Appraisal sendiri serta Tanaga
Pemberdayaan
2. Asosiasi bidang Menemui Kelompok-kelompok N/A Staf Pariwsata Janu
pariwisata: Persiapan Sosial profesi 201
Indikator
Telah memiliki Visi, Set Up waktu pertemuan
Memiliki pengurus 1. Klp-Klp Workshop semua pihak terlibat N/A Kepala Dinas & Janu
aktif dgn program Menyampaikan hasil dan klpk Profesi dari 6 DTW Tenaga 201
kerja yang jelas dan kemajuan sesuai Indikator pemberdayaan
bidangnya. Laporan hasil mencapaian dan Masyarakat
serta memiliki
2. Rencana kerja ke rencana kerja 1 – tahun ke depan
jejaring kemitraan depan
5. Monev Persiapan Sosial Menemui Semua klp usaha di 6 N/A Staf Pariwisata Febr
DTW dibantu ketua- ‘18
Indikator ketua
Set up waktu POKDARWIS
dari 5 DTW

Evaluasi Program Evaluasi Internal Dinas Pariwisata N/A Staf Pariwisata Febr
pemberdayaan menjelang akhir tahun /setalah dibantu ketua- ‘18
menyeluruh program berjalan 6 bulan ketua
khususnya dlm. pemberdyaan POKDARWIS
masyarakat Pariwisata di 6 DTW dari 5 DTW
Indikator
Hasil Evaluasi dan Rekomendasi
Workshop melibatkan Pemaparan hasil Capain Kinerja N/A Kepala Dinas & Febr
semua stake holders (bersama Intansi terkait) terhadap Tenaga ‘18
Pengembangan Pariwisata bidang pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat. Masyarakat
Adanya Input dari Dinas dan stake serta dibantu
holders terkait semua staf
Indikator Pariwsata &
Input-input dan Hasil Akhir Disprendagkop
Workshop.

43
Rencana Kerja Tindak lanjut

Kerangka “Road map”Pengembangan Kepariwisataan


Kab. Landak 2016 – 2020
Strategi Goal/ Tujuan 2. Promosi melalui Kemitraan
Kuat - Solit

Terwujudnya Kabupaten
fase Landak sebagai daerah
Strategi Goal 2. Terbangunya Promosi Kepariwisataan Landak tujuan wisata Nasional,
Yang Solid 2016 -2020 regional dan
fase
Internasional)
Meninjau,
menilai dan
Merencanakan merevisi
fase kegiatan promosi
dan menggalang
Menetapkan sumber daya
tujuan-tujuan
fase Promosi dan
menyepakati melibatkan pihak
prinsip inti dan berpentingan
meresmikan
bentuk
fase kemitraan
Menyatukan (MoU)
tujuan PROMOSI
(apa) dan Identifikasi
mitra

MONEV yang partisipatif pada setiap fase

Kemitraan “adalah hubungan antara sektor yang mencakup


perorangan, kelompok atau organisasi yang setuju untuk :
bekerjasama memnuhi kewajiban atau mengerjakan tugas tertentu ;
menanggung bersama baik resiko maupun manfaat ; dan meninjau

44
kembali hubungan terebut seacar teratur, dan merevisi persetujuan
terebut sesuai kebutuhan”

Tiga prinsip utama dalam dalam kemitraan

1) Kesetaraan
2) Transparansi dan
3) Saling mengutungkan (Yayasan Indonesia Business Links,
“Alat Mengelola Kemitraan Dalam Pembangunan” atau / Tools
for “Managing Partnership In Development, Tahun 2002)
Tantangan utama dalam sebuah kemitraan adalah karena setiap
subjek berlainan peran, nilai, serta ketrampilan. Selain itu dalam
perjalanannya kemitraan menimbulkan kecurigaan.

Karena itu dalam membangun kemitraan perlu dirumuskan : Tujuan


yang ingin dicapai, amat penting menetapkan siapa-siapa
stakeholders atau pihak mitra yang berpentingan dalam perencanaan
kemitraan (mitra paling cocok – saling memenuhi kebutuhan masing-
masing – tidak dimiliki oleh organsiasi atau kelompok anda ).

Kemudian meresmikan kemitraan dengan MoU (memorandum of


uderstanding) sederhana.

