Anda di halaman 1dari 16

Job/Kegiatan : Pemasangan NGT/Insersi Penduga Lanbung

Unit : KDPK (Keterampilan Dasar Praktek Klinik)


Waktu : 30 Menit

Referensi

Kusmiyati Y. Penuntun Belajar Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.


Yogyakarta :Fitramaya, 2007 :71-78
Uliyah, Musrifatul & Azis Alimul Hidayat. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. 2006 : 8-22
Samba. Suharyati. Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta, EGC, Hal 309-313

Objektif Perilaku Siswa

Setelah membaca job sheet mahasiswa mampu :


1. Mempersiapkan alat, bahan dan perlengkapan untuk melakukan pemasangan
NGT dengan benar
2. Melakukan pemasangan NGT dengan baik dan benar sesuai jobsheet.

1
Dasar Teori

NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. Alat ini adalah alat yang
digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitik yang dipasang
melalui hidung sampai lambung. Pemasangan pada hidung di lakukan pada pasien
dengan pernafasan reguler, dengan menggunakan sonde ukuran kecil, sedang pasien
yang mengalami pernafasan ireguler biasanya dipasang melalui mulut dengan ukuran
sonde yang lebih besar.
Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
1. Dewasa ukurannya 16-18
2. Anak-anak ukurannya 12-14
3. Bayi ukurannya 6

Indikasi pemasangan NGT


Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien karena kesulitan menelan
3. Pasien yang keracunan
4. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

Tujuan Pemasangan NGT


Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan.
2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar.

Kontraindikasi pemasangan NGT


Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.

2
Petunjuk

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat-alat yang di butuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet atau tanyakan pada dosen /instruktur
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti

Keselamatan Kerja

1. Pusatkan perhatian pada setiap langkah kegiatan dan keadaan pasien.


2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Perhatikan keadaan umum klien pada saat pemasangan NGT
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
6. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan dan observasi kondisi pasien pada
saat pre dan pasca pemasangan NGT

Peralatan & perlengkapan

Alat
a. Klem
b. Sarung tangan steril
c. Spuit 20 cc steril
d. Plester & gunting

3
e. Baskom
f. Serbet
g. Wadah berisi air bersih
h. Xylokain jelly
i. Setoskop
j. Kertas lakmus
k. Korentang
l. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya. Dengan ketentuan
suhu hangat.
m. Teh atau air matang.
n. Bila ada obat yang harus diberikan, harus dihaluskan dahulu dan dicampur
dalam makanan.

Perlengkapan
1. Tempat tidur
2. Wastafel
3. Troli

Bahan-Bahan

1. Phantom orang
2. Sabun cair
3. Slang nasogastric ( NGT) steril

4
Prosedur pelaksanaan

Langkah Kerja Ilustrasi Gambar


1. Siapkan alat dan bahan

Key point

Alat disusun secara ergonomis

2. Lakukan informed consent

Key point

Jelaskan prosedur pemeriksaan pada


klien dan yakinkan klien setuju
dengan tindakan yang akan dilakukan,
Sampaikan dengan jelas dengan
bahasa yang jelas dan sikap yang
ramah.

3. Cuci tangan

Key point

Lepaskan perhiasan yang dipakai


di tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
Keringkan tangan dengan handuk
pribadi bersih dan kering

5
4. Siapkan klien dalam posisi semi
fowler

Key point

Memudahkan dalam melakukan


perasat dan pasien lebih nyaman.

5. Pasang serbet di dada pasien

Key point

Menghindari pakaian pasien


terkena dengan air / makanan cair
pada saat melakukan tindakan.

6. Letakan bengkok di dekat klien

Key point

Lakukan dengan prinsip ergonomis


agar memudahkan dalam
menjangkau ketika tindakan
dilakukan.

6
7. Bersihkan hidung pasien.

Key point
Lakukan secara hati-hati.

8. Atur peralatan

Key point

Cek kelengkapan alat dan fungsi


alat.

9. Pakai sarung tangan

Key point

Gunakan prinsip - prinsip


pencegan infeksi

7
10. Ukur slang penduga lambung /
NGT

Key point

Ukur dengan teliti


Pegang ujung akhir slang setinggi
ujung sternum (prosesus
xifoideus)
Ukur sampai ke hidung kemudian
telinga
Beri tanda pada slang

11. Klem bagian pangkal pipa

Key point

Pastikan klem terkunci pada


pangkal pipa

8
12. Masukkan slang ke dalam lambung

Key point

Olesi ujung slang dengan xylokain


jell
Pastikan keadaan umum klien
Bila klien terlihat sianosis, pipa
harus dicabut dan jika pasien
batuk-batuk atau gelisah maka
pemberian cairan harus
dihentikan dulu.
13. Pastikan slang masuk ke dalam
lambung

Key point

Masukan ujung slang sampai


terendam dalam mangkok berisi
air. Klem dibuka lalu dilipat.
Perhatikan tidak adanya
gelembung, ini menandakan
bahwa selang telah masuk
kedalam epigastrium. Sedangkan
jika terdapat gelembung berarti
pipa masuk ke dalam paru-paru,
dan segera lakukan pencabutan
jika selang masuk ke dalam paru-
paru.
Keluarkan sedikit cairan lambung
dengan cara mengisap isi
lambung sedikit dengan spuit.
Bila reaksi asam berarti pipa
berhasil masuk ke dalam
epigastrium.
Masukkan udara dengan spuit 2
atau 3 cc ke dalam lambung,

9
sambil mendengarkan dengan
stetoskop. Bila terdengar bunyi,
berarti pipa berhasil masuk
epigastrium. Kemudian udara
tadi dikeluarkan kembali.
14. Pasang spuit pada pangkal pipa

Key Point

Cegah masuknya udara ke dalam


lambung sebab akan menyebabkan
perut kembung. Pencegahan
dilakukan dengan cara sbb :
Waktu memasukan dan
mencabut slang, pangkal slang
harus di klem
Spuit tidak boleh dibiarkan
sampai kosong bila akan
menuangkan cairan selanjutnya.
15. Masukan air matang atau teh

Key Point
Lakukan dengan perlahan-lahan.

10
16. Buka klem

Key Point

Hati-hati, jangan sampai klem


tertarik keluar.

17. Tuangkan cairan selanjutnya

Key Point
Cegah masuknya udara ke dalam
lambung sebab dapat
menyebabkan perut kembung

18. Berikan obat yang telah dilarutkan


sebelum makanan habis

Key Point
Larutkan obat terlebih dahulu

11
19. Bilas slang dengan air matang, lalu
klem pada pangkal.

Key Point
Usahakan makanan dalam
keadaan segar dan hangat.

20. Jika slang menetap, letakkan pada


pipi dengan plester.

Key Point

Sebaiknya dipasang tetap untuk


mencegah iritasi dan bahaya,
serta mengurangi perasaan tidak
nyaman.
Desinfeksi Tingkat Tinggi
secara Kimiawi
 Masukkan peralatan
kedalam larutan
21. Bereskan alat-alat
dekontaminan yang
tersedia
Key Point
Susun alat seperti selama
 Rendam semula, 20
agar
mudah untuk melakukan tindakan
selanjutnya.menit.
 Bilas dengan air DTT
 Biarkan kering
sebelum digunakan
dan disimpan.
6-27

12
 Masukkan peralatan bekas
pakai yang akan digunakan
Dekontaminasi
kembali
22. Lepaskan ke dalam
sarung tangan larutan
dan cuci
klorin 0,5% segera setelah
tangandigunakan.
 Rendam selama 10 menit
Key point
dan segera lakukan
Cucipembilasan.
tangan dengan sabun dan air
 Lakukan pula pembersihan
mengalir
permukaan
Keringkan tanganperalatan
dengan handuk
(misalnya meja bedah)
pribadi bersihlarutan
dengan dan kering
klorin 0,5%.
6-22

23. Dokumentasikan tindakan

Key Point
Lengkapi dengan menyertakan
tanggal, waktu pemasangan, jenis
makanan yang diberikan serta
keadaan pasien

Evaluasi

Salah satu mahasiswa mendemonstrasikan pelaksanaan pemasangan NGT secara


individu dengan kriteria penilaian setiap langkah dilakukan secara sistematis,
hati-hati, memperhatikan keadaan umum pasien dan memperhatikan kesterilan
alat.
Instruktur/dosen menilai langkah-langkah pelaksanaan pemasangan NGT dengan
menggunakan cheklist penilaian.

13
Daftar Tilik Pemasangan NGT
Hari/Tanggal :
Nama Mahasiswa :
NPM :
Penilaian
Ya : Langkah atau kegiatan di kerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu.

Tidak : Langkah atau kegiatan dikerjakan dengan


tidak tepat, ragu-ragu, atau tidak dikerjakan
dengan benar.

Daftar Tilik Pemasangan NGT


No Langkah-langkah Kegiatan Nilai
Ya Tidak

1 Menyiapkan alat dan bahan


a. Slang penduga lambung yang steril dalam
tempatnya
b. Klem
c. Sarung tangan DTT
d. Spuit 20 cc steril
e. Plester & gunting
f. Baskom
g. Serbet
h. Wadah berisi air bersih
i. Xylokain jelly
j. Setoskop
k. Kertas lakmus
l. Cotton bud

14
m. Korentang
n. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam
tempatnya. Dengan ketentuan suhu hangat.
o. Teh atau air matang.
p. Bila ada obat yang harus diberikan, harus
dihaluskan dahulu dan dicampur dalam
makanan.

2 Memberikan penjelasan kepada klien tentang hal-hal


yang akan dilakukan,
3 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir
4 Menyiapkan pasien semi fowler
5 Memasang serbet di dada klien
6 Meletakkan bengkok di dekat klien
7 Mengecek kelengkapan dan kegunaan alat
8 Memakai sarung tangan steril
9 Mengukur slang penduga lambung dari telinga
sampai hidung, kemudian belok ke epigastrium,
selanjutnya memberi tanda (ujung pipa ke arah
epigastrium )
10 Mengklem bagian pangkal pipa
11 Memasukkan slang perlahan-lahan ke dalam lambung
sambil klien dianjurkan untuk menelannya (jika
pasien sadar)
12 Memastikan slang sudah benar-benar masuk ke
dalam lambung dengan membuka klem dan
memasukan ujung pangkal klem ke dalam gelas

15
berisi air DTT
13 Setelah yakin bahwa slang masuk ke epigastrium
pasang klem kembali di ujung pangkal NGT,
memasang spuit pada pangkal pipa
14 Memasukkan air matang atau teh melalui spuit
sekurang-kurangnya 15 cc
15 Membuka klem perlahan-lahan
16 Menuangkan cairan selanjutnya sebelum isi spuit
kosong
18 Bila klien harus minum obat, berikan obat yang telah
dilarutkan sebelum makanan habis
19 Setelah makanan habis, membilas slang dengan air
matang, kemudian segera klem pangkal slang
20 Jika slang makanan harus dipasang secara menetap,
letakkan slang pada pipi dengan plester
21 Membereskan alat-alat
22 Melepasakan sarung tangan dan mencuci tangan
23 Mencatat di lembar tindakan mengenai tanggal, jam
pemasangan, jenis pemasangan, jenis makanan yang
diberikan, serta keadaan pasien

Dosen Pembimbing

(...................................)
NIP:

16

Anda mungkin juga menyukai