Di Susun Oleh :
B. TUJUAN
1. Umum
2. Khusus
C. KRITERIA KLIEN
1. Endang
2. Isnurida
3. Nunuk
4. Kariyati
5. Sunariyah
6. Erni
7. Wening
8. Ratih
D. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
2. Co Leader : Sriatin
E. METODE
1. Dinamika Kelompok
F. LANDASAN TEORI
1. Definisi
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada system
penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik.
rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu. Dengan kata lain klien
berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh
pancaindra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Stuart, 2008).
Klien merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap
meskipun tidak ada sesuatu rangsang yang tertujup ada kelima indera tersebut
(Rasmun, 2011).
a. Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap antara
dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana
klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang dapat membahayakan.
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar
geometris,gambar kartun,bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan
bias menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.
c. Penghidu
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidu
sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia.
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa
tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
f. Cenesthetic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri,
pencernaan makan atau pembentukan urine
g. Kinisthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak (Rasmun, 2011).
3. Factor Predisposisi
4. Factor Presipitasi
Isoalasi sosial
G. ANTISIPASI MASALAH
H. KRITERIA EVALUASI
1. Kemampuan Verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Mampu
1
menyebutkan nama
gambar
2 Memberi pendapat
tentang gambar
3 Member tanggapan
terhadap pendapat
klien lain
4 Mengikuti kegiatan
sampai selesai
Jumlah
2. Kemampaun Non-Verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1 Kontak mata
I. PROSES EVALUASI
1 2
Keterangan :
1 : Leader
2 : Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
K. MEDIA / ALAT
1. Beberapa gambar
4.1 Persiapan
a. Perawat
1. Leader
Tugas
2. Co. Leader
Tugas
a. Membuka acara.
b. Mendampingi Leader.
3. Fasilitator
Tugas
4. Observer
Tugas
yang tersedia).
5. Operator
4.2 Orientasi
a. Salam Terapeutik
c. Kontrak
b. Tunjukan gambar pada klien ( jika besar dapat di depan saja, jika kecil
diedarkan )
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK
Keliat Budi Ana. 2014. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi 2. Jakarta: EGC
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta: Salemba
Medika
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan
Jiwa Berat. Jakarta : Salemba Medika.