Anda di halaman 1dari 2

Peluang Terjadinya Salah Saji

Berapa probabilias risiko itu terjadi? Auditor dapat mengevaluasi probabilitas ini dengan sederhana,
yakni apakah probabilitasnya tinggi, sedang atau rendah. Atau, ia dapat memberi skor dalam bentuk
angka, misalnya antara 1 sampai dengan 5, di mana skor yang lebih tinggi berarti peluang terjadinya
lebih besar.

Besaran (Dampak Moneter) jika Risiko Terjadi

Jika risiko itu terjadi, berapa besar dampak moneternya? Pendapat mengenai hal ini harus dinilai
terhadap suatu jumlah tertentu sebagai acuan. Jika tidak, orang yang berbeda bisa berkesimpulan
yang berbeda. Untuk tujuan audit, angka yang ditetapkan berhubungan denngan apa yang
merupakan salah saji material dalam laporan keuangan secara menyeluruh.penialian ini dievaluasi
secara sederhana, sebagai tinggi, sedang, atau rendah. Atau, dengan memberi skor dalam bentuk
angka, misalnya antara 1 sampai dengan 5, diana skor yang lebih tinggi berarti besaran risiko yang
lebih tinggi pula.

Pembahasan dengan manajemen

Ketika factor risiko didokumentasikan dan dinilai oleh auditor memastikan bahwa hasilnya dibahas
dengan manajemen. Pembahasan ini membantu auditor memastikan bahwa tidak ada factor risiko
yang terabaikan, dan bahwa penlaian auditor atas risiko (peluang dan dampkanya) adalah layak.
Namun, auditor harus selalu menggunakan skeptisisme profesionalnya ketika mengevaluasi
masukan dan tanggapan manajemen.

Penialian Risiko oleh Entitas

Penilaian risiko merupakan salah satu dari lima komponen dalam pengendalian internal yang harus
ditangani manajemen.

Dalam entitas yang lebih kecil, proses penilaian risiko bersifat informasi dan tidak terstruktur.
Risiko dalam entitas yang lebih kecil sering kali diakui secara implicit dan bukan eksplisit. Manajemen
mungkin saja menyadari risiko yang berhubungan dengan pelaporan keuangan melalui keterlibatan
langsung pegawai dan pihak-pihak luar. Oleh karena itu, auditor harus menanyakan (make
inquiries) kepada manajemen mengenai bagaimana manajemen mengidentifikasi dan mengelola
risiko. Pertanyaan selanjutnya, risiko apa saja yang benar-benar diidentifikasi dan dikelola oleh
manajemen. Auditor kemudian mendokumentasikan proses ini beserta hasilnya.

Ketika manajemen memahani proses penilaian risiko yang lebih formal, manajemen mungkin
memutuskan prosesnya sendiri. Jika ini terjadi, auditor akan mengevaluasi:

 Pengendalian yang ada terhadap proses manajemen ini;


 Lengkapnya diidentifikasi risiko bisnis dan risiko kecurangan. Identifikasi ini dicatat dalam
apa yang sering disebut “ risk register“ atau ”daftar risiko“;
 Penilaian manajemen terhadap besaran risiko (magnitude of the risk) atau dampak moneter
dan peluang terjadinya (likehood of their occurrence);
 Tanggapan manajemen terhadap risiko yang dinilai (assessed risk) yang merupakan hasil dari
proses penilaian risiko.
Jika manajemen gagal mengidentifikasi risiko-risiko utama, auditor sebaiknya mempertimbangkan
apakah ada kelemahan yang signifikan dalam proses penilaian risiko.

Anda mungkin juga menyukai