Table 19
Promosi Kepariwisataan Landak melalui Kemitraan
Solid
Program Promosi Kepariwisataan Landak melalui Kemitraan yang Solid
Output Model Promosi Pariwisata Landak yang melibatkan masyarakat
DTW – Perusahaan dan Pemerintah
Kegiatan Utama Perincian Kegiatan, Target Dana Pelaksana Wak
Indikator & Kode (Rp)
Menyatukan Persiapan sosial Semua ketua 2 DISPORAPARE
Indikator : kelompok KRAF, 2016,

45
pemahaman Kesepakatan waktu dan peserta Perusahaan 2017
"Pentingya Jasa,
POKDARWIS
PROMOSI (apa) & Worksop pentingnya pemasaran Semua kelompok DISPORAPARE
kedua Identifikasi dan Promosi secara khusus. KRAF,
mitra Perusahaan
Jasa,
POKDARWIS
menyepakati Workshop membahas : Semua kelompok DISPORAPARE 2016,
a. Aspek-aspek pemasaran KRAF, 2017
prinsip inti b. Penekanan pada “Architecture” Perusahaan
Pemasaran & dalam Marketing (dlm konsep Jasa,
SME (Sustainability – Marketing POKDARWIS
menetapkan apa Enterprise/SME) dlm Architecture
bentuk promosi ada 3 aspek :
- Positioning
dalam kerangka - Diferentiation
- Process
kemitraan (MoU)
c. Promosi yang perlu jadi fokus
utk dipasarkan setiap Tahun atau
setiap kuartal. Apa yang mau
ditawarkan
d. Pemanfaat teknologi informasi
Web yg dpt diandalkan aman dan
mudah dikelola – memberikan
layanan jaringan yg memungkin
berbagi Informasi, sumber daya
tools shga membanun bisnis
relatioship yg kokoh

Indikator
a. Ada pemetaan pasar dan need
promosi
b. Ada pilihan prioritas secara
kerjelanjutan
c. Pembagian tugas sebagai mitra
(masyarakat. perusahaan dan
pemerintah.
Menetapkan Worksop pendalaman atau Tim Kerja yag disepakati DISPORAPARE 2016,
internalisasi untuk kemudian KRAF, 2017,
tujuan-tujuan melakukan perencanaan promosi Perusahaan 2018
Promosi dan dengan tahapan yg terukur Jasa, 2019
Ada pengukuran kinerja POKDARWIS 2020
melibatkan pihak Indikator
yang berpentingan Ada ukuran yg mengukur
kemitraan dalam promosi :
memilih peran dan kontribusi.

Merencanakan Aksi promosi dengan target dan Tim Kerja yag disepakati DISPORAPARE 2016,
pembagian tiagas yang jelas. KRAF, 2017,
kegiatan promosi Indikator Perusahaan 2018
dan menggalang Ada hasil dan rekomendasi utk Jasa, 2019

46
sumber daya perbaikan secara bertahap dan POKDARWIS 2020
menyeluruh dan membat RKTL.

Meninjau, menilai Refleksi bersama Semua kelompok DISPORAPARE 2016,


Indikator KRAF, 2017,
dan merevisi hasil promosi secara terukur Perusahaan 2018,
berdaarkan kinerja Jasa, 2019
POKDARWIS 2020,

Kerangka “Road map”Pengembangan Kepariwisataan


Kabupaten Landak 2016 – 2020 Strategi Goal/ Tujuan 3.
Pengembangan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Pariwisata
Strategi Goal/ Tujuan 3. Pengembangan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pariwisata 2016 -
2020

Terwujudnya
Kabupaten Landak
sebagai daerah
fase tujuan wisata
Nasional, regional
dan Internasional)
fase Meninjau,
Evaluasi dan
Melakukan merevisi
pembangunan dan pembangunan
merencanakan sesuai
fase kebutuhan
pemeliharaan
Menyepakati berbagai sarana
Prioritas sarana dan prasarana
dan prasarana
utama yang perlu
fase dibangun
Menyatukan
pemahaman
"Pentingya
Sarana dan
Prasarana di
setiap DTW

