Anda di halaman 1dari 9

A.

MASALAH UTAMA :
Harga diri rendah

1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak beharga,tidak berguna,tidak berdaya pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa(Depkws RI,2000).
Gangguan harga diri adalah perasaan tidak berharga,tidak berartian rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri(keliat).
Gangguan harga diri rendah yang disebut harga diri rendah dapat terjadi secara :
a. situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba misalnya harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami ,putus sekolah ,putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu
(korban perkosaan , ditubuh KKN, dipenjara tiba-tiba). Pada klien yang dirawat
dapat terjadi harga diri rendah karena :
 Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya :pemeriksaan fisik yang
sembarangan,pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran
pubis,pemasangan kateter,,pemeriksaan parineal).
 Harapan akan struktur,bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat atau sakit atau penyakit.
 Perlakuan petugas kesehatan yang tidak dihargai, misalnya berbagai
pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan,tanpa persetujuan.kondisi ini banyak
ditemukan pada klien gangguan fisik
b. Kronik ,yaitu persaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama ,yaitu belum
sakit atau dirawat .klien mempunyai cara berfikir yang negatif kejadian sakit
dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Kondisi ini mengakibatkan respon yang maladaftif . kondisi ini dapat ditemukan
pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa
2. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
a. Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
a. Perkembangan individu yang meliputi :
 Adanya penolakan dari orang tua sehingga anak merasa tidak dicintai
kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan gagal pula untuk
mencintai orang lain
 Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang –orang tuanya atau
orang tua yang penting atau dekat dengan individu yang bersangkutan
 Sikap orang tua over protecting,anak merasa tidak berguna ,orang tua/orang
terdekat seringmengkritik serta merividasikan individu
 Anak menjadi frustasi ,putus asa ,merasa tidak berguna dan merasa rendah
diri
b. Ideal diri
 Individu selalu dituntut untuk berhasil
 Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah
 Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau sterssor pencetus dari munculnya harga diri rendah mungkin
ditimbulkan dari nsumber internal dan eksternal seperti :
 Gangguan fisik dan mental salah satu anggota kelurga sehingga keluarga
merasa malu dan rendah diri
 Pengaalaman traumatik berulang seperti penganiyayaan seksual dan psikologis
atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan aniaya fisik
,kecelakaan , bencana alam dan perampokan . respon terhadap trauma pada
umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan kopinya adalah represi dan
denial .
 Perilaku
 Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan mengobservasi
penampilan klien misalnya kebersihan ,dandanan ,pakaian. Pandanngan klien
dengan dirinya .gangguan perilaku pada gangguan konsep diri dapat dibagi
sebagai berikut .
 Perilaku berhubungan dengan harga diri rendah . harga diri yang rendah
merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat
kkecemasa yang sedang dan sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri
yang negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri.

3. Rentang Respon

Respon Respon
Adaptif Maladaptif

Aktualisasi Konsep Harga difusi Deperso


Diri diri positif diri rendah identitas nalisasi

a. Aktuaisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari dirinya.
c. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa
lebih rendah dari orang lain.
d. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa
yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.

4. Manifestasi Klinis
Menurut keliat tanda dan gejala yang dapat muncul pada pasien harga diri rendah
adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri ,individu mempunyai perasaan yang kuran
percaya diri .
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalam meraih
sesuatu .
c. Merendehkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain
d. Gangguan berhubungan sosial seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak
ingin bertemu orang lain .
e. Rasa percaya diri kurang ,merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki
f. Sukar mengambil keputusana ,cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih
sesuatu
g. Mencidarai diri sendir sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram sehingga memungkinkan nuntuk mengakhiri kehidupan .
h. Mudah tersinggung dan marah yang berlebihan
i. Perasaan negtatif mengenai tubuhnya sendiri
j. Kurang memperhatikan perawatan diri,berpakaian tidak rapi ,selera makan
menurun,tidak berani menatap lawan bicara,lebih banyak menunduk,dan bicara
lambat dengan nada lemah .
k. Menyalahgunakan zat
5. Mekanisme Koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013):
Jangka pendek :
a) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonton tv terus-menerus.
b) Kegiatan mengganti identitas sementara : (ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik)
c) Kegiatan yang memberi dukungan sementara : (kompetisi olahraga kontes
popularitas)
d) Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : (penyalahgunaan
obat-obatan)

Jangka panjang :

a) Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-
orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri
b) Identitas negative : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat.

Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi, disasosiasi,


isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Kemungkinan Data Fokus
a. Wawancara
Menanyakan tentang : Nama (inisial), umur, agama, alamat, alasan masuk,
perasaan, keluhan, dll
b. Pemeriksaan fisik dan observasi
- Mata, hidung, telinga, abdomen, kulit, dll
c. Pemeriksaan diagnostic
- Pemeriksaan glukosa darah, pemerisksaan psikologis, dll
2. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
a. Pohon Masalah

Gangguan konsep diri :

 Harga diri rendah kronik


 Citra tubuh

Isolasi Sosial : Menarik diri

Koping individu tidak efektif

b. Data yang dikaji


1. Masalah Keperawatan
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan konsep diri
c. Harga diri rendah
d. Isolasi sosial
e. Menarik diri
f. Koping Individu Tidak Efektif
g. Distres spritual
h. Gangguan interaksi social
2. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Keperawatan
N Dx Kep Tujuan Kriteria hasil Intervensi
o
Gangguan SP 1: Klien dapat 1.Identifikasi
konsep dir Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
i : Harga d mengidentifikasi kemampuan dan positif yang dimiliki
iri rendah kemampuan dan aspek aspek positif yang klien.
positif yang dimiliki dimiliki. 2.Bantu klien menilai
kemampuan klien yang
masih dapat digunakan

SP 1: Klien dapat Bantu klien memilih


Klien dapat menilai menyebutkan kegiatan yang akan
kemampuan yang kemampuan yang dilatih sesuai
dapat digunakan dapat digunakan. kemampuan klien

SP 1 : Klien dapat membuat 1. Latih klien sesuai


Klien dapat rencana kegiatan kemampuan yang
menetapkan harian. dipilih
perencanaan kegiatan 2. Berikan pujian yang
sesuai dengan wajar terhadap
kemampuan yang keberhasilan klien
dimiliki
Isolasi sos - Memiliki Sp 1 : Sp 1;
ial : menar hubungan 1. Bina hubungan
1. Klien dapat
ik diri saling saling percaya
membina dan
percaya dengan teknik
saling
terhadap pendekatan
percaya
orang lain menanyakan
terhadap
atau keluhan dan
orang lain
perawat perasaan pasien.
2. Klien mampu
- Dapat 2. Ajarkan pasien
berkenalan
berinteraks berkenalan
dan
i dengan dengan baik dan
memperkenal
positif lembut
kan diri
- Dapat 3. Bantu pasien
kepada orang
menghilan mengenal arti
lain
gkan atau positif dari
3. Klien mampu
menghinda kerugian
memberikan
ri berhubungan atau
nilai positif
penyebab saling percaya
terhadap
dari kepada orang
orang lain
menarik lain.
dengan cara
diri
berteman
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif Amin Huda, Kusuma Hardhi,2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 1 & 2.Media Action,Yogyakarta

Rangga,2013.Strategi Pelaksanaan SP Harga Diri(Khakarangga.blogspot.co.id)

Nurarif Amin Huda, Kusuma Hardhi,2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 1-3.Media Action,Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai