A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan memiliki pengertian yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, trimester ke-2 dari bulan keempat sampai 6
bulan, dan triwulan ke-3 dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Padila,
2014).
2. Anatomi
1
a. Uterus
c. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan
dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah
yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini
juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan
karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan
normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama.
3. Fisiologi
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia
kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini
dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14
mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil
pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim
dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa
kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan
berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim
telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua
karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air
4. Patofisiologi
a. Persalinan prematuris
b. Kehamilan ganda (kembar)
c. Perdarahan placenta previa
d. Perdaarahan solusio plasenta
e. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
f. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
g. Kehamilan lewat waktu persalinan
h. Kehamilan dengan pre-eklamsia dan eklamsia
5. Pathway
6. Pemeriksaan Penunjang
a. USG : untuk mengetahui usia kehamilan, derajat maturitas plasenta.
b. Kardiografi : untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin.
c. Amniocentesis : Pemeriksaan sitologi air ketuban.
d. Amnioskopi : melihat kekeruhan air ketuban.
e. Uji Oksigenasi : untuk menilai reaksi janin terhadap kontraksi
uterus.
f. Pemeriksaan kadar estirol dalam urine.
g. Pemeriksaan sitologi vaginam
7. Penatalaksanaan
a. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu, yang terpenting
adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
b. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan
spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.
c. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan servik,
apabila sudah matang, boleh dilakukan induksi persalinan.
d. Persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan
sangat merugikan bayi, janin postmatur kadang-kadang besar dan
kemungkinan disproporsi cephalopelvix dan distosia janin perlu
diperhatikan. Selain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedative
dan narkosa.
e. Tindakan operasi section caesarea dapat dipertimbangkan bila
keadaan onsufisiensi plasenta dengan keadaan servik belum matatng,
pembukaan belum lengkap, partus lama dan terjadi gawat janin,
primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, preeklamsia,
hipertensi menahun, dan kesalahan letak janin.
8. Komplikasi Kehamilan Trimester III
a. Persalinan prematur
Persalinan prematur dimaksudka dengan peralinan yang
terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan
lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan prematuritas merupakan
masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur
kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna.
Sebab persalinan prematuritas :
1) Hamil dengan perdarahan dan kehamilan ganda.
2) Kehamilan disertai dengan komplikasi (preeklamsia dan
eklamsia).
3) Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit
ginjal, penyakit jantung).
4) Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam
lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek.
b. Kehamilan Ganda (Kembar)
1) Pengaruh hamil ganda terhadap ibu : diperlukan gizi yang lebih
banyak , sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan,
pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu
sering ceat lelah, sering terjadi penyulit hamil, (hidramnion,
preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai
kesulitan.
2) Pengaruh kehamilan ganda terhadap janin : dapat terjadi
persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau
BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan
plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin yang kedua.
c. Kehamilan dengan perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang
membahayakan ibu dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang
dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester ketiga
adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio
plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan
dari pecahnya vasa previa.
d. Kehamilan dengan Ketuban Pecah Dini (KPD)
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan
memberi kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu,
gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin
dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan
kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan
harus segera datang ke rumah sakit degan fasilitas yang memadai.
e. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
1) Kehamilan di atas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan
diabetes melitus.
2) Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan.
3) Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan.
4) Kehamilan dengan perdarahan.
5) Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari.
f. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
1) Janin kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami
pengerusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak
bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput.
2) Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga
dapat menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahiranya.
3) Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal
dalam rahim.
4) Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga
dapat memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar.
5) Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan
operasi persalinan
6) Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan
persalinan dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan
sampai dengan SC
g. Kehamilan dengan preeklamsia dan eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
1) Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30
mmHg untuk sistolik 15 mmHg untuk sistolik dengan interval
pengukuran selama 6 jam.
2) Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/ literatur
kualitatif +1, -+2.
3) Edema (bengkak kaki, tangan atau lainnya).
4) Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu.
Gejala preeklamsia berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :
1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
2) Pengeluaran protein dalam urin lebih dari 5 gr/24 jam
3) Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam.
4) Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
5) Terdapat gejala subyektif (sakit kepala, gangguan penglihatan,
nyeri dibagian perut atas).
9. Masalah Keperawatan Yang Perlu Dikaji
tidak efektif keperawatan selama ….x24 jam 1. Buka jalan nafas gunakan
diharapkan pola nafas efektif. teknik chin lift atau jaw
berhubungan
Kriteria hasil: thrust bila perlu.
dengan
Respirstory status : airway patency 2. Posisikan pasien untuk
Perusakan atau
Indikator Ir Er memaksimalkan
kelemahan 1. Frekuensi ventilasi.
pernapasan 3. Identifikasi pasien
sesuai yang perlunya pemasangan
diharapkan. alat jalan nafas buatan.
2. Irama nafas 4. Pasang mayo bila perlu.
sesuai yang 5. Lakukan fisioterapi dada
diharapkan. jika perlu.
3. Kedalaman 6. Keluarkan secret dengan
inspirasi. batuk atau suction.
4. Bersuara secara 7. Auskultasi suara nafas
adekuat. catat adanya suara
5. Tidak tambahan.
didapatkan 8. Lakukan suction pada
kontraksi dada. mayo.
6. Tidak Monitor respirasi dan status
didapatkan suara O2
nafas tambahan.
7. Tidak
didapatkan
dyspnea
4 Gangguan setelah dilakukan tindakan 1. pantau asupan dan
eliminasi urin keperawatan selama 1x...jam keluaran
diharapkan masalah dapt teratasi 2. membantu dengan toilet
berhubungan kriteria hasil
secara berkala
dengan Indikator IR ER 3. anjurkan klien untuk
1. Intake cairan mengurangi minum
Adanya
dalam batas pada malam hari
prembesaran noraml
4. ajarkan klien untuk
uterus dan 2. Tidak ada spasme
bladder melakukan senam kagel
fresentasi janin
3. Balance cairan
meningkat seimbang
Kismiati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta :
Fitramaya.