MONEV yang partisipatif pada setiap fase


Table 20

Strategi (3). Pengembangan dan Perbaikan Sarana dan


Prasarana Pariwisata di 6 DTW/Destinasi
47
Program Pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana di ke 6
DTW/Destinasi
Output Terbangunnya jalan, tersedianya sarara transportasi, penginapan
layak, fasilitas komunikasi, toilet umum yang layak dan bersih
Kegiatan Utama Perincian Kegiatan, Target Dana Pelaksana Waktu
Indikator & Kode (Rp)
Menyatukan Persiapan sosial Semua ketua 2 kelompok Staf Pariwisata
pemahaman Indikator : dan stake holders terkait, N/A (Fasilitator) 2016,
Kesepatana waktu dan pengusaha jasa, SKPD 2017,
"Pentingnya Sarana peserta terkait serta Dewan 2018
dan Prasarana perwakilan rakyat
pariwisata Worksop pentingnya Semua ketua 2 kelompok Dinas/SKPD :
Sarana dan prasarana dan stake holders terkait, Pariwisata, PU,
pariwisata sebagai pengusaha jasa, SKPD PLN, Telekom,
prasyarat utama menarik terkait serta Dewan perhubungan,
wisatawan perwakilan rakyat Perusahaan
Jasa, Pokdawis
Pembangunan Workshop membahas : Semua ketua 2 kelompok Dinas/SKPD : 2016,
a. Aspek-aspek sarana dan stake holders terkait, Pariwisata, PU, 2017,
dan Peningkatan dan prasarana utama pengusaha jasa, SKPD PLN, Telekom, 2018
Sarana dan serta sarana penunjang di terkait serta Dewan perhubungan,
6 DTW : perwakilan rakyat Perusahaan
Prasarana utama - pembangunan jalan dan Jasa, Pokdawis
yang perlu jembatan untuk Kedaraan
roda 4. Roda dua dan jalan 2016,
dibangun di 6 setapak menuju ke tempat 2017,
Wisata 2018
DTW.
- Jasa transportasi,
- Jasa penginapan, dan
Jasa restoran – rumah
makan
- Fasilitas komunikasi
b. Pilihan prioritas dan
waktu : jenis sarana dan
prasarana serta sarana
penunjang DTW
c. Membahas pembagian
tugas dan peran dan
dibuat dalam kesepakatan
bersama / MoU

Indikator
a. Ada pemetaan need
prasanara di setiap DTW
b. Ada pilihan prioritas
sesuai sumber daya
tersedia
c. Matrix Pembagian tugas
: masyarakat. perusahaan
dan SKPD terkait ada MOU

48
yg ditadatangani bersama

Pembangunan Pembangunan dan Kejelasan peran setiap Pemerintah & 2016,


peningkatan berbagai kelompok stakeholders DPRD, 2017,
dan Peningkatan faslitasi penunjang : khususnya masyarakat DTW Masyarakat, 2018
Prasarana - Tempat parkir umum, – Pemerintah dan Pengusaha. 2019
penunjang 6 tolitet dan panggung Pengusaha bidang wisata Perguruan 2020
pentas sesuai kebutuhan serta dukungan Dewan. Tinggi
DTW.
b. Pilihan prioritas dan
waktu : jenis sarana dan
prasarana serta sarana
penunjang 6 DTW (DTW
Banaggar dan Dait bisa
jadi prioritas)
c. Membahas pembagian
tugas dan peran dan
dibuat dalam kesepakatan
bersama / MoU

Melakukan a. Pelaksanaan Ada Tim Kerja masing- Dinas/SKPD : 2016,


pembangunan sarana dan masing pembangunan Pariwisata, PU, 2017,
pembangunan dan prasarana oleh pihak PLN, Telekom, 2018
Rencana berwenang sesuai rencana perhubungan, 2019
dan MoU Perusahaan 2020
pemeliharaan b. Rencana kerja Jasa, Pokdawis
Sarana dan pemantauan dan
pemeliharaan berbagai
Prasarasan sarana dan prasarana

Indikator
a. Ada RKA setiap jenis
kegiatan dan indikator
kinerja
b. Ada rencana kerja
Meninjau, Evaluasi Refleksi bersama dan Semua ketua 2 kelompok Dinas/SKPD : 2016,
support yang diperlukan dan stake holders terkait, Pariwisata, PU, 2017,
dan merevisi utk setiap permasalahan pengusaha jasa, SKPD PLN, Telekom, 2018,
pembangunan dalam pembangunan dan terkait serta Dewan perhubungan, 2019
peningkatan sarana dan perwakilan rakyat Perusahaan 2020
sesuai kebutuhan prasarana Jasa, Pokdawis

Indikator
Ada hasil perkembangan,

49
Perguruan
Dunia&Usaha
Pemerintah TinggiRakyat
Masyarakat
Wkl.

Sebagai tuan rumah yg baik


Meyiapkan tenaga SDM utk dilatih
Masyarakat Menyiapkan atraksi budaya dan Kesenian

pemneydiaan SDM yg trampil : Bahasa dan pekerja Wisata, tataboga, dll


Penelitian dan pengembangan Wisata Sustainable
Perguruan Supoort pengembangan Promosi
Tinggi

Support sarana dan prasarana


CSR pemberdayaan SDM lokal
Dunia Usaha

Kebijakan Peraturan daerah dan sejenisnya


Menyiapkan sarana dan prasarana
Pemerintah Mendorong Dunia Usaha dan P. Tinggi utk berkontribusi
& DPRD Melakukan promosi

-----

50
Bab IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan

1. Road map - peta jalan menjadi acuan bersama dalam memastikan


terjadi peningkatan kunjungan wisatawan (dalam dan luar negeri)
pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan kesejahtraan
masyarakat khususnya di 6 DTW di Kabupaten Landak berbasis
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah
proses pengembangan yang dapat digunakan oleh semua sektor dan
berdasarkan pengalaman di beberaoa DTW terbaik di tanah air,
pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu faktor penentu
keberhasilan sektor pariwisata.

2. Road map adalah pegangan bersama semua pihak dalam


menyatukan langkah secara sinergis dan semua stakeholders
dengan fokus yang jelas dan terukur. Karena road map ini hingga
tahun 2020, maka waktu tersisa tonggal 3 tahun.

3. Dengan hasil yang dicapai dalam 3 tahun terakhir cukup


memberikan rasa optimis. Pertama : terjadi peningkatan anggaran
untuk sektor pariwisata yang positip sehingga menyebabkan
kenaikan pajak pendapatan sekitar 36%. Kedua ; terjadi kenaikan
kunjungan wisatawan hampir 200 persen. Hal itu nampak dan
mencolok pada tahun Tahun 2013-2014. Dukungan beberapa Sektor
mulai menunjukkan trend positip.

51
4. Beberapa catatan perlu mendapat perhatian antara lain : masalah
peningkatan SDM baik internal Dinas Kepariwisataan maupun sektor
Jasa daerah tujuan wisata. Selain itu kemitraan dengan pihak
pengusaha belum memilikikonsep dan tujuan yang jelas. Berbagai
even budaya, keseniaan serta eko tourism, peran pemerintah masih
cukup dominan.

B. Rekomendasi

1. Berdasarkan pengalaman keberhasilan DTW di tempat lain, maka


keterlibatan masyarakat ke 6 DTW unggulan adalah prasyarat utama.

Road Map menggunakan “community development” ini, maka ke


depan semua pihak perlu memberi porsi utama keterlibatan
masyarakat DTW. Kemudian, karena sifatnya pelibatan masyarakat
dengan tingkat kemampuan dan skill berbeda, maka Community
Development mebutuhkan perhatian dan kesabaran ekstra. Tujuan
dan sasarn penting namun proses pengembangan juga tidak kalah
pentingnya.

2. Artinya pemerintah dan SKPD terkait, pengusaha dan lembaga


swadaya lain perlu memahami perannya : menudukung,
memfasilitasi, pemungkin (en abler) dan secara bersama gotong
royong mengambil peran support mulai dari printisan DTW hingga
menjadikan masyarakat di 6 daerah tujuan wisata dapat mandiri.

3. Kesuksesan swadaya masyarakat adalah sangat penting, dan


perlu ditekankan bahwa kunci utamanya adalah tumbuhnya
kesadaran dari masyarakat DTW. Membangun kesadaran akan
penting dan manfaat pariwisata perlu secara terus menerus
diingatkan atau dikampanyekan pada masyarakat sehingga rasa

52
kepemilikan oleh semua masyarakat termasuk visi dan misi
kepariwisataan. Menggunakan jejaring media sosial dan mengajak
kaun muda adalah salah satu metode yang perlu terus diupayakan
memperluas partisipasi.

4. Adapun prihal kemitraan, seyogyanya menganut prinsip


transparan, kesetaraan, kepercayaan dan saling menguntungkan
bagi setiap subject bermitra. Karena itu prinsip-prinsip kemitraan
perlu dibangun dan disepakati sejak dini. Dalan proses selanjutnya,
kemitraan bisa ditingkatkan lagi statusnya pada tataran lebih tinggi.
Pada tingkat sederhana semacam MoU dan pada tingkat lebih tinggi
Grand Agreement (Mengikat).

4. Output serta dampak kemitraan hendaknya ditetapkan tujuan


kemitraan (bersama) dari data-data table 5 tahun 2015 kunjungan
wisawan lokal 4.620 dan wisatawan mancanegara 218. Capaian
tersebut tidak direncanakan. Bukan tidak mungkin bila ditetapkan
angka pertumbuhan kunjungan wisatawan, maka jumlah wisatawam
ke Kabuapten Landak akan dapat naik drastis.

5. Ke depan perlu dilakukan kajian dampak enkonomi dari pariwisata


pada daerah DTW guna mendukung perencanaan yang baik dan
meningkatkan partisipasi masyarakat. Mungkin hal ini dapat dilakukan
dalam tahun 2018 mendatang setelah Road map berjalan 2 tahun.

6. Dalam hal menggalang kemitraan peran, sektor Pariwisata


(pemerintah) pada tahapan tertentu adalah inisiator utama, fasilitator
dan pengarah. Dan dalam setiap tahapan pemberdayaan masyarakat
seyogyanya terjadi transisi peran : dari pihak luar kepada masyarakat

53
dan DTW Pokdarwis. Tujuan utama pemberdayaan adalah terjadi
kemandirian masyarakat di setiap DTW.

Us/ 02 March – April /2016

54

Anda mungkin juga menyukai