Anda di halaman 1dari 6

PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

PENGERTIAN Penyimpanan dan pengamanan bahan berbahaya dan beracun adalah upaya untuk menyimpan dan
mengamankan bahan berbahaya dan beracun yang mempunyai sifat toksik, korosif, mudah terbakar,
mudah meledak, oksidator, reaktif dan iritan pada tempat yang benar dan tepat.

TUJUAN 1. Menghindari resiko paparan.


2. Tercapainya kinerja efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan.

KEBIJAKAN RS Hermina mengatur tata cara penyimpanan dan pengamanan bahan berbahaya dan beracun

PROSEDUR 1. Untuk NaOH (Sodium Hydroxide Solution), lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : beracun dan korosif.
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah yang terbuat dari mild steel, stainless steel, cast iron,
nickel, karet epoxy coating atau wadah yang dilapisi plastik, dan jauhkan dari asam-asam bahan
kimia organic.
c. Resiko paparan : pembengkakan putih pada mukosa bibir dan mulut, kesulitan menelan yang
parah, nyeri dibelakang tulang dada dan syok.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air mengalir selama ± 15 menit dan segera
hubungi dokter.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terhirup dan pernapasan terhenti, lakukan pernapasan buatan dan segera bawa ke
rumah sakit.
2. Untuk gliserin, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan :iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat.
c. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air sabun.

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

2) Apabila terkena kulit, cuci bagian tubuh yang terkena dengan air mengalir.
3) Apabila tertelan, lakukan cuci perut dan segera ke dokter.
3. Untuk alumunium Sulfat (tawas), lakukan sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritasi
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah kering yang berventilasi baik dan jaga agar tidak terkena
air.
c. Resiko paparan : di daerah mukosa luka kurosif, muntah hebat, diare berdarah, syok setelah 5
sampai 6 jam, hemolisis dan hemoglobinuria.
d. Pertolongan pertama apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air mengalir selama ±
15 menit.
4. Untuk methanol, lakukan sebagi berikut :
a. Sifat bahan : mudah meledak dan toksik.
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dan jauhkan dari sumber api.
c. Resiko paparan : pusing, rasa lemah, gemetar, nausea, muntah, siasonis, gangguan
penglihatan, pupil berdilatasi tanpa reaksi, kelumpuhan pernapasan. Gejala pertama biasanya
setelah periode laten 12 – 24 jam.
d. Pertolongan pertama : pada keracunan akibat terminum segera beri 30 – 40 ml etanol (90-120
ml anggur), trometamol iv. Dengan mengontrol selalu kesetimbangan asam basa. Jika tidak
dapat dipastikan segera, beri hydrogen karbonat selama mungkin sampai urine jelas basa dan
beri banyak cairan.
5. Untuk formaldehida, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat dan berlabel.
c. Resiko paparan : nekrosis dari mulut, esophagus dan lambung, kejang tercekik, kadang-kadang
muntah berdarah, kerusakan ginjal dan kesulitan bernafas.

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

d. Pertolongan pertama : apabila terminum bilas lambung dengan carbomedicinalis dan urea.
Kemudian melalui selang lambung berikan 100 ml larutan ammonium karbonat sebanyak 2%
dan 20 gram urea dan natrium sulfat.
6. Untuk Lysol, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin berventilasi serta jauhkan dari bahan yang
mungkin bereaksi.
c. Resiko paparan : pengerasan berwarna putih pada mulut, hilang kesadaran, bradikardi,
kerusakan ginjal.
d. Pertolongan pertama : apabila terminum berikan banyak cairan, bilas lambung dengan
carbomedicinalis, minyak zaitun, larutan natrium sulfat, infus dengan larutan glukosa 5 %,
penganganan syok, hemodoialisis.
7. Untuk asam asetat, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : toksik dan korosif.
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin dan berventilasi serta jauhkan dari panas dan api.
Hindarkan juga dari gesekan dan tumbukan mekanis.
c. Resiko paparan : bekas luka korosif di mulut dan tenggorokan, muntah, keluhan menelan parah,
syok dan koma.
d. Pertolongan pertama : apabila terminum beri air yang banyak, 20 mg magnesia usta dalam
susu secara oral, penanganan nyeri, syok. Jika ada tanda-tanda asidosis, infus larutan natrium
hydrogenkarbonat 5 %, penanganan syok.
8. Untuk etanol (alkohol), lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : mudah terbakar dan toksik
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, jauhkan dari panas dan sumber api termasuk
loncatan api listrik.

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

c. Resiko paparan :euphoria, tidak terkontrol, gangguan koordinasi, muka memerah, bau napas
yang khas, pada kasus berat menyebabkan koma.
d. Pertolongan pertama : bilas lambung dan jika diperlukan lakukan napas buatan.
9. Untuk chlor tablet (kaporit), lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan.
b. Penyimpanan : simpan dalam kemasan plastik atau poselen. Jangan simpan dalam kontainer
metal karena akan menyebabkan korosi. Dalam penyimpanan juga jangan dicampur dengan
bahan kimia yang bersifat atau mengandung asam, alkali dan bahan kimia beroksidasi tinggi.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi apabila terkena tubuh.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila tertelan, segera hubungi dokter.
2) Apabila terkena mata, basuh dengan air mengalir selama ± 15 menit.
3) Apabila terkena tangan, basuh dengan air sabun.
4) Apabila tertelan, pindahkan korban ke udara terbuka. Dan jika pernapasan terhenti, segera
hubungi dokter dan berikan oksigen jika diperlukan.
10. Untuk terpentin, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : mudah terbakar dan iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin dan berventilasi serta jauhkan dari bahan
oksidator.
c. Resiko paparan : gastroenteritis, nauses, muntah, nefritis parah, koma dan kelumpuhan
pernapasan.
d. Pertolongan pertama : bilas lambung dengan menambahkan carbomedicinalis, pencahar
garam. Untuk kejang-kejang, berikan diazepam iv.
11. Untuk immersion oil, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dengan suhu 13°C - 25°C.


c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi sistem pernapasan, kulit dan mata. Jika tertelan, gejala
yang mungkin timbul adalah mual, muntah dan diare. Dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terhirup, bawa korban ke ruangan berudara segar.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terkena mata, bilas dengan air dengan kondisi kelopak mata terbuka.
4) Apabila tertelan, minumlah air dalam jumlah banyak dan segera hubungi dokter.
12. Untuk giensa, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dengan suhu 15°C - 25°C.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi sistem pernapasan, kulit dan mata. Efek berhubungan
dengan suatu sistem; mual, sakit kepala, pusing mabuk, kebutaan, tekanan darah rendah dan
koma.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terhirup, bawa korban ke ruangan berudara segar dan berikan pernapasan.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terkena mata, bilas dengan air selama ± 10 menit dengan kondisi kelopak mata
terbuka.
13. Untuk drain-x, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : korosif dan iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah plastik yang kuat dan tertutup rapat serta berlabel.
Pisahkan dengan bahan kimia lain.
c. Resiko paparan :

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : No. Revisi : 00 Halaman : 5/5


Ditetapkan :
SPO
Administrasi Tanggal Terbit :
pelayanan
dr. Adia Susanti, MM
Direktur

1) Efek akut pada mata, yaitu mata merah dan terjadi kerusakan pada kornea mata.
2) Efek akut pada kulit, gejala pertama adalah kerusakan jaringan nekrosis dan
pembekuan darah.
3) Efek akut pada pernapasan, gangguan sistem pernapasan, mual dan diare.
4) Efek kronik, terjadi perubahan pada tulang sendi manusia.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila tertelan, bilas mulut seluruhnya dengan air secukupnya. Beri susu yang banyak
dan segera bawa ke rumah sakit.
2) Apabila terkena mata, segera bawa ke rumah sakit.
3) Apabila terkena kulit, lap dengan kain kering. Sesudah kering bilas dengan air bersih.
14. Untuk aldet, laukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan ditempat yang kering dan tertutup rapat.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi pencernaan, kulit dan mata.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata dan kulit, bilas dengan air mengalir selama ± 15 menit.
2) Apabila tertelan : jangan muntahkan dengan cara meminum air dalam jumlah banyak atau
dengan minyak. Kemudian bawa segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan
secepatnya.

UNIT Bagian Rumah Tangga P2K3


TERKAIT

 DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA BEKASI SECARA TERTULIS *
Